Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Aqsam Al-Quran
Mata Kuliah : Ilmu Al-Quran
Dosen : Dr. Andi Mizwar, M.Ag.

Disusun Oleh :
Kelompok

Muhammad Hilmi Ash Shiddiqy (40300122035)


Satria (40300122045)
Sholih S. Umar (40300122049)

Kelas I AG 2
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris
Fakultas Adab dan Humaniora
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Aqsam
Al-Quran” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian
yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Dr. Andi Mizwar, M.Ag. dan
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai
hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini,
kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Gowa, 2 November 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…..………………………………………………...…………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………...………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..……………………..... 1

A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………..


…...... 1
B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………….
………... 1
BAB II PEMBAHASAN ……………….……………………………….……………………. 1
A. PENGERTIAN AQSAMUL QURAN ……………………………………………..2

B. RUKUN-RUKUN AQSAMUL QURAN …………………………………………….


…….. 2
C. MACAM-MACAM AQSAMUL QURAN ……………………………………..
…………... 4
D. FUNGSI AQSAMUL QURAN
…………………………………………………………….. 6
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………….... 7

A. KESIMPULAN ……………………………………………………………...
……………… 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….……………………… 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Aqsam Al-Qur’an adalah salah satu disiplin ilmu yang mempunyai peranan sangat
penting bagi seorang pelajar, dan kepada semua umat islam secara umumnya. Ketika
Rasulullah SAW menyampaikan Al-Qur’an kepada Umatnya, sebagian orang kafir Quraisy
ingin menandinginya dengan cara membuat ungkapan-ungkapan atau syair yang sengaja
mereka buat untuk merendahkan Nabi SAW. Sehingga Nabi menghadapi tantangan luar biasa
dari masyarakat kafir Quraisy saat itu. Namun, sebagian dari kalangan kafir Quraisy
menerima kebenaran islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga dari sini kita
dapat memahami bahwa, jika jiwa manusia itu bersih dari sifat tercela, Insyaallah akan
mudah menerima kebenaran dari siapapun kebenaran itu datang. Jiwa yang bersih akan selalu
terbuka akan ajaran kebenaran dari firmanfirman Allah Swt. Dalam menyampaikan
kebenaran itu tidak diperlukan argument atau alasan agar kebenaran itu bisa diterima. Tapi
bagi manusia yang hatinya selalu dipenuhi sifat tercela, dipenuhi sifat dengki, maka
kebenaran itu akan sulit diterima. Oleh karenanya, dalam menyampaikan ajaran kebenaran
kepada manusia seperti ini, diperlukan berbagai cara dan argumentasi agar mereka dapat
menerima kebenaran itu.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Aqsamul qur’an?
b. Bagaimana Rukun-rukun aqsamul qur’an?
c. Macam-macam aqsamul qur’an/atau sumpah dalam Al-qur’an?
d. Apa faedah aqsamul qur’an

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqsamul Qur’an
Kata aqsam merupakan bentuk jamak dari qasam. Menerut Bahasa, artinya sumpah.
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menggunakan qasam. Adapun maksud penggunaan
qasam/aqsam adalah untuk memperkuat maksud sesuatu dengan menyebutkan sesuatu
yang memiliki posis yang lebih tinggi dengan menggunakan huruf wawu, ba, atau lam.
begitu pentingnya qasam/aqsam, dalam Ulum Al-Qur’an masalah ini menjadi bab
tersendiri yang biasa disebut dengan Aqsam Al-Qur’an.
Bersumpah ialah mengucapkan kalimat sumpah. Bersumpah merupakan salah satu
upaya yang dilakukan manusia dalam rangka meyakinkan orang lain bahwa dia berada di
atas kebenaran. Artinya dia bersungguh-sungguh sedang serius, tidak bohong, atau
bergurau, dan sebagainya. Dengan diucapkan sumpah oleh oleh seseorang maka orang
lain yang pada mulanya ragu atau takpercaya tentang informasi yang disampaikannya,
menjadi percaya dan meyakini kebenaran berita yang dibawanya. Jika demikian halnya,
maka bersumpah boleh disebut suatu mekanisme yang teramat penting dalam
berkomonekasi antar sesame manusia sebab kepercayaan orang lain sangat diperlukan.
Manusia dengan segala kekurangan dan keterbatasannya sulit sekali membebaskan
dirinya secara penuh dari kesalahan dan kealpaan. Inilah cikal bakal lahirnya perbuatan
dosadarinya. Dalam upaya membela dirinya dari kesalahan dan kealpaan itu, maka salah
satu mekanisme yang harus ditempuhnya ialah bersumpah atas nama Allah.
Jadi manusia bersumpah untuk membuktikan bahwa dia benar, sehingga orang lain
mempercayai berita yang dibawanya. Sampai disini tidak ada persoalan. Problem segera
timbul bila sumpa itu datang dari Allah, karena kita memercayai sepenuh hati, bahwa
Allah maha sempurna, maha benar, dan sekalikali takpernah curang apalagi bohong.

B. Rukun-rukun Aqsamul Qur’an


1. Ada fi’il qasam yang di muta’addikan dengan huruf ba’.
Dalam percakapan sehari-hari atau dalam ayat al Quran, sumpah itu tidak terlalu lengkap
mencakup rukun tersebut. Kadang-kadang fi’il qasamnya dibuang/tidak disebutkan.
Tetapi dalam Al-Qur’an, penggunaan huruf ba’ ini hanya terjadi jika fi’il qasamnya
disebutkan. Contohnya seperti dalam ayat 53 surat An Nur:

‫َو َاْقَسُم ْو ا ِباِهّٰلل َج ْهَد َاْيَم اِنِهْم َلِٕىْن َاَم ْر َتُهْم َلَيْخ ُرُج َّۗن ُقْل اَّل ُتْقِس ُم ْو ۚا َطاَع ٌة‬
‫َّم ْع ُرْو َفٌةۗ ِاَّن َهّٰللا َخ ِبْيٌۢر ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن‬
Artinya: Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah sungguh-
sungguh, bahwa jika engkau suruh mereka berperang, pastilah mereka akan pergi.
Katakanlah (Muhammad), “Janganlah kamu bersumpah, (karena yang diminta) adalah
ketaatan yang baik. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

2
Bahkan terkadang huruf ba’ itupun diganti dengan wawu, seperti surat Al lail ayat 1:

‫َو اَّلْيِل ِاَذ ا َيْغ ٰش ۙى‬


Artinya: Demi malam apabila menutupi (cahaya siang). Atau diganti dengan huruf ta’,
seperti dalam surat Al Anbiya’ ayat 57:

\ ‫َو َتاِهّٰلل َاَلِكْيَد َّن َاْص َناَم ُك ْم َبْع َد َاْن ُتَو ُّلْو ا ُم ْد ِبِر ْيَن‬
Artinya: Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-
berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya.
Sumpah ada juga yang menggunakan huruf wau. Sumpah yang menggunakan wau ini
tidak perlu menggunakan lafad aqsama, ahlafa. Sebaliknya huruf itu harus digunakan
kata yang jelas, bukan pengganti.

2. Ada muqsam bih (penguat sumpah)


yaitu sumpah itu harus diperkuat sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah.
Misalnya dengan menggunakan lafal Allah yang di contohkan dalam surat Yunus ayat
53:

‫َو َيْسَتْۢن ِبُٔـْو َنَك َاَح ٌّق ُهَو ۗ ُقْل ِاْي َو َر ِّبْٓي ِاَّنٗه َلَح ٌّق ۗ َو َم ٓا َاْنُتْم ِبُم ْع ِج ِز ْيَن‬
Artinya: Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad), “Benarkah (azab yang
dijanjikan) itu?” Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya (azab) itu pasti benar
dan kamu sekali-kali tidak dapat menghindar.”
Dalam aturan muqsam bih, sumpah itu memakai nama Allah SWT, Dzat atau sifat-sifat-
Nya, terutama bagi sumpah manusia. Sebab ada larangan bersumpah dengan muqsam bih
selain Allah, yang dihukumi musyrik.
3. Ada muqsam ‘alaihi (berita yang diperkuat dengan sumpah itu)
yaitu ucapan yang ingin diterima/dipercaya orang yang mendengar, lalu diperkuat
dengan sumpah tesebut. Misalnya dalam QS. Adz-Dzahiriyat 1-6.
‫َّٰذ‬
‫ِبْس ِم ٱِهَّلل ٱلَّرْح َٰم ِن ٱلَّر ِح يِم َو ٱل ِرَٰي ِت َذ ْر ًو ا‬
‫َفٱْلَٰح ِم َٰل ِت ِو ْقًرا‬
‫َفٱْلَٰج ِرَٰي ِت ُيْسًرا‬
‫َفٱْلُم َقِّس َٰم ِت َأْم ًرا‬
‫ِإَّنَم ا ُتوَع ُد وَن َلَص اِد ٌق‬
‫َو ِإَّن ٱلِّد يَن َلَٰو ِقٌع‬
3
Artinya: “Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan kuat * dan awan yang mengandung
hujan *dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah * dan (malaikat-malaikat) yang
membagi-bagi urusan * Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar * dan
Sesungguhnya (hari) pembalasan pasti terjadi.”

C. Macam-Macam Aqsamul Qur’an


Dilihat dari segi fi’il nya, qasam Al-Qur’an itu ada dua macam sebagai berikut:
a) Qasam Dhahir
Qasam Dhahir adalah sumpah yang di dalamnya disebut fi’il qasam dan muqsam bihnya.
Dan diantaranya ada yang dilihilangkan fi’il qasamnya, sebagaimana pada umumnya karena
dicukupkan dengan huruf jar berupa wawu, ba’ dan Ta’ contohnya seperti dalam surat Al-
Qiyamah ayat 1-2 berikut:

١ ‫ٓاَل ُاْقِسُم ِبَيْو ِم اْلِقٰي َم ِۙة‬


٢ ‫َو ٓاَل ُاْقِسُم ِبالَّنْفِس الَّلَّو اَم ِة‬
Artinya: 1. Aku bersumpah demi hari Kiamat. 2. Aku bersumpah demi jiwa yang sangat
menyesali (dirinya sendiri).
b) Qasam Mudhmar
Qasam Mudhmar adalah sumpah yang di dalamnya tidak di jelaskan fi’il qasam dan tidak
pula Muqsam bih, tetapi ia di tunjukkan oleh “lam taukid” yang menunjukkan sebagai
jawaban qasam contohnya seperti dalam surat Ali Imran ayat 186:

‫َلُتْبَلُو َّن ِفْٓي َاْم َو اِلُك ْم َو َاْنُفِس ُك ْۗم َو َلَتْس َم ُع َّن ِم َن اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِكٰت َب ِم ْن َقْبِلُك ْم‬
‫َو ِم َن اَّلِذ ْيَن َاْش َر ُكْٓو ا َاًذ ى َك ِثْيًراۗ َو ِاْن َتْص ِبُرْو ا َو َتَّتُقْو ا َفِاَّن ٰذ ِلَك ِم ْن َع ْز ِم‬
‫اُاْلُم ْو ِر‬
Artinya: Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan
mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab
sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.
Dilihat dari segi Muqsam bihnya, maka qasam ada tujuh macam yaitu :
a. Qasam dengan dzat Allah SWT. Atau sifat-sifat-Nya yang terdapat pada 7 ayat,
diantaranya seperti dalam surat Al-Hijr ayat 92.

‫َفَو َر ِّبَك َلَنْس َٔـَلَّنُهْم َاْج َم ِع ْيَۙن‬


Artinya: Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,
b. Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah SWT.seperti dalam sutat b. Qasam dengan
perbuatan-perbuatan Allah SWT.seperti dalam sutat AsSyams ayat 5.

4
‫َو الَّس َم ۤا ِء َو َم ا َبٰن ىَهۖا‬
Artinya: demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan),
c. Qasam dengan yang dikerjakan Allah SWT. Seperti dalam surat Ath- Thur
ayat 1.

‫َو ٱلُّطوِر‬
Artinya: Demi bukit,
d. Qasam dengan malaikat-malaikat Allah SWT. Seperti dalam surat AnNaazi’aat ayat.1-
3.

(1). ‫َو الَّناِزَع اِت َغْر ًقا‬


Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,

(2). ‫َو الَّناِش َطاِت َنْش ًطا‬


dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,

(3). ‫َو الَّساِبَح اِت َس ْبًحا‬


dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,
e. Qasam dengan Nabi Allah SWT. Seperti dalam surat Al-Hijr ayat 72.

‫َلَعْم ُرَك ِاَّنُهْم َلِفْي َس ْك َرِتِهْم َيْع َم ُهْو َن‬


Artinya: (Allah berfirman), “Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka
terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).”
f. Qasam dengan makhluk Allah SWT. Seperti dalam surat At-Tin ayat 1-2.

‫َو الِّتْيِن َو الَّز ْيُتْو ِۙن‬


‫َو ُطْو ِر ِس ْيِنْيَۙن‬

artinya 1. Demi (Buah thiin) dan (buah Zaitun) 2. Dan demi bukit sinai
g. Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad- Dhuha ayat 1-2

٢ ‫ َو اَّلْيِل ِاَذ ا َس ٰج ۙى‬١ ‫َو الُّض ٰح ۙى‬


Artinya 1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik 2. Dan demi malam
apabila telah sunyi

5
D. Fungsi Aqsamul Qur’an
Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk memantapkan
dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Qur’an al Karim diturunkan untuk
seluruh manusia dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam terhadapnya.
Maka dengan adanya qasam tersebut sedikitya diperoleh faedah-faedah sebagai berikut:
a) Berita itu sudah sampai pendengar dan kalau dia bukan orang yang apriori
menolak, tentunya berita tersebut sudah diterima dan dipercaya karena sudah
diperkuat dengan sumpah, apalagi memakai nama Allah SWT.
b) Pemberi berita sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar dengan
cara memperkuat berita-beritanya dengan sumpah atau dengan beberapa taukid
(penguat). Hal ini berbeda sebelum dia bersumpah, jiwanya masih merasa
kecewa, karena beritanya belum diterima pendengar.
c) Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, menurut Dr. Bakri
Syekh Amin berarti memuliakan atau mengagungkan Allah SWT. karena telah
menjadikan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebagai penguat
sumpahnya. Tidak memakai nama atau benda-benda lain, sesuai dengan
peraturan dan definisi sumpah itu sendiri.

6
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sumpah ialah mengikatkan jiwa
untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk mengerjakannya, yang diperkuat dengan
sesuatu yang diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata ataupun secara
keyakinan saja. Rukun-rukun yang ada dalam aqsam Al quran adalah fi’il qasam, muqsam
bih dan muqsam alaih.Huruf-huruf yang digunakan dalam aqsam, pertama huruf wau
danhuruf ba’.Sumpah yang menggunakan huruf wau tidak perlu menggunakan lafad aqsama,
ahlafa. Sumpah yang menggunakan huruf ba’ bisa disertai dengan kata yang menunjukkan
sumpah dan boleh tidak menyertakan sumpah.
Bentuk-bentuk aqsam Al Quran ada yang menggunakan bentuk asli, ditambah dengan
huruf La, ditambah kata Qul Bala ditambah kata-kata Qul Iiy. Aqsam Al Quran ini berfungsi
sebagai penguat (ta’kid) ucapan agar pendengar mudah diterima dan dipercaya.
Dalam qasam juga terdapat faedah-faedah diantaranya adalah berita yang sudah sampai
pendengar, dan dia bukan orang yang apriori, berita itu sudah diterima dan dipercaya karena
sudah diperkuat dengan sumpah. Pemberita berita itu sudah merasa lega, karena telah
menaklukkan pendengar dengan cara memperkuat berita dengan sumpah. Dan dengan
bersumpah menggunakan nama Allah atau sifat-sifat-Nya berarti memuliakan atau
mengagungkan Allah SWT. karena telah menggunakan nama-Nya selaku Dzat yang
diagungkan sebagai penguat sumpah.

7
Daftar Pustaka

Ahsin W. Al-Hafid. Kamus Ilmu Al-Qur’an,(Amzah Jl. Sawo Raya No18


Jakarta 2012)
Nashruddin Baidan. Wawasan Baru Ilmu Tafsir,(Pustaka Pelajar Jakarta
2011).
M. Quraish Shihab. Kaidah Tafsir (Lentera Hati Jl. Kertamukti
Tangerang 2015).
Manna' Kholil Al-Qotthon. Mabahis fi ulumul quran (Maktabah
Wahbah, Kairo-Mesir).
Izzan, Ahmad, Ulumul Quran, tafakur, (Bandung, 2005).
http://s4if.blogspot.com/2008/1aqsamul-quran.html diakses tanggal 8
Oktober 2009
Abdullah bin Muhammad bin 'Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh Tafsir
Ibnu Katsir (Pustaka Imam Asy)
Abdullah Aba Husain Al-Madkhal li syarhi Tsalatsatil Ushul, Syaikh,

Anda mungkin juga menyukai