Anda di halaman 1dari 17

BBLR DAN

PREMATURITAS
Zurriyatun Thoyibah, Ners., M.Kep
DEFINISI
 Prematur
Prematuritas adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang
dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan
berat badan untuk masa kehamilan.
 BBLR

Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) adalah : bayi baru


lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang
dari 2500 gram.
 Prematuritas murni
 Dismaturitas
ETIOLOGI
 PREMATUR

Lebih dari 30% penyebab prematur tidak diketahui, faktor” yg


bisa jadi penyebab
1. Faktor ibu
2. Faktor janin
3. Faktor lain
 BBLR
1. Faktor ibu
2. Faktor janin
3. Faktor lain
 Ciri-ciri Bayi Prematur
 Berat badan <dari 2500gr, PB <45cm, lingkar kepala <33cm,
lingkar dada <30cm
 Masa gestasi <37 minggu.
 Kepala lebih besar daripada badan.
 Kulit: tipis transparan, rambut lanugo banyak terutama pada
dahi, pelipis, telinga, dan lengan.
 Lemak subkutan kurang.
 Otot hipotonik lemah.
 Reflex tonus otot masih lemah
Lanjutan…
 Tulang rawan dan daun telinga immature
 Pernapasan tak teratur bisa terjadi apnea
 Ekstremitas: paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi-lurus.
 Kepala tidak mampu tegak.
 Pernapasan sekitar 45-50kali/menit, dan frekuensi nadi 100-
140/menit.
 Sering anemia.
 Genetalia belum sempurna, labio minora belum tertutup oleh
labia mayora dan pada laki-laki testis belum turun.
 Garis pada telapak kaki belum jelas dan kulit teraba halus.
 Penyakit dan Masalah yg Sering Terjadi Pada Bayi Prematur
1. Penyakit
 Sindrom distress pernapasan
 Aspirasi pneumonia
 Perdarahan intraventrikular
 Fibroplasia retrolental atau ROP
 Hiperbilirubinemia
 Hipotermi atau hipertermi
2. Masalah
 Fungsi respirasi
 Fungsi kardiovaskuler
 Suhu tubuh
 Fungsi sistem syaraf sentral
 Anoksia
 Infeksi
PERAWATAN ATAU PENATALAKSANAAN
 PADA BAYI PREMATUR
 Pengaturan suhu tubuh

 Intake
 Menghindari infeksi
 Observasi pernapasan
 PADA BAYI BBLR

1. Prematuritas
 Pengaturan suhu badan
 Makanan
 Menghindari infeksi
2. Dismaturitas
 Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uterina serta menemukan gangguan pertumbuhan
misalnya dengan pemeriksaan ultra sonografi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Prematur

1. X-Ray
 Foto toraks atau organ lain untuk mengetahui kelainan
 U.S.G. untuk mendeteksi kelainan organ
2. Laboratorium
 Dekstrostik
 Darah lengkap
 Golongan darah, faktor rhesus
 Analisa gas darah
 Kultur darah
 C.R.P
 Elektrolit
 Biirubin total, direk dan coomb’s test bila perlu
 
Lanjutan…
 BBLR
 Jumlah sel darah putih
 Hematokrit ( Ht )
 Hemoglobin (Hb)
 Bilirubin total
 Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4-6
jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50
mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.
 Pemantauan elektrolit ( Na, K, Cl ) : biasanya
dalam batas normal pada awalnya.
 Pemeriksaan Analisa gas darah.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI
PREMATUR
1. Pengkajian
 Riwayat maternal
 Riwayat kelahiran bayi
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem pernapasan
 Sistem gastrointestinal
 Sistem integument
 Sistem muskuloskeletal
 Sistem neurologi
 Sistem perkemihan
 Sistem reproduksi
 Perilaku
Lanjut..
Diagnosa dan Intervensi
Resiko tinggi/aktual gangguan termoregulasi: hipotermia berhubungan dengan
immaturitas fungsi termoregulasi
Tujuan: tidak gangguan termoregulasi
Kriteria evaluasi:
 Suhu bayi 36,50C-37,20C
 Akral hangat
 Tidak sianosis

Intervensi:
Tempatkan bayi di bawah radiant warmer atau inkubator, jika diindikasikan
Observasi suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu
Gunakan kontrol suhu (servo kontrol) dengan memasang skin probe di atas

abdomen dan pertahankan suhu kulit 36,50C-37,20C


Hindarkan bayi kontak dengan benda/ sumber dingin
Jaga bayi tetap kering, ganti popok yang basah
Pakaikan topi pada kepala untuk mengurangi penguapan pada kepala
Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan immaturitas organ tubuh.
Tujuan :- Peningkatan berat badan 20-30 gr/hr
- Mempertahankan berat badan
INTERVENSI KEPERAWATAN
 MANDIRI
 Timbang berat badan bayi saat menerima di ruangan perawatan dan

setelah itu setiap hari.


 Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen, adanya

tangisan lemah yang diam bila dirangsang oral diberikan dan perilaku
menghisap.
 Lakukan pemberian makan oral awal dengan 5-15 ml air steril, kemudian

dextrose dan air sesuai protokol rumah sakit, berlanjut pada formula
untuk bayi yang makan melalui botol.
 KOLABORASI

 Berikan glukosa dengan segera peroral atau intravena bila kadar

dextrostik kurang dari 45 mg/dl.


KONSEP KEGAWATAN ASFIKSIA
 BBLR: ABC
 Tindakan: ABC, sesuai kondisi

 A: posisi ekstensi, bersihkan jalan nafas


 B: Oksigen, tergantung kadar PCO2:

rebreathing dan non rebreathing


 C: pemberian glukosa, suhu/inkubator
NUTRISI
 ASI dan cairan enteral maupun parenteral
PENDIDIKAN KESEHATAN
 Penting informed consent bagi keluarga
 Penkes pentingnya ASI
 Kanguru Mother Care
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai