Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BAHASA INDONESIA

MEMBUAT SEBUAH CERITA PENDEK (CERPEN)

Dengan Judul:

INDAHNYA KEBERSAMAAN

DISUSUN OLEH :
Nama : Fahri Afrizal Nafri
Kelas : 9A

SMP NEGERI 41 SAMARINDA


2022-2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Saya
ucapkan puji syukur atas kehadirat Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah
Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan CERPEN yang berjudul “INDAHNYA
KEBERSAMAAN” ini tepat pada waktunya.
CERPEN ini saya buat dengan sebaik-baiknya. Kepada Bapak Guru saya ucapkan
terima kasih atas bimbingannya sehingga CERPEN ini dapat selesai dengan baik serta kepada
teman dan semua pihak yang telah membantu sehingga CERPEN ini dapat terselesaikan.
Akhir kata, saya berharap semoga CERPEN ini dapat menghibur dan menginspirasi.
Saya menyadari bila ada kesalahan dalam kata, bahasa dan penulisan. Mohon saran dan kritik
agar karya CERPEN saya berikutnya bisa lebih baik lagi, untuk itu saya ucapkan banyak terima
kasih.

Samarinda, Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

A. ISI CERITA PENDEK..................................................................................................... 4

B. PENUTUP ......................................................................................................................... 8

iii
A. ISI CERITA PENDEK

INDAHNYA KEBERSAMAAN

Di suatu desa terpencil yang bernama “DESA SUKA MAKMUR” hiduplah


sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 orang anak nya yang bernama
Putra dan Putri. Keluarga mereka hidup rukun bersama masyarakat desa, hidup
damai, tentram, sejahtera, semua warganya hidup sederhana dan pekerja keras.
Putra dan Putri serta anak-anak desa lainnya bersekolah yang terletak tidak
begitu jauh dari desa mereka. Hampir setiap hari mereka berangkat dan pulang
bersama-sama, berjalan, bercanda gurau, bercakap-cakap, tertawa riang dan
bersenandung bersama sehingga rasa letih pun tidak pernag dirasakan.
“Hai Wisnu, selamat pagi” sapa Putra ketika berpapasan didepan rumah.
“ Sudah siap, ayo kita berangkat” jawab Wisnu berjalan bersama dari rumah
melewati rumah teman lainnya.
Jika sepulang sekolah mereka kembali lagi kerumah masing-masing untuk
istirahat makan. Dan kemudian akan pergi ke surau untuk melaksanakan sholat
ashar berjamaah serta mengaji bersama Ustad Udin
Bila hari libur sekolah mereka pun tetap bersama bertemy di sawah dan
kebun sambil bentu orang tua mereka. Selain menanam padi di sawah warga Desa
Suka Makmur juga berkebun dengan menanam cabai, tomat, singkong dan lain-lain
untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Putra, Putri, Wisnu, Ridwan, Ayu serta
teman-teman yang lainnya sangan riang dan ceria terasa tanpa beban, membantu
orang tua, berkumpul dengan teman, saudara, tetangga sambil bekerja.
Seperti biasa setiap hari anak-anak kembali ke sekolah. Pada hari senin ini
Putra mendapat tugas di Upacara bendera sebagi pemimpin upacara sehingga harus
datang lebih awal untuk berlatih. Putra dan Putri pun pamit kepada Ayah dan Ibu.
“Ayah, Ibu kami berangkat ke sekolah dahulu ya” kata Putra dan dibarengi
senyuman Putri.
“iya Yah, Ibu” kata Putri.
Ibu pun memberi semangat kepada Putra “ nanti jangan gugup ya nak, yang
gagah, tetap tenang” kata ibu
“hati-hati di jalan” lanjut Ayah
Mereka berdua pun berangkat tidak lupa cium tangan Ayah dan Ibu serta
membri salam “Assalamualaikum”, “Waalaikumsalllam” kata Ibu dan Ayah
bersamaan
Di sekolah un Putra dan Putri sampai 15 menit sebelum bel berbunyi.
Ridwan teman sekelas Putra juga bertugas hari ini sebagai petugas pembada do’a.

4
“hai Putra, sudah siap” kata Ridwan
“InsyaAllah, siap” jawab Putra
Mereka pun masuk ke kelas dan kemudian ke lapangan untuk bersiap-siap
melaksanakan Upacara Bendera.
Akhirnya waktu pulang sekolah pun tiba semua berhamburan keluar.
Seperti biasa anak-anak Desa Suka Makmur, jalan pulang bersama mereka
bercengkrama, bersenda gurau.
“hebat kamu Put, tadi” kata Munir
“iya, suara kamu itu loh Put” lanjut Wisnu
“lantang dan keras juga suaramu” katanya.
Semua ramai-ramai bersorak, memberi semangat ke Putra “hebat, mantap
suaramu”,”iya terima kasih, kalian semua juga hebat” kata Putra.
Hari Sabtu, Minggu dan hari libur Nasional adalah hari yang ditunggu-
tunggu oleh anak-anak sekolah. Begitu juga oleh anak-anak Desa Suka Makmur
bisa bermain dan membantu orang tua di sawah dan di kebun. Seperti hari Minggu
ini mereka membantu membajak sawah di persawahan bersama.
“Wisnu!!” teriak Putra “bolehkah aku kesana ikut naik kerbau mu?”
“sini, cepat!” kata Wisnu menjawab Putra
“hati-hati Putra, licin” lanjutnya.
Akhirnya mereka berdua naik kerbau sambil membantu orang tua
membajak sawah dan bermain
“hayo...cha cha, he yaa” teriak Wisnu, sambil memecut pantat kerbau.
Semetara itu Putri, Irma, Ayu, Dewi, Santi dan teman-teman perempuan
lainnya membantu Ibu dan Ibu-Ibu yang lain menyiapkan makanan dan minuman
untuk bapak dan bapak-bapak lainnya nanti istirahat setelah bekerja di sawah. Di
hari yang cerah ini semua tampak senang, bersama-sama menikmati santap siang,
walaupun keringat bercucuran karena panas terik matahari dan lelah, tetapi semua
hilang karena bisa menikmati hari bersama, keluarga dan saudara sedesa. Bersama-
sama tanpa ada perbedaaan diantara mereka, semoga kebersamaan ini tetap terjaga
selamanya. Sungguh indah kebersamaan ini.
Di suatu sore, hujan tidak kunjung berhenti dari pagi tadi, sehingga Ayah
dan Ibu serta warga desa tidak dapat beraktifitas, hanya beberapa petani saja yang
bekerja di sawah memperbaiki saluran air. Satu hari ini Putra dan Putri hanya di
rumah. Ibu pun menyiapkan teh hangat dan singkong rebus.
“ ayu disantap singkongnya, ini ayah yang petik kemarin, pasti enak” kata
Ibu.

5
“mumpung masih hangat” lanjut Ibu
“memang enak hujan-hujan dingin begini, makan singkong hangat dan
minumnya teh hangat” kata Ayah menyambut Ibu.
Mereka pu menikmati hdangan sambil tertawa bercerita, sungguh sebuah
keluarga idaman selalu bersama dalam keadaan apapun, damai, tenang dan tentram.
Sungguh undahnya kebersamaan dimana dan apapun situasinya.
Panen raya yang dinanti-nanti akhirnya datang. Semua warga Desa Suka
Makmur menyambutnya dengan gembira dan bersuka cita “ayo bapak-bapak dan
ibu-ibu sini” kata pak kades. “jangan jauh-jauh kumpul sini dulu”lanjutnya.
“sebelum memulai ayo kita santap dulu kopi dan gorengan ini dulu” kata
pak kades
“biar semangat dan enggak cepat capek diisi dulu perutnya jangan sampai
kosong nanti sakit lagi” katanya lebih lanjut. “ha ha ha” sambil tertawa ringan
menawarkan ke Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang ikut merayakan panen ini. Bapak-
bapaknya sibuk mengarit padi, memanen padi, yang dibantu oleh anak-anak dengan
riang gembira. Sementara Ibu-Ibu ada yang sibuk panen cabe, tomat dan ada juga
yang memasak untuk makan siang nanti.
Sungguh senang dan damai hidup penuh dengan kebersamaan, tua-muda,
laki-perempuan hidup rukun dengan alam yang masih asri. Semua dilakukan
bergotong royong bersam-sama dimana hasil panennya ada yang dijual ke pasar-
pasar terdekat, ada juga untuk dimakan sehari-hari.
Untuk memperingati Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia
disekolah Putra diadakan perlombaan 17 Agustusan. Banyak lomba yang diadakan.
Selain tarik tambang, makan kerupuk, estafet tepung juga kebersihan kelas. Ibu
guru kelas pun ikut sibuk memberikan arahan kepada murid-muridnya.
“ayo anak-anak! Jangan sampai ada debu yang tertinggal, bersihkan semua”
kata Ibu guru dengan penuh semnagat. Semua anak-anak pun bekerja sama saling
membantu, ada yang menyapu, mengelap kaca, merapikan meja dan kursi,
mengepel dan lain-lain.
Bel pun berbunyi, “kring...kring...kring” tanda lomba akan dimulai, semua
murid disuruh berkumpul di lapangan untuk diberikan arahan. Wisnu, Putra,
Ridwan, Munir dan Anton mendapat tugas untuk mengikuti lomba tarik tambang
“ayo...ayo..ayo” teman-teman bersorak. Putra dan kawan-kawan pun berhadapan
dengan lawan, lomba dipandu oleh Bapak guru.
“siapa yang terlepas tambangnya atau tertarik berarti kelompok tersebut
kalah” kata Pak guru. “semua bersiap” lanjutnya “dalam hitungan ke-3 mulai tarik
ya” kata Pak guru.
“ayo siap..1..2..3..ya mulai..” kata pak guru.

6
Teman-teman lain bersorak memberi semangat “ayo...ayo...ayo!” semua
penonton bersorak sorai yang pada akhirnya dimenangkan oleh kelompok Putra.
“hore...kita menang!” kata Wisnu
“hebat...!” kata Wisnu menimpali
“ya...hebat itu karena kita kompak” lanjut Putra
“benar dengan kompak dan bersama-sama kita pasti bisa” kata Munir
“siapa dulu...anak Desa Suka Makmur” kata Ridwan tidak mau kalah
Semua lomba pun usai dilaksanakan, pemenang pun sudah diumumkan dan
pemenannya sudah mendapat hadiah sebagai tanda kemenangan. Putra dan teman
teman satu Desa Suka Makmur pun pulang bersama, sepanjang jalan mereka selalu
tertawa riang bahagia dengan beberapa kemenangan atas lomba 17 Agustus di
sekolah tadi.
Semoga semangat kebersamaan yang ditanamkan kepada mereka dapat
tetap terjalin dan terjaga dengan baik. Desa Suka Makmur desa yang damai
sejahtera, tentram dan bahagia. Sungguh indah kebersamaan itu

7
B. PENUTUP

Alhamdulillah cerpen yang saya buat berjudul “Indahnya Kebersamaan”


telah selesai semoga bisa berguna, bermanfaat serta dapat menghibur pembaca.
Apabila terjadi kesamaan nama, lokasi dan tempat kejadian, saya sebagai
penulis mohon maaf karena itu hanya suatu kebetulan saja.
Atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai