php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 32-38
Fakultas Sains dan Teknologi, Sistem Komputer, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan,
Indonesia
(putranovelan@dosen.pancabudi.ac.id)
Abstrak
Banjir merupakan salah satu yang harus diperhatikan dikarenakan banyaknya korban jiwa yang
dirugikan. Salah satu terjadinya banjir adalah saluran air yang tersumbat dikarenakan banyak nya
sampah ataupun meluapnya aliran air. Perlu adanya alat yang mendeteksi banjir dengan
mengirimkan data secara online dengan teknologi masa kini yaitu Internet Of Thing (IoT) agar pusat
informasi bisa mengirimkan data secara akurat. Penelitian ini bertujuan agar bisa monitoring
ketinggian air yang berbasiskan NodeMCU. Alat akan secara otomatis mendeteksi air dari status
aman, siaga dan bahaya. Jika pada sistem alat mencapai di titik bahaya maka sistem alat NodeMCU
akan memproses mengirimkan data secara nirkabel yaitu dengan perangkat keras komputer dengan
menggunakan website dan alat juga secara otomatis mengeluarkan alarm pertanda bahwa adanya
bahaya ketinggian air. Dari hasil pengujian alat bekerja dengan baik. Sensor ultrasonic mendeteksi
ketinggian air dan mengirimkan kedalam database sehingga menampilkan hasil dari sensor ke layar
LCD.
1. PENDAHULUAN
Bencana banjir yang akhir – akhir ini sering terjadi masih menjadi salah satu fokus perhatian.
Banjir terjadi dikarenakan ada beberapa faktor. Biasanya banjir sering terjadi dikarenakan derasnya
hujan yang turun dalam waktu yang lama, dan kurangnya pembuangan air di beberapa tempat padat
bangunan atau penduduk. Banjir merupakan salah satu bencana yang kerap melanda di Indonesia.
Bencana alam dan korban berjatuhan kerap terjadi di hampir semua kabupaten/kota khususnya di
Medan. Bencana banjir yang sering terjadi nampak tidak ada pencegahan secara efektif untuk
meminimalisir korban jiwa, serta juga masih minimnya sistem yang memberikan peringatan
datangnya banjir agar kerugian bisa dikurangi.
Penggunaan berbagai macam sensor dan teknologi sudah lama banyak dikembangkan untuk
memonitor kondisi lingkungan dan bencana, contohnya penggunaan alat deteksi banjir
menggunakan Radar doppler, tetapi masih memerlukan rancangan perangkat keras yang rumit dan
memerlukan biaya yang cukup besar , selain itu ada juga sistem deteksi banjir menggunakan sensor
ultrasonik berbasis mikrokontroler yang respon nya masih kurang cepat yaitu 5,4 detik dan juga
masih menggunakan media SMS gateway, .Penelitian lebih diarahkan dengan pendekatan IoT
(Internet of Things), dengan memanfaatkan teknologi Internet sehingga objek-objek dapat diakses
secara online. IoT sendiri pada dasarnya adalah teknologi kendali atau monitoring jarak jauh yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai penghubungnya, dan pada umumnya IoT menggunakan
32
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 32-38
2. TINJAUAN TEORITIS
1.1 NodeMCU
NodeMCU adalah sebuah papan elektronik yang berbasis chip ESP8266 dengan kemampuan
mengaplikasikan fungsi microcontroller dan juga jaringan internet (WiFi). Ditemukan jumlah pin I/O
bahkan mampu mengembangkan membentuk sebuah aplikasi pemantauan ataupun pengendalian
pada pekerjaan IOT. NodeMCU ESP8266 bisa di program dengan compiler-nya Arduino,
memanfaatkan Arduino IDE. Gambaran rangka dari NodeMCU ESP8266, terdapat port USB (mini
USB) akhirnya dapat mempermudah dalam mengatur programnya. NodeMCU ESP8266 merupakan
modul turunan pengembangan dari modul platform IoT (Internet of Things) keluarga ESP8266 tipe
ESP-12. Secara penggunaan alat ini sangat mirip dengan alat arduino, namun yang membedakannya
yaitu diutamakan untuk “Connected to Internet“.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
a. Mendeskripsikan Permasalahan
Mendeskripsikan permasalahan secara transparan akan mendukung di dalam
mempersiapkan dan mewujudkan alat sistem deteksi banjir dengan mengukur ketinggian
air yang akan diteliti harus dideskripsikan terlebih dahulu, karena tanpa mampu
mendeskripsikan permasalahan, menentukan serta mendefinisikan batasan masalah yang
akan diteliti, maka tidak akan pernah suatu solusi yang terbaik dari masalah tersebut. Jadi
langkah ini adalah langkah awal yang terpenting dalam penelitian ini.
b. Analisis Permasalahan
Langkah analisis masalah adalah langkah untuk mengetahui masalah yang telah ditetapkan
ruang lingkup atau batasannya. Dengan menganalisis masalah yang telah ditetapkan
tersebut, maka diharapkan masalah tersebut dapat dipelajari dengan mudah.
33
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 32-38
c. Menentukan Tujuan
Berdasarkan pemahaman dari permasalahan, maka ditetapkan tujuan yang akan diraih
dalam melakukan penelitian ini. Pada tujuan ini ditetapkan sasaran yang akan diraih, yang
paling terpenting dalam menyelesaikan masalah yang ada.
d. Rancangan Sistem
Tahapan ini merupakan tahapan dari rancangan dari device yang dilakukan, pada tahapan
ini dibuat kerangka dari device dan persiapan susunan alat sistem deteksi banjir dengan
mengukur ketinggian air.
e. Pembuatan Sistem
Tahapan ini merupakan tahapan untuk membuat alat sistem kendali menghidupkan dan
mematikan lampu ruangan dengan jauh., pembuatan alat didasarkan pada kerangka dan
rancangan alat yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
f. Pengujian Sistem
Pengujian alat dilakukan dengan cara mendeteksi ketinggian air dengan menggunakan
sensor ultrasonik yang dikontrol dengan NodeMCU development board mikrokontroler
sebagai pusat kontrol dan dihubungkan dan dilengkapi dengan jaringan wifi.
g. Analisis Tingkat Akurasi Sistem
Tahapan ini adalah tahapan yang dilakukan analisis dalam melakukan komunikasi internet
di daerah terpencil yang jangkauan jaringan 3G.
LC
Node Databas
Sensor MCU e Server
Buzze
r
Power
Supplay
Adapun alur dari struktur jalannya program yang digambarkan menggunakan flowchart
adalah sebagai berikut ini :
34
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 32-38
Mulai
Sensor
Membaca
Ya
Air Rendah Status Aman
Ya
Air Sedang Status Siaga
Ya
Air Tinggi Status Bahaya
Data Dikirim
Ke Web
Selesai
35
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 32-38
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat jika indikator alarm tidak berbunyi maka status ketinggian
air masih aman, sedangkan jika status ketinggian air mencapai siaga makan indikator alarm akan
berbunyi 3 detik sekali, dan jika status ketinggian air bahaya makan alarm akan berbunyi lama dan
tidak akan berhenti. Maka dari itu sensor yang sudah dirancang dengan NodeMCU sudah berjalan
dengan baik. Berikut tampilan keseluruhan alat pada saat pengujian.
Pengujian selanjutnya adalah pengujian sistem kerja monitoring yang telah dirancang.
Tampilan dari monitoring di layar LCD adalah harus sesuai dengan keadaan tingkat air yang
sebenarnya pada saat dilakukannya pengujian. Jika status ketinggian air aman, maka informasi yang
ditampilkan di layar juga harus seperti itu dan alarm tidak berbunyi, dan jika pada akhirnya status
ketinggian air bahaya maka yang ditampilkan di layar harus sama dan alarm berbunyi tidak berhenti.
Pengujian selanjutnya adalah pengujian sistem website yang sudah dibuat. Hasil dari Interface
aplikasinya harus sesuai dengan tampilan yang ada di LCD alat pada saat dilakukan pengujian.
Adapun tabel hasil pengujian ketinggian air jika dalam keadaan aman, siaga dan bahaya. Berikut
tabel pengujian level air.
36
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 32-38
Dari hasil pengujian kedalaman permukaan air dari ketinggian air dengan status aman jarak
kedalaman permukaan 13 cm, sedangkan status dari ketinggian air Siaga jarak kedalaman
permukaan 7 cm dan status bahaya jaraknya 3 cm. berdasarkan keseluruhan pengujian diatas bahwa
sistem alat dapat bekerja dengan baik. Untuk komunikasi di aplikasi responnya kurang dari 2 detik
4. KESIMPULAN
1) Pengujian rangkaian alat dan perangkat lunak dapat berfungsi dengan baik, sehingga perintah
yang diberikan oleh NodeMCU dapat dapat diterima dan menjalankan komponen.
2) Display LCD 16x2 bekerja sesuai dengan perintah bahwa 13 cm status ketinggian air Aman,
pada kondisi status ketinggian Siaga jarak kedalaman permukaan 7 cm dan sampai kedalaman
3 cm status ketinggian air bahaya.
3) Sistem alat yang dibuat dapat memberikan informasi secara online sehingga dapat diakses
dimana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan koneksi internet
REFERENCES
Agustian A., 2009. “Penelitian: Rancang Bangun Miniatur Stasiun Cuaca Berbasis Mikrokontroler”,
Program Sarjana Ekstensi Fisika Instrumentasi UI, Depok.
Informatika, J. T., & Informasi, F. T. (2015). SISTEM PENDETEKSI BANJIR BERBASIS SENSOR
ULTRASONIK DAN MIKROKONTROLER. 49–58
Muhammad Syahputra Novelan, “Sistem Monitoring Kualitas Udara Dalam Ruangan Menggunakan
Mikrokontroler dan Aplikasi Android”, Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan,
ISSN 2540-7597 | ISSN (Online) 2540- 7600., Vol. 4 No. 2, pp. 50-54, 2020
Megawati, D., Masykuroh, K., & Kurnianto, D. (2020). Rancang Bangun Sistem Monitoring PH dan
Suhu Air pada Akuaponik Berbasis Internet of Thing (IoT). TELKA - Telekomunikasi
Elektronika Komputasi dan Kontrol, 6(2), 124–137.
https://doi.org/10.15575/telka.v6n2.124-137
Novelan, M. S. (2020). Application of Attendance Monitoring System Using RFID (Radio Frequency
Identification) and Interface. Jurnal Mantik , 1837-1842
Novelan, M. S., & Amin, M. (2020). Monitoring System for Temperature and Humidity Measurements
with DHT11 Sensor Using NodeMCU. International Journal of Innovative Science and
Research Technology, 5(10), 123–128
Sujono, S., & Herlambang, W. A. (2021). Rancang Bangun Pendeteksi Pengaman Pintu Dan Jendela
Berbasis Internet Of Things (IoT). Exact Papers in Compilation (EPiC), 3(2), 307-31
Syahrir, Syarif, iIyas M., Bastian, A., & Mahjud, I. (2020). Rancang Bangun Monitoring Nutrisi
Tanaman Hidroponik Berbasis Internet of Things ( IOT ). Seminar Nasional Penelitian &
Pengabdian Kepada Masyarakat 2020, 62–67.
37
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 32-38
38