MAKALAH
Oleh:
1. Tomiyansah ( 205150111)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Aqsamul Qur’an” tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. Aamiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian Aqsamul Qur’an...............................................................3
B. Rukun-rukun Aqsamul Qur’an...........................................................4
C. Macam-macam Aqsamul Qur’an........................................................7
D. Manfaat Aqsamul Qur’an...................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Aqsamul Al-Qur’an adalah salah satu disiplin ilmu yang mempunyai
peranan sangat penting bagi seorang pelajar, dan kepada semua umat islam secara
umumnya. Ketika Rasulullah SAW menyampaikan Al-Qur’an kepada Umatnya,
sebagian orang kafir Quraisy ingin menandinginya dengan cara membuat
ungkapan-ungkapan atau syair yang sengaja mereka buat untuk merendahkan
Nabi SAW. Sehingga Nabi menghadapi tantangan luar biasa dari masyarakat kafir
Quraisy saat itu. Namun, sebagian dari kalangan kafir Quraisy menerima
kebenaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga dari sini kita
dapat memahami bahwa, jika jiwa manusia itu bersih dari sifat tercela, Insyaallah
akan mudah menerima kebenaran dari siapapun kebenaran itu datang. Jiwa yang
bersih akan selalu terbuka akan ajaran kebenaran dari firmanfirman Allah Swt.
Dalam menyampaikan kebenaran itu tidak diperlukan argument atau alasan agar
kebenaran itu bisa diterima. Tapi bagi manusia yang hatinya selalu dipenuhi sifat
tercela, dipenuhi sifat dengki, maka kebenaran itu akan sulit diterima. Oleh
karenanya, dalam menyampaikan ajaran kebenaran kepada manusia seperti ini,
diperlukan berbagai cara dan argumentasi agar mereka dapat menerima kebenaran
itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Aqsamul Qur’an?
2. Apa saja Rukun-rukun dari Aqsamul Qur’an?
3. Apa Macam-macam Aqsamul dalam Al-qur;an?
4. Apa Manfaat dari Aqsamul Qur’an ?
1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Aqsamul Qur’an.
2. Untuk Mengetahui Rukun-rukun Aqsamul Qur’an.
3. Untuk Mengetahui Macam-macam Aqsamul Qur’an.
4. Untuk Memahami Manfaat dari Aqsamul Qur’an.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
atau mengukuhkan suatu pesan atau pernyataan menyebut nama Allah atau
ciptaan-Nya sebagai muqsam bih. Dalam Al-Qur’an, ungkapan untuk
memaparkan qasam dengan memakai kata aqsama, dan kadang menggunakan
kata halafa.
.
B. Rukun-rukun Aqsamul Qur’an
Sighat qasam yang asli itu terdiri dari tiga rukun yaitu:
Dalam percakapan sehari-hari atau dalam ayat al Quran, sumpah itu tidak
terlalu lengkap mencakup rukun tersebut. Kadang-kadang fi’il qasamnya
dibuang/tidak disebutkan. Tetapi dalam Al-Qur’an, penggunaan huruf ba’
ini hanya terjadi jika fi’il qasamnya disebutkan. Contohnya seperti dalam
Q.S.An-Nur ayat 53, seperti berikut:
Bahkan terkadang huruf ba’ itupun diganti dengan wawu, seperti Q.S. Al-
lail ayat 1:
Atau diganti dengan huruf ta’, seperti dalam Q.S.Al-Anbiya’ ayat 57:
4
Sumpah ada juga yang menggunakan huruf wau. Sumpah yang
menggunakan wau ini tidak perlu menggunakan lafad aqsama, ahlafa.
Sebaliknya huruf itu harus digunakan kata yang jelas, bukan pengganti.
2. Ada muqsam bih (penguat sumpah), yaitu sumpah itu harus diperkuat
sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah. Misalnya dengan
menggunakan lafal Allah yang di contohkan dalam Q.S. Yunus ayat 53:
5 Manna' Kholil Al-Qotthon. Mabahis fi ulumul quran (Maktabah Wahbah, Kairo-Mesir), hlm.290-
291
5
Sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi (6).” (QS. Adz-Dzariyat
Ayat 1-6)
Bagi Allah boleh bersumpah dengan apa saja. Sebab, muqsam bih itu
harus berupa sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah. Sedang bagi Allah
yang Maha Agung tidak ada yang harus diagungkan oleh-Nya. Sehingga dia boleh
bersumpah dengan Dzat-Nya ataupun makhluk-Nya, tetapi tidak untuk
mengagungkan makhluk itu. Melainkan supaya manusia mengerti bahwa
makhluk/benda yang dijadikan muqsam bih Allah SWT. itu adalah benda yang
penting dan besar artinya.
6
a) Muqsam ‘alaih/berita itu terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji atau hal-hal
yang penting.
b) Muqsam ‘alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah. Jika
muqsam ‘alaih tersebut dalam setiap bentuk sumpah. Jika muqsam ‘alaih
tersebut kalimatnya terlalu Panjang maka muqsam ‘alaih boleh dibuang.
c) Jika jawaban qasamnya berupa fi’il madhi mutaharrif yang positif (tidak
dinegatifkan), maka harus dimasuki huruf “lam”dan “qad”.
d) Materi isi muqsam ‘alaih itu bias bermacam-macam, terdiri dari berbagai
bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting-penting.
Dilihat dari segi fi’il nya, qasam Al-Qur’an itu ada dua macam sebagai
berikut:
1) Qasam Dhamir
Qasam Dhahir adalah sumpah yang di dalamnya disebut fi’il qasam dan
muqsam bihnya. Dan diantaranya ada yang dilihilangkan fi’il qasamnya,
sebagaimana pada umumnya karena dicukupkan dengan huruf jar berupa
wawu ( )ﻭ, ba’ ( )ﺐdan Ta’ ()ﺕ. Contohnya seperti dalam Q.S. Al-
Qiyamah ayat 1-2 berikut:
7
2) Qasam Mudhmar
Dilihat dari segi muqsam bihnya, maka qasam ada tujuh macam, yaitu:
8
f) Qasam dengan makhluk Allah SWT, seperti dalam surat At-Tin ayat 1-
2.
g) Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad-Dhuha ayat 1-2.7
7 Ibid.hlm 292
8.https://s4if.blogspot.com/2008/1aqsamul-quran.html. diakses tanggal 21 Maret 2021
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqsamul Qur’an adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang
mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang
terdapat dalam al-Qur’an.Selain pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan
dengan gaya bahasa Al-Qur’an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau
pernyataan menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih. Dalam
Al-Qur’an, ungkapan untuk memaparkan qasam dengan memakai kata aqsama,
dan kadang menggunakan kata halafa.
Sighat qasam yang asli itu terdiri dari tiga rukun yaitu: Ada fi’il qasam
yang di muta’addikan dengan huruf ba’, ada muqsam bih (penguat sumpah), dan
ada muqsam ‘alaihi (berita yang diperkuat dengan sumpah itu), yaitu ucapan yang
ingin diterima/dipercaya orang yang mendengar, lalu diperkuat dengan sumpah
tesebut.
Dilihat dari segi fi’il nya, qasam Al-Qur’an itu ada dua macam sebagai
berikut: Qasam Dhamir dan Qasam Mudhmar. Dilihat dari segi muqsam bihnya,
maka qasam ada tujuh macam, yaitu:
a) Qasam dengan dzat Allah SWT, atau sifat-sifat-Nya yang terdapat
pada 7 ayat, diantaranya seperti surat Al-Hijr ayat 92.
b) Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah SWT, seperti dalam surat
As-Syam ayat 5.
c) Qasam dengan yang dikerjakan Allah SWT, seperti dalam surat Ath-
Thur ayat 1.
d) Qasam dengan malaikatt-malaikat Allah SWT, seperti dalam surat An-
Naazi’aat ayat 1-3.
e) Qasam dengan Nabi Allah SWT, seperti dalam surat Al-Hijr ayat 72.
f) Qasam dengan makhluk Allah SWT, seperti dalam surat At-Tin ayat 1-
2.
g) Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad-Dhuha ayat 1-2.
10
Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk
memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Qur’an al Karim
diturunkan untuk seluruh manusia dan manusia mempunyai sikap yang
bermacam-macam terhadapnya. Maka dengan adanya qasam tersebut sedikitya
diperoleh manfaat sebagai berikut:
a) Berita itu sudah sampai pendengar dan kalau dia bukan orang yang apriori
menolak, tentunya berita tersebut sudah diterima dan dipercaya karena
sudah diperkuat dengan sumpah, apalagi memakai nama Allah SWT.
b) Pemberi berita sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar
dengan cara memperkuat berita-beritanya dengan sumpah atau dengan
beberapa taukid (penguat). Hal ini berbeda sebelum dia bersumpah,
jiwanya masih merasa kecewa, karena beritanya belum diterima
pendengar.
c) Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, menurut
Dr.Bakri Syekh Amin berarti memuliakan atau mengagungkan Allah
SWT. karena telah menjadikan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan
sebagai penguat sumpahnya. Tidak memakai nama atau benda-benda lain,
sesuai dengan peraturan dan definisi sumpah itu sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
12