َحمْدُ هللِ الَّذِيْ َخلَقَ السَّ َموَاتِ وَاألَرْضَ وَ َجعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْر
َ ْاَل
ِ وَمَا اخْتَصَّنَا ِبهِ مِنْ َمعْرِفَتِه.ِحانَهُ وَتَ َعالَى َعلَى مَا أوْالَهُ مِنْ عَظِيْ ِم إْنعَامِه
َ ْ أحْمَدُهُ سُب.ََيعْدِلُوْن
ّ أَشْهَدُ أنْ الإلهَ إال.َ وَهَدَانَ لِتَوْحِيْدِهِ وإسْالَِم اْلوَجْهِ لَهُ وَقَدْ ضَلَّ عَنْ ذَلِكَ الْأكْثَرُوْن.ِوَإ ْكرَامِه
ُسوْلُه
ُ وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ َر.َشرِيْكَ لَهُ َوسُبْحَانَ رَبِّ اْل َعرْشِ عَمَّا يَصِفُوْن
َ َاهللُ وَحْدَهُ ال
َّفَيَا عِبَا َد اهللِ اتَّقُوْا اهللَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَال تَ ُموْتُنَّ اِال.ُأمَّا َبعْد. َوسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.َمُتَمَسِّكُوْن
1
’’Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah nikmat kepadamu dan jika
kamu mengingkari nikmat-KU maka sesungguhnya azab-KU sangat pedih.’’
Sepertinya kita perlu belajar dari sejarah kaum Saba, dikisahkan kaum Saba, begitu
maju peradabannya, mereka menguasai tehnologi yg tertinggi pada zamannya, yakni telah
berhasil membangun bendungan Ma’rib. Menurut penulis Yunani, Ma’rib merupakan salah
satu kota termaju saat itu, sekarang disebut Kota Yaman dan memiliki lahan yg subur.
Bendungan Ma’rib mampu mengairi sekitar 9.600 hektare lahan subur. Negeri itu pun kaya
raya, namun karena mereka tidak bersyukur atas nikmat yg begitu melimpah, maka Allah
menurunkan banjir besar yg menghancurkan semua kekayaan yg dimiliki oleh kaum Saba.
Dalam suatu tafsir dijelaskan, mereka diberi azab karena tidak taat pada seruan Nabi utusan
Allah SWT dan tidak mau melakukan perbuatan yang di Ridhoi-Nya, sehingga Allah
menurunkan azab kepadanya.
Syukur mengandung pengertian yang sangat dalam, syukur tidak hanya melalui ucapan
Alhamdulillah, namun lebih dari itu, yaitu berterima kasih kepada Allah SWT atas segala
fasilitas nikmat yang di berikan Nya dengan memanfaatkan semaksimal mungkin kejalan
kebaikan yang diridhoi Allah.
• Ketika seorang hamba diberi kekayaan harta yang melimpah, maka fasilitas
kenikmatan tersebut disyukuri dengan mentasarufkan ke jalan yang di ridhoi-Nya.
• Ketika seorang hamba diberi amanah jabatan kepemimpinan, maka jabatan tersebut
digunakan untuk menciptakan keadilan, ketentraman, kesejahteraan, bahkan rasa aman
bagi yang dipimpinya.
• Ketika seorang hamba diberi ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan tersebut di gunakan
untuk kemaslahatan umat manusia.
• Bahkan semua hamba Allah yang telah di beri fasilitas kesehatan, umur, waktu
seharusnya bersukur dengan menggunakan sebaik-baiknya kejalan yang di ridhoi-Nya.
Maka dalam hal ini, syukur bisa juga dimaknai bekerja keras memaksimalkan
pemanfaatan fasilitas yang di berikan Allah kepada hamba-Nya kejalan yang di ridho-Nya.
Seseorang yang bekerja keras mencari nafkah merupakan wujud sukur kepada Allah.
Seseorang yang bekerja berarti telah menggunakan nikmat kesehatan fisik yang diberikan
Allah secara baik dan benar.
Sidang jumat yg dirahmati Allah SWT
Agar syukur kita termasuk syukur yang sebenarnya maka harus terbangun atas
lima landasan yang sekaligus merupakan asasnya. Apabila salah satu dari asasnya
tersebut tidak terpenuhi maka landasan sukur itu akan keropos atau tidak sempurna.
Lima landasan itu adalah:
1. Ketundukan kepada yang disyukuri yaitu Allah
2
2. Mencintainya karena mendapatkan nikmat-Nya
3. Mengakui bahwa itu nikmatnya.
4. Memuji-Nya.
5. Nikmat tersebut tidak digunakan pada jalan yang di benci Allah
Sekarang kita lihat kesyukuran kita, apakah lima hal tersebut telah kita
laksanakan? Atau masih banyak kekurangan atau bahkan tidak terpenuhi sama sekali
satu asaspun. Orang seringkali menyangka bahwa sukur itu cukup dilisan dan
pengakuan hati. Mereka lupa bahwa Allah memberikan nikmat, sehingga kita dapat
beribadah kepada-Nya dengan sempurna dan khusuk, oleh karenanya pelaksanaan
syukur juga harus melalui perbuatan. Kalau kita cermati lima asas di atas bahwa
nikmat Allah harus kita gunanakan pada apa-apa yang disukai Allah berarti harus
sesuai dengan syari’at-Nya. Maka hal ini merupakan suatu amalan dan perbuatan.
Allah berfirman
ٌبمُقِيم
ٌ ِل عََليِْه َعذَا
ُّبيُخْزِيِه ويَح
ٌ مَْنَيأْتِيِه َعذَا,فتَعْلَمُون
َ ْقُْليَاقَوِْم اعْمَلُوا عَلَىمَ َكانَتِكُمْإِنِّي عَامٌِلفَسَو
“Katakanlah: "Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,
sesungguhnya Aku akan bekerja (pula), Maka kelak kamu akan mengetahui, siapa
yang akan mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab yang
kekal". QS. Azzumar: 39-40
Bekerja merupakan ibadah kepada Allah, sehingga dilakukan dengan cara yang
terbaik. Bekerja tidak boleh melalaikan seorang muslim dari ingat kepada Allah.
3
َيَاأَيُّهَا اَّلذِيَنآَمَنُواإِذَانُوِد َيلِلصَّلَاِةمِْنيَوِْمالْجُمُعَِةفَاسْعَوْاإِلَى ذِكِْر اللَِّه وَذَرُواالَْبيْعَ ذَلِكُمْ َخيٌْرلَكُْمإِْنكُْنتُْمتَعْلَمُون
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.”QS. Al Jumu’ah: 9
Sukur adalah upaya yang terbaik bagi kaum muslim atas nikmat Allah yang di
berikannya. Dengan bersyukur maka mudah-mudahan akan mereda bencana dan
kecelakaan datang silih berganti. Boleh jadi,semua itu merupakan ujian dari Allah
SWT untuk menguji keimanan kita. Bisa pula, bencana itu merupakan peringatan atau
bahkan siksaan (azab) dari Allah karena kita tak bersyukur atas nikmat yg
diberikannya. Semoga kita senantiasa menjadi umat yg pandai bersyukur.
َت وَالْمُللنْمِنِيْن
ِ ُسلللِمِيْنَ وَالْمُسْ للِمَا
ْ أقُ لوْلُ قَ لوْلِي هَللذا وَأسْ لتَهللِْفرُوا اهللَ الْعَظِ ليْمَلِلليْ وَلَكُ لمْ وَلِسَ لانِ ِر الْم.ُِانَّ لهُ هُوَاالسَّ لمِيْعُ الْعَلِلليْم