Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL SKRIPSI

OTOMATISASI PENYIRAM BIBIT TANAMAN TOMAT BERBASIS


INTERNET OF THINGS (IOT)

(Studi Kasus : Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok


Timur)

RIRIN ARISKA

NIM. 180204034

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HAMZANWADI

2022
PROPOSAL SKRIPSI

OTOMATISASI PENYIRAM BIBIT TANAMAN TOMAT BERBASIS


INTERNET OF THINGS (IOT)
(Studi Kasus : Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok
Timur)

RIRIN ARISKA

NIM. 180204034

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HAMZANWADI

2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

OTOMATISASI PENYIRAM BIBIT TANAMAN TOMAT BERBASIS


INTERNET OF THINGS (IOT)

(Studi Kasus : Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok


Timur)

RIRIN ARISKA

NIM. 180204034

Pancor, 01 April 2022

Pembimbing 1 Pembimbing 2

() ()

NIDN. NIDN.

Mengetahui

Koordinator Program Studi Teknik Komputer

( Taufik Akbar, M.Kom )


NIDN.0829069103

ii
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahas Esa atas segala rahmat yang telah
diberikan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal skripsi dengan
judul “OTOMATISASI PENYIRAM BIBIT TANAMAN TOMAT
BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) (Studi Kasus : Desa Sepapan,
Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur)”. Penulis menyadari bahwa
tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak, Proposal skripsi ini tidak
akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd selaku Rektor Universitas
Hamzanwadi.
2. Bapak H. Muhammad Djamaluddin, BE, M.Kom, selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Hamzanwadi.
3. Bapak Taufik Akbar, M.Kom, selaku Koordinator Program Studi Teknik
Komputer Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi.
4. Bapak M. Nuzuluddin, S.Pd., M.Pd dan Hadian Mandala Putra, S.Si.,
M.Kom, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan
dan masukan kepada penulis.
5. Keluarga dan Teman teman terdekat yang telah memberi masukan kepada
penulis.

Penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini masih ada kekurangan dalam
penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat peneliti
harapkan. Semoga Proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pancor, 01 April 2022

Ririn Ariska
NIM. 180204034

iii
Daftar Isi

PROPOSAL SKRIPSI..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
Daftar Gambar........................................................................................................vi
Daftar Tabel...........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
I.1. Latar Belakang...........................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah......................................................................................3
I.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
I.4. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
II.1. Penelitian Terkait.......................................................................................5
II.2. Rancang Bangun......................................................................................10
II.3. Internet Of Things (IoT).............................................................................10
II.4. Modul Wifi NodeMCU............................................................................11
II.5. Sensor Kelembapan Tanah......................................................................11
II.6. LCD I2C..................................................................................................12
II.7. Relay........................................................................................................12
II.8. Arduino IDE...........................................................................................13
II.9. Telegram..................................................................................................14
II.10. Flowchart.................................................................................................14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................17
III.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian..................................................................17
III.2. Jenis Penelitian........................................................................................17
III.3. Metode Penelitian....................................................................................17
III.4. Jenis dan Sumber Data.............................................................................19
III.4.1. Data Primer.........................................................................................19

iv
III.4.2. Data Sekunder.....................................................................................20
III.5. Metode Pengumpulan Data......................................................................20
III.5.1. Observasi............................................................................................20
III.5.2. Interview (Wawancara)......................................................................20
III.5.3. Studi Pustaka......................................................................................20
III.6. Rencana Kegiatan Penelitian...................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22

v
Daftar Gambar
Gambar 2. 1 : NodeMCU ESP8266.......................................................................11
Gambar 2. 2 : Sensor Kelembapan Tanah..............................................................12
Gambar 2. 3 : LCD I2C..........................................................................................12
Gambar 2. 4 : Relay...............................................................................................13
Gambar 2. 5 : Arduino IDE....................................................................................14
Gambar 2. 6 : Telegram.........................................................................................14
Gambar 3. 1 : Tahapan Metode Penelitian Model Sugiyono.................................18

vi
Daftar Tabel
Tabel 2. 1 : Simbol-Simbol Flowchart...................................................................................15

vii
I.1.
PENDAHULUAN

I.2. Latar Belakang


Perkembangan teknologi terus terjadi, produk teknologi yang ada semakin cepat
berganti. Perubahan zaman yang sangat dinamis, cepat dan melaju.
Ketidakberdayaan saat tidak bersentuhan menggunakan banyak sekali hasil
teknologi menaruh bukti ketergantungan manusia dalam teknologi. Kemudahan
yang ditawarkan oleh setiap produk teknologi seakan sudah meneguhkan
ungkapan dunia pada genggaman. Berbekal smartphone seukuran genggaman
tangan banyak sekali informasi yang bisa dimiliki. Hal ini hanya sanggup diikuti
perkembangannya menggunakan penguasaan literasi informasi yang mendukung
teknologi literasi informasi[1]. Kemajuan teknologi informasi telah banyak
diterapkan di lembaga pemerintahan ataupun perusahaan swasta dan institusi salah
satunya yaitu memanfaatkan Internet of Things (IoT).

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, IoT pun sudah mulai berkembang dan
dapat dimanfaatkan untuk membantu berbagai kegiatan dan tugas manusia di
rumah, kantor, jalan, sekolah dan lainnya. IoT tidak terbatas pada konteks industri
saja, namun bisa juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti home voice
control, bel pintu, lampu pintar, monitor polusi ruangan, dan sebagainya [2]. Salah
satu penerapan perkembangan teknologi dan Internet of Things adalah pada
aplikasi Telegram.

Telegram sebagai salah satu aplikasi pesan instan, mengklaim dapat menutupi
beberapa kekurangan yang ada pada aplikasi lain. Telegram merupakan aplikasi
cloud based dan alat enkripsi. Sebagai aplikasi pesan singkat yang realtime,
Telegram memberikan kemudahan akses bagi pengguna karena tersedia pada
platform mobile maupun desktop. Pada platform mobile Telegram dapat
digunakan di platform iphone, android dan windows phone, sedangkan pada
platform desktop Telegram dapat digunakan di Windows, Linux, Mac OS dan

1
juga Web browser[3]. Sebagai contohnya yaitu adanya otomatisasi penyiram bibit
tanaman tomat berbasis Internet of Things (IoT).

Penyiraman adalah salah satu faktor penting dalam produksi bibit tanaman tomat.
Keberhasilan yang terjadi dalam sistem penanaman akan tercapai apabila diatur
waktu penyiraman dan kelembaban tanah pada bibit tanaman tomat. Air di dalam
tanah selalu membawa nutrisi dalam larutannya untuk menggantikan air yang
hilang karena penguapan yang terjadi pada tanah dan transpirasi dari tanaman.

Salah satu faktor tumbuh dan berkembangnya tanaman yaitu dengan proses
penyiraman. Penyiraman dapat menjaga serta merawat tanaman agar tumbuh
dengan subur. Kebutuhan air yang cukup sangat penting pada tanaman. Sehingga
perlu dilakukan monitoring dalam proses penyiraman untuk menjaga agar
penyiraman berjalan optimal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan monitoring penyiraman tanaman, diantaranya adalah kelembaban
tanah dan suhu udara[4].

Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang membutuhkan air untuk
perkembangan hidupnya. Tanah yang subur merupakan salah satu syarat agar
tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tingkat kesuburan dapat dipengaruhi dengan
intensitas air yang dikandungnya. Untuk itu suhu dan kelembaban tanah perlu
dijaga. Setiap tanaman memiliki suhu dan kelembaban yang berbeda-beda[5].

Menurut Ibu Rahini, saat ini masih banyak orang melakukan penyiraman bibit
tanaman tomat dengan cara manual salah satunya di Desa Sepapan, Kecamatan
Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Masyarakat di Desa Sepapan yang tidak
memiliki tanah untuk melakukan pembibitan, mereka memanfaakan polibek
sebagai media pembibitannya. Penyiranman bibit tanaman tomat pada polibek
masih dilakukan dengan cara manual atau menggunakan tenaga manusia seperti
penyiraman menggunakan ember dan gembor siram. Dengan perkembangan
zaman ke zaman, teknologi semakin canggih, banyak cara yang bisa dilakukan
untuk melakukan penyiraman bibit tanaman tomat, salah satunya yaitu
memanfaatkan Smartphone yang terhubung dengan internet, tentu saja

2
Smartphone tersebut sudah terpasang aplikasi Telegram khusus untuk memantau
keadaan pada bibit tanaman tomat.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Desa Sepapan, bahwa proses


penyiraman bibit tanaman tomat masih menggunakan cara manual yang
mengakibatkan menghambat kerja para pemilik pembibitan. Oleh karena itu,
berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini diberi judul,
“OTOMATISASI PENYIRAM BIBIT TANAMAN TOMAT BERBASIS
INTERNET OF THINGS (IOT) (Studi Kasus : Desa Sepapan)”.

I.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
sebuah pokok permasalahan yaitu:
1. Bagaimana merancang otomatisasi penyiram bibit tanaman tomat berbasis
IoT?
2. Bagaimana membangun otomatisasi penyiram bibit tanaman tomat
berbasis IoT?
3. Bagaimana mengoperasikan otomatisasi penyiram bibit tanaman tomat
berbasis IoT?

I.4. Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat merancang otomatisasi penyiram bibit tanaman tomat berbasis IoT.
2. Dapat membangun otomatisasi penyiram bibit tanaman tomat berbasis
IoT.
3. Dapat mengetahui mengoperasikan otomatisasi penyiram bibit tanaman
tomat IoT.

I.5. Ruang Lingkup Penelitian


Dari tujuan penelitian di atas maka ruang lingkupnya adalah :
1. Penelitian menggunakan satu varietas bibit tanaman tomat.
2. Mikrokontroler arduino sebagai pengendali dan memproses data.

3
3. Sensor kelembaban tanah sebagai pendeteksi tingkat kelembaban dalam
tanah.
4. Bibit tanaman tomat pada polibek di Desa Sepapan.

4
I.6.
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terkait

1. Penelitian tentang “Rancang Bangun Penyiraman Tanaman Pintar


Menggunakan Smartphone dan Mikrokontroler Arduino Berbasis Internet
of Thing”. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem penyiraman
tanaman pintar untuk tanaman dengan menggunakan aplikasi smartphone
Blynk yang telah terintegrasi dengan mikrokontroler Arduino Uno R3
karena sudah terhubung melalui perangkat lunak program Arduino IDE
agar dapat berjalan sesuai keinginan dan dilengkapi Relay 5V untuk
mengatur tegangan dan Pompa Aquarium agar air bisa mengalir ke
tanaman. Lalu untuk Thingspeak sendiri gunanya untuk menampilkan nilai
kelembaban pada tanah yang akan ditampilkan pada web yang telah
terhubung dengan Arduino Uno R3. Soil Moisture Sensor untuk memberi
tahu apabila nilai kandungan tanah nilainya dibawah 400 maka tanah
tersebut berstatus lembab lalu apabila tanah tersebut kandunganya diatas
400 hingga dibawah 900 maka tanah tersebut berstatus normal tetapi
apabila tanah tersebut kandunganya diatas 900 maka status tanah tersebut
kering. Melalui smartphone bisa menyiram tanaman dengan waktu atau
menggunakan tompol on / off yang sudah tersedia ditampilakan aplikasi
smartphone Blynk[6].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada penggunaan aplikasi yang digunakan yaitu
aplikasi Blynk dan Telegram.
2. Penelitian tentang “Perancangan Sistem Deteksi Dini Pencegah Kebakaran
Rumah Brbasis Esp8266 dan Blynk”. Tujuan penelitian ini adalah
merancang suatu sistem deteksi dini pencegah kebakaran berbasis
Arduino, sensor gas, sensor api, ESP8266 dan sistem pemberitahuan
berbasis aplikasi Blynk di smartphone. Rancangan sistem terdiri dari

5
rangkaian perangkat keras (hardware) yang bekerja sesuai dengan perintah
perangkat lunak (software). Rangkaian perangkat keras terdiri dari
mikrokontroler Arduino Mega2560, sensor Gas MQ6, sensor api dan
board ESP8266 sebagai embedded chip yang mampu berkomunikasi
berbasis WiFi. Modul ESP8266 digunakan sebagai client dari router WiFi.
Fungsi modul ini adalah mengirimkan dan menerima data informasi antara
mikrokontroler dan smartphone. Komunikasi tersebut didukung oleh
pustaka Blynk (Blynk libraries) dan aplikasi Blynk sebagai antarmuka
grafis pengguna di smartphone android. Hasil rancangan sistem diuji coba
pertama kali sebagai alat deteksi api. Tanggapan sistem terhadap adanya
api berupa berubahnya warna LED virtual di aplikasi Blynk. Uji coba
sistem deteksi api lebih lanjut berupa data variasi jarak sensor api dan
sumber api terhadap waktu tanggap sistem. Uji coba terpisah lainnya
adalah sebagai pendeteksi keberadaan gas bocor. Tanggapan sistem
terhadap kebocoran gas berupa berubahnya Level virtual antarmuka Blynk
di smartphone. Perubahan Level Virtual merepresentasikan nilai
konsentrasi gas yang dinyatakan oleh nilai voltase sensor gas. Hasil
perancangan smarthome ini diharapkan menjadi salah satu referensi sistem
pencegah potensi kebakaran berbasis IoT[7].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada sensor yang digunakan yaitu sensor gas dan sensor
api.
3. Penelitian dengan judul “Purwarupa Alat Penyiram Tanaman Otomatis
menggunakan Sensor Kelembaban Tanah dengan Notifikasi Whatsapp”.
Dari hasil pengujian pada alat penyiram tanaman otomatis menggunakan
sensor kelembaban tanah dengan notifikasi whatsaap didapatkan hasil
pengujian sensor soil moisture didapatkan kelembaban tanah melebihi 6.5
maka secara otomatis pompa air menyala. kesimpulan dari penelitian ini
adalah Mendapatkan notifikasi whatsapp pada setiap proses penyiraman
dari alat penyiram tanaman otomatis menggunakan sensor kelembaban

6
tanah dan Memperoleh informasi kelembanan tanah yang di tampilkan
melalui Lcd[8].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada penggunaan aplikasi yang digunakan yaitu
aplikasi Whatsapp dan Telegram.
4. Penelitian tentang “Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis
Sensor Kelembaban Tanah Menggunakan Logika Fuzzy”. Alat ini
bertujuan untuk menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis.
Manfaat yang didapat dari alat ini adalah dapat mempermudah pekerjaan
manusia dalam menyiram tanaman secara otomatis. Pembuatan tugas akhir
ini bertujuan untuk menerapkan logika fuzzy pada otomatisasi penyiraman
tanaman berdasarkan kelembaban tanah. Dengan adanya alat ini
diharapkan dapat membantu proses perawatan tanaman dengan lebih baik.
Logika fuzzy merupakan salah satu metode yang dapat digunakan pada
sistem kendali agar dapat memberikan keputusan yang menyerupai
keputusan manusia karena memiliki konsep yang mudah dimengerti dan
didasarkan pada bahasa alami. Pembuatan tugas akhir ini dilakukan
dengan merancang, membuat dan mengimplementasikan komponen-
komponen sistem yang meliputi Arduino uno sebagai pengendali , pompa
Air, LCD (liquid Cristal Display) untuk menampilkan nilai kelembaban
tanah. hasil penelitian membuktikan alat yang dibuat dapat berfungsi
dengan baik dan dapat dikembangkan sesuai yang diharapkan[9].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada penggunaan Arduino Uno dan NodeMCU
ESP8266.
5. Penelitian dengan judul “Penerapan Teknologi IoT pada Tanaman
Hidroponik menggunakan Arduino dan Blynk Android”. Penelitian dan
pengembangan telah dilakukan, diantaranya adalah dengan menggunakan
sistem Hidroponik. Hidroponik adalah metode penanaman tanaman tanpa
menggunakan media tumbuh dari tanah. Pada sistem hidroponik, aspek
terpenting yang harus diperhatikan adalah pengelolaan nutrisi, dimana

7
pengukurannya berdasar pada EC (Electro Conductivity) dan pH. Untuk
pengelolaan nutrisi, penulis menggunakan dua sensor yang terhubung
melalui mikrokontroller. Dua sensor tersebut adalah DHT11 yang
digunakan untuk mengetahui temperatur dan kelembapan. Sensor
berikutnya adalah YF-S201, untuk mengukur intensitas nutrisi yang
mengalir melalui gully. Mikrokontroller yang digunakan adalah Arduino
Uno. Dengan penerapan teknologi IoT (Internet of Things) pada tanaman
hidroponik ini, harapannya adalah berbagai parameter lingkungan pada
sistem hidroponik bisa diakses dari jarak jauh dengan memanfaatkan
teknologi IoT (Internet of Things), dengan tujuan meminimalisasi
intervensi manual dan menghasilkan sistem hidroponik yang cerdas
dengan bantuan teknologi[10].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada sensor yang digunakan yaiyu menggunakan sensor
DHT11 dan YF-S201.
6. Penelitian tentang “RANCANG BANGUN ALAT MONITORING DAN
PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN METODE
FERTIGASI BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)”. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang alat monitoring dan penyiraman tanaman
otomatis dengan metode fertigasi berbasis internet of things (IoT).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2021 sampai dengan
Juli 2021 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Jurusan Teknologi
Pertanian , Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Metode yang
digunakan pada penelitian adalah metode eksperimental dengan penyajian
hasil menggunakan data secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik.
Metode penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu studi literatur,
persiapan alat dan bahan, perancangan sistem yang terdiri dari
perancangan hardware dan perancangan software, dan analisis data.
Parameter yang diamati yaitu, penujian akurasi dan presisi sensor,
pengujian alat penyiraman otomatis dan pengujian aplikasi android. Pada
penelitian ini alat monitoring dan penyiraman tanaman secara otomatis

8
dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya yaitu mendeteksi kelembaban
tanah, suhu, udara sekitar serta mampu melakukan penyiraman sesuai
dengan tingkat kadar kelembaban tanah yang diinginkan[11].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada objek yang diteliti.
7. Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Penyiraman Otomatis
Berbasis Internet of Things Pada Tanaman Hias Sirih Gading”. Kemajuan
teknologi dari waktu ke waktu telah berkembang dengan pesat sehingga
dapat memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk melakukan
pekerjaan sehari-hari seperti melakukan perawatan pada tanaman hias
yang berada di dalam rumah. Salah satu contoh tanaman hias yang ada
dirumah yaitu tanaman sirih gading. Untuk merawat tanaman diperlukan
air untuk melakukan penyiraman. Penyiraman yang teratur merupakan
rutinitas penting di lakukan untuk menjaga tanaman terus tumbuh dan
berkembang. Pekerjaan yang dilakukan secara rutin dan terjadwal dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sensor dan Internet of
Things(IoT) untuk melakukan kontrol dan pemantauan. Teknologi tersebut
dapat digunakan untuk membangun sistem yang berfungsi untuk
melakukan perawatan dan penyiraman pada tanaman hias sirih gading. IoT
merupakan sebuah sistem yang memungkinkan setiap device dapat
berkomunikasi, melakukan kontrol dan pemantauan melalui jaringan
internet. Hasil yang dicapai setelah penelitian ini dilakukan yaitu
dihasilkan sebuah sistem penyiraman otomatis berbasis internet of things
dengan menggunakan NodeMCU yang terintegrasi dengan Telegram
untuk melakukan perawatan dan penyiraman pada tanaman hias sirih
gading. Hasil dari penelitian ini yaitu suhu lingkungan pada tanaman
berada pada rentang 24oC–29oC dan rata-rata error pengukuran suhu
menggunakan sensor DHT11 yaitu sebesar 2,07%. Pengukuran
kelembaban tanah pada tanaman hias sirih gading berada pada rentang
47%-65%[12].

9
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada penggunaan sensor yaitu sensor DHT11 dan objek
penelitiannya.

II.2. Rancang Bangun


1. Rancang
Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat program. Adapun
tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang jelas lengkap kepada
pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna dan mudah
dipahami sehingga mudah digunakan. Perancangan adalah Sebuah Proses untuk
mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang
bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail
komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaanya [13].

2. Bangun
Pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru
maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran, perencanaan, dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari 7 8 beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu
kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian pengertian rancang bangun
merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak
kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem yang sudah ada [13].

II.3. Internet Of Things (IoT)


Internet of Things (IoT) merupakan sebuah pengembangan komunikasi jaringan
dari benda yang saling terkait, terhubung satu dengan yang lain lewat komunikasi
internet serta untuk saling bertukar data yang kemudian dapat mengubahnya
menjadi informasi. Cayenne adalah platform IoT (Internet of Things) yang
sekaligus berfungsi sebagai server yang mampu menyimpan project yang sedang
dibuat. Cayenne mendukung dan sangat support terhadap berbagai jenis
mikrokontroler. Pada cayenne selain berbagai kelebihannya tersebut, masih ada
fitur yang membuat Cayenne lebih user-friendly yaitu adanya aplikasi berbasis
smartphone dengan OS Android, IOS, maupun Windows Phone sehingga

10
memudahkan dalam membuat berbagai jenis perangkat elektronik dengan kendali
jarak jauh melalui internet[14].

II.4. Modul Wifi NodeMCU


NodeMCU merupakan mikrokontroler yang bisa dianalogikan sebagai board
Arduino-nya ESP8266. NodeMCU telah mencakup ESP8266 dan dikemas dalam
sebuah board yang compact dengan berbagai fitur layaknya mikrokontroller,
dengan kapabilitas akses terhadap Wifi juga chip komunikasi USB to serial.
Sehingga untuk memproggramnya hanya diperlukan ekstensi kabel data USB
persis yang digunakan sebagai kabel data dan kabel charging smartphone
android[15].

Gambar 2. 1 : NodeMCU ESP8266

II.5. Sensor Kelembapan Tanah


Soil moisture sensor mampu mengukur kadar air di dalam tanah, dengan 2 buah
probe pada ujung sensor. Dalam satu set sensor moisture tipe YL- 69 terdapat
sebuah modul yang didalamnya terdapat IC LM393 yang berfugsi untuk proses
pembanding offset rendah yang lebih rendah dari 5mV, yang sangat stabil dan
presisi. Sensitivitas pendeteksian dapat diatur dengan memutar potensiometer
yang terpasang di modul pemroses. Untuk pendeteksian secara presisi
menggunakan mikrokontrol atau arduino, dapat menggunakan keluaran analog
(sambungan dengan pin ADC atau analog input pada mikrokontrol ) yang akan
memberikan nilai kelembaban pada skala 0 V(relatif terhadap GND) hingga vcc
(tegangan catu daya). Modul ini dapat menggunakan catu daya antara 3,3 volt
hingga 5 volt sehingga fleksibel untuk digunakan pada berbagai macam

11
mikrokontrol. Pada gambar 1 adalah sensor kelembaban tanah jenis YL - 69, dan
pada tabel 1 merupakan konfigurasi pin untuk sensor kelembaban tanah[16].

Gambar 2. 2 : Sensor Kelembapan Tanah

II.6. LCD I2C


LCD (Liquid Crystal Display) merupakan salah satu jenis display elektronik yang
dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan
cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada disekelilingnya terhadap front-line
atau mentransmisikan cahaya backlit[17].

Gambar 2. 3 : LCD I2C

II.7. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :

1. Electromagnet (Coil)
2. Armature

12
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring[18].

Gambar 2. 4 : Relay

II.8. Arduino IDE


Perangkat Arduino yang digunakan adala driver dan IDE (integrated development
environment) yang secara gratis dapat di unduh dari situs resmi Arduino. IDE
Arduino terdiri dari teks editor untuk menulis kode, sebuah message area, dan teks
console, sebuah toolbar dengan fungsi fungsi dasar dan 15 beberapa menu pilihan.
Perangkat lunak ini membutuhkan perangkat keras Arduino untuk mengunggah
program dan berkomunikasi dengannya. Program yang di tulis dengan IDE
Arduino disebut Sketches. Sketches tulis pada teks editor dan di simpan dengan
ekstensi file *.ino.editor memiliki fitur untuk cutting dan pasting untuk mencari
dan memindahkan teks. Message area memberi umpan balik ketika menyimpan
dan mengekspor dan begitu juga menampilkan error. Console menampilkan
output teks oleh IDE Arduin, termasuk pesan error lengkap dan infomasi lainnya.
IDE Arduino terdiri dari : a. Editor program, merupakan tampilan untuk menulis
dan mengedit program (sketches) dalam bahasa processing (bahasa tingkat tinggi
yaitu C / C++ yang di sederhanakan), yang merupakan turunan dari proyek open
source wiring. Salah satu konsep paling umum tentang bahasa yang digunakan di
Arduino adalah bahasa processing. b. Compiler, merupakan sebuah modul yang
dapat mengubah program (sketches) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah
mikrokontroller tidak akan bisa memahami bahasa processing, tai hanya kode
biner. c. Uploader, merupakan sebuah modul yang memuat kode biner dari
computer ke dalam memori di dalam board Arduino[19].

13
Gambar 2. 5 : Arduino IDE

II.9. Telegram
Telegram sebagai salah satu aplikasi pesan instan, mengklaim dapat menutupi
beberapa kekurangan yang ada pada aplikasi lain. Telegram merupakan aplikasi
cloud based dan alat enkripsi. Sebagai aplikasi pesan singkat yang realtime,
Telegram memberikan kemudahan akses bagi pengguna karena tersedia pada
platform mobile maupun desktop. Pada platform mobile Telegram dapat
digunakan di platform iphone, android dan windows phone, sedangkan pada
platform desktop Telegram dapat digunakan di Windows, Linux, Mac OS dan
juga Web browser. Telegram mengklaim sebagai aplikasi pesan massal tercepat
dan teraman yang berada di pasar[3].

Gambar 2. 6 : Telegram

II.10. Flowchart
Flowchart dappat diartikan sebagai langkah langkah penyelesaian masalah yang di
tuliskan dalam suatu simbol-simbol tertentu. Diagram alir ini akan menunjukan
alur di dalam program secara logika”. Flowchart ini diperlukan tidak hanya
sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai pedoman, dan sebelum komponen-
komponennya dapat lebih dipahami[20].

14
Tabel 2. 1 : Simbol-Simbol Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Untu mengawali dan mengakhiri


program

Garis Alir (Flow Line) Guna untuk menentukan arah dari


aliran program

Process Guna untuk memroses


penghitungan/ proses pengolahan
data

Input/Output Data Guna untuk memroses


input/output data, informasi,
parameter

Predefined Process (Sub Pembuatan sub program/ proses


menjalankan dari sub program
Program)

Decission Guna untuk membandingkan


suatu pernyataan, menyeleksi
data yang akan dipilihan

untuk proses selanjutnya.

15
Simbol Nama Fungsi

On Page Connecctor Guna untuk menghubungkan


bagian-bagian flowchart yang

berada pada satu halaman

Off Page Connecctor Guna untuk menghubungkan


bagian-bagian flowchart yang
berada pada halaman yang

Berbeda

16
I.7.
METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian


Lokasi tempat dilakukannya penelitian ini di Dusun Sepapan, Desa Sepapan,
Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat,
dimana di Dusun Sepapan ini masih menyiram bibit tanaman tomat menggunakan
cara manual yaitu menggunakan gembor air. Maka penulis berinisiatif untuk
membuat alat otomatisasi penyiram bibit tanaman tomat dengan memanfaatkan
teknologi yang saat ini semakin berkembang pesat. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Maret sampai Juli 2022.

III.2. Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal
dengan istilah Research and Development (R&D). Tujuan dari penelitian
Research and Development adalah menghasilkan produk yang dapat diuji dengan
nilai esensi kebaruan, kebermanfaatan dan penyempurnaan produk yang telah ada.

III.3. Metode Penelitian


Penelitian pengembangan ini menggunakan metode penelitian model Sugiyono.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu, digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat
berfungsi di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan
produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal(bertahap
bisa multy years). Tahapan metode penelitian model sugiyono ditunjukkan pada
gambar 3.1 di bawah ini.

17
Uji Coba
Potensi Dan Pengumpul Desain
Produk
Maslah an Data Produk

Produksi Revisi
Masal Produk

Gambar 3. 1 : Tahapan Metode Penelitian Model Sugiyono


Penjelasan dari gambar 3.1 adalah sebagai berikut:
1. Potensi Dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang apabila didayagunakan akan menghasilkan nilai tambah. Masalah
juga dapat diubah menjadi sebagai potensi, apabila peneliti bisa mendayagunakan
masalah tersebut. Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi dengan R&D yaitu
dengan cara menelitinya, sehingga bisa di temukan suatu model, sistem atau pola
penanganan terpadu yang efektif yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah
tersebut. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam suatu penelitian haruslah
ditunjukkan dengan data yang empiri. Data tentang potensi dan masalah tidak
harus dicari sendiri. Seorang peneliti bisa mengambil hasil penelitian orang lain
atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu.
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya
perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Studi ini ditunjukkan untuk menemukan konsep-konsep maupun landasan-
landasan teoritis yang bisa memperkuat suatu produk. Melalui studi literatur ini
akan mengkaji ruang lingkup suatu produk, keluasan pengguaan, kondisi-kondisi

18
oendukung agar produk bisa diimplementasikan secara optimal, serta keterbatasan
dan keunggulannya. Studi lieratur ini juga dibutuhkan untuk mengetahui langkah-
langkah yang paling tepat dalam mengembangkan produk tersebut.
3. Desain Produk
Desain produk juga harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya, serta akan
memudahkan pihak lain untuk lebih memahaminya.
4. Uji Coba Produk
Dalam bidang teknik, desain produk yang telah dibuat tidak lamhsung dicoba
dulu, tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan barang, dan barang
tersebut yang diuji coba. Pengujian bisa dilakukan melalui eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas dan dan efesiensi sistem kerja yang lama dengan
sistem kerja yang baru.
5. Revisi Produk
Melakukan revisi produk apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam
penggunaan pada kondisi yang sesungguhnya. Dalam uji coba pemakaian,
sebaiknya pembuat produk selaluu mengevaluasi bagaimana cara kinerja produk,
sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
6. Produksi Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba
dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memproduksi
masal, maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.

III.4. Jenis dan Sumber Data


Data yang dibutuhkan penulis pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
III.4.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan melibatkan
partisipasi aktif dari peneliti. data primer dikumpulkan melalui kegiatan survei,
observasi, eksperimen, wawancara pribadi dan media lainnya yang digunakan
untuk memperoleh data.

19
III.4.2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu, data-data yang secara tidak langsung didapatkan melalui
buku-buku online, jurnal yang berhubungan dengan Internet of Things, skematika
perancangan, kode-kode program dan lainnya.

III.5. Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, penulisan
dilakukan dengan metode:
III.5.1. Observasi
Tahapan penelitian ini dilakukan dengan cara mengunjungi langsung lokasi
penelitian yang ada di Dusun Sepapan untuk mendapatkan informasi yang lebih
valid.
III.5.2. Interview (Wawancara)
Pada tahapan penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi yang lebih lanjut
dari pelaku atau narasumber, seperti yang dilakukan di Dusun Sepapan dengan
wawancara para petani tomat.
III.5.3. Studi Pustaka
Tahapan penelitian ini bertujuan untuk mencari sumber-sumber informasi
terpercaya sebelum melakukan observasi, desain ataupun wawancara. Peneliti
melakukan riset mengenai penelitian-penelitian sebelumnya, lokasi penelitian,
rumusan masalah, maupun tujuan dari penelitian.

20
III.6. Rencana Kegiatan Penelitian
Adapun jadwal penelitian yang direncanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1. Rencana Kegiatan Penelitian

Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agus Septe


2022 2022 2022 2022 2022 tus mber
2022 2022

No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan
judul skripsi

Penyusunan
proposal
2
skripsi

Seminar
proposa
3
l skripsi

Perancangan
dan pembuatan
4
produk

5 Penyusunan
skripsi

6 Sidang skripsi

21
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. H. Subarjo, “Perkembangan Teknologi Dan Pentingnya Literasi


Informasi Untuk Mendukung Ketahanan Nasional,” Angkasa J. Ilm. Bid.
Teknol., vol. 9, no. 2, p. 1, 2017.

[2] M. Yusro and A. Diamah, “Workshop Pemanfaatan Teknologi Internet of


Things (IoT) menggunakan Mikrokontroler ESP32 untuk Guru-Guru
SMK,” Sarwahita, vol. 19, no. 01, pp. 83–92, 2022.

[3] A. S. Raga Nufusula, “Rancang Bangun Chat Bot Pada Server Pulsa
menggunakan Telegram Bot API,” J. Inf. Syst., p. 2, 2018.

[4] N. Azzaky and A. Widiantoro, “Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis


Arduino Menggunakan Internet Of Things (IOT),” J. Elektron. List.
Telekomun. Komputer, Inform. Sist. Kontrol, vol. 2, no. 2, pp. 86–91, 2021.

[5] A. Priyono and P. Triadyaksa, “Sistem Penyiram Tanaman Cabai Otomatis


Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis Esp8266,” Berk. Fis., vol. 23, no. 3,
pp. 91–100, 2020.

[6] A. S. Pambudi, S. Andryana, and A. Gunaryati, “Rancang Bangun


Penyiraman Tanaman Pintar Menggunakan Smartphone dan
Mikrokontroler Arduino Berbasis Internet of Thing,” J. Media Inform.
Budidarma, vol. 4, no. 2, p. 250, 2020.

[7] T. Juwariyah, S. Prayitno, and A. Mardhiyya, “Perancangan Sistem Deteksi


Dini Pencegah Kebakaran Rumah Brbasis Esp8266 dan Blynk,” J.
Transistor Elektro dan Inform. (TRANSISTOR EI), vol. 3, no. 2, pp. 120–
126, 2018.

[8] F. Hidayat, “Purwarupa Alat Penyiram Tanaman Otomatis menggunakan


Sensor Kelembaban Tanah dengan Notifikasi Whatsapp,” Pros. Semnastek,
no. iv, pp. 1–2, 2019.

[9] S. B. Mursalin, H. Sunardi, and Z. Zulkifli, “Sistem Penyiraman Tanaman


Otomatis Berbasis Sensor Kelembaban Tanah Menggunakan Logika
Fuzzy,” J. Ilm. Inform. Glob., vol. 11, no. 1, pp. 47–54, 2020.

[10] P. W. Ciptadi and R. H. Hardyanto, “Penerapan Teknologi IoT pada


Tanaman Hidroponik menggunakan Arduino dan Blynk Android,” J. Din.
Inform., vol. 7, no. 2, pp. 29–40, 2018.

[11] M. S. Budi, “RANCANG BANGUN ALAT MONITORING DAN


PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN METODE
FERTIGASI BERBASIS INTERNET OF THINGS ( IOT ) DESIGN OF

22
AUTOMATIC PLANT MONITORING AND WATERING TOOL WITH
FERTIGATION METHOD BASED ON INTERNET OF THINGS
( IOT ),” 2021.

[12] P. A. Wulandari, P. Rahima, and S. Hadi, “Rancang Bangun Sistem


Penyiraman Otomatis Berbasis Internet of Things Pada Tanaman Hias Sirih
Gading,” J. Bumigora Inf. Technol., vol. 2, no. 2, pp. 77–85, 2020.

[13] M. F. Syukroni, “Rancang Bangun Knowledge Management Sistem


Berbasis Web Pada Madrasah Mualimin Al-Islamiyah Uteran Geger
Madiun,” Tek. Inform. Univ. Muhammadiyah Ponorogo, pp. 7–35, 2017.

[14] B. Artono and R. G. Putra, “Penerapan Internet Of Things (IoT) Untuk


Kontrol Lampu Menggunakan Arduino Berbasis Web,” J. Teknol. Inf. dan
Terap., vol. 5, no. 1, pp. 9–16, 2019.

[15] Marina, “Studi Perbandingan Platform Internet of Things (IoT) untuk


Smart Home Kontrol Lampu Menggunakan NodeMCU dengan Aplikasi
Web Thingspeak dan Blynk,” J. Fidel., vol. 2, no. 1, pp. 59–78, 2020.

[16] A. Kadir, Arduino & Sensor. Yogyakarta: Andi, 2018.

[17] Sarmidi and Sidik Ibnu Rahmat, “Sistem Peringatan Dini Banjir
Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno,” J. Manaj. dan
Tek. Inform., vol. 02, no. 01, pp. 181–190, 2018.

[18] M. Saleh and M. Haryanti, “Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah


Menggunakan RelayJurnal Teknologi Elektro , Universitas Mercu Buana
Muhamad Saleh Program Studi Teknik Elektro Universitas Suryadarma ,
Jakarta Program Studi Teknik Elektro ISSN : 2086 ‐ 9479,” Tek. Elektro,
vol. 8, no. 3, pp. 181–186, 2017.

[19] A. Kadir, Scratch for Arduino (S4A). Yogyakarta: Andir, 2016.

[20] N. Khesya, “Mengenal Flowchart Dan Pseudocode Dalam Algoritma Dan


Pemrograman,” Preprints, vol. 1, pp. 1–15, 2021.

23

Anda mungkin juga menyukai