Anda di halaman 1dari 4

QASAM

Definisi Qasam
"Dalam etimologi, istilah 'Aqsam' merupakan bentuk jamak dari kata 'qasam', yang
artinya adalah 'al-hilf' dan 'al-yamin'. Ketiga istilah ini sering diterjemahkan sebagai 'sumpah'
dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks istilah, sumpah memiliki makna berikut: Menurut
pandangan Imam Al-Zarqani, sumpah merujuk pada kalimat yang digunakan untuk
memperkuat suatu pemberitaan. Ibnu Qayyim dalam kitabnya al-Tibyan fi Aqsam al-Qur'an
membahas lebih rinci mengenai 'sumpah', dan ia menjelaskan definisi 'qasam' sebagai
menguatkan isi informasi yang dijanjikan dan memastikannya1

Macam-Macam Qasam
1) Qasam dzahir adalah qasam di mana baik subyek yang bersumpah (fi'il qasam)
maupun objek yang menjadi dasar sumpah (muqsambih) dengan jelas terlihat dan
disebutkan, namun dalam teks sumpah tersebut digantikan dengan huruf-huruf
qasam, yaitu ba (‫)ب‬, ta (‫)ت‬, dan wawu (‫)و‬. Contohnya terdapat dalam firman Allah
dalam surah Al-Qiyamah (75) ayat 1-2

١ ‫ٓاَل ُاْقِس ُم ِبَيْو ِم اْلِقٰي َم ِۙة‬

٢ ‫َو ٓاَل ُاْقِس ُم ِبالَّنْفِس الَّلَّواَم ِة‬


Artinya : (1)aku bersumpah dgn hari kiamat (2) dan aku bersumpah menyesalinya

2) Qasam mudmar, yaitu qasam yang fi‟il qasam dan muqsam bihnya tidak jelas dan tidak
disebutkan, tetapi keberadaanya disebutkan oleh lam mu‟akkidah ( lam yang berfungsi
untuk menguatkan isi pembicaraan ) yang terletak pada jawab qasam.contohnya dalam
QS Ali Imran (3) ayat 186:

‫َلُتْبَلُو َّن ِفْٓي َاْم َو اِلُك ْم َو َاْنُفِس ُك ْۗم َو َلَتْس َم ُع َّن ِم َن اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِكٰت َب ِم ْن َقْبِلُك ْم َوِم َن اَّلِذ ْيَن َاْش َر ُكْٓو ا َاًذ ى َك ِثْيًراۗ َو ِاْن‬
‫ٰذ‬
‫َتْص ِبُرْو ا َو َتَّتُقْو ا َفِاَّن ِلَك ِم ْن َع ْز ِم اُاْلُم ْو ِر‬

Artinya: Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan
mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab
sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan

1
Ani Jailani and Hasbiyallah Hasbiyallah, “Kajian Amtsal Dan Qasam Dalam Al Qur’an,” Islamika : Jurnal Ilmu-
Ilmu Keislaman 19, no. 02 (December 31, 2019): 16–26, https://doi.org/10.32939/islamika.v19i02.373.
Tujuan Qasam
a) Maksud dari qasam adalah untuk menguatkan dan merealisasikan muqsam ‘alaih
Oleh karena itu, muqsam ‘alaih haruslah berupa hal-hal yang pantas untuk
ditegaskan melalui qasam, seperti hal-hal gaib dan tersembunyi jika qasam tersebut
bertujuan untuk mengkonfirmasi keberadaannya
b) Biasanya, hal ini disebut secara umum. Namun, terkadang juga ada penghilangan,
seperti dalam jawaban "LAU" (jika) yang sering diabaikan. Penghilangan semacam ini
merupakan salah satu gaya penulisan yang paling elegan, karena menunjukkan
kebesaran dan keagungan. Penghilangan jawaban qasam kadang-kadang dilakukan
karena makna tersebut sudah terungkap melalui kata-kata yang disebutkan
setelahnya.
c) Allah bersumpah untuk mengukuhkan prinsip-prinsip iman yang harus diketahui oleh
makhluk-Nya. Dalam situasi ini, kadang-kadang sumpah diambil untuk
mengklarifikasi tauhid, terkadang untuk menegaskan keabsahan Al-Qur'an,
terkadang untuk menjelaskan kebenaran para rasul, dan terkadang untuk
menggambarkan pahala, janji, dan ancaman-Nya. Terkadang pula, sumpah diambil
untuk menerangkan kondisi manusia. Mereka yang memeriksa dengan teliti sumpah-
sumpah yang terdapat dalam Al-Qur'an pasti akan mendapatkan beragam
pengetahuan yang sangat berharga
Qasam ada kalanya dalam bentuk jumlah khobar (khabariyah), dan inilah yang paling
umum ditemukan dalam Al-Qur'an. Jumlah khobar adalah kalimat yang berfungsi
memberikan informas2

Karakteristik Qasam
Qasam adalah sumpah atau janji yang diucapkan dengan serius. Berikut adalah beberapa
karakteristik dari qasam:
1. Serius
Qasam diucapkan dengan keseriusan yang tinggi, menandakan komitmen atau
kejujuran seseorang terhadap apa yang diucapkannya. Qasam tidak boleh diucapkan
secara sembarangan, karena dianggap sebagai perbuatan yang tidak baik.
2. Berat
Qasam dianggap sebagai sesuatu yang penting dalam kebudayaan dan agama Islam.
Oleh karena itu, qasam tidak boleh diucapkan secara sembarangan, karena dapat
memiliki konsekuensi yang serius.
3. Tertentu
Qasam biasanya diikuti oleh sesuatu yang dijadikan bahan sumpah, seperti nama
Allah atau objek atau peristiwa yang dijadikan sebagai kesaksian atas kebenaran
suatu pernyataan. Bahan sumpah ini dapat berupa sesuatu yang dianggap suci atau
sesuatu yang memiliki nilai tinggi bagi orang yang mengucapkan sumpah.
2
Ani Jailani and Hasbiyallah Hasbiyallah, “Kajian Amtsal Dan Qasam Dalam Al Qur’an,” Islamika : Jurnal Ilmu-
Ilmu Keislaman 19, no. 02 (December 31, 2019): 16–26, https://doi.org/10.32939/islamika.v19i02.373.
4. Dipahami secara moral dan agama
Qasam memiliki implikasi moral dan agama yang kuat. Menyalahi sumpah dianggap
sebagai perbuatan yang serius dan dapat memiliki konsekuensi sosial atau spiritual.
5. Fungsi Qasam
Qasam sering digunakan untuk menguatkan kejujuran atau kebenaran suatu
pernyataan. Qasam juga dapat digunakan untuk mengekspresikan keyakinan atau
komitmen seseorang terhadap suatu hal. Konsekuensi Pelanggaran Qasam
Dalam hukum Islam, pelanggaran terhadap sumpah dapat memiliki konsekuensi yang
serius, seperti membayar kafarat atau denda. Kafarat adalah perbuatan yang
dilakukan untuk menebus dosa melanggar sumpah.

KESIMPULAN
"Qasam" adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang berarti sumpah atau
perjanjian. Qasam sering digunakan dalam konteks agama, hukum, dan budaya di
berbagai komunitas Muslim. Ketika seseorang mengucapkan qasam, itu adalah janji atau
sumpah yang harus dipegang dengan serius.

Kesimpulan yang dapat diambil dari konsep qasam adalah pentingnya integritas,
kejujuran, dan mematuhi perjanjian atau sumpah yang diucapkan. Ini mencerminkan
nilai-nilai etika dalam Islam dan banyak agama lainnya, yang mengharuskan individu
untuk menjaga kata-kata mereka dan memenuhi kewajiban mereka. Kesalahan dalam
mematuhi qasam dapat memiliki konsekuensi serius dalam masyarakat dan agama yang
berbasis pada prinsip-prinsip moral dan etika yang kuat
DAFTAR PUSTAKA

Jailani, Ani, and Hasbiyallah Hasbiyallah. “Kajian Amtsal Dan Qasam Dalam Al Qur’an.”
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 19, no. 02 (December 31, 2019): 16–26.
https://doi.org/10.32939/islamika.v19i02.373.
———. “Kajian Amtsal Dan Qasam Dalam Al Qur’an.” Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
19, no. 02 (December 31, 2019): 16–26.
https://doi.org/10.32939/islamika.v19i02.373.

Anda mungkin juga menyukai