PRODI S1 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
2023
GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA
KEK (Kekurangan Energi Kronis)
Penulis :
1. Inayah Ismiyati
2. Lili Retno Atika
3. Ria Septiana Anggraeni
4. Yeni Ita Pratiwi
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA........................................ 23
iv
A. Pengertian Gizi
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia
baru dikenal sekitar tahun 1952 - 1955 sebagai
terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata
gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang
berarti makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh
manusia. Secara klasik ilmu gizi hanya
dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu
untuk menyediakan energi, membangun, dan
memelihara jaringan tubuh, serta mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh. (Delfi,
2021)
B. Pengertian Remaja
Menurut Delfi (2021), remaja merupakan
masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa
muda yang diikuti oleh perubahan fisiologis,
1
kognitif, sosial dan emosional dengan rentang
usia 11-20 tahun. Karakteristik remaja terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Masa remaja awal (12-15 tahun)
2. Masa remaja menengah (15-18 tahun)
Masa remaja akhir (18-21 tahun)
C. Kebiasaan Makan Remaja
Menurut Delfi (2021), masalah gizi remaja
perlu mendapat perhatian khusus karena
pengaruhnya yang besar terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tubuh serta dampaknya pada
masalah gizi saat dewasa. Masalah gizi yang
sering terjadi dan merupakan kelanjutan dari
masalah gizi pada usia remaja, yaitu anemia
defisiensi zat besi, kelebihan dan kekurangan
berat badan.
2
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal
tersebut, seperti:
a. Faktor lingkungan tempat tinggal yang
menyediakan fasilitas
b. Tempat jajan beragam dan menarik untuk
dijadikan jajan
c. Kurangnya penyuluhan kesehatan yang
berhubungan dengan kebiasaan jajan
d. Adanya sumber informasi visual seperti
televisi yang memberikan informasi
menarik, khususnya informasi tentang
jajanan berbagai produk makanan dan
minuman siap saji.
D. Angka Kebutuhan Gizi Remaja
Kebutuhan gizi remaja dapat dikenali dari
perubahan komposisi tubuhnya. Perbedaan jenis
kelamin akan membedakan komposisi tubuhnya
3
dan selanjutnya mempengaruhi kebutuhan
gizinya. (Delfi, 2021)
a. Energi
b. Protein
c. Lemak
d. Karbohidrat
E. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah makanan yang
dikonsumsi sehari-hari dengan jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan, serta
berpedoman pada prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
memantau berat badan secara teratur agar
terhindar dari permasalahan gizi. (Delfi, 2021)
F. Konsep Dasar Gizi Seimbang
Gizi seimbang yaitu suatu menu makanan
yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam
4
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan
proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan. Bahan makanan sumber zat gizi
seimbang tersebut dikelompokkan dan di
sederhanakan berdasarkan tiga fungsi utama zat
– zat gizi, yaitu :
1. Sumber energi
2. Sumber zat pembangun
3. Sumber zat pengatur
5
keadaan sosial ekonomi, nilai gizi, dan
kebiasaan makan.
6
IMT kurang dari 18,5 dikatakan sebagai KEK.
(Fajaryanti, 2018)
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK)
dapat terjadi dan disebabkan oleh beberapa
faktor, baik faktor langsung maupun faktor tidak
langsung. Faktor langsung dapat meliputi infeksi
dan asupan makanan. Sedangkan faktor tidak
langsung meliputi persediaan pangan keluarga,
pendidikan, pengetahuan, pendapatan dan
pelayanan kesehatan. (Fajaryanti, 2018)
a. Faktor langsung
1) Asupan Makanan
Klasifikasi tingkat konsumsi
makanan pada seseorang adalah
sebagai berikut :
7
a) Defisit tingkat berat : <70%
b) Defisit tingkat sedang : 70-
79%
c) Defisit tingkat ringan : 80-89%
d) Normal : 90-120%
e) Lebih : >120% (Kushartono
dan Supariasa, 2014:63)
2) Infeksi
Dampak infeksi yang disebabkan
masuknya zat gizi dan energi yang
kurang dari kebutuhan akan
menimbulkan dampak seperti turunnya
berat badan dikarenakan nafsu makan
yang menghilang. Pada infeksi, jumah
kebutuhan zat gizi lebih meningkat
karena katabolisme yang berlebih dapat
8
terjadi pada suhu tubuh tinggi. Faktor
tidak langsung
3) Umur
Umur wanita atau ibu yang kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
dapat mempengaruhi status gizinya.
Menurut penelitian remaja usia 15-19
tahun dengan asupan protein < 80%
AKG berpeluang risiko KEK 13,42
kali.
4) Pengetahuan
Pengetahuan gizi dapat
mempengaruhi seseorang dalam
pengambilan keputusan terhadap
pemilihan bahan pangan, akses bahan
pangan, distribusi bahan pangan dan
cara pengolahan bahan makanan.
9
5) Pendidikan
Pendidikan seseorang memengaruhi
keadaan gizi karena diharapkan dengan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi
membuat pengetahuan maupun
informasi gizi menjadi lebih baik,
karena masalah gizi yang sering terjadi
diakibatkan kurangnya informasi
maupun ketidak tahuan tentang gizi
yang memadai.
6) Pendapatan
Perilaku konsumsi makan
berhubungan dengan faktor ekonomi
dan faktor sosial budaya yang
mengalami refleksi interaksi dalam
kedua hal tersebut. Faktor ekonomi
berkaitan dengan tingkat pendapatan
10
yang mempengaruhi daya beli
seseorang dan beban tanggungan
anggota keluarga bilamana pendapatan
yang diperoleh seimbang terhadap
jumlah anggota keluarga di dalamnya.
Besarnya suatu keluarga dan tingkat
pendapatan keluarga akan berpengaruh
terhadap kualitas dan kuantitas
pemenuhan asupan makanan di dalam
suatu keluarga.
7) Ketersediaan pangan keluarga
Kemampuan keluarga dalam
pemenuhan bahan makanan diperoleh
bergantung pada jumlah pendapatan
keluarga, pengelolaan sumber daya
lahan dan pekarangan, dan harga bahan
11
pangan yang akan digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
8) Pelayanan kesehatan
Undang-undang Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan menyebutkan
bahwa faslitas pelayanan kesehatan
merupakan suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggara
kan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun
rehablitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah,
maupun masyarakat (Kemenkes RI,
2014:27).
9) Aktivitas fisik
12
Melakukan aktivitas fisik
bermanfaat mengeluarkan tenaga guna
untuk memelihara kesehatan fisik,
mental, serta menjadikan kualitas
hidup yang lebih baik dengan frekuensi
waktu minimal 30 menit pada tiap
harinya. (Kemenkes RI, 2014:182).
I. Daftar Menu Gizi Seimbang Untuk Remaja
Menu Seimbang untuk Anak Sekolah Usia 10-
12 Tahun (2100 Kalori)
Sarapan Pagi (07.00-10.00)
1. Nasi Telur Dadar (Total kalori: 564 kkal)
13
a. 1 piring nasi 242 kkal
b. 1 butir telur dadar 93 kkal
c. 1 buah tahu 35 kkal
d. 1 buah apel 72 kkal
e. 1 gelas Susu 122 kkal
15
4. BOLA UBI TABUR KEJU (pagi) (total
kalori 1026 kkal)
16
Makan Siang (12.00-14.00)
1. Nasi dan Sup Sayur dan Ayam ( total
kalori 718 kkal)
17
2. Nasi dan Telur Balado ( total kalori 680
kkal)
20
Makan Malam (17.00-20.00)
1. Nasi dan Ikan Gurame Bakar ( total kalori
541 kkal )
21
a. Nasi 1piring 242 kkal
b. 1 potong ikan tongkol 80gr 180 kkal
c. 2 potong tempe 50gr 68 kkal
d. Buncis 100gr 31 kkal
e. 1 buah jeruk 62 kkal
23
DAFTAR PUSTAKA
24