DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Single Board Computer (Sumber : lattepanda.com) ...............................3
Gambar 2 Panel Surya (Sumber : (Julisman, Andi dkk, 2017) ................................4
Gambar 3 Baterai Aki (Sumber : Effendi, Achmad dan Yusran M, 2018) ..............4
Gambar 4 Arduino Uno( Sumber : Husdi, 2018) .....................................................5
Gambar 5 MEMS Imu Sensor ..................................................................................6
Gambar 6 Diagram alur kerja perancangan teknologi. (sumber : penulis) ..............7
Gambar 7 Skema Kerja Inclinometer Berbasis IoT (Sumber : Penulis) ..................8
Gambar 8 Gambaran Alat (Sumber : Penulis) .........................................................9
Gambar 9 Gambar Alat Tampak Atas (Sumber : Penulis) .....................................10
DAFTAR GAMBAR
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah Longsor merupakan bencana yang cukup sering terjadi di Indonesia.
Berdasarkan www.cnbcindonesia.com menurut Badan Geologi Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sepanjang 2020 terjadi 2.099 peristiwa
tanah longsor, di mana 73% dari jumlah tersebut terjadi di Pulau Jawa. Artinya, ada
lebih dari 1.500 kejadian tanah longsor di Jawa pada 2020. Sedangken menurut
nasional.kompas.com diawal tahun 2021 ini saja per tanggal 16 Januari 2021 saja
sudah ada 2 bencana tanah longsor yang terjadi yaitu di Sumedang dan Manado.
Untuk memprediksikan adanya longsor perlu adanya instrumen yang dipasang
dilapangan, salah satu alat yang mungkin dipasang yaitu Inclinometer. Inclinometer
merupakan salah satu instrumentasi geoteknik yang dalam penggunaannya
membutuhkan biaya yang tidak murah. Sehingga untuk mendapatkan data
kemiringan tanah dibutuhkan kerjasama dengan pihak penyedia layanan yang ahli
dalam bidang ini salah satunya adalah PT. Teknindo Geosistem Unggul. Selain itu
Inclinometer ini masih menggunakan cara manual untuk membaca data sehingga
membutuhkan tenaga manusia untuk pengambilan data.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka kami mengajukan INBOT,
Inclinometer otomatis berbasis IoT guna monitoring kemiringan tanah sebagai
antisipasi longsor yang merupakan sebuah alat pengukuran kemiringan tanah
berbasis IOT yang mampu membaca data kemiringan secara realtime, lebih akurat,
dan dapat memangkas biaya pengeluaran untuk monitoring yang sebelumnya harus
dilakukan secara manual. Dan untuk target pemasangan INBOT yaitu di daerah yang
rawan longsong seperti lereng gunung atau perbukitan yang dekat dengan
pemukiman penduduk.
1.3 Tujuan
Program ini bertujuan untuk:
1. Untuk merancang alat yang dapat dapat mendetesi pergerakan tanah..
2. Untuk membuat sistem peringata dini saat ada pergerakan tanah yang
berpotensi terjadi longsor.
1.4 Manfaat
Manfaat dari program ini adalah
1
2
2
3
3
4
4
5
2.7 Web
World Wide Web (WWW atau Web) merupakan salah satu “killer
applications” yang menyebabkan populernya Internet. WWW dikembangkan oleh
Tim Berners-Lee ketika bekerja di CERN (Swiss). Dengan Web kemudahannya
untuk mengakses informasi, yang dihubungkan satu dengan lainnya melalui konsep
hypertext. Informasi dapat tersebar di mana-mana di dunia dan terhubung melalui
hyperlink. Arsitektur sistem Web terdiri dari dua sisi: server dan client. Keduanya
dihubungkan dengan jaringan komputer (computer network). Database server
merupakan suatu perangkat lunak yang mampu mengelola data dengan baik,
sehingga data yang tersimpan dapat digunakan kembali. MySQL merupakan salah
satu database server yang berkembang di lingkungan open source dan
didistribusikan secara free (gratis) di bawah lisensi GPL (General Public License)
MySQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) server.
(Hartono dkk, 2010)
2.8 MEMS Imu Sensor
Penggunaan IMU (Intertial Measurement Unit) dikenal sebagai media
alternatif selain GPS (Global Positioning System) pada suatu sistem navigasi,
khususnya sistem navigasi indoor. Seiring perkembangan zaman, IMU telah
tersedia dalam bentuk sensor MEMS (Micro-Electro-Mechanical System) pada
smartphone. Inertial Measurement Unit (IMU) adalah instrumentasi elektronik
yang digunakan untuk mengukur kecepatan, orientasi, dan gaya gravitasi dengan
menggunakan accelerometer dan gyroscope. IMU biasa digunakan untuk
keperluan pesawat terbang, pesawat penjelajah angkasa, pesawat tanpa awak, dan
5
6
satelit. IMU adalah komponen penting dalam INS dan digunakan untuk mendeteksi
lintasan dengan dead reckoning. Pengembangan dan penelitian sensor IMU sampai
saat ini masih terus dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sensor IMU yang
ideal, akurat, bentuk minimalis, pembacaan cepat, tahan derau, dan hemat dalam
penggunaan energy.(Wahyudi dan Iwan,2011)
6
7
Mulai
Studi Literatur
Pemilihan
Komponen dan
Perencanaan
Pembuatan Alat
Tidak
Sudah Baik
Ya
Pengambilan Data
Penyusunan Laporan
Akhir
Selesai
7
8
solusi atas permasalahan diatas. Survey kedua adalah tentang desain alat, dimana
kami meminta pendapat dari mitra tentang desain dari alat kami. Output dari survey
adalah gambaran desain alat kami
WEB
Panel Surya
Baterai
8
9
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Hasil Rancangan INBOT
Panel Surya
Pemukaan
Tanah
Box Panel
Di Dalam
Tanah
IMU Sensor
9
10
10
11
Tentunya dengan rincian biaya seperti tabel diatas sangat murah sekali dibandingkan
dengan biaya alat konvensional.
BAB 5 Penutup
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari sistem monitoring kemiringan tanah ini adalah
1. Dalam INBOT monitoring kemiringan tanah dapat dilakukan dengan
menggunakan sensor IMU yang dapat mendeteksi kemiringan.
2. Dalam INBOT monitoring kemiringan tanah dapat dilakukan secara relatime
dan terimpan di dalam database.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan antara lain
1. Menambahkan jumlah sensor IMU dan merapatkan lagi jarak antar sensor
supaya bentuk dari pembengkokan pipa akibat pergerakan tanah dapat lebih
terlihat jelas.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Effenid, A And Yusran,M (2018) ‘Sistem Kendali Otomatis Penyiraman
Taman Berbasis Solar Cell’.Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar,
Makassar.
Emmalia Adriantantri, J. D. (2018). Implementasi IoT Pada Remote. Jurnal
Mnemonic , 1(1).
Hanto, D. and Widiyatmoko, B. (2012) ‘Perancangan Sensor dan Antarmuka
Inklinometer Waktu Nyata’, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY,
(April), pp. 114–117
Hartono, Utomo, D. and Mulyanto, E. (2010) ‘Electronic Government
Pemberdayaan Pemerintahan Dan Potensi Desa Berbasis Web’, Jurnal Teknologi
Informasi, 6(April), pp. 9–21
Husdi, 2018. Montoring Tanah Pertanian Menggunakan Soil Moisture
Sensor
FC-28 dan Arduino Uno. ILKOM Jurnal Ilmiah, 10(2), pp. 238-239.
Julisman, A., Sara, I. D. and Siregar, R. H. (2017) ‘Prototipe Pemanfaatan
Panel Surya Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Stadion Bola’, Jurnal
Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro, 2(1), pp. 35–42.
Setyono, A. and Setiawan, I. (2010) ‘Makalah Seminar Tugas Akhir
Warsito. et al. (2011) ‘Desain dan analisis alat ukur tingkat kemiringan (’, 17(2), pp.
53–58.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/12393831/5-bencana-alam-di-awal-
2021-dari-longsor-sumedang-hingga-gempa-sulbar?page=all
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210120180904-4-217538/1500-an-tanah-
longsor-terjadi-di-jawa-sepanjang-2020
12
13
Lampiran
Biaya
1. Jenis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perlengkapan
- SBC 1 Rp 2.100.000,00 Rp 2.100.000,00
LattePanda
1 Rp 400.000,00 Rp 400.000,00
- MEMs IMU
13
14
14