Disusun oleh :
DHIMAS PAMUNGKAS
NIM: 18360086
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik dengan judul Inspection
Underwater Locator Beacon pada pesawat Boeing 737 Classic. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada PT GMF Aeroasia Tbk., karena telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan praktik dan mengajarkan penulis penerapan dalam lapangan kerja. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs. T. Ken Darmastono ,M.Sc., selaku
Rektor Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto.
2. Bapak C. Sukaca Budiono, S.T., M.T, ketua Program Studi Aeronautika, Institut
Teknologi Dirgantara Adisutjipto.
3. Bapak Riski Kurniawan S.Sc., M.Si, selaku dosen pembimbing.
4. Bapak Rudi selaku manajer unit TW PT GMF Aeroasia.
5. Seluruh Instruktur PT GMF Aeroasia yang telah memberikan ilmu, arahan dan
motivasi kepada penulis.
6. Seluruh keluarga yang telah mendoakan dan memberikan motivasi kepada
penulis.
7. Seluruh teman penulis yang telah membantu proses penyusunan laporan ini.
Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat memberi
kemudahan dalam memahami pembelajaran tentang proses maintenance pesawat. Atas
perhatian pembaca, penulis mengucapkan terima kasih dan memohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan perbedaan pendapat dalam penulisan laporan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan Kerja Praktik ..........................................................................................2
1.4 Manfaat Kerja Praktik ........................................................................................3
1.5Sistematika Laporan ............................................................................................3
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN........................................................................5
2.1 Sejarah Perusahaan.............................................................................................5
2.2 Vision, Mission, dan Values ..............................................................................7
2.3 Produk dan Jasa (Bisnis Unit) ............................................................................8
2.4 Struktur Organisasi...........................................................................................12
2.5 Fasilitas Perusahaan .........................................................................................14
BAB III KEGIATAN KERJA.............................................................................20
3.1 Rincian Kerja ...................................................................................................20
3.2 Jurnal Kegiatan.................................................................................................20
3.3 Alat dan Bahan .................................................................................................25
BAB IV. PEMBAHASAN ....................................................................................29
4.1 Landasan Teori .................................................................................................29
4.1.1 Pengertian Underwater Locator Beacon ......................................................29
4.1.2 Letak Underwater Locator Beacon Pada Pesawat Boeing 737 Classic .......30
4.1.3 Bagian Underwater Locator Beacon Pada Pesawat Being 737 Classic .......30
4.1.4 Cara Kerja Underwater Locator Beacon dan Sistem Sonar .........................36
4.2 Removal Underwater Locator Beacon .............................................................38
iv
4.3 Inspection Underwater Locator Beacon .........................................................39
4.4 Installation Underwater Locator Beacon ........................................................42
4.5 Pembahasan ......................................................................................................43
BAB V. PENUTUP ...............................................................................................45
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................45
5.2 Saran.................................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................47
LAMPIRAN..........................................................................................................49
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jurnal Kegiatan ......................................................................................20
Tabel 4.1 Beacon Specification ..............................................................................35
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Boeing 737 Classic dilengkapi dengan perangkat black box yang terpasang
pada bagian belakang bodi pesawat. Dalam FDR (Flight Data Recorder) dan CVR
(Cockpit Voice Recorder) dilengkapi dengan adanya ULB (Underwater Locator
Beacon). Underwater Locator Beacon ini merupakan perangkat baterai yang
dipasangkan ke black box untuk mengantisipasi apabila pesawat mengalami
kecelakaan yang menyebabkan pesawat masuk ke air. Perangkat ULB (Underwater
Locator Beacon) ini akan mengirimkan sinyal ultasonik ketika black box tersebut
1
2
terendam oleh air. Oleh karena itu perangkat ULB (Underwater Locator Beacon)
ini memerlukan tindakan perawatan rutin yang bertujuan untuk mengetahui
kesiapan perangkat dan memastikan perangkat dapat bekerja apabila suatu saat
pesawat mengalami kecelakaan yang hingga menyebabkan pesawat masuk ke
dalam air.
Pada laporan ini penulis menjelaskan tentang perangkat yang berkaitan dengan
search and rescue berupa “Underwater Locator Beacon (ULB) pada pesawat
Boeing 737 Classic” yang dapat memancarkan sinyal gelombang ultrasonik apabila
pesawat mengalami accident yang mengakibatkan pesawat masuk ke dalam air.
Dengan ini penulis akan membuat laporan yang berjudul “Inspection Underwater
Locator Beacon” sebagai hasil dari kerja praktik yang telah dilakukan.
Locator Transmitter pada pesawat Boeing 737 Classic, dan Adjustment and
Test Undrewater Locator Beacon pada pesawat Boeing 737 Classic.
BAB V : PENUTUP
Pada bab kelima ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
kerja praktik.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
5
6
Perkatoran, Central Store, Engine Shop, Gedung Manajemen dan Pusat Olah
Raga
Bisnis Utama PT GMF AeroAsia Tbk. adalah penyedian jasa perawatan dan
perbaikan pesawat terbang yang mencakup rangka pesawat, mesin, komponen
dan jasa pendukung lainnya secara terintegrasi atau dikenal dengan bisnis
Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). PT GMF AeroAsia Tbk. mampu
melaksanakan perawatan dan perbaikan pesawat terbang mulai dari perawatan
Line Maintenance sampai overhaul, dan cabin refurbishment.
Pengembangan usaha terus dilakukan dan pada tahun 2012, PT GMF
AeroAsia Tbk. mulai memberikan jasa perawatan industrial Gas Turbine Engine
(GTE) serta perawatan Industrial Generator Overhaul, yang menjadi sumber
pendapatan baru. Selain itu juga dimulainya era pembukaan dalam bahasa Inggris
dengan mata uang Dollar Amerika Serikat (USD) setelah memperoleh
persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, Pada tahun 2013 PT
GMF AeroAsia Tbk. melakukan penambahan 2 bidang usaha baru yaitu SBU
Engine Maintenance dan SBU IGTE serta pembangunan Hangar 4. Adapun pada
tahun 2014, pencapaian penting PT GMF AeroAsia Tbk. ditunjukkan antara lain
dengan implementasi SWIFT IT-MRO dan beroperasinya Airbus Remote
Training Center.
Dioperasikannya Hangar 4 pada tahun 2015 sebagai hangar narrow body
terbesar di dunia memiliki kapasitas 16 line pesawat merupakan langkah PT GMF
AeroAsia Tbk. dalam pengembangan kapasitas perawatan pesawat sesuai dengan
tuntutan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Hingga akhir tahun 2016, PT GMF AeroAsia Tbk. Telah memiliki sertifikasi
(approval) dari 24 authority berbagai negara untuk melakukan maintenance
pesawat (Aircraft Maintenance Organization – 145).Sedangkan untuk pelatihan
maintenance pesawat (Approved Maintenance Training Organization-147),GMF
telah memiliki sertifikasi dari empat authority yaitu, DGCA Indonesia, EASA,
CAMA Yemen dan CAA Pakistan. Dengan memiliki sertifikasi AMTO 147,
maka kegiatan pelatihan sekaligus pengujian peserta pendidikan yang
diselenggarakan oleh PT GMF AeroAsia Tbk. telah diakui oleh keempat authority
7
tersebut.
2. GMF Mission
Misi PT GMF AeroAia Tbk. adalah sebagai suatu langkah untuk mencapai
visi tersebut. Misi tersebut berbunyi“Integrated and Reliable / Maintenance
Solution / as a Contribution / to the Nation”.
1. Line Maintenance
PT GMF AeroAsia Tbk. memberikan jasa Line Maintenance untuk
Penerbangan domestik dan internasional di Bandar Udara Soekarno-Hatta,
Cengkareng, Banten. Line Maintenance menangani perawatan pesawat seperti
Pre Flight Check, Transit Check, Dailly Check, A Check (perawatan sampai
dengan 600 jam terbang), serta berbagai jenis perawatan lainnya. Selain
melakukan perawatan ringan pada pesawat seri B737, B747, B777, A320,
A330, CRJ1000, dan ATR72. Line Maintenance juga menangani layanan
overnight transit dan emergency AOG (Aircraft On Ground). Fasilitas MCC
(Maintenance Control Center) pada Line Maintenance juga bertujuan untuk
mengurangi perawatan yang tidak terjadwal dan keterlambatan teknis.
3. Base Maintenance
Dengan fasilitas tiga hanggar, Base Maintenance mampu melakukan Heavy
check routine, Heavymodification, aircraft exterior painting , Heavy repair
structure , dan aircraft overhaul . Jenis pesawat yang telah mendapatkan
sertifikasi dari DKPPU, FAA, EASA, dan otoritas penerbangan negara lain
adalah pesawat seri A319/A320, A330, B737-300/400/500/700/800, B747-
100/200/300/400, CRJ1000, dan ATR42. Base Maintenance bekerja pada
spacious hanggar, yang dapat menampung 7 pesawat wide-body dan 16
pesawat narrow-body secara bersamaan. Kapasitas ini akan terus tumbuh
seiring perkembangan hanggar PT GMF AeroAsia Tbk. di masa mendatang.
4. Component Services
Component Services memiliki beberapa workshop seperti Avionics
Workshop, Electro Mechanical and Oxygen Workshop, Ground Support
Equipment Workshop, serta Calibration and Non Destructive Test (NDT)
Workshop. Workshop tersebut merupakan fasilitas penting dalam perawatan
komponen untuk pesawat seri B737, B747, A320, 1330, CRJ1000, dan ATR72.
Component Services juga memperoleh sertifikasi dari DKPPU, FAA, dan
EASA, seera ISO 9000. Kapabilitas Unit Component Services termasuk repair
and overhaul untuk instrumen pesawat, kontrol elektronik, radar, dan navigasi,
flight data recorders, dan gyros.
5. Engine Maintenance
Dengan fasilitas Engine Workshop dan Engine and APU Test Cell, Engine
Maintenance mampu melakukan perawatan mesin pesawat dan Auxilliary
Power Unit (APU) seperti jenis mesin CFM56-3 dan APU GTCF85 yang
10
6. Cabin Maintenance
Jasa Cabin Maintenance yang diberikan PT GMF AeroAsia Tbk.
merupakan jasa perawatan kabin pesawat (termasuk in-flight entertainment)
untuk penerbangan domestik dan internasional di Bandar Udara Soekarno
Hatta, Cengkareng, Banten. Perawatan kabin dilaksanakan saat Pre-Flight
Check, Transit Check, Daily Check, Monthly Inspection, maupun A Check
untuk peswat seri B737, B747, B777, A320, A330, CRJ1000, dan ATR72.
7. Material Services
Material Services menawarkan pelayanan penyedia suku cadang,
pengelolaan komponen pesawat, penjualan dan pembelian material, serta AOG
services. Didukung oleh jaringan pelayanan yang luas, PT GMF AeroAsia
Tbk. menjaga ketersediaan pasokan material dalam skala besar dalam
mendukung pelayanan yang diberikan seperti manajemen persediaan, parts
trading and loan, exchange, inventory management, serta AOG services secara
efisien dan hemat biaya.
8. Engineering Services
Engineering Services memberikan pelayanan program perawatan standar,
modifikasi dan pengontrolannya, reliability control program, pelayanan data
komunikasi dari pesawat ke darat, manajemen dan distribusi buku bantuan
perawatan pesawat, serta pelayanan jasa tenaga ahli. Sejak tahun 2010, PT
GMF AeroAsia Tbk. telah mendapatkan sertifikasi DOA (Design Organization
Approval) dari DKPPU.PT GMF AeroAsia Tbk. Telah menunjukkan
kemampuannya dalam menangani modern jet power plants yang dilengkapi
dengan fasilitas workshop yang memadai.
11
4. Corporate Secretary
Corporate secretary bertugas untuk mengawasi setiap administrasi
kesekretariatan yang masuk dan keluar pada perusahaan.
6. Finance
Finance bertugas untuk mengawasi setiap proses keuangan pada PT. GMF
AeroAsia sehingga proses menganggarkan dan mengkalkulasi biaya dapat
berjalan dengan baik.
7. Base Operation
Base operation bertugas untuk mengatur Aircraft Base Maintenance untuk
mencapai produk layanan yang berkualitas dengan biaya dan Turn Around
Time yang telah ditargetkan.
14
1. Hangar 1
2. Hangar 2
3. Hangar 3
4. Hanggar 4
5. Workshop 1
Workshop 1 adalah bangunan yang digunakan untuk perbaikan Overhaul
berbagai macam komponen pesawat. Workshop 1 ini merupakan bengkel
untuk perawatan/perbaikan dari :
a. Cabin
b. Sheet Metal
d. Cleaning
e. Machining
17
6. Workshop 2
7. Utility Building
Utility Building merupakan pusat sistem listrik, Central Air Condition, Air
pressure, Fire Brigade di area PT GMF AeroAsia Tbk. Utility berfungsi
sebagai sarana utama penunjang kegiatan maintenance yang meliputi
electrical supply, air pressure supply, pemadamam kebakaran. Disini
disimpan semua peralatan utama diperlukan untuk tenaga listrik, air
18
9. General Storage
General Storage merupakan ruangan yang digunakan untuk menyimpan
suku cadang pesawat.
20
21
Perform
Adjustment EGT
Indicating Test
T12 Temp Sensor
Replacement
T12 Sensor
Inspection
T2 Temp Sensor
Replacement
T2 Temp Sensor
Inspection
Fuel Filter By Pass
Warning
Adjustment
Fuel Filter
Differential Press
Switch
Rep;acement
4 Senin – 25 Januari 2021 – Douglas Pressurize The
Jum’at 29 Januari 2021 DC-9 Pneumatic System
Gear Control
Selector Valve
Assembly
Inspection
Hydraulic
Reservoir
Pressurization
System Test
Anti-Icing System
Test
22
Fuel Pressure
system Test
Fire Extinguishing
Operational Test
4 Senin – 1 Februari 2021 – Douglas Operational Fire
Jum’at 5 Februari 2021 DC-9 System Test
Boeing Test Of Oxygen
737-500 System
Oxygen Generator
Test
Hydraulic Fluid
Inspection Check
Gear Control
Selector Valve
Assembly Inspection
Landing Gear Shock
Strurt Inspection
Thermostat
Replacement
5 Senin – 8 Februari 2021 – Douglas Functional Test On
Kamis 11 Februari 2021 DC-9 Gyro Instrument
Boeing Turn & Bank
737-500 Function Test On
Gyro Instrument
Gyro Indicator
Electrical
Interference Test
Installation Of
Battery
23
Functional Test On
Gyro Instrument –
Directional Gyro
6 Senin – 15 Februari 2021- Douglas VHF
Jum’at 19 Februari 2021 DC 9 Communication
Boeing System Test
737-500 GPW Computer
Replacement
EFIS Control Panel
Replacement
Perform Alignment
of the IRS
Static Discharge
Inspection
7 Senin – 22 Februari 2021- Douglas Voice Recorder
Jum’at 26 Februari 2021 DC 9 Unit Replacement
Boeing and Test
737-500 Underwater
Locator Beacon
Air Data Computer
Replcament
Operational Test
EFIS System
TCAS Computer
Replacement
8 Senin – 1 Maret 2021 – 5 Douglas TCAS Computer
Jum’at Maret 2021 DC 9 Operational Test
Boeing Flight
737-500 Management
Computer Test
24
TCAS Antenna
Replacement
TCAS Antenna Test
9 Senin – 8 Maret 2021 – 12 Learning Aviaton and
Jum’at Maret 2021 Services Legislation
10 Senin – 15 Maret 2021 – Learning Aviation and
Jum’at 19 Maret 2021 Services Legislation
11 Senin – 22 Maret 2021 – Douglas Inspection Wing
Jum’at 26 Maret 2021 DC 9 Junction
Radome Removal
Installation
Replacement of
Aileron
12 Senin – 29 Maret 2021 – Douglas Review Digital
Jum’at 2 April 2021 DC 9 Techinique
Review Gas
Turbine Engine
Review Aircraft
System
13 Senin – 5 April 2021 – Workshop Air Cycle Machine
Jum’at 9 April 2021 2 Pneumatic Motor /
Stater
14 Senin – 12 April 2021 – Workshop Pneumatic Control
Jum’at 16 April 2021 2 Valve
Cooling Fan
Assembly
15 Senin – 19 April 2021 – Learning Theory Instrument
Jum’at 23 April 2021 Services
16 Senin – 26 April 2021 – Learning Theory Instrument
Jum’at 30 April 2021 Services Pitot Static Tube
25
2. Flat Screwdriver
Flat Screwdriver pada gambar 3.2 digunakan untuk membuka tempat
penyimpanan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang terletak di aft cargo door
compartment.
3. Philiphs Screwdriver
Philiphs Screwdriver pada gambar 3.3 digunkan untuk mengendorkan dan
mengencangkan screw pada mounthing ULB.
29
30
4.1.2 Letak Underwater Locator Beacon Pada Pesawat Boeing 737 Classic
Pada umumnya di dalam sebuah pesawat memiliki 2 buah Underwater
Locator Beacon (ULB) yang terpasang 1 buah pada bagian Cockpit Voice Recorder
(CVR) dan 1 buah pada bagian Flight Data Recorder (FDR). Di dalam pesawat
Boeing 737 classic ini ULB CVR terletak di aft cargo compartment . Perangkat ini
akan terus standby selama pesawat tidak mengalami suatu accident yang
menyebabkan pesawat masuk ke dalam air.
4.1.3 Bagian Underwater Locator Beacon Pada Pesawat Being 737 Classic
Bersumber dari AMM training manual Boeing 737-300/400/500 Chapter 23-
71-21 Underwater Locator Beacon (ULB) pada pesawat Boeing 737 Classic
memiliki beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut meliputi :
31
a. Mounting Bracket
Mounting Bracket merupakan bagian dari ULB yang berfungsi sebagai
dudukan dari ULB. Bagian ini menjadi tempat diletakanya ULB yang
menempel pada Flight Data Recorder (FDR) maupun Cockpit Voice
Recorder (CVR).
Cover Plate
d. End Cap
End Cap adalah bagian ujung dari ULB yang berfungsi sebagai pembuka
dan penutup battery pada ULB apabila battery tersebut akan dilakukan
replacement.
e. O-Ring
O-Ring merupakan komponen berbentuk cincin yang sangat lunak
biasanya terbuat dari karet synethetic atau plastik. O-Ring biasanya
dikompres antara 2 permukaan sebagai seal. Pada saat pemasangan periksa O-
Ring dari kotoran, debu, goresan (stretch), dan cacat lainnya untuk
menghindari kebocoran. Pada ULB O-Ring berada di dalam battery yang
merupakan sekat antara end cap dan rubber shock cushion. Beberapa fungsi
O-Ring :
- Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem
- Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur
- Melapisi permukaan yang tidak rata
- Menjaga kebocoran pelumas
g. Water Switch
Water Switch adalah bagian dari battery ULB yang berfungsi untuk
mengaktifkan pulsa ultrasonik apabila battery tersebut tercelup ke dalam air.
Jadi ULB ini memiliki sebuah battery yang akan aktif memancarkan sinyal
gelombang ultasonik apabila battery tersebut kemasukan air. Battery yang
terendam air akan memicu sirkuit PCB yang akan mengaktifkan sinyal ping
ultrasonik 37,5 ± 1 Khz.
h. Battery ULB
berjenis DK120/90. Battery jenis ini telah terferivikasi dapat bertahan selama
90 hari di dalam air. Bersumber dari
www.dukaneseacom.com/products/aviation/dk120-90/ . Battery ini dapat aktif
baik di air tawar maupun air asin. Berikut ini spesifikasi dari Dukane 120/90
Recorder Beacon.
b. Sonar Sistem
1) Gunakan Polyken 223 Tape, untuk memasang sepotong kabel atau bahan
konduktif lainya ke tempat ULB dan bagian tengah saklar air untuk
menghasilkan short circuit yang dapat mengaktifkan ULB.
2) Setelah kabel terpasang siapkan PL 1 Pinglate Ultrasonic test set.
3) Tekan dan tahan saklar operasi pada alat test ULB PL 1 Pinglite.
a. Pastikan bahwa “BEACON ACTIVE WHEN FLASHING” lampu
berkedip, jika lampu berkedip selang interval 1 detik jadi ULB masih dalam
kondisi yang baik. Namun pada saat pengetesan lampu berkedip tetapi tidak
teratur setiap 1 detik dan kedipan lampu tidak terang yang menandakan
ULB tersebut tidak dalam kondisi baik.
b. Lepaskan potongan kabel atau bahan konduktif lainya dari tempat ULB dan
bagian tengah saklar air.
c. Pastikan “BEACON ACTIVE WHEN FLASHING” lampu tidak berkedip
karena sudah tidak terjadi short cirucuit pada ULB.
4) Matikan saklar operasi pada alat test ULB PL 1 Pinglite.
5) Lepas alat test ULB PL 1 Pinglite.
6) Pastikan saklar air pada ULB tidak ada minyak atau kotoran.
a. Jika perlu, bersihkan saklar air dengan air dan detergen.
40
2. Letakan ujung probe pada bantalan perak saklar air sebagai kutub postif untuk
menghasilkan short circuit.
a. Pada layar LCD akan menunjukkan voltase baterai suar. Pada pengetesan
menggunaka battery ber kode F dan menunjukkan angkat 3,29 Volts yang
menujukkan battery telah memenuhi syarat
3. Lihat kode baterai pada label beacon untuk jangkauan minimum yang diizinkan
beacon.
catatan : periksa label penggantian baterai untuk menemukan kode baterai.
A) Kode A – 3,55 Volts
B) Kode B – 2,97 Volts
C) Kode C – 2,97 Volts
D) Kode D – 2,97 Volts
E) Kode F – 2,97 Volts
Jika baterai tidak dapat memenuhi persyaratan jadi Underwater Locator
Beacon tersebut harus diganti, Jika baterai tersebut memenuhi persyaratan
voltase yang telah diizinkan lanjutkan pengetesan.
4. Tekan tombol merah pada TS200.
a. Pengetesan dimulai dan anda mendengar suara ping dari tes set TS200
dengan interval 1 detik. Pada saat pengetesan ULB mampu dengan baik
menghasilkan suara ping dengan interval 1 detik secara teratur yang
menandakan ULB dalam keadaan baik.
5. Lepaskan klip probe test TS200 dari ULB.
6. Pastikan bahwa saklar air pada ULB tidak ada minyak atau kotoran.
a. Jika perlu, bersihkan saklar dengan air dan deterjen.
b. Keringkan saklar dengan kain bersih.
4.5 Pembahasan
Underwater Locator Beacon (ULB) adalah salah satu perangkat emergency yang
terdapat dalam pesawat. Perangkat ini termasuk dalam salah satu no go item yang
terdapat dalam pesawat. ULB biasanya menyatu dengan Cokcpit Voice Recorder
(CVR) dan Flight Data Recorder (FDR) pesawat. Perangkat ini akan sangat
dibutuhkan ketika pesawat mengalami kecelakaan di perairan yang dalam.
Perangkat inilah yang akan menjadi acuan tim SAR jika terjadi kecelakaan di area
43
perairan. Underwater Locator Beacon memiliki baterry sendiri yang akan aktif
memancarkan sinyal gelombang ultrasonik frekuensi 37,5 ± 1 Khz dengan durasi
0,01 detik dalam interval 1 detik apabila beacon terendam oleh air.
Underwater Locator Beacon (ULB) menggunkan jenis battery lithium yang
memiliki masa standby selama 7 tahun. ULB sendiri memiliki daya jangkauan
hingga ± 6km. ULB didesain dapat terus-menerus memancarkan pulsa gelombang
ultrasonik selama 90 hari hingga ULB tersebut kehabisan battery baik di air tawar
maupun air laut.
Proses removal pada Underwater Locator Beacon (ULB) tidak memerlukan
tindakan khusus. Sebelum melakukan proses tersebut persiapkan AMM Boeing
737-300/400/500 chapter 23-71-21 lalu menyiapkan alat dan bahan yang akan
diperlukan. Ikuti langkah sesuai prosedur yang telah dijelaskan pada AMM supaya
tidak melakukan kesalahan dalam bekerja. Setelah perangkat Underwater Locator
Beacon (ULB) telah terlepas beacon tersebut akan dibawa ke workshop untuk
melakukan pengetesan apakah perangkat tersebut masih layak atau tidak.
Saat proses inspection di workshop perangkat Underwater Locator Beacon
(ULB) ini dilaksanakan functional test dengan menggunakan beberapa alat test
khusus yang telah direkomendasikan oleh manufaktur pembuat perangkat
Underwater Locator Beacon. Pengetesan ULB ini juga masih berpacu pada AMM
Boeing 737-300/400/500 chapter 23-71-21. Pengetesan pertama dilakukan dengan
visual check untuk mengetahui kondisi fisik pada beacon. Setelah melalui visual
check pengetesan dilanjutkan dengan beberapa alat test set gelombang ultasonik
yaitu PL 1 Pinglite, 42A12, dan TS200 test set. Alat ini memiliki kemampuanya
masing-masing seperti PL 1 Pinglite hanya akan mengetes keluaran frekuensi ULB
dengan cahaya, 42A12 hanya akan mengetes keluaran ULB dengan audio dan
TS200 dapat melakukan pengetesan voltase dan audio pada ULB. Dalam
pengetesan yang telah saya ikuti di workshop 2 ULB dites menggunakan PL 1
Pinglite dan 42A12. Dalam pengetesan menggunakan PL 1 Pinglite ULB dapat
mentransmit akan tetapi lampu yang dihasilkan lemah lalu setelah itu dilanjutkan
dengan menggunakan alat 42A12 dan hasilnya ULB tersebut tidak dapat
mentrasmit suara 10ms dengan interval 1 detik. Jadi hasil dari inspection ULB
44
sudah tidak memenuhi persyaratan dan pada tipe DK 120/90 tindakan yang harus
dilakukan yaitu penggantian ULB dengan ULB yang memenuhi persyaratan
transmit flashing dan bunyi dalam interval 1 detik. Setelah ULB tersebut diganti
maka ULB tersebut dipasang kembali ke black box.
Proses Installation Underwater Locator Beacon (ULB) dilakukan berdasarkan
AMM Boeing 737-300/400/500 chapter 23-71-21. Setelah ULB selesai melalui
tahap inspection ULB tersebut dipasangkan kembali ke Cockpit Voice Recorder
(CVR) ataupun Flight Data Recorder (FDR) sesuai dengan prosedur yang telah
terdapat dalam AMM. Setelah semua selesai pastikan kebersihan area kerja dan
kelengkapan alat kerja yang telah digunakan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses inspection Underwater Locator Beacon pada pesawat
Boeing 737 Classic yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses replacement battery underwater locator beacon dilakukan
berdasasrkan AMM Boeing 737 300/400/500 chapter 23. Proses remove
dimaksudkan untuk melepas beacon dari blackbox pesawat untuk dilakukan
functional test. Proses remove dilakukan dengan mengikuti AMM chapter
23-71-21 dengan melepas blackbox dari panel dan melepaskan bracket ULB
yang dipasang di blackbox. Setelah berhasil dilepas beacon dilakukan
pengetesan di workshop. Setelah dilakukan pengetesan di workshop dan
perangkat underwater locator beacon dinyatakan baik maka perangkat
tersebut di install kembali ke blackbox sesuai AMM chapter 23-71-21
dengan memasangkan bracket ULB ke blackbox dan memasangkan kembali
ULB ke panelnya. Setelah proses install selesai jangan lupa untuk
mengembikan tool pada tempatanya dan menjaga kebersihan tempat kerja.
2. Proses inspection dilaksanakan berdasarkan AMM Boeing 737-
300/400/500 chapter 23. Pengetesan dilakukan di workshop dengan alat
khusus yang hanya digunakan untuk mengetes battery underwater locator
beacon. Alat yang digunakan yaitu PL 1 Pinglite, 42A12 dan TS200
Ultrasonik test set. Pada pengetesan menggunkan PL 1 pinglite ULB dites
dengan cara melihat dan menghitung interval flashing dan waktu pengetesan
ULB tidak sesuai persyaratan karena flashing lemah dan interval tidak
sesuai yang diizinkan. Lalu dilanjutkan pengetesan dengan menggunkan
42A12 dengan cara mendegarkan interval bunyi dari ULB dan waktu
pengetesan interval bunyi yang dihasilkan tidak teratur yang disimpulkan
ULB tidak dalam keaadan baik atau tidak memenuhi persyaratan. Lalu ULB
baru dilakukan pengetesan dengan TS200 untuk melihat voltase dan interval
bunyi. Pada pengetesan ini voltase baterai 3,29 Volts dan interval bunyi
45
46
yang dihaslikan ULB teratur setiap 1 detik yang dapat disimpulkan ULB
tersebut dalam keadaan baik dan diperbolehkan dipasang ke pesawat.
5.2 Saran
Penulis memberikan beberapa saran yang dapat diberikan kepada kampus dan
instansi yang berkaitan demi kegiatan praktik yang lebih efektif dan efisien.
Beberapa saran tersebut yaitu:
1. Dalam melakukan pengetesan ULB sebaiknya dilakukan diruangan yang
steril untuk menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.
2. Dalam melakukan rangkaian pengetesan selalu menggunkan AMM sebagai
pedoman yang harus diikuti.
3. Dalam melepas ULB dari blackbox selalu gunakan tool yang sesuai untuk
menghindari adanya kerusakan pada screw,nut maupun bolt.
4. Disarankan untuk menambah jumlah praktik untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kreatifitas mahasiswa dalam bidang
penerbangan
DAFTAR PUSTAKA
47
48
49
50
Lampiran 1. Aircraft Maintenance Manual (AMM) chapter 23-71 pesawat Boeing 737
Classic
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66