Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM MESIN LISTRIK

“Pengenalan TERCO dan Power Pack”

Oleh :
Vandy Dwi Putra
20130068

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Hansi Effendi, S.T.,M.Kom

PRODI DIV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TA. 2022
A. TUJUAN

1. Mempelajari konstruksi torsi listrik TERCO dengan Power Pack.

2. Mempelajari penggunaan torsi listrik TERCO dan Power Pack.

3. Mengidentifikasi data-data TERCO dan Power Pack pada name plate

masing- masing peralatan.

B. TEORI

Torsi meter listrik yaitu suatu alat yang berfungsi untuk mengoperasikan suatu mesin
listrik dengan fungsi menjalankan atau mengerem dan setiap paramater-parameter dari
mesin listrik yang dioperasikan dapat diukur.
Torsi meter terdiri dari satu mesin DC yang statornya terhubung dinamis dan tergandeng
dengan suatu indikator keseimbangan. Keseimbangan tersebut dihubungankan dengan
suatu counterweight, yang jangkauannya yaitu + 25 Nm. Pada panel depan dari torsi
tersebut terdapat alat ukur, shunt rheostat, dan terminal mesin.
Torsi meter dihubungkan atau bertindak sebagai motor (motor penggerak) jika yang ingin
diselidiki yaitu karakteristik pembangkitan (generator) dari suatu mesin tes (mesin DC,
sinkron atau asinkron).
Torsi meter dihubungkan atau bertindak sebagai generator jika yang ingin diselidiki yaitu
karakteristik motor dari suatu mesin tes.
Power pack TF 123 merupakan sumber tenaga yang digunakan untuk percobaan di labor
untuk mesin-mesin listrik dan sistem tenaga. Alat ini mempunyai dua macam tegangan
keluaran yaitu tegangan konstan dan variabel. Konstruksinya yaitu terdiri dari trafo tiga
fasa, penyearah dan tegangan variabel yang dihubungkan dengan trafo sehingga tegangan
konstan dan tegangan variabel baik AC maupun DC dapat disuplai. Tegangan keluaran
AC diproteksi dengan menggunakan diazed fuses, sedangkan keluaran DC oleh super-
fast silized fuses.
C. PERALATAN
 Torsi meter listrik MV 100
 Power Pack MV 1300
 Voltmeter 240 V
D. PROSEDUR
1. Power Pack
a. Pelajari tegangan keluaran pada terminal di panel depan. Tegangan berikut
akan ada, yaitu dari kiri ke kanan :
 Tegangan DC konstan, 220 V.
 Tegangan DC yang dapat divariasikan dengan sebuah
tombol besar di tengah dari 0 s/d 240 V.
 Tegangan AC 3 fasa yang juga dapat divariasikan dengan
tombol besar di tengah dari 3 x 0 – 220. Perlu dicatat
bahwa tegangan variabel DC dan tegangan 3 fasa
berubah secara serentak dengan tombol tersebut. Jadi
mereka tidak dapat di set menjadi nilai-nilai yang
berbeda secara serentak
 Tegangan AC 3 fasa konstan, 220/127 V.
b. Hubungkan power pack dengan sumber tegangan 3 fasa. Cek seluruh
switch pada power pack dalam keadaan off
c. Hubungkan voltmeter pada terminal sebelah kiri, 220 V DC.
d. Hidupkan switch utama di bawah panel depan. Lampu penunjuk di
sebelah switch akan hidup.
e. Hidupkan switch tegangan DC konstan 220 V. Baca dan buat catatan
mengenai tegangannya. Amati bahwa penyimpangan dari 220 V mungkin
terjadi tergantung dari variasi tegangan utama.
f. Hubungkan voltmeter ke terminal tegangan DC variabel. Set tombol
pengatur ke 100 dan hidupkan switch tegangan variabel DC. Voltmeter
masih menunjukkan angka nol, karena power pack memiliki switch
pengunci internal sehingga tombol harus diturunkan ke nol untuk kembali
untuk memperoleh tegangan DC variabel.
g. Putar tombol ke nol lalu kembali ke 100. Baca dan buat catatan mengenai
besar tegangan. Matikan switch tegangan DC variabel dan switch
tegangan DC konstan. Catatan: untuk mendapatkan tegangan DC variabel,
switch tegangan DC konstan juga harus dihidupkan. Hal ini untuk
menghindari terhubungnya tegangan rotor sebelum tegangan medan untuk
mesin listrik. Hal ini berlaku untuk keselamatan. Sebagai contoh, jika
switch tegangan DC konstan dimatikan sebelum DC variabel maka
tegangan DC variabel akan terputus.
h. Hubungkan voltmeter ke tegangan terminal AC. Hidupkan switch dan buat
catatan mengenai tegangan ketika tombol di set pada posisi 100. Matikan
switch tegangan variabel AC.
i. Hubungkan voltmeter ke terminal R dan 0. Hidupkan switch dan catat
penunjukan voltmeter. Matikan switch tegangan variabel AC.
j. Hubungkan voltmeter ke terminal S dan 0. Hidupkan switch dan catat
tegangan terukur. Matikan switch tegangan AC konstan. Matikan switch
utama.
k. Hubungkan voltmeter ke terminal T dan 0. Hidupkan switch dan catat
tegangan. Matikan switch tegangan AC konstan Ac. Matikan switch
utama.
2. Torsi Meter
a. Buat hubungan torsi meter sebagai motor (motor penggerak) berdasarkan
diagram rangkaian pada bagian E.
b. Hubungan rangkaian harus di cek oleh dosen atau teknisi yang bertugas.
c. Hidupkan switch utama dan switch tegangan DC konstan. Hidupkan shunt
rheostat dan cek alat ukur dan amati arus penguatan motor maksimum.
d. Set tegangan variabel DC ke nol dan hidupkan switch. Lalu secara
perlahan-lahan naikkan tegangan menjadi 220 V. Motor akan berputar
searah jarum jam.
e. Atur shunt rheostat sehingga arus medan 0.2 A. Catat kecepatan
(pengontrolan kecepatan shunt). Kembalikan rheostat ke arus maksimum.
f. Putar tombol tegangan variabel pada power pack menjadi 100. Catat
kecepatan putaran (control kecepatan tegangan rotor).
g. Turunkan tegangan DC ke nol. Matikan switch tegangan DC konstan
(tegangan medan). Catatan: tegangan medan harus selalu dimatikan
terakhir.
E. DIAGRAM RANGKAIAN

rpm

MV 100
F2 A2
A A

M TG

F1 A1

220 V =0 - 220 V =

Anda mungkin juga menyukai