Anda di halaman 1dari 28

GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA

KEK (Kekurangan Energi Kronis)

PRODI S1 KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
2023
GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA
KEK (Kekurangan Energi Kronis)

Cetakan 1 : 16 November 2023

Dosen Pengampu : Suci Utami, S. SiT, M. Kes

Penulis :
1. Inayah Ismiyati
2. Lili Retno Atika
3. Ria Septiana Anggraeni
4. Yeni Ita Pratiwi

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya,
hingga penulis dapat menyusun Buku Saku yang
berjudul “GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA
KEK (Kekurangan Energi Kronis)”. Buku ini
berisi edukasi mengenai Gizi Seimbang Untuk
Remaja terkait dengan konsumsi makanan sehat.

Penulis menyadari masih banyak


kekurangan pada buku saku ini, sehingga penulis
sangat terbuka terhadap kritik dan saran untuk
penyempurnaan modul ini. Semoga ke depan modul
ini dapat digunakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan, terutama pada anak usia sekolah dasar

Brebes, 16 November 2023

Penulis
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................... i


DAFTAR ISI ..................................................... ii

A. Pengertian Gizi ............................................. 1


B. Pengertian Remaja ....................................... 1
C. Kebiasaan Makan Remaja .......................... 2
D. Angka Kebutuhan Gizi Remaja ................... 3
E. Pengertian Gizi Seimbang ........................... 4
F. Konsep Dasar Gizi Seimbang ..................... 4
G. Kekurangan Energi Kronis (KEK) ............... 6
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kejadian (KEK) ........................................... 7
I. Daftar Menu Gizi Seimbang Remaja .......... 13

DAFTAR PUSTAKA........................................ 23

iv
A. Pengertian Gizi
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia
baru dikenal sekitar tahun 1952 - 1955 sebagai
terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata
gizi berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang
berarti makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh
manusia. Secara klasik ilmu gizi hanya
dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu
untuk menyediakan energi, membangun, dan
memelihara jaringan tubuh, serta mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh. (Delfi,
2021)

B. Pengertian Remaja
Menurut Delfi (2021), remaja merupakan
masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa
muda yang diikuti oleh perubahan fisiologis,
1
kognitif, sosial dan emosional dengan rentang
usia 11-20 tahun. Karakteristik remaja terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Masa remaja awal (12-15 tahun)
2. Masa remaja menengah (15-18 tahun)
Masa remaja akhir (18-21 tahun)
C. Kebiasaan Makan Remaja
Menurut Delfi (2021), masalah gizi remaja
perlu mendapat perhatian khusus karena
pengaruhnya yang besar terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tubuh serta dampaknya pada
masalah gizi saat dewasa. Masalah gizi yang
sering terjadi dan merupakan kelanjutan dari
masalah gizi pada usia remaja, yaitu anemia
defisiensi zat besi, kelebihan dan kekurangan
berat badan.

2
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal
tersebut, seperti:
a. Faktor lingkungan tempat tinggal yang
menyediakan fasilitas
b. Tempat jajan beragam dan menarik untuk
dijadikan jajan
c. Kurangnya penyuluhan kesehatan yang
berhubungan dengan kebiasaan jajan
d. Adanya sumber informasi visual seperti
televisi yang memberikan informasi
menarik, khususnya informasi tentang
jajanan berbagai produk makanan dan
minuman siap saji.
D. Angka Kebutuhan Gizi Remaja
Kebutuhan gizi remaja dapat dikenali dari
perubahan komposisi tubuhnya. Perbedaan jenis
kelamin akan membedakan komposisi tubuhnya

3
dan selanjutnya mempengaruhi kebutuhan
gizinya. (Delfi, 2021)
a. Energi
b. Protein
c. Lemak
d. Karbohidrat
E. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah makanan yang
dikonsumsi sehari-hari dengan jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan, serta
berpedoman pada prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
memantau berat badan secara teratur agar
terhindar dari permasalahan gizi. (Delfi, 2021)
F. Konsep Dasar Gizi Seimbang
Gizi seimbang yaitu suatu menu makanan
yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam

4
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan
proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan. Bahan makanan sumber zat gizi
seimbang tersebut dikelompokkan dan di
sederhanakan berdasarkan tiga fungsi utama zat
– zat gizi, yaitu :
1. Sumber energi
2. Sumber zat pembangun
3. Sumber zat pengatur

Untuk mencapai gizi seimbang hendaknya


susunan makanan sehari terdiri dari campuran
ketiga kelompok bahan makanan tersebut
namun setiap bahan makanan dipilih sesuai
dengan ketersediaan bahan makanan tersebut,

5
keadaan sosial ekonomi, nilai gizi, dan
kebiasaan makan.

G. Kekurangan Energi Kronis (KEK)


Kekurangan energi kronis (KEK) adalah
keadaan kekurangan asupan energi dan protein
pada remaja berlangsung secara terus menerus
dan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan
suatu keadaan yang ditimbulkan oleh gangguan
zat gizi lebih atau absolut dimana
mengakibatkan kesehatan pada ibu. Seseorang
dikatakan memiliki risiko KEK jika LILA < 23,5
cm (Depkes RI, 2012). Kurang energi kronis
pada orang dewasa dapat pula diketahui dengan
indeks massa tubuh (IMT) yang diukur dari
perbandingan antara berat dan tinggi badan. Jika

6
IMT kurang dari 18,5 dikatakan sebagai KEK.
(Fajaryanti, 2018)
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK)
dapat terjadi dan disebabkan oleh beberapa
faktor, baik faktor langsung maupun faktor tidak
langsung. Faktor langsung dapat meliputi infeksi
dan asupan makanan. Sedangkan faktor tidak
langsung meliputi persediaan pangan keluarga,
pendidikan, pengetahuan, pendapatan dan
pelayanan kesehatan. (Fajaryanti, 2018)
a. Faktor langsung
1) Asupan Makanan
Klasifikasi tingkat konsumsi
makanan pada seseorang adalah
sebagai berikut :

7
a) Defisit tingkat berat : <70%
b) Defisit tingkat sedang : 70-
79%
c) Defisit tingkat ringan : 80-89%
d) Normal : 90-120%
e) Lebih : >120% (Kushartono
dan Supariasa, 2014:63)
2) Infeksi
Dampak infeksi yang disebabkan
masuknya zat gizi dan energi yang
kurang dari kebutuhan akan
menimbulkan dampak seperti turunnya
berat badan dikarenakan nafsu makan
yang menghilang. Pada infeksi, jumah
kebutuhan zat gizi lebih meningkat
karena katabolisme yang berlebih dapat

8
terjadi pada suhu tubuh tinggi. Faktor
tidak langsung
3) Umur
Umur wanita atau ibu yang kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
dapat mempengaruhi status gizinya.
Menurut penelitian remaja usia 15-19
tahun dengan asupan protein < 80%
AKG berpeluang risiko KEK 13,42
kali.
4) Pengetahuan
Pengetahuan gizi dapat
mempengaruhi seseorang dalam
pengambilan keputusan terhadap
pemilihan bahan pangan, akses bahan
pangan, distribusi bahan pangan dan
cara pengolahan bahan makanan.

9
5) Pendidikan
Pendidikan seseorang memengaruhi
keadaan gizi karena diharapkan dengan
tingkat pendidikan yang lebih tinggi
membuat pengetahuan maupun
informasi gizi menjadi lebih baik,
karena masalah gizi yang sering terjadi
diakibatkan kurangnya informasi
maupun ketidak tahuan tentang gizi
yang memadai.
6) Pendapatan
Perilaku konsumsi makan
berhubungan dengan faktor ekonomi
dan faktor sosial budaya yang
mengalami refleksi interaksi dalam
kedua hal tersebut. Faktor ekonomi
berkaitan dengan tingkat pendapatan

10
yang mempengaruhi daya beli
seseorang dan beban tanggungan
anggota keluarga bilamana pendapatan
yang diperoleh seimbang terhadap
jumlah anggota keluarga di dalamnya.
Besarnya suatu keluarga dan tingkat
pendapatan keluarga akan berpengaruh
terhadap kualitas dan kuantitas
pemenuhan asupan makanan di dalam
suatu keluarga.
7) Ketersediaan pangan keluarga
Kemampuan keluarga dalam
pemenuhan bahan makanan diperoleh
bergantung pada jumlah pendapatan
keluarga, pengelolaan sumber daya
lahan dan pekarangan, dan harga bahan

11
pangan yang akan digunakan dalam
pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
8) Pelayanan kesehatan
Undang-undang Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan menyebutkan
bahwa faslitas pelayanan kesehatan
merupakan suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggara
kan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun
rehablitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah,
maupun masyarakat (Kemenkes RI,
2014:27).

9) Aktivitas fisik

12
Melakukan aktivitas fisik
bermanfaat mengeluarkan tenaga guna
untuk memelihara kesehatan fisik,
mental, serta menjadikan kualitas
hidup yang lebih baik dengan frekuensi
waktu minimal 30 menit pada tiap
harinya. (Kemenkes RI, 2014:182).
I. Daftar Menu Gizi Seimbang Untuk Remaja
Menu Seimbang untuk Anak Sekolah Usia 10-
12 Tahun (2100 Kalori)
Sarapan Pagi (07.00-10.00)
1. Nasi Telur Dadar (Total kalori: 564 kkal)

13
a. 1 piring nasi 242 kkal
b. 1 butir telur dadar 93 kkal
c. 1 buah tahu 35 kkal
d. 1 buah apel 72 kkal
e. 1 gelas Susu 122 kkal

2. SANDWICH KORNET (Total Kalori:


461 kkal)

a. 3 Lembar roti tawar 198 kkal


b. 1 Sachet Beef Kornet 70 kkal
c. 1 butir Telur ceplok 92 kkal
d. 1 Keju cheddar slice 30kkal
e. 1 selada daun sedang 1 kkal
f. 3 potong Timun 10 kkal
g. 2 potong Tomat 10 kkal
h. 1 sdm Saus tomat 15 kkal
i. 1 sdm saus sambal 15 kkal
14
j. 1 sdm Mayonaise 10 kkal
k. 1 sdm Mentega 10 kkal

3. BENTO SPONGEBOB (pagi) ( total


kalori 540,7 kkal)

a. 1 Piring nasi putih 242 kkal


b. 1 butir telur dadar 93 kkal
c. 1 sdm Mayonaise 10 kkal
d. 1 sdm kacang polong 10 kkal
e. 5 buah Chicken drum stick 101,7 kkal
f. Brokoli rebus 50gr17 kkal
g. Wortel rebus 50gr 27 kkal
h. Kembang kol rebus 50gr 12.5 kkal
i. Buncis rebus 50gr 15 kkal
j. Kentang goreng 50gr 12,5 kkal

15
4. BOLA UBI TABUR KEJU (pagi) (total
kalori 1026 kkal)

a. 250 gram ubi jalar ungu, kukus,


haluskan 214,5 kkal
b. 75 gram tepung sagu 278 kkal
c. ¼ sdt garam 0 kkal
d. 1 sdm gula pasir 16 kkal
e. 50 gram gula merah, sisir 226 kkal
f. 50 gram keju cheddar, parut 201,5
kkal
g. 2 sdm Minyak goreng 90 kkal

16
Makan Siang (12.00-14.00)
1. Nasi dan Sup Sayur dan Ayam ( total
kalori 718 kkal)

a. Nasi Putih 150gr, 242 kkal


b. Daging Ayam 125gr 239 kkal
c. Sayuran (Kentang, Wortel,Brokoli)
169,0 kkal
d. Tempe Goreng 68 kkal

17
2. Nasi dan Telur Balado ( total kalori 680
kkal)

a. Nasi putih 1 piring 242 kkal


b. 1 butir telur 55 gr 93 kkal
c. 1 potong besar tempe 50gr 34 kkal
d. Kangkung 100gr 243
e. Jus jambu biji 100gr 68 kkal

3. Nasi dan lele goreng ( total kalori 520


kkal)

a. Nasi Putih 1 piring 224 kkal


18
b. 1 ekor lele 40 gr 204 kkal
c. 1 potong tembe 50 gr 34 kkal
d. 1 mangkok bayam 100 gr 23 kkal
e. 5 buah rambutan 35 kkal

4. OTAK – OTAK LABU KUNING (siang)


( total kalori 811 kkal)

a. 175 gram labu kuning, kukus,


haluskan 101 kkal
b. 100 gram daging ikan tenggiri,
haluskan 121 kkal
c. 3 butir bawang merah 87 kkal
d. 2 siung bawang putih 8 kkal
e. ½ sdt bubuk merica 3,5 kkal
f. Garam 0 kkal
g. 1 sdm gula 16 kkal
h. 1 butir telur 93 kkal
i. 1 gelas susu cair tawar 122 kkal
19
j. 100 gram tepung kanji 129,5 kkal
k. ½ batang daun bawang, iris halus 16
kkal
l. 1 batang seledri, iris halus 14 kkal
m. 2 sdm Minyak goreng 90 kkal
n. 1 sdm Mayonnaise 10 kkal

5. Sellingan (14.00-17.00) ( total kalori 245


kkal)
Jus Mangga

a. Susu 5gr 122 kkal


b. Gula 15gr 16 kkal
c. Mangga I buah 107 kkal

20
Makan Malam (17.00-20.00)
1. Nasi dan Ikan Gurame Bakar ( total kalori
541 kkal )

a. Nasi 1 piring 242 kkal


b. Ikan Gurame 1 potong 200gr 225 kkal
c. Timun 1 buah 52gr 45 kkal
d. Tahu Bacem 50gr, 29 kkal

2. Nasi Tongkol Balado ( total kalori 583


kkal)

21
a. Nasi 1piring 242 kkal
b. 1 potong ikan tongkol 80gr 180 kkal
c. 2 potong tempe 50gr 68 kkal
d. Buncis 100gr 31 kkal
e. 1 buah jeruk 62 kkal

3. Nasi dan Telor puyuh ( total kalori 482


kkal )

a. Nasi 1 piring 242 kkal


b. 5 butir telor puyuh 50gr 79 kkal
22
c. Tempe 50gr 34 kkal
d. Buncis 50gr 15 kkal
e. Buah klengkeng 10gr
f. 1porsi siomay 102 kkal

23
DAFTAR PUSTAKA

Delfi, S,. (2021). Penerapan Prinsip Gizi Seimbang


Terhadap Status Gizi Remaja Di Madrasah
Aliyah Muhammadiyah (Mam) Pekanbaru.
Skripsi Sarjana. Gizi Non Reguler.
Universitas Printis Indonesia. Padang.
Fajaryanti, R,. (2018). Determinan Kejadian
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada
Wanita Usia Subur (Wus) Yang Menikah Di
Usia Remaja Di Kecamatan Tlogosari
Kabupaten Bondowoso. Skripsi Sarjana.
Gizi kesehatan Masyarakat . Universitas
Jember.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014.
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

24

Anda mungkin juga menyukai