Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Aqsamul Qur’an
Untuk memenuhi tugas kelompok ilmu tafsir
Dosen pengampu :

Kelompok 8 :
Nur Wildatul Rahmadhani (12020224968)
Nur Azizah (12020225266)
Pratiwi mitctahul khoir (11920222721)

FAKULTAS HUKUM DAN SYARIAH


JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TA 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat waktu. Adapun judul makalah kami ini
adalah Aqsamul Qur’an.
Pada kesempatan saat ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen ilmu tafsir yang
telah memberikan kami tugas kepada kami, dan kami juga mengucapkan terimakasih
kepada Pihak pihak yang sudah membantu kami dalam menyusun makalah ini
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, Dan merupakan langkah Yang sangat baik
sekali dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan dalam
mengembangkan makalah ini lebih baik lagi, dan kami berharap makalah ini dapat
digunakan sebaik baiknya .

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqsamul qur'an


B. Macam - macam Aqsamul qur'an
C. Macam - macam Sighat Aqsamul qur'an
D. Tujuan dan faedah Aqsamul dalam al qur'an

E. Syarat - syarat dalam bersumpah


BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mempelajari tentang hal – hal yang ada hubungannya
dengan Al Qur’an. Maka ilmu yang ada dalam Al Qur’an disebut Ulumul Qur’an. Ilmu
tersebut diantaranya adalah Ilmu Aqsamul Qur’an yang berisi tentang sumpah di dalam
Al-qur’an.
Sumpah dalam konotasi bahasa Al Qur’an disebut qasam yang membicarakan tentang
pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yang konkrit. Aqsam Al-Qur’an adalah
salah satu disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting bagi seorang pelajar, dan
kepada semua umat Islam secara umumnya.

B. RUMUS MASALAH
1. Apa Pengertian Aqsamul Qur’an?
2. Apa saja Macam-macam Aqsamul Qur’an itu?
3. Apa sajakah Macam-macam Sighat Aqsamul Qur’an?
4. Apa Tujuan dan Faedah Aqsam dalam Al-Qur’an?
5. Apa saja Syarat-syarat dalam bersumpah?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Aqsamul Qur’an
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Aqsamul Qur’an
3. Untuk Mengetahui Macam-macam Shigat Qur’an
4. Untuk Mengetahui Tujuan dan Faedah Aqsamul Qur’an
5. Untuk Mengetahui Syarat-syarat dalam bersumpah
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AQSAMUL QUR’AN


Menurut bahasa, Aqsam merupakan lafadz jama’ dari kata qasam. Sedang kata
qasam sama artinya dengan kata halaf dan yamin, karena memang satu makna yaitu
berarti sumpah. Sumpah dinamakan dengan yamin karena orang Arab kalau bersumpah
saling memegang tangan kanan masing-masing. Adapun qasam menurut istilah adalah
mengaitkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan, atau untuk mengerjakannya,
yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara
nyata atau secara keyakinan saja1
Secara etimologi aqsam merupakan bentuk jamak dari kata qasam. Kata qasam
memiliki makna yang sama dengan dua kata lain yaitu : halaf dan yamin yang berarti
sumpah. Sumpah dinamakan juga dengan yamin karena kebiasaan orang Arab ketika
bersumpah saling memegang tangan kanannya masing-masing.
Secara terminologi qasam didefinisikan sebagai : “Mengikatkan jiwa (hati) untuk
tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk melakukannya, yang diperkuat dengan
sesuatu yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata ataupun
keyakinan saja.”2
Selain itu, pengertian qasam adalah menguatkan sesuatu dengan menyebut nama
Allah SWT atau salah satu sifatnya dengan menggunakan huruf sumpah yaitu (al-qasam),
yaitu waw, ba, dan ta, seperti wallahi, (demi Allah), billahi (demi Allah), tallahi (demi
Allah).
Dalam pelaksanaannya, sumpah harus memenuhi 4 rukun, yaitu: muqsim (pelaku
sumpah),adat qasam (alat untuk sumpah), dan muqsam alaih (jawab sumpah).

B. MACAM MACAM AQSAMUL QUR’AN


1. Dilihat dari segi fi’ilnya, qasam Al Quran itu ada dua macam, sebagai berikut:
a. Qasam Dhahir (nampak/jelas)
Qasam Dhahir adalah sumpah yang di dalamnya disebutkan fi’il qasam dan
muqsam bihnya. Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya,
sebagaimana pada umumnya karena dicukupkan dengan huruf jarr berupa
wawu, ba’ dan ta’. Contohnya seperti dalam surat Al Qiyamah ayat 1-2
berikut:

)٢(‫س اللَّ َّوا َم ِۤة‬ ۤ‫) َو َ ا‬١( ‫ۡال ِق ٰي َم ِۤة‬


ۤ ِ ‫ل ا ُ ۡقسِ ُۤم ِبالنَّ ۡف‬ ۤ‫ل ا ُ ۡقسِ ُۤم ِب َي ۡو ِم‬
ۤ‫َ ا‬
Artinya: )1( aku bersumpah demi hari kiamat, )2( dan aku
.bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali )dirinya sendiri(

1 Muhammad bin Alwi Al-Maliki, 1999, Zubdah Al-Itqon fi ‘Ulumul Al-Qur’an, Bandung: Pustaka Setia, cet. 1,
hal. 56
2 Djalal, Abdul, Ulumul Quran, (Surabaya:Dunia Ilmu, 1998). Hlm 364
b. Qasam Mudhmar (tersimpan/samar)
Qasam Mudhmar adalah sumpah yang di dalamnya tidak dijelaskan fi’il
qasam dan tidak pula muqsam bih, tetapi ia ditunjukkan oleh “lam taukid”
yang menunjukkan sebagai jawaban qasam.3
Contohnya seperti dalam surat Ali Imran ayat 186:

َۤ‫مِن قَ ْب ِل ُك ْۤم َومِنَۤ الَّ ِذيْن‬


ْۤ ‫ب‬َۤ ‫ْنفُسِ كُ ْۤمۤۗۤۤ َولَـتَ ْس َمعُنَّۤ مِنَۤ الَّ ِذيْنَۤ ا ُ ْوتُوا ْال ِك ٰت‬ ْۤ ‫لَـت ُ ْبلَ ُونَّۤ فِ ا‬
َ‫ي اَ ْم َوا ِل ُك ْۤم َوۤا‬
‫الُ ُم ْو ِۤر‬ ۤ ْ ‫ع ْز ِۤم‬
َ ‫مِن‬ ْۤ َۤ‫صبِ ُر ْوا َوتَتَّ ُق ْوا فَِۤا نَّۤ ٰذلِك‬
ْ َ‫ن ت‬ْۤ ِۤ‫ْـراۤۗۤۤ َوا‬ ً ‫اَذًى َكثِي‬ ‫اَ ْش َركُ ْواا‬

“Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan
mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang
yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu
bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk
urusan yang (patut) diutamakan.”

2. Dilihat dari segi muqsam bihnya, maka qasam ada tujuh macam:
a. Qasam dengan Dzat Allah SWT atau sifat-sifat-Nya yang terdapat pada 7
ayat, diantaranya seperti dalam surat Al Hijr ayat 92.
b. Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah SWT. Seperti dalam surat As
Syams ayat 5.
c. Qasam dengan yang dikerjakan Allah SWT, seperti dalam surat Ath Thur
ayat 1.
d. Qasam dengan malaikat-malaikat Allah SWT, seperti dalam surat An
Nazia’at ayat 1-3.
e. Qasam dengan Nabi Allah SWT, seperti dalam surat Al Hijr ayat 72.
f. Qasam dengan makhluk Allah SWT, seperti dalam surat At Tin ayat 1-2.
g. Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad Dhuha ayat 1-2.

D. SIGHAT SIGHAT AQSAMUL QUR’AN

1. Sighat pertama
Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa sighat (bentuk) yang asli dalam
sumpah itu ialah bentuk yang terdiri dari tiga unsur, yaitu fi’il sumpah ynag
dimuta’addikan dengan “ba’” muqsam bih dan muqsam alaih. Kemudian fi’il
yang dijadikan sumpah itu bisa lafal aqsamu, ahlifu atau asyhidu yang
semuanya berarti “ bersumpah”.
2. Sighat kedua
ditambah huruf la
Kebiasaan orang yang bersumpah itu memakai berbagai macam bentuk, yang
berarti merupakan sighat-sighat yang tidak asli lagi.Begitu pula di dalam Al
Quran, banyak terdapat juga sighat-sighat sumpah lain, disamping yang asli.

3 Rosihon Anwar, Ulumul Quran, ( Bandung:Pustaka Setia, 2008). Hlm 67.


Mislanya sighat yang ditambah huruf “la” di depan fi’il qasamnya. Contohnya
seperti dalam surat Al Insyiqaq ayat 16:
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ِ َ‫ف َ اَلۤ ا ُ ْقسِ ُۤم ِبا ل َّشف‬


ۤ‫ق‬

“Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,”


(QS. Al-Insyiqaq 84: Ayat 16)

3. Sighat ketiga: ditambah kata Qul Bala (‫ي‬


ۤ ‫قل بل‬
Sighat ini adalah untuk membantah atau menyanggah keterangan yang tidak
benar. Tambahan “Qul Bala” itu adalah untuk melengkapi ungkapan kalimat
yang sebelumnya, yang berisi keterangan yang tidak betul
4. Sighat keempat: ditambah kata-kata Qul Iiy ()‫ِي‬ْۤ ‫قل ا‬
Kadang-kadang sumpah dalam Al Quran itu ditambah dengan kata-kat “ Qul
Iiy” yang berarti benar.4
Seperti dalam surat Yunus ayat 53:

َۤ‫ي اِنَّهۤ لَ َحقۤۤۗۤۤ َو َماۤا اَ ْنت ُ ْۤم بِ ُم ْع ِج ِزيْن‬ ْۤ ‫َويَ ْستَ ْنبِئ ُ ْونَكَۤ اَ َحقۤ ه َُۤوۤۗۤۤقُلْۤ ا‬
ْۤ ‫ِي َو َر ِب ا‬

“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad), “Benarkah (azab yang


dijanjikan) itu?” Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya (azab) itu
pasti benar dan kamu sekali-kali tidak dapat menghindar.””
(QS. Yunus 10: Ayat 53)

E. TUJUAN DAN FAEDAH AQSAMUL QUR’AN


1. Tujuan Aqsamul Qur’an
Dalam substansinya sumpah dilakukan untuk memperkuat pembicaraan agar
dapat diterima atau dipercaya oleh pendengarnya. Sedang sikap pendengar
sesudah mendengar qasam akan bersikap salah satu dari beberapa
kemungkinan di bawah ini:
1) Apabila berita itu sampai pada pendengar dan dia tidak menolak,
tentunya berita tersebut dapat diterima dan dipercaya. Karena telah
diperkuat dengan sumpah apalagi dengan menggunakan kata Allah
swt.
2) Bahwa pembawa berita akan merasa lega, karena telah
menyampaikan berita dengan diperkuat sumpah atau dengan
beberapa taukid (penguat). Hal ini sangat berbeda apabila membawa
berita dengan tidak menggunakan qasam.

4Saifullah dan Kamaluddin Sa’diyatulharamain, Sumpah Dalam Alquran, (Cet. I; Jakarta: Pustaka Azzam, 2000).
Hlm. 87.
Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, maka hal ini
sama dengan mengagungkan Allah swt karena telah menjadikan namanya
selaku dzat yang diagungkan sebagai penguat sumpah.5
2. Faedah aqsam
Sumpah (qasam) dalam ucapan sehari-hari merupakan salah satu cara untuk
menguatkan pembicaraan yang diselingi dengan pembuktian untuk
mendorong lawan bicara agar bisa menerima/mempercayainya.Qasam
merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk
memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa.Quran al
Karim diturunkan untuk seluruh manusia dan manusia mempunyai sikap
yang bermacam-macam terhadapnya. Maka dengan adanya qasam tersebut
sedikitya diperoleh faedah-faedah sebagai berikut:
1) Berita itu sudah sampai pendengar dan kalau dia bukan orang yang
apriori menolak, tentunya berita tersebut sudah diterima dan
dipercaya karena sudah diperkuat dengan sumpah, apalagi
memakai nama Allah SWT.
2) berita sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar
dengan cara memperkuat berita-beritanya dengan sumpah atau
dengan beberapa taukid (penguat). Hal ini berbeda sebelum dia
bersumpah, jiwanya masih merasa kecewa, karena beritanya
belum diterima pendengar.
3) Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya,
menurut Dr. Bakri Syekh Amin berarti memuliakan atu
mengagungkan Allah SWT. karena telah menjadikan nama-Nya
selakuDzat yang diagungkan sebagai penguat sumpahnya. Tidak
memakai nama atau benda-benda lain, sesuai dengan peraturan
dan definisi sumpah itu sendiri.

F. SYARAT SYARAT DALAM BERSUMPAH


a. Seseorang yang bersumpah harus berusia dewasa (baligh) dan berakal (aqil).
b. Pekerjaan yang menjadi objek sumpah yang ingin dilakukan bukan merupakan
pekerjaan haram dan makruh.
c. Bersumpah dengan salah satu nama Tuhan semesta alam yang tidak disebut
sebagai nama non-Zat-Nya seperti Tuhan dan Allah
d. Ia harus menyatakan sumpah dengan lisannya
e. Memungkinkan baginya untuk melaksanakan sumpah dan apabila suatu waktu
memungkinkan baginya untuk menyatakan sumpah dan setelah itu dan hungga
akhir ia tidak mampu melaksanakan sumpah yang telah ia nyatakan atau ia
kesusahan melaksanakannya maka sumpah tersebut harus ia batalkan tatkala ia
memang tidak mampu melaksanakannya.

5 Kamaluddin Marzuki, Ulumul Quran, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994), hlm. 80
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sumpah ialah mengikatkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk
mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang yang
bersumpah, baik secara nyata ataupun secara keyakinan saja.
Bentuk-bentuk aqsam Al Quran ada yang menggunakan bentuk asli, ditambah dengan
huruf La, ditambah kata Qul Bala (‫)قل بل‬, ditambah kata-kata Qul Iiy (‫)قل اِ ي‬. Aqsam Al
Quran ini berfungsi sebagai penguat (ta’kid) ucapan agar pendengar mudah diterima
dan dipercaya.
Dalam qasam juga terdapat faedah-faedah diantaranya adalah berita yang sudah
sampai pendengar, dan dia bukan orang yang apriori, berita itu sudah diterima dan
dipercaya karena sudah diperkuat dengan sumpah. Pemberita berita itu sudah merasa
lega, karena telah menaklukkan pendengar dengan cara memperkuat berita dengan
sumpah. Dan dengan bersumpah menggunakan nama Allah atau sifat-sifat-Nya
berarti memuliakan atau mengagungkan Allah SWT. Karena telah menggunakan
nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebagai penguat sumpah.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, Bandung:Amzah, 2005.


Djalal, Abdul, Ulumul Quran, Surabaya:Dunia Ilmu, 1998.
Rosihon Anwar, Ulumul Quran, Bandung:Pustaka Setia, 2008.
Saifullah dan Kamaluddin Sa’diyatulharamain, Sumpah Dalam Alquran,
Cet. I; Jakarta: Pustaka Azzam, 2000.
Kamaluddin Marzuki, Ulumul Quran, Bandung : Remaja Rosda Karya,
1994.

Anda mungkin juga menyukai