Anda di halaman 1dari 56

EFISIENSI KOMUNIKASI DATA PADA PROTOTYPE

MITIGASI PERINGATAN DINI KAWASAN BENCANA TANAH


LONGSOR BERBASIS INTERNET OF THING (IOT)

Disusun untuk Sidang Proposal Skripsi

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021

OLEH:

Cecep Maulana

10117014

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
2021
HALAMAN PENGAJUAN PEMBIMBING

EFISIENSI KOMUNIKASI DATA DALAM PROTOTYPE


MITIGASI PERINGATAN DINI KAWASAN BENCANA TANAH
LONGSOR BERBASISI INTERNET OF THING (IOT)

OLEH:

Cecep Maulana

10117014

Pembimbing Usulan:

Irawan Afrianto, S.T.,M.T


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. i

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv

1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

2. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 2

3. Maksud dan Tujuan ............................................................................................... 3

4. Batasan Masalah .................................................................................................... 3

5. Metodologi Penelitian ............................................................................................ 4

5.1. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 4

5.2. Metode Pembangunan Prototype Perangkat Lunak ........................................... 4

6. Deskripsi Umum Sistem ........................................................................................ 7

6.1 Perbandingan dengen Penelitian Sebelumnya .................................................... 7

6.2 Deskripisi Umum Sistem .................................................................................... 8

6.3 Perancangan Arsitektur Sistem Secara Umum ................................................... 8

6.4 Analisis Domain Kasus ....................................................................................... 9

6.5 Analisis Kebutuhan Sensor ............................................................................... 10

6.6 Perancangan Perangkat Keras ........................................................................... 10

6.7 Perancangan Efisiensi Komunikasi Data Ke Basis Data .................................. 11

6.8 Perancangan Efisiensi Pengiriman Data Ke Basis Data ................................... 12

7. Review Literatur .................................................................................................. 12

8. Jadwal dan Tempat Penelitian ............................................................................. 47

9. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 47

i
10. Daftar Pustaka .................................................................................................. 48

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis Domain kasus ..................................................................................... 9


Tabel 2 Analisis Kebutuhan Sensor ............................................................................ 10
Tabel 3 Review Literatur ............................................................................................ 13
Tabel 4 Jadwal dan tempat penelitian ......................................................................... 47

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Prototype model ........................................................................................... 5


Gambar 2 Prototype model ........................................................................................... 5
Gambar 3 Deskripsi umum sistem ................................................................................ 8
Gambar 4 Perancangan sistem & perangkat keras ...................................................... 10
Gambar 5 Perancangan Efisiensi Komunikasi Data Ke Basis Data ........................... 11
Gambar 6 Perancangan Efisiensi Pengiriman Data Ke basis data .............................. 12

iv
1. Latar Belakang Masalah
Pergerakan tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di
Indonesia, salah satunya daerah Lembang, Kabupaten Bandung. Secara geografis
merupakan daerah pegunungan dan memiliki lereng – lereng menjadikan tanah
tidak stabil. Bencana tanah longsor tersebut menimbulkan kerusakan secara
langsung seperti rusaknya fasilitas umum, lahan pertanian, ataupun aktivitas
masyarakat menajdi terhambat [1].

Menurut data Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)


pada tahun 2017, Kabupaten Bandung merupakan daerah dengan kategori 10
terbesar kabupaten/ kota se Jawa Barat yang memiliki lokasi rawan longsor.
Berdasarkan rekapitulasi data yang diterbitkan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung pada tahun 2017 terdapat 104
kejadian rawan longsor se Kabupaten Bandung yang terus terjadi dari tahun - tahun
sebelumnya.[2]

Dari banyaknya bencana tanah lonsor yang terjadi di jawa barat ini sendiri,
perlunya peoses monitoring terhadap pergerakan tanah, jika di lihat pada fungsinya
sendiri alat tersebut sangat berguna untuk mendeteksi adanya potensi tanah longsor
bagi kawasan rawan longsor tersebut, sehingga apabila bencana tanah longsor ini
terjadi, maka proses persiapan dan evaluasi bisa disiapkan terlebih dahulu. Hal ini
di perlukan untuk mitigasi atau mengurangi kerugian secara material maupun
jatuhnya korban jiwa.[3] Berdasarkan hasil penelitian [4] mengenai variabel
pergerakan tanah longsor untuk status siaga 1 (pergeseran tanah sebesar 4 cm),
siaga 2 (8 cm), siaga 3 (11 cm), dan kondisi bahaya diatas (20 cm).

Berdasarkan uraian diatas tentang pentingnya mendeteksi pergerakan tanah


maka dibutuhkan teknologi yang dapat memonitoring pergerakan secara realtime
dengan melakukan efisiensi pada komunikasi data untuk lebih agar sistem dapat
berjalan sebagai mana mestinya walaupun berada pada koneksi internet yang
kurang baik mengingat lokasi kawasan rawan longsor yang sulit menerima koneksi
internet dengan baik dan stabil. Dengan menggunakan teknologi internet of things

1
(IoT) sebagai media pengambil data kondisi pergerakan tanah dan menampilkan
informasi kondisi pergerakan tanah menggunakan media aplikasi website berupa
suhu, kelembaban, dan jarak pergerakan tanah.[1] yang di kelola oleh thingspeak
sebagai basis data server.

Dengan menggunakan teknologi edge computing akan meminimalkan


ketergantungan sistem terhadap koneksi internet yang normal atau stabil untuk
mengirim data monitoring yang di peroleh ke basis data yang ada di cloud.
Dikarenakan edge computing akan melakukan pengolahan data serta komunikasi
data secara lokal terlebih dahulu sebelum nantinya data tersebut dikirim ke basis
data di cloud (thingspeak). Seluruh perangkat IoT akan mengirim data yang
diprtoleh dari lokasi rawan longsor menggunakan jaringan lokal UDP[5]. UDP
dipilih karena merupakan protokol internet yang mana sangat mengutamakan
kecepatan dalam proses pengiriman data sehingga UDP biasanya digunakan untuk
kebutuhan data realtime [6]

Perangkat IoT akan mengirim data-data pergerakan tanah yang telah


dipaketkan menjadi satu buah data paket agar dapat dikirimkan dalam satu kali
pengiriman. Data yang telah dipaketkan akan dikirim ke edge computing dengan
menggunakan jaringan lokal dengan harapan dapat mengurangi jeda waktu serta
meminimalisir tidak sampainya data dalam proses komunikasi data yang
disebabkan oleh koneksi internet yang buruk.

2. Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut:

1. Sering terjadinya kegagalan pengiriman data-data informasi hasil deteksi


karena keterbatasan internet yang stabil di kawasan bencana longsor.
2. Butuhnya alat yang mampu mendeteksi pergerakan tanah secara realtme di
lokasi rawan bencana longsor.

2
3. Butuhnya monitoring dan informasi peringatan dini pergerakan tanah
secara realtme di lokasi rawan bencana longsor.

3. Maksud dan Tujuan


Maksud dari penelitian ini adalah membangun sebuah prototype sistem deteksi
peringatan dini pada bencana longsor. Sedangkan tujuan dari pengembangan
aplikasi ini adalah:

1. Merancang komunikasi data dalam upaya efisiensi komunikasi data pada


sistem monitoring pergerakan tanah untuk meminimalisir kegagalan
pengiriman informasi.
2. Membangun alat dengan sensor-sensor yang mampu mendeteksi
pergerakan tanah serta hal-hal yang berpotensi terjadinya pergerakan tanah.
3. Merancang perangkat lunak sebagai media untuk monitoring pergerakan
tanah dengan memanfaatkan teknologi website yang terhubung ke cloud
sebagai pengolahan datanya.

4. Batasan Masalah
Adapun Batasan-batasan masalah yang ada di dalam penelitian ini meliputi:

1. Proses simulasi dibuat dalam bentuk miniatur yang sudah di siapkan berupa
tanah yang diambil dari lokasi rawan longsor.
2. Sesnsor yang digunakam berupa sensor pergerakan tanah (Tlit Sw-520D),
kelembaban tanah (Soil Moisture) dan mikrokontoler (NodeMCU V3 dan
Raspberry pi 3 Model B+ )
3. Basis data yang digunakan memanfaatkan Think sebagai server data base.
4. Bahasa pemrograman untuk implementasi Program menggunakan bahasa
C, PYTHON, JAVA, dan XML.
5. Faktor pendeteksian yang dilakukan pada adanya pergerakan atau
pergeseran tanah sesuai perhitungan yang dipelajari dari penelitian
sebelumnya, berupa jarak pergerakan tanah minimal dan maksimal serta
tingkat bahayanya.

3
6. Pemodelan yang digunakan adalah menggunakan analisis system berbasis
objek dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML Diagrams).
7. Hasil keluaran berupa Sistem monitoring secara realtime mengenai variabel
pergerakan tanah longsor untuk status siaga 1 (pergeseran tanah sebesar 4
cm), siaga 2 (8 cm), siaga 3 (11 cm), dan kondisi bahaya diatas (20 cm).
yang diterima oleh pihak admin sistem dan di visualisasikan ke dalam
bentuk grafik dan notifikasi peringatan longsor berbasis .

5. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkan sebuah
permasalahan secara logis, dimana memerlukan data- data yang mendukung untuk
terlaksananya suatu penelitian. Metode analisis deskriptif merupakan metode yang
menggambarkan fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki. Penelitian ini memiliki dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data dan
tahap pembangunan prototype perangkat lunak.

5.1. Metode Pengumpulan Data


Jenis penelitian yang digunakan penulis yaitu berjenis survei karena
jenis penelitian ini diaplikasikan guna mengoleksi informasi maupun data
mengenai populasi yang besar dengan memakai sampel yang relatif kecil.
Populasi bisa mengikuti dan berhubungan dengan instansi lembaga orang
organisasi maupun unit-unit kemasyarakatan dan sebagainya namun sumber
paling utamanya ialah orang terdampak bencana longsor.

5.2. Metode Pembangunan Prototype Perangkat Lunak

Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah


Prototype model. Adapun prosesnya sebagai berikut:

4
Gambar 1 Prototype model

Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan


kemudian dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan
kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan
nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Gambar 2 Prototype model

• Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format


seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis
besar sistem yang akan dibuat.

• Membangun prototyping

5
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara
yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan
membuat input dan format output).

• Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan, apakah prototyping yang sudah


dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan atau belum. Jika sudah
sesuai, maka langkah selanjutnya akan diambil. Namun jika tidak,
prototyping direvisi dengan mengulang langkah-langkah sebelumnya.

• Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
• Mengkodekan sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
kemudian dilakukan proses Pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan
White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur, dll.

• Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah perangkat lunak yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, maka proses akan dilanjutkan ke
tahap selanjutnya, namun jika perangkat lunak yang sudah jadi tidak/belum
sesuai dengan apa yang diharapkan, maka tahapan sebelumnya akan
diulang.
• Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.

6
6. Deskripsi Umum Sistem
6.1 Perbandingan dengen Penelitian Sebelumnya
Fitur SISTEM PERINGATAN EFISIENSI KOMUNIKASI
DININ BENCANA DATA PADA PROTOTYPE
TANAH LONGSOR MITIGASI PERINGATAN
BERBASIS WIRELESS DINI KAWASAN BENCANA
SENSOR NETWORK TANAH LONGSOR
DI KECAMATAN BERBASIS INTERNET OF
SENTANI JAYAPURA THING (IOT)
Deteksi pergerakan
 
tanah longsor
Deteksi kelembaban
 
tanah longsor
Monitoring
pergerakan tanah dan
kelembaban tanah
 
longsor
Komunikasi data
menggunakan (edge  
computing)
Notifikasi peringatan
dini secara otomatis  
melalui aplikasi
Notifikasi peringatan
dini secara otomatis  
melalui alarem

7
6.2 Deskripisi Umum Sistem

Gambar 3 Deskripsi umum sistem

6.3 Perancangan Arsitektur Sistem Secara Umum

Gambar 4 Arsitektur Sistem

8
Berikut adalah penjelasan arsitektur sistem secara umum dari penelitian ini:

1. Modul-modul sensor pendeteksi pergerakan tanah mengambil data-data dari


lokasi rawan bencana longsor yang selanjutnya dikirim ke stasiun pemantau
utama.
2. Data-data diterima oleh stasiun utama yang akan di olah secara lokal terlebih
dahulu menggunakan mikrokontroler Raspberry PI 3 dan di jadikan satu paket
data, selanjutnya akan di kirim ke Cloud (thingspeak) untuk disimpan.
3. Paket data yang ada di cloud (thingspeak) akan diolah kembali untuk
mendapatkan informasi yang dapat di request oleh user.
4. User menerima data berupa monitoring dan notifikasi pergerakan tanah yang di
tampilkan secara visual dengan bantuan teknologi mobile agar bisa di akses
oleh semua user secara realtime. Admin mengelola data monitoring dan
notifikasi pergerakan tanah yang di tampilkan secara visual dengan bantuan
teknologi website thingspeak agar bisa di akses oleh semua admin secara
realtime.

6.4 Analisis Domain Kasus


Dengan kondisi lingkungan yang ada pada lokasi rawan longsor dan hasil studi
literatur yang telah di review maka didapatkan informasi-informasi mengenai longsor,
syarat harus ditampilkan untuk memenuhi kebutuhan informasi mitigasi monitoring
longsor ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Analisis Domain kasus

No Informasi Satuan Periode Posisi Spesifik Alat

1 Suhu Derajat Celsius realtime Ya

2 Kelembaban Persen realtime Ya

3 Pergerakan tanah Cm/Hari realtime Ya

9
6.5 Analisis Kebutuhan Sensor
Dilakukan untuk mengetahui sensor apa saja yang tepat untuk digunakan guna
memenuhi kebututhan informasi yang telah dianalisis sebelumnya. Berikut adalah
analisis kebutuhan sensor:

Tabel 2 Analisis Kebutuhan Sensor

No Kebutuhan Informasi Sensor

1 Suhu tanah
Soil Moisture
2 Kelembaban tanah

3 Pergerakan tanah Tlit Sw-520D

6.6 Perancangan Perangkat Keras


Perancangan perangkat keras sistem ini terdiri dari beberapa bagian, seperti
NodeMCU V3, Raspberry pi 3 Model B+, sensor kelembaban, sensor pergerakan
tanah.

Table 3 Perancangan sistem & perangkat keras

1. Raspberry pi 3 Model B+
berfungsi sebagai pengolah
data secara lokal

10
1. NodeMCU V3 berfungsi
sebagai sistem kendali
modul-modul sensor input
maupun output.
2. Sensor kelembaban
berfungsi sebagai pemeriksa
kelembaban tanah.
3. Sensor pergerakan tanah
berfungsi sebagai pemeriksa
pergerakan tanah.

6.7 Perancangan Efisiensi Komunikasi Data Ke Basis Data


Perancangan Efisiensi Komunikasi Data Ke Basis Data dalam penelitian ini
berupa:

Gambar 4 Perancangan Efisiensi Komunikasi Data Ke Basis Data

1 Efisiensi komunikasi data dilakukan dengan cara menggunakan teknologi edge


computing.

11
2 pada saat perangkat IoT melakukan aktivitas komunikasi data yang terjadi antar
perangkat menggunakan jaringan UDP secara local, sehingga hal ini dapat
mengurangi lantensi pada saat komunikasi data.
3 Proses pengiriman data-data yang telah diperoleh untuk dikirim ke basis data
yang ada pada cloud (thingspeak).

6.8 Perancangan Efisiensi Pengiriman Data Ke Basis Data


Perancangan Efisiensi Pengiriman Data ke basis data dalam penelitian ini
berupa:

Gambar 5 Perancangan Efisiensi Pengiriman Data Ke basis data

1 Efisiensi pengiriman data ke basis data dilakukan agar edge computing hanya
akan mengirimkan data yang dibutuhkan saja, ketika terjadi perubahan kondisi
pada Lokasi rawan longsor dan memenuhi syarat dalam melakukan pengiriman
data ke basis data.
2 Edge computing memanfaatkan perbedaan data antara data kondisi yang ada
pada data longsor dengan data longsor sebelumnya yang telah disimpan di basis
data jika perbedaan nilai antara dua data tersebut tidak berada didalam range
nilai data referensi maka edge computing akan mengirim data longsor terbaru
dan mengganti nilai data lonsor sebelumnya menjadi data yang baru.

7. Review Literatur
Adapun review literatur yang menjadi referensi dalam penelitiini dan memiliki
hubungan terkait dengan masalah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

12
Tabel 3 Review Literatur

Review Literatur Pertama [1]


Judul Artikel Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor
Menggunakan sensor accelerometer Dan sensor
Kelembabapan Tanah Berbasis Android
Penulis Rahmadya, B. R.
Judul Jurnal/Proceeding Journal of Information Technology and Computer
Engineering
Tahun Penerbitan 2018
Masalah Utama yang Monitoring kelembaban tanah dalam upaya
diangkat peringatan longsor.
Kontribusi Penulis Membangun sistem untuk membantu masyarakat
memonitoring kelembaban tanah melalui
smamrtphone
Ikhtisar Artikel Memberikan manfaat untuk para masyarakat dalam
menginformasi bencana longsor
Hasil Penelitan, Kesimpulan :
• Sistem monitoring peringatan dini bencana
Kesimpulan dan Saran longsor dapat membantu masyarakat dalam
memonitoring longsor.
Saran :
• Mengembangkan sistem peringatan dini
bencana longsor dapat terwujud dan menjadi
dasar penelitian selanjutnya.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan :
• Memonitoring Kelembaban tanah
dengan Penelitan Perbedaan :
• Penerapan studi kasus dan sensor yang
digunakan berbeda.
Komentar Menjadi literatur monitoring dengan IOT sebagai
pengetahuan, pembelajaran untuk peneliti.

Review Literatur Kedua [7]

13
Judul Artikel Perancangan pengukuran pergeseran tanah pada
sistem peringatan Dini bencana tanah longsor
Penulis Reynaldi, M. I., Sofwan, A., & Sumardi, S.
Judul Jurnal/Proceeding TRANSIENT
Tahun Penerbitan 2019
Masalah Utama yang Pergerakan tanah yang terjadi tidak terukur secara
diangkat realtime dan kurangnya informasi mengenai longsor
Kontribusi Penulis Pada penelitian ini didapatkan hasil yaitu Sistem
informasi pendeteksi dini tanah longsor
Ikhtisar Artikel Memberikan manfaat untuk penelitian di bidang
bencana alam supaya lebih persiapan lagi sebelum
bencana terjadi.
Hasil Penelitan, Hasil Penelitian :
• Penggunaan sensor-sensor dan mikrokontoler
Kesimpulan dan Saran
sebagai alat monitoring secara realtime.
Kesimpulan
• hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
informasi tersebut cukup memberikan
pengaruh terhadap penanggulangan bencana
longsor
Persamaan dan Perbedaan Persamaan :
• Objek ynag diteliti sama mengenai pergerakan
dengan Penelitan
tanah longsor
Perbedaan :
• Penelitian sebelumnya tentang informasi
monitoring longsor sedangkan penelitian ini
lebih ke proses peringatan dini untuk
masyarakat secara otomatis.
Komentar Literatur ini memberikan informasi tentang cara kerja
alat pendetesi longsor.
Review Literatur Ketiga [8]

14
Judul Artikel Studi penyebab terjadinya longsor pada jalan provinsi
lintas sipahutar-pangaribuan Desa siabal-abal II
Penulis Debataraja, Pardede.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Darma Agung
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Untuk Menemukan penyebab bencana longsor
diangkat berdasarkan teori dan struktur tanah yang berada di
jalan provinsi.
Kontribusi Penulis Mengembangkan penelitian yang sebelumnya sudah
di lakukan dalam mencari penyebab terjadinya
longsor dengan metode yang berbeda.
Ikhtisar Artikel Menghasilkan informasi penyebab terjadinya longsor
Hasil Penelitan,• Kesimpulan :
Kesimpulan dan Saran • Penelitian penyebab terjadinya longsor dapat
terjadi akibat terjadinya pergerakan tanah yang
disebabkan beberapa factor, salah satunya
kelembaban. Dan lain-lain.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan :
dengan Penelitan • Masalahah yang diteliti sama-sama proses
penyebab tanah longsor
Perbedaan :
• Objek yang diteliti sama dan
pengimplementasian nya berbeda.
Komentar Artikel diatas memberikan informasi tentang
Penyebab terjadinya longsor.

Review Literatur Keempat [9]


Judul Artikel Mitigasi Bencana Banjir dengan Sistem Informasi
monitoring Dan Peringatan Dini Bencana

15
menggunakan Microcontroller Arduino Berbasis IoT
Penulis Danang, D., Suwardi, S., & Hidayat, I. A
Judul Jurnal/Proceeding TEKNIK
Tahun Penerbitan 2019
Masalah Utama yang Bagaimana cara memonitoring dalam bencana Banjir
diangkat dengan IOT.
Kontribusi Penulis Membuat pengembangan sistem informasi mengenai
peringatan dini bencana banjir.
Ikhtisar Artikel Merancang sebuah alat yang dapat memonitoring
kapasitas air dan memberikan peringatan jika air
berkpotensi akan mengalami kebanjiran
Hasil Penelitan, Kesimpulan :
Kesimpulan dan Saran • Mikrokontroler dapat digunakan untuk
memproses data pada pembuatan Monitoring
banjir secara otomatis, dengan menggunakan
sensor-sensor yang dimanfaatkan
Saran :
• Kepada semua pihak yang ingin melanjutkan
penelitian ini bisa lanjutkan dan meneliti
kekuatan dan kecepatan informasi yang
diterima oleh user karena masih ada data yang
tertunda walaupun tidak begitu signifikan.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan :
dengan Penelitan • Dalam penelitian ini menggunakan
mikrokontoler yang sama dan dapat di remote
secara otomatis.
Perbedaan :
• Dalam penerapan studi kasus, mikrokontroler
yang digunakan, ada tambahan sensor

16
kelembaban dan sensor kemiringan yang tidak
ada di penelitian ini
Komentar Penelitian ini memberikan gambaran kepada peneliti
tentang memonitoring secara jarak jauh.
Review Literatur Kelima [6]
Judul Artikel Perancangan dan Pembuatan Sistem Monitoring Suhu
Ayam, Suhu dan Kelembaban Kandang untuk
Meningkatkan Produktifitas Ayam Broiler
Penulis Ganjar Turesn, Andriana, Sutisna R, Muhamad N
Judul Jurnal/Proceeding Teknik
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Bagaimana cara yang tepat guna untuk pemeliharaan
diangkat ayam
Kontribusi Penulis Membuat pengembangan sistem monitoring kandang
ayam
Ikhtisar Artikel Merancang dan membuat suatu kandang ayam dengan
sistem close house yang nantinya suhu tubuh ayam
broiler serta suhu dan kelembaban lingkungan
kandang akan bisa di monitoring oleh
pemilik/peternak
Hasil Penelitan, Kesimpulan:
Kesimpulan dan Saran • Dengan menggunakan kandang ayam type
clouse house maka peternak tidak perlu lagi
untuk mengatur suhu/kelembaban secara
manual
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Memonitoring suhu kelembaban
Perbedaan:
• Sistem yang dibangung memiliki kontrol

17
otomatisasi pada sensor suhu
Komentar Penelitian ini memberikan gambaran kepada peneliti
tentang memonitoring suhu kelembaban secara jarak
jauh.
Review Literatur Keenam [6]
Judul Artikel EFISIENSI KOMUNIKASI DATA PADA SISTEM
MONITORING DAN CONTROLLING KANDANG
AYAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
INTERNET OF THINGS DAN ANDROID
Penulis A M Bachtia, P AYudha Septa Triyon
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika
Tahun Penerbitan 2019
Masalah Utama yang mengurangi latensi serta meminimalisir kegagalan
diangkat dalam proses komunikasi data yang disebabkan oleh
koneksi internet yang buruk
Kontribusi Penulis Merancang komunikasi data dengan UDP karena
merupakan protokol internet yang mana sangat
mengutamakan kecepatan dalam proses pengiriman
data sehingga UDP biasanya digunakan untuk
kebutuhan data realtime
Ikhtisar Artikel Pada jurnal dikatakan cara implementasi UDP Pada
jaringan lokal
Hasil Penelitan, Hasil Penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Efisiensi ini juga berhasil meminimalisir
komunikasi data yang terjadi pada perangkat
IoT dengna basis data yang ada pada basis data
cloud sebesar 5 – 8 kali/jam yang mana tanpa
menggunakan efisiensi ini komunikasi data
yang terjadi antara perangkat IoT dengan basis

18
data cloud yang terjadi ketika menggunakan
interval waktu pada saat pengiriman data ke
basis data yang ada pada cloud.
Kesimpilan:
• Efisiensi komunikasi data yang dilakukan
berhasil mengurangi latensi sebesar 10x lipat
dan intensitas pada proses komunikasi data
antar perangkat IoT sebesar 7x lipat.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Sama sama menerapkan UDP sebagai teknik
komunikasi data
Perbedaan:
• Studi kasus yang di angkat berbeda
Komentar Penelitian ini memberikan informasi bahwa cara kerja
UDP memiliki pengaruh terhadap komunikasi data dan
pengolahan daya

Review Literatur KeTujuh [3]


Judul Artikel IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BENCANA
TANAH LONGSOR DI PROVINSI LAMPUNG
Penulis Suryana Prawiradisastra
Judul Jurnal/Proceeding -
Tahun Penerbitan 2015
Masalah Utama yang Tingkat kerawanan tanah longsor ditentukan oleh
diangkat beberapa parameter,
Kontribusi Penulis mengidentifikasi dan informasi bencana tanah longsor
sangat diperlukan di dalam pengelolaan lahan di
Provinsi Lampung
Ikhtisar Artikel Pada jurnal dikatakan cara menidintifikasi tanah yang

19
memiliki kerawanan untuk longsor
Hasil Penelitan, Hasil penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Provinsi Lampung merupakan wilayah yang
memiliki karakteristik rawan bencana tanah
longsor. Pada penelitian ini tingkat kerawanan
tanah longsor yang dipergunakan adalah rawan
tinggi, rawan menengah dan rawan rendah.
Kesimpulan:
• Cara paling efektif untuk meminimalkan
dampak tanah longsor adalah dengan mengatur
lokasi pembangunan di tanah yang stabil dan
memanfaatkan daerah-daerah rawan longsor
sebagai lahan-lahan kosong terbuka, atau
sebagai tempat kegiatan dengan intensitas
rendah (taman, padang penggembalaan,dan
lain-lain).
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Sama meneliti tentang pergerakan tanah
Perbedaan:
• Di penelitian ini mencari teori atau cara
menentukan tentang pergerakan tanah lonsor.
Komentar -
Review Literatur Kedelapan
Judul Artikel SIMULASI PENGUKURAN INTRAFAIRNESS
DAN INTERFAIRNESS PROTOKOL-PROTOKOL
STREAM CONTROL TRANSMISSION PROTOCOL
(SCTP) DAN TRANSMISSION CONTROL
PROTOCOL (TCP) PADA JARINGAN UNICAST
Penulis Bagio Budiardjo dan Michael Thiotrisno

20
Judul Jurnal/Proceeding -
Tahun Penerbitan 2003
Masalah Utama yang Penerapan SCTP dan TCP dalam satu jaringan unicast
diangkat umumnya dapat dilakukan tanpa menurunkan kinerja
jaringan secara keseluruhan dan masih menghasilkan
indeks fairness yang tinggi
Kontribusi Penulis Membuktikan bahwa SCTP apakah mampu mencapai
throughput yang lebih besar dibandingkan TCP
Ikhtisar Artikel -
Hasil Penelitan, Kesimpulan:
Kesimpulan dan Saran • SCTP terbukti mampu mewujudkan
Intrafairness yang tinggi (0.85-0.95) setelah
jaringan mencapai titik kestabilan, walaupun
jaringan mengalami kelangkaan bandwidth
(bottleneck).
Saran:
Persamaan dan Perbedaan Persamaan;
dengan Penelitan • Di penelitian ini sama-sama melakukan
manipulasi pengiriman data melalui jaringan
Perbedaan:
• Tidak mengimplementasikanya pada IOT
Komentar -
Review Literatur Kesembilan [10]
Judul Artikel Desain sistem peringatan Dini Zona rawan longsor
dengan penerapan sensor kelembaban Dan getaran pada
tanah
Penulis Susilo, A., Santoso, D. R., Rachmansyah, A., &
Zaika, Y
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Meteorologi dan Geofisika

21
Tahun Penerbitan 2011
Masalah Utama yang Tanah longsor yang menimbulkan kerugian
diangkat
Kontribusi Penulis Merancang sistem peringatan dini longsoran atau
gerakan tanah.
Ikhtisar Artikel Penelitian ini membahas tentang bagaimana
merancang alat yang berupa sistem peringatan dini
untuk kawasan zona longsor
Hasil Penelitan, Hasil penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Penelitian ini berupa mini versi yang
menyerupai bidang tanah yang dapat
mendeteksi pergerakan tanah melalui getaran
Kesimpulan:
• Longsor yang diakibatkan oleh getaran,
diperlukan suatu getaran yang cukup besar.
• Jika getarannya kecil, dan sudut kemiringan
kecil, maka kecil kemungkinannya untuk terjadi
longsoran
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Dipenelitian ini sama sama merancang sistem
pendeteksi dini bagi tanah lonsor
Perbedaan:
• Tidak menggunakan Protokol UDP dalam
komunikasi data.
Komentar Untuk memberikan gambaran mengenai rangkaian alat
yang di gunakan
Review Literatur Kesepuluh [4]
Judul Artikel Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor
Berbasis wireless sensor network Di Kecamatan

22
Sentani Jayapura. Inspiration
Penulis Weya, S., Hasanuddin, Z. B., & Arda, A. L.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tahun Penerbitan 2019
Masalah Utama yang Menyelesaikan Rawan bencana longso di daeerah
diangkat sentani jayapura yang minim komunikasi
Kontribusi Penulis Merancang suatu system integrasi yang tidak hanya
mendeteksi potensi longsor, tetapi juga memberikan
informasi kepada masyarakat sekitar dan pemerintah
setempat sehingga upaya prefentif (pencegahan) sedini
mungkin bisa ditempuh
Ikhtisar Artikel Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan
teknologi informasi di bidang geografi.yaitu
pergerakan tanah
Hasil Penelitan, Kesimpulan
Kesimpulan dan Saran • Alat pendeteksi tanah longsor dapat bekerja
secara bertahap dalam memberikan output
ataupun informasi hinggamemberikan
peringatan akan terjadinya bencana alam tanah
longsor. Tahapan-tahapan tergantung pada
rentangan tanah yang ditimbulkan oleh
pergeseran permukaan tanah
Saran:
• Menambahkan fungsi - fungsi teknologi earlly
worning system dari alat sensor extensometer
dapat dikembangkan untuk tingkat sensitifitas
dan keakuratan terhadap pergeseran tanah
perlu ditambahkan beberapa titik sensor yang
memiliki keakuratan tinggi.

23
Persamaan dan Perbedaan Pesamaan:
dengan Penelitan • Memiliki kesamaan dari konsep pengambilan
data dari sensor pergerakan tanah
Perbedaan:
• Metode komunikasi data yang di terapkan
berbeda.
Komentar Untuk memberikan pemahaman cara penerapan
pengiriman informasi secara nirkabel dan dapat di
akses secara publik
Review Literatur Kesebelas [11]
Judul Artikel Peracangan Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor
Berbasis Mobile
Penulis Noviardi, N.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Teknik Elektro ITP
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Untuk membantu pengelolaan bencana aktifitas di area
diangkat rawan bencana tanah longsor perlu di pantau, situasi
realtime dari keadaan lingkungan rawan longsor harus
terdata dengan baik
Kontribusi Penulis bagaimana kondisi State of The Art (SOTA)
perancangan sistem peringatan dini dengan penerapan
Internet of Things (IoT) pada bencana tanah longsor
khususnya pada jalur lalu lintas
Ikhtisar Artikel Pada penelitian ini dengan merancang suatu sistem
sensor beserta perangkat akuisisi datanya untuk
peringatan dini tanah longsor. Eksperimen dilakukan
pada skala laboratorium dengan mengukur besarnya
parameter-parameter yang memicu terjadinya tanah
longsor, yaitu; kadar air tanah, dan pergerakan tanah.

24
Hasil Penelitan, Hasil Penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Begitu sebaliknya tampilan informasi dalam
bentuk bahaya, jika pergeseran melebihi 4cm
dan kadar air selain 20% hingga 50%
Kesimpulan:
• Dengan menggunakan alat peringatan dini
bencana longsor berbasis mobile ini, dapat
membantu masyarakat lereng bukit untuk
menerima informasi lebih cepat tentang
bencana longsor. Dengan menggunakan
aplikasi ini dapat mengurangi korban jiwa yang
akan disebabkan oleh bencana lonsor.

Persamaan dan Perbedaan Pesamaan:


dengan Penelitan • Memiliki kesamaan dari konsep pengambilan
data dari sensor pergerakan tanah
Perbedaan:
• Metode komunikasi data yang di terapkan
berbeda.
Komentar Dipenelitian ini didapat informasi tentang tingkat
bahaya longsor berdasarkan kelembaban dan
pergerakan tanah
Review Literatur Kedua belas [12]
Judul Artikel Sistem Pendeteksi Dini Longsor Menggunakan
Teknologi Wireless Sensor Network (WSN)
Penulis Taufal Hidayat
Judul Jurnal/Proceeding JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP
Tahun Penerbitan 2017
Masalah Utama yang Bagaimana merancang sistem untuk terjadinya

25
diangkat longsor dapat dilakukan oleh proses antisipasi dan
pencegahan agar bencana tanah longsor tidak terjadi.
Kontribusi Penulis Pada penelitian ini akan digunakan teknologi wireless
sensor network (WSN)
Ikhtisar Artikel Pada penelitian ini akan digunakan teknologi wireless
sensor network (WSN) sebagai sistem deteksi dini
bencana longsor. Pemilihan implementasi WSN ini
karena WSN memiliki banyak kelebihan dibanding
teknologi lain, seperti SISTEM PENDETEKSI DINI
LONGSOR MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
WIRELESS SENSOR NETWORK 88 mudah untuk
di kembangkan, jarak jangkauan yang luas, dan lebih
tahan terhadap gangguan luar.
Hasil Penelitan, Kesimpulan:
Kesimpulan dan Saran • Pada penelitian ini telah dirancangan sistem
deteksi dini bencana longsor menggunakan
impmenetasi teknologi WSN, pada penelitian
ini perancangan baru sampai tahan prototype.
Untuk peneltiain selanjutnya prortoype ini
dapat diekambangan dengan meingtrasika
dengan teknologi power varvesting sebagai
sumber day adari node sensor.
Saran: -
Persamaan dan Perbedaan Pesamaan:
dengan Penelitan • Memiliki kesamaan dari konsep pengambilan
data dari sensor pergerakan tanah
Perbedaan:
• Metode komunikasi data yang di terapkan
berbeda.

26
Komentar -
Review Literatur Ketiga belas [13]
Judul Artikel Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Tanah
Longsor Berbasis Mikrokontroler ATmega328
Menggunakan Metode Penginderaan Berat
Penulis Mardhatillah, E., & Wildian, W.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Fisika Unand
Tahun Penerbitan 2017
Masalah Utama yang Bagaimana mitigasi bencana tanah longsor
diangkat
Kontribusi Penulis Merancang sistem peringatan dini tanah longsor
berdasarkan penginderaan pergeseran permukaan
tanah menggunakan optocoupler (fototransistor dan
LED) dan intensitas curah hujan. R
Ikhtisar Artikel Perancangan bentuk prototipe dimulai dari
perancangan bentuk fisik alat untuk mendeteksi
pergeseran tanah. Prototipe terdiri dari sistem sensor
pergeseran tanah yang dilengkapi dengan pegas yang
akan memendek jika dikenai beban
Hasil Penelitan, Kesimpulan:
Kesimpulan dan Saran • Berdasarkan data dan analisis serta pengujian
hasil keseluruhan rancang bangun sistem
deteksi dini tanah longsor menggunakan
metode pendinderaan berat yang telah
dirancang, dapat bekerja seperti yang telah
direncanakan dan berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Pembacaan besar pergeseran
tanah yang ditampilkan pada layar LCD 16x2
dan sistem alarm (lampu indikator dan buzzer

27
) diproses menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Sistem peringatan dini tanah
longsor ini juga mampu mengaktifkan
indikator LED untuk status siaga 1
(pergeseran tanah sebesar 1,03 cm), siaga 2
(2,14 cm), siaga 3 (3,24 cm), dan bahaya (4,33
cm; bunyi buzzer). Kesalahan rata-rata pada
pembacaan pergeseran tanah adalah 1,46%.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Topik yang dibahas sama-sama tentang tanah
longsor
Perbedaan:
• Perancangan prototype yang di rancang
berbeda namun dengan sensor yang sama
Komentar -
Review Literatur Keempat belas [14]
Judul Artikel Rancang bangun sistem peringatan Dini bahaya tanah
longsor dengan sensor hygrometer Dan piezoelectric
Penulis Diah Parwati, N. K., Wiharta, D. M., & Setiawan, W.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal SPEKTRUM
Tahun Penerbitan 2018
Masalah Utama yang frekuensi terjadinya tanah longsor masih cukup
diangkat tinggi.
Kontribusi Penulis merancang early warning system menggunakan
ATmega328 dengan sensor hygrometer dan sensor
piezoelectric.
Ikhtisar Artikel Sistem ini memiliki tiga status yaitu aman, waspada
dan awas. Persentase kelembaban tanah dan
pergerakan tanah dapat dipantau melalui smartphone

28
dan pada situs www.thingspeak.com.
Hasil Penelitan, Kesimpulan:
Kesimpulan dan Saran • Peringatan dini terkait bahaya tanah longsor
bisa dibangun dengan sensor hygrometer dan
sensor piezoelectric yang dikontrol dengan
mikrokontroler ATmega328. Dari hasil
pengamatan diperoleh bahwa status bencana
tanah longsor bisa diklasifikasikan dalam tiga
status yaitu: (1) Status aman dinyatakan
dengan nilai getar < 5% dan nilai kelembaban
< 3.5%. (2) Status waspada dinyatakan dengan
nilai getar < 5% dan nilai kelembaban > 3.5%,
dan (3) Status awas dinyatakan dengan nilai
getar > 5% dan nilai kelembaban > 3.5%.
Saran
• Agar alat ini dapat berfungsi lebih baik lagi,
ada beberapa hal yang perlu dikembangkan
diantaranya: Web server ThingSpeak bisa
diganti dengan web server sendiri agar
keamanan data lebih terjaga, Notifikasi sms
yang hanya ke satu nomor, dapat dibuat
mengirim ke lebih banyak nomor agar
peringatan untuk mengungsi tersampaikan ke
semua warga ditempat. Sistem yang dibuat
bisa ditambahkan fungsi kalibrasi agar dapat
disesuaikan dengan kondisi dan jenis tanah
yang berbeda. Dan untuk mendapatkan
pengukuran yang lebih akurat, jarak jangkau
deteksi sensor perlu diukur untuk mengetahui

29
area cakupan sensor.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Topik yang dibahas sama-sama tentang tanah
longsor dan menggunakan sensor yang sama
Perbedaan:
• Memiliki perbedaan dari visualisai
penyampaian informasi, dipenelitian ini
menggunakan SMS sebagai media notifikasi
peringatannya.
Komentar
Review Literatur Kelima belas [15]
Judul Artikel Rancang bangun over the air update firmware pada
perangkat IoT dengan protokol mqtt
Penulis Supriyanto, S., Faiqurahman, M., & Kusuma, W. A.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Repositor
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Melakukan konfigurasi komunikasi kabel serial ke
diangkat usb dan mikro sd
Kontribusi Penulis Menjembatani aplikasi dengan iot melalui jaringan
MQTT
Ikhtisar Artikel Perancangan protokol untuk memngirim secara
wireles tanpa perlu lagi menggunakan usb dalam
membuild dari arduino uno pada perangkat iot dengan
wi-fi
Hasil Penelitan, Hasil Penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Perangkat IOT dengan protokol MQQT Lebih
di rekomendasikan untuk digunakan dalam
pengiriman file dengan keberhasilan cukup
baik.

30
Saran:
-
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Topik yang dibahas sama-sama protokol
pengiriman data
Perbedaan:
• Memiliki perbedaan topik penelitian serta
penerapan protokol jaringan
Komentar -
Review Literatur Ke Enam belas [5]
Judul Artikel Komunikasi Data Berbasis Protokol UDP pada
Sistem Ubiquitous Mobile Sensing Kualitas Sumber
Air
Penulis Darsono, Y. W., Adianto, A., & Apriani, M
Judul Jurnal/Proceeding IJCCS (Indonesian Journal of Computing and
Cybernetics Systems),
Tahun Penerbitan 2016
Masalah Utama yang Kebutuhan akan monitoring, pengendalian dan
diangkat evaluasi kualitas air yang efektif dan efisien di
perairan daerah Surabaya
Kontribusi Penulis menguji dan menganalisis air di laboratorium selama
ini relatif mahal dan tidak mempunyai kemampuan
pengambilan data secara real time, analisa dan
pengiriman informasi yang cepat dalam mengambil
keputusan.
Ikhtisar Artikel Sistem ini dinamakan Ubiquitous Mobile Sensing
yang terdiri dari mikrokontroler arduino, sensor
kualitas air, dan smartphone android yang
mempunyai kemampuan mendeteksi temperatur,

31
dissolved oxygen (DO), pH, dan electrical
conductivity (EC) secara real time. Dengan sistem
monitoring ini diharapkan data yang dihasilkan lebih
akurat, cepat dan lebih murah.
Hasil Penelitan, Kesimpulan:
Kesimpulan dan Saran • Pemilihan jenis protokol komunikasi data
harus memperhatikan kecepatan dan
keakurasian data yang diperoleh, dimana pada
penelitian ini peneliti memilih menggunakan
pemrograman socket dengan protokol UDP
sebagai protokol pengiriman data dan
menggunakan protokol http.
• Penggunaan penyimpanan data internal untuk
mengatasi gangguan komunikasi data dengan
mengunakan jaringan data LTE Telkomsel
Saran:
• UMS dapat direalisasikan dengan baik
menggunakan multi komunikasi data dengan
komunikasi wireless jaringan data LTE
berbagai operator.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Topik yang dibahas sama-sama pengiriman
data yang minim jaringan internet yang stabil
Perbedaan:
• Topik yang di bahas dan sensor digunakan
beberapa berbeda dengan penelitian ini
Komentar Membantu memberikan pemahaman cara kerja UDP
pada dan komunikasi data antar jaringan
Review Literatur Ke Tujuh belas [16]

32
Judul Artikel Implementasi Teknologi Virtualisasi Berbasis
Kontainer untuk Perangkat Internet of Things pada
Pertanian Presisi
Penulis Data, M., Yahya, W., & Kurniawan, A.
Judul Jurnal/Proceeding CYBERNETICS
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Mengendalikan sensor pertanian dan
diangkat menghubungkannya dengan infrastruktur cloud
Kontribusi Penulis Merancang infrastruktur cloud dengan sensor di
pertanian.
Ikhtisar Artikel menunjang pertanian presisi. Salah satu tantangan
dalam penerapan IoT dalam pertanian presisi adalah
keberagaman aplikasi dan protokol komunikasi di
tengah keterbatasan sumber daya perangkat sensor
yang digunakan.
Hasil Penelitan, Hasil penelitian:
Kesimpulan dan Saran • membuktikan bahwa penggunaan Docker,
tidak menurunkan kinerja Raspberry Pi.
Sehingga penggunaan Docker pada
infrastruktur IoT pertanian presisi sangat
mungkin untuk dilakukan karena memberikan
keuntungan berupa kemudahan dalam
implementasi, update, dan pengisolasian
proses.
Kesimpulan:
• Penelitian ini telah berhasil
mengimplementasikan teknologi virtualisasi
berbasis kontainer menggunakan Docker pada
perangkat gateway IoT pertanian presisi

33
berupa Raspberry Pi 2. Docker memberikan
kemudahan dalam implementasi, update, dan
pengisolasian proses dari program gateway
IoT tanpa menurunkan kinerja dari Raspberry
Pi 2 secara signifikan
• Base image Raspibian cocok digunakan pada
perangkat gateway IoT karena terbukti lebih
hemat penggunaan sumber daya
Saran:
-
Persamaan dan Perbedaan Persamaan
dengan Penelitan • Topik yang dibahas sama-sama
memanfaatkan protokol untuk pengiriman
data berbasis IOT
Perbedaan:
• Topik yang di bahas dan sensor yang
digunakan beberapa berbeda dengan
penelitian ini
Komentar Penelitian ini menggambarkan bagaimana data
diterima melalui dengan ukuran tertentu yang
diterapkan pada IOT
Review Literatur Ke Delapan belas [17]
Judul Artikel Analisa Performansi Protokol TCP, UDP dan SCTP
Pada Lalu Lintas Multimedia
Penulis Yesi Mardiana, M., & Julidian Sahputra, S.
Judul Jurnal/Proceeding -
Tahun Penerbitan 2017
Masalah Utama yang melakukan Analisa Performansi Protokol TCP, UDP
diangkat dan SCTP pada Lalu Lintas Multimedia.

34
Kontribusi Penulis software analisa jaringan ini memiliki fitur yang
lengkap seperti bisa melakukan filter hamper semua
protocol pada OSILayer, memiliki laporan hasil yang
mudah dibaca dan lain sebagainya
Ikhtisar Artikel dengan melakukan analisa cara online dan offline
didapat hasil protocol SCTP baik untuk aktifitas
Multimedia akan tetapi tidak bisa digunakan secara
bersamaan dengan aktifitas yang lainnya (seperti
percakapan video). untuk aktifitas seharihari
sebaiknya menggunakan protocol TCP dan UDP
karena cenderung stabil.
Hasil Penelitan, Hail Penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Hasil pengujian menunjukkan bahwa protocol
SCTP adalah protocol yang paling bagus
untuk aktivitas multimedia ditandai dengan
besarnya jumlah frame dan data yang berhasil
ditansfer. sehingga akan menghasilkan
kualitas video yang bagus (Tidak putus-putus
dan lain sebagainya).
Kesimpulan:
• Protokol TCP merupakan protocol yang
paling stabil dan bisa digunakan untuk
aktivitas secara bersamaan seperti memutar
video streaming, sambil browsing dan lain-
lain.
• Protocol SCTP tidak baik digunakan untuk
aktivitas sehari-hari dikarenakan protocol ini
akan menggunakan kemampuan dari media
untuk melakukan transper (Troughtput) yang

35
besar sehingga hanya kita bisa melakukan
aktivitas satu persatu.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan
dengan Penelitan • Topik yang dibahas sama-sama
memanfaatkan protokol untuk pengiriman
data
Perbedaan:
• Topik yang dibahas mengenai pengujian
pengiriman data saja
Komentar Dapat diambil informasi mengenai kelebihan dan
kekurangan Protokol-protokol saat digunakan
Review Literatur Ke Sembilan belas [19]
Judul Artikel Motion Monitoring System Based on IoT
Penulis Susilawati, S., Zulfikar, S., & Muhathir, M
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Teknik Informatika dan Komputer
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Setiap objek dapat mengalami pergerakan dan
diangkat pergerakan pada suatu objek dapat terjadi setiap
waktu
Kontribusi Penulis Penelitian untuk merancang perangkat Internet of
Things (IoT) yang dapat mengamati dan mendeteksi
terjadinya perubahan gerakan suatu objek. Perangkat
yang dirancang berukuran kecil, sekitar 44 x 48
milimeter dengan konsumsi daya yang sangat rendah.
Ikhtisar Artikel Tahapan perancangan dimulai dengan perekaman
data gerakan menggunakan sensor accelerometer
MPU6050 sebagai pendeteksi gerakan, arduino mini
sebagai alat pengendali, WiFi ESP8266 sebagai
media komunikasi pengirim data dari perangkat lunak

36
penerima data gerak dengan protokol UDP. Hasil
ujicoba yang diperolah menunjukkan bahwa
perangkat ini sangat sensitif mendeteksi perubahan
gerak dan sudut X, Y dan Z dari suatu objek.
Hasil Penelitan, Kesimpulan
Kesimpulan dan Saran • Fitur perangkat keras perlu ditambah, seperti
penambahan fitur GPS, koneksi GPRS
onboard dan fitur sumber daya panel surya,
sehingga perangkat dapat ditempatkan di
lingkungan luar yang tidak memiliki koneksi
WiFi. Protokol komunikasi perlu dibenahi
dengan menggunakan protokol MQTT agar
komunikasi IoT lebih efisien.
Saran:
• Perangkat keras dan lunak IoT untuk
memonitor gerak sudah bekerja dengan baik.
Beberapa penelitian yang harus dilakukan
adalah mengujicoba perangkat lebih jauh
seperti memonitor gerakan ibu hamil,
orangtua, pasien pasca stroke, , kestabilan
gedung-gedung dan pepohonan tua.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan
dengan Penelitan • Topik yang dibahas sama-sama
memanfaatkan protokol untuk pengiriman
data berbasis IOT
Perbedaan:
• Topik yang di bahas dan sensor yang
digunakan beberapa berbeda dengan
penelitian ini

37
Komentar -
Review Literatur Ke Dua puluh [18]
Judul Artikel Sistem Pengukur Curah Hujan sebagai Deteksi Dini
Kekeringan pada Pertanian Berbasis Internet of things
Penulis Laksono, S. S., & Nurgiyatna, N.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Teknik Elektro
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Faktor Hujan merupakan pengaruh besar berpengaruh
diangkat terhadap kegiatan industri, terutama pada sektor
pertanian.
Kontribusi Penulis Merancang sistem deteksi cuaca berupa hujan
Ikhtisar Artikel Membuat sebuah Sistem Pengukur Curah Hujan
sebagai Deteksi Dini Kekeringan pada Pertanian
Berbasis Internet of Things menggunakan Raspberry
pi 3 sebagai controller. Bahasa pemrograman python
digunakan untuk mengambil data dari sensor
kemudian mengolahnya dan diteruskan melalui API
telegram sebagai sebuah pesan. Sensor yang
digunakan penulis adalah sensor magnetic yang
diterapkan dalam bentuk tipping bucket untuk
membaca pengukuran curah hujan. Dengan
menggunakan sebuah social media berupa Telegram,
penulis berharap dapat memudahkan masyarakat
dalam pengelolaan pertanian.
Hasil Penelitan, Kesimpulan:
Kesimpulan dan Saran • Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan
sistem pengukur curah hujan sebagai deteksi
dini kekeringan pada pertanian berbasis
Internet Of Things (IOT) dapat berjalan sesuai

38
dengan fungsinya, di mana alat dapat
mengukur curah hujan dan memberi informasi
dalam bentuk notifikasi peringatan dini
potensi kekeringan pada sektor pertanian,
yang diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas pada sektor pertanian
Saran:
• Sistem ini tidak hanya diterapkan pada sektor
pertanian saja dan dapat dikembangkan untuk
penerapannya pada sektor sektor lain
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Sistem yang dibangun mengenai monitoring
Perbedaan:
• Tidak menggunakan kontrol notifikasi yang
memanfaatkan API telegram.
Komentar Menjadi gambaran sebagai penerapan visualisasi
penyajian kepada pengguna
Review Literatur Ke Dua puluh satu [18]
Judul Artikel Sistem Pemantauan Kadar Gas pada Tambang Batu
bara Berbasis IoT Menggunakan Teknologi
Komunikasi LoRa
Penulis Ikhsan, F. M., & Rivai, M
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Teknik ITS
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Bagaimana cara pemantauan kadar gas pada tambang
diangkat batu bara
Kontribusi Penulis Merancang sistem pemantau gas pada batubara
berbasis IOT
Ikhtisar Artikel Hasil yang didapatkan di pengujian tersebut berbeda.

39
Jarak komunikasi maksimal yang bisa dilakukan di
daerah perkotaan kurang lebih 600 meter. Konsentrasi
gas yang terukur saat pengujian relatif naik turun
dikarenakan faktor alam seperti adanya angin
Hasil Penelitan, Hasil penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Pada penelitian ini telah dirancang dan dibuat
sebuah sistem pemantauan kadar gas pada
tambang batu bara berbasis IoT
menggunakan teknologi komunikasi LoRa.
Modul GPS dapat membaca lokasi dengan
baik ketika berada di luar ruangan. LoRa
dapat mengirimkan data dengan baik dalam
jarak kurang lebih 600m jika dicoba di area
perkotaan, namun LoRa dapat mengirimkan
data hingga 1,6 Km di area pertambangan.
Nilai rata-rata CH4 dan CO2 di area
pertambangan adalah 18,72 ppm dan 2196,20
ppm. Dalam aplikasi Blynk, data yang
diterima dari Node MCU belum bisa secara
cepat sampai ke aplikasi dikarenakan ada
faktor yang mempengaruhi, seperti jaringan
seluler lemah, pengiriman data juga menjadi
lemah.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Penggunaan mikrokontroler Node MCU
Perbedaan
• Studi kasus yang di teliti berhubungan dengan
sensor gas
Komentar Dapat diambil informasi mengenai Node MCU dan cara

40
implementasiannya
Review Literatur Ke Dua puluh dua [19]
Judul Artikel Monitoring dan Kontrol Sistem Irigasi Berbasis IoT
Menggunakan Banana Pi
Penulis Wijaya, A., & Rivai, M.
Judul Jurnal/Proceeding Jurnal Teknik ITS
Tahun Penerbitan 2018
Masalah Utama yang pengaliran air atau irigasi dilakukan secara manual.
diangkat
Kontribusi Penulis Merancang sistem monitoring dan kontroling irigasi
berbasis IOT
Ikhtisar Artikel IoT dapat dimanfaatkan di berbagai bidang, salah
satunya adalah bidang pertanian. Pada bidang ini IoT
dapat digunakan untuk memantau dan mengatur
berbagai hal untuk menunjang pertanian. Pada
penelitian ini akan dibuat suatu peralatan yang
digunakan untuk monitoring dan kontrol sistem
irigasi berbasis IOT
Hasil Penelitan, Hasil Penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Pada penelitian ini telah dibuat alat untuk
monitoring dan kontrol pada sistem irigasi
berbasis IoT menggunakan Banana Pi.
Konsep IoT diterapkan pada Single Board
Computer Banana Pi M3, basis data Firebase,
dan aplikasi android.
Kesimpulan:
• sistem harus menggunakan koneksi internet
yang sama. Pada penelitian ini terdapat huruf
yang tidak terkirim dalam komunikasi serial

41
maupun pada basisdata sehingga tampilan
pada aplikasi akan tidak lengkap beberapa
saat.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan;
dengan Penelitan • Penelitian ini membahas sistem monitoring
jarak jauh
Perbedaan:
• Media komunikasi data secara langsung
tanpa tambahan protokol komunikasi data
lokal
Komentar -
Review Literatur Ke Dua puluh tiga [20]
Judul Artikel PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE
PROTOKOL KOMUNIKASI DATA PADA SISTEM
DETEKSI ASAP ROKOK BERBASIS INTERNET
OF THINGS
Penulis Pether V.B. Romony, Lanny Sitanayah, Junaidy B.
Sanger
Judul Jurnal/Proceeding JURNAL REALTECH
Tahun Penerbitan 2020
Masalah Utama yang Asap rokok adalah salah satu asap beracun yang
diangkat berbahaya bagi kesehatan manusia
Kontribusi Penulis Merancang , sebuah sistem deteksi asap rokok
menggunakan Arduino board dan Raspberry Pi telah
dirancang dan diimplementasikan menggunakan
protokol Message Queuing Telemetry Transport
(MQTT)
Ikhtisar Artikel Arduino board dan NodeMCU. Kemudian, penulis
melakukan perbandingan Quality of Service dari dua

42
protokol komunikasi data, yaitu Transmission Control
Protocol dan User Datagram Protocol pada sistem
tersebu
Hasil Penelitan, Hasil penelitian:
Kesimpulan dan Saran • Transmission Control Protocol dan User
Datagram Protocol pada sistem tersebut.
Parameter Quality of Service yang
dibandingkan saat proses pengiriman data
adalah delay dan data loss. Untuk setiap
protokol, simulasi dilakukan selama 1 jam
dengan pengiriman data setiap 5 detik, 10
detik, sampai 1 menit. Hasil yang diperoleh
adalah data loss dengan Transmission Control
Protocol lebih rendah dari pada data loss
dengan User Datagram Protocol, sedangkan
delay dengan User Datagram Protocol lebih
rendah dari pada delay dengan Transmission
Control Protocol.
Kesimpulan:
• perangkat keras dapat mendeteksi asap rokok
dan perangkat lunak dapat mengirimkan dan
menerima data menggunakan TCP dan UDP.
Nilai parameter data loss pada TCP adalah
0%, sedangkan pada UDP bervariasi sesuai
dengan traffic pada jaringan. Nilai parameter
delay pada UDP lebih rendah dibandingkan
TC
Saran:
• sistem dapat dikembangkan dengan

43
menambahkan actuator seperti alarm yang
diaktifkan ketika asap rokok dideteksi. Juga
dapat ditambahkan algoritma data mining
untuk membedakan asap rokok dan asap-asap
lain yang mungkin dideteksi oleh sensor
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Pemanfaatan UDP pada komunikasi data
Perbedaanya:
• Sensor-sensor yang digunakan berbeda
Komentar Dapat diambil informasi cara kerja udp pada IOT
Review Literatur Ke Dua puluh empat [21]
Judul Artikel Singkronisasi protokol udp pada Komunikasi robot
Sepak Bola Beroda Indonesia
Penulis Muhammad akbar
Judul Jurnal/Proceeding -
Tahun Penerbitan
Masalah Utama yang Bagaimana olahraga sepak bola diterapkan pada
diangkat teknologi robot
Kontribusi Penulis Merancang komunikasi data dengan singkronisasi
protokol udp pada robot
Ikhtisar Artikel
Hasil Penelitan, Hasil pengujian:
Kesimpulan dan Saran • Bahwa UDP dengan singronisasi memiliki
package loss lebih kecil dari protokol yang
lain
Kesimpulan:
• Berdasarkan dari ujicoba packet loss dan
delay maka dari protokol data yang paling
efisien adalah: UDP dengan sinkron, TCP,

44
UDP tanpa sinkron
Persamaan dan Perbedaan Persamaan:
dengan Penelitan • Penggunaan protokol UDP sebagai
komunikasi datanya
Perbedaan:
• Penerapan pada studi kasus yang berbeda
Komentar Dapat diambil informasi mengenai cara kerja Protokol
UDP dan efek sampingnya.
Review Literatur Ke Dua puluh lima [25]
Judul Artikel The Research on SaaS Model Based on Cloud
Computing
Penulis Shan Liu, Keming Yue, Hua Yang, Lu Liu, Xiaorong
Duan, dan Ting Guo
Judul Jurnal/Proceeding 2nd IEEE Advanced Information Management,
Communicates, Electronic and Automation Control
Conference
Tahun Penerbitan 2018
Masalah Utama yang Menganalisa model SaaS pada teknologi cloud
diangkat computing, yakni tentang masalah keamanan data,
masalah keamanan privasi pengguna, masalah
kemanan virtual, dan keamanan undang – undang
Kontribusi Penulis Memberikan pengetahuan tentang masalah yang
harus diperhatikan pada penerapan SaaS
Ikhtisar Artikel Dalam jurnal dijelaskan beberapa masalah yang harus
diperhatikan ketika akan menerapkan SaaS pada
sebuah sistem. Walaupun teknologi cloud computing
banyak keuntungannya namun dalam penerapannya
harus dilihat risiko keamanan pada model SaaS yang
mengacu pada kebijakan seperti kontrol akses,

45
keamanan jaringan dan keamanan fisik, serta
pencadangan data yang berulang
Hasil Penelitan, Hasil Penelitian :
Kesimpulan dan Saran • Penelitian menjelaskan analisa tentang
bagaimana penerapan model SaaS yang
seharusnya dapat diterapkan pada sebuah
aplikasi dengan melihat faktor keamanan pada
model SaaS.
Kesimpulan:
• Cloud computing adalah teknologi yang cepat
diserap oleh industri dan mudah untuk
dikembangkan. Namun, dengan adanya
teknologi baru ini muncul tantangan baru dari
segi keamanan sistem. Didapatkan kombinasi
metode RBAC dan Cloud Cube Model agar
dapat membantu dalam penerapan SaaS yang
lebih aman.
Persamaan dan Perbedaan Persamaan :
dengan Penelitan • Mengenai penerapan konsep Software as a
Service
Perbedaan:
• Studi kasus yang di terapkan berbeda
Komentar Literatur ini memberikan gambaran dan pemahaman
tentang bagaimana konsep SaaS ini dapat dengan baik
dan aman untuk dimanfaatkan di sitem cloud yang
dibangun

46
8. Jadwal dan Tempat Penelitian
Untuk jadwal kegaitan dan peneliitan ini dapat di lihat pada tabel 2.

Tabel 4 Jadwal dan tempat penelitian

Des Januari Februari Maret April Mei


Kegiatan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Proposal
Bab I –
Bab III
Demo
Bimbingan Bab IV –
Bab V
Seminar

9. Sistematika Penulisan
Sebagai acuan bagi penulis agar penulisan skripsi ini dapat terarah dan tersusum
sesuai dengan yang penulis harapkan, maka akan disusun sistematika penulisan
sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah,
maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, tahap
pengumpulan data, model pengembangan perangkat lunak dan sistematika
penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas berbagai konsep konsep dasar dan teori-teori
pendukung yang berhubungan dengan pembangunan sistem.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi sistem, analisis kebutuhan
dalam pembangunan sistem serta perancangan sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

47
Pada bab ini berisi hasil implementasi analisi dari BAB 3 dan perancangan
aplikasi yang dilakukan, serta hasil pengujian aplikasi untuk mengetahui
apakah aplikasi ang dibangun sudah memenuhi kebutuhan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian sistem,
serta saran untuk pengembangan aplikasi yang telah dirancang.

10. Daftar Pustaka


[1] O. O. Artha, B. Rahmadya, And R. E. Putri, “Sistem Peringatan Dini Bencana
Longsor Menggunakan Sensor Accelerometer Dan Sensor Kelembabapan Tanah
Berbasis Android,” J. Inf. Technol. Comput. Eng., 2018, doi: 10.25077/jitce.2.02.64-
70.2018.
[2] madiunkab.bps.go.id, “Geografi - Badan Pusat Statistik,” Badan Pusat Statistik,
2018. https://madiunkab.bps.go.id/statictable/2018/02/02/1017/bencana-alam-
menurut-jenis-bencana-2014-2015.html.
[3] S. Prawiradisastra, “IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BENCANA TANAH
LONGSOR DI PROVINSI LAMPUNG,” J. Sains dan Teknol. Indones., 2014, doi:
10.29122/jsti.v15i1.939.
[4] S. Weya, Z. B. Hasanuddin, and A. L. Arda, “Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah
Longsor Berbasis Wireless Sensor Network Di Kecamatan Sentani Jayapura,”
Inspir. J. Teknol. Inf. dan Komun., 2019, doi: 10.35585/inspir.v9i2.2513.
[5] Y. W. Darsono, A. Adianto, and M. Apriani, “Komunikasi Data Berbasis Protokol
UDP pada Sistem Ubiquitous Mobile Sensing Kualitas Sumber Air,” IJCCS
(Indonesian J. Comput. Cybern. Syst., 2016, doi: 10.22146/ijccs.15491.
[6] A. M. Bachtiar, S. Kom, P. Army, Y. Septa, J. Dipati, and U. No, “Jurnal Ilmiah
Komputer dan Informatika ( KOMPUTA ) EFISIENSI KOMUNIKASI DATA
PADA SISTEM MONITORING DAN CONTROLLING KANDANG AYAM
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS DAN ANDROID L-
2.”
[7] M. I. Reynaldi, A. Sofwan, and S. Sumardi, “PERANCANGAN PENGUKURAN
PERGESERAN TANAH PADA SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA
TANAH LONGSOR,” TRANSIENT, 2019, doi: 10.14710/transient.7.3.768-774.

48
[8] S. M. T. Debataraja and J. Pardede, “STUDI PENYEBAB TERJADINYA
LONGSOR PADA JALAN PROVINSI LINTAS SIPAHUTAR-PANGARIBUAN
DESA SIABAL-ABAL II,” J. Darma Agung, 2020, doi: 10.46930/ojsuda.v28i1.457.
[9] D. Danang, S. Suwardi, and I. A. Hidayat, “Mitigasi Bencana Banjir dengan Sistem
Informasi Monitoring dan Peringatan Dini Bencana menggunakan Microcontroller
Arduino Berbasis IoT,” TEKNIK, 2019, doi: 10.14710/teknik.v40i1.23342.
[10] A. Susilo, D. R. Santoso, A. Rachmansyah, and Y. Zaika, “DESAIN SISTEM
PERINGATAN DINI ZONA RAWAN LONGSOR DENGAN PENERAPAN
SENSOR KELEMBABAN DAN GETARAN PADA TANAH,” J. Meteorol. Dan
Geofis., 2011, Doi: 10.31172/Jmg.V12i3.110.
[11] N. Noviardi, “Peracangan Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor Berbasis
Mobile,” J. Tek. Elektro ITP, 2020, doi: 10.21063/jte.2020.3133910.
[12] T. Hidayat, “Sistem Pendeteksi Dini Longsor Menggunakan Teknologi Wireless
Sensor Network (WSN),” J. Tek. Elektro ITP, 2017, doi:
10.21063/jte.2017.3133611.
[13] E. Mardhatillah and W. Wildian, “Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Tanah
Longsor Berbasis Mikrokontroler ATmega328 Menggunakan Metode Penginderaan
Berat,” J. Fis. Unand, 2017, doi: 10.25077/jfu.6.2.162-168.2017.
[14] N. K. Diah Parwati, D. M. Wiharta, and W. Setiawan, “RANCANG BANGUN
SISTEM PERINGATAN DINI BAHAYA TANAH LONGSOR DENGAN
SENSOR HYGROMETER DAN PIEZOELECTRIC,” J. SPEKTRUM, 2018, doi:
10.24843/spektrum.2018.v05.i02.p23.
[15] S. Supriyanto, M. Faiqurahman, and W. A. Kusuma, “RANCANG BANGUN
OVER THE AIR UPDATE FIRMWARE PADA PERANGKAT IOT DENGAN
PROTOKOL MQTT,” J. Repos., 2020, doi: 10.22219/repositor.v2i9.745.
[16] M. Data, W. Yahya, and A. Kurniawan, “Implementasi Teknologi Virtualisasi
Berbasis Kontainer untuk Perangkat Internet of Things pada Pertanian Presisi,”
CYBERNETICS, 2020, doi: 10.29406/cbn.v3i01.1448.
[17] Y. Mardiana and J. Sahputra, “Analisa Performansi Protokol TCP , UDP dan SCTP,”
J. Media Infotama, vol. 13, no. 2, pp. 73–84, 2017.
[18] F. M. Ikhsan and M. Rivai, “Sistem Pemantauan Kadar Gas pada Tambang Batubara
Berbasis IoT Menggunakan Teknologi Komunikasi LoRa,” J. Tek. ITS, 2020, doi:
10.12962/j23373539.v9i1.50701.

49
[19] A. Wijaya and M. Rivai, “Monitoring dan Kontrol Sistem irigasi Berbasis IoT
Menggunakan Banana PI,” J. Tek. ITS, 2018, doi: 10.12962/j23373539.v7i2.31113.
[20] P. V. B. Romony, L. Sitanayah, and J. B. Sanger, “PERBANDINGAN QUALITY
OF SERVICE PROTOKOL KOMUNIKASI DATA PADA SISTEM DETEKSI
ASAP ROKOK BERBASIS INTERNET OF THINGS,” pp. 19–24.
[21] A. M. Sinaga et al., “Sinkronisasi Protokol UDP untuk Komunikasi Robot Sepak
Bola Beroda Indonesia,” IEEE Trans. Softw. Eng., 2019.

50

Anda mungkin juga menyukai