ETIOLOGI FAKTOR
RISIKO
PATOFISIOLOGI
PENEGAKKAN TATALAKSANA
DIAGNOSIS
DEFINISI
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya. Adanya stunting
menunjukkan status gizi yang kurang (malnutrisi)
dalam jangka waktu yang lama (kronis). Oleh karena
itu seseorang yang mengalami stunting sejak dini
dapat juga mengalami gangguan akibat malnutrisi
berkepanjangan seperti gangguan mental,
psikomotor, dan kecerdasan.
ETIOLOGI
Kekurangan Gizi Kronis Jarak Kelahiran Dekat 4
Tidak tercukupinya asupan gizi
pada anak
1 Jarak kelahiran mempengaruhi pola
asuh orangtua
terhadap anaknya
Status Ekonomi
Tidak punya biaya untuk membeli
Hygiene dan Sanitasi
makan bergizi, berobat, dan menempuh 2 Lingkungan 5
pendidikan Lingkungan yang bersih merupakan hal
yang penting untuk kesehatan tubuh
Kesehatan dan gizi selama
kehamilan kurang Pendidikan dan Pola Asuh
Tidak tercukupinya nutrisi pada ibu
3 Orang Tua 6
mengakibatkan kurangnya nutrisi Pendidikan dan pola asuh orang tua
untuk janin berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
WHO. Global nutrition targets 2025: stunting policy brief (WHO/NMH/NHD/14.3). Geneva: World Health Organization; 2014.
FISIOLOGI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan normal tidak hanya bergantung pada kecukupan hormon
pertumbuhan tetapi merupakan hasil yang kompleks antara sistem saraf dan
sistem endokrin. Hormon jarang bertindak sendiri tetapi membutuhkan
kolaborasi atau intervensi hormon lain untuk mencapai efek penuh. Hormon
pertumbuhan menyebabkan pelepasan faktor pertumbuhan mirip insulin
(Insulin like Growth Factor 1 (IGF-1)) dari hati. IGF-1 secara langsung
mempengaruhi serat otot rangka dan sel-sel tulang rawan di tulang panjang
untuk meningkatkan tingkat penyerapan asam amino dan memasukkannya
ke dalam protein baru, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan
selama masa bayi dan masa kecil.
Aryu Candra, Buku Ajar EPIDEMIOLOGI STUNTING. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ; 2020
PATOFISIOLOGI
A. Pengaruh Faktor Genetik
Terhadap Stunting
B. Stunting Familial
C. Kelainan Patologis
Aryu Candra, Buku Ajar EPIDEMIOLOGI STUNTING. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ; 2020
HUBUNGAN GEJALA DENGAN STUNTING
• Keterlambatan pertumbuhan
• Tinggi badan lebih rendah untuk anak seusianya
• Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
• Tanda pubertas terlambat
• Anak menjadi pendiam, sulit melakukan eye contact saat
usia 8-10 tahun
• Wajah tampak lebih muda dari usianya
• Mudah mengalami penyakit infeksi
WHO. (2014). WHA global nutrition targets 2025: Stunting policy brief. Geneva: World Health Organization
FAKTOR RISIKO
FAKTOR NUTRISI FAKTOR NON NUTRISI
Dimitri P, Wales JKH. Growth and puberty. In: Lissauer T, Clayden G. Illustrated textbook of paediatrics fourth edition. Elsevier. London:2012
Aryu Candra, Buku Ajar EPIDEMIOLOGI STUNTING. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ; 2020
DAMPAK STUNTING
Perkembangan Produktivitas
IQ Rendah
otak terganggu rendah
Pengangguran,
Sistem kekebalan Risiko terinfeksi kemiskinan dan
tubuh melemah penyakit kematian
Peningkatan
biaya
perawatan
Gangguan Risiko obesitas,
kesehatan
metabolisme diabetes, kanker,
penyakit jantung
World Health Organization. (2014). Childhood Stunting: Challenges and opportunities. Report of a Promoting Healthy Growth and Preventing
Childhood Stunting colloquium. WHO Geneva, 34
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Imunisasi
Imunisasi pada anak diperlukan untuk meningkatkan
kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi penyakit
Konsumsi Vitamin
Konsumsi vitamin seperti vit. A, vit. C, vit. B kompleks dan vit. D
Terapkan PHBS
Perbaikan nutrisi pada anak
Menerapkan perilaku hidup
ASI dan MPASI merupakan bersih dan sehat
nutrisi penting bagi anak