Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH, TOKOH MU’TAZILAH dan AJARANNYA

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Tauhid

Dosen Pengampu :

Nur Kolis, M.AG., PH.D.

Disusun Oleh :

SALSA BELA YULIETA PUJA KUSUMA

(207210069)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO

2021
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah mencatat bahwa perpecahan umat islam sebagian besar

dipengaruhi oleh perbedaan pandangan pada suatu persoalan substansi

agama. Ini telah dicontohkan adanya perpecahan pada umat islam pasca

meninggalnya nabi Muhammad SAW. Zaman khulafaurrosyidin, bani

Umayyah, dan bani Abbasiyah. Umat Islam semakin menggeneralisasi

pada saat perbedaan pemikiran dan pandangan telah masuk dalam ranah

teologi dan hukum.

Perpecahan umat islam tidak berhenti pada ranah pemikiran namun

juga telah masuk pada ranah action, bukan hanya perbedaan pendapat

namun juga perbedaan aliran, dan diperparah lagi perbedaan itu berakhir

dengan pertumpahan darah. Dari rangkaian diatas maka penulis mencoba

mengurai kembali sejarah penyebab perpecahan umat islam dalam sudut

pandang salah satu aliran yang fenomenal dalam sejarah pemikiran islam

agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap generasi selanjutnya.

Adapun tulisan ini membahas tentang bagaimana sejarah

munculnya aliran mu’tazilah, siapa saja tokoh-tokoh dan pemikirannya

1
2

dan apa saja dasar mu’tazilah.(Rohidi, “MU’TAZILAH,SEJARAH

DAN PERKEMBANGANNYA”, El-Afkar, Vol.7 No.ll, Desember 2018,

hal.1-2)

Fokus Pembahasan

Sehubungan dengan judul di atas, penulis merumuskan beberapa

pokok/fokus pembahasan sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah terbentuknya aliran mu’tazilah

2. Bagaimana peran para tokoh mu’tazilah dan pemikirannya

3. Apa saja prinsip dasar mu’tazilah

BAB ll

PEMBAHASAN

A. Sejarah Terbentuknya Aliran Mu’tazilah

Mu’tazilah merupakan salah satu aliran islam yang tercipta sesudah

zaman nabi tepatnya pada zaman khalifah Malik Bin Marwan bahkan

sekarang aliran tersebut sudah tersebar ke seluruh dunia. Kata mu’tazilah

berasal dari wasil bin atha’ yang tidak setuju dengan pendapat Khawarij

dan Murjiah tentang status mukmin yang berdosa besar pada perkumpulan

guru dan murid Hasan al-Basri .Wasil bin Atha’ memisahkan diri dari

perkumpulan tersebut. kemudian menisbatkan dirinya menjadi golongan

mu’tazilah.
3

Mu’tazilah di ambil dari kata i’tazala yang artinya memisahkan diri .

Kata mu’tazilah di ambil saat Hasan Al-Basri berkata, “I’tazala’anna

Wasil” (“Wasil telah memisahkan diri dari kitá”). Mu’tazilah Secara

bahasa berarti memisahkan diri. Mu’tazilah secara istilah berarti nama

sebuah kelompok yang muncul pada awal 2 H yang menggunakan akal

dalam membahas teologi islam. ( Mawardy Hatta, “ALIRAN

MU’TAZILAH DALAM LINTASAN SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM “,

Ilmu Ushuluddin, Vol.12 No.1, Januari 2013, hlm 89-90)

B. Peran Tokoh-Tokoh Mu’tazilah dan Pemikirannya

1. Washil Bin Atha’

Washil Bin Atha’ merupakan tokoh pencetus adanya aliran

mu’tazilah yang mempunyai nama lengkap Abu Huzaifah Wasil Ibn

Atha’ Al-Ghazzal. Beliau lahir pada 80 H di kota Madinah dan

meninggal pada tahun 131 H. Washil juga mendapat gelar Ghazzal

yabg artinya penenun, diberinya gelar tersebut karena beliau senang

berkeliling dalam kilang-kilang tenun. Ada 3 pemikiran yang

dicetuskannya yaitu:

a. Faham al-manzilah bain manzilatain yaitu faham bahwa orang

fasiq yang belum sempat bertaubat akan ditempatkan pada tempat

diantara surga dan neraka.

b. Faham Qadariyah yaitu faham yang berpendapat bahwa tiap-tiap

manusia adalah pencipta bagi segala perbuatannya ,ia dapat

berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.


4

c. Faham peniadaan sifat-sifat tuhan yaitu faham yang meniadakan

sifat sifat azali pada Allah karena dianggap tidak sejalan dengan

pengertian kemurniaan keesaan Ilahi dan bahkan dapat merusak

keimana seseorang, karena Yang Azali itu jumlahnya sekian

banyak.

2. Abu Huzail al-Allaf

Abu Huzal adalah orang yang mendirikan sekolah pertama di kota

Basrah.Sekolah tersebut menekankan pengajaran rasionalisme dalam

aspek pemikiran dan pernah menjadi agama resmi dalah suatu negara

pada masa khalifah Al-Makmun dan runtuh ketika terjadi tragedi

mihnah. Beliau merupakan filosof islam yang mengetahiu banyak

falsafah yunani dan itu memudahkannya untuk menyusun ajaran-

ajaran mu’tazilah yang bercorak filsafat. Beliau juga menjadi pencetus

ajaran as-salah wa al-aslah.

3. Al-Jubba’i

AL-Jubba’i adalah guru Abu Hasan al-Asy’ari, pendiri aliran

Asy’ariyah. Pendapatnya yang masyhur adalah mengenai kalam Allah,

sifat Allah,kewajiban manusia, dan daya akal. Kewajiban manusia

dibagi menjadi 2 kelompok, yakni kewajiban yang dikeahui manusia

melalui akalnya dan kewajiban yang diketahui melalui ajaran ajaran

yang dibawa rasul.


5

4. An-Nazzam

Pendapatnya yang terpenting bahwa Allah maha adil dan Allah

tidak berkuasa untuk berlaku zalim. Beliau berpendapat bahwa

mukjizat Al-Quran terletak pada kandungannya bukan pada uslub,gaya

bahasa,dan balaghahnya.Beliau juga berpendapat bahwa kalam adalah

segala sesuatu yang tersusun dari huruf-huruf dan dapat didengar.

Karena itu kalam bersifat baru dan tidak qodim.

5. Al- Jahiz

Al-Jahz berpendapat dalam tulisan tulisannya tentang faham

naturalism atau kepercayaan akan hukum alam yaitu menjelaskan

bahwa perbuatan-perbuatan manusia tidaklah sepenuhnya di wujudkan

dengan manusia itu sendiri, melinkan ada pengaruh hukum alam.

6. Mu’ammar Bin Abbad

Pendapat beliau sama dengan pendapat Al-Jahiz

7. Bisyr Al-Mu’tamir

Ajarnnya yang penting tentang pertanggungjawaban perbuatan

manusia walaupun sudah bertaubat akan mendapat siksa 2 kali,

sedangkan anak kecil tidak dimintai pertanggungjawaban karena

belum mukallaf.

8. Abu Musa Al-Mudrar

Beliau pemimpin mu’tazilah yang sangat ekstrim karena dia

mengkhafirkan orang yang mengqodimkan Al-quran dan menolak

pendapat bahwa Allah dapat dilihat di surga.


6

9. Hisyam bin Amr al-Fuwati

Beliau berpendapat bahwa surga dan neraka adalah ilusi sekarang

karena tidak ada gunanya menciptakan surga dan neraka sekarang

karena belum waktunya. (Rohidi, “MU’TAZILAH,SEJARAH DAN

PERKEMBANGANNYA”, El-Afkar, Vol.7 No.ll, Desember 2018,

hal.3-6)

C. Prinsip dasar Mu’tazilah

1. Keesaan Tuhan(At-Tauhid)

At-Tauhid adalah mensucikan tuhan dari adanya persaam dengan

makhluk.Al-Qur’an sebagai pelengkap dari akal dikarenakan 4 alasan

yaitu: akal manusia dapat mengetahui tuhan,akal manusia dapat

berterimakasih kepada tuhan, akal manusia dapat mengetahui yang

baik dan buruk, akal manusia bisa mengerjakan dan mudah melihat.

Imam Ali Asy’ari dalam kitabnya Maqolat Al Islamiyyin

menyebutkan pengertian tauhid menurut mu’tazilah sebagai berikut:

Allah itu esa, tidak ada yang menyamai-Nya,bukan jisim(benda),

bukan pribadi (syah),bukan jauhar(substansi), bukan aradl(non penting

properti),tidak dapat disifati sama dengan makhluk,tidak dapat dilihat

dengan mata ,tidak dapat dipikirkan dengan akal,dll. Contoh pendapat

mu’tazilah tentang than punya tangan hal tersebut di takwilkan karena

jika diartikan secara tidak masuk akal dan bertentangan dengan ayat

yang lain akan mengurangi kesucian tuhan itu sendiri.


7

2. Keadilan Tuhan (Al-Adl)

Al-Adl adalah mensucikan tuhan dari perbuatan dzalim. Ada 3

pokok yang menjadi penekanan: Pertama, Allah mengarahkan

hambanya ke tujuan yang baik. Kedua, Allah tidak menginginkan

sesuatu,maka tidak diperintahkan yang buruk. Ketiga,Allah tidak

menciptakan perbuatan manusia ,jadi manusia bebas memilih

perbuatannya.

3. Janji dan Ancaman( Al-Wa’du dan Al-Wa’id)

Kaum mu’tazilah yakin bahwa janji tuhan yang akan memberi

pahala berupa surga dan ancaman siksa di neraka ebagaimana yang

disebutkan dalam Al-Quran. Dan orang mukmin yang belum bertobat

dari dosa besar akan mendapat siksa tapi lebih ringan daripada orang

fakir.

4. Posisi Antara Dua Posisi (Al-Manzilah Bainal Manzilataini)

Al- Manzilah Bainal manzilataini merupakan ajaran dasar pertama

yang lahir di mu’tazilah. Fenomena tersebut terjadi karena perdebatan

kaum khawarij dan Murjiah tentang mukmin yang melakukan dosa

besar dan Wasil tidak menerima pendapat tersebut dia mengungkapkan

pendapat bahwa tidak termasuk fakir maupun mukmin tapi di tengah-

tengahnya atau yang dinamakan fasiq. Jalan tengah tersebut diambil

dengan:

1.Ayat-ayat al-Qur’an dan hadits yang menganjurkan untuk

mengambil jalan tengah dalam segala sesuatu


8

2. Pikiran-pikiran Aristoteles ysng mengutamakan bahwa fadilah

ada di jalan tengah antara dua jalan yang berlebihan

3. Plato yang mengatakan ada suatu tempat diantara baik dan buruk

5. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

Amar Ma’ruf Nahi Munkar adalah kontrol wajib umat islam dalam

menjalankannya.Kalau dapat cukup dengan seruan ,jika terpaksa dengan

mengejar ketertinggalan. Sejarah mencatat bahwa Ahmad Ibnu hambal

terpaksa masuk penjara karena pendapat berbahayanya mengenai status

Al-Quran dala acara “Mihna”, semacam ujian monoloyalitas bagi penjabat

penjabat negara. ( Jumal Ahmad,”Mu’tazilah:Penamaan, Sejarah dan

Lima Prinsip Dasar (Ushul Al-Khamsah)”, ResearchGate Gmbh,

Desember 2017, hal.18-23)


9

BAB lll

KESIMPULAN

1. Bahwasannya sejarah adanya aliran mu’tazilah adalah ketidak

sepahaman antara beberapa pihak yaitu pihak khawarij,murjiah,dan

washil

2. Bahwasannya tokoh yang mendirikan mu’tazilah adalah Washil Bin

Atha’ dan tokoh tokoh yang lain beserta pemikirannya adalah Abu

Huzail al-Allaf(rasionalisme), Al-Jubba’i(kewajiban manusia,daya

akal dan kalam dan sifat Allah), An-Nazzam(mu’jizat Al-Qur’an dan

kalam), Al-Jahiz dan Mu’ammar Bin Abbad( faham naturalism), Bisyr

Al-Mu’tamir(pertanggungjawaban amal), Abu Musa Al-Mudrar(oran

yang mengqodimkan Al-Quran=kafir), Hiyam bin Amr al-

Fuwati(surga,neraka adalah ilusi karena belum saatnya di lihat)

3. Bahwasannya prinsip dasar mu’tazilah yaitu: Keesaan Tuhan(At-

Tauhid),Keadilan Tuhan(Al-Adl), Janji dan Ancaman(Al-Wa’du dan

Al- Wa’id), Posisi di tengah-tengah(Al-Manzilah Bainal Manzilataini),

Amar Ma’ruf Nahi Munkar.


10

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Jumal,Mu’tazilah:Penamaan,sejarah dan Lima

Prinsip Dasar (Ushul Al-Khamsah).ResearchGate

GmbH,18-23.

Hatta,Mawardy.2013.ALIRAN MU’TAZILAH DALAM

LINTASAN SEJARAH PEMIKIRAN ISLAM.Ilmu

Ushuluddin,12(1),89-90

Rohidin.2018.MU’TAZILAH;SEJARAH DAN

PERKEMBANGANNYA.El-Afkar,7(2),1-2

Rohidin.2018.MU’TAZILAH;SEJARAH DAN

PERKEMBANGANNYA.El-Afkar,7(2),3-6

Anda mungkin juga menyukai