Anda di halaman 1dari 41

dr. E. Yohmi, Sp.

PEKAN MENYUSUI SEDUNIA 2021, 12-8-2021-dr E.YOHMI, Sp.A


EDUCATIONAL BACKGROUND
1993: Medical Doctor, University of Indonesia, Jakarta
2004: Pediatrician, University of Indonesia
2006: Fellowship of Pediatric Hemato- Oncology, University of Indonesia
2005: Lactation Counsellor
2006: Lactation Facilitator
2007-2017: International Board Certified Lactation Consultant

ORGANIZATION
2014-2021: Chief of Breastfeeding Task Force Indonesian Pediatric Society
Member of Indonesian Physicians Association (IDI)
Member of Force Indonesian Pediatric Society branch DKI Jakarta (IDAI JAYA)
Member of Hematology-Oncology Working Group (UKK Hematologi-Onkologi)
Head of POKDI ASI (KELOMPOK STUDI PENGEMBANGAN ASI) at St
Carolus Hospital (2016-now)

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
#WBW2021 #WABA #ProtectBreastfeeding #SharedResponsibility #breastfeeding #SDGs
#worldbreastfeedingweek2021 #ProtectBreastfeedingaSharedResponsibility
#protectbreastfeedingtogether
#buildingbackbetter #warmchain4breastfeeding #breastfeeding4publichealth #pekanmenyusuisedunia2021 #LindungiIbuMenyusui #menyusuitanggngjawabbersama #tetapberiASIsaatpandemi

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Kasus
COVID-19
pertama di
Data IDAI:
Indonesia
42% anak yg meninggal dan
2 Maret 2020 447 anak di bawah 1 tahun (17
bulan terakhir)

Data sampai 7-8-2021: 3.6 juta


Penambahan: 31.753 kasus/ hari
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Dari 6 ibu yang terkonfirmasi Covid-19:
SARS-CoV-19 tidak terdeteksi di serum/
swab tenggorok bayinya

Konsentrasi IgG
meningkat pada 5 bayi
(IgG transmisi pasif
melalui plasenta)

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


80% dari 15 sampel ASI yang
diperah pada hari ke 14-30
setelah ibu bebas dari gejala
COVID-19 menunjukkan
peningkatan kadar IgA anti-
SARS-CoV-2
. Ada respons imun SARS-CoV-2 sIgA-
dominan yang kuat dalam ASI setelah
infeksi pada sebagian besar individu,
dan bahwa studi komprehensif
terhadap respons ini sangat diperlukan

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


43 ibu: ASI (-) virus 1 ASI
46 ibu Covid-19 (+) 2 bayi (-)
1 ASIP setelah
3 ibu: ASI (+) virus
partikel RNA -
1 Bayi (+)
“partikel virus” dg RT-PCR, Minum?, rute infeksi ?
13 bayi “bukan virus hidup”
covid-19 (+)

• Tidak cukup data adanya transmisi melalui menyusui/ASI


36 bayi • Kepatuhan terhadap pencegahan infeksi sangat penting
covid-19 (-) untuk menghindari penularan dari ibu ke bayi
• Berdasarkan bukti-bukti penelitian yang ada →Rekomendasi
WHO untuk IMD dan tetap menyusui tetap berlaku pada ibu
dengan suspek dan terkonfirmasi COVID-19
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Published March 2, 2021

Aktivitas antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG


spesifik dalam air susu ibu penyintas COVID-19 mampu
bertahan selama 7-10 bulan setelah infeksi

doi: https://doi.org/10.1101/2021.03.16.21253
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A 731
Kadar antibodi sIgA spesifik anti-SARS-CoV-2
dalam ASI meningkat pesat 14 hari pasca vaksin
pertama, semakin kuat setelah minggu ke-4, dan
terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6.

doi:10.1001/jama.2021.5782
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
DI RUMAH SAKIT

DI RUMAH

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
• Pemahaman keluarga
• Kompetensi tenaga kesehatan
• Dukungan keluarga, tokoh masyarakat
• Dukungan lintas sektor
WHO
Direkomendasikan bahwa ibu dengan dugaan
atau konfirmasi COVID-19 harus didorong
untuk memulai dan melanjutkan menyusui.

.
Dari bukti yang ada, para ibu sebaiknya diberi
informasi bahwa manfaat menyusui secara
substansial lebih besar daripada potensi risiko
penularan
Rawat gabung

Jaga jarak
Pakai masker
Kebersihan
tangan

APD untuk
NAKES
Rekomendasi IDAI dan
Kemenkes (Oktober 2020)
BAYI DARI IBU TEKONFIRMASI COVID-19

IMD

• IMD dilakukan pada Ibu dengan kontak erat dan


suspek
• IMD dipertimbangkan pada ibu dengan kasus
konfirmasi ( asimptomatik atau dengan gejala
ringan)
• IMD dilakukan dengan mengutamakan pencegahan
penularan COVID-19 (Ibu menggunakan APD
minimal masker bedah) “REVISI PROTOKOL TATALAKSANA
COVID‐19” yang disusun oleh 5
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A Organisasi Profesi (14 Juli 2021)
v Petugas kesehatan menggunakan APD
level 3
Ibu tanpa gejala/ gejala ringan

Ibu menggunakan masker bedah

Bayi kondisi bugar

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Rawat gabung
Untuk ibu suspek, konfirmasi, probable klinis derajat
ringan sedang yang mampu mengasuh bayinya sendiri
dapat dilakukan bila:
• Fasilitas kesehatan mempunyai kamar rawat gabung perorangan
(1 kamar : 1 ibu dan bayinya).
• Jarak antara ibu dengan bayi minimal 2 meter saat tidak menyusui.
• Bayi dapat ditempatkan di • Ibu mempraktikkan perilaku hidup bersih
inkubator atau tempat tidur bayi dan sehat.
(cots) yang dipisahkan dengan • Ibu harus memakai masker bedah.
tirai. • Ruangan rawat gabung memiliki sirkulasi
• Ibu rutin dan disiplin mencuci baik.
tangan sebelum dan sesudah • Lingkungan di sekitar ibu juga harus rutin
memegang dan menyusui bayi. dibersihkan dengan cairan disinfektan.
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Rawat gabung tidak dianjurkan bila :

Ruang rawat gabung berupa ruangan/bangsal bersama


pasien lain.

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Keluarga dan tenaga kesehatan
Pada kondisi klinis ibu berat memilih mencegah risiko
sehingga tidak penularan, dengan melakukan
memungkinkan ibu memerah pemisahan sementara antara
ASI dan terdapat sarana- ibu dan bayi.
prasarana fasilitas
pelayanan kesehatan yang
memadai : • ASI perah
• ASI donor yang layak (dipasteurisasi)
• Ibu susuan (dengan penapisan medis)
• Susu formula.
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Pemberian ASI perah
kolostrum
Pada kondisi klinis ibu
ringan/sedang di mana
keluarga dan tenaga ASI PERAH
Ibu menerapkan protokol pencegahan infeksi.
kesehatan memilih
mengurangi risiko penularan
dan mempertahankan
kedekatan ibu dan bayi:

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Syarat pemberian ASI Perah
• Ibu memakai masker medis selama
memerah dan harus mencuci tangan
Bayi dapat diberikan ASI
• Ibu harus membersihkan pompa perah selama ibu tidak
serta semua alat yang bersentuhan
setiap selesai digunakan.
mendapatkan obat –
obatan yang dapat keluar
• ASI perah diberikan oleh tenaga dari ASI dan belum
kesehatan atau keluarga yang tidak
menderita COVID-19.
terjamin keamanannya
bagi bayi.

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


• Untuk tetap mempertahankan produksi ASI, ibu dapat tetap
memerah namun tidak diberikan kepada bayinya

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Pemberian ASI

Pada kondisi klinis ibu tidak


bergejala/ringan dan
atau sarana - prasarana terbatas
atau tidak memungkinkan memberikan ASI dengan
perawatan terpisah. Keluarga dan cara menyusui langsung
tenaga kesehatan menerima dengan protokol
risiko tertular dan menolak
pemisahan sementara ibu dan
pencegahan infeksi
bayi

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


• Menyusui tidak boleh terputus dengan adanya riwayat kontak ibu
menyusui dengan seseorang yang didiagnosis terinfeksi COVID-19 atau
sekalipun ibu terkonfirmasi positif.
• Menyusui dilanjutkan dengan tindakan pencegahan yang diperlukan,
yaitu:
1. Ibu memakai masker saat menyusui atau memerah ASI
2. Mencuci tangan secara efektif selama 20 detik sebelum menyusui
3. Menjaga ventilasi lingkungan dan kebersihan benda yang disentuh
4. Mencuci pakaian pada suhu 60–90°C dengan deterjen
5. Minum banyak cairan, diet seimbang dan tidur teratur

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Kenyataan kesulitan pemberian ASI
DI RUMAH SAKIT

Pemberian ASI Penggunaan botol


perah sebagai Ibu dengan Suplementasi
Covid-19 akan dengan ASI donor dot pada
salah satu pemberian ASI
menerima obat- yang aman belum
alternatif pada ibu bisa terlaksana perah menjadi
dg COVID -19 obatan yang
keamanannya karena belum pilihan (resiko
menemui adanya Bank ASI → bayi bingung
beberapa kendala pada bayi
akan digantikan puting dan resiko
(ruang ibu dan masih dengan formula bayi
dipertanyakan kontaminasi )
bayi berjauhan)

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Ibu dapat menghubungi tenaga Apabila ibu tidak mampu
kesehatan untuk mendapatkan memerah ASI, maka :
layanan konseling menyusui, Ibu dapat menghubungi
dukungan dasar psikososial dan tenaga kesehatan untuk
dukungan Praktik Pemberian berkonsultasi tentang
Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan keadaannya melalui media
lainnya melalui telepon atau media
komunikasi lainnya. komunikasi yang tersedia.

o Pemberian ASI melalui donor ASI hanya


disarankan jika dalam pengawasan tenaga
kesehatan.
o Bayi dapat diberikan pengganti ASI dengan
pengawasan tenaga kesehatan.
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
RELAKTASI

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Jika ibu termotivasi dengan
kuat

Jika bayi kadang-kadang masih


disusui, pasokan ASI akan meningkat
dalam beberapa hari

Jika bayi telah berhenti menyusu,


butuh 1 – 2 minggu atau lebih

Jika umur bayi masih sangat


muda (kurang dari 6 bulan)

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A


Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
• Segala usaha perlu dilakukan sebagai
tenaga kesehatan:
– Struktural
– Organisasi profesi
– Rumah sakit
– Pelayanan kesehatan lain
– Masyarakat
Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A
• Perlu kerja tim yang baik (Tim RS dan keluarga)
• Perlu komunikasi yang baik (Dokter, Perawat, keluarga)
• Perlu up-date ilmu (Pengetahuan Covid sangat
berkembang)
• Perlu regulasi yang disepakati bersama (NAKES DI RS)
• Perlu layanan inovatif (telemedicine, kunjungan rumah)
• Perlu ketrampilan dan pengetahuan laktasi bagi Nakes
• Perlu follow-up untuk mengawal laktasi (kasus sulit)

Pekan menyusui sedunia, 12-8-2021-dr. E. Yohmi, Sp.A

Anda mungkin juga menyukai