Anda di halaman 1dari 7

Ilmu Amtsalil Qu’ran

Nama : Miska Salsabila UTS Semester Genap Th.2022/2023


Kelas : 2C Matkul : Ulumul Qu’ran
Semester : 2 Dosen : Bpk.Drs.H.Arison Sani.MA

A. Pendahuluan
Resume ini dibuat semata-mata dibuat dengan tujuan memenuhi tugas
UTS ulumul qur’an yang diberikan oleh Bpk.Drs.H.Arison Sani. MA,
penyusunan resume ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
Perumpamaan dalam Al-Qur’an atau Amtsal Qur’an.

B. Pengertian Amstal Qu’an


Menurut Bahasa (etimologi) kata amstal berupa bentuk jamak dari lafal
matsal. Sedangkan matsal, mitsil, dan matsil adalah sama dengan kata syabah,
syibih, dan syabih, baik dalam lafal maupun dalam maknanya 1. Menurut Istilah
Abu Abdillah Al-Bakr Ibadzi telah membagi Amtsal menjadi 4 bagian/bentuk :
1. Menguraikan apa yang tadinya tidak inderawi menjadi dapat disentuh oleh
pancaindera.
2. Melepaskan apa yang tadinya tidak termakan oleh akal menjadi dapat
diterima oleh akal.
3. Melepaskan apa yang tadinya tidak dapat dilakukan orang menjadi sesuatu
yang biasa.
Menguraikan apa yang tadinya bersifat tidak kuat kuat, menjadi sesuatu
yang mempunyai kekuatan.
Berbagai pengertian yang dikemukakan oleh ulama tentang Amtsal Al-
Qur’an dapat ditemukan berbagai literature, Misalnya: Al-Imam Mahmut Ali
Al-Turmudzi mengemukakan perbuatan Amtsal sebenarnya titujukan kepada
mereka yang hatinya merasa tertutup. Kemudian Allah membuat Amtsal untuk

1
Abdul Djalal, “Ulumul Qu’an” (Dunia Ilmu, 2000), hal. 309.

1
mereka, selaras dengan keinginan mereka, sehingga mereka dapat memperoleh
kembali apa yang mereka rasakan telah hilang. Ibnu Qayyim sebagaimana yang
dikutip oleh Manna Al-Qatthan, mendefinisikan bahwa Amtsal qur’an sebagai
penyerupa sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal hukumnya, dan
mendekatkan sesuatu yang apstrak kepada yang kongkrit. Dr Ahmad Jamal al-
umairiy, memberikan pengetin bahwa Amtsal al-Qur’an adalah menyerupakan
sesuatu dengan sesuatu yang lain, dan dari segi hukumnya adalah
menggambarkan sesuatu yang abstrak dalam bentuk kongkrit dengan
melebihkan salah satu di antara kedudukannya2.

C. Macam-Macam Amtsal dan Karakteristiknya dalam Qu’an

Adapun mengenai macam-macam Amstal dalam Qur’an para ulama


berpendapat, Diantaranya Al-Suyuthi membagi amstal menjadi 2 bagian yaitu
amtsal musharrah dan amtsal kaminah, Sedangkan menurut Manna’ al Qaththan
dan Muhammad Bakar Ismail membagi amtsal menjadi tigamacam, yaitu al
Musharrahah atau al Qiyasiah, al kaminah dan al Mursalah.Dalam tulisan ini,
akan diuraikan macam-macam amtsal menurut Manna’ al Qaththan dan
Muhammad Bakar Ismail yaitu :

1. Amtsal al Musharrahahatau al Qiyasiyah ialah perumpamaan yang di


dalamnya menggunakan lafal matsalatau sesuatu yang menunjukkan kepada
pengertian lafal tersebut, tasybihdengan menggunakan huruf kaf. Amtsal
semacam ini banyak dijumpai dalam Al-Qur’an. Diantaranya firman Allah
dalam surat al Baqarah ayat 17 dan 19 :

:ٍ‫ت‬:‫ ا‬:‫ َم‬:ُ‫ ل‬:ُ‫ ظ‬:‫ ي‬:ِ‫ ف‬:‫ ْم‬:ُ‫ ه‬:‫ َك‬:‫ َر‬:َ‫ ت‬:‫ َو‬:‫ ْم‬:‫ ِه‬:‫ ِر‬:‫ و‬:ُ‫ ن‬:ِ‫ ب‬:ُ ‫ هَّللا‬:‫ب‬ :ْ :‫ َء‬:‫ ا‬:‫ض‬
:َ :َ‫ ه‬:‫ َذ‬:ُ‫ ه‬:َ‫ ل‬:‫و‬:ْ :‫ َح‬:‫ ا‬:‫ َم‬:‫ت‬ َ ‫ َأ‬:‫َّ ا‬:‫ م‬:َ‫ ل‬:َ‫ ف‬:‫ ا‬:‫ ًر‬:‫ ا‬:َ‫ ن‬:‫ َد‬:َ‫ ق‬:‫و‬:ْ :َ‫ ت‬:‫ ْس‬:‫ ا‬:‫ ي‬:‫َّ ِذ‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ ِل‬:َ‫ ث‬:‫ َم‬:‫ َك‬:‫ ْم‬:ُ‫ ه‬:ُ‫ ل‬:َ‫ ث‬:‫َم‬
:ٌ :‫ ا‬:‫ َم‬:ُ‫ ل‬:ُ‫ ظ‬:‫ ِه‬:‫ ي‬:ِ‫ ف‬:‫ ِء‬:‫ ا‬:‫َّ َم‬:‫س‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ن‬:َ :‫ ِم‬:‫ب‬
:ٌ‫ ق‬:‫ر‬:ْ :َ‫ ب‬:‫ َو‬:‫ ٌد‬:‫ ْع‬:‫ َر‬:‫و‬:َ :‫ت‬ :َ :‫ َك‬:‫و‬:ْ ‫ َأ‬:, :‫ن‬:َ :‫ و‬:‫ ُع‬:‫ج‬:ِ :‫ر‬:ْ :َ‫ اَل ي‬:‫ ْم‬:ُ‫ ه‬:َ‫ ف‬:‫ ٌي‬:‫ ْم‬:‫ ُع‬:‫ ٌم‬:‫ ْك‬:ُ‫ ب‬:‫ ٌّم‬:‫ص‬
ٍ :ِّ:‫ ي‬:‫ص‬ :ُ :, :‫ن‬:َ :‫ و‬:‫ ُر‬:‫ص‬ ِ :‫ ْب‬:ُ‫اَل ي‬

:‫ َن‬:‫ ي‬:‫ ِر‬:ِ‫ف‬:‫ ا‬:‫ َك‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:ِ‫ ب‬:ٌ‫ط‬:‫ ي‬:‫ ِح‬:‫ ُم‬:ُ ‫ هَّللا‬:‫ َو‬:ۚ :‫ت‬
ِ :‫و‬:ْ :‫ َم‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ َر‬:‫ َذ‬:‫ َح‬:ِ‫ ق‬:‫ ِع‬:‫ ا‬:‫و‬:َ :َّ‫ص‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ن‬:َ :‫ ِم‬:‫ ْم‬:‫ ِه‬:ِ‫ن‬:‫ ا‬:‫ َذ‬:‫ آ‬:‫ ي‬:ِ‫ ف‬:‫ ْم‬:ُ‫ ه‬:‫ َع‬:ِ‫ب‬:‫ ا‬:‫ص‬
َ ‫ َأ‬:‫ن‬:َ :‫ و‬:ُ‫ ل‬:‫ َع‬:‫ج‬:ْ :َ‫ي‬

Di dalam kedua ayat tersebut, Allah membuat dua macam perumpamaan


(matsal) bagi orang-orang munafik, yaitu:

2
Sulaiman Frangky, “Amtsal Qur’an,” Jurnal Ilmiah Al-Syira’ah 5, no. 1 (2007): hal. 283-284.

2
Pertama, perumpamaan yang berkenaan dengan nar yakni kalimat,
perumpamaan mereka seperti orang yangmenyalakan api, karena di dalam
api itu sendiri terdapat unsur cahaya yang dapat dipergunakan untuk
menerangi. Kedua, perumpamaan yang berekenaan dengan ma’i, yakni kalimat,
atau seperti orang yang ditimpa hujan lebat dari langit, karena di dalam
air terdapat unsur-unsur dan materi kehidupan. Artinya, bahwa kebenaran
yang diturunkan oleh Allah bermaksud hendak menerangi hati mereka
(orang-orang munafik) dan menghidupkannya3.
2. Amtsal al Kaminah adalah suatu perumpamaan yang di dalamnya tidak
disebutkan secara jelas, baik lafal tamstil(perumpamaan langsung), keadaan,
sifat-sifatnya, dan tidak pula dijelaskan secara pasti mengenai saat terjadinya
peristiwa, tetapi lafal yang digunakan adalah menunjuk kepada makna
tersiratnya yang indah dan menarik dalam susunan kata atau kalimat serta
mempunyai pengaruh tersendiri bila kalimat itu digunakan untuk makna yang
serupa denganya, Amtsal semacam ini dapat dijumpai dalam beberapa ayat Al -
Qur’an, diantaranya :
a) Ayat yang senada dengan ungkapan agar berbuat bijak dan sederhana,
seperti : Khairul umur ausathuha” yang artinya “Sebaik-baik perkara adalah
pertengahan” (Hadits). Atau ungkapan dalam al Qur’an surat Al Baqarah
ayat 68:

:ٌ :‫ ِر‬:‫ ا‬:َ‫ اَل ف‬:ٌ‫ ة‬:‫ر‬:َ :َ‫ ق‬:َ‫ ب‬:‫ ا‬:َ‫َّ ه‬:‫ ِإ ن‬:‫ ُل‬:‫ و‬:ُ‫ ق‬:َ‫ ي‬:ُ‫َّ ه‬:‫ ِإ ن‬:‫ل‬:َ :‫ ا‬:َ‫ ق‬:ۚ :‫ َي‬:‫ ِه‬:‫ ا‬:‫ َم‬:‫ ا‬:َ‫ ن‬:َ‫ ل‬:‫ن‬:ْ :ِّ:‫ ي‬:َ‫ ب‬:ُ‫ ي‬:‫ك‬
:‫ ٌر‬:‫ ْك‬:ِ‫ اَل ب‬:‫ َو‬:‫ض‬ ُ :‫ ْد‬:‫ ا‬:‫ا‬:‫ و‬:ُ‫ل‬:‫ ا‬:َ‫ق‬
َ َّ:‫ ب‬:‫ َر‬:‫ ا‬:َ‫ ن‬:َ‫ ل‬:‫ع‬

َ :ِ‫ ل‬:‫ َذ‬:ٰ :‫ن‬:َ :‫ ْي‬:َ‫ ب‬:‫ن‬:ٌ :‫ ا‬:‫و‬:َ :‫َع‬


:‫ َن‬:‫ و‬:‫ ُر‬:‫ ْؤ َم‬:ُ‫ ت‬:‫ ا‬:‫ َم‬:‫ا‬:‫ و‬:ُ‫ ل‬:‫ َع‬:‫ ْف‬:‫ ا‬:َ‫ ف‬:ۖ :‫ك‬
Artinya : ‘… Tidak tua dan tidak muda tetapi yang pertengahan diantara
itu…’
b) Ayat yang senada dengan perkataan untuk menekankan bahwa kebenaran
berita perlu diselidiki, seperti firman Allah Q.S. Al Baqarah : 260

:ٰ :َ‫ ل‬:َ‫ ب‬:‫ل‬:َ :‫ ا‬:َ‫ ق‬:ۖ :‫ن‬:ْ :‫ ْؤ ِم‬:ُ‫ ت‬:‫ ْم‬:َ‫ ل‬:‫و‬:َ ‫ َأ‬:‫ل‬:َ :‫ ا‬:َ‫ ق‬:ۖ :‫ى‬:ٰ :َ‫ ت‬:‫و‬:ْ :‫ َم‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ ي‬:ِ‫ ي‬:‫ح‬:ْ :ُ‫ ت‬:‫ف‬
:‫ى‬ :َ :‫ ْي‬:‫ َك‬:‫ ي‬:ِ‫ ن‬:‫ َأ ِر‬:‫ب‬
:ِّ :‫ر‬:َ :‫ ُم‬:‫ ي‬:‫ ِه‬:‫ ا‬:‫ر‬:َ :‫ ِإ ْب‬:‫ َل‬:‫ ا‬:َ‫ ق‬:‫ ِإ ْذ‬:‫و‬:َ

:ٰ :َ‫ ل‬:‫ َع‬:‫ل‬:ْ :‫ َع‬:‫ج‬:ْ :‫َّ ا‬:‫ م‬:ُ‫ ث‬:‫ك‬


:‫ى‬ َ :‫ ْي‬:َ‫ن ِإ ل‬ :ُ :َ‫ ف‬:‫ ِر‬:‫َّ ْي‬:‫ط‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ن‬:َ :‫ ِم‬:ً‫ ة‬:‫ َع‬:َ‫ ب‬:‫ر‬:ْ ‫ َأ‬:‫ ْذ‬:‫ ُخ‬:َ‫ ف‬:‫ َل‬:‫ ا‬:َ‫ ق‬:ۖ :‫ ي‬:ِ‫ ب‬:‫ ْل‬:َ‫ ق‬:‫ن‬
َّ: :ُ‫ ه‬:‫ر‬:ْ :‫ص‬ َّ ‫ ِئ‬:‫ َم‬:‫ط‬ْ :َ‫ ي‬:ِ‫ ل‬:‫ن‬:ْ :‫ ِك‬:َ‫ل‬:ٰ:‫و‬:َ
:ٌ‫م‬:‫ ي‬:‫ ِك‬:‫ح‬:َ :‫ ٌز‬:‫ ي‬:‫ ِز‬:‫ َع‬:َ ‫ن هَّللا‬ َ :َ‫ن‬:‫ ي‬:ِ‫ ْأ ت‬:َ‫ ي‬:‫ن‬
َّ: ‫ َأ‬:‫ ْم‬:َ‫ ل‬:‫ ْع‬:‫ ا‬:‫ َو‬:ۚ :‫ ا‬:ً‫ ي‬:‫ ْع‬:‫ َس‬:‫ك‬ َّ :ُ‫ ه‬:‫ ُع‬:‫ ْد‬:‫َّ ا‬:‫ م‬:ُ‫ ث‬:‫ ا‬:‫ ًء‬:‫ز‬:ْ :‫ ُج‬:‫ن‬
َّ :ُ‫ ه‬:‫ ْن‬:‫ ِم‬:‫ ٍل‬:َ‫ ب‬:‫ َج‬:ِّ:‫ ل‬:‫ُك‬

3
Nur Yadien Mahbub, “Amtsal : Media Pendidikan Dalam Qur’an” 4, no. 2 (Spetember 2018): hal. 19.

3
Artinya : ‘.. Allah berfirman, apakah kamu belum percaya? Ibrahim
menjawab, saya telah percaya, akan tetapi agar bertambah mantap hati
(keyakinan) saya …’4
c) Ayat yang senada dengan pernyataan untuk menegaskan bahwa sesuatu itu
akan dipertanggungjawabkan, seperti firman Allah Q.S. An Nisa : 123

ِ :‫ ا‬:َ‫ ت‬:‫ ِك‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ ِل‬:‫ َأ ْه‬:‫ ِّي‬:ِ‫ن‬:‫ ا‬:‫ اَل َأ َم‬:‫ َو‬:‫ ْم‬:‫ ُك‬:ِّ:‫ ي‬:ِ‫ن‬:‫ ا‬:‫ َأ َم‬:ِ‫ ب‬:‫س‬
:‫ن‬:ْ :‫ ِم‬:ُ‫ ه‬:َ‫ ل‬:‫ ْد‬:‫ج‬:ِ :َ‫ اَل ي‬:‫و‬:َ :ِ‫ ه‬:ِ‫ ب‬:‫ َز‬:‫ج‬:ْ :ُ‫ ي‬:‫ ا‬:‫ ًء‬:‫ و‬:‫ ُس‬:‫ل‬:ْ :‫ َم‬:‫ ْع‬:َ‫ ي‬:‫ن‬:ْ :‫ َم‬:ۗ :‫ب‬ :َ :‫ ْي‬:َ‫ل‬

ِ :َ‫ اَل ن‬:‫ َو‬:‫ ا‬:ًّ‫ ي‬:ِ‫ ل‬:‫ َو‬:ِ ‫ هَّللا‬:‫ ِن‬:‫ و‬:‫ُد‬
:‫ ا‬:‫ ًر‬:‫ ي‬:‫ص‬
Artinya :’ … Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan
diberi pembalasan atas kejahatanya itu…..’
d) Firman Allah yang senada dengan ungkapan untuk peringatan agar tidak
terjebak dalam kesalahan dua kali, seperti dalam QS. Al Hajj ayat 4 :
:ِ‫ر‬:‫ ي‬:‫َّ ِع‬:‫س‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ب‬ :ِ :ُ‫ ي‬:ُ‫َّ ه‬:‫ َأ ن‬:َ‫ ف‬:ُ‫ اَّل ه‬:‫ َو‬:َ‫ ت‬:‫ن‬:ْ :‫ َم‬:ُ‫َّ ه‬:‫ َأ ن‬:‫ ِه‬:‫ ْي‬:َ‫ ل‬:‫ َع‬:‫ب‬
ِ :‫ ا‬:‫ َذ‬:‫ َع‬:‫ى‬:ٰ :َ‫ ِإ ل‬:‫ ِه‬:‫ ي‬:‫ ِد‬:‫ ْه‬:َ‫ ي‬:‫ َو‬:ُ‫ ه‬:ُّ‫ ل‬:‫ض‬ :َ :ِ‫ ت‬:‫ُك‬
Artinya :“Yang telah ditetapkan terhadap syetan itu, bahwa barang siapa
yang brkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkan dan membawanya ke
adzab neraka.”

3. Amtsal al Mursalah adalah kalimat-kalimat itu bebas, tidakmenggunakan lafal


tasybih secara jelas tetapi kalimat-kalimat itu berlaku atau berfungsi sebagai
matsal, yang mana di dalamnya terdapat peringatan dan pelajaran bagi
manusia.18 Amtsal semacam ini banyak kita jumpai di dalam al Qur’an,
diantaranya adalah Q.S. Ali Imran ayat 92:
:َ :ِ‫ ْأ ت‬:َ‫ ت‬:‫و‬:ْ ‫ َأ‬:‫ ا‬:ً‫ ف‬:‫ َس‬:‫ ِك‬:‫ ا‬:َ‫ ن‬:‫ ْي‬:َ‫ ل‬:‫ َع‬:‫ت‬
‫اًل‬:‫ ي‬:ِ‫ ب‬:َ‫ ق‬:‫ ِة‬:‫ اَل ِئ َك‬:‫ َم‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫و‬:َ :ِ ‫هَّلل‬:‫ ا‬:ِ‫ ب‬:‫ي‬ :َ :‫ ْم‬:‫ َع‬:‫ َز‬:‫ ا‬:‫ َم‬:‫ َك‬:‫ َء‬:‫ ا‬:‫َّ َم‬:‫س‬:‫ل‬:‫ ا‬:َ‫ ط‬:ِ‫ ق‬:‫ ْس‬:ُ‫ ت‬:‫و‬:ْ ‫َأ‬
Artinya :’ Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebaikan yang
sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai…’5

D. Penggunaan Amtsal Sebagai Metode Dakwah


Nabi Saw. banyak menggunakan amtsal ketika menyampaikan
dakwahnya dan banyak pula juru dakwah dan pendidik yang menyampaikan
pesan-pesannya melalui media amtsal, Berkaitan dengan strategi dakwah,
Mustafa Mansyur menyatakan bahwa setiap pendakwah harus membekali

4
Nur Yadien Mahbub, “Amtsal : Media Pendidikan Dalam Qur’an 4, no. 2 (Spetember 2018),” hal. 21.
5
Nur Yadien Mahbub, “Amtsal : Media Pendidikan Dalam Qur’an 4, no. 2 (Spetember 2018),” hal. 23.

4
dirinya dengan pengetahuan yang dapat mengetuk dan membuka hati
pendengarnya sehingga ia dapat menyampaikan pesan-pesannya. Salah satu
strategi yang dapat digunakan adalah melalui media amtsal, banyak aspek ajaran
Islam yang bersifat abstrak yang sulit diterima oleh akal pikiran manusia, di
antaranya adalah gambaran tentang hilangnya pahala sedekah seseorang yang
disertai sifat riya. Gambaran ini bersifat sangat abstrak sehingga terkadang sulit
dipahami. Akan tetapi, setelah gambaran ini diformulasikan dalam bentuk
perumpamaan, yakni sirnanya tanah atas batu akibat hujan yang menimpanya,
maka gambaran itu menjadi lebih mudah dipahami. Dengan demikian, agar
strategi dakwah dalam bentuk penyampaian pesan dapat diterima dengan mudah
oleh pendengar, dapat disalurkan melalui amtsal6.

E. Contoh-Contoh Amtsal Qu’ran


Berikut ini adalah contoh amtsal Al-Qur’an :
1. Perumpamaan tentang orang-orang kafir,

َ :‫ر‬:ْ :‫ َح‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ ي‬:ِ‫ ق‬:‫ ْس‬:َ‫ اَل ت‬:‫ َو‬:‫ض‬
:َ‫ ة‬:َ‫ ي‬:‫ش‬:ِ ‫ اَل‬:ٌ‫ ة‬:‫َّ َم‬:‫ ل‬:‫ َس‬:‫ ُم‬:‫ث‬ :َ :‫ر‬:ْ ‫َأْل‬:‫ ا‬:‫ ُر‬:‫ ي‬:ِ‫ ث‬:ُ‫ ت‬:‫ ٌل‬:‫ و‬:ُ‫ ل‬:‫ اَل َذ‬:ٌ‫ ة‬:‫ر‬:َ :َ‫ ق‬:َ‫ ب‬:‫ ا‬:َ‫َّ ه‬:‫ ِإ ن‬:‫ ُل‬:‫ و‬:ُ‫ ق‬:َ‫ ي‬:ُ‫َّ ه‬:‫ ِإ ن‬:‫ل‬:َ :‫ ا‬:َ‫ق‬

:‫ َن‬:‫ و‬:ُ‫ ل‬:‫ َع‬:‫ ْف‬:َ‫ ي‬:‫ا‬:‫ و‬:‫ ُد‬:‫ ا‬:‫ َك‬:‫ ا‬:‫ َم‬:‫ َو‬:‫ ا‬:َ‫ه‬:‫ و‬:‫ ُح‬:َ‫ ب‬:‫ َذ‬:َ‫ ف‬:ۚ :ِّ:‫ ق‬:‫ح‬:َ :‫ ْل‬:‫ ا‬:ِ‫ ب‬:‫ت‬
:َ ‫ ْئ‬:‫ ِج‬:‫ن‬:َ ‫آْل‬:‫ ا‬:‫ا‬:‫ و‬:ُ‫ل‬:‫ ا‬:َ‫ ق‬:ۚ :‫ ا‬:َ‫ه‬:‫ ي‬:ِ‫ف‬
Artinya :’ Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi
betina itu. adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak
tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada
belangnya.” mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat
sapi betina yang sebenarnya”. Kemudian mereka menyembelihnya dan
hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.” (QS Al-Baqarah (2):
71)
2. Perumpamaan tentang orang musyrik,

:‫ َن‬:َ‫ ه‬:‫و‬:ْ ‫َّ َأ‬:‫ ِإ ن‬:‫و‬:َ :ۖ :‫ ا‬:ً‫ ت‬:‫ ْي‬:َ‫ ب‬:‫ت‬ ِ :‫ و‬:ُ‫ ب‬:‫ َك‬:‫ ْن‬:‫ َع‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ ِل‬:َ‫ ث‬:‫ َم‬:‫ َك‬:‫ َء‬:‫ ا‬:َ‫ ي‬:ِ‫ ل‬:‫و‬:ْ ‫ َأ‬:ِ ‫ هَّللا‬:‫ ِن‬:‫ و‬:‫ ُد‬:‫ن‬:ْ :‫ ِم‬:‫ا‬:‫ و‬:‫ ُذ‬:‫خ‬:َ َّ:‫ت‬:‫ ا‬:‫ن‬:َ :‫ ي‬:‫َّ ِذ‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ ُل‬:َ‫ ث‬:‫َم‬
:ْ :‫ َذ‬:‫َّ َخ‬:‫ت‬:‫ ا‬:‫ت‬

ِ :‫ و‬:ُ‫ ب‬:‫ َك‬:‫ ْن‬:‫ َع‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ت‬


:‫ َن‬:‫ و‬:‫ ُم‬:َ‫ ل‬:‫ ْع‬:َ‫ ي‬:‫ا‬:‫ و‬:ُ‫ن‬:‫ ا‬:‫ َك‬:‫و‬:ْ :َ‫ ل‬:ۖ :‫ت‬ ِ :‫ و‬:ُ‫ ي‬:ُ‫ ب‬:‫ ْل‬:‫ا‬
:ُ :‫ ْي‬:َ‫ ب‬:َ‫ ل‬:‫ت‬
Artinya :“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-
pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan

6
Oom Mukarramah, “Ulumul Qur’an” (PT. RajaGrafindo Persada, 2013), hal. 82.

5
sesungguhnya rumah yang paling lemah adulah rumah laba-laba kalau
mereka Mengetahui.” (QS Al-Ankabut (29): 41)
3. Perumpamaan orang mukmin,

  ‫ اَل‬:َ‫َأ ف‬ :ۚ ‫ا‬:ً‫ ل‬:َ‫ ث‬:‫ َم‬:‫ن‬:ِ :‫ ا‬:َ‫ ي‬:‫ ِو‬:َ‫ ت‬:‫ ْس‬:َ‫ ي‬:‫ل‬:ْ :َ‫ ه‬:ۚ :‫ ِع‬:‫ ي‬:‫َّ ِم‬:‫س‬:‫ل‬:‫ ا‬:‫ َو‬:‫ ِر‬:‫ ي‬:‫ص‬
:ِ :َ‫ ب‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫و‬:َ :‫ ِّم‬:‫ص‬
َ ‫َأْل‬:‫ ا‬:‫و‬:َ :‫ى‬:ٰ :‫ َم‬:‫َأْل ْع‬:‫ ا‬:‫ َك‬:‫ ِن‬:‫ ْي‬:َ‫ق‬:‫ ي‬:‫ ِر‬:َ‫ ف‬:‫ ْل‬:‫ ا‬:‫ ُل‬:َ‫ ث‬:‫َم‬

:‫ َن‬:‫ و‬:‫َّ ُر‬:‫ ك‬:‫ َذ‬:َ‫ت‬


Artinya :“Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-
orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat
dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan
sifatnya?. Maka Tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada
perbandingan itu)?.” (QS Huud (11): 24)7.

7
Oom Mukarramah, “Ulumul Qur’an" (PT. RajaGrafindo Persada, 2013)” hal. 83.

6
DAFTAR PUSTAKA

Djalal, Abdul. “Ulumul Qu’an.” Dunia Ilmu, 2000.

Mukarramah, Oom. “Ulumul Qur’an.” PT. RajaGrafindo Persada, 2013.

Nur Yadien Mahbub. “Amtsal : Media Pendidikan Dalam Qur’an” 4, no. 2


(Spetember2018).

https://core.ac.uk/download/pdf/234936074.pdf

Sulaiman Frangky. “Amtsal Qur’an.” Jurnal Ilmiah Al-Syira’ah 5, no. 1 (2007).

http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JIS/article/view/227

Anda mungkin juga menyukai