Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PRATIKUM PROYEK INDUSTRI

“Pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut”

Oleh :

Vandy Dwi Putra

20130068

Dosen Pengampu :

Dr. Sukardi, M.T

PRODI DIV TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TA.2022
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air


laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik
menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
Pengaruh benda angkasa lainnya yang dapat diabaikan dalam fenomena pasang surut
air laut karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Menurut (Ongkosongo,
1987) dalam bidang kelautan kehidupan manusia setiap harinya, pasang surut sangat
penting untuk dikaji sebagai keperluan seperti bidang geologi, pembangunan
pelabuhan, lingkungan, bidang pertanian dan biologi, serta pengembangan
pembangkit listrik tenaga pasang surut.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat cepat


membuat banyak kemudahan bagi manusia terutama untuk melakukan komunikasi
dan mendapatkan informasi tidak terbatas oleh waktu. Salah satu contoh pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah bidang kelautan khususnya
mengenai pasang surut air laut.

Untuk mendapatkan informasi mengenai pasang surut air laut yang bisa
didapatkan dengan mudah, praktis dan ekonomis oleh semua orang, maka dilakukan
pembuatan alat instrumentasi yang dapat memberikan informasi pasang surut setiap
saat yang bisa diakses melalui jaringan internet dengan menggunakan sistem android.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat sebuah alat instrumentasi
monitoring pasang surut air laut dengan menggunakan jaringan internet yang
terhubung ke sistem android dengan penyimapan data online maupun offline yang
nantinya dapat digunakan pada kawasan perairan laut
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perancangan alat instrumentasi monitoring pasang surut air laut berbasis
Internet Of Thing (IoT)?

2. Bagaimana komparasi alat instrumentasi monitoring pasang surut berbasis Internet


Of Thing (IoT) dengan alat instrumentasi pasang surut Badan Informasi Geospasial
(BIG)?

TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui perancangan alat instrumentasi monitoring pasang surut air laut
berbaisis Internet Of Thing (IoT).

2. Untuk mengetahui komparasi alat instrumentasi monitoring pasang surut berbasis


Internet Of Thing (IoT) dengan alat instrumentasi pasang surut Badan Informasi
Geospasial (BIG).

TINJAUAN PUSTAKA

Pasang surut adalah fluktuasi muka air aut karena adanya gaya tarik benda benda di langit,
terutama matahari dan bulan terhadap masa air laut di bumi. Meskipun masa bulan jauh lebih
kecil dari masa matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi lebih dekat, maka pengaruh
gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik
bulan yang mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada gaya tarik
matahari (Triatmodjo, 2008).

Pada umumnya pasang surut memiliki empat tipe, yaitu (Wyrtki, 1961) :

1. Pasang surut harian tunggal(Diurnal Tide) merupakan pasang surut yang hanya terjadi
satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari sebagai contoh terdapat di Selat
Karimata.

2. Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide) merupakan pasang surut yang terjadi
dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya hampir sama dalam satu hari
sebagai contoh terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andman.

3. Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal)
merupakan pasang surut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam
tinggi dan waktu terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat

4. Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tde, Prevailing Semi Diurnal)
merupakan pasang surut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari
tetapi terkadang terjadi satu kali pasang terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Bagian
Timur.
BAB II

PEMBAHASAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG SURUT

Pasang-surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal, yakni
dorongan ke arah luar pusat rotasi. Hukum gravitasi Newton menyatakan, bahwa semua
massa benda tarik menarik satu sama lain dan gaya ini tergantung pada besar massanya, serta
jarak di antara massa tersebut. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa, tetapi
berbanding terbalik terhadap jarak. Sejalan dengan hukum di atas, dapat dipahami bahwa
meskipun massa bulan lebih kecil dari massa matahari tetapi jarak bulan ke bumi jauh lebih
kecil, sehingga gaya tarik bulan terhadap bumi pengaruhnya lebih besar dibanding matahari
terhadap bumi. Kejadian yang sebenarnya dari gerakan pasang air laut sangat berbelit-
belit,sebab gerakan tersebut tergantung pula pada rotasi bumi, angin, arus laut dan keadaan-
keadaan lain yang bersifat setempat. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan
matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang
dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi
dan bidang orbital bulan dan matahari (WARDIYATMOKO & BINTARTO,1994).

Metode Kerja

Perancangan dari sistem yang akan dibuat pada penelitian ini yaitu “Rancang Bangun
Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Internet Of Thing (IoT)“ menggunakan
mikrokontroller Arduino Uno sebagai pusat kendali. Dan terdapat sensor Ultrasonik, Wifi
module ESP 8266-01. Didalam sistem terdapat LCD Handphone(Android) untuk
menampilkan data parameter sebagai referensi untuk Pasang surut. Konsep dasar sistem ini
adalah dengan cara mentransfer data yang diperoleh dari sensor ultrasonik lalu dikirim ke
mikrokontroller lalu ditampilkan ke sistem Android(Smartphone). Tujuan menampilkan data
ke basis web ini adalah untuk mengurangi keterbatasan manusia dalam montoring pasang
surut yang sering berubah sewaktu waktu. Output tegangan berada dikisaran 5 volt sesuai
dengan tegangan output Arduino yang dijadikan referensi.

Rancangan alat instrumentasi monitoring pasang surut air laut berbasis Internet Of
Thing (IoT) pada prinsipnya mengukur ketinggian permukaan air laut dengan menggunakan
sistem informasi jarak jauh, dengan pengiriman data menggunakan Internet sebagai
pengirimannya. Alat instrumentasi monitoring pasang surut ini pengiriman datanya dapat
juga menggunakan penyimpanan secara offline yang nantinya dapat disimpan di memory
card. Sistem pengiriman data untuk monitoring pasang surut ini terdiri dari Sensor Ultrasonik
(HC-SR04), Mikrokontroller (Arduino), pemancar (Wifi hotspot), saluran transmisi
(Esp8266-01), memorycard (Modul SD card) dan Android sebagai Display. Selanjutnya data
tersebut akan diterima oleh user dalam bentuk Grafik(Online) dan Angka (Offline).
Penambahan dalam fitur SD Card ini memudahkan user jika sewaktu waktu ada
keterlambatan dalam pengiriman data secara online. Data yang sudah diterima oleh user
dapat dimanfaatkan langsung dan perlu di analisa

Komponen-komponen yang dibutuhkan

 Arduino Uno R3
Arudino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat open-source
hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat keras dan perangkat
lunak yang fleksibel dan mudah Digunakan

 Sensor HC-SR04
Sensor Ping merupakan jenis sensor ultrasonik yang bekerja melalui pemancaran
gelombang bunyi dengan frekuensi 40kHZ dengan kecepatan 344 m/s. Selanjutnya
PING akan menerima pantulan, lalu mengirimkan sinyal logika(Misnawati, 2007).

 Modul ESP8266
Modul wireless atau ESP8266 merupakan modul low-cost Wi-Fi. Modul ESP8266
adalah sebuah chip terintegrasi yang didesain untuk keperluan internet masa kini yang
bisa tersambung dimana saja. Chip ini menawarkan solusi networking Wi-Fi yang
lengkap dan menyatu, yang dapat digunakan sebagai penyedia aplikasi atau untuk
memisahkan semua fungsi networking Wi-Fi untuk memproses aplikasi lainnya

 Modul SD Card
Modul SD Card ini menggunakan mikro SD Card sebagai data penyimpananya. Hal
ini memungkinkan sistem untuk menambahkan penyimpanan dan data logging untuk
penyimpanan data sistem, sehingga data-data yang dihasilkan dari sistem yang kita
buat dapat secara otomatis tersimpan di memory card.

PERANGKAT KERAS : PERANGKAT LUNAK :

 Perangkat lunak Bahasa C++


(Arduino IDE)
 Driver Arduino
1. Laptop
2. Arduino Uno
3. Wifi Module ESP8266
4. Sensor Ultrasonik (HC-SR04)
5. Power supply 12 Volt
6. Android
7. Solder
8. Saklar
9. Modul Sd Card
10. Box (Wadah)
11. Timah
12. Kabel konektor secukupnya
13. Led
14. Power Bank

TAHAPAN PENELITIAN

Diagram Alir
Perancangan Skematik

Kelebihan dan Kekurangan

Adapun kelebihan dan kekurangan dari tidal energy (energi pasang surut), diantaranya
adalah:
Kelebihan:

 Setelah dibangun, energy pasang surut dapat diperoleh secara gratis.


 Tidak menghasilkan gas rumah kaca.
 Tidak membutuhkan bahan bakar
 Biaya operasi rendah
 Produksi listrik stabil
 Pasang surut air laut dapat diprediksi
 Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan dampak
lingkungan yang besar

Kekurangan:

 Biaya pembangunan sangat mahal


 Meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah
hulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer
 Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika ombak
bergerak masuk ataupun keluar

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN

Dari pembahasan bahwa sistem pembangkitan energi pasang surut turbin yang
digunakan adalah turbin air yang arah putarannya dalam dua arah. Dikatakan dalam
dua arah Karena air mengalir melalui turbin dari waduk ke laut dan dari laut ke
waduk.

Pemanfaatan energi pasang surut ini untuk memeroleh debit air yang banyak
dalam waduk sangat tergantung dari pada tinggi air pasang permukaan laut yang
dipengaruhi oleh fase bulan dan keberadaan laut dengan garis ekuator bumi. Semakin
jauh laut dari garis ekuator bumi maka air laut pasang akan semakin tinggi begitu juga
sebaliknya semakin dekat laut dari garis ekuator bumi maka air laut pasang akan
semakin rendah.

B. SARAN

Potensi energi tidal atau pasang surut di Indonesia termasuk yang


terbesar di dunia. Sekarang inilah saatnya bagi Indonesia untuk mulai
menggarap energi ini. Jika bangsa kita mampu memanfaatkan dan menguasai
teknologi pemanfaatan energi tidal, ada dua keuntungan yang bisa diperoleh
yaitu, pertama, keuntungan pemanfaatan energi tidal sebagai solusi pemenuhan
kebutuhan energi nasional dan, kedua, kita akan menjadi negara yang mampu
menjual teknologi tidal yang memberikan kontribusi terhadap devisa negara.
Karena melihat potensi yang mana Indonesia dikelilingi dan sebagian besar
daerahnya adalah daerah laut dengan tinggi gelombang yang konstan.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Putu Nopa. 2013. Sumber Energi Non Konvensional “Pembangkit Listrik Tenaga Energi
Pasang Surut”. FT : Universitas Hasanuddin

Mahlan, Musrefinah. 1984. Sumber Daya Pasang Surut Sebagai Sumber Enerji Pembangkit Tenaga
Listrik. Oseana Volume IX Nomor 2 : 49 – 55. ISSN 0216 – 1877.

Johnny Sangari, Ferry. 2012. Rancanngan Ujicoba Prototipe Pembangkit Listrik Pasang Surut di
Sulawesi Utara. FT : Universitas Negeri Manado. Jurnal Ilmiah Elite Elektro Vol 3, 1,
Maret 2012 : 33 - 36

http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-ombakgelombangarus/530-energi-
gelombang-laut.html

http://www.greenstudentu.com/encyclopedia/energy/tidal
http://www.klimaogenergiguiden.dk/topic4_wave-power.html
http://www.lemigas.esdm.go.id/?q=node/594

http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbarukan/energi-laut/tf-2106-konversi-
energi-sistem-pembangkit-listrik-tenaga-laut

Anda mungkin juga menyukai