Anda di halaman 1dari 3

Nama : Miska Salsabila

Nim : 21211710
Kelas : 2C IAT
Matkul : UAS Ilmu Kalam

1. Apa yang menyebabkan lahirnya aliran Khalaf dan apa saja pokok-pokok pikiran
aliran khalaf : Asy`Ariyah dan Maturidiyah?
2. Apa perbedaan pandangan dari Mu`tazilah dan Asy `Ariyah tentang perbuatan
manusia? Kenapa Asy `Ariyah dengan teori kasbnya bisa menjadi jalan tengah dan
banyak diikuti umat Islam di banyak belahan dunia?
3. 3. Kenapa Mu`tazilah berpandangan bahwa Allah hanya bisa berbuat baik bahkan
yang terbaik dan bahkan Allah tidak mampu berbuat dzolim kepada manusia?
4. 4. Teologi seperti apa yang ditawarkan Muhammad Abduh melihat kondisi umat
islam di Mesir yang waktu itu digambarkan sebagai “ suatu masyarakat yang beku,
kaku, menutup rapat-rapat pintu ijtihad”?
5. 5. Apa maksud Harun Nasution yang mengatakan bahwa penyebab kemunduran umat
Islam disebabkan “ada yang salah” dalam teologi mereka? Lalu teologi yang seperti
apa yang Harun Nasution agar umat Islam bisa maju?

Jawaban

1. Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak diketahui secara pasti kapan dan dimana munculnya
karena sesungguhnya istilah Ahlus Sunnah wal Jama’ah mulai dipopulerkan oleh para
ulama salaf ketika semakin mewabahnya berbagai bid’ah dikalangan ummat Islam.
Karakteristik yang paling menonjol dari khalaf adalah penakwilan terhadap sifat-sifat
Tuhan yang serupa dengan mahluk pada pengertian yang sesuai dengan ketinggian
dan kesucian-Nya.

Adapun ungkapan Ahlussunnah (sering disebut Sunni) dapat dibedakan menjadi dua
pengertian yaitu umum dan khusus. Sunni dalam pengertian umum adalah lawan dari
kelompok Syi’ah. Dalam pengertian ini Mu’tazilah sebagaimana Asy’ariyyah masuk
dalam barisan Sunni. Adapun Sunni dalam pengertian khusus adalah madzhab yang
berada dalam barisan Asy’ariyyah dan Maturidiyah, dua aliran yang menentang
ajaran-ajaran Mu’tazilah. Dalam hubungan ini Harun Nasution dengan meminjam
keterangan Tasy Kubra Zadah menjelaskan bahwa aliran Ahlusunnah muncul atas
keberanian dan usaha Abu Hasan al-Asy’ari sekitar tahun 300 H. 

Pokok pemikiran Maturidiyah dilandasi dengan argumentasi nalar akal yang besar
tanpa melampaui batas dan tidak berlebihan Seperti : Kewajiban mengenal Allah,
Kebaikan dan keburukan, Perbuatan Manusia, Janji dan Ancaman, Sedangkan pokok
pemikiran Al-asyariyah lebih mengutamakan penggunaan dalil naqli dan mengurangi
atau membatasi penggunaan logika filsafat sebagai fondasi pemikiran teologis
Seperti : Sifat Tuhan, Kekuasaan tuhan dan perbuatan manusia, Keadilan tuhan,
kebebasan dalam berkehendak(freewill), Melihat Allah , dan pelaku dosa besar.

2. Mu’tazilah itu mengatakan bahwa Allah itu maha adil, jadi hanya mampu berbuat
yang terbaik, dan tidak mampu berbuat dzalim, jadi wajib berbuat baik dan memenuhi
janji dan ancaman
Asy’ariyah itu mengatakan bahwa Allah itu maha adil, tetapi mereka tidak setuju
dengan Allah itu wajib berbuat baik, memenuhi janji dan sebagainya, karena akan
mengurangi kekuasaan Allah jadi, Allah itu jaiz, atau boleh saja melakukan apapun.
Teori Kasb Asy-‘Ariyah bisa menjadi jalan tengah dan banyak diikuti umat islam
karena pada prinsipnya Asy-‘Ariyah memaknai kasb yaitu sebagai insting pada diri
manusia itu juga muncul atas kuasa Allah dan Allah lah yang menciptakannya.
Sedangkan manusia hanya sebatas menggunakan naluri dan insting tersebut.

3. Karena menurut aliran mu’tazilah tuhan tidak mungkin jahat dan aniaya karena akan
menimbulkan kesan bahwa tuhan penjahat dan penganiaya, itu sesuatu yang tidak
layak bagi tuhan, begitupun dengan berbuat dzalim menurut mereka Allah tidak
mungkin berbuat dzlim karena tuhan mengetahui perbuatan buruk tersebut.
4. Pokok yang menjadi fokus pemikiran Abduh, sebagai mana yang diakuinya.
 Membebaskan akal pikiran dari belenggu-belenggu taqlid yang menghambat
perkembangan pengetahuan agama sebagaimana hak salaf al-ummah (ulama
sebelum abad ke-3 Hijrah), sebelum timbulnya perpecahan , yaitu memahami
langsung dari sumber pokoknya Al-Qur’an.
 Memperbaiki gaya bahasa Arab, baik digunakan dalan percakapan resmi di kantor-
kantor pemerintah maupun dalam tulisan-tulisan media massa.
Menurut Abduh , akal dapat hal-hal berikut ini antara lain :

a. Tuhan dan sifat-sifatnya.

b. Keberadaan hidup di akhirat.

c.    Kebahagiaan jiwa di akhirat bergantung pada mengenal Tuhan dan berbuat baik,
sedangkan kesengsaraannya bergantung pada tidak mengenal Tuhan dan berbuat
jahat.
d.      Kewajiban manusia mengenal Tuhan.
e.    Kewajiban manusia berbuat baik dan menjauhi perbuatan jahat untuk
kebahagiannya di akhirat.
f.    Hukum-hukum mengenai kewajiban itu.
Abduh berpendapat bahwa antara akal dan wahyu tidak ada pertentangan, keduanya
dapat disesuaikan. Kalau antara wahyu dan akal bertentangan maka ada dua
kemungkinan.
g. Wahyu sudah diubah sehingga sudah tidak sesuai dengan akal.
h.   Kesalahan dalam menggunakan penalaran.

5. Maksud dari ‘Ada yang salah’ dari teologi mereka yaitu Pandangan kaum modernis
pendahulunya yang memandang perlu untuk Kembali pada teologi islam sejati.
Retorika ini mengandung pengertian bahwa umat islam dengan teologi fatalistic,
irasional, predeterminisme, serta penyerahan nasib telah membawa nasib mereka
menuju kesengsaraan dan keterbelakangan , jadi jika ingin mengubah nasib umat
islam, menurut Harun Nasution , umat islam harus mengubah teologi mereka menuju
teologi yang berwatak freewill, rasional, serta mandiri.

Anda mungkin juga menyukai