JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN DINI BAHAYA JEBOLNYA
BENDUNGAN WADUK SERMO
BIDANG KEGIATAN :
PKM-KC
DIUSULKAN OLEH :
STEFANUS AUDREY WINAWAN
NIM : 11/313722/TK/38003
ERDIAN ADITIA VIRIAWAN
NIM : 11/317667/TK/38082
JOHANDI PATRIA
NIM : 11/314344/TK/38063
HANDIKO GESANG ANUGRAH SEJATI
NIM : 10/300926/TK/36709
WAHYU SUKESTYASTAMA PUTRA
NIM : 09/285209/TK/35680
JUDUL PROGRAM
Rancang Bangun Sistem Pemantauan Dini Bahaya Jebolnya Bendungan Waduk
Sermo.
B. RUMUSAN MASALAH
Pengembangan sistem pemantauan dini bahaya jebolnya bendungan adalah cukup vital.
Untuk membangun sistem pemantauan dini bahaya jebolnya bendungan diperlukan Sistem
sensor, Sistem pengolahan data dan Sistem komunikasi data.
C. TUJUAN
Tujuan utama program ini adalah:
1. Mendapatakan design sistem pemantauan dini bahaya jebolnya Bendungan Waduk
Sermo .
2. Membangun pilot plant sistem pemantauan dini bahaya jebolnya Bendungan Waduk
Sermo.
E. KEGUNAAN
Manfaat yang dapat diperoleh setelah program ini adalah:
1. Adanya sistem pemantauan dini bahaya jebolnya Bendungan Waduk Sermo, sehingga
informasi pemantauan bendungan menjadi lebih lengkap dan akurat.
2. Pengembangan Early Warning System.
3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Penelitian lebih lanjut di bidang telemetri.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pemantauan dini bahaya jebolnya suatu bendungan sebenarnya bukanlah
sesuatu yang baru. Penelitian dan pengembangan sistem pemantauan dini bencana telah
telah banyak dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian dan pengembangan sistem
pemantauan dini bahaya jebolnya suatu bendungan dirangkum dalam Tabel 1.
Tabel 1. State of the art
Tahun
2010
Nama Penulis
Budi Harsoyo
2011
Sutron corp.
Informasi Penting
Penyebab jebolnya
bendungan Situ Gintung
adalah faktor usia dari
bendungan
Penggunaan piezometer untuk
pengambilan data kondisi
tanggul.
http://www.sutron.com/pdfs/hy
dropower_datasheet.pdf
2004
Barry K. Myers,
P.E.1 David H.
Scofield, P.E.,
C.E.G.2
PROVIDING IMPROVED
DAM SAFETY
MONITORING USING
EXISTING
http://www.engineeredmonitori
ngsolutions.com/Automated_D
am_Safety_Monitoring_Fern_R
idge_Dam.pdf
2007
FATKHUR
RAHMAN
RANCANG BANGUN
SISTEM PENDETEKSI
LEVEL
GETARAN
MENGGUNAKAN SENSOR
GEOFON DENGAN
PENAMPIL BORLAND
DELPHI 7.0
PADA MONITOR
KOMPUTER
http://www.google.co.id/url?sa=t&
rct=j&q=getaran%20tanah%20lon
gsor&source=web&cd=7&cad=rja
&ved=0CEUQFjAG&url=http%3
A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F
6635%2F1%2FRANCANG_BAN
GUN_SISTEM_PENDETEKSI_L
EVEL_GETARAN_MENGGUNA
KAN_SENSOR_GEOFON_DEN
GAN.pdf&ei=tJiDUOCgLpDjrAf
M0oGICA&usg=AFQjCNFIMZ9ezWbqSxYLYr-0ZJcD83jZA
2011
http://www.bmkg.go.id/Puslitba
ng/Jurnal_MG/Karya_Ilmiah_V
olume_12_Nomor_3_Desember
_2011_DESAIN_SISTEM_PE
RINGATAN_DINI_ZONA_R
AWAN_LONGSOR_DENGA
N_PENERAPAN_SENSOR_K
ELEMBABAN_DAN_GETAR
AN_PADA_TANAH.bmkg
Berdasarkan hasil telaah tinjauan pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor penyebab terbesar jebolnya sebuah bendungan adalah usia dari bendungan.
Getaran, level air dan kelembapan merupakan informasi penting dalam sistem
pemantauan dini bahaya jebolnya tanggul. Dengan menggunakan informasi getaran, level
air dan kelembapan dapat dibuat suatu prediksi terhadap kondisi sebuah bendungan.
Dengan demikian rancang bangun sebuah sistem pemantauan dini yang
memanfaatkan informasi getaran, level air dan kelembapan secara terpadu perlu
dilakukan karena selama ini informasi yang digunakan dalam pemantauan masih sebatas
level air atau getaran saja. Dengan semakin banyaknya parameter yang diukur,
diharapkan informasi pemantauan bahaya jebolnya tanggul lebih lengkap dan akurat.
G. METODE PELAKSANAAN
Adi Susilo dkk (2011) menyatakan bahwa getaran dan kelembaban tanah merupakan sebuah
informasi yang mengindikasikan akan terjadi sebuah longsoran. Myer dan Scofield menyatakan
bahwa level air dalam sebuah bendungan merupakan sesuatu yang harus diperhatikan karena air
tesebut memberikan gaya tekan hirdostatis ke bendungan. Padahal bendungan mempunyai
lifetime , sehingga usia bendungan akan berpengaruh terhadap daya tahan dari sebuah
bendungan.(Harsoyo, 2010)
Untuk memanfaatkan informasi tersebut dalam sistem pemantauan dini bahaya jebolnya
sebuah bendungan, digunakan sensor getaran berbasis piezzoelektrik, sensor level air dan sensor
kelembaban. Sensor getaran dibuat berbasis sistem pegas massa, sensor level dibuat berbasis
pergeseran resistansi sedangkan sensor kelembapan dibuat berbasis resistansi tanah sekitar di
sekitar bendungan. ( Wilson, 2005; Fraden, 2010)
Sinyal sinyal elektrik dari sensor sensor tersebut kemudian dikondisikan dengan
menggunakan pre amp dan amplifier. Sinyal hasil amplifikasi kemudian diolah di dalam
mikroprosessor.
Informasi
yang
ditransmisikan kemudian diterima oleh user (stasiun pemantauan) sebagai informasi pemantauan.
Diagram alir pengembangan sistem sensor dan pemantauan bahaya jebolnya bendungan sebagai
berikut:
Sensor Getaran
Sensor
kelembaban
Antena Transmitter
Pengondisi
sinyal
microprocessor
Modulator
TX/RX
internet
Antena Receiver
Sistem stasiun pemantau
TX/RX
Demodulator
Interface
Komputer PC/
Laptop
pemantau
Mulai
Studi literatur
Pembuatan
Sensor
Pembuatan
mikroprosessor
Pembuatan
interface dan
software
Pembuatan
modem
Hardware
Menjalankan
software di komputer
pemantau
Pengujian dan
perbaikan
Tidak
Apakah sistem
bekerja baik
Ya
Selesai
Bulan 1
1
I.
1.
II.
1.
2.
PERSIAPAN
Pengadaan alat dan bahan
PELAKSANAAN
Pembuatan sensor
Pembuatan pengondisisinyaldan
system mikroprosessor
4.
Pembuatan modulator,
demodulator dan interface
Pembuatan software
5.
6.
Kalibrasi
7.
Pengujian alat
3.
III.
PENYELESAIAN
1.
Penyusunanlaporan
2.
Publikasi
Bulan 2
4
Bulan 3
8
10
11
Bulan 4
12
13
14
15
Bulan 5
16
17
18
19
20
I. RANCANGAN BIAYA
Rancangan biaya yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Macam Pengeluaran
I.
Harga Satuan
Total Harga
(Rp)
(Rp)
Chip Op-Amp
10 unit
5.000
50.000
2.
Multimeter
1 unit
100.000
100.000
3.
2 unit
3.000
6.000
4.
1 paket
150.000
150.000
5.
Kabel audio
1 roll
200.000
200.000
6.
1 paket
60.000
60.000
7.
1 paket
300.000
300.000
8.
Chip modulator/demodulator
3 unit
250.000
750.000
9.
2 unit
35.000
70.000
1 unit
600.000
600.000
2 unit
1.050.000
2.100.000
4 unit
70.000
280.000
5 pasang
80.000
400.000
14. Piezoelectric
4 unit
4.000
16.000
2 unit
450.000
900.000
20 unit
4.000
80.000
2 unit
500.000
1.000.000
6 unit
1.000
6.000
3 paket
45.000
135.000
1 unit
10.000
10.000
2 unit
2.000
4.000
1 paket
50.000
50.000
8 unit
1.000
8.000
24. Solder
2 unit
30.000
60.000
Sub Total
7.335.000
II.
Satuan
Sewa Komputer
3 bulan
100.000
300.000
2.
5 bulan
70.000
350.000
3.
Sewa Downloader
2 unit
200.000
400.000
4.
3 bulan
100.000
300.000
III.
IV.
Sub Total
1.350.000
4.500
675.000
200.000
1.000.000
Sub Total
1.675.000
Perjalanan
1.
Bensin
2.
Sewa mobil
150 liter
5 hari
Lain-lain
1.
Pulsa Modem
5 bulan
150.000
750.000
2.
ATK
1 paket
100.000
100.000
3.
Kertas
2 rim
40.000
80.000
4.
Jilid Laporan
10 eks
8.000
80.000
5.
Copy laporan
200 lembar
150
30.000
6.
CD/DVD
10 keping
5.000
50.000
7.
2 set
125.000
250.000
8.
Konsumsi 5 orang
20 kali
40.000
800.000
Sub Total
2.140.000
TOTAL
12.500.000
J. DAFTAR PUSTAKA
Harsoyo, Budi. 2010. Analisis Faktor Penyebab Jebolnya Tanggul Situ Gintung. Jakarta Pusat :
BPPT.
Fraden, Jacob. 2010. Handbook of Modern Sensors : Physics, Design and Applications. Springer.
S. Wilson, Jon. 2005. Sensor Technology Handbook. Elsevier Newnes.
Sutron Corp. 2011. Dam Safety & Geotechnical Monitoring, Data Dissemination & Alarms.
From http://www.sutron.com/pdfs/hydropower_datasheet.pdf.
K. Myers, Barry. 2004. Providing Improved Dam Safety Monitoring Using Existing Staff
Resources
Fern
Ridge
Dam
Case
Study.
From
http://www.engineeredmonitoringsolutions.com/Automated_Dam_Safety_Monitoring
_Fern_Ridge_Dam.pdf
Susilo, Adi. 2011. Desain Sistem Peringatan Dini Zona Rawan Longsor dengan Penerapan
Sensor
Kelembaban
dan
Getaran
pada
Tanah.
From
http://www.bmkg.go.id/Puslitbang/Jurnal_MG/Karya_Ilmiah_Volume_12_Nomor_3_
Desember_2011_DESAIN_SISTEM_PERINGATAN_DINI_ZONA_RAWAN_LON
GSOR_DENGAN_PENERAPAN_SENSOR_KELEMBABAN_DAN_GETARAN_P
ADA_TANAH.bmkg