atau tiga beban malnutrisi merupakan suatu kondisi yang mengacu
pada kekurangan, kelebihan, dan ketidakseimbangan asupan gizi. Istilah malnutrisi mencakup kelompok kondisi yang luas diantaranya yaitu kurang gizi yang mencakup stunting/kerdil (tinggi badan rendah menurut usia), wasting/kurus (berat badan rendah menurut tinggi badan), underweight/kekurangan berat badan (berat badan rendah menurut usia) dan defisiensi atau insufisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting) Beban ganda malnutrisi dapat terjadi akibat konsumsi pangan yang tidak cukup dan kerawanan pangan, beban penyakit, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan lingkungan yang tidak mendukung, praktik pemberian makan dan pengasuhan yang tidak adekuat, serta akar masalah dan isu yang terkait seperti kemiskinan dan ketidakmerataan, tren demografi dan urbanisasi, desentralisasi, gender, kepercayaan dan praktik budaya, dan keadaan darurat (Bappenas, 2019). – Berikut penjelasan dari tiga masalah gizi yang terjadi di Indonesia (triple burden malnutrition) STUNTING
– yaitu keadaan dimana anak berbadan lebih pendek untuk
anak seusianya. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama,umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizinya. Faktanya, 30,8 % balita di Indonesia mengalami stunting (Riskesdas, 2018) dan perlu mendapat perhatian lebih karena akan menimbulkan dampak jangka panjang dalam kehidupannya Overweigt dan obesitas
– : Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan
menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas. Overweight dan obesitas adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan secara universal sedangkan obesitas adalah kelebihan akumulasi dalam lemak tubuh. Micronutrient Deficiency
– : yaitu kekurangan zat gizi mikro seperti vitamin
dan mineral (Vit A, Asam folat, Iodium,Zat Besi dan Seng). Gangguan yang terjadi akibat Micronutient defisiensi antara lain seperti Anemia Gizi , KVA (Kekurangan Vitamin A) dan GAKI Faktor Penyebab Terjadinya Triple Burden of Malnutrition – Lingkungan Kesehatan dan Biologis : Pengaruh penyakit yaitu meningkatnya usia harapan hidup yang berarti secara statistik akan meningkatkan pula jumlah orang-orang yang mengalami penyakit menular ke penyakit tidak menular. – Lingkungan Ekonomi dan Pangan : Pengaruh ketersediaan dan kualitas pangan di dekat rumah, akses ekonomi terhadap pangan yang mempengaruhi konsumsi. Naiknya kekayaan nasional yang tidak diimbangi dengan ketahanan pangan, tetapi masih banyak juga konsumsi makanan berlemak sehingga membuat konsumsi lemak per kapita naik dua kali lipat. Konsumsi makanan olahan juga terus meningkat , khususnya di wilayah perkotaan – Lingkungan Fisik/ Bangun : Pengaruh perilaku kegiatan individu, yaitu banyak kota tidak ramah bagi pejalan kaki sehingga tidak mendukung aktivitas fizik, selain itu tempat tempat yang menyediakan makanan sehat terbatas. Mereka yang bekerja dan sekolah tidak punya banyak pilihan selain makanan siap saji di luar rumah – Lingkungan Sosial Budaya : Pengaruh media pendidikan., tekanan teman sebaya dan budaya. Budaya dan tradisi yang mempengaruhi gizi ibu hamil dan ank-anak serta norma sosial membuat perempuan menikah saat masih muda. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap naiknya kasus kelahiran dengan berat badan kurang. – Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada balita yaitu : 1) Keluarga miskin, 2) Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak, 3) Faktor penyakit bawaan pad anak seperi jantung ,TBC, HIV/ AIDS, saluran pernapasan dan diare (Astaqualiyah, 2006) – Namun menurut (Almatsier, 2001) masalah gizi kurang di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurang tersedianya bahan pangan, kurang baiknya lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan dan adanya daerah miskin gizi. Sedangkan masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan gzi, menu seimbang dan kesehatan. C. Dampak Triple Burden of Malnutrition
1. Dampak jangka pendek dari TBM
– a. Sistem kekebalan tubuh menurun – b. Pertumbuhan anak terganggu – c. Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian – d. Perkembangan kognitif, motorik dan verbal pada anak tidak optimal 2. Dampak jangka panjang – a. Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa atau lebih pendek pada umumnya) – b. Meningkatkan resiko obesitas dan penyakit lainnya – c. Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal – d. Kualitas SDM yang tidak bisa bersaing di masa depan D. Penanggulangan Triple Burden of Malnutrition
– Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah
gizi di Indonesia: – – 1000 HPK dan ASI Ekslusif’ – Suplementasi Tablet Tambah Darah dan Vit A – PMT (Pemberian Makanan Tambahan) – Pedoman Gizi Seimbang – Fortifikasi Makanan – Meningkatkan Kesadaran Ancaman Pandemi terhadap Peningkatan Prevalensi Triple Burden of Malnutrition
– Pandemi COVID-19 berpotensi meningkatkan kejadian triple burden of
malnutrition. Hal ini dapat disebabkan akibat beberapa kondisi seperti: – Terjadi goncangan ekonomi masyarakat (tingginya angka PHK, meningkatnya jumlah pengangguran, dan angka kemiskinan) yang dapat menurunkan akses masyarakat terhadap pangan – Pembatasan layanan kesehatan. – Kurangnya pendidikan, informasi dan kepedulian terhadap pemenuhan gizi seimbang – Faktor lain seperti minimnya ketersediaan air bersih, meningkatnya angka urbanisasi, terjadinya bencana alam, dll (Pkemensos.go.id, 2021). KESIMPULAN – Triple Burden of Malnutrition adalah tiga beban masalah gizi yang meliputi undernutrition, overnutrition dan micronutrient deficiency yang terjadi dalam satu waktu di suatu wilayah. Triple Burden Malnutrition di Indonesia sendiri yaitu Stunting, Overweigt/ Obesitas dan Kekurangan Zat Gizi Mikro. Faktor yang mempengaruhi yaitu lingkungan kesehatan, biologis, ekonomi, pangan, fisik dan sosial budaya. Tindakan penanggulangan dilakukan dengan 1000 HPK, PGS, Pemberian Makanan Tambahan, Pemberian Tablet Vitamin A & Zat Besi dan Fortifikasi Pangan. SARAN...
– Gizi merupakan pondasi kuat untuk
pertumbuhan agar generasi muda saat ini aman akan masa depannya dan masa depan generasi penerus selanjutnya. Jika kita ikut dalam pemecahan masalah tersebut, mulailah dari hal kecil dengan menjadi relawan dalam program terkait, seperti penyuluhan, pemberian makanan bergizi ataupun bidang gizi lainnya. THANK YOU