Anda di halaman 1dari 17

Karya Tulis Ilmiah

INBOT, Inclinometer Otomatis Berbasis IoT Guna Monitoring Kemiringan


Tanah sebagai Antisipasi Longsor
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................1
1.3 Tujuan .......................................................................................................1
1.4 Manfaat .....................................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................2
2.1 Inclinometer untuk Monitoring Pergeseran Tanah ....................................2
2.2 Perkembangan Teknologi Inclinometer Terdahulu (State of The Art) .....2
2.3 Single Board Computer (SBC) ..................................................................3
2.4 Panel Surya ................................................................................................4
2.5 Baterai Aki ................................................................................................4
2.6 Arduino Uno ..............................................................................................5
2.7 Web ...........................................................................................................5
2.8 MEMS Imu Sensor ....................................................................................5
2.9 Internet of Things ......................................................................................6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .....................................................................6
3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Program ..........................................................6
3.2 Pengamatan Permasalahan Mitra. .............................................................7
3.3 Studi Literatur............................................................................................8
3.4 Konsep .......................................................................................................8
3.5 Pemilihan Komponen dan Perancangan Alat ............................................9
3.6 Pembuatan Alat .........................................................................................9
3.7 Uji Coba Alat.............................................................................................9
3.8 Penyusunan Laporan Akhir .......................................................................9
BAB 4. PEMBAHASAN.........................................................................................9
4.1 Hasil Rancangan INBOT ...........................................................................9
4.2 Keterbaruan Teknologi dan Keunggulan.................................................10
4.3 Aspek Ekonomi .......................................................................................10
BAB 5 Penutup ......................................................................................................11
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................11
ii
5.2 Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................12

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Single Board Computer (Sumber : lattepanda.com) ...............................3
Gambar 2 Panel Surya (Sumber : (Julisman, Andi dkk, 2017) ................................4
Gambar 3 Baterai Aki (Sumber : Effendi, Achmad dan Yusran M, 2018) ..............4
Gambar 4 Arduino Uno( Sumber : Husdi, 2018) .....................................................5
Gambar 5 MEMS Imu Sensor ..................................................................................6
Gambar 6 Diagram alur kerja perancangan teknologi. (sumber : penulis) ..............7
Gambar 7 Skema Kerja Inclinometer Berbasis IoT (Sumber : Penulis) ..................8
Gambar 8 Gambaran Alat (Sumber : Penulis) .........................................................9
Gambar 9 Gambar Alat Tampak Atas (Sumber : Penulis) .....................................10

DAFTAR GAMBAR

Table 1 Biaya Pembuatan INBOT .........................................................................11

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah Longsor merupakan bencana yang cukup sering terjadi di Indonesia.
Berdasarkan www.cnbcindonesia.com menurut Badan Geologi Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sepanjang 2020 terjadi 2.099 peristiwa
tanah longsor, di mana 73% dari jumlah tersebut terjadi di Pulau Jawa. Artinya, ada
lebih dari 1.500 kejadian tanah longsor di Jawa pada 2020. Sedangken menurut
nasional.kompas.com diawal tahun 2021 ini saja per tanggal 16 Januari 2021 saja
sudah ada 2 bencana tanah longsor yang terjadi yaitu di Sumedang dan Manado.
Untuk memprediksikan adanya longsor perlu adanya instrumen yang dipasang
dilapangan, salah satu alat yang mungkin dipasang yaitu Inclinometer. Inclinometer
merupakan salah satu instrumentasi geoteknik yang dalam penggunaannya
membutuhkan biaya yang tidak murah. Sehingga untuk mendapatkan data
kemiringan tanah dibutuhkan kerjasama dengan pihak penyedia layanan yang ahli
dalam bidang ini salah satunya adalah PT. Teknindo Geosistem Unggul. Selain itu
Inclinometer ini masih menggunakan cara manual untuk membaca data sehingga
membutuhkan tenaga manusia untuk pengambilan data.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka kami mengajukan INBOT,
Inclinometer otomatis berbasis IoT guna monitoring kemiringan tanah sebagai
antisipasi longsor yang merupakan sebuah alat pengukuran kemiringan tanah
berbasis IOT yang mampu membaca data kemiringan secara realtime, lebih akurat,
dan dapat memangkas biaya pengeluaran untuk monitoring yang sebelumnya harus
dilakukan secara manual. Dan untuk target pemasangan INBOT yaitu di daerah yang
rawan longsong seperti lereng gunung atau perbukitan yang dekat dengan
pemukiman penduduk.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana cara untuk mendeteksi pergerakan tanah yang terindikasi dapat
menyebabkan longsor?
2. Bagaimana membuat sistem peringatan dini saat ada pergerakan tanah yang
berpotensi untuk terjadi longsong ?

1.3 Tujuan
Program ini bertujuan untuk:
1. Untuk merancang alat yang dapat dapat mendetesi pergerakan tanah..
2. Untuk membuat sistem peringata dini saat ada pergerakan tanah yang
berpotensi terjadi longsor.

1.4 Manfaat
Manfaat dari program ini adalah

1. Bagi PT. Teknindo Geosistem Unggul

1
2

Alat inclinometer Berbasis IoT yang dikembangkan dapat mempermudah


dalam monitoring dan pengambilan data di lapangan secara realtime yang bisa
diakses setiap saat. Selain dapat memonitoring seara Realtime. Kelebihan
dalam hal Efisiensi juga mengurangi biaya operasional monitoring
2. Bagi Masyarakat
Alat inclinometer berbasis IoT dapat memonitoring kemiringan tanah dan
pergerseran tanah kearah horisontal dapat memprediksi adanya kemungkinan
terjadi tanah longsor berdasarkan tren data, sehingga masyarakat dapat bersiap
siap terlebih dahulu bila ada kemungkinan bencana longsor. Sehingga korban
bencana dapat dimimalisir.
3. Bagi mahasiswa
Terciptanya peran dan fungsi mahasiswa untuk masyarakat, serta mengenal dan
mempelajari tentang berbagai permasalahan yang sering terjadi di dunia
konstruksi tanah. Kemudian mencari solusi berdasarkan ilmu pengetahuan yang
telah didapatkan selama perkuliahan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Inclinometer untuk Monitoring Pergeseran Tanah
Berdasarkan hasil wawancara, Inclinometer digunakan untuk mengukur
pergeseran tanah secara horizontal, teknis penggunaan Inclinometer yaitu
dimasukkan ke dalam pipa yang sudah ditanam didalam tanah kemudian
Inclinometer tersebut dimasukkan kedalam pipa lalu diturunkan setiap setengah
meter untuk mengukur kemiringan tanah. Setelah Inclinometer masuk kedalam pipa
maka dapat diambil datanya. Dengan kata lain alat Inclinometer yang telah ada
masih digunakan secara manual untuk memonitoring data di lapangan dan tidak
dapat ditanam terus menerus di dalam tanah. (Dermawan, 2021; Fachrul Rizal S.T.,
2021) Sehingga masih dibutuhkan tenaga manusia hanya untuk mengambil datanya.

2.2 Perkembangan Teknologi Inclinometer Terdahulu (State of The Art)


Pada perkembanya ada beberapa penelitian yang menggunakan inclinometer
untuk memonitoring pergerakan tanah. Tabel 1 Berikut menjelaskan hasil penelitian
yang terkait.
Tahun Peneliti Hasil
2019 M. J. Stumvoll1, E. Penulis membuat sebuah alat yang bisa
Canli1, A. Engels, memonitoring pergerakan tanah di Zona
B. Thiebes, B. Flysch Austria Bawah. Dari penelitian
Groiss, T. Glade, J. tersebut banyak data didapat tentang
Schweigl & M. pergesarn tanah di daerah tersebut.
Bertagnoli Pengukuran pergeseran tanah menggunakan
inclinometer yang dilakukan dalam kelipatan
50 cm menggunakan probe NMG oleh “
Glötzl Baumesstechnik GmbH". Akurasi

2
3

pengukuran probe bervariasi antara 0,01 dan


0,1 mm per peningkatan pengukuran. Untuk
mendapatkan kesalahan rata-rata, probe
diputar 180 ° sebelum pembacaan kedua
Namun cara pembacaan dari Inclinometer
masih menguunakan cara manual yang
masih memanfaatkan tenaga manusia
untuk mengambil data
2020 K Elavarasi dan S Penulis membuat alat pemanntauan dan
Nandhini Pelacakan tanah longsor menggunakan
sensor akselero, sensor getaran, sensor suhu,
sensor kelembapan dan modul gsm/sms.
Hasil dari penelitian dapat meberikan pesan
peringatan kepada pengguna. Namun
pemberitahuan melalui sms hanya
diberikan kepada salah satu orang saja
yang imei teleponnya sudah terdatar di
modul gsm dan memberikan pesan saat
sudah terjadi getaran.

2.3 Single Board Computer (SBC)


Single board computer adalah komputer yang dibangun di atas papan sirkuit
utama yang biasanya mencakup sebuah mikroprosesor ,RAM, dan unit I/O. Ini
semua adalah persyaratan minimal untuk memiliki komputer yang berfungsi penuh.
Single board computer dapat digunakan untuk banyak hal, mulai dari untuk
keperluan pendidikan seperti demo, pengembangan purwarupa produk, pengendali
komputer tertanam (embedded) atau sebagai perangkat media streaming. Ada
banyak produk single board computer yang telah berkembang atau beredar di
pasaran dan telah digunakan untuk berbagai tujuan tersebut. Di antaranya berasal
dari keluarga Beagleboard, Odroid, pcDuino, Orange Pi, Banana Pi, Raspberry Pi,
maupun ratusan keluarga SBC lainnya. Raspberry Pi, salah satunya, merupakan
komputer mungil berukuran setara sebuah kartu kredit dengan berbagai fungsi yang
dapat dilakukannya. Selain ukurannya yang jauh lebih kecil dari komputer biasa,
kemampuan komputer mini ini pun di bawah komputer biasa. (Arief Lathifah et
al,2018)

Gambar 1 Single Board Computer (Sumber : lattepanda.com)

3
4

2.4 Panel Surya


Panel Surya adalah alat konversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua macam teknologi yang sudah
diterapkan, yaitu energi surya fotovoltaik dan energi surya termal. Cara kerja panel
surya dengan prinsip p-n junction. Sel surya konvensional bekerja menggunakan
prinsip p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n.
Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron
sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron
(muatan negatif), sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole
(muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole
tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai
contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron,
sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom
fosfor (Julisman, Andi dkk, 2017)

Gambar 2 Panel Surya (Sumber : (Julisman, Andi dkk, 2017)

2.5 Baterai Aki


Aki adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik)
dalambentuk energi kimia. Contoh-contoh aki adalah baterai dan kapasitor. Aki
termasuk dalam jenis sel sekunder, artinya sel ini dapat dimuati ulang ketika
muatannya habis. Ini karena reaksi kimia dalam sel dapat dibalikkan arahnya. Jadi
sewaktu sel dimuati, energi listrik diubah menjadi energi kimia, dan sewaktu sel
bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik.(Effendi, Achmad dan Yusran M,
2018)

Gambar 3 Baterai Aki (Sumber : Effendi, Achmad dan Yusran M, 2018)

4
5

2.6 Arduino Uno


Arduino Uno Arduino UNO merupakan papan mikrokontroler yang
menggunakan mikrokontroler ATmega328, Arduino UNO memiliki konfigurasi 14
pin I/O (Input Output) digital, yang sebagian 6 juga berfungsi sebagai PWM (Pulse
Widht Modulator) untuk output analog , 6 Pin sebagai input analog, 1 pin RX-TX
dan 1 pin AREF (Analogue Reference). Dengan menghubungkannya ke sebuah
komputer melalui USB akan memberikan tegangan Direct Current (DC) dari baterai
atau adaptor Alternating Current (AC) to DC Sebagai sumber tegangan untuk
arduino. Arduino menggunakan Firmware ATmega16U2 yang diprogram sebagai
USB to serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB.
(Husdi, 2018)

Gambar 4 Arduino Uno( Sumber : Husdi, 2018)

2.7 Web
World Wide Web (WWW atau Web) merupakan salah satu “killer
applications” yang menyebabkan populernya Internet. WWW dikembangkan oleh
Tim Berners-Lee ketika bekerja di CERN (Swiss). Dengan Web kemudahannya
untuk mengakses informasi, yang dihubungkan satu dengan lainnya melalui konsep
hypertext. Informasi dapat tersebar di mana-mana di dunia dan terhubung melalui
hyperlink. Arsitektur sistem Web terdiri dari dua sisi: server dan client. Keduanya
dihubungkan dengan jaringan komputer (computer network). Database server
merupakan suatu perangkat lunak yang mampu mengelola data dengan baik,
sehingga data yang tersimpan dapat digunakan kembali. MySQL merupakan salah
satu database server yang berkembang di lingkungan open source dan
didistribusikan secara free (gratis) di bawah lisensi GPL (General Public License)
MySQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) server.
(Hartono dkk, 2010)
2.8 MEMS Imu Sensor
Penggunaan IMU (Intertial Measurement Unit) dikenal sebagai media
alternatif selain GPS (Global Positioning System) pada suatu sistem navigasi,
khususnya sistem navigasi indoor. Seiring perkembangan zaman, IMU telah
tersedia dalam bentuk sensor MEMS (Micro-Electro-Mechanical System) pada
smartphone. Inertial Measurement Unit (IMU) adalah instrumentasi elektronik
yang digunakan untuk mengukur kecepatan, orientasi, dan gaya gravitasi dengan
menggunakan accelerometer dan gyroscope. IMU biasa digunakan untuk
keperluan pesawat terbang, pesawat penjelajah angkasa, pesawat tanpa awak, dan

5
6

satelit. IMU adalah komponen penting dalam INS dan digunakan untuk mendeteksi
lintasan dengan dead reckoning. Pengembangan dan penelitian sensor IMU sampai
saat ini masih terus dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sensor IMU yang
ideal, akurat, bentuk minimalis, pembacaan cepat, tahan derau, dan hemat dalam
penggunaan energy.(Wahyudi dan Iwan,2011)

Gambar 5 MEMS Imu Sensor

2.9 Internet of Things


Internet of Things (IoT) merupakan era baru dalam bidang internet, secara baris
besar IoT menggambarkan peralatan elektronik yang kita gunakan sehari- hari yang
dihubungkan ke dalam jaringan computer untuk meningkatkan kegunaan internet
dengan menghubungkan semua barangbarang elektronik untuk dapat berikteraksi
melalui Embedded Sistem (Xia, 2012), dimana jika hal ini dapat diimplementasikan
akan terbentuk hubungan komunikasi antara peralatan elektronik yang kita gunakan
sehari-hari dengan manusia. (Emmalia Adriantantri, 2018)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Program
Tahapan pelaksanaan perancangan teknologi yang akan dilakukan dapat dilihat
melalui skema berikut :

6
7

Mulai

Studi Literatur

Pemilihan
Komponen dan
Perencanaan

Pembuatan Alat
Tidak

Uji Coba Alat

Sudah Baik

Ya

Pengambilan Data

Penyusunan Laporan
Akhir

Selesai

Gambar 6 Diagram alur kerja perancangan teknologi. (sumber : penulis)


3.2 Pengamatan Permasalahan Mitra.
Pengamatan permasalahan ke mitra dilakukan untuk mengetahui masalah yang
dihadapi mitra. Kami melakukan pengamatan ini dengan metode survey. Survey
pertama adalah tentang permasalahan mitra. Berdasarkan wawancara kami dengan
mitra, dapat disimpulkan bahwa mereka mempunyai 2 permasalahan utama.
Pertama, alat inclinometer yang ada pada mitra masih menggunakan sistem
monitoring manual sehingga masih dibutuhkan tenaga manusia di lapangan. Hal
tersebut berdampak pada pengeluaran biaya lebih hanya untuk melihat data. Kedua,
Pengkalibrasian alat inclino tidak bisa dilakukan di Indonesia. Untuk melakukan
kalibrasi, PT Teknindo Geosistem Unggul harus mengirimkan alat ke kanada. Hal
tersebut membuat mitra harus mengeluarkan biaya lebih untuk biaya akomodasi dan
administrasi kalibrasi alat. Dari survey tersebut Output nya adalah kami
merumuskan alat INBOT (Inclinometer Berbasis IoT) yang dapat memberikan

7
8

solusi atas permasalahan diatas. Survey kedua adalah tentang desain alat, dimana
kami meminta pendapat dari mitra tentang desain dari alat kami. Output dari survey
adalah gambaran desain alat kami

3.3 Studi Literatur


Studi literatur merupakan tahap pencarian data dan literatur untuk mencari
sumber-sumber yang relevan dan dapat dipercaya sehingga dapat memperkuat
penulisan ilmiah ini. Literatur yang kami gunakan adalah mekanisme inclinometer
yang telah ada. Literatur yang digunakan berasal dari jurnal bertema inclinometer
dan jurnal bertema IoT. Output dari studi literatur ini adalah desain dari alat kami,
seperti spesifikasi inclinometer, kemampuan IoT, panel surya,dll
3.4 Konsep
INBOT (Inclinometer Berbasis IoT). Alat ini menggunakan sumber energi surya
atau photovoltaic cell. Lalu Charger Controller digunakan sebagai pengontrol
tegangan yang masuk ke baterai agar input daya selalu maksimal. Baterai berfungsi
untuk memberikan daya ke komponen elektronik seperti sensor, arduino dan SBC
(Single Board Computer). Sensor imu berfungsi untuk mendeteksi kemiringan
tanah, Sensor imu terpasang didalam pipa yang tependam didalam tanah. Kemudian
data tersebut dikirim dan diolah pada arduino. Setelah itu data di proses di SBC
(Single Board Computer). untuk proses IoT berbasis web.

WEB
Panel Surya

MPU6050 Arduino SBC

Solar Charge Controller

Baterai

Gambar 7 Skema Kerja Inclinometer Berbasis IoT (Sumber : Penulis)

8
9

3.5 Pemilihan Komponen dan Perancangan Alat


Perancangan dimulai dari pengukuran kapasitas beban yang disesuaikan dengan
suplai, setelah itu memilih PV dan aki yang memadai untuk memberi daya selama
24 jam beroperasi. Kemudian dilakukan pemilihan komponen lain seperti kabel,
charger controller, SBC (Single Board Computer), arduino mounting pada PV, serta
kontak panel dan server web juga diperhatikan. Setelah semua komponen lengkap,
alat dirangkai dengan desain dan diuji coba.
3.6 Pembuatan Alat
Proses ini dimulai dari pembuatan kerangka inclinometer yang dilengkapi panel
dan PV. Kemudian wiring komponen, seperti PV ,charge controller, baterai, sensor.
arduino serta SBC. Setelah itu pembuatan sistem IoT berbasis web. Output kegiatan
ini adalah alat nya sudah siap diuji coba di lapangan
3.7 Uji Coba Alat
Pengujian dilakukan bersama mitra kami yaitu PT Teknindo Geosistem Unggul.
Apabila hasil uji coba yang dilakukan baik maka akan dilanjutkan ke tahap
berikutnya, tetapi apabila hasil uji coba buruk maka dilakukan perbaikan ulang pada
pembutan alat. Output dari uji coba jika telah berhasil adalah alat INBOT
(Inclinometer Berbasis IoT) yang siap dipakai, dan SOP penggunaann.

3.8 Penyusunan Laporan Akhir


Tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah penyusunan laporan akhir yang
bertujuan untuk adanya bukti tertulis bahwa pernah dilakukan penelitian mengenai
hal ini.

BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Hasil Rancangan INBOT
Panel Surya
Pemukaan
Tanah
Box Panel

Di Dalam
Tanah
IMU Sensor

Gambar 8 Gambaran Alat (Sumber : Penulis))

9
10

Gambar 9 Gambar Alat Tampak Atas (Sumber : Penulis)


Alat ini digunakan untuk mengukur kemiringan dan pergeseran tanah secara
otomatis dan realtime. Prinsip kerjanya adalah mengukur pergeseran tanah dengan
menggunakan sensor MEMS IMU yang telah dipasang di dalam pipa pvc tiap 2
meter yang dapat mengukur kemiringan suatu permukaan, saat pipa pvc
melengkung akibat tekanan tanah yang bergeser sensor akan berubah kemiringannya
sebesar kemiringan pipa yang melengkung, Hasil pengukuran dari sensor akan
diolah pada bagian SBC DFRobot LattePanda yang berada di box panel. Hasil
pengukuran data yang telah diolah akan di upload ke database yang kemudian dapat
diaksesn melaului website yang telah dibuat. Di dalam website saat ada pergerakan
tanah yang signifikan akan ada notifikasi khusus bahwa pergerakan berpotensi
longsor. Sebagai catu daya digunakan baterai 12 V yang sumber daya untuk mengisi
ulang baterai memakai panel surya sebab untuk wilayah monitoring biasanya sulit
mendapatkan aliran listrik dari PLN.

4.2 Keterbaruan Teknologi dan Keunggulan


Adapun fitur keterbaruan teknologi dan keunggulan yang ditonjolkan pada INBOT
yaitu
1. INBOT dapat bekerja secara otomatis dan berbasis IoT serta dapat
memonitoring kemiringan tanah secara realtime.
2. Mudah diakses karena menggunakan website sebagai interface untuk
menampilkan data.
3. Website INBOT memiliki notifikasi peringatan dini bahwa ada pergerakan
tanah yang berpotensi longsor.
4. Menggunakan baterai yang dapat di di isi ulang menggunakan panel surya.

4.3 Aspek Ekonomi


Dalam aspek ekomoni sangat terlihat jelas bahwa INBOT sanagat
menguntungkan sebab biaya yang dikeluarkan untuk membangun INBOT jauh lebih
sedikit dari pada Inclinometer konvensional beserta biaya monitoring.

10
11

Biaya pemasangan dari Inclinometer konvensional dan monitoring sebesasar


200 juta rupiah untuk 2 buah inclinometer sedalam 30 m (Dermawan, 2021).
Sedangkan biaya untuk membangun INBOT adalah sebagai berikut:

Table 1 Biaya Pembuatan INBOT

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Jenis Perlengkapan Rp 3.710.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp 555.000,00
3. Perjalanan Rp 600.000,00
4. Lain-lain Rp 4.815.000,00
Jumlah Rp 9.680.000,00

Tentunya dengan rincian biaya seperti tabel diatas sangat murah sekali dibandingkan
dengan biaya alat konvensional.

BAB 5 Penutup
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari sistem monitoring kemiringan tanah ini adalah
1. Dalam INBOT monitoring kemiringan tanah dapat dilakukan dengan
menggunakan sensor IMU yang dapat mendeteksi kemiringan.
2. Dalam INBOT monitoring kemiringan tanah dapat dilakukan secara relatime
dan terimpan di dalam database.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan antara lain
1. Menambahkan jumlah sensor IMU dan merapatkan lagi jarak antar sensor
supaya bentuk dari pembengkokan pipa akibat pergerakan tanah dapat lebih
terlihat jelas.

11
12

DAFTAR PUSTAKA
Effenid, A And Yusran,M (2018) ‘Sistem Kendali Otomatis Penyiraman
Taman Berbasis Solar Cell’.Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar,
Makassar.
Emmalia Adriantantri, J. D. (2018). Implementasi IoT Pada Remote. Jurnal
Mnemonic , 1(1).
Hanto, D. and Widiyatmoko, B. (2012) ‘Perancangan Sensor dan Antarmuka
Inklinometer Waktu Nyata’, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY,
(April), pp. 114–117
Hartono, Utomo, D. and Mulyanto, E. (2010) ‘Electronic Government
Pemberdayaan Pemerintahan Dan Potensi Desa Berbasis Web’, Jurnal Teknologi
Informasi, 6(April), pp. 9–21
Husdi, 2018. Montoring Tanah Pertanian Menggunakan Soil Moisture
Sensor
FC-28 dan Arduino Uno. ILKOM Jurnal Ilmiah, 10(2), pp. 238-239.
Julisman, A., Sara, I. D. and Siregar, R. H. (2017) ‘Prototipe Pemanfaatan
Panel Surya Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomasi Stadion Bola’, Jurnal
Komputer, Informasi Teknologi, dan Elektro, 2(1), pp. 35–42.
Setyono, A. and Setiawan, I. (2010) ‘Makalah Seminar Tugas Akhir

Dermawan, A. (2021, Februari 13). Penggunaan Inclinometer . (A. P. Putra,


Interviewer)
Elavarasi1, K. (2020). Landslide Monitoring and Tracking Using IoT Sensors.
Journal of Physics: Conference Series , 1-8.
Fachrul Rizal S.T., M. (2021, Februari 15). Penggunaan Inclinometer di Lapangan.
(A. P. Putra, Interviewer)
M. J. Stumvoll1 & E. Canli1, 2. &. (2019). The “Salcher” landslide observatory—
experimental long-term. Springer.

Warsito. et al. (2011) ‘Desain dan analisis alat ukur tingkat kemiringan (’, 17(2), pp.
53–58.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/12393831/5-bencana-alam-di-awal-
2021-dari-longsor-sumedang-hingga-gempa-sulbar?page=all
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210120180904-4-217538/1500-an-tanah-
longsor-terjadi-di-jawa-sepanjang-2020

12
13

Lampiran
Biaya
1. Jenis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perlengkapan
- SBC 1 Rp 2.100.000,00 Rp 2.100.000,00
LattePanda
1 Rp 400.000,00 Rp 400.000,00
- MEMs IMU

- Paket Hemat 1 Rp 530.000,00 Rp 530.000,00


Solar Cell
Solar Panel
20WP DKD,
Controller 10
A,Aki12V7A
H
- Box Panel 1 Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
- Modem 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
Internet
- Pipa PVC 1 Rp 180.000,00 Rp 180.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 3.710.000,00
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Kabel AWG 10 Rp 5.000,00 Rp 50.000,00
Timah 1 Rp 60.000,00 Rp 60.000,00
Solder 1 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Heatsrink 3 Rp 5.000,00 Rp 15.000,00
Lem tembak 2 Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
Double Tape 2 Rp 25.000,00 Rp 50.000,00
Mur 3mm 20 Rp 500,00 Rp 10.000,00
Baut 3mm 20 Rp 500,00 Rp 10.000,00
- Clamp Panel 2 Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
- Cetak PCB 1 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
- Komponen 1 Rp 100,000,00 Rp 100.000,00
Elektronika
SUB TOTAL (Rp) Rp 555.000,00
3. Transportasi Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Lokal
- Keperluan 1 Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
pembelian
bahan

13
14

- Keperluan 2 Rp 200.000,00 Rp 400.000,00


ujicoba (kampus
ke lokasi ujicoba
pp)

SUB TOTAL (Rp) Rp 600.000,00


4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Sewa 3 Bulan Rp 65.000,00 Rp 195.000,00
server/Hostin
g
- Biaya Jasa 1 kali Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00
perbengkelan
- Jasa Cetak 3D 1 kali Rp 220.000,00 Rp 220.000,00

- Biaya Jasa edit 1 kali Rp 500.000,00 Rp 500.000,00


Video
- Biaya sewa 1 kali Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
lab
(maksimum)
termasuk
penggunaan
alat lab
- Biaya 3 bulan Rp 300.000,00 Rp 900.000,00
berlangganan
internet
(bulanan)
- Lainnya 1 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
SUB TOTAL (Rp) Rp 4.815.000,00
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) Rp 9.680.000,00
Sembilan Juta Enam Ratus Delapun Puluh Ribu Rupiah

14

Anda mungkin juga menyukai