DISUSUN OLEH :
ZULKIFLI 19.023.22.201.064
FAKULTAS TEKNIK
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Semoga ini dapat di gunakan sebagai acuan untuk bahan
pembelajaran, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca dalam profesi bidang teknik
sipil.
Harapan kami tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan dalam bentuk maupun isi dari tugas
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Tugas ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan bagi para pembaca untuk memberi
masukkan-masukkan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
Paper ini meninjau aspek kesehetan dan keselamatan kerja pada proyek atau pekerjaan
Rekonstruksi Struktur Jalan Di Kota Palopo Kabupaten Luwu Kecamatan Wara Barat. Fokus
utamanya adalah pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Paper ini merupakan tugas mata
kuliah K3 dan undang-undang perburuhan.
BAB I
PENDAHULUAN
Industri konstruksi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini berkembang pesat dengan
semakin meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia (Rosmayanti, 2018). Hal ini
harus didukung dengan tersedianya sumber daya manusia yang berkompeten dan pengawasan
terhadap pekerja yang baik. Angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi paling tinggi
dibanding dengan kecelakaan kerja di bidang lainnya (Rochmi, 2016). Dengan demikian
perlu adanya pemahaman pekerja tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
pekerjaan mereka..
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3
Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
pada pekerjaan konstruksi (Permen PU Nomor 05/PRT/M/2014).
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga, tidak terencana, dan tidak
diharapkan yang terjadi di tempat kerja serta dapat mengakibatkan luka, sakit bahkan
meninggal dunia. Kejadian ini dapat menimbulkan kerugian pada manusia, barang maupun
lingkungan sekitar. Penyebab kecelakaan ini umumnya dipicu oleh kurangnya pendidikan di
sektor konstruksi (Rochmi, 2016). Permasalahan yang terjadi juga masih sama yaitu
rendahnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di dalam proyek. Selama ini
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dianggap sebagai beban biaya bukan
sebagai investasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
TINJAUAN LITERATUR
Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan dasar dari suatu area permukiman (Fisu, 2018).
Pemenuhan sarana dan prasarana tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan permukiman,
namun juga dapat meningkatkan perekonomian penduduk (Fisu, 2020)
Keselamatan kerja adalah keadaan terhindar dari akan bahaya selama melakukan
pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama
melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk, dan
lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan. (Buntarto, 2015).
Sedangkan merurut Sucipto (2014), keselamatan kerja merupakan suatu usaha dan
upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya
baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan
lingkungan.
2.1.2 Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani rohani maupun sosial
dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum (Buntarto, 2015).
Sedangkan menurut Kurniawidjaja (2010) kesehatan kerja merupakan upaya
mempertahankan dan meningkatkan derajat fisik, kesejahteraan sosial dan mental semua
pekerja yang setinggi-tingginya. Mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kondisi pekerja, melindungi pekerja dari faktor resiko pekerjaan yang merugikan kesehatan.
Tiga alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan melaksanakan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut:
1. Diwajibakan oleh perundang-undangan
3. Pertimbangan ekonomi
Sedangkan menurut S.Gotto (2002) adapun yang menjadi tujuan keselamatan kerja
adalah sebagai berikut :
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
Memelihara sumber produksi dan menggunakan secara aman dan efisien.
Dalam pekerjaan kontruksi atau proyek merupakan salah satu sektor industri yang
memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Dengan kompleksitas pelaksanaan proyek
kontruksi yang melibatkan pekerja, peralatan kerja dan material yang berjumlah dan
berukuran besar merupakan sumber terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu, untuk
terlindung dari kecelakaan tersebut setipa pekerja wajib memakai perlengkapan K3
proyek dalam bekerja pada industri proyek.
Safety helmet atau helm keselamatan ini berfungsi untuk melindungi kepala dari
terjadinya resiko kecelakaan pada kepala kita, seperti melindungi dari benturan,
pukulan atau kejatuhan beda berat atau tajam dari udara. Selain itu helm ini juga
bisa melindungi kepala kita dari panas matahari, percikan api atau bahan kimia
dan suhu ekstrim. Biasanya untuk beberapa pekerjaan dengan resiko yang rendah
hanya memakai topi atau penutup kepala saja untuk pelindung.
Safety Belt
Sabuk keselamatan berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak mudah
terjatuh atau terlepas dari posisi semua yang diinginkan. Sabuk dan tali
keselamatan ini terdiri dari harness, lanyard, safety rope, dan sabuk lainnya yang
digunakan secara bersamaan dengan beberapa alat safety lainnya seperti,
karabiner, rope clamp, decender, dan lain-lain. Dari beberapa pekerjaan
mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya seperti
posisi miring dan memasuki rongga yang sempit dan bahkan posisi di ketinggian.
Sepatu Pelindung
Fungsi dari sepatu pelindung untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa
benda berat , seperti tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin,
ketumpahan uap panas, bahan kimia yang merusak kulit ataupun bahkan
permukaan yang licin sekalipun. Jika Anda memiliki sepatu safety lebih
berkualitas maka dijamin pemakaiannya akan lebih taham lama dan mmiliki
tingkat keawetan lebih baik dalam jangka panjang sekalipun. Banyak pilihan
berbagai sepatu safety sesuai dengan kebutuhan Anda sudah tersedia, sepatu
antislip, antipanas, anti bahan kimia, antilistrik dll.
Sepatu Boot
Sepatu boot ini fungsinya untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa
benda berat saat bekerja dalam proyek. Dan bahkan bisa melindungi kaki dari
tusukan benda tajam, tertumpah bahan kimia, uap panas, dan cairan panas maupun
dingin. Sepatu ini yang berbahan keras jadi bisa dipakai saat di permukaan licin
dan perlindungan sepatu boot ini lebih maksimal daripada sepatu safety dengan
ukuran yang lebih tinggi sehingga bisa melindungi kaki sampai ke lutut.
Masker ini berfungsi untuk melindungi organ pernapasan kita terutama pada paru-
paru, dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, paartikel
debu kecil dan besar, aerosol, uap, asap ataupun gas kimia, jadi jika sudah
memakai masker ini udara yang dihirup ke dalam tubuh akan menjadi bersih dan
sehat. Masker pelindung tersebut terdiri dari berbagai jenis yaitu respirator, katrir,
kanister, tangki selam, dan regulator dan alat bantu pernafasan.
Penutup Telinga
Penutup ini terdiri dari penyumbat telinga atau ear plug dan penutup telinga atau
ear muff, fungsinya untuk melindungi telinga dari kebisingan suara mesin atau
alat kontraktor lainnya.
Kacamata safety
Kacamata ini berfungsi sebagai alat pelindung untuk melindungi mata dari
paparan partikel debu yang melayang diudara. Selain itu bisa juga unutk
melindungi paparan sinar matahari langsung ke mata, serta melindungi benturan
benda keras dan tajam. Jenis kacamata ini antara lain, spectacles atau googgles.
Sarung Tangan
Yang berfungsi sebagai meindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas atau
dingin, bahan kimia, benturan, pukulan ataupun tergores benda tajam. Material
sarung tangan ini beragam jenis, ada yang terbuat dari kain, karet, logam, kanvas,
kulit, dan lain-lain.
Face Shield
Pelindung wajah ini berfungsi untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia
yang berbahaya, partikel yang melayang di udara,percikan api, uap panas, dan
tahan benturan ataupun pukulan benda keras, yang terdiri dari tameng muka,
masker selam,dan full face masker.
Pelampung Air
Alat ini digunakan oleh proyektor saat bekerja diatas air agar terhindar dari
bahaya tenggelam, yang terdiri dari life jacket, life vest, atau bouyancy control
device untuk mengatur daya apung. Dan pada saat pemakaian harus diperhatikan
kodisinya serta masa pemakaian.
BAB III
GAMBARAN UMUM
Pemetaan
Pada tahapan ini dilakukan pengukuran pada badan jalan agar bisa dikerjakan
sesuai dengan yang telah diukur sebelumnya
Pembersihan
Pembentukan
Setelah selesai dilakukan pembersihan total pada tempat yang akan dilakukan
pengaspalan langkah berikutnya adalah melakukan pembentukan pada badan
jalan, hal ini dilakukan agar bentuk, tinggi serta belokan jalan sesuai dengan yang
telah dirancang sebelumnya
Pemadatan
Langkah selanjutnya dalam proses ini adaah pemadatan jalan, untuk proses ini
dibutuhkan sebuah alat yang digunakan untuk proses pemadatan.
Pondasi
Hotmix
Setelah pondasi dibuat dan kuat langkah selanjutnya adalah membuat proses
pengaspalan jalan dengan Hotmix menggunakan material yang sesuai
kesepakatan, biasanya kami menggunakan Material jenis ATB atau DC
permukaan langkah selanjutnya adalah membuat penghamparan material aspal
menggunakan asphal hotmix. untuk proses pengaspalan jalan penghamparan ini
dibutuhkan sebuah mesin menggunakan Tandem Roller atau mungkin mesin
lainnya
Finishing
Marka Jalan
Jalan yang telah dibuat dan dibaguskan biasanya diperlukan sebuah marka jalan.
Nah, inilah tahapan dalam membuat pengaspalan jalan yang dihasilkan dari awal
sampai akhir tahapan.
Salah satu kondisi yang biasa dihadapi seorang surveyor adalah tatkala
melakukan pengukuran atau prosedur pekerjaan lainnya di jalan raya atau tempat
yang berhubungan dengan jalan raya tersebut. Di tempat tersebut, banyak
kendaraan yang melaju dengan cepat sehingga besar resiko terjadinya kecelakaan
saat bekerja. Tempat bekerja lain yang rawan insiden adalah area konstruksi. Di
area ini, banyak alat-alat berat yang sangat berbahaya, diperparah dengan
buruknya kondisi pendengaran akibat kebisingan dan rendahnya daya penglihatan
mata, baik karena adanya debu maupun halangan lainnya, semuanya ini
disebabkan oleh
Langkah keamanan yang dapat diambil untuk mengatasi situasi ini adalah
dengan melakukan perencanaan yang matang. Sebisa mungkin hindari melakukan
pengukuran di area-area yang rawan. Jika hal ini tidak bisa dihindari, maka rompi
safety berwarna orange fluorescent (bercahaya saat disorot lampu) sebaiknya
selalu digunakan. Bahan dengan warna yang sama juga sebaiknya dipasang pada
perlengkapan survey sehingga lebih kelihatan.
Pada beberapa kondisi, seperti survey yang dilakukan di pinggir jalan, dapat
digunakan cones atau barikade di sekitar tempat pengukuran untuk memberikan
tanda kepada para pengguna jalan.
Saat melakukan survey di alam liar, ada hal-hal yang perlu diwaspadai seperti
binatang liar, ular dan serangga beracun, dan tumbuhan beracun. Seorang
surveyor juga perlu untuk memiliki pengetahuan akan bahaya-bahaya yang
diperkirakan akan ditemui di area survey. Langkah pencegahan yang dapat
dilakukan untuk masalah ini adalah dengan memakai pakaian dan sepatu boot
yang protektif.
Selain bahaya-bahaya yang telah disebutkan di atas, masih banyak bahaya-
bahaya lain yang tidak dapat disebutkan, maka perlu untuk selalu waspada akan
bahaya yang akan dihadapi dan selalu mengikuti standar keamanan. Salah satu hal
esensial yang harus dibawa oleh surveyor adalah perlengkapan P3K yang
mencakup antiseptik, perban dan perlengkapan lainnya untuk mengobati
kecelakaan yang minor. Sebuah tim survey juga perlu dilengkap dengan telepon
tanpa kabel untuk situasi yang serius dan nomor-nomor darurat sudah disimpan
untuk siap digunakan kapan saja.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan di lokasi, prosedur pekerjaan yang dilakukan oleh
para pekerja-pekerja di tempat pekerjaan rekonstruksi jalan dapat kami nyatakan bahwa
memenuhi standar yang ditetapkan.
Tahapan-tahapan pekerjaan dilakukan dengan baik dan benar sesuai prosedurnya. Para
pekerja menggunakan standar keselamatan yang telah ditetapkan, seperti memakai helm
proyek, menggunakan sepatu boot atau sepatu yang safety, memakai sarung tangan dan
menggunakan rompi safety.
Berikut dokumentasi berupa foto yang sempat kami dapatkan saat berada di lokasi pekerjaan
jalan :
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Para pekerja yang melakukan pekerjaan rekontruksi jalan di Kecamatan Wara Barat,
tepatnya di Jl.Battang Raya ini melakukan prosedur atau tahapan pengerjaan dengan cukup
baik dan dilengkapi dengan beberapa perlengkapan yang telah sesuai dengan standar K3
konstruksi. Lingkungan kerja pun terlihat cukup baik sehingga resiko potensi bahaya yang
mungkin terjadi dapat di minimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2020, April). Economic & Financial Feasibility Analysis of
Tarakan Fishery Industrial Estate Masterplan. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 469, No. 1, p. 012002). IOP Publishing.
Fisu, A. A., & Marzaman, L. U. (2018). Pemetaan Partisipatif Kampung Pesisir Kelurahan
Tallo Kota Makassar. To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 22-28.
FISU, A. A., Suti, M., Dani, A. A. H., Angreyani, A. D., Amruh, A., Fisu, A. R., & Wekke, I.
S. (2022). Work Accident Risk at Hospital Construction Environment. IEOM Conference
Proceedings ISSN / E-ISSN: 2169-8767: Proceedings of the International Conference on
Industrial Engineering and Operations Management. Paper link
http://www.ieomsociety.org/china2021/papers/135.pdf
Fisu, A. A. (2019). Tinjauan Kecelakaan lalu Lintas Antar Wilayah Pada Jalan Trans Provinsi
Sulawesi Selatan. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Teknik, 4(1), 53-65.