(Makalah)
Disusun Oleh:
Nama NPM
Prakoso Dwi Maulana 223000022
Ridwan Harits 22300001
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Unsur – Unsur Aqsamil Qur’an
Bentuk atau Sighat qasam yang asli terdapat dalam surat An-Nahl ayat 38,
yaitu:
3
Kebanyakan bentuk fi`il ini dibuang, karena banyak dipergunakan Dalam
pembicaraan. Bentuknya dipersingkat dan cukup dengan bā’ saja Dan bā’
nya diganti dengan huruf qasam ) القسم أداةlainnya berupa huruf Waw pada
isim zhāhir kata benda yang nyata atau bersifat indrawi. Umumnya ia
terdapat pada awal surat al- Qur’an. Maksud tidak digunakan huruf waw
berbaringan dengan fi`il qasam agar tujuannya itu tidak batal ketika
digantikannya dengan huruf bā’ Penggunaan huruf Waw lebih ringan
dibandingkan dengan huruf bā’setelah fi`ilnya dibuang. Contohnya seperti
surat al- Lail ayat 1-4.
2. Maqsum bih atau penguat sumpah, yaitu sumpah itu harus Diperkuat
dengan sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah yaitu Allah. Ditinjau
dari muqsam bihnya, maka qasam itu hanya dengan Menggunakan nama
atau sesuatu yang diagungkan atau dibesarkan. Kadangkala Allah
bersumpah dalam al- Qur’an dengan menyebut diri- Nya atau zat- Nya, dan
ini terdapat di empat tempat yaitu :
ق َۗو َما ْٓ اَ ْنت ُ ْم ِب ُمع ِْج ِزيْن ٌّ ستَ ْۢ ْن ِبـُٔ ْونَكَ اَ َح
ٌّ ق ه َُو ۗ قُ ْل ا ِْي َو َر ِب ْْٓي اِنَّ ٗه لَ َح ْ ََوي
53. Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad), “Benarkah (azab
yang dijanjikan) itu?” Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya (azab)
itu pasti benar dan kamu sekali-kali tidak dapat menghindar.”
4
d. Surat Maryam ayat 68:
1. zhāhir atau qasam sharīḫ, yaitu qasam yang fi`il qasamnya Disebutkan
bersama dengan muqsam bihnya. Fādhil al Sāmirāni menjelaskan bahwa
qasam zhāhir yaitu qasam yang di dalamnya itu Terdapat salah satu dari
huruf qasam atau salah satu dari lafadh qasam25. Contoh: surat al-
Qiyāmah ayat 1-3:
5
Qasamnya telah dibuang karena ada bukti yang ditunjukkan oleh kalimat
Setelahnya. Qasam zhāhir atau qasam sharīḫ ini terbagi dua:
ش ِع ُركُ ْم اَنَّ َهآْ اِذَا ٰ ْ اّٰلل َج ْه َد اَيْ َمان ِِه ْم لَىِٕنْ ج َۤا َءتْ ُه ْم ٰايَةٌ لَّيُ ْؤ ِمنُ َّن بِه َۗا قُ ْل اِنَّ َما
ِ اَل ٰيتُ ِعنْ َد ه
ْ ُّٰللا َو َما ي َ َْواَق
ِ سمُوْ ا بِ ه
ج َۤاءَتْ ََل يُ ْؤ ِمنُوْ َن
“Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan,
bahwa Jika datang suatu mukjizat kepada mereka, pastilah mereka akan
beriman Kepadanya. Katakanlah, “Mukjizat-mukjizat itu hanya ada pada sisi
Allah.” Dan Tahukah kamu, bahwa apabila mukjizat (ayat-ayat) datang,
mereka tidak juga kan beriman”
Orang Arab dan juga dalam al- Qur’an. Contohnya surat Yasin i ayat 2-3 Yang
berbunyi:
َ ا ْل ُم ْر
َس ِليْن َلَمِ ن َو ۡالقُ ۡر ٰا ِن
َ)اِنَّك٢(ۡال َحك ِۡي ِم
“Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah. Sungguh, engkau (Muhammad) adalah
salah Seorang dari rasul-rasul”
ْشي ًْٔـا َّوضَاقَت َ ي َم َواطِ َن َكثِيْ َر ْۙ ٍة َّويَوْ َم ُحنَي ْۙ ٍْن ا ِْذ اَ ْع َجبَتْكُ ْم َك ْث َرتُكُ ْم فَلَ ْم تُغْ ِن
َ عنْكُ ْم ُ لَقَ ْد نَص ََركُ ُم ه
ْ ِّٰللا ف
ََعلَيْكُ ُم ْاَلَ ْرضُ بِ َما َر ُحبَتْ ث ُ َّم َولَّ ْيت ُ ْم ُّم ْدبِ ِريْن
“Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang”
6
c. Apabila lām masuk pada nun .Contoh surat al Ḫasyr ayat 12 yang
berbunyi:
a. Qasam yang di dalamnya itu ada huruf lām baik ia diiringi oleh adat al
Dalam ayat di atas lām dari لئنmerupakan qasam mudhmar dan lām yang
Kedua adalah lām al qasam. Atau diiringi oleh fi`il mudhari` yang
bersambung dengan nun.,Contoh surat Ali `Imran ayat 186 yang berbunyi:
7
C. Sighat Aqsamil Qur’an
Aqsaam adalah bentuk jamak dari qasam yang berarti al-hilf dan al-
yamiin, yakni sumpah. Sighat asli qasam ialah fi’il atau kata kerja “aqsama”
atau “ahlafa” yang di-muta’addi [transisi]-kan dengan “ba” untuk sampai
pada muqsam bih [sesuatu yang digunakan untuk bersumpah], lalu disusul
dengan muqsam ‘alaih [sesuatu yang karena sumpah diucapkan] yang
dinamakan dengan jawab qasam.
Dengan demikian, ada tiga unsur dalam sighat qasam: fi’il yang ditransitifkan
dengan “ba”, muqsam bih dan muqsam ‘alaih.
Qasam dan yamiin adalah dua kata sinonim, mempunyai makna yang sama.
Qasam didefinisikan sebagai “mengikat jiwa [hati] agar tidak melakukan,
atau melakukan sesuatu, dengan “suatu makna” yang dipandang besar,
agung, baik secara haqiqi maupun i’tiqadi, oleh orang yang bersumpah itu.”
8
D. Tujuan dan Hikmah Aqsamul Qur’an
1. Tujuan qasam
a. Pendengar yang netral, tidak ragu dan tidak pula mengingkarinya. Maka
pendengar yang seperti ini akan diberi ungkapan ibtida’ (berita yang
diberi penguat taukid atau pun sumpah), contoh Surat Al-Hadid:8.
.َالرسُوْ ُل يَ ْدعُوْ كُ ْم ِلتُ ْؤ ِمنُوْ ا بِ َربِكُ ْم َوقَ ْد اَ َخذَ ِميْثَاقَكُ ْم اِنْ كُنْتُ ْم ُّم ْؤ ِمنِيْن ِ َو َما لَكُ ْم ََل تُ ْؤ ِمنُوْ َن بِ ه
َّ اّٰلل َو
Artinya: “Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul
menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya
Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang
beriman.” (Q.S. Al-Hadid:8)
9
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun.” (Q.S. Al-
Ma’idah:72).
d. Dalam ayat di atas diberi dua taukid berupa lafadz Qod dan Lam taukid.
10
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian qasam menurut bahasa adalah sumpah Sedang Qasam menurut
istilah adalah mengaitkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan,
atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang
diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata atau secara
keyakinan saja. Unsur yang harus dipenuhi dalam qasam: (1) Harus ada fi’il
qasam (2) Harus terdapat muqsam bih (3) Harus ada muqsam ‘ alaih Secara
garis besar, Aqsamul Qur’an terbagi menjadi dua jenis: (1) Qasam Dzahir,
yaitu qasam yang fi’il qasamnya disebutkan bersama dengan muqsam
bihnya. (2) Qasam Mudhmar (qasam tersimpan) yaitu qasam yang fi’il
qasam dan muqsam bihnya tidak disebutkan Bentuk-bentuk Aqsamil Qur’an:
(1) Bentuk Asli: bentuk sumpah yang terdiri dari tiga unsur yang telah
disebutkan. (2) Bentuk sumpah yang ditambah dengan huruf La. Manfaat
Qasam: (1) Mempertegas dan memperkuat berita yang sampai kepada
pendengar. (2)Memberikan nilai kepuasan kepada pembawa berita yang
telah menggunakan Qasam. (3) Mengagungkan sifat dan kekuasaan Allah.
11
DAFTAR PUSTAKA
`Abd al Raḫman bin Abi Bakr, Jalāl al Dīn al Suyūthī. (1974M). Al- Itqān fi `
Abū Hilāl al Ḫasan bin `Abdullāh bin Sahl bin Sa`īd bin Yaḫyā bin Mehrān
Mannā` bin Khalīl al- Qaththān. (2000M). Mabāhits fī `Ulūm al- Qur`ān.
Moh. Zuhdi. (2011M). “Makna dan Pesan Penguat Sumpah Allah dalam
12