“GENERATOR SINGKRON”
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Hansi Effendi, S.T.,M.Kom
FAKULTAS TEKNIK
2022
A. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengukur karakteristik mesin sinkron tiga fasa
B. TEORI
Parameter generator sinkron umumnya berupa tahanan jangkar (Ra), reaktansi sinkron (Xs),
dan tegangan internal (Ea) generator sinkron. Parameter ini dapat ditentukan melalui tiga
macam serangkaian pengujian, yaitu :
a. Pengujian tanpa beban (Beban Nol)
Pada pengujian beban nol (tanpa beban), generator sinkron diputar pada kecepatan
ratingnya dan terminal generator sinkron tidak dihubungkan ke beban. Arus eksitasi
medan mula adalah nol. Kemudian arus eksitasi medan dinaikan bertahap dan tegangan
terminal generator sinkron diukur pada tiap tahapan. Dari percobaan tanpa beban arus
jangkar adalah nol (Ia = 0) sehingga tegangan terminal (V) yang terukur sama dengan
tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron (E). Sehingga dari pengujian ini
diperoleh kurva E sebagai fungsi arus medan (If). Dari kurva ini harga yang akan
dipakai adalah harga liniernya (unsaturated). Pemakaian harga linier yang merupakan
garis lurus cukup beralasan mengingat kelebihan arus medan pada keadaan jenuh
sebenarnya dikompensasi oleh adanya reaksi jangkar. Contoh bentuk kurva
karakteristik pengujian tanpa beban bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Ketika terminal generator sinkron dihubung singkat, maka tegangan terminal adalah
nol, dan impedasi internal generator sinkron adalah :
Besarnya nilai E dapat diambil dari hasil kurva karakteristik pada hasil pengujian tanpa
beban sebelumnya. Oleh karena reaktansi Xs >> Ra, maka persamaan diatas dapat
disederhanakan menjadi :
Jadi, jika Ia dan E telah diketahui untuk kondisi tertentu, maka nilai reaktansi sinkron
dapat diketahui.
C. PERALATAN
M = Torsi meter listrik MV 100
G = Mesin sinkron MV 122
TG = Tachometer generator MV 153
Rmy = Shunt rheostat TS 500/440
RB = Resistor beban TB 40
U = Voltmeter 300 V
If = Ammeter 1.6 A
Ia = Ammeter 12 A
S = Switch TO 30
D. PROSEDUR
1. Merangkai dan menjalankan mesin
a. Hubungkan torsi meter sebagai motor dan mesin sinkron sebagai generator sesuai
dengan gambar rangkaian.
b. Catat spesifikasi mesin sinkron seperti ditunjukkan pada rating plate. Rating ini
tidak boleh dilampaui selama percobaan berlangsung.
c. Dosen atau teknisi mencek rangkaian percobaan.
d. Hidupkan switch tegangan DC konstan. Atur shunt rheostat pada torsi meter hingga
tercapainya arus penguatan maksimum. Kemudian matikan switch S.
e. Hidupkan switch tegangan DC variabel pada power pack kemudian secara perlahan
naikkan nilainya hingga mencapai 220 V dan motor akan berputar.
f. Atur torsi meter agar kecepatannya mencapai 1400 rpm. Nilai kecepatan tersebut
harus konstan selama percobaan berlangsung.
2. Karakteristik pengukuran tanpa beban E = f(If)
Pada percobaan ini akan diobservasi pengaruh arus eksitasi terhadap tegangan induksi
pada kondisi tanpa beban.
Atur posisi switch S dalam posisi off. Variasikan nilai arus eksitasi medan If dari nilai
minimum hingga maksimum (sesuai dengan rating) dengan kenaikan nilai 0.2 A. Catat
nilai tengangan yang terbaca pada voltmeter U untuk setiap kenaikan nilai If. Perlu
diingat bahwa kecepatan harus tetap konstan.
3. Karakteristik pengukuran dengan beban
a. Atur shunt rheostat Rmy pada mesin sinkron sehingga didapatkan tegangan (U)
sebesar 220 Volt. Catat nilai If yang terukur. Perlu diingat bahwa nilai If harus
konstan selama percobaan berlangsung.
b. Hidupkan switch S, kemudian variasikan nilai Ia melalui pengaturan nilai RB dari
nilai minimum hingga maksimum (sesuai dengan rating) dengan kenaikan nilai 0.5
A. Catat nilai tegangan (U) untuk setIap kenaikan nilai Ia. Perlu diingat bahwa
kecepatan dan nilai If harus tetap konstan.
c. Matikan switch S.
E. DIAGRAM RANGKAIAN
F. TABEL PERCOBAAN
Karakteristik Tanpa Beban
E = f(If), n – konstan, If = divariasikan
If(A) E(V)
0 0
0,1 2
0,2 2,5
0,3 2,5
0,4 2,5
0,5 2,5
0,6 2,5
0,7 2,5
0,8 2,5
If(A) E(V)
0 0
0,1 0,2
0,2 1
0,3 1,5
0,4 2
0,5 2,5
0,6 3
0,7 3,5
0,8 3,8
Karakteristik Berbeban
U = F(If), n = konstan, Ia = divariasikan
If = konstan
Ia(A) U(A)
0 2,5
0,5 2,5
1 2,5
1,5 2,5
2 2,5
2,5 2,5
3 2,5
TUGAS
1. Gambar grafik karakteristik tanpa beban dengan If sebagai sumbu axis dan
analisagrafik tersebut.
0,8
0,7
0,6
0,5
0,3
0,2
0,1
0
0 2 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
2. Gambar grafik karakteristik hubung singkat dengan If sebagai sumbu axis dan
analisa grafik tersebut.
0,6
0,5
0,4
0,2
0,1
0
0 0,2 1 1,5 2 2,5 3
3. Gambar grafik karakteristik berbeban dengan Ia sebagai sumbu axis dan analisa
grafik tersebut.
Karakteristik Berbeban
3,5
2,5
Karakteristik Berbeban
1,5
0,5
0
2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
Karakteristik Berbeban
Di tabel bisa dilihat jika Ia nya dinaikkan, maka nilai V nya akan berkurang, hal ini terjadi
dikarenakan saking bertambah nya beban, maka keluaran dari generator akan menurun.
Untuk memvariasikan Ia nya dengan cara memutar atau menambah resistor beban sesuai
dengan keinginan.