STUDY QURAN
Filsafat Ilmu Prodi Pascasarjana Konsentrasi Pendidikan Agama Islam UIN Alauddin
Makassar
NURUL MAGFIRAH
Dosen Pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt. karena dengan izin-Nya kami
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah
membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam, Nabi yang sepantasnya kita
jadikan teladan dari setiap sisi kehidupannya bilamana kita ingin merasakan
kami tuliskan sesuai dengan hasil tinjauan pustaka yang dilakukan berdasarkan
pembimbing dalam mata kuliah Study Quran dan semua pihak yang telah
makalah ini tentu memiliki kekurangan maka kritik dan saran konstruktif sangat
kami butuhkan guna memperbaiki tulisan kami pada karya tulis ilmiah
PAGE \* MERGEFORMAT v
Penulis
PAGE \* MERGEFORMAT v
DAFTAR ISI
PAGE \* MERGEFORMAT v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Aqsam Al-Qur’an adalah salah satu disiplin ilmu yang mempunyai
peranan sangat penting bagi seorang pelajar, dan kepada semua umat islam
secara umumnya. Ketika Rasulullah SAW menyampaikan Al-Qur’an kepada
Umatnya, sebagian orang kafir Quraisy ingin menandinginya dengan cara
membuat ungkapan-ungkapan atau syair yang sengaja mereka buat untuk
merendahkan Nabi SAW. Sehingga Nabi menghadapi tantangan luar biasa dari
masyarakat kafir Quraisy saat itu. Namun, sebagian dari kalangan kafir Quraisy
menerima kebenaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga
dari sini kita dapat memahami bahwa, jika jiwa manusia itu bersih dari sifat
tercela, Insyaallah akan mudah menerima kebenaran dari siapapun kebenaran
itu datang. Jiwa yang bersih akan selalu terbuka akan ajaran kebenaran dari
firmanfirman Allah Swt. Dalam menyampaikan kebenaran itu tidak diperlukan
argument atau alasan agar kebenaran itu bisa diterima. Tapi bagi manusia yang
hatinya selalu dipenuhi sifat tercela, dipenuhi sifat dengki, maka kebenaran itu
akan sulit diterima. Oleh karenanya, dalam menyampaikan ajaran kebenaran
kepada manusia seperti ini, diperlukan berbagai cara dan argumentasi agar
mereka dapat menerima kebenaran itu.
PAGE \* MERGEFORMAT v
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan teori Aqsam Al-Quran?
2. Menjelaskan konsep Aqsam Al-Quran?
PAGE \* MERGEFORMAT v
BAB II
PEMBAHASAN
Sighat qasam yang asli itu terdiri dari tiga rukun yaitu:
2
Ahsin W. Al-Hafid. Kamus Ilmu Al-Qur’an, (Amzah Jl. Sawo Raya No18 Jakarta 2012). hlm. 27
3
Nashruddin Baidan. Wawasan Baru Ilmu Tafsir,(Pustaka Pelajar Jakarta 2011).hlm. 203-204
PAGE \* MERGEFORMAT v
Fi‟il (kata kerja) qasam sering kali tidak ditemukan ayat qasam dengan tidak
menyebut fi’il qasam-nya, tetapi cukup dengan menyebut huruf ba’ yang
diganti dengan waw (( وpada isim-isim zhahir.
Contohnya pada QS. Al-Lail :1
١ َو اَّلْيِل ِاَذ ا َيْغ ٰش ۙى
Adapula kalimat yang menggunakan huruf ta` pada lafal jalalah antara lain
terdapat pada pada QS. Al-Anbiya: 57
٥٧ َو َتاِهّٰلل َاَلِكْيَد َّن َاْص َناَم ُك ْم َبْع َد َاْن ُتَو ُّلْو ا ُم ْد ِبِر ْيَن
Sumpah ada juga yang menggunakan huruf wau. Sumpah yang menggunakan
wau ini tidak perlu menggunakan lafad aqsama, ahlafa. Sebaliknya huruf itu
harus digunakan kata yang jelas, bukan pengganti.
b. Muqsam bih
Ada muqsam bih (penguat sumpah), yaitu sumpah itu harus diperkuat sesuatu
yang diagungkan oleh yang bersumpah. Misalnya dengan menggunakan lafal
Allah yang di contohkan dalam surat Yunus ayat 53:
٥٣ ࣖ ۞ َو َيْسَتْۢن ِبُٔـْو َنَك َاَح ٌّق ُهَو ۗ ُقْل ِاْي َو َر ِّبْٓي ِاَّنٗه َلَح ٌّق ۗ َو َم ٓا َاْنُتْم ِبُم ْع ِج ِز ْيَن
PAGE \* MERGEFORMAT v
Dr. Bakri Syekh Amin dalam buku At Ta’bir Alfan fil Qur’an
menceritakan bahwa kebiasaan sumpah orang-orang arab jahiliyah yang selalu
memakai muqsam bih selain Allah, misalnya dengan umurnya, kakeknya,
hidupnya, kepala dan sebagainya. Maksud sumpah orang Arab Jahiliyah
tersebut adalah untuk memuliakan hal-hal yang dijadikan muqsam bih itu.
Menurut kebiasaan, mereka memang memuliakan hal tersebut. Sejalan dengan
kebiasaan orang Arab itulah, dalam Al Qur’an juga kadang-kadang terdapat
qasam seperti qasam orang Arab Jahiliyah. Misalnya yang terdapat dalam surat
Al Hijr ayat 72
Padahal menurut peraturan muqsam bih, sumpah itu seharusnya memakai nama
Allah SWT, Dzat atau sifat-sifat-Nya, terutama bagi sumpah manusia. Sebab ada
larangan bersumpah dengan muqsam bih selain Allah, yang dihukumi musyrik.
Hal itu berdasarkan hadits riwayat Umar:
Artinya: barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka berarti dia telah kafir
atau musyrik (H.R. Tirmdzi)
Bagi Allah boleh bersumpah dengan apa saja. Sebab, muqsam bih
itu harus berupa sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah. Sedang
bagi Allah yang Maha Agung tidak ada yang harus diagungkan oleh-Nya.
Sehingga dia boleh bersumpah dengan Dzat-Nya ataupun makhluk-Nya,
tetapi tidak untuk mengagungkan makhluk itu. Melainkan supaya manusia
PAGE \* MERGEFORMAT v
mengerti bahwa makhluk/benda yang dijadikan muqsam bih Allah SWT.
itu adalah benda yang penting dan besar artinya
c. Muqsam alaih
Ada muqsam ‘alaihi (berita yang diperkuat dengan sumpah itu), yaitu ucapan
yang ingin diterima/dipercaya orang yang mendengar, lalu diperkuat dengan
sumpah tesebut.4 Misalnya dalam QS. Adz-Dzahiriyat 1-6.
ِاَّنَم ا ُتْو َع ُد ْو َن٤ َفاْلُم َقِّسٰم ِت َاْم ًر ۙا٣ َفاْلٰج ِر ٰي ِت ُيْسًر ۙا٢ َفاْلٰح ِم ٰل ِت ِوْقًر ۙا١ َو الّٰذ ِرٰي ِت َذ ْر ًو ۙا
٦ َّو ِاَّن الِّدْيَن َلَو اِقٌۗع٥ َلَص اِد ٌۙق
Terjemahan
Muqsam Alaih adalah berarti yang diikutkan dengan sumpah atau di sebut juga
jawaban sumpah.
Muqsam ‘alaih/berita itu terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji atau hal-
hal yang penting.
Muqsam ‘alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah.
Jika muqsam ‘alaih tersebut dalam setiap bentuk sumpah. Jika muqsam
4
Manna' Kholil Al-Qotthon. Mabahis fi ulumul quran (Maktabah Wahbah, Kairo-Mesir), hlm.290-
291
PAGE \* MERGEFORMAT v
‘alaih tersebut kalimatnya terlalu Panjang maka muqsam ‘alaih boleh
dibuang.
Jika jawaban qasamnya berupa fi’il madhi mutaharrif yang positif
(tidak dinegatifkan), maka harus dimasuki huruf “lam”dan “qad”.
Materi isi muqsam ‘alaih itu bias bermacam-macam, terdiri dari
berbagai bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting-penting.
terlaksana.
Dilihat dari segi fi’il nya, qasam Al-Qur’an itu ada dua macam sebagai berikut:
a. Qasam Dzhahir
Dhahir ialah yang disebut dengan terang fi’il qasam dan ditegaskan pula
muqsam bihi. Dan diantaranya ada yang di buang fi’il qasam, sebagaimana
hal kebanyakannya, karena mencukupi dengan dharaf, jar baik ba, wawu, atau
ta dan kadang-kadang dimasukan pula la nafiyah kepada fi’il qasam. Qasam
zhahir yaitu qasam yang secara jelas menyebutkan fi‟il qasam dan muqsam
bihinya.
Misalnya pada QS. Al-Qiyamah: 1
١ ٓاَل ُاْقِس ُم ِبَيْو ِم اْلِقٰي َم ِۙة
5
Izzan, Ahmad, Ulumul Quran, tafakur,( Bandung, 2005).hlm.225
PAGE \* MERGEFORMAT v
Terjemahan Kemenag 2019
1. Aku bersumpah demi hari Kiamat.
b. Qasam Mudhmar
Qasam Mudhmar adalah sumpah yang di dalamnya tidak di jelaskan fi’il
qasam dan tidak pula Muqsam bih, tetapi ia di tunjukkan oleh “lam taukid”
yang menunjukkan sebagai jawaban qasam contohnya seperti dalam surat Ali
Imran ayat 186:
َو َاْنُفِس ُك ْۗم َو َلَتْس َم ُع َّن ِم َن اَّل ِذ ْيَن ُاْو ُت وا اْلِكٰت َب ِم ْن َقْبِلُك ْم َو ِم َن اَّل ِذ ْيَن ۞ َلُتْبَل ُو َّن ِفْٓي َاْم َو اِلُك ْم
١٨٦ َتْص ِبُرْو ا َو َتَّتُقْو ا َفِاَّن ٰذ ِلَك ِم ْن َع ْز ِم اُاْلُم ْو ِر َاْش َر ُكْٓو ا َاًذ ى َك ِثْيًراۗ َو ِاْن
PAGE \* MERGEFORMAT v
dalam ilmu ma’ani dengan mencontohkan berita itu hanya tiga, yaitu, -
Ibtida-I, thalaby, dan inkary. Mukhathab yang sama sekali tidak
mengetahui akan apa yang diterangkan, tidak perlu diadakan penta’kidan.
Pembicaraan yang disebutkan kepadanya dinamakan ibtida’i. dan
terkadang dia ragu-ragu tentang kebenaran apa yang disampaikan
kepadanya. Untuk orang ini bagus disebut dengan penta’kidan, pembicara
ini dinamakan thalaby. Dan terkadang ia menolak isi pembicaraan. Maka
wajib diadakan penta’kidan sesuai dengan penolakannya. Pembicara ini
dinamaka inkary.6
6
Teungku M. Hasbi ash-Shiddieqy, Prof. Dr, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (‘ulum al-Qur’an),
2009, hlm. 171
PAGE \* MERGEFORMAT v
Berita itu sudah sampai pendengar dan kalau dia bukan orang yang apriori
menolak, tentunya berita tersebut sudah diterima dan dipercaya karen sudah
diperkuat dengan sumpah, apalagi memakai nama Allah SWT
Pemberi berita sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar
dengan cara memperkuat berita-beritanya dengan sumpah atau dengan
beberapa taukid (penguat). Hal ini berbeda sebelum dia bersumpah, jiwanya
masih merasa kecewa, karena beritanya belum diterima pendengar.
Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, menurut
Dr.Bakri Syekh Amin berarti memuliakan atau mengagungkan Allah SWT.
karena telah menjadikan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebaga
penguat sumpahnya. Tidak memakai nama atau benda-benda lain, sesuai
dengan peraturan dan definisi sumpah itu sendiri.7
7
Izzan, Ahmad, Ulumul Quran, tafakur,( Bandung, 2005).hlm.225
PAGE \* MERGEFORMAT v
sebagai pedoman dan tuntunan hidup bagi seluruh ummat manusia, tidak hanya
mengatur mengenai urusan peribadahan saja, tetapi juga menyangkut seluruh
aspek kehidupan manusia. Baik dari urusan terkecil, hingga menyangkut
urusan yang besar, baik mengatur urusan individu dengan Allah SWT
(habluminallah), hingga mengatur urusan individu dengan individu lainnya
(habluminannas). Begitupun dalam urusan yang berkenaan dengan pekerjaan.
Dalam dunia kerja, ada beberapa istilah yang disebut kerja keras, kerja ikhlas,
kerja cerdas, kerja tuntas, dan jika semua jenis kerja tersebut digabungkan
menjadi satu akan dapat mencapai.8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Aqsam Al-Qur’an adalah salah satu disiplin ilmu yang
mempunyai peranan sangat penting bagi seorang pelajar, dan kepada
semua umat islam secara umumnya. Ketika Rasulullah SAW
menyampaikan Al-Qur’an kepada Umatnya, sebagian orang kafir Quraisy
ingin menandinginya dengan cara membuat ungkapan-ungkapan atau
syair yang sengaja mereka buat untuk merendahkan Nabi SAW. Sehingga
Nabi menghadapi tantangan luar biasa dari masyarakat kafir Quraisy saat
itu.
B. Implikasi
8
Ihwanudin, Nandang. 2020. Buya Hamka dan Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. Bandung.
P2U
PAGE \* MERGEFORMAT v
Pembahasan dan kesimpulan yang telah dirumuskan sebelumnya
diharapkan dapat berimplikasi positif dan membangun terhadap para
pembaca dalam memahami tentang hadis dan sunnah. Terkhusus bagi para
mahasiswa, penggiat, penuntut ilmu yang sedang mengkaji tentang study
quran. Dan lebih khusus lagi bagi para pendidik yang mengajarkan Ilmu
Quran, sehingga bisa mengenalkan hadis secara menyeluruh lewat ilmu
Quran.
DAFTAR PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT v