Anda di halaman 1dari 11

Tugas agama

Makalah aqsam alquran

Oleh :

Fitra rahmadani syoriyanti


Nim : 2211053006

Dosen pengampu :

Prodi DIV perancangan jalan dan jembatan


Jurusan teknik sipil
Politeknik negeri padang
Ta.2022
ABSTRAK
MAKALAH AQSAM AL-QUR’AN

Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mempelajari tentang hal – hal yang ada hubungannya dengan Al
Qur’an. Maka ilmu yang ada dalam Al Qur’an disebut Ulumul Qur’an. Ilmu tersebut diantaranya
adalah Ilmu Aqsamul Qur’an yang berisi tentang sumpah di dalam Al-qur’an. Adapun permasalahan
yang dibahas pada makalah ini adalah pengertian, macam-macam, tujuan dan faedah, dan syarat
bersumpah pada Aqsam Alquran Secara bahasa ‫ أقسام‬merupakan bentuk plural dari kata ‫( قسم‬qasam)
yang berarti sumpah. Namun pada dasarnya, kata qasam berasal dari kata dengan huruf ‫م‬، ‫ س‬، ‫ ق‬yang
memiliki dua makna dasar, yaitu indah dan baik. Secara etimologi aqsam merupakan bentuk jamak
dari kata qasam yang memiliki makna dua kata lain yaitu : halaf dan yamin yang berarti sumpah.
Secara bahasa ‫ أقسام‬merupakan bentuk plural dari kata ‫( قسم‬qasam) yang berarti sumpah. Namun pada
dasarnya, kata qasam berasal dari kata dengan huruf ‫م‬، ‫ س‬، ‫ ق‬yang memiliki dua makna dasar, yaitu
indah dan baik. Secara etimologi aqsam merupakan bentuk jamak dari kata qasam yang memiliki
makna dua kata lain yaitu : halaf dan yamin yang berarti sumpah. Sumpah ialah mengikatkan jiwa
untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau mengerjakannya, diperkuat dengan sesuatu yang
diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata ataupun keyakinan saja. Dalam qasam juga
terdapat faedah diantaranya adalah berita yang sudah sampai pendengar, berita itu sudah dipercaya
karena sudah diperkuat dengan sumpah. bersumpah menggunakan nama Allah atau sifatNya berarti
memuliakan atau mengagungkan Allah SWT.
ABSTRACT
AQSAM AL-QUR’AN

Ulumul Qur'an is the study of things that have to do with the Qur'an. So the knowledge contained in
the Qur'an is called Ulumul Qur'an. The sciences include the Aqsamul Qur'an Science which contains
the oath in the Qur'an. The problems discussed in this paper are the understanding, kinds, purposes
and benefits, and conditions for swearing at the Aqsam of the Qur'an. But basically, the word qasam
comes from a word with the letters ‫ س‬which has two basic meanings, namely beautiful and good.
Etymologically aqsam is the plural form of the word qasam which has the meaning of two other
words, namely: halaf and yamin which means oath. In language, ‫ ام‬is the plural form of the word
(qasam) which means oath. But basically, the word qasam comes from a word with the letters ‫س‬
which has two basic meanings, namely beautiful and good. Etymologically aqsam is the plural form
of the word qasam which has the meaning of two other words, namely: halaf and yamin which means
oath. An oath is to bind the soul not to do something or to do it, strengthened by something that is
exalted for the person who swears, either in real or in faith. In qasam there are also benefits, including
news that has reached the listener, the news has been trusted because it has been strengthened by an
oath. swearing by the name of Allah or His attributes means glorifying or glorifying Allah SWT.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah agama “AQSAM AL-QURAN” ini sesuai
dengan rencana semula yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat I Jurusan
Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Padang dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.

Adapun tujuan penulis menulis makalah ini adalah untuk menambah wawasan
mengenai Aqsam Al-Quran. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
penulis mohon kritikan dan saran pembaca untuk memperbaiki kesalahan yang ada dan
menyempurnakan laporan ini.
Semoga penulisan Makalah Aqsam Al-Quran ini dapat menambah wawasan dalam
beragama dan bermanfaat bagi pembaca sekalian dan dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat berguna
sebagaimana mestinya.

Padang, 05 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ulumul Qur’an adalah ilmu yang mempelajari tentang hal – hal yang ada hubungannya
dengan Al Qur’an. Maka ilmu yang ada dalam Al Qur’an disebut Ulumul Qur’an. Ilmu
tersebut diantaranya adalah Ilmu Aqsamul Qur’an yang berisi tentang sumpah di dalam Al-
qur’an.
Sumpah dalam konotasi bahasa Al Qur’an disebut qasam yang membicarakan tentang
pengukuhan kalimat yang diselingi dengan bukti yang konkrit. Aqsam Al-Qur’an adalah
salah satu disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting bagi seorang pelajar, dan kepada
semua umat Islam secara umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Aqsamul Qur’an?
2. Apa saja Macam-macam Aqsamul Qur’an itu?
3. Apa sajakah Macam-macam Sighat Aqsamul Qur’an?
4. Apa Tujuan dan Faedah Aqsam dalam Al-Qur’an?
5. Apa saja Syarat-syarat dalam bersumpah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Aqsamul Qur’an
2. Untuk Mengetahui Macam-macam Aqsamul Qur’an
3. Untuk Mengetahui Macam-macam Shigat Qur’an
4. Untuk Mengetahui Tujuan dan Faedah Aqsamul Qur’an
5. Untuk Mengetahui Syarat-syarat dalam bersumpah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqsamul Qur’an


Secara bahasa ‫ أقسام‬merupakan bentuk plural dari kata ‫( قسم‬qasam) yang berarti sumpah.
Namun pada dasarnya, kata qasam berasal dari akar kata dengan huruf-huruf ‫م‬، ‫ س‬، ‫ ق‬yang
memiliki dua makna dasar, yaitu indah dan baik, serta bermakna membagi sesuatu dapat
dipahami bahwa kata qasam memiliki makna yang lebih luas dan lebih lengkap bahkan lebih
mendalam dibandingkan dengan makna al-hilf. Karena, kata al-hilf lebih dibatasi pada makna
yang meragukan sedangkan kata qasam bermakna sumpah dalam arti yang lebih umum.[1]
Secara etimologi aqsam merupakan bentuk jamak dari kata qasam. Kata qasam memiliki
makna yang sama dengan dua kata lain yaitu : halaf dan yamin yang berarti sumpah. Sumpah
dinamakan juga dengan yamin karena kebiasaan orang Arab ketika bersumpah saling
memegang tangan kanannya masing-masing.
Secara terminologi qasam didefinisikan sebagai : “Mengikatkan jiwa (hati) untuk tidak
melakukan sesuatu perbuatan atau untuk melakukannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang
diagungkan bagi orang yang bersumpah, baik secara nyata ataupun keyakinan saja.”[2]
Selain itu, pengertian qasam adalah menguatkan sesuatu dengan menyebut nama Allah SWT
atau salah satu sifatnya dengan menggunakan huruf sumpah yaitu (al-qasam), yaitu waw, ba,
dan ta, seperti wallahi, (demi Allah), billahi (demi Allah), tallahi (demi Allah).
Dalam pelaksanaannya, sumpah harus memenuhi 4 rukun, yaitu: muqsim (pelaku
sumpah),adat qasam (alat untuk sumpah), dan muqsam alaih (jawab sumpah).
B. Macam-Macan Aqsamul Quran
1. Dilihat dari segi fi’ilnya, qasam Al Quran itu ada dua macam, sebagai berikut:
a. Qasam Dhahir (nampak/jelas)
Qasam Dhahir adalah sumpah yang di dalamnya disebutkan fi’il qasam dan muqsam bihnya.
Dan diantaranya ada yang dihilangkan fi’il qasamnya, sebagaimana pada umumnya karena
dicukupkan dengan huruf jarr berupa wawu, ba’ dan ta’. Contohnya seperti dalam surat Al
Qiyamah ayat 1-2 berikut.

Artinya: (1) aku bersumpah demi hari kiamat, (2) dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat
menyesali (dirinya sendiri).
b. Qasam Mudhmar (tersimpan/samar)
Qasam Mudhmar adalah sumpah yang di dalamnya tidak dijelaskan fi’il qasam dan tidak pula
muqsam bih, tetapi ia ditunjukkan oleh “lam taukid” yang menunjukkan sebagai jawaban
qasam.[3] Contohnya seperti dalam surat Ali Imran ayat 186:

Artinya: “ kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. dan (juga) kamu
sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari
orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati.
jika kamu bersabar dan bertakwa, Maka Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk urusan
yang patut diutamakan”
2. Dilihat dari segi muqsam bihnya, maka qasam ada tujuh macam:
a. Qasam dengan Dzat Allah SWT atau sifat-sifat-Nya yang terdapat pada 7 ayat,
diantaranya seperti dalam surat Al Hijr ayat 92.
b. Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah SWT. Seperti dalam surat As Syams ayat 5.
c. Qasam dengan yang dikerjakan Allah SWT, seperti dalam surat Ath Thur ayat 1.
d. Qasam dengan malaikat-malaikat Allah SWT, seperti dalam surat An Nazia’at ayat 1-
3.
e. Qasam dengan Nabi Allah SWT, seperti dalam surat Al Hijr ayat 72.
f. Qasam dengan makhluk Allah SWT, seperti dalam surat At Tin ayat 1-2.
g. Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad Dhuha ayat 1-2.

C. Sighat-Sighat Aqsamul Quran


1. Sighat pertama
Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa sighat (bentuk) yang asli dalam sumpah itu ialah
bentuk yang terdiri dari tiga unsur, yaitu fi’il sumpah ynag dimuta’addikan dengan “ba’”
muqsam bih dan muqsam alaih. Kemudian fi’il yang dijadikan sumpah itu bisa lafal aqsamu,
ahlifu atau asyhidu yang semuanya berarti “ bersumpah”.
2. Sighat kedua: ditambah huruf la
Kebiasaan orang yang bersumpah itu memakai berbagai macam bentuk, yang berarti
merupakan sighat-sighat yang tidak asli lagi.Begitu pula di dalam Al Quran, banyak terdapat
juga sighat-sighat sumpah lain, disamping yang asli. Mislanya sighat yang ditambah huruf
“la” di depan fi’il qasamnya. Contohnya seperti dalam surat Al Insyiqaq Ayat 16:
Artinya: “Maka Sesungguhnya aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja”,

3. Sighat ketiga: ditambah kata Qul Bala (‫)قل بلي‬


Sighat ini adalah untuk membantah atau menyanggah keterangan yang tidak benar.
Tambahan “Qul Bala” itu adalah untuk melengkapi ungkapan kalimat yang sebelumnya, yang
berisi keterangan yang tidak betul, yaitu kalimat:
4. Sighat keempat: ditambah kata-kata Qul Iiy ( ْ‫)قل اِي‬
Kadang-kadang sumpah dalam Al Quran itu ditambah dengan kata-kat “ Qul Iiy” yang berarti
benar.[4] Seperti dalam surat Yunus ayat 53:

Artinya: “dan mereka menanyakan kepadamu: "Benarkah (azab yang dijanjikan) itu?
Katakanlah: "Ya, demi Tuhanku, Sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali
tidak bisa luput (daripadanya)".
D. Tujuan dan Faedah Aqsamul Quran
a. Tujuan qasam
Dalam substansinya sumpah dilakukan untuk memperkuat pembicaraan agar dapat diterima
atau dipercaya oleh pendengarnya. Sedang sikap pendengar sesudah mendengar qasam akan
bersikap salah satu dari beberapa kemungkinan di bawah ini:
1) Apabila berita itu sampai pada pendengar dan dia tidak menolak, tentunya berita
tersebut dapat diterima dan dipercaya. Karena telah diperkuat dengan sumpah apalagi dengan
menggunakan kata Allah swt.
2) Bahwa pembawa berita akan merasa lega, karena telah menyampaikan berita dengan
diperkuat sumpah atau dengan beberapa taukid (penguat). Hal ini sangat berbeda apabila
membawa berita dengan tidak menggunakan qasam.
Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, maka hal ini sama dengan
mengagungkan Allah swt karena telah menjadikan namanya selaku dzat yang diagungkan
sebagai penguat sumpah.[5]
b. Faedah Qasam
Sumpah (qasam) dalam ucapan sehari-hari merupakan salah satu cara untuk menguatkan
pembicaraan yang diselingi dengan pembuktian untuk mendorong lawan bicara agar bisa
menerima/mempercayainya.Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur
untuk memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa.Quran al Karim
diturunkan untuk seluruh manusia dan manusia mempunyai sikap yang bermacam-macam
terhadapnya. Maka dengan adanya qasam tersebut sedikitya diperoleh faedah-faedah sebagai
berikut:
1) Berita itu sudah sampai pendengar dan kalau dia bukan orang yang apriori menolak,
tentunya berita tersebut sudah diterima dan dipercaya karena sudah diperkuat dengan
sumpah, apalagi memakai nama Allah SWT.
2) Pemberi berita sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar dengan cara
memperkuat berita-beritanya dengan sumpah atau dengan beberapa taukid (penguat). Hal ini
berbeda sebelum dia bersumpah, jiwanya masih merasa kecewa, karena beritanya belum
diterima pendengar.
3) Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, menurut Dr. Bakri Syekh
Amin berarti memuliakan atu mengagungkan Allah SWT. karena telah menjadikan nama-
Nya selakuDzat yang diagungkan sebagai penguat sumpahnya. Tidak memakai nama atau
benda-benda lain, sesuai dengan peraturan dan definisi sumpah itu sendiri.[6]

E. Syarat-syarat bersumpah
1. Seseorang yang bersumpah harus berusia dewasa (baligh) dan berakal (aqil).
2. Pekerjaan yang menjadi objek sumpah yang ingin dilakukan bukan merupakan
pekerjaan haram dan makruh.
3. Bersumpah dengan salah satu nama Tuhan semesta alam yang tidak disebut sebagai
nama non-Zat-Nya seperti Tuhan dan Allah
4. Ia harus menyatakan sumpah dengan lisannya
5. Memungkinkan baginya untuk melaksanakan sumpah dan apabila suatu waktu
memungkinkan baginya untuk menyatakan sumpah dan setelah itu dan hungga akhir ia tidak
mampu melaksanakan sumpah yang telah ia nyatakan atau ia kesusahan melaksanakannya
maka sumpah tersebut harus ia batalkan tatkala ia memang tidak mampu melaksanakannya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumpah ialah mengikatkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk
mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang yang
bersumpah, baik secara nyata ataupun secara keyakinan saja.
Bentuk-bentuk aqsam Al Quran ada yang menggunakan bentuk asli, ditambah dengan huruf
La, ditambah kata Qul Bala (‫)قل بلي‬, ditambah kata-kata Qul Iiy ( ْ‫)قل اِي‬. Aqsam Al Quran ini
berfungsi sebagai penguat (ta’kid) ucapan agar pendengar mudah diterima dan dipercaya.
Dalam qasam juga terdapat faedah-faedah diantaranya adalah berita yang sudah sampai
pendengar, dan dia bukan orang yang apriori, berita itu sudah diterima dan dipercaya karena
sudah diperkuat dengan sumpah. Pemberita berita itu sudah merasa lega, karena telah
menaklukkan pendengar dengan cara memperkuat berita dengan sumpah. Dan dengan
bersumpah menggunakan nama Allah atau sifat-sifat-Nya berarti memuliakan atau
mengagungkan Allah SWT. karena telah menggunakan nama-Nya selaku Dzat yang
diagungkan sebagai penguat sumpah.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, Bandung:Amzah, 2005.


Djalal, Abdul, Ulumul Quran, Surabaya:Dunia Ilmu, 1998.
Rosihon Anwar, Ulumul Quran, Bandung:Pustaka Setia, 2008.
Saifullah dan Kamaluddin Sa’diyatulharamain, Sumpah Dalam Alquran, Cet. I; Jakarta:
Pustaka Azzam, 2000.
Kamaluddin Marzuki, Ulumul Quran, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994.

[1] Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, (Bandung:Amzah, 2005). hlm. 55
[2] Djalal, Abdul, Ulumul Quran, (Surabaya:Dunia Ilmu, 1998). hlm 364
[3] Rosihon Anwar, Ulumul Quran, ( Bandung:Pustaka Setia, 2008). hlm 67.
[4] Saifullah dan Kamaluddin Sa’diyatulharamain, Sumpah Dalam Alquran, (Cet. I; Jakarta:
Pustaka Azzam, 2000). hlm. 87.
[5] Kamaluddin Marzuki, Ulumul Quran, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994), hlm. 80
[6] Ibid, hlm 82.

Anda mungkin juga menyukai