Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana

maupun prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, suatu

konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada suatu

area atau pada beberapa area. Konstruksi bangunan atau proyek konstruksi

memiliki sifat yang khas, antara lain tempat kerjanya di ruang terbuka yang

dipengaruhi cuaca, jangka waktu pekerjaan terbatas, menggunakan pekerja

yang belum terlatih, menggunakan peralatan kerja yang membahayakan

kesehatan dan keselamatan kerja dan pekerjaan yang banyak mengeluarkan

tenaga. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, maka sektor jasa konstruksi

mempunyai resiko bahaya kecelakaan kerja yang lebih besar.

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi seringkali terjadi kecelakaan.

Kecelakaan kerjabaik yang terjadi secara langsung maupun yang terjadi

secara tidak langsung, menimbulkan kerugian antara lain terlambatnya

penyelesaiaan pekerjaan, menurunnya produktivitas, biaya penyembuhan

yang mahal, serta penderitaan pribadi tenagakerja yang mengalami

kecelakaan. Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa setiap kecelakaan ada

factor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber pada alat-alat mekanik

dan lingkungan serta dari tenaga kerja itu sendiri. Terjadinya kecelakaan kerja

dapat membuat produktivitas kerja dari pekerja menurun, intensitas kerja


2

yang kurang, dan produksi kerja yang sedikit merupakan beberapa hal yang

dapat mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaaan dan

berujung pada kerugian bagi pihak kontraktor. Maka diperlukan suatu sistem

manajemen K3 yang mengatur dan dapat menjadi acuan bagi konsultan

perencana, kontraktor, dan para pekerja konstruksi. Dengan adanya penerapan

sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerjadalam pelaksanaan

proyek konstruksi dapat memberikan kepastian bahwa kinerjanya akan terus

memenuhi persyaratan hukum dan kebijakan yang berlaku, serta untuk

membantu pencapaian nihil kecelakaan dan kerugian nihil yang sangat

menentukan keberhasilan proyek konstruksi.

 Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait

dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di

sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan Kesehatan dan keselamatan

kerja adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan

lingkungan kerja.Keselamatan dan kesehatan kerja ialah suatu pemikiran dan

usaha untuk menanggung keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani ataupun

rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka beberapa pihak

diinginkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan

disebutkan aman bila apapun yang dilakukan oleh pekerja itu, kemungkinan

yang mungkin nampak dapat dijauhi. Untuk menciptakan tempat kerja yang

aman. efisien dan produktif.


3

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu segi perlindungan

tenaga kerja yang ditata dalam Undang-Undang Nomor 13 Th. 2003. Dengan

mengaplikasikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,

diinginkan tenaga kerja akan meraih ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat

kesehatan yang tinggi. Sebagai contoh kegiatan konstruksi yang menerapkan

sistem manajemen k3 dalam pelaksanaannya adalah pembangunan jalan tol

layang A.P Pettarani. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh manajemen

k3 yang diterapkan pada proyek konstruksi tersebut dan pengaruhnya

terhadap keberhasilan proyek itu sendiri, maka perlu dilakukan tinjaun. Dari

tinajuan itu, nantinya akan didapatkan data yang dapat menjelaskan hal-hal

apa saja yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu proyek yang

didasarkan atas pengaruh sistem manajemen k3-nya.

Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dengan input,

atau rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan.

Dalam proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur selama

proyek konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material,

uang, metode, dan alat. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung

pada efektifitas pengelolaan sumber daya (Wulfram, 2005). Pekerja adalah

satu sumber daya yang tidak mudah dikelola. Banyak faktor yang

mempengaruhi tingkat produktivitas para pekerja. Melihat pentingnya faktor

tenaga kerja dalam kinerja waktu proyek, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk menganalisis pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap

kinerja waktu proyek


4

Mengingat pada umumnya proyek berlangsung dengan kondisi yang

berbeda-beda, maka dalam merencanakan tenaga kerja hendaknya dilengkapi

dengan analisis produktivitas dan indikasi variabel yang mempengaruhi.

Variabel atau faktor ini misalnya disebabkan oleh lokasi geografis proyek,

iklim, Berdasarkan permasalahan diatas, penulistertarik untuk menulis karya

ilmiah berbentuk tugas akhir dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaTerhadap Produktivitas

Tenaga Kerja pada Proyek Konstruksi Jalan Tol Layang A.P Pettarani

Makassar (Studi kasus : Proyek PembangunanJalan Tol Layang A.P

Pettarani Makassar)”.
5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengaruh Karakter pada sistem manajemen kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) terhadap produktifitas pekerja pada

pembangunan jalan tol layang A.P Pettarani Makassar ?

2. Bagaimana Pengaruh Pemahaman pada sistem manajemen kesehatan

dan keselamatan kerja (K3) terhadap produktifitas pekerja pada

pembangunan jalan tol layang A.P Pettarani Makassar ?

3. Bagaimana Pengaruh Kepatuhan pada sistem manajemen kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) terhadap produktifitas pekerja pada

pembangunan jalan tol layang A.P Pettarani Makassar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan adanya masalah yang telah dirumuskan oleh penulis, maka

tujuan penelitian ini adalah

1. Menganalisis Pengaruh Karakter pada sistem manajemen kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) terhadap produktifitas pekerja pada pembangunan

jalan tol layang A.P Pettarani Makassar ?

2. Menaganalis Pengaruh Pemahaman pada sistem manajemen kesehatan

dan keselamatan kerja (K3) terhadap produktifitas pekerja pada

pembangunan jalan tol layang A.P Pettarani Makassar ?


6

3. Menganalisis Pengaruh Kepatuhan pada sistem manajemen kesehatan

dan keselamatan kerja (K3) terhadap produktifitas pekerja pada

pembangunan jalan tol layang A.P Pettarani Makassar ?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari studi kasus ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai acuan untuk melakukan penilaian baik tidaknya implementasi

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada suatu proyek

konstruksi.

2. Sebagai pengembangan ilmu yang berkaitan dengan Kesehatan dan

Keselamatam Kerja pada proyek konstruksi

3. Sebagai penunjang untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya

4. Sebagai informasi bagi yang membutuhkan

1.5 Batasan Masalah

Untuk mendekati sasaran yang diharapkan maka perlu diadakan

pembatasanpermasalahan, yaitu sebagai berikut:

1. Studi kasus dilakukan pada proyek kontruksi jalan tol layang A.P

Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan.

2. Studi ini dibatasi pada bagian yang berhubungan dengan kesehatan dan

keselamatan kerja.

3. Dilakukan dengan pembagian koesioner kepada pekerja yang berkaitan

dengan pelaksanaan proyek.


7

4. Studi ini dibatasi hanya pada pekerjaan 1 titik pondasi, Pier kolom dan

Pier Head

5. Pengolahan data dilakukan dengan metode SPSS (Statistical Product and

Service Solution)

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam hal ini sistematika penulisan tugas akhir dapat di uraikan dalam

5 (lima) bagian yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Sebagai awal permulaan untuk menggambarkan tentang penulisan

latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan

masalah, dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang teori dan gambaran umum mengenai

kesehatan dan keselamatan kerja serta data-data yang diperolah dari

beberapa literatur sebagai penunjang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan tentang tahap-tahap penelitian seperti,survey dan

pengumpulan data, lokasi penelitian, data-data proyek, dan

prosedur penelitian.
8

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil studi pada proyek pembangunan

jalantollayang A.P Pettaranidan membahas hasil analisa data yang

diperoleh.

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan akhir dari apa yang telah

dibahas dalam penelitian dan saran untuk penelitian-penelitian

berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai