Anda di halaman 1dari 19

SMART TRASH BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) MENGGUNAKAN

SENSOR ULTRASONIK DAN SENSOR BEBAN

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T)

Disusun oleh:
RAFI’ MUHAMMAD NAUFAL
NPM. 3332180040

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Smart Trash Berbasis Internet of Things (IOT) MENGGUNAKAN SENSOR
ULTRASONIK DAN SENSOR BEBAN

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Proposal Skripsi dan Salah Satu Syarat Menempuh Sarjana Teknik

Disusun Oleh:
RAFI’ MUHAMMAD NAUFAL
3332180040

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


Pada tanggal : ……………………….

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Akademik Dosen Konsultan I

Ir. Ri Munarto, M.Eng. Masjudin, S.T., M.Eng.


NIP. 195911202003121001 NIP. 198312312019031018
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.1. Latar Belakang..........................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................7
1.5. Batasan Masalah........................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................9
2.1. Sampah........................................................................................................9
2.2. Jenis Sampah...............................................................................................9
2.3. Dampak Sampah......................................................................................10
2.4. Smart Trash.............................................................................................10
2.5. Arduino Nano..........................................................................................10
2.6. NodeMCU ESP8266...............................................................................11
2.7. Ultrasonic HC-SR04................................................................................12
2.8. Motor Servo.............................................................................................13
2.9. Load Cell 1 kg.........................................................................................13
2.10. Kajian Pustaka.....................................................................................14
BAB III.................................................................................................................15
METODOLOGI PENELITIAN............................................................................15
3.1. Metodologi Penelitian.............................................................................15
3.2. Perancangan Hardware...........................................................................15
3.2.1. Arduino Nano......................................................................................15
3.2.2. NodeMCU ESP8266............................................................................16
3.2.3. Ultrasonic HC-SR04............................................................................17
3.2.4. Motor Servo.........................................................................................18
3.2.5. Load Cell 1 kg.....................................................................................18
3.3. Rancangan Aggaran Biaya......................................................................19
3.4. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia
maupun aktivitas alam yang belum memiliki nilai ekonomis [ CITATION Nia08 \l 1033 ]. Menurut Siti
Nurbaya Bakar yang merupakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), beliau menaksir
timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton [ CITATION Tia20 \l 1033 ] .
Seringkali kita melihat sebagian orang kurang mementingkan kebersihan. Beberapa diantaranya sering
membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga membuat lingkungan menjadi kotor. Kondisi ini
kerap diperparah karena tempat sampah yang diletakkan di tempat umum melebihi muatan.
Ketidaktahuan akan kebersihan merusak lingkungan kita dan menciptakan kondisi yang tidak
higienis[ CITATION Mia16 \l 1033 ].
Lingkungan kotor yang diakibatkan oleh sampah bisa membawa dampak buruk baik itu terhadap
manusia maupun terhadap lingkungan. Dampak buruk lingkungan kotor yang diakibatkan oleh sampah
terhadap lingkungan meliputi banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran air. Pencemaran air
dapat terjadi ketika sampah dibuang ke sungai dan bukan ke tempat sampah. Hal ini sering terjadi di
wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh tim pembersihan sampah seperti di daerah terpencil.
Selain mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah
sehingga ini menjadi sebuah kabar buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi manusia
[ CITATION Din18 \l 1033 ]. Dampak akibat sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga
dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya yang melalui udara, air, tanah, maupun
kontak dengan organisme lain bisa menimbulkan penyakit bagi manusia[ CITATION Pet19 \l 1033 ].
Saat ini, hampir semua pekerjaan dapat dilakukan menguunakan komputer. Kita dapat mengakses
dunia melalui internet dan tren internet of things (IoT) juga mendapatkan banyak perhatian [ CITATION
Raj19 \l 1033 ]. Istilah Internet of Things atau IoT mengacu kepada arsitektur berbasis internet yang
dapat mendukung pertukaran layanan, informasi, dan data diantara milyaran benda pintar. IoT
memungkinkan koneksi diantara benda-benda dan dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih
nyaman dan efisien [ CITATION Agu19 \l 1033 ].
Perkembangan teknologi juga menyentuh aspek kepedulian terhadap masalah lingkungan dengan
adanya tempat sampah pintar atau biasa disebut dengan Smart Trash. Tempat sampah yang dulunya
mempunyai fungsi tunggal sebagai tempat menampung sampah saja, kini telah dipadukan dengan
teknologi dengan menambahkan fungsi tertentu. Baik berupa otomatisasi buka tutup pada tempat
sampah sampai pengiriman informasi keadaan tempat sampah kepada petugas kebersihan sehingga
dapat lebih efisien karena tidak perlu menunggu laporan secara manual dari warga [ CITATION Fai17 \l
1033 ].
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perancangan sistem yang akan dibuat yaitu smart trash
yang dapat membuka menutup secara otomatis, mengukur berat sampah dalam tempat sampah, dan
dapat mendeteksi ketika tempat sampah sudah penuh, kemudian mengirim dan mengumpulkan data-
data hasil dari pembacaan sensor ke cloud secara realtime, kemudian hasil dari data yang terkirim dapat
dipantau melalui jarak jauh sehingga mudah diakses melalui sistem informasi berbasis web atau
aplikasi untuk akses monitoring. Sistem pengiriman data hasil pembacaan seluruh sensor menggunakan
metode pengiriman data menggunakan koneksi internet Wi-Fi dan pengiriman notifikasi SMS pada saat
keadaan tempat sampah penuh. Notifikasi tersebut berisi data pembacaan sensor dari keadaan tempat
sampah kosong sampai tempat sampah penuh. Penelitian ini berfokus pada instrumentasi pembacaan
data hasil yang diperoleh sensor, pengiriman, dan penerimaan data, serta sistem IoT yang digunakan
pada smart trash.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu
perlunya ada sistem monitoring sampah dengan menggunakan smart trash berbasis internet of things
(IOT) yang dapat dipantau memlaui aplikasi, web dan notifikasi SMS.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan adalah merancang
sistem monitoring sampah dengan menggunakan smart trash berbasis internet of things (IOT) yang
dapat dipantau memlaui aplikasi, web dan notifikasi SMS sehingga dapat memudahkan petugas untuk
memonitoring melalui jarak jauh.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu memperoleh solusi dalam penanganan sampah serta memberikan
informasi yang cepat dalam memonitoring sampah menggunakan smart trash.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini diantaranya adalah:
1. Sensor yang digunakan adalah sensor beban untuk mengukur beban sampah pada tempat sampah,
kemudian sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi pengguna sehingga tempat sampah
dapat membuka dan menutup secara otomomatis, serta untuk mendeteksi ketika tempat sampah
sudah penuh.
2. Menggunakan metode pengiriman data menggunakan internet WiFi dan sistem notifikasi SMS.
3. Menggunakan servo untuk menggerakan tutup tempat sampah
4. Menggunakan Sistem Internet of Things

1.1. Sistematika Penulisan


Dalam penulisan skripsi ini terbagi dalam 5 bab. Adapun isi dari masing-masing bab dapat
diuraikan secara singkat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisi penjelasan tentang konsep dasar perangkat yang digunakan untuk membuat smart
trash, mencakup perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang penjelasan dari metodologi penelitian, instrument penelitian, perancangan
smart trash berbasis IoT, dan waktu penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil dari penelitian yang telah dikerjakan beserta analisanya
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan hasil kerja yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangan lebih
lanjut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sampah
Sampah merupakan suatu benda atau bahan yang sudah tidak digunakan lagi oleh manusia
sehingga dibuang. Stigma masyarakat terkait sampah adalah semua sampah itu menjijikkan, kotor, dan
lain-lain sehingga harus dibakar atau dibuang sebagaimana mestinya. Segala aktivitas masyarakat
selalu menimbulkan sampah. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah akan
tetapi juga dari seluruh masyarakat untuk mengolah sampah agar tidak berdampak negatif bagi
lingkungan sekitar
Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan
menyebabkan pendangkalan sungai yangmengakibatkan timbulnya banjir. Selain itu,sampah dapat
mengakibatkan meningkatnya penyebaran penyakit, bau menyengat dan lain lain sehingga
mengganggu kenyamanan dan kesehatan [ CITATION Put16 \l 1033 ]. Menurut Siti Nurbaya Bakar yang
merupakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), beliau menaksir timbunan sampah di
Indonesia pada tahun 2020 mencapai 67,8 juta ton [ CITATION Tia20 \l 1033 ].

2.2. Jenis Sampah


Sampah dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain:
1. Sampah Padat (Anorganik)
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan anorganik. Contoh: bahan
logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah anorganik adalah tahan lama dan sukar
membusuk. Sampah ini tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Apabila dibuang
sembarangan, sampah anorganik dapat menimbulkan pencemaran tanah.
2. Sampah Basah (Organik)
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan organik. Sifat sampah organik
adalah tidak bertahan lama dan cepat membusuk. Biasanya sampah jenis ini berasal dari makhluk
hidup. Contoh: adalah sayur-sayuran, buah-buah yang membusuk, sisa nasi, daun, dan sebagainya.
Sampah organik mudah diuraikan mikroorganisme tanah. Hanya saja jenis sampah akan menimbulkan
bau kurang sedap jika tidak dikelola dengan baik [ CITATION Din19 \l 1033 ].
2.3. Dampak Sampah
Lingkungan kotor yang diakibatkan oleh sampah bisa membawa dampak buruk baik itu terhadap
manusia maupun terhadap lingkungan. Dampak buruk lingkungan kotor yang diakibatkan oleh sampah
terhadap lingkungan meliputi banyak hal dan salah satunya adalah pencemaran air. Pencemaran air
dapat terjadi ketika sampah dibuang ke sungai dan bukan ke tempat sampah. Hal ini sering terjadi di
wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh tim pembersihan sampah seperti di daerah terpencil.
Selain mencemari air sungai, pembuangan limbah atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah
sehingga ini menjadi sebuah kabar buruk mengingat air tanah sangatlah penting bagi manusia
[ CITATION Din18 \l 1033 ]. Dampak akibat sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga
dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Pencemarannya yang melalui udara, air, tanah, maupun
kontak dengan organisme lain bisa menimbulkan penyakit bagi manusia[ CITATION Pet19 \l 1033 ].

2.4. Smart Trash


Tempat sampah pintar (Smart Trash) merupakan alat yang dapat membantu meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan penutup otomatis dan dilengkapi
indikator volume untuk memonitor isi tempat sampah, masyarakat tidak perlu menyentuh penutup saat
membuka dan memeriksa apakah tempat sampah sudah penuh atau tidak. Tempat sampah pintar ini
akan mengirimkan peringatan ketika sudah dalam kondisi penuh. Jika sensor ultrasonik pertama
mendeteksi sebuah benda di dekat penutupnya, maka penutup otomatis akan terbuka. Selanjutnya
sensor ultrasonik kedua akan memonitor apakah isi tempat sampah sudah setengah penuh, tiga
perempat penuh, ataupun penuh sama sekali dan memicu indikator untuk mulai bekerja [ CITATION
Mia16 \l 1033 ].

2.5. Arduino Nano


Arduino Nano adalah papan pengontrol mikro. Mikrokontroler yang digunakan pada Arduino
Nano adalah Atmega328. Karena ukurannya yang kecil dan fleksibilitasnya, dapat digunakan di
berbagai perangkat dan dapat digunakan di berbagai bidang.
Gambar 3.1. Arduino Nano

Arduino Nano memiliki total 22 pin input / output. Dari 14 pin ini adalah pin digital. Di antara
pin digital, 6 pin adalah pin PWM. 8 pin yang tersisa adalah pin analog. Arduino Nano memiliki
osilator kristal 16MHz. Tegangan operasinya bervariasi dari 5V hingga 12V. Arduino Nano juga
mendukung berbagai cara komunikasi, yaitu: Serial Protocol. Protokol I2C, Protokol SPI. Alat ini
memiliki Pin USB mini yang digunakan untuk mengunggah kode. Alat ini juga memiliki tombol Reset
di atasnya. Arduino Nano memiliki memori flash 32Kb. Arduino Nano memiliki bootloader yang
sudah diinstal sebelumnya, yang membutuhkan memori flash 2kb. Memori SRAM papan
Mikrokontroler ini adalah 8kb memiliki memori EEPROM 1kb. Arduino Nano digunakan dalam
Sistem tertanam, otomasi, robotika, Sistem kontrol, instrumentasi dan di banyak bidang lainnya .

2.6. NodeMCU ESP8266


Modul WiFi ESP8266 adalah SOC mandiri dengan tumpukan protokol TCP / IP terintegrasi yang
dapat memberikan akses mikrokontroler ke jaringan WiFi. ESP8266 mampu menghosting aplikasi atau
memindahkan semua fungsi jaringan Wi-Fi dari prosesor aplikasi lain. Fitur Utama Wi-Fi: Fitur
utamanya adalah, memiliki 802.11 b / g / n mendukung 802.11n. Fitur ini mendukung (2,4 GHz),
hingga 72,2 Mbps Defragmentasi Ini memiliki 2 x antarmuka Wi-Fi virtual pemantauan suar otomatis
(perangkat keras TSF) Mendukung Infrastruktur BSS Station mode / SoftAP, mode / mode
Promiscuous, Dan keragaman Antena [ CITATION VSe \l 1033 ].
Gambar 3.2. Tampak Atas NodeMCU ESP8266

2.7. Ultrasonic HC-SR04


Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi)
menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan
suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan
frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang
ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu
target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor
menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima
[ CITATION Suk17 \l 1033 ].

Gambar 3.3 Sensor HC-SR04


2.8. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem
kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan
memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari
motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat
pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,
sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai
penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan
dan posisi akhir dari poros motor servo. Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC.
Motor servo AC lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering
diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk
digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya
terdapat dua jenis motor servo, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous.
1. Motor servo standard (servo rotation 180⁰)
Motor mervo 180o adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran poros
outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya
hanya setengah lingkaran atau 180⁰.
2. Motor servo rotation continuous
Merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja
perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan
maupun kiri

2.9. Load Cell 1 kg


Load cell adalah suatu alat transducer yang menghasilkan output yang proporsional dengan beban
atau gaya yang diberikan. Load cell digunakan untuk mengkonversikan regangan pada logam ke
tahanan variabel, dimana didalam load cell terdapat transduser yang merubah regangan menjadi nilai

resistansi. Transduser tersebut adalah strain gauge, strain gauge sendiri merubah kekuatan tekanan,
regangan, berat dan lain- lain, ke dalam bentuk tahanan elektrik yang dapat diukur .
Gambar 3.4. Load Cell 1 kg
2.10. Kajian Pustaka
Penelitian yang merujuk pada sistem smart trash yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, baik penelitian yang berfokus pada cara kerja, pemanfaatan untuk masyarakat, pembuatan
dan merancang sebuah smart trash dengan menggunakan SMS Gateway atau Internet GPRS. Penelitian
dilakukan berdasarkan kajian beberapa pustaka dan referensi dengan tema yang sama. Referensi
berikut merupakan perbandingan dari beberapa penelitian sebelmunya mengenai smart trash.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Studi literatur, melakukan studi literatur dengan referensi berupa jurnal penelitian baik jurnal
nasional maupun jurnal internasional, buku-buku, dan artikel-artikel terkait dengan pokok
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
2. Pembacaan berat sampah secara realtime dengan ketelitian setiap gram sebagai berat sampah
dengan sensor diperoleh menggunakan sensor beban Load Sensor 1 kg.
3. Metode pembacaan menggunakan perantara dalam jaringan internet wifi hotspot menggunakan
ESP8266 dan terhubung dengan database thingspeak.
4. Klasifikasikan hasil dari metode wifi hotspot.
5. Sinkronisasi besar hasil pembacaan berat sampah dengan ketelitian gram dan kilogram yang
diperoleh dari masing masing metode.
6. Analisis hasil pengujian yang telah dilakukan dan membuat kesimpulan dari pengujian tersebut.

3.2. Perancangan Hardware


3.2.1. Arduino Nano
Arduino Nano adalah papan pengontrol mikro. Mikrokontroler yang digunakan pada Arduino
Nano adalah Atmega328. Karena ukurannya yang kecil dan fleksibilitasnya, dapat digunakan di
berbagai perangkat dan dapat digunakan di berbagai bidang.
Gambar 3.1. Arduino Nano

Arduino Nano memiliki total 22 pin input / output. Dari 14 pin ini adalah pin digital. Di antara
pin digital, 6 pin adalah pin PWM. 8 pin yang tersisa adalah pin analog. Arduino Nano memiliki
osilator kristal 16MHz. Tegangan operasinya bervariasi dari 5V hingga 12V. Arduino Nano juga
mendukung berbagai cara komunikasi, yaitu: Serial Protocol. Protokol I2C, Protokol SPI. Alat ini
memiliki Pin USB mini yang digunakan untuk mengunggah kode. Alat ini juga memiliki tombol Reset
di atasnya. Arduino Nano memiliki memori flash 32Kb. Arduino Nano memiliki bootloader yang
sudah diinstal sebelumnya, yang membutuhkan memori flash 2kb. Memori SRAM papan
Mikrokontroler ini adalah 8kb memiliki memori EEPROM 1kb. Arduino Nano digunakan dalam
Sistem tertanam, otomasi, robotika, Sistem kontrol, instrumentasi dan di banyak bidang lainnya .

3.2.2. NodeMCU ESP8266


Modul WiFi ESP8266 adalah SOC mandiri dengan tumpukan protokol TCP / IP terintegrasi yang
dapat memberikan akses mikrokontroler ke jaringan WiFi. ESP8266 mampu menghosting aplikasi atau
memindahkan semua fungsi jaringan Wi-Fi dari prosesor aplikasi lain. Fitur Utama Wi-Fi: Fitur
utamanya adalah, memiliki 802.11 b / g / n mendukung 802.11n. Fitur ini mendukung (2,4 GHz),
hingga 72,2 Mbps Defragmentasi Ini memiliki 2 x antarmuka Wi-Fi virtual pemantauan suar otomatis
(perangkat keras TSF) Mendukung Infrastruktur BSS Station mode / SoftAP, mode / mode
Promiscuous, Dan keragaman Antena [ CITATION VSe \l 1033 ].
Gambar 3.2. Tampak Atas NodeMCU ESP8266

3.2.3. Ultrasonic HC-SR04


Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi)
menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan
suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan
frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang
ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu
target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor
menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima
[ CITATION Suk17 \l 1033 ].

Gambar 3.3 Sensor HC-SR04


3.2.4. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem
kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan
memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari
motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat
pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,
sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai
penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan
dan posisi akhir dari poros motor servo. Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC.
Motor servo AC lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering
diaplikasikan pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk
digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya
terdapat dua jenis motor servo, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous.
3. Motor servo standard (servo rotation 180⁰)
Motor mervo 180o adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran poros
outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya
hanya setengah lingkaran atau 180⁰.
4. Motor servo rotation continuous
Merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja
perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan
maupun kiri

3.2.5. Load Cell 1 kg


Load cell adalah suatu alat transducer yang menghasilkan output yang proporsional dengan beban
atau gaya yang diberikan. Load cell digunakan untuk mengkonversikan regangan pada logam ke
tahanan variabel, dimana didalam load cell terdapat transduser yang merubah regangan menjadi nilai

resistansi. Transduser tersebut adalah strain gauge, strain gauge sendiri merubah kekuatan tekanan,
regangan, berat dan lain- lain, ke dalam bentuk tahanan elektrik yang dapat diukur .
Gambar 3.4. Load Cell 1 kg
3.3. Rancangan Aggaran Biaya
Perancangan yang dilakukan memerlukan beberapa komponen, alat elekronik serta alat mekanik yang
mendukung dalam perancangan agar sisitem dapat berfungsi dengan baik.
No Nama Barang Harga Jumlah Total
1 Arduino Nano 1
2 Motor Servo 1
3
4 Ultrasonic HC 2
SR-04
5 1
6
Total

3.4. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Jurusan Teknik Elektro. Hal ini dilakukan berdasarkan dengan
ketersediaanya fasilitas yang ada pada ruangan laboratorium yang memungkinkan pengunaan alat-alat
untuk melakukan perancangan. Waktu pengerjaan penelitian ini dimulai dari bulan november sampai
dengan selesai, dengan estimasi yang diharapkan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Swadaya, Penanganan dan Pengolahan Sampah, Jakarta: Penebar Swadaya, 2008.
[2] T. A. Azzahra, "Menteri LHK: Timbunan Sampah di Indonesia Tahun 2020 Capai 67,8 Juta
Ton," 09 Juny 2020. [Online]. Available: https://news.detik.com/berita/d-5046558/menteri-lhk-
timbunan-sampah-di-indonesia-tahun-2020-capai-678-juta-ton. [Accessed 30 October 2020].
[3] M. Galina and U. D. Umar, "Smart Trash Bin With Solar Cell," Journal of Electrical and
Electronics Engineering, vol. 1, pp. 46-51, 2016.
[4] K. P. d. P. Dinas Perumahan, "Dampak Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah," WEBSITE
RESMI PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG, 24 September 2018. [Online]. Available:
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/dampak-lingkungan-kotor-dan-polusi-sampah-40.
[Accessed 30 Oktober 2020].
[5] P. Riski, "Tidak Hanya Ganggu Kesehatan, Sampah Juga Merusak Lingkungan," Mongabay, 3
Juli 2019. [Online]. Available: https://www.mongabay.co.id/2019/07/03/tidak-hanya-ganggu-
kesehatan-sampah-juga-merusak-lingkungan/. [Accessed 30 Oktober 2020].
[6] R. Nikam, "IoT Based Smart Garbage System," Journal of Emerging Technologies and
Innovative Research, vol. 6, p. 227, 2019.
[7] A. Wagyana and Rahmat, "Prototipe Modul Praktik untuk Pengembangan," Jurnal Ilmiah
Setrum, vol. 8, p. 238, 2019.
[8] Faisal, "Aplikasi Smart Trash Can Dalam Mengatasi Persoalan Sampah Secara Mobile Berbasis
Android," Jurnal Instek, vol. 2, p. 1, 2017.
[9] P. N. Sari, "Analisis Pengelolaan Sampah Padat Di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam,"
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, vol. 10, pp. 157-165, 2016.
[10] K. P. D. P. Dinas Perumahan, "Jenis Jenis SAMPAH," WEBSITE RESMI PEMERINTAH
KABUPATEN BULELENG, 13 Maret 2019. [Online]. Available:
https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/jenis-jenis-sampah-68. [Accessed 30 Oktober
2020].
[11] S. V, P. R, A. V and N. R, "Smart Trash Can," International Journal of Engineering and
Advanced Technology , vol. 9, pp. 18112-1815, 2019.
[12] Sukarjadi, D. T. Setiawan, Arifiyanto and M. Hatta, "PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
SMART TRASH BIN BERBASIS ARDUINO UNO DI UNIVERSITAS MAARIF HASYIM
LATIF," Teknika : Engineering and Sains Journal , vol. 1, pp. 101-109, 2017.

Anda mungkin juga menyukai