Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS INDONESIA

Evaluasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)


Berdasarkan ISO 45001:2018
Critical Review Terhadap Kebijakan Sistem Manajemen Kesehatan dan
keselamatan Kerja (SMK3) Berdasarkan Studi Literatur

Disusun untuk memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Pengantar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Lingkungan

Mohammad Jauza Naufal


1906306016

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Penulisan makalah critical review ini dilakukan dalam rangka
pemenuhan tugas Pengantar Sistem Manajemen K3L di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia yang berisikan mengenai Evaluasi Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) Berdasarkan ISO 45001:2018.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Rossy Armyn Machfudiyanto, S.T., M.T. selaku dosen Mata Kuliah
Pengantar Sistem Manajemen K3L yang mengarahkan penulis dalam
menyusun makalah ini;
2. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
3. Rekan rekan satu angkatan Departemen Teknik Sipil tahun 2019 yang telah
menbantu penulis dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini memberi
manfaat bagi semua kalangan yang membacanya.

Depok, 26 September 2022

Penulis

Universitas Indonesia
ABSTRAK

Nama : Mohammad Jauza Naufal


Program Studi : Teknik Sipil S1 Paralel
Judul : Evaluasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (SMK3) Berdasarkan ISO 45001:2018.

Dari 2014 hingga 2019, pemerintah fokus pada percepatan infrastruktur,


percepatan pembangunan manusia, dan percepatan kebijakan deregulasi ekonomi.
Percepatan pembangunan infrastruktur tersebut meningkatkan risiko kecelakaan
kerja dalam proyek. Hal ini menyebabkan banyak kerugian, baik yang berwujud
maupun tidak berwujud. Industri konstruksi merupakan salah satu industri dengan
jumlah kecelakaan kerja tertinggi. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di sektor konstruksi merupakan salah satu cara efektif untuk memastikan kondisi
kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja. Penelitian yang diulas dalam buku
putih ini bertujuan untuk menilai standar manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja internasional ISO 45001:2018 dan dampaknya terhadap pencegahan
kecelakaan kerja. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan 5 perusahaan
dan 12 orang ahli/auditor/konsultan/pelatih di bidang K3.
Kata Kunci: ISO 45001:2018, Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
Pembangunan Infrastruktur.

Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................2

ABSTRAK ..............................................................................................................3

DAFTAR ISI ...........................................................................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................5

1.1 Latar Belakang .............................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................6

BAB 2 CRITICAL REVIEW ..................................................................................7

2.1 Studi Literatur Jurnal .................................................................................7

2.2 Metodologi Penelitian ..................................................................................8

2.3 Hasil Pembahasan Jurnal ............................................................................9

BAB 3 PENUTUP .................................................................................................12

3.1 Kesimpulan .................................................................................................12

REFERENSI .........................................................................................................13

LAMPIRAN ..........................................................................................................14

Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Percepatan pembangunan dilakukan dengan membagi 3 fokus utama yaitu
percepatan infrastruktur, percepatan pembangunan manusia, dan percepatan
kebijakan deregulasi ekonomi. Percepatan pembangunan infrastruktur perlu
diimbangi dengan kualitas infrastruktur yang dibangun, termasuk proses
pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan standar manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja. Pembangunan infrastruktur yang terlalu terfokus pada
penyelesaian proyek dengan jangka waktu secepatnya berisiko menyebabkan
kurangnya perhatian terhadap pengelolaan sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya sakit dan kecelakaan
pekerja, bahkan dapat berakibat pada kematian pekerja sebagai akibat dari
kegagalan proyek yang dipercepat proses pembangunannya tersebut. Berdasarkan
data dari KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) sejak akhir tahun 2017
sampai dengan awal tahun 2018 telah terjadi 9 kali kecelakaan kerja berupa proyek
infrastruktur yang ambruk. Berkaitan dengan proses percepatan pembangunan ini,
Badan organisasi internasional ISO telah mengeluarkan standar internasional untuk
manajemen K3, yaitu ISO 45001:2018. Implementasi dari standar ini diharapkan
dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan pekerja pada berbagai pekerjaan,
salah satunya adalah pembangunan proyek infrastruktur. Kegagalan pembangunan
proyek akibat percepatan pembangunan dapat meningkatkan risiko terjadinya
kecelakaan kerja.
Penelitian ini dilakukan sebagai dasar untuk penelitian dalam mengkaji
implementasi sistem manajemen K3 pada berbagai bidang industry dan
pembangunan. Karena keterbatasan penelitian mengenai implementasi ISO 45001
Tahun 2018, maka dalam analisis jurnal ini penerapan ISO 45001:2018 belum
sampai pada tahap evaluasi standar manajemen dan dampaknya terhadap
kecelakaan kerja. Hasil penelitian yang didapat pada jurnal ini adalah analisa
perbandingan antara ISO 45001:2018 dengan OHSAS 18001:2007 dan sudut
pandang perusahaan pada bidang kontraktor. Penelitian pada artikel jurnal ini
berfokus terhadap pengaruh standar manajemen ISO 45001:2018, terutama 7

Universitas Indonesia
klausul utama (klausul 4 sampai dengan 10), terhadap kegagalan pembangunan
proyek.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, berikut merupakan rumusan masalah pada
penulisan ini:

1. Bagaimana kinerja dari kebijakan atau standar Manajemen Kesehatan dan


Keselamatan Kerja dalam mencegah kecelakaan kerja?
2. Bagaimana perbandingan kebijakan atau standar SMK3 ISO 45001:2018
terhadap OHSAS 18001:2007?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, berikut merupakan tujuan penelitian:

1. Mengetahui kinerja standar ISO 45001:2018 terhadap pencegahan


kecelakaan kerja.
2. Mengevaluasi kebiajakan ata standar dengan membandingkan standar ISO
45001:2018 terhadap OHSAS 18001:2007.

Universitas Indonesia
BAB 2
CRITICAL REVIEW
2.1 Studi Literatur Jurnal
Penelitian ini membahas mengenai evaluasi standar manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja internasional versi baru ISO 45001:2018 dan pengaruhnya dalam
mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat dari kegagalan pembangunan proyek.
Dilakukan implementasi standar manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja yang
berguna memastikan bahwa terdapat organisasi yang memperhatikan SMK3 pada
perusahaan dan proyek. Pekerja akan merasa lebih aman dan perusahaan dapat
meminimalisir risiko yang dapat terjadi. Lalu daalam jurnal ini akan dilakukan
perbandingan implementasi dalam OHSAS 18001:2007 dengan ISO 45001:2018.
Perusahaan yang ditinjau dalam penelitian ini adalah pada bidang kontraktor karena
memiliki risiko Kesehatan dan keselamatan kerja yang tinggi. Risiko yang dapat
terjadi seperti jatuh dari ketinggian, tertimpa material bangunan, tertimbun
reruntuhan gedung, tersengat listrik dan lainnya. Kendala yang dihadapi dalam
implementasi K3 diantaranya keterbatasan anggaran dan budaya kerja yang kurang,
faktor K3 yang signifikan mempengaruhi kecelakaan kerja melalui analisis regresi
dan hasilnya. Peneliti melakukan peninjauan terhadap standar internasional ISO
45001:2018 tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3)
yang digunakan sebagai pengganti OHSAS18001. Standar ini juga digunakan untuk
mengoptimalkan standar ISO 9001:2015 tentang sistem manajemen mutu dan ISO
14001:2015 tentang sistem manajemen lingkungan. Implementasi ISO 45001:2018
diharapkan mampu meningkatkan kinerja sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja (SMK3) dalam memberikan kondisi kerja yang aman dan sehat
sehingga dapat mencegah terjadinya cedera dan sakit akibat kerja.
Dalam artikel jurnal ini, peneliti telah mencamtumkan beberapa referensi
penelitian dengan topik yang serupa, hanya saja menggunakan standar yang
berbeda. Hal ini baik dilakukan agar selama penelitian memiliki perbandingan
terhadap data yang telah divalidasi sehingga dapat mengetahui kebenaran atau
kesalahan dari penelitian yang 4 Universitas Indonesia dilakukan. Untuk penjelasan
dari abstrak, latar belakang, implementasi standar manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja, manajemen K3 pada proyek infrastruktur, dan standar

Universitas Indonesia
internasional ISO 45001:2018 sudah cukup lengkap dan ringkas, dalam jurnal
penting agar tidak menyampaikan secara bertele-tele. Klausul dalam standar
manajemen ISO 45001:2018 dicantumkan dalam bentuk tabel yang dapat
memudahkan pembaca untuk mengetahui pembahasan tiap klausul.
Kekurangannya adalah peneliti tidak menjelaskan secara detail mengenai teori
umum system manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja itu sendiri, seperti
pemahaman siapa yang seharusnya bertanggung jawab dalam SMK3 di proyek,
siapa saja yang harus menerapkan peraturan tersebut, dan lainnya. Hal ini penting
dicantumkan agar pembaca yang tidak terlalu memahami garis besar SMK3
memiliki ketertarikan untuk membaca lebih lanjut.
2.2 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengobservasi langsung beberapa perusahaan
yang bergerak dibidang konstruksi, baik pada bagian konsultasi, pelatihan,
sertifikasi, ataupun kontraktor. Observasi langsung dilakukan menggunakan
metode wawancara dan penyebaran kuisioner. Wawancara dilakukan dengan
narasumber yang berada disekitar lokasi dan berkaitan dengan penelitian dalam
jurnal ini. Wawancara ini dilakukan secara terbatas, hanya kepada beberapa
responden yang juga diarahkan untuk mengisi kuisioner. Sedangkan penyebaran
kuisioner ini dilakukan pada target yang lebih luas namun tidak spesifik. Tentunya
jawaban wawancara akan lebih lengkap, jelas, dan tidak membatasi pendapat
narasumber. Jawaban pengisian kuisioner lebih terbatas karena beberapa faktor,
salah satunya keterbatasan jawaban yang dibuat pada kuisioner. Pada penyusunan
pertanyaan untuk wawancara dengan narasumber menggunakan standar
manajemen ISO 45001:2018 dengan daftar pertanyaan wawancara mengacu pada
klausul standar manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja pada ISO 45001:2018
yaitu sebanyak 21 pertanyaan, dimulai dari klausul 4 sampai klausul 10. Kriteria
penilaian wawancara akan diklasifikasikan berdasarkan ketentuan skala penilaian
hasil waancara. Selanjutnya dilakukan uji validitas data dan uji reliabilitas
menggunakan software dan pengamatan di lapangan. Data hasil wawancara dan
kuisioner yang telah diperiksa validasinya akan diolah dan dianalisis. Hasil analisis
inilah yang akan dijadikan 5 Universitas Indonesia dasar untuk memberikan
rekomendasi perbaikan berdasarkan implementasi ISO 45001:2018.

Universitas Indonesia
Dalam artikel jurnal ini, metode yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan dan mengolah data sudah cukup baik dan lengkap. Keterbatasan
narasumber yang diwawancarai telah dilengkapi dengan penyebaran kuisioner
dengan tinjauan responden yang lebih luas dan kriteria yang tidak terlalu spesifik
seperti kebutuhan wawancara. Keterbatasan jawaban yang dapat diisi dalam
kuisioner juga dapat dilengkapi dengan jawaban dari narasumber yang
diwawancarai, karena peneliti tidak membatasi jawaban saat wawancara.
Pentingnya menguji validasi data yang didapat juga telah dipahami oleh peneliti
dengan melakukan uji keakuratan data menggunakan software khusus dan
pengamatan langsung di lapangan. Peneliti telah mencantumkan diagram alir
metodologi penelitian yang dilakukan sehingga memudahkan pembaca memahami
alur penelitian ini, termasuk hasil yang akan didapat dan diolah. Kekurangannya
adalah peneliti tidak mencantumkan kriteria spesifik responden sehingga
dikhawatirkan terdapat beberapa responden yang tidak menjawab dengan tepat dan
bersungguh-sungguh karena tidak sesuai target sasaran, hal ini dapat mengecoh
keakuratan hasil penelitian. Sasaran responden yang khusus ini juga penting untuk
menginformasikan pembaca mengenai ruang lingkup dan batasan penelitian yang
dilakukan. Peneliti juga tidak mengebutkan jumlah narasumber dan jumlah tepat
perusahaan yang ditinjau. Sehingga pembaca tidak dapat mengetahui validasi
jawaban dari narasumber karena tidak dicantumkan posisi/pekerjaan narasumber.
Penulis tidak mencantumkan tahapan pengolahan data yang dilakukan yang
menyulitkan pembaca memahami hal-hal yang dilakuka penulis dalam mengolah
data.
2.3 Hasil Pembahasan Jurnal
Hasil wawancara yang dilakukan akan diuji validasinya menggunakan software.
Hasil data yang telah valid diolah berdasarkan data actual yang diisi oleh responden
melalui kuisioner. Pertanyaan dengan nilai dasil pengolahan terbesar artinya
memiliki pengaruh paling besar dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dalam
pembangunan 6 Universitas Indonesia proyek infrastruktur. Pada pengujian ini,
peneliti menggunakan tingkat spesifikasi sebesar 5%. Hasil dari uji validitas
mengatakan bahwa hasil pengukuran yang diperoleh untuk semua poin pertanyaan
saat wawancaraa dinyatakan valid. Lalu pada uji reliabilitas menggunakan rumus

Universitas Indonesia
didapatkan bahwa hasil pertanyaan dalam instrument penelitian reliable, bahkan
hasil reliabilitasnya terbilang sempurna. Pengolahan data dari hasil wawancara
dibuat dalam bentuk tabel yang berisi nama perusahaan, bidang perusahaan
tersebut, jumlah narasumber dalam tiap perusahaan, dan profil dari narasumber
tersebut. Pertanyaan yang diajukan mengenai standar manajemen Internasional
terbaru ISO 45001:2018 dibandingkan dengan standar manajemen lama OHSAS
18001 mengenai pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan jawaban
dari responden tersebut, mayoritas responden menyetujui bahwa ISO 45001:2018
lebih baik dibandingkan OHSAS 18001 dalam mencegah terjadinya kecelakaan
kerja. Selanjutnya dilakukan wawancara menggunakan 21 pertanyaan spesifik
mengenai pemahaman pada tingkat pengaruh dari masing-masing klausul dan sub-
klausul terhadap pencegahan kecelakaan kerja akibat dari kegagalan proyek
infrastruktur. Hasil wawancara ini menunjukan bahwa klausul 6.1 tentang tindakan
untuk mengatasi risiko dan peluang dan klausul 8.2 tentang persiapan emergensi
memperoleh nilai rata-rata kepentingan paling besar, kemudian klausul 5.1 tentang
komitmen manajemen dan klausul 10.2 tentang perbaikan yang berkelanjutan untuk
mengurangi kecelakaan kerja menjadi klausul dengan nilai rata-rata terbesar
berikutnya. Hal ini menunjukan responden berpendapat bahwa keempat klausul
tersebut memiliki pengaruh yang paling besar terhadap pencegahan terjadinya
kecelakaan kerja akibat dari kegagalan proyek. Selanjutnya, klausul lainya juga
perlu menjadi perhatian dalam implementasi K3, diantaranya klausul 7.3 tentang
kesadaran karyawan. Lalu dari hasil pengolahan data tersebut dilakukan observasi
dan wawancara lanjutan untuk memberikan rekomendasi kepada perusahaan
kontraktor terkait implementasi K3 pada proyek
Kelengkapan data wawancara baru disebutkan pada saat pengolahan data
padahal pada saat pengambilan data baiknya juga ditulis agar pembaca dapat
mengetahui 7 Universitas Indonesia secara umum data yang didapat. Narasumber
yang dipilih saat wawancara ternyata hanya yang bertanggung jawab dan mengurus
masalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, seharusnya ditambahkan
narasumber yang menjalankan aturan tersebut. Hasil wawancara dan kuisioner
dibuat dalam bentuk diagram dan tabel sehingga memudahkan pembaca dalam
mengamati dan memahami hasil pengolahan data tersebut. Klausal yang dibahas

Universitas Indonesia
telah disebutkan namun tidak dijabarkan lebih lanjut berdasarkan pengamatan
peneliti. Pada bagian analisis hasil dan pengolahan data tidak dilakukan
pembahasan terhadap keseluruhan klausul yang ada pada ISO 45001:2018.
Seharusnya dilakukan peninjauan yang sama terhadap setiap klausul untuk
melengkapi dan memaksimalkan data penelitian. Penulis memberikan saran
mengenai perbaikan implementasi K3 pada suatu proyek setelah mendapatkan dan
mengolah data hasil survey dan membandingkannya dengan standar yang
digunakan, yaitu ISO 45001:2018. Hal ini baik dilakukan agar permasalahan yang
didapat saat penelitian didapatkan solusinya, lebih baiknya lagi bila didiskusikan
lebih lanjut dan diterapkan pada perusahaan yang bersangkutan..

Universitas Indonesia
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan critical review pada jurnal Evaluasi Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) Terhadap Tingkat
Kecelakaan Kerja Berdasarkan ISO 45001 Tahun 2018, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar manajemen kesehatan dan


keselamatan kerja versi terbaru ISO 45001:2018 lebih baik dalam mencegah
terjadinya kecelakaan kerja akibat dari kegagalan proyek dibanding standar
SMK3 versi lama OHSAS 18001:2007.
2. Klausul 6.1, 8.2, 5.1, 10.2 dan 7.3 merupakan klausul yang memiliki
prioritas utama dalam implementasi sistem manajemen K3 pada proyek
infrastruktur karena memiliki pengaruh paling besar terhadap pencegahan
terjadinya kecelakaan kerja akibat dari kegagalan proyek.
3. Rekomendasi yang diberikan kepada tim K3 kontraktor dilakukan dengan
analisis melalui data yang didapat dan pemahaman secara dalam pada
standar yang digunakan.
4. Masih kurangnya kelengkapan data yang dicantumkan oleh peneliti dalam
artikel jurnal tersebut, terutama data spesifik yang perlu diketahui oleh
pembaca, seperti data responden untuk pengambilan data dan informasi
keseluruhan klausal yang berkaitan pada standar yang digunakan.

Universitas Indonesia
REFERENSI
Syahrullah, Y., & Febriani, A. (2019). Evaluasi Standar Manajemen Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Iso 45001: 2018 Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan
Kerja Akibat Kegagalan Proyek Infrastruktur. SNATIF, 5(2), 291-300.
ISO 45001:2018. (2018). International Standard International Standard. 61010-1 ©
Iec:2018, 2003, 13.
Universitas Indonesia (2017). Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor
2143/SK/R/UI/2017 Tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir
Mahasiswa Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia

Universitas Indonesia
LAMPIRAN

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai