AQSAMUL QUR’AN
“Study Al Qur’an”
Dosen Pengampu
Disusun oleh:
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………….ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………….………….…….2
C. Tujuan Penulisan…………………………………...………………….…….3
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan………………………………………………………………………10
Saran ………………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka…………………..………………………………..………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat islam yang abadi hingga akhri kiyamat
nanti, karena ALLLAH lah yang langsung menjaganya. Tiada yang dapat
membandinginya dengan sesuatu apapun. Semakin maju ilmu pengetahuan,
semakin Nampak validitas kemukjizatanya. ALLAH SWT menurunkan Al-
Qur’an kepada nabi Muhammad saw, demi membebaskan manusia dari
berbagai kegelapan hidup menuju cahaya ilahi, dan membimbing manusia
kejalan yang lurus. Jiwa dan hati yang fitrahnya tidah ternoda kejahatan akan
segera menyambut petunjuk dan membukakan pintu hati bagi sinarnya serta
mengikutinya. Sedangkan jiwa yang tertutup oleh kejahilan dan gelapnya
kebatilan tidak akan tergerak hatinya kecuali dengan peringatan yang keras,
dengan cara seperti itulah keingkaranyanya tergerak. Dan seringnya ALLAH
bersumpah dalam Al-Qur’an inilah menunjukan salah satu cara memperkuat
ungkapan kalimat yang diiringi dengan bukti nyata, sehingga akan dapat
mengakui apa yang semula diingkarai.
1
Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mempelajari tentang hal – hal yang ada
hubungannya dengan Al Qur’an.1Maka ilmu yang ada dalam Al Qur’an
disebut Ulumul Qur’an. Ilmu tersebut diantaranya adalah Ilmu Aqsamul
Qur’an yang berisi tentang sumpah didalam al qur’an.
Sumpah dalam konotasi bahasa Al Qur’an disebut qasam yang
membicarakan tentang pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yang
konkrit dan dapat menyeret lawan untuk mengakui apa yang di ingkarinya
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi dari Aqsamul Qur’an
2. Untuk Mengetahui unsur-unsur dari Aqsamul Qur’an
3. Untuk Mengetahui jenis - jenis Aqsamul Qur’an
4. Untuk Mengetahui bentuk - bentuk Aqsamul Qur’an
5. Untuk Mengetahui manfaat Aqsamul Qur’an
6. Untuk mengetahui tujuan Aqsamul Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
2
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1989), hal. 341
3
Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumil Qur’an, terjemahan Aunar Rafiq El-Mazni, (Jakarta: Pustaka Al
Kautsar, Cet. IV, 2009), hal. 364
4
Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumul Qur’an, hal. 365
5
Jalaluddin as-Syuyuthi asy-Syafi’i, Al-Itqaan fi Ulumil Qur’an, (Beirut: Darul Fikr, 1429H/2008M), hal. 487
4
Jadi dapat disimpulkan bahwa Aqsamul Qur’an adalah salah satu dari
ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah,
dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam al-Qur’an.Selain
pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan dengan gaya bahasa Al-Qur’an
menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau pernyataan menyebut nama
Allah atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih. Dalam Al-Qur’an, ungkapan
untuk memaparkan qasam dengan memakai kata aqsama, dan kadang
menggunakan kata halafa.
b. Al-Muqsam bihi
Al-Muqsam bihi yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah.
Sumpah dalam al-Qur’an ada kalanya dengan memakai nama Allah dan
6
“Baa” tidak terdapat dalam Alquran kecuali dengan fi’il qasam, seperti dalam QS. An-Nur: 53
ada kalanya dengan menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. Allah
bersumpah dengan zat-Nya dalam Al Qur’an pada tujuh tempat7yaitu
c. Muqsam ‘alaih
Muqsam ‘alaih artinya bentuk berita yang ingin dipercaya/diterima
oleh orang yang mendengarnya sehingga diperkuat dengan sumpah
tersebut atau disebut juga jawab qasam. Posisi muqsam alaih terkadang
bisa menjadi taukid, sebagai jawaban qasam karena yang dikehendaki
dengan qasam adalah untuk mentaukidi muqsam alaih (menguatkannya).
Menurut Mana’ul Quthan ada empat hal yang harus dipenuhi muqsam
alaih, yaitu :
1. Muqsam alaih/berita itu harus terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji,
atau hal-hal yang penting.
2. Muqsam alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah.
Jika kalimat muqsam alaih tersebut terlalu panjang, maka muqsam
alaihnya boleh dibuang.
3. Jika jawab qasamnya berupa fi’il madhi mutaharrif yang positif (tidak
dinegatifkan), maka muqassam alaihnya harus dimasuki huruf “lam”
dan “qod”.
4. Materi isi muqsam alaih itu bisa bermacam-macam, terdiri dari
berbagai bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting.
7
Teuku Muhammad,Ilmu – ilmu Al Qur’an, (Semarang : PT Pustaka Rizki Putra,2002),hal 185
C. Jenis - jenis Aqsamul Qur’an
Dilihat dari segi fi’ilnya, Prof. Dr. H. Abdul Djalal H.A. membagi qasam
dalam Al-Qur’an ada dua macam, yaitu;
a. Qasam dhahir (nampak/ jelas), yaitu qasam yang fi’il qasamnya
disebutkan bersama dengan muqsam bihnya. Seperti ayat berikut :
اّللْ َجهدَْأَي َمانهمْالَْيَبعَث ه
(ّْْللاْ َمنْيَموت َ وأَق....
سمواْب ه َ ) النحل: ٣٨
Artinya : “Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya
yang sungguh-sungguh: ‘Allah tidak akan membangkitkan orang yang
mati’.”
Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya, dan dicukupkan
dengan huruf “ba’”, “wawu”, dan ta’”. Seperti :
(ض َحى
ُّ وال. َ ْ)واللَّيلْإذَا
َ ْس َجى َ ْالضحى: ١-٢
Artinya : “Demi waktu matahari sepenggalahan naik. Dan demi malam
apabilatelah sunyi (gelap).”
b. Qasam Mudhmar (tersimpan/ samar) yaitu qasam yang didalamnya tidak
dijelaskan/ disebutkan fi’il qasam dan muqsam bihnya. Tetapi yang
menunjukkan bahwa kalimat tersebut kalimat qasam adalah kata-kata
setelahnya yang diberi lam taukid yang masuk kedalam jawab qasamnya.,
seperti :
(ْْوأَنفسكم
َ لَتبلَو َّنْفيْأَم َوالكم...) ْآلْعمران: ١٨٦
Artinya : “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan
dirimu.”
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Aqsamul Qur’an
adalah salah satu dari ilmu-ilmu tentang al-Qur’an yang mengkaji tentang
arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam
al-Qur’an.Selain pengertian diatas, qasam dapat pula diartikan dengan gaya
bahasa Al-Qur’an menegaskan atau mengukuhkan suatu pesan atau
pernyataan menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih.
A. Unsur-Unsur dari Qasam yaitu
1. fi’il qasam
2. Al-Muqsam bihi
3. Muqsam ‘alaih
B. Jenis - jenis Aqsamul Qur’an ialah
1. Qasam dhahir (nampak/ jelas
2. Qasam Mudhmar (tersimpan/ samar)
C. Bentuk - Bentuk Aqsamul Qur’an adalah
1. Bentuk Pertama: Bentuk Asli
2. Bentuk Kedua: Ditambah huruf La.
D. Manfaat Aqsamul Qur’an
1. Mempertegas dan memperkuat berita yang sampai kepada pendengar.
2. Memberikan nilai kepuasan kepada pembawa berita yang telah
menggunakan Qasam.
3. Mengagungkan sifat dan kekuasaan Allah
E. Tujuan Aqsamul Qur’an
1. Untuk memperkuat pembicaraan agar dapat diterima atau dipercaya
oleh pendengarnya.
10
2. Pendengar yang netral, tidak ragu dan tidak pula mengingkarinya.
Maka pendengar yang seperti ini akan diberi ungkapan ibtida’ (berita
yang diberi penguat taukid ataupun sumpah)
3. Pendengar mengingkari berita yang didengar. Oleh karenanya berita
harus berupa kalam ingkari (diperkuat sesuai kadar keingkarannya).
Bila kadar keingkarannya sedikit, cukup dengan satu taukid saja.
4. Untuk mengukuhkan dan mewujudkan muqsam alaih (jawab qasam,
pernyataan yang kerenanya qasam diucapkan).
5. Untuk menjelaskan tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-Qur’a
B. Saran
Kami sebagai penulis berharap bahwa dalam makalah yang saya buat ini
bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Oleh
karena itu, menyarankan agar pembaca mencari referensi yang lain untuk
lebih memahami materi ini dan yang lain untuk lebih memahami materi ini
dan jangan pernah puas dengan makalah yang saya buat.
DAFTAR PUSTAKA
Khalaf Abdul Wahab, 2003, Kaidah Hukum Islam, Jakarta: Pustaka Amani
12