PROPOSAL SKRIPSI
FIRDAYANI MUFLIHATIN
20180301174
FAKULTAS ILMU-ILMUKESEHATAN
PROGRAM STUDIKESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 20180301174
Peminatan : K3
Proposal skripsi ini telah disetujui dan diperiksa oleh Dosen Pembimbing Skripsi
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas hidayahNya lah,
Dalam penulisan dan penyusunan Proposal Penelitian ini penulis tidak lepas
dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
1. Dr. Ir. Arif Kusuma Among Praja, MBA. Selaku Rektor Universitas Esa
Unggul Jakarta
2. Dr. Aprilita Rina Yanti Eff, M. Biomed, Apt selaku Dekan Fakultas Ilmu –
3. Ibu Putri Handayani, S.KM, M.KKK selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya
Demikian Proposal Penelitian ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi
Firdayani Muflihatin
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTARGAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN .viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Perumusan Masalah 7
1.3. Pertanyaan Penelitian 8
1.4. Tujuan 9
1.5. Manfaat Penelitian 9
1.6. Ruang Lingkup 10
DAFTAR PUSTAKA 50
vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
pekerjaan setiap tahun yang mana sama dengan lebih dari 6000 kematian
setiap hari. Di seluruh dunia, ada sekitar 340 juta kecelakaan kerja dan 160
oleh tindakan tidak aman atau kondisi tidak aman atau kombinasi
tidak aman yaitu akibat langsung diantaranya kecelakaan kerja yang dapat
organ tubuh yang mengalami penyakit akibat kerja. selain itu jam kerja
dampak dari perilaku tidak aman yang dilakukan karyawan PT. Caplis
seseorang akan menjadi kurang waspada terhadap risiko yang dapat timbul
adanya hubungan antara sikap dengan perilaku tidak aman pada pekerja
(Sangaji, 2018).
penyebab dasar dari suatu insiden akan timbul yang dapat mengganggu
ILO memperkirakan setiap tahun ada 2,78 juta pekerja yang tewas
lebih dari 374 juta orang yang cedera atau luka atau jatuh sakit tiap tahun
kecelakaan kerja diakibatkan oleh tindakan tidak aman (unsafe act) dan
oleh kelalaian (unsafe human act) dan kesalahan manusia (human error).
ketika pekerja mengalami stress pada beban pekerjaan yang tidak normal
kasus kecelakaan kerja karena 96% unsafe action dan 4 % karena unsafe
lalu menabrak karton yang ada didepannya hingga terjatuh dan kakinya
kakinya. Kejadian serupa terjadi pada pekerja lain, karena ingin cepat
saat pekerja tangan terjepit mesin case packer karena tidak fokus saat
robekan kecil sehingga mendapat 2 jahitan dan pada tahun 2019 terjadi 2
mengalami terkilir pada kaki kanannya sehingga harus absen kerja selama
kecelakaan kerja yang terjadi yaitu dengan mengadakan safety talk setiap
pekerjaan lebih cepat selesai serta angka kecelakaan kerja yang menurun
april, ada 7 Unsafe action yang dilakukan oleh 12 atau 8% dari karyawan
6
mesin sendiri, menggunakan mesin atau alat orang lain, dan 6 memakai
prosedur dimana masker tidak digunakan dalam posisi yang tepat misalnya
2020”.
Calpis Indonesia, selama bulan januari hingga april 2020, ada 7 Unsafe
membetulkan mesin sendiri, menggunakan mesin atau alat orang lain, dan
7
maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja bagian
PT Calpis Indonesia?
2020 ?
2020 ?
9
yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja dan dapat
Calpis Indonesia, selama bulan januari hingga april, ada 7 Unsafe action
sectional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kerja. Perilaku yang dilakukan oleh para pekerja yang dapat menyebabkan
(Maulidhasari, 2016)
tidak aman dalam bekerja adalah perilaku berbahaya yang dilakukan para
a. Kesalahan (Errors).
dibedakan menjadi 2, yaitu slips dan lapes di satu sisi dan mistakes di
sisi lainnya.
sebagainya.
sumber daya atau karena pengetahuan yang tidak benar atau tidak
b. Pelanggaran (Violations).
perrbuatan yang sah atau dibolehkan, pada sisi lain pelanggaran sangat
aspek perilaku tidak aman ada dua. Kedua aspek perilaku tidak aman
tidak diberitahukan.
dan mental yang terlalu berat akan pekerjaan tersebut, tugas yang
terlalu banyak.
antara lain:
berlebihan.
16
dibuat.
waktu yang relatif lama, antara lain penyakit akibat kerja yang dapat
selain itu jam kerja hilang, kerugian produksi, kerugian sosial serta
m. Bercanda
a. Pengetahuan
b. Sikap
Sikap adalah respon yang tidak teramati secara langsung, yang masih
bisa menjadi hal yang pentingkarena ternyata lebih banyak persoalan yang
pekerja yang berprestasi sebagai modelyang patut ditiru oleh pekerja lain.
Selain itu untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perilaku atau tindakan
(Notoatmojo, 2010).
sikap dengan perilaku tidak aman pada pekerja. Sejalan dengan Hasil
c. Motivasi
untuk melaksanakan tingkah laku atau tindakan yang diinginkan. Para pekerja
untuk diri sendiri tetapi juga terhadap pekerja lainnya. Pekerja harus di
penghargaan lain-lain
pertemuan K3.
d. Masa Kerja
jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada instansi, kantor, dan
PT. Semen Tonasa, terdapat hubungan antara masa kerja dengan perilaku
e. Pengawasan
(Siagian, 2015).
kegiatan terjadi.
2) Keadaan peralatan dan mesin yang digunakan tidak layak atau rusak.
26
4) Kegiatan pekerja yang tidak aman (cara kerja yang salah, penggunaan
Menurut (Geller, 2015), pengetahuan dari sisi personal datang dari ilmu
2019).
f. Peraturan Keselamatan
mana dapat diterima dan tidak dapat diterima. Pelanggaran disisi lain
mengacu pada niat untuk mengabaikan petunjuk atau aturan yang telah
perubahan perilaku yang terjadi tidak atau belum didasari oleh kesadaran
yang jelas tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dan aturan
lockout dan tagout yaitu hanya yang mengunci yang berwewenang untuk
g. Ketersediaan APD
kesehatan. Ketersediaan APD dalam hal ini merupakan salah satu bentuk
yang aman, daripada pekerjaan yang safety karena tempat kerja yang
pada tubuh. Stress ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau kesulitan
(Hendrabuwana, 2017).
pencapaian hasil oleh klien dari suatu projek tentunya hal ini akan
upaya kerja kolektif (team work) dan komunikasi daripada suatu upaya
Seringkali pekerja berperilaku tidak aman karena rekannya yang lain juga
tertentu dan saat anggota grup yang berperilaku tertentu terlihat relatif
tidak aman:
METODOLOGI PENELITIAN
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, uraian tersebut sesuai dengan tujuan
Pengetahuan
Sikap Perilaku tidak aman
Pengawasan
Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan cara ukur, alat ukur dan hasil ukur akan dijabarkan dalam tabel di
bawah ini :
kawasan Ejip Cikarang. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan September -
Desember 2020.
mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang dilihat
penelitian dengan cara cross sectional, dimana seluruh variabel yang diamati, diukur
yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja bagian produksi di PT
Calpis Indonesia.
Jenis data yang dikumpulan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder:
1. Data Primer
pertanyaan yang meliputi perilaku tidak aman, pengetahuan mengenai K3, sikap,
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Data
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang ada di bagian
produksi di PT Calpis Indonesia. Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak
150 responden.
Besar sampel yang digunakan sesuai dengan rumus besar sampel yang sesuai
2
(Z 1−∝/2 √ 2 P ( 1−P ) +Z 1−β √ P 1 ( 1−P 1 )+ P 2(1−P 2))
n=
( P 1−P 2)2
Keterangan :
N : Besar Sampel
P1 : Proporsi perilaku tidak aman dengan sikap kurang baik = 0,5 (Shiddiq, 2016)
Tabel 3.2 Besar proporsi yang digunakan untuk besar sampel penelitian
Variabel P1 P2 N Sumber
Sikap 0,5 0,1 13 (Shiddiq, 2016)
Pengetahuan 0,88 0,04 4 (Halimah, 2018)
Pengawasan 0,96 0,21 6 (Prasanti, 2016)
2
(Z 1−∝/2 √ 2 P ( 1−P ) +Z 1−β √ P 1 ( 1−P 1 )+ P 2(1−P 2))
n=
( P 1−P 2)2
2
(1,96 √ 2.0,3 ( 1−0,3 ) +0,84 √ 0,5 ( 1−0,5 )+ 0,1(1−0,1))
n=
( 0,5−0,1)2
2
(1,96 √ 0.6 ( 0,4 ) +0,84 √0,5 ( 0,5 )+ 0,1(0,9))
n=
(0,4 )2
39
2
(1,96 √ 0,24+0,84 √ 0,25+ 0,09)
n=
0,16
(1,96.0,49+0,84.0,58)2
n=
0,16
(0,96+0,49)2
n=
0,16
2,1025
n=
0,16
n=13,14
Berdasarkan perhitungan sampel diatas diperoleh sampel minimal untuk penelitian ini
adalah 13. Kemudian jumlah sampel dikalikan dua sehingga menjadi 26. Untuk
menghindari dropout atau missing jawaban dari responden maka perlu ditambahkan
10% dari jumlah sampel sehingga didapatkan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 29
orang.
sampling sebagai unsur populasi memperoleh peluang yang sama untuk menjadi
sampel(Margono, 2010). Pemilihan sampel dengan cara memberi nomor pada calon
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target
1. Kriteria Inklusi yaitu semua karyawan yang bekerja di bagian produksi di PT Calpis
Indonesia
2. Kriteria Eksklusi yaitu Karyawan yang tidak hadir saat peneliti melakukan
sebagai berikut:
likert yang terdiri dari 4 jawaban pilihan yang terdiri dari pernyataan positif
Sering(SR), Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP), dengan skor jawabandari item
a. Selalu (SL) jika responden sangat setuju dengan pernyataan dan diberikan
d. Tidak pernah (TP) jika responden tidak setuju dengan pernyataan kuesioner
a. Selalu (SL) jika responden sangat setuju dengan pernyataan kuesioner dan
d. Tidak pernah (TP) iika responden tidak setuju dengan pernyataan kuesioner
Perilaku dikatakan aman jika nilai ≥ mean/median, dan dikatakan tidak aman
2. Pengetahuan
Tidak. Jawaban responden jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0.
3. Sikap
Tidak. Jawaban responden jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0.
4. Pengawasan
kuesioner sebanyak 10 soal. Skala yang digunakan yaitu skala likert yang terdiri
dari 5 jawaban. Bentuk jawaban dalam skala ini yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
42
Pengawasan dikatakan tinggi jika nilai ≥ mean/median, dan dikatakan rendah jika
nilai <mean/median.
1. Editing
Sebelum data diolah data tersebuit dilakukan pengecekan dan perbaikan terhadap
2. Coding
Berdasarkan variabel dependen perilaku tidak aman diberi kode 1 jika aman dan 2
jika tidak aman. Variabel independen pengetahuan diberi kode 1 jika baik dan 2
jika kurang baik, sikap diberi kode 1 jika positif dan 2 jika negatif, serta
3. Tabulating (Tabulasi)
atau kriteria, dalam penelitian ini peneliti membuat tabel induk yang memuat
dengan faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pekerja.
4. Entry Data
43
mengumpulkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data
base computer selanjutnya dimasukkan ke dalam program SPSS IBM 25, lalu
Uji validitas dilakukan pada 30Karyawandi bagian produksi di PT Mayora Indah Tbk.
Variabel yang diuji adalah variabel independen yaitu variabel pengetahuan, sikap, dan
pada uji validitas pada kuesioner dalam format google formulir,dilakukan dengan
dari angka r tabel, kriteria pengujian adalah bila r dihitung > dari r tabel maka
instrumen atau item-item berkolerasi signitifikan terhadap skor, bila r hitung < r tabel
maka instrumen dan item-item pertanyaan tidak berkorelasi signitifikan terhadap skor
3.8.2. Reabilitas
Uji ini dilakukan untuk menilai sejauh mana kuesioner dapat dipercaya dan diandalkan.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran yang
memiliki realibilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang
Jadi, semakin α mendekati angka 1 maka realibitas akan semakin tinggi. Angka
Untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat garis
normal pada grafik histogram atau dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smiirmov
KS) data dikatakan normal, jika nilai signifikan (p-value) uji KS > 0,05. Jika nilai
signifikan (p-value) Uji KS < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal. Uji
Normalitas digunakan untuk menentukan penggunaan mean atau median, dimana jika
data terdistribusi nomal menggunakan mean dan jika data tidak terdistribusi normal
menggunakan median.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu univariat dan bivariat
Analisi univariat dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil penelitian. Pada
umumnya hasil analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.
F
P= x 100%
N
Keterangan:
45
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
(Notoatmodjo, 2014)
Analisis bivariat digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkolerasi yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam analisis ini
digunakan untuk menguji pengaruh antara 2 variabel apabila skala data variabel
penelitian berupa skala normal dan skala ordinal. Dalam penelitian kesehatan, uji
confidence interval.
Nilai prevelanceratio (PR) = 1 maka tidak ada hubungan antara variabel independen
Nilai prevelanceratio (PR) > 1 maka variabel independen merupakan faktor risiko
(Revised ed).
Semarang Press.
Pada Pekerja Di Pt Dhl Supply Chain Indonesia Muf Cimanggis Tahun 2016.
Indonesia.
Aksara.
https://www.ilo.org/moscow/areas-of-work/occupational-safety-and-
health/WCMS_249278/lang--en/index.htm
Swadaya.
Society, Volume 40 No 4.
https://doi.org/10.32832/hearty.v7i1.2299
Berbahaya (Unsafe Action) Pada Bagian Unit Intake PT. Indonesia Power
Cipta.
Serpong-Banten 2016.
Rakyat.
Universitas Diponegoro.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/3671
Publishing.
49
Gunung Agung.
Press.
Uda, S. A. K. . (2015). Evaluasi Perilaku Tindakan Tidak Aman (Unsafe Act) Dan
Diponegoro.
LAMPIRAN 1
INFORMED CONSENT
NIM : 20180301174
Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman pada Pekerja Bagian
Hormat Saya
Firdayani Muflihatin
51
SURAT PERNYATAAN
Nama (Inisial) :
Surat persetujuan ini dibuat dengan sadar tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Responden
( )
52
LAMPIRAN 2
KUESIONER
Petunjuk Pengisian
1. Kuesioner ini terdiri dari: (I) identitas responden, (II) perilaku tidak aman saat
2. Setiap butir pertanyaan serta alternative jawaban dibaca teliti dan mohon
3. Untuk bagian (II) sampai (V), daftar pertanyaan diisi dengan cara memberikan
tanda Chec klist (√) pada salah satu alternatif jawaban sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari.
1. No responden :
2. Nama (inisial) :
Petunjuk Umum
1. Berilah tanda ceklist (√) pada kotak jawaban ang anda anggap paling sesuai
saat)
2. Bila pada pengisian kuesioner kurang jelas, Anda dapat bertanya pada
peneliti
Jawaban
No Pertanyaan
SL SR JR TP
pekerjaan?
Jawaban
No Pertanyaan
SL SR JR TP
fungsinya ?
sedang beroperasi?
posisi membungkuk ?
Jawaban
No Pertanyaan
SL SR JR TP
yang baik?
14. Apakah anda pernah memperbaiki peralatan
bekerja?
16. Apakah anda pernah merapikan peralatan kerja
pada tempatnya?
18. Apakah anda pernah menjaga kerapian di area
sembarangtempat?
memberi tanda (X) yang menurut anda paling tepat dari pertanyaan–
a. Insiden
b. Bahaya
c. Risiko
a. Perilaku atau perbuatan dari seseorang atau beberapa orang karyawan yang
a. Faktor Manajemen
b. Faktor Pekerjaan
c. Faktor Manusia
a. Jari terluka akibat peralatan/mesin dan alergi paper (material paper filter)
c. Keracunan bahan kimia dan Sakit pinggang akibat (salah angkat beban)
8) Bercanda, mengobrol saat bekerja, tidak memakai APD secara benar, dan
b. Insiden/ Kecelakaan
9) Apa yang anda lakukan saat mesin tiba-tiba mengalami masalah saat bekerja?
Berilah tanda cheklist (√) pada jawaban yang anda anggap paling sesuai!
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya yakin tujuan K3 yaitu untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja
2. Saya yakin perlu adanya pengetahuan tentang K3
5. Saya yakin cara kerja dan posisi kerja yang baik sangat
tempatnya
7. Saya yakin kondisi tubuh yang kurang sehat dapat
menyelesaikan pekerjaan.
9. Saya suka bekerja menggunakan APD (Alat Pelindung
59
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
APD).
10. Saya senang dengan adanya poster-poster K3 yang
V. Kuesioner Pengawasan
Berilah tanda checklist() pada jawaban yang sesuai dengan kondisi yang
Setuju (S)
Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
kesalahan