Anda di halaman 1dari 15

PRAKONSEPSI

Masa pra konsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum terjadinya pertemuan antara ovum (sel
telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi di asumsiknan senagai wanita dewasa atau wanita usua subur yang
siap menjadi seorang ibu. Reproduksi manusia merupakan hasil dari pembentukan kompleks yang melibatkan
intraksi berbagai proses, seperti genetic, biologis, lingkungan dan tigkah laku. Proses pra konsepsi di alami oleh
pria dan wanita sebagai tahap sebelum konsepsi.

Kesehatan Dalam Periode Pra Konsepsi


WUS (Wanita Usia Subur) adalah wanita dalam rentang usia 15-49 tahun yang sudah menikah, belum menikah maupun janda

PUS (Pasangan Usia Subur) yang melakukan perencanaan kehamilan merupakan calon ibu merupakan kelompok rawan
yang harus diperhatikan status kesehatannya, terutama status gizinya. Kualitas seorang generasi penerus akan ditentukan
oleh kondisi ibunya sejak sebelum hamil dan selama kehamilan, masa pernikahan dapat dikaitkan dengan masa pra
konsepsi karena setelah menikah wanita akan menjalani proses konsepsi
APA ITU PRAKONSEPSI ????

KESEHATAN DALAM
PRAKONSEPSI
KEK PADA IBU HAMIL

1. Apa itu KEK ???

Kekurangan energi kronis adalah salah satu keadaan malnutrisir. Dimana keadaan menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada pasien secara relatif atau absolut

satu atau lebih zat gizi.


Kekurangan energi kronis adalah salah satu keadaan malnutrisir. Dimana keadaan menderita kekurangan
makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada
pasien secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi.

Faktor kesehatan paling penting dalam mempersiapkan kehamilan sehat yaitu pemantauan status gizi yang ideal.
Salah satu masalah status gizi yang mempengaruhi kehamilan yaitu KEK. Kekurangan Energi Kronis (KEK) didefinisikan
sebagai keadaan ketika wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun.
Kekurangan energi kronis (KEK) ditandai dengan lingkar lengan atas <23 cm. Kekurangan energi kronis pada wanita usia
subur (pra konsepsi) yang berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan.

2. Apa itu KEK ???


Kekurangan energi kronis adalah salah satu keadaan malnutrisir.
Dimana keadaan menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada pasien secara relatif atau absolut satu
atau lebih zat gizi.

Kekurangan energi kronis (KEK) ditandai dengan lingkar lengan


atas <23 cm. Kekurangan energi kronis pada wanita usia subur
(pra konsepsi) yang berlangsung secara terus menerus dan dalam
waktu yang lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan

Tabel 3.3 Klasifikasi KEK Berdasarkan IMT

Tingkatan KEK IMT kg/m2

Normal >18,5

Tingkat I 17,0-18,4

Tingkat II 16,0-16,9

Tingkat III <16,0


3. Penyebab KEK
Faktor penyebab langsung dan tidak langsung.
 Faktor Penyebab Langsung yaitu tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein, penyakit infeksi dan usia
menarche.

 Faktor Penyebab Tidak Langsung yaitu pengetahuan tentang gizi prakonsepsi dan aktifitas fisik

4. Penyebab KEK

Faktor penyebab langsung dan tidak langsung.


 Faktor Penyebab Langsung yaitu tingkat konsumsi energi,
tingkat konsumsi protein, penyakit infeksi dan usia menarche.
 Faktor Penyebab Tidak Langsung yaitu pengetahuan tentang

5. Tanda gejala kek

Penelitian (Arista et al., 2017) adapun tanda dan gejala kekurangan energi kronik yaitu:
a. Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23 cm
b. Badan kurus
c. Konjungtiva pucat
d. Tensi kurang dari 100 mmHg
6. Tanda gejala KEK

 Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23


cm
 Badan kurus
 Konjungtiva pucat
4. Dampak

Status kekurangan energi kronis sebelum kehamilan dalam jangka panjang dan selama kehamilan akan
menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, anemia pada bayi baru lahir, mudah
terinfeksi, abortus, dan terhambatnya pertumbuhan otak janin.

Kurang energi kronis pada masa usia subur khususnya masa persiapan kehamilan maupun saat kehamilan dapat
berakibat pada ibu maupun janin yang dikandungnya.
7. Dampak

Status kekurangan energi kronis sebelum kehamilan


dalam jangka panjang dan selama kehamilan akan
menyebabkan :

Ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah ,


anemia pada bayi baru lahir, mudah terinfeksi,
abortus, dan terhambatnya pertumbuhan otak janin.

Terhadap persalinan pengaruhnya dapat


mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan
sebelum waktunya dan pendarahan.

Serta terhadap janin pengaruhnya dapat menimbulkan


keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, dan bayi
berat lahir rendah.
8. Faktor Yang Mempengaruhi Masalah

1. Gizi

b. Faktor Eksternal a. Faktor Internal


Faktor eksternal ini berasal dari luar diri kita, seperti faktor sosial Faktor internal yang mempengaruhi terjadinya masalah gizi terdiri dari
ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan akses pangan. usia, jenis kelamin, asupan sehari-hari, genetik, gaya hidup, aktivitas fisik,
a) Faktor Sosial Ekonomi serta penyakit infeksi akut atau kronik.
Ketersediaan pangan suatu keluarga dipengaruhi oleh tingkat a) Gaya Hidup
pendapatan keluarga tersebut. Konsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko seseorang untuk
b) Pendidikan terkena penyakit jantung serta terjadi peningkatan kadar kolesterol
Pendidikan gizi sangat berhubungan dengan pengetahuan, sikap, dan darah dan LDL-Low Density Lipoprotein (kolesterol jahat). Konsumsi
perilaku seseorang untuk tetap mempertahankan status gizi suatu keluarga kopi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan
dalam kondisi baik. meningkatkan resiko morbiditas seseorang, seperti obesitas dan
c) Kebudayaan penyakit jantung.
Kebudayaan merupakan adat istiadat dan kebiasaan yang biasa b) Aktivitas Fisik
dilakukan masyarakat, yang kadang mendukung suatu individu dalam Aktivitas fisik atau olahraga yang rutin dapat menurunkan jaringan
memiliki gaya hidup, terutama pola konsumsi. Hal ini akan sangat lemak cukup signifikan, walaupun tanpa adanya penurunan berat
berpengaruh pada kebiasaan seseorang karena tingkah laku yang dianggap badan. Hal ini karena olahraga dapat meningkatkan masa jaringan
benar akan selalu diulang-ulang. bebas lemak atau massa otot.
d) Akses Pangan c) Penyakit Infeksi Akut Atau Kronis
Ketersediaan pangan yang cukup diperoleh melalui produksi bahan Ada hubungan yang erat antara infeksi (bakteri, virus, dan
pangan seperti makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur, dan buahbuahan parasit) dengan kejadian malnutrisi. Ditekankan bahwa terjadinya
sesuai dengan jumlah kebutuhan. Penyebab utama masalah gizi adalah interaksi bersinergis dengan malnutrisi. Penyakit dan infeksi akan
kurang cukupnya pangan untuk pertumbuhan normal, kesehatan, dan menyebabkan gangguan gizi melalui beberapa cara, yaitu
kegiatan sehari-hari. Tidak tersedianya pangan dalam kelurga yang terjadi menghilangkan bahan makanan melalui muntah dan diare. Selain itu
terus-menerus akan menyebabkan terjadinya masalah gizi kurang. penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan dapat juga
menurunkan nafsu makan sehingga mempengaruhi status gizi apabila
terjadi masalah gizi yang berkelanjutan (Dieny, dkk., 2019).
9. Faktor Yang Mempengaruhi Masalah
Gizi

d. Faktor Eksternal c. Faktor Internal


Faktor eksternal ini berasal dari luar diri kita, Faktor internal yang mempengaruhi
seperti faktor sosial ekonomi, pendidikan, terjadinya masalah gizi terdiri dari usia, jenis
kebudayaan, dan akses pangan. kelamin, asupan sehari-hari, genetik, gaya
e) Faktor Sosial Ekonomi hidup, aktivitas fisik, serta penyakit infeksi
f) Pendidikan akut atau kronik.
g) Kebudayaan d) Gaya Hidup
h) Kebudayaan adat istiadat e) Aktivitas Fisik
i) Akses Pangan f) Penyakit Infeksi Akut Atau Kronis

6. KEBUTUHAN GIZI WANITA


a. Karbohidrat : Nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, roti, dan mie
b. Protein hewani : seperti ikan, telur, daging, daging ayam, susu, serta bahan makanan sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan, tahu dan tempe.
c. Lemak : pada daging merah, ayam, ikan, udang, susu, keju, dan minyak.
d. Serat : Asupan serat yang kurang dapat mengakibatkan susah buang air besar (sambelit/konstipasi), hemmoroid (ambeien), dan obesitas. Sumber serat yang baik adalah
sayuran, buahbuah, dan kacang-kacangan.
e. Cairan Kebutuhan cairan dapat dipenuhi dari air minum dan air dalam makanan. Air putih lebih disarankan daripada kopi, teh, muniman bersoda, atau sirup.
f. Vitamin A ,D,E,K,dan C
 Vitamin A berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, fungsi penglihatan, dan sebagai sumber antioksida , Bahan makanan sumber vitamin A, antara lain daging, kuning telur,
susu, mentega, wortel, tomat, kacang panjang, dan bayam
 Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan berperan dalam mengoptimalkan kesehatan tulang serta fungsi otot. Vitamin D terdapat dalam bahan makanan seperti hati,
telur, dan ikan.
 Vitamin E berperan sebagai antioksida dan berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin E ditemukan secara alami dalam beberapa makanan dan suplemen makan. Sumber
utama vitamin E adalah minyak nabati (seperti minyak, jagung, minyak bunga matahari, dan minyak zaitun), kacang-kacangan dan biji-bijian (seprti biji bunga matahari, kacang
kenari), serta alpukat
 Vitamin K merupakan vitamin larut lemak yang berfungsi dalam proses pembekuan darah mengandung vitamin K, diantaranya alpukat, minyak kedelai, sayuran hijau, dan pisang.
 Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air, Di dalam tubuh, vitamin C Berperan penting dalam membantu absorbsi zat besi, metabolisme asam folat, sebagai antioksidan,
dan meningkatkan kekebalan tubuh Sumber utama vitamin C adalah buah dan sayuran segar
 Folat merupakan bagian dari beberapa vitamin B kompleks yang secara alami terdapat pada bahan makanan atau dalam suplemen , terdapat pada berbagai bahan makanan, seperti
daging, buah-buahan, sayuran terutam asparagus, kacang-kacangan, wijen, dan serelia (biji-bijian).
 Zat besi kacangkacangan, sayuran warna hijau, dan rumput laut
 Seng (zinc) berperan penting untuk fungsi kekebalan, antioksida, serta reproduksi, seperti ikan, kerang, daging, serta kacang-kacangan.

7. KEBUTUHAN GIZI WANITA


TERIMA KASIH SEMOGA SEHAT SELALU

Anda mungkin juga menyukai