MAKALAH
Oleh : kelompok 6
UIN MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
SWT. Karna tanpa rahmat dan ridhonya kita tidak dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas perkuliahan ulumul qur’an2 dengan judul makalah
aqsamul qur’an
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas bantuan dari
banyak pihak yang dengan tulus member do’a saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki
oleh karna itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak akhirnya kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................. 8
B. Saran.......................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mempelajari tentang hal – hal yang
ada hubungannya dengan Al Qur’an.1Maka ilmu yang ada dalam Al Qur’an
disebut Ulumul Qur’an. Ilmu tersebut diantaranya adalah Ilmu Aqsamul
Qur’an yang berisi tentang sumpah didalam al qur’an.
Sumpah dalam konotasi bahasa Al Qur’an disebut qasam yang
membicarakan tentang pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yang
konkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengakui apa yang di ingkarinya
B. Rumusan Masalah
1
Teuku Muhammad,Ilmu – ilmu Al Qur’an, (Semarang : PT Pustaka Rizki
Putra,2002),hal 1
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1989), hal.
341
3
Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumil Qur’an, terjemahan Aunar Rafiq El-Mazni,
(Jakarta: Pustaka Al Kautsar, Cet. IV, 2009), hal. 364
4
Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumul Qur’an, hal. 365
persaksian serta penjelasan dan kedua sebagai “qasam” atau sumpah itu
sendiri.5
Jadi dapat disimpulkan bahwa Aqsamul Qur’an adalah salah satu dari
ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah,
dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam al-Qur’an.Selain
pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa Al-Qur’an
menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau pernyataan menyebut nama
Allah atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih. Dalam Al-Qur’an, ungkapan
untuk memaparkan qasam dengan memakai kata aqsama, dan kadang
menggunakan kata halafa.
5
Jalaluddin as-Syuyuthi asy-Syafi’i, Al-Itqaan fi Ulumil Qur’an, (Beirut: Darul Fikr,
1429H/2008M), hal. 487
6
“Baa” tidak terdapat dalam Alquran kecuali dengan fi’il qasam, seperti dalam QS. An-
Nur: 53
3
B. Al-Muqsam bihi
Al-Muqsam bihi yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah.
Sumpah dalam al-Qur’an ada kalanya dengan memakai nama Allah dan
ada kalanya dengan menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. Allah
bersumpah dengan zat-Nya dalam Al Qur’an pada tujuh tempat7yaitu
C. Muqsam ‘alaih
Muqsam ‘alaih artinya bentuk berita yang ingin dipercaya/diterima
oleh orang yang mendengarnya sehingga diperkuat dengan sumpah
tersebut atau disebut juga jawab qasam. Posisi muqsam alaih terkadang
bisa menjadi taukid, sebagai jawaban qasam karena yang dikehendaki
dengan qasam adalah untuk mentaukidi muqsam alaih (menguatkannya).
Menurut Mana’ul Quthan ada empat hal yang harus dipenuhi muqsam
alaih, yaitu :
1. Muqsam alaih/berita itu harus terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji,
atau hal-hal yang penting.
2. Muqsam alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah.
Jika kalimat muqsam alaih tersebut terlalu panjang, maka muqsam
alaihnya boleh dibuang.
7
Teuku Muhammad,Ilmu – ilmu Al Qur’an, (Semarang : PT Pustaka Rizki
Putra,2002),hal 185
4
3. Jika jawab qasamnya berupa fi’il madhi mutaharrif yang positif (tidak
dinegatifkan), maka muqassam alaihnya harus dimasuki huruf “lam”
dan “qod”.
4. Materi isi muqsam alaih itu bisa bermacam-macam, terdiri dari
berbagai bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting.
(ض َحى
ُّ وال. َ )واللَّي ِْل ِإذَا
َ س َجى َ الضحى: ١-٢
Artinya : “Demi waktu matahari sepenggalahan naik. Dan demi malam
apabilatelah sunyi (gelap).”
b. Qasam Mudhmar (tersimpan/ samar) yaitu qasam yang didalamnya tidak
dijelaskan/ disebutkan fi’il qasam dan muqsam bihnya. Tetapi yang
menunjukkan bahwa kalimat tersebut kalimat qasam adalah kata-kata
setelahnya yang diberi lam taukid yang masuk kedalam jawab qasamnya.,
seperti :
(لَت ُ ْبلَ ُو َّن فِي أ َ ْم َوا ِل ُك ْم َوأَنفُ ِس ُك ْم...) آل عمران: ١٣١
Artinya : “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan
dirimu.”
5
a. Bentuk Pertama: Bentuk Asli
Bentuk asli dalam sumpah ialah bentuk sumpah yang terdiri dari tiga
unsur, yaitu fi’il sumpah yang dimuta’addikan dengan ba’, muqsam
bih dan muqsam alaih seperti contoh-contoh di atas.
6
berat, maka menggunakan dua taukid (penguat). SepertisuratAl-
Maidah:72.
d. Untuk mengukuhkan dan mewujudkan muqsam alaih (jawab qasam,
pernyataan yang kerenanya qasam diucapkan). Oleh karena itulah
muqsam alaih haruslah berupa hal-hal yang layak didatangkan qasam
baginya, seperti hal-hal ghaib dan tersembunyi jika qasam itu diaksudkan
untuk menetapkan keberadaannya
e. untuk menjelaskan tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-Qur’an
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Aqsamul Qur’an
adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang
arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam
al-Qur’an.Selain pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan dengan gaya
bahasa Al-Qur’an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau
pernyataan menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih.
A. Unsur-Unsur dari Qasam yaitu
1. fi’il qasam
2. Al-Muqsam bihi
3. Muqsam ‘alaih
B. Jenis - jenis Aqsamul Qur’an ialah
1. Qasam dhahir (nampak/ jelas
2. Qasam Mudhmar (tersimpan/ samar)
C. Bentuk - Bentuk Aqsamul Qur’an adalah
1. Bentuk Pertama: Bentuk Asli
2. Bentuk Kedua: Ditambah huruf La.
D. Manfaat Aqsamul Qur’an
1. Mempertegas dan memperkuat berita yang sampai kepada pendengar.
2. Memberikan nilai kepuasan kepada pembawa berita yang telah
menggunakan Qasam.
3. Mengagungkan sifat dan kekuasaan Allah
E. Tujuan Aqsamul Qur’an
1. Untuk memperkuat pembicaraan agar dapat diterima atau dipercaya
oleh pendengarnya.
2. Pendengar yang netral, tidak ragu dan tidak pula mengingkarinya.
Maka pendengar yang seperti ini akan diberi ungkapan ibtida’ (berita
yang diberi penguat taukid ataupun sumpah)
3. Pendengar mengingkari berita yang didengar. Oleh karenanya berita
harus berupa kalam ingkari (diperkuat sesuai kadar keingkarannya).
Bila kadar keingkarannya sedikit, cukup dengan satu taukid saja.
4. Untuk mengukuhkan dan mewujudkan muqsam alaih (jawab qasam,
pernyataan yang kerenanya qasam diucapkan).
5. Untuk menjelaskan tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-Qur’a
B. Saran
Kami berharap bahwa dalam makalah yang saya buat ini bisa bermanfaat
bagi pembaca. Oleh karena itu, menyarankan agar pembaca mencari referensi
yang lain untuk lebih memahami materi ini dan yang lain untuk lebih
memahami materi ini dan jangan pernah puas dengan makalah yang
kelompok kami buat.
9
DAFTAR PUSTAKA