HALAMAN PENGESAHAN
2. No.BP : 18253322033
Menyetujui
Mengesahkan,
Kata pengantar
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Proyek Usaha
Mandiri (PUM) ini. Laporan ini penulis tulis berdasarkan hasil PUM yang berjudul
“Pemetaan Sebagian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh menggunakan Drone
DJI Inspire 1” dengan baik dan lancar. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih banyak kepada :
1. Orang tua saya yang selama ini mendukung dan bekorban memberikan yang
terbaik untuk masa depan saya, yaitu Bapak Hendri Gusmar dan ibu Elmi
Darti.
2. Bapak Er Prabawayudha, S.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam melaksanakan PUM hingga
selesainya penulisan laporan ini
3. Bapak Dr. Edi Syafri, ST. M.Si selaku ketua Jurusan Teknologi Pertanian.
4. Bapak Ir. Oktoyournal, M.P selaku ketua Progam Studi Tata Air Pertanian,
5. Sahabat-sahabat yang telah membatu penulis dalam menyelesaikan PUM ini.
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karna itu kritik dan saran dari pembaca sangat berarti bagi penulis.
Penulis berharap dengan adanya laporan ini semoga bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
YRP
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1. Latar Belakang............................................................................................ 1
2. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
1. Peta............................................................................................................. 3
a) Fungsi Peta........................................................................................ 4
b) Klasifikasi Peta................................................................................... 4
c) Komponen Komponen Peta................................................................ 6
2. Sistem Informasi Geografis........................................................................ 7
a. Komponen SIG................................................................................... 8
b. Fungsi Analisis SIG........................................................................... 9
c. Manfaat SIG....................................................................................... 10
3. Fotogrametri............................................................................................... 11
a. Manfaat Fotogrametri......................................................................... 11
4. Drone.......................................................................................................... 15
a. Fungsi Drone....................................................................................... 14
b. Jenis Drone Untuk Pemetaan................................................................ 17
c. Drone DJI INSPIRE 2 QUATOR......................................................... 19
d. Fitur Drone DJI INSPIRE 2.................................................................. 19
BAB 3 METODOLOGI...................................................................................... 22
Daftar Table
Jadwal pelaksanaan............................................................................................... 22
Alat yang digunakan selama kegiatan PUM ........................................................ 23
Bahan yang digunakan selama kegiatan PUM..................................................... 23
RAB....................................................................................................................... 32
BAB 1
PENDAHULUAN
drone merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarah jauh
oleh auto pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri dan menggunakan
hukum aerodinamika untuk menganggkat diri sendiri agar bisa melakukan
penerbangan. UAV atau drone memiliki kemampuan melakukan pelacakan
posisi dan arah dari sensor yang dapat diterapkan dalam sistem kordinat
global dan koordinat lokal. UAV atau drone memiliki keunggulan
dibandingkan dengan citra satelit antara lain dapat dioperasikan relatif cepat
dan berulang, mampu terbang rendah sehingga menghasilkan citra resolusi
tinggi, biaya lebih rendah, aplikasi yang beragam, dan tanpa menggunakan
pilot, sedangkan citra satelit waktu perekamannya sudah ditetapkan, adanya
gangguan awan, dan gangguan-gangguan lain saat perekaman dalam
penggunaan drone akan menghasilkan gambaran kenampakan bumi dengan
resolusi spasial tinggi dan tidak terkendala awan, sehingga proses
pengumpulan datanya menjadi lebih mudah.
Pada saat ini DEM (digital elevation model) telah banyak digunakan
dalam aplikasi-aplikasi kebumian, lingkungan, dan rekayasa. Penggunaan
yang pertama dapat dilihat pada tahun 1950-an dimana DEM digunakan
sebagai metode yang paling penting dalam pemodelan dan analisis informasi
1.2 Tujuan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PETA
1) Peta Umum
2) Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang terdiri dari satu atau beberapa tema dengan
informasi yang lebih dalam / detail. Contohnya peta penyebaran penduduk
atau tingkat penghasilan menurut Negara, provinsi atau kabupaten.
3) Peta Digital
1) Kualitas peta digital tetap. Tidak seperti kertas yang dapat sobek, terlipat
ataupun mengalami kerusakan lainnya. Peta digital ini 14 dapat dikembalikan
ke bentuk asalnya tanpa ada penurunan kualitas.
2) Peta digital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media ke media
penyimpanan yang lain. Peta analog memerlukan ruangan lebih besar jika
dibandingkan dengan peta digital yang bisa disimpan dalam sebuah hard
disk, CD-ROM, atau DVD-ROM.
(1) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100
sampai 1 : 5.000; (2) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 :
5.000 sampai 1 : 250.000; (3) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai
skala antara 1 : 250.000 samapai 1 : 500.00;(4) Peta skala kecil adalah peta
yang mepunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih.( Nurdin, Y.
2001)
1. Judul Peta Judul peta biasanya diletakkan dibagian tengah atas peta.
Tetapi judul peta dapat juga diletakkan di bagian lain dari peta,
asalkan tidak mengganggu kenampakan dari keseluruhan peta.
2. Skala Peta Skala adalah perbandingan antara dua titik sembarang di
peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi, dengan satuan
ukuran yang sama.Pembilang ,yang terletak di bagian atas pecahan
merupakan satuan unit peta dan penyebut yang terteletak di bagian
bawah pecahan merupakan angka dalam unit yang sama yang
menunjukkan jarak yang sebenarnya dilapangan/bumi. Bila ingin
menyajikan data yang rinci, maka digunakan skala besar, misalnya 1 :
5000. Sebaliknya, apabila ingin ditunjukkan hubungan kenampakan
secara keseluruhan, digunakan skala kecil, misalnya skala 1 :
1000.000. Contonya skala 1 : 500.000 artinya 1 bagian dipeta sama
dengan 500.000 jarak yang sebenarnya, apabila dipakai satuan cm
maka artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 500.000 cm (5 Km)
jarak sebenarnya di permukaan bumi.
SIG dapat menggabungkan berbagai jenis data pada satu titik tertentu yang
ada di bumi, menghubungkannya, menganalisanya, hingga memetakan
hasilnya. Data yang diolah oleh sistem ini adalah data spasial yakni data yang
berorientasi pada geografis. Selain itu juga merupakan lokasi yang
mempunyai koordinat tertentu. Hal tersebut sebagai dasar referensi analisa
dan pemetaan hasilnya. Karena itu, aplikasi SIG ini dapat menjawab beberapa
12 pertanyaan tentang geografis bumi seperti lokasi, kondisi, pola,
pemodelan, serta tren. Kemampuan ini yang membedakan Sistem Informasi
Geografis (SIG) dengan sistem informasi lainnya
Paling tidak ada 4 jenis data yang dikenal dalam Sistem Informasi
Geografis, yakni:
2) Data Atribut Data atribut merupakan data yang menjabarkan aspek dari
suatu fenomena dalam bentuk deskripsi atau penjelasan yang terperinci.
Data ini tergambar dalam bentuk kata-kata, angka, serta tabel. Data atribut
yang dapat dijumpai pada data kepadatan penduduk, data luas wilayah,
jenis-jenis tanah, data demografis, dan sebagainya.
3) Data Vektor Data vektor adalah data yang direpresentasikan sebagai suatu
mozaik berupa titik/point, garis (arc/line), polygon yaitu daerah yang
dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama, serta
nodes yaitu titik perpotongan antara dua garis. 13 Kegunaan data vektor
ini untuk menganalisa ketepatan posisi pada suatu wilayah atau
mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur.
4) Data Raster Data raster atau sering juga disebut dengan sel grid
merupakan data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data
raster, objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang
disebut dengan pixel (picture element). Resolusi pada data raster
tergantung pada ukuran pixelnya. Nah, dengan kata lain resolusi
menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili
oleh setiap pixel pada citra (Prahasta, 2010)
5) 3D analysis, fungsi ini terdiri daari sub fungsi yang berkaitan dengan
presentasi data spasial yang terdapat di dalam ruang 3 dimensi atau
permukaan digital.
Fungsi yang paling utama ada terdapat 3 fungsi utama dari Sistem Informasi
Geografis (SIG), yaitu spatial database management system (DBMS),
visualisasi dan mapping, serta analisis spasial. Fungsi dari spatial database
management system adalah meliputi kemampuan untuk identifikasi sumber
data, teknik koleksi data, serta preprocessing data dan atribut-atributnya.
Fungsi dari visualisasi dan mapping dapat dimanfaatkan setelah basisdata
spasial disiapkan dan terisi oleh data. Visualisasi dan mapping akan membuat
data menjadi tersaji dengan jelas di hadapan penggunanya (Hendra, 2012)
2.4 Fotogrametri
Sebagai sebuah ilmu, seni dan teknik, fotogrametri memiliki manfaat dan
peran yang sangat besar baik untuk keperluan pengembangan teori maupun
untuk keperluan aplikasi. Sumbangan utama fotogrametri adalah untuk
pembuatan peta dengan tingkat akurasi dan informasi yang relatif detail.
Pemanfaatan fotogramteri dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:
5. Perencanaan Jalan Kereta Api Syarat kondisi lahan untuk jalan kereta api
berbeda dengan jalan biasa. Kemiringan jalan kereta api tidak boleh lebioh
dari 15 persen. Kondisi lahan yang bentuknya tidak mendukung tetapi
terpaksa harus dilewati karena tidak memungkinkan pula jika arah belokan
kereta api harus tajam, maka dalam perencanaan jalan kereta api harus
diperhitungkan berapa lahan yang harus dipotong dan berapa yang harus
diurug. Berdasarkan informasi jurusan dan arah dari foto udara dapat
ditentukan belokan yang efektif, arah jalan kereta yang baik. Berdasarkan
informasi kemiringan lereng dapat ditentukan daerah mana yang harus
dipotong lahannya dan berapa volume tanah yang diperlukan untuk
mengurug lahan-lahan yang cekung agar jalan kereta api dapat dipakai.
2.5 Drone
Dalam empat tahun terakhir, berbagai jenis piranti tanpa awak telah
digunakan oleh kalangan sipil dan ilmiah. Piranti tersebut dilengkapi dengan
berbagai macam peralatan untuk memberikan data dalam berbagai aplikasi.
Salah satunya adalah pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle - UAV)
yang berkembang pesat untuk aplikasi penginderaan jauh. UAV merupakan
jenis pesawat terbang yang dikendalikan alat sistem kendali jarak jauh lewat
gelombang radio. Banyak penelitian menggunakan platform ini. Dengan
menggunakan UAV, data dapat diperoleh dengan biaya relatif rendah, dalam
waktu relatif cepat, dan aman dalam berbagai kondisi cuaca. UAV
merupakan sistem tanpa awak (Unmanned System), yaitu sistem berbasis
elektro-mekanik yang dapat melakukan misi-misi terprogram, dengan
karakteristik:
dengan fungsi dan tujuan penggunaanya. Sampai saat ini, drone memiliki
banyak fungsi dalam berbagai layanan, seperti: (Gifson:2005).
1) Bidang Militer Dalam bidang militer, UAV atau pesawat tanpa awak
memiliki kegunaan, diantaranya :
Pesawat penyerang kamp-kamp musuh
Pesawat pengintai atau mata-mata
Pesawat kamikaze (untuk ditabrakkan ke musuh)
Pesawat patroli perbatasan UAV atau pesawat tanpa awak dapat
digunakan untuk menyerang kamp-kamp musuh karena ada UAV yang
mampu membawa berbagai roket dan rudal, selain itu dapat mengurangi
kerugian dibanding menggunakan pesawat konvensional ataupun
helikopter.
2) Bidang Sipil Dalam bidang sipil, biasanya pesawat tanpa awak atau UAV
ini digunakan untuk:
Melihat Luas lahan dan kontur yang ada sehingga memudahkan dalam
perencanaan pembangunan lahan tersebut.
Membantu pemerintah dalam membuat tata kota yang lebih teratur.
Mengetahui luas lahan yang terbakar dalam kebakaran hutan
Menciptakan peta tambang 3 dimensi yang telah digarap dalam bidang
pertambangan Kegunaan-kegunaan tersebut tak terlepas dari
pemanfaatan UAV yang lebih ekonomis dan dapat dibekali dengan
kamera-kamera yang dapat 24 memberikan gambaran secara nyata
terhadap suatu area. Bahkan data dari kamera tersebut bisa langsung
ditransfer kepengguna baik melalui video maupun gambar-gambar
foto.
3) Bidang Ilmu Pengetahuan Dalam bidang ilmu pengetahuan, UAV atau
pesawat tanpa awak ini dapat digunakan untuk:
Media untuk mempelajari aerodinamika dan penerapannya
Untuk pemetaan 7
Penelitian Atmosfir
Penyebaran benih
Pengamatan vitigasi daerah kritis yang sulit
Pengawasan Bencana
Membuat hujan buatan.
Dengan memiliki kemampuan untuk membawa beban hingga ratusan
kilogram, maka UAV atau pesawat tanpa awak bisa digunakan untuk
membawa muatan lain seperti muatan benih ataupun bubuk kimia tertentu
untuk ditebar dalam sebuah area sehingga dapat digunakan untuk penyebaran
benih dan membuat hujan buatan. Fungsi drone bisa dikembangkan oleh siapa
saja yang memiliki keahlian khusus, digunakan untuk apa dan seperti apa
pengendaliannya. Belakangan ini drone masih dikendalikan secara manual atau
menggunakan remote kontrol. Sekarang ini, drone bisa dikendalikan secara
semi otomatasi menggunakan sistem algoritma pada unit kontrol drone
tersebut. Tak hanya itu, drone juga dapat diprogram pada komputer yang
terpasang pada drone tersebut. Dengan sistem 25 kendali otomatis atau
autopilot, maka drone dapat terbang dan kembali ke tempat semula tanpa
bantuan manusia. (Gifson:2005). Melihat drone yang dapat digunakan untuk
beragam tujuan, baik untuk kepentingan militer ataupun sipil, maka
penggunaannya di Indonesia ataupun di negara lain perlu pembatasan dan
pengaturan. Penggunaan drone beberapa tahun terakhir ini mulai marak di
Indonesia, antara lain untuk pengambilan gambar kondisi banjir di Jakarta oleh
beberapa stasiun TV nasional. Pemetaan cepat kondisi daerah terdampak pasca
bencana juga dilakukan untuk perencanaan evakuasi korban. (Gifson:2005)
DJI INSPIRE
DJI Inspire lebih powerfull dari segi endurance dan peforma kamera untuk
melakukan pemetaan foto udara. Harga yang lebih mahal dari seri DJI
phantom menjadi salah satu perlu dipertimbangkan menggunakan drone
jenis ini
DJI MAVIC
DJI movic hampir sama seperti DJI Phantom hanya saja secara ukuran dan
praktis drone ini lebih unggul.
SKYWALKER T-TAIL
SKYWALKER X8
NIMBUS
BUFFALO
Pesawat seri buffalo merupakan seri yang mirip seperti x8 dari segi
peforma dan ukuran sangat mirip, hanya seri buffalo memiliki design yang
sedikit denganx8.:
1. Efficient Workflow
Inspire 2 bekerja dengan optimal dan mampu merekam video
dalam CinemaDNG dan Apple ProRes (software belum termasuk),
dan format umum lainnya ketika pasca-produksi dalam pembuatan
film. Juga mendukung format FAT32 / exFAT file sistem, yang
memungkinkan menyalin file dengan cepat dan langsung dari
CINESSD tanpa software tambahan.
3. Spotlight Pro
Spotlight Pro adalah mode tracking yang sangat powerfull,
memungkinkan bahkan satu pilot untuk menangkap gambar dengan
begitu komplek dan dramatis.Memiliki dua mode pengambilan
gambar, Quick Mode dan Composition Mode. Di Quick Mode,
anda dapat memilih objek untuk memulai pelacakan. Dalam
Composition Mode, cukup pilih subjek dan posisi pelacakan,
ketika subjek memasuki posisi pelacakan, tekan shortcut untuk
memulai pelacakan, gimbal juga dapat digerakkan selama syuting
untuk komposisi adjustment.
4. TapFly
2-axis onboard, dengan kamera FPV yang dapat memisahkan
display penerbangan dari tampilan kamera utama dan secara
efektif memberikan Inspire 2 display khusus untuk TapFly. Ketuk
titik di layar dalam tampilan FPV untuk menetapkan rute
penerbangan dan Inspire 2 secara otomatis akan terbang sepanjang
rute itu, lalu anda cukup fokus untuk mengerakkan gimbal.
5. ActiveTrack
ActiveTrack Mode yang memungkinkan Inspire 2 untuk
mengenali berbagai subjek seperti orang atau benda. Setelah itu
pesawat dan gimbal akan fokus mengikuti arah subject dan
bergerak sesuai dengan yang sudah anda tentukan.
BAB 3
METODOLOGI
Pemasangan
Pemasangan Penyiapan Pembuatan Pemotretan
Premark Titik
Premark Titik Drone rute/jalur Foto
GCP
GCP terbang
Pengolahan data
1. Add Photos
2. Align Photos
1. Model 3D
3. Input GCP
4. Build Dense 2. Citra Orthophoto
5. Build Mesh
6. Build Texture 3. DEM
7. Build DEM
8. BuildOrthophoto
Arcgis 10.3
1. Membuat SHP
Polygon
2. Digitasi Peta Model
3. Isi Atribut Table Elevasi Digital
4. Layout
2) Add photos hasil pemotretan, dengan cara Workflow – add photos, pilih
seluruh fhoto dengan CTRL+A41
Selanjutnya, siapkan data titik GCP dalam fotmat TXT (tab delimited).
Import GCP ke dalam Agisoft dari menu Reference > Import. Masukkan lokasi
file TXT hasil pengukuran GPS, kemudian muncul jendela Import CSV. Yang
pertama, atur sistem koordinat dan proyeksi dari data GPS anda, kemudian
tentukan delimiter kolom dari file TitikGCP_fix.txt. Selanjutnya atur Columns
sesuai dengan keterangan di baris paling atas. Demikian pula untuk koordinat
latitude, longitude dan elevation.
Daftar koordinat akan tersimpan di dalam Agisoft dalam bentuk marker. Namun
posisinya di foto belum terdefinisikan, oleh karena itu tugas selanjutnya
adalah mendefinisikan lokasi GCP di foto.
Untuk menyesuaikan posisi markers pada foto, pilih markers yang akan
disesuaikan, Klik kanan kemudian muncul menu workspace lalu plih Filter
Photos by Markers maka akan muncul foto-foto yang didalamnya terdapat
markers yang akan di tandai.
Untuk menyesuaikan posisi markers pada foto, pilih markers yang akan
disesuaikan, Klik kanan kemudian muncul menu workspace lalu plih Filter
Photos by Markers maka akan muncul foto-foto yang didalamnya terdapat
markers yang dimaksud
Pada tahapan berikutnya cek satu per satu foto yang ada grey flag, jika foto
tersebut memuat lokasi GCP pertama, lakukan Place Marker (geser ke posisi
yang benar apabila posisi yang ditunjukkan foto bergeser dari lokasi yang
seharusnya), jika tidak biarkan saja. Agisoft tidak akan menggunakan foto
tersebut dalam rekonstruksi model. Foto yang dilakukan Place Marker akan
memiliki Green Flag dan dipertimbangkan dalam rekonstruksi model.
ditampilkan kembali. Ulangi langkah pengisian GCP untuk GCP kedua dan
seterusnya
5) Optimize Alignment
parameter Face Count, ada pilihan dari Low, Medium hingga High. Face
Count ini menentukan jumlah polygon mesh yang akan dihasilkan. Face
count High dapat menghasilkan mesh dengan jutaan polygon yang mungkin
nanti akan menimbulkan permasalahan visualisasi, oleh karena itu harus
ditentukan dengan bijak. Selain tiga 48 pilihan diatas, juga terdapat dua
pilihan tambahan yaitu interpolation dan point classes. Untuk interpolation
sendiri ada dua pilihan, yaitu interpolated dan extrapolated. Interpolated
mode akan memungkinkan beberapa gap diantara foto yang tidak
terproses akan diinterpolasi secara otomatis. OK.
8) Melakukan pembuatan texture dengan perintah workflow → build texture
pilih mode pemetaan Orthophoto
Setelah ke menu workflow kemudian akan muncul pilihan Texture
Parameter, ada beberapa pilihan mapping mode, mulai dari Generic,
Adaptive Orthophoto, Orthophoto, Spherical, Single Photo, Keep uv. Dapat
memilih dan membandingkan beberapa mapping mode yang tersedia untuk
memperoleh hasil terbaik. Demikian pula untuk parameter texture
size/count dapat digunakan untuk mendetilkan tekstur dengan konsekuensi
file tekstur yang semakin besar ukurannya. Untuk pilihan blending mode, ada
tiga pilihan, Mosaic, Average, Max Intensity dan Min Intensity. Mosaic akan
mempertimbangkan detail dalam setiap foto sehingga menghasilkan
orthofoto yang balance dari segi warna dan kedetilan. Adapun untuk max
dan min intensity menggunakan intensitas maksimum dan 49 minimum dari
piksel yang bertampalan/overlap. Kemudian centang pilihan Enable Color
Correction untuk melakukan koreksi warna disetiap foto, namun waktu
pemrosesan akan menjadi lebih lama. Untuk mapping mode parameter yang
dipilih adalah Orthophoto, untuk Blending Mode pilih mosaic (default) dan
Count size yang digunakan default. Tahapan ini bertujuan untuk memberikan
tekstur dan warna pada model 3D agar dapat mendekati keadaan objek
sebenarnya. Pada gambar diaatas dapat kita lihat hasil sudah seperti
kenampakan dilapangan seperti ada hutan, perumahan, jalan dll.
9) Membuat DEM foto dengan perintah workflow→build DEM →koordinat
system WGS 1984→ source data Mesh →Interpolation Default→OK
Dari Menu Workflow klik Build DEM. Muncul pilihan DEM Parameter.
Untuk Coordinate System, anda dapat mengatur apakah DEM akan
dieksport dalam sistem koordinat geografis atau projected. Untuk Source
Data dapat menggunakan Sparse Point Cloud atau Dense Point Cloud dari
tahap pemrosesan sebelumnya. Untuk memperoleh hasil terbaik, gunakan
Dense Point Clouds. Untuk interpolation sendiri ada dua pilihan, yaitu
interpolated dan 50 extrapolated. Interpolated mode akan memungkinkan
beberapa gap diantara foto yang tidak terproses akan diinterpolasi secara
otomatis sehingga menghasilkan DEM yang solid dan tidak mempunyai
Gaps. Pilihan extrapolated tidak digunakan dalam pemrosesan DEM.
Parameter Region menentukan luas wilayah yang akan dieksport, anda
dapat membiarkan seperti default atau mengaturnya secara manual. Klik
OK
10) Membuat ortomosaic foto dengan perintah workflow→build
orthomosaic→klik estimate→OK Untuk membuat orthofoto, dari Menu
Workflow
klik Build Orthomosaic. Muncul pilihan Orthomosaic Parameter. Untuk
pilihan Projection, pilih antara koordinat geographic atau
planar/projected. Untuk parameter Surface, pilih DEM yang dihasilkan
dari langkah sebelumnya. Untuk pilihan blending mode, ada tiga pilihan,
Mosaic, Average, Max Intensity dan Min Intensity. Mosaic akan
mempertimbangkan detail dalam setiap foto sehingga 51 menghasilkan
orthophoto yang balance dari segi warna dan kedetilan. Pilihan average
akan menggunakan nilai piksel rata-rata dari setiap foto yang overlap.
Adapun untuk max dan min intensity menggunakan intensitas maksimum
dan minimum dari piksel yang bertampalan/overlap. Tujuan dari
mencentang pilihan Enable Color Correction untuk melakukan koreksi
warna di setiap foto, namun waktu pemrosesan akan menjadi lebih lama
11) Setelah pembangunan Orthomosaic selesai, anda dapat mengeksport hasil
foto udara orthomosaic yang telah dihasilkan dari Menu File > Export
Orthomosaic > JPEG/TIFF/PNG. Untuk pilihan projection pilih antara
geographic dan planar, demikian pula untuk pilihan lain seperti compression
dan Write World file apabila diperlukan. Orthophoto di export ke format JPEG,
TIFF dan PNG serta juga dapat di export ke dalam format KML. Untuk
keperluan pengunaan data mentah pada proses pengolahan lanjutan di Arc
GIS di export ke format JPEG/TIFF/PNG
3.4.5.2 Arcgis 10.3
Berikut langkah-langkah mengolah data di Arc GIS 10.2 :
1. Membuka software Arc GIS 10.3
2. Ubah sistem koordinat menjadi UTM Zona 47 S Klik kanan pada
Layer→properties→projected coordinate system→UTM→WGS 1984→
Southern Hemisphere→WGS 1984 UTM Zone 47 S
3. Memasukan data hasil exsport Agisoft PhotoScan dengan cara add data,
kemudian pilih data Orthophoto yang di ekspor menjaditipe Tiff/ JPEG / PNG.
4. Tambahkan Shapefile dalam bentuk Poligon caranya Arc Katalog → New →
Shapefile →Nama (Poligon_Politani) → Tipe File (Poligon) → Koordinat sistem
(WGS 1984) →Ok ini digunakan untuk membatasi daerah yang akan di
petakan.
5. Selanjutnya buat Shapefile polygon dengan nama file LAND_USE (Penggunaan
lahan) Arc Katalog → New → Nama File (Land_Use) → OK. Untuk memberi
keterangan yang ada di permukaan atau dalam Poligon.
Rancangan anggaran biaya (RAB) yang akan digunakan untuk proyek usaha
mandiri adalah:
Tabel 1
Tabel 2
satua
no Uraian jumlah harga satuan total
n
1 Biaya langsung personil
Profesional staff orang 2 200.000 400.000
Sub profesional staff orang 2 100.000 200.000
Suporting staff orang 2 50.000 100.000
2 Biaya langsung non personal
3.200.00
Foto
Buah 3200 100.000/ha 0
Peralatan 626.000
Biaya kendaraan trasportasi
unit 4 200.000
Biaya peninjauan lapangan Orang 3 150.000
Biaya survai topografi 300.000
Biaya diskusi orang 3 50.000
Biaya pembuatan laporan 200.000
5.196,00
Jumlah
0
5.696,00
Total
0
Daftar Pustaka
Ahmad Ismail Ibrahim. 2017. Penggunaan Peta Digital Pada Aplikasi Sistem
Nurdin, Y. (2001). Peta, Atlas, dan Globe Makanan Pokok IPS Geografi.