Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA


DALAM SISTEM SENSOR PEMANTAUAN CUACA

Disusun Oleh:

Nama : Bambang Pamungkas


NIM : 18113117

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN 2022
PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA DALAM SISTEM
SENSOR PEMANTAUAN CUACA

Disusun Oleh:

Nama : Bambang Pamungkas


NIM : 18113117

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan akademik sarjana pada


Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Yogyakarta, 11 Maret 2022


Menyetujui Pembimbing,

Imam Suharjo, S.T., M.Eng.

ii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk merancang komunikasi data yang ideal bagi
Weather Monitoring System pada Early Warning System guna memantau cuaca
lingkungan, untuk membantu pemantauan pencegahan resiko kebencanaan.
Parameter lingkungan yang dipantau adalah suhu, kelembapan, indeks UV,
kecepatan angin, arah angin, dan curah hujan. Suhu dan kelembapan dideteksi
dengan Sensor DHT-22 yang menggunakan substrat kapasitif sebagai elemen
untuk mendeteksi kelembapan dan sebuah thermistor yang digunakan sebagai
mendeteksi suhu. Indeks UV dideteksi dengan Sensor GUVA-S12SD yang
menggunakan fotodioda sebagai elemen sensornya. Kecepatan angin dideteksi
dengan Sensor JL-FS2 yang menggunakan Hall Effect sebagai elemen perasa.
Arah angin dideteksi dengan SKU-H05007 yang menggunakan potensiometer
sebagai elemen perasa. Curah hujan dideteksi dengan Sensor KG208 yang
menggunakan reed switch sebagai elemen perasa. Sensor ini dihubungkan dengan
mikrokontroler Arduino Uno lalu dikirim secara realtime kemudian disimpan
pada SD Card. Data sensor dibandingkan dari Early Warning System pada tempat
yang berbeda.
Kata kunci: Komunikasi Data, Weather Monitoring System, Sensor, Early Warning
System.

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI.............................3
2.1 Tinjauan Pustaka.........................................................................................3
2.2 Landasan Teori............................................................................................4
2.2.1 Early Warning System.............................................................................4
2.2.2 Weather Monitoring System....................................................................5
2.2.3 Komunikasi Data.....................................................................................5
BAB III METODOLOGI......................................................................................7
3.1 Bahan Penelitian..........................................................................................7
3.2 Alat Penelitian..............................................................................................7
3.2.1 Perangkat Keras......................................................................................7
3.2.2 Perangkat Lunak.....................................................................................7
3.3 Jalan Penelitian............................................................................................8
3.3.1 Studi Pustaka...........................................................................................9
3.3.2 Penyediaan Alat dan Bahan....................................................................9
3.4 Jadwal Penelitian.......................................................................................10

iv
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
LAMPIRAN.........................................................................................................xii
Lampiran 1. 1 Biodata Peneliti.......................................................................xii

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Rancang bangun pada Early Warning System menggunakan node


(Bina et al., 2018).............................................................................................4
Gambar 2. 2 Blok Diagram Rancangan Weather Monitoring System (Khalifa,
2018)................................................................................................................5
Gambar 2. 3 Model Komunikasi Data Sederhana (Sukaridhoto, 2016)..................6

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Perangkat Keras......................................................................................7


Tabel 3. 2 Perangkat Lunak.....................................................................................8

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Biodata Peneliti..............................................................................xii

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Meningkatnya kejadian darurat dan bencana mengubah pola pencegahan
dan manajemen resiko. Dibutuhkan penyampaian pesan yang cepat dan efektif
agar resiko yang terjadi tidak semakin besar. Sistem peringatan dini bencana
adalah elemen yang sangat penting dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Dengan adanya peringatan dini bencana, maka masyarakat dapat melakukan
respon yang sesuai untuk melakukan penyelamatan dan menghindari korban jiwa
serta mengurangi dampak bencana tersebut (Nasional & Bencana, 2012). Potensi
bencana alam berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat yang terdiri atas
tsunami, gempa bumi, banjir, angin puting beliung, kekeringan, tanah longsor,
erupsi gunung berapi, serta kebakaran hutan dan lahan gambut yang berakibat
bencana kabut asap. Kejadian bencana alam sering terjadi pada beberapa negara,
merupakan tantangan dan risiko yang akan terus dihadapi dan perlu diantisipasi
(Indonesia, 2015). Syarat sebuah peringatan dini yang lengkap dan efektif serta
berpusat pada masyarakat (people-centered) adalah terpenuhinya empat
komponen yaitu pengetahuan risiko, pemantauan bahaya dan layanan peringatan,
penyebaran dan komunikasi dan kemampuan respon.
Pada penelitian ini, dirancang Early Warning System menggunakan
Weather Measure System yang merupakan perangkat dan metode untuk memantau
kondisi lingkungan dengan menampilkan informasi mengenai perubahan status
kondisi lingkungan pada suatu titik tertentu. Sistem ini memiliki tujuan dalam
memantau kondisi alam seperti kecepatan angin, arah angin, indeks UV,
kelembapan udara, suhu lingkungan, dan curah hujan pada lokasi di satu titik
koordinat tertentu. Penelitian ini berfokus pada perancangan sistem komunikasi
data untuk menunjang transfer data dari sensor sampai ke destination untuk
kemudian dipantau secara berkala.

1
2

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang menjadi dasar
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem komunikasi data yang cocok digunakan pada Sistem
Pemantauan Cuaca untuk mendapatkan hasil respon secara cepat namun
akurat.
2. Apa sistem komunikasi data yang digunakan tersebut mampu memberikan
akurasi yang optimal terhadap hasil sensor dalam proses pemantauan alat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian antara lain :
1. menentukan metode komunikasi data yang memberikan respon secara
cepat namun akurat terhadapat destination.
2. Mencari nilai packet loss, delay, jitter dan troughput dari metode
komunikasi data yang digunakan.

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan adanya penelitian ini diharapkan membantu dalam pemantauan
cuaca dengan pengukuran yang tepat dan akurat sehingga dapat digunakan
untuk kepentingan yang berkelanjutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Penelitian tentang Early Warning System dengan basis pemantauan cuaca
saat ini masih terus dikembangkan. Pada tahun 2018 telah dilakukan penelitian
menggunakan sensor DHT yang akan digunakan untuk memantau suhu dan
kelembapan. Data dari sensor dikumpulkan oleh mikrokontroler dan juga
mikrokontroler mengirimkan data sensor ke Software Arduino (IDE) dengan
menggunakan Komunikasi Serial. (Nandagiri & Mettu, 2018). Untuk
menghasilkan informasi yang tepat, maka sistem sensor yang digunakan pada
weather monitoring system memiliki kemampuan untuk mendeteksi fenomena –
fenomena lingkungan secara akurat. (Khalifa, 2018). Penggunaan Weather
Monitoring System juga dapat menggunakan node untuk Early Warning System
mitigasi bencana kebakaran lahan gambut. Node akan wake up saat mendeteksi
suhu panas kebakaran. Tiap-tiap node yag disebar untuk mendeteksi harus
memiliki kehandalan yang baik, baik dari segi perancangannya maupun dari segi
peralatan yang digunakan. Digunakan fitur mode sleep bertujuan untuk
memastikan program BASCOM dapat beroperasi pada mikrokontroler ATmega8
dan mendapatkan fitur mode sleep yang mengkonsumsi daya rendah. Karena
kehandalan node ini akan sangat mempengaruhi kinerja Early Warning System
pada mitigasi bencana kebakaran lahan gambut (Bina et al., 2018).
Early Warning System juga dapat menggunaka data penginderaan jauh
berupa radar dan satelit serta pemodelan Weather Research and Forecasting
dengan analisis kejadian hujan lebat untuk mengetahui perkiraan curah hujan dan
dinamika atmosfer pada saat terjadinya banjir bandang dan tanah longsor.
Pemodelan Weather Research and Forecasting digunakan untuk mengetahui
kondisi labilitas atmosfer. Untuk perhitungan estimasi curah hujan, metode yang
digunakan adalah metode Convective Stratiform Technique yang memanfaatkan
data satelit dan metode pemilihan relasi Z-R yang memanfaatkan data radar.

3
4

(Claudia et al., 2018). Sistem peringatan dini (LEWS) gerakan tanah yang akan
diaplikasikan di setiap lokasi. Kebanyakan Early Warning System yang
digunakan pada alat-alat pemantau dan deteksi dini sistem telemetri menggunakan
frekuensi radio dan modem GSM digunakan untuk transmisi data dari server lokal
ke server cloud BNPB (Mustiadi et al., 2019). Pada penelitian sebelumnya belum
terdapat peneliti yang membahas secara mendetail tentang kualitas komunikasi
data pada Weather Monitoring System ataupun Early Warning System.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat digunakan sebagai salah satu
referensi penggunaan metode komunikasi data yang optimal bagi kedua sistem
tersebut.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Early Warning System
Sasaran suatu Sistem Peringatan Dini adalah bagaimana kewaspadaan dan
antisipasi penanggulangan masalah akibat kedaruratan dan pengawasan bencana
dapat dilaksanakan dengan baik (Arafat, 2007). Upaya dalam pengawasan ini ada
banyak cara yang bisa diterapkan yaitu dengan pemanfaatan teknologi Early
Warning System menggunakan jaringan sensor nirkabel (Wireless Sensor
Network) (Bina et al., 2018).

Gambar 2. 1 Rancang bangun pada Early Warning System menggunakan node


(Bina et al., 2018)
5

2.2.2 Weather Monitoring System


Weather Monitoring System menjadi instrumen standar di stasiun
pengamatan meteorologi, karena sebagian besar sensor terhubung ke sistem
akuisisi data elektronik. Fungsi utamanya adalah mengubah pengukuran elemen
meteorologi menjadi sinyal elektrik melalui sensor – sensor yang telah terhubung,
pemrosesan dan transformasi sinyal sehingga menjadi informasi data meteorologi.
Weather Monitoring System mengurangi operator, namun meningkatkan staf yang
dibutuhkan untuk pemeliharaan, inspeksi, desain dan pembaruan sistem dan
perangkat lunak, kalibrasi sensor elektronik alat tersebut (WMO, 2018)

Gambar 2. 2 Blok Diagram Rancangan Weather Monitoring System (Khalifa,


2018)
2.2.3 Komunikasi Data
Utamanya berkaitan dengan pertukaran data di antara dua perangkat yang
terhubung secara langsung. Suatu fasilitas komunikasi data memang merupakan
suatu sistem yang kompleks yang tak dapat berjalan sendiri. Dalam hal ini
diperlukan kemampuan manajemen jaringan (network management) untuk
6

membentuk atau menyusun sistem, memonitor status, bereaksi terhadap kegagalan


atau overload, serta merencanakan merencanakan secara cermat perkembangan
selanjutnya. (Sukaridhoto, 2016)

Gambar 2. 3 Model Komunikasi Data Sederhana (Sukaridhoto, 2016)


BAB III
METODOLOGI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang dilakukan,
antara lain waktu dan tempat penelitian, bahan penelitian, peralatan penelitian,
serta produser pengumpulan dan pengolahan data.

3.1 Bahan Penelitian


Bahan dari penelitian ini merupakan hasil data yang diperoleh dari seluruh
sensor pada Weather Monitoring System. Data ini dilakukan melalui pengamatan
selama penelitian.
3.2 Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat keras dan
perangkat lunak.
3.2.1 Perangkat Keras
Dalam penelitian dibutuhkan perangkat keras dengan spesifikasi minimum
seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Perangkat Keras

Hardware Spesifikasi
Jenis Komputer Processor : Intel Core i7-7700HQ @2,8 GHz
RAM 16 GB
Monitor TurboBoost 3,8 GHz
Graphics Card NVIDIA GTX 1060 Max-Q
Microcontroller ATMega328P
Analog Input Pins 6
Digital I/O Pins 14
Baterai Panasonic Valve Regulated Lead-Acid Battery
3.2.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.2.

7
8

Tabel 3. 2 Perangkat Lunak

Software Spesifikasi
Sistem Operasi Microsoft Windows 7
Aplikasi yang digunakan Microsoft Excel 2016
Microsoft Word 2016
Arduino IDE
Flowchart Designer Lite
Fritzing
3.3 Jalan Penelitian

Gambar 3. 1 Alur penelitian


9

3.3.1 Studi Pustaka


Pada tahapan ini dilakukan studi pustaka mengenai penelitian – penelitian
sebelumnya mengenai sistem sensor-sensor dan komunikasi data beserta dasar
teori dari sistem yang dibangun. Informasi yang dicari meliputi penelitian
sebelumnya. Sumber studi pustaka didapatkan dari jurnal, paper, dan buku yang
telah diterbitkan dan dipublikasikan secara resmi.

3.3.2 Penyediaan Alat dan Bahan


Alat dan bahan ini digunakan untuk menunjang penelitian yang dilakukan
serta untuk menunjang rancang bangun sistem sensor beserta komunikasi data dari
Weather System Monitoring. Pencarian alat dan bahan yang digunakan dilakukan
dengan pertimbangan spesifikasi yang dibutuhkan, serta ketersediaannya di toko
maupun sumber dari perangkat tersebut.

3.3.3 Pembangunan Sistem Weather System Monitoring


Perangkat Weather System Monitoring merupakan sistem akuisisi data
sensor yang ditujukan untuk memantau cuaca pada suatu daerah atau wilayah
tertentu, kemudian data yang didapatkan 41 melalui perangkat Weather System
Monitoring dapat digunakan sebagai perangkat peramalan / forecasting terhadap
cuaca dan iklim suatu daerah.

3.3.4 Pembangunan Komunikasi Data Weather System Monitoring


Secara umum, sistem sensor untuk Weather System Monitoring
dikendalikan oleh mikrokontroler Arduino Uno. Masing – masing sensor
mempunyai tugas dalam mendeteksi fenomena lingkungan, yakni suhu,
kelembapan, arah angin, kecepatan angin, curah hujan, dan indeks UV. Hasil
pembacaan dari masing – masing sensor akan diolah oleh mikrokontroler Arduino
Uno yang di dalamnya telah diunggah program untuk operasi tiap – tiap sensor
tersebut. Data pembacaan dari sensor – sensor tersebut akan disimpan oleh SD
Card secara realtime.

3.3.5 Uji validasi dari komunikasi data yang digunakan


Subyek penelitian yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah dihasilkan
dengan membandingkan kualitas komunikasi data pada Weather Monitoring
System dalam Early Warning System yang ada dibeberapa lokasi.
10

3.4 Jadwal Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 8 tahun ajaran 2021/2022
dengan estimasi waktu seperti tertera pada Tabel 3.3.
Tabel 3. 3 Gambar 3. 3

2022
No. Deskripsi Kegiatan
3 4 5 6 7
1. Studi Kasus
2. Penyediaan Alat dan Bahan
3. Pembangunan Sistem Weather
System Monitoring
4. Pembangunan Komunikasi Data
Weather System Monitoring
5. Uji validasi dari komunikasi data
yang digunakan
6. Penulisan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Arafat, Y. (2007). Konsep sistem peringatan dini di wilayah bencana banjir
sibalaya kabupaten donggala.
Bina, K., Jl, W., Soebrantas, H. R., & Baru, S. (2018). RANCANG BANGUN
SISTEM MANAJEMEN POWER SUPPLY PORTABLE PADA NODE
EARLY WARNING SYSTEM MITIGASI. 5(1), 1–8.
Claudia, F. D., Mawarni, C. P., Yulianti, K. K., & Agus, P. (2018). Utilization of
estimated rainfall as an early warning system before flash flood event. 2(02),
73–82. https://doi.org/10.20961/jphystheor-appl.v2i2.30670
Indonesia, P. (2015). Buku putih.
Khalifa, S. N. (2018). Rancang Bangun Sistem Sensor Pemantau Cuaca dengan
Sistem Daya Mandiri. 1–14.
Mustiadi, I., Listyalina, L., Studi, P., Elektro, T., & Yogyakarta, U. R. (2019).
APLIKASI LANDSLIDE EARLY WARNING SYSTEM UNTUK
PENGURANGAN RESIKO BENCANA APPLICATION OF LANDSLIDE
EARLY WARNING SYSTEM. 1–12.
Nandagiri, K., & Mettu, J. R. (2018). Implementation of Weather Monitoring
System. International Journal of Pure and Applied Mathematics, 118(16),
477–493.
Nasional, B., & Bencana, P. (2012). Pedoman Sistem Peringatan Dini Berbasis
Masyarakat. September.
Sukaridhoto, S. (2016). KOMUNIKASI DATA DAN KOMPUTER.
WMO. (2018). Guide to Instruments and Methods of Observation. In Volume III:
Observing Systems: Vol. I (Issue 8). https://library.wmo.int/doc_num.php?
explnum_id=9872

11
LAMPIRAN

Lampiran 1. 1 Biodata Peneliti


Nama Lengkap : Bambang Pamungkas
NIM : 18113117
Alamat Asal : Pakemgede, Pakembinangun, Pakem, Sleman
Alamat di Yogyakarta : Pakemgede, Pakembinangun, Pakem, Sleman
No Hp : 082223382721
Email : bp.sleman@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai