RIRIN ARISKA
NIM. 180204034
2022
PROPOSAL SKRIPSI
RIRIN ARISKA
NIM. 180204034
2022
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RIRIN ARISKA
NIM. 180204034
Pembimbing 1 Pembimbing 2
() ()
NIDN. NIDN.
Mengetahui
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahas Esa atas segala rahmat yang telah
diberikan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal skripsi dengan
judul “OTOMATISASI PENYIRAM BIBIT TANAMAN TOMAT
BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) (Studi Kasus : Desa Sepapan,
Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur)”. Penulis menyadari bahwa
tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak, Proposal skripsi ini tidak
akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd selaku Rektor Universitas
Hamzanwadi.
2. Bapak H. Muhammad Djamaluddin, BE, M.Kom, selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Hamzanwadi.
3. Bapak Taufik Akbar, M.Kom, selaku Koordinator Program Studi Teknik
Komputer Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi.
4. Bapak M. Nuzuluddin, S.Pd., M.Pd dan Hadian Mandala Putra, S.Si.,
M.Kom, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan
dan masukan kepada penulis.
5. Keluarga dan Teman teman terdekat yang telah memberi masukan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa Proposal Skripsi ini masih ada kekurangan dalam
penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat peneliti
harapkan. Semoga Proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Ririn Ariska
NIM. 180204034
iii
Daftar Isi
PROPOSAL SKRIPSI..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
Daftar Gambar........................................................................................................vi
Daftar Tabel...........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
I.1. Latar Belakang...........................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah......................................................................................3
I.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
I.4. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
II.1. Penelitian Terkait.......................................................................................5
II.2. Rancang Bangun......................................................................................10
II.3. Internet Of Things (IoT).............................................................................10
II.4. Modul Wifi NodeMCU............................................................................11
II.5. Sensor Kelembapan Tanah......................................................................11
II.6. LCD I2C..................................................................................................12
II.7. Relay........................................................................................................12
II.8. Arduino IDE...........................................................................................13
II.9. Telegram..................................................................................................14
II.10. Flowchart.................................................................................................14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................17
III.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian..................................................................17
III.2. Jenis Penelitian........................................................................................17
III.3. Metode Penelitian....................................................................................17
III.4. Jenis dan Sumber Data.............................................................................19
III.4.1. Data Primer.........................................................................................19
iv
III.4.2. Data Sekunder.....................................................................................20
III.5. Metode Pengumpulan Data......................................................................20
III.5.1. Observasi............................................................................................20
III.5.2. Interview (Wawancara)......................................................................20
III.5.3. Studi Pustaka......................................................................................20
III.6. Rencana Kegiatan Penelitian...................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
v
Daftar Gambar
Gambar 2. 1 : NodeMCU ESP8266.......................................................................11
Gambar 2. 2 : Sensor Kelembapan Tanah..............................................................12
Gambar 2. 3 : LCD I2C..........................................................................................12
Gambar 2. 4 : Relay...............................................................................................13
Gambar 2. 5 : Arduino IDE....................................................................................14
Gambar 2. 6 : Telegram.........................................................................................14
Gambar 3. 1 : Tahapan Metode Penelitian Model Sugiyono.................................18
vi
Daftar Tabel
Tabel 2. 1 : Simbol-Simbol Flowchart...................................................................................15
vii
I.1.
PENDAHULUAN
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, IoT pun sudah mulai berkembang dan
dapat dimanfaatkan untuk membantu berbagai kegiatan dan tugas manusia di
rumah, kantor, jalan, sekolah dan lainnya. IoT tidak terbatas pada konteks industri
saja, namun bisa juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti home voice
control, bel pintu, lampu pintar, monitor polusi ruangan, dan sebagainya [2]. Salah
satu penerapan perkembangan teknologi dan Internet of Things adalah pada
aplikasi Telegram.
Telegram sebagai salah satu aplikasi pesan instan, mengklaim dapat menutupi
beberapa kekurangan yang ada pada aplikasi lain. Telegram merupakan aplikasi
cloud based dan alat enkripsi. Sebagai aplikasi pesan singkat yang realtime,
Telegram memberikan kemudahan akses bagi pengguna karena tersedia pada
platform mobile maupun desktop. Pada platform mobile Telegram dapat
digunakan di platform iphone, android dan windows phone, sedangkan pada
platform desktop Telegram dapat digunakan di Windows, Linux, Mac OS dan
1
juga Web browser[3]. Sebagai contohnya yaitu adanya otomatisasi penyiram bibit
tanaman tomat berbasis Internet of Things (IoT).
Penyiraman adalah salah satu faktor penting dalam produksi bibit tanaman tomat.
Keberhasilan yang terjadi dalam sistem penanaman akan tercapai apabila diatur
waktu penyiraman dan kelembaban tanah pada bibit tanaman tomat. Air di dalam
tanah selalu membawa nutrisi dalam larutannya untuk menggantikan air yang
hilang karena penguapan yang terjadi pada tanah dan transpirasi dari tanaman.
Salah satu faktor tumbuh dan berkembangnya tanaman yaitu dengan proses
penyiraman. Penyiraman dapat menjaga serta merawat tanaman agar tumbuh
dengan subur. Kebutuhan air yang cukup sangat penting pada tanaman. Sehingga
perlu dilakukan monitoring dalam proses penyiraman untuk menjaga agar
penyiraman berjalan optimal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan monitoring penyiraman tanaman, diantaranya adalah kelembaban
tanah dan suhu udara[4].
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang membutuhkan air untuk
perkembangan hidupnya. Tanah yang subur merupakan salah satu syarat agar
tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tingkat kesuburan dapat dipengaruhi dengan
intensitas air yang dikandungnya. Untuk itu suhu dan kelembaban tanah perlu
dijaga. Setiap tanaman memiliki suhu dan kelembaban yang berbeda-beda[5].
Menurut Ibu Rahini, saat ini masih banyak orang melakukan penyiraman bibit
tanaman tomat dengan cara manual salah satunya di Desa Sepapan, Kecamatan
Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Masyarakat di Desa Sepapan yang tidak
memiliki tanah untuk melakukan pembibitan, mereka memanfaakan polibek
sebagai media pembibitannya. Penyiranman bibit tanaman tomat pada polibek
masih dilakukan dengan cara manual atau menggunakan tenaga manusia seperti
penyiraman menggunakan ember dan gembor siram. Dengan perkembangan
zaman ke zaman, teknologi semakin canggih, banyak cara yang bisa dilakukan
untuk melakukan penyiraman bibit tanaman tomat, salah satunya yaitu
memanfaatkan Smartphone yang terhubung dengan internet, tentu saja
2
Smartphone tersebut sudah terpasang aplikasi Telegram khusus untuk memantau
keadaan pada bibit tanaman tomat.
3
3. Sensor kelembaban tanah sebagai pendeteksi tingkat kelembaban dalam
tanah.
4. Bibit tanaman tomat pada polibek di Desa Sepapan.
4
I.6.
TINJAUAN PUSTAKA
5
rangkaian perangkat keras (hardware) yang bekerja sesuai dengan perintah
perangkat lunak (software). Rangkaian perangkat keras terdiri dari
mikrokontroler Arduino Mega2560, sensor Gas MQ6, sensor api dan
board ESP8266 sebagai embedded chip yang mampu berkomunikasi
berbasis WiFi. Modul ESP8266 digunakan sebagai client dari router WiFi.
Fungsi modul ini adalah mengirimkan dan menerima data informasi antara
mikrokontroler dan smartphone. Komunikasi tersebut didukung oleh
pustaka Blynk (Blynk libraries) dan aplikasi Blynk sebagai antarmuka
grafis pengguna di smartphone android. Hasil rancangan sistem diuji coba
pertama kali sebagai alat deteksi api. Tanggapan sistem terhadap adanya
api berupa berubahnya warna LED virtual di aplikasi Blynk. Uji coba
sistem deteksi api lebih lanjut berupa data variasi jarak sensor api dan
sumber api terhadap waktu tanggap sistem. Uji coba terpisah lainnya
adalah sebagai pendeteksi keberadaan gas bocor. Tanggapan sistem
terhadap kebocoran gas berupa berubahnya Level virtual antarmuka Blynk
di smartphone. Perubahan Level Virtual merepresentasikan nilai
konsentrasi gas yang dinyatakan oleh nilai voltase sensor gas. Hasil
perancangan smarthome ini diharapkan menjadi salah satu referensi sistem
pencegah potensi kebakaran berbasis IoT[7].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada sensor yang digunakan yaitu sensor gas dan sensor
api.
3. Penelitian dengan judul “Purwarupa Alat Penyiram Tanaman Otomatis
menggunakan Sensor Kelembaban Tanah dengan Notifikasi Whatsapp”.
Dari hasil pengujian pada alat penyiram tanaman otomatis menggunakan
sensor kelembaban tanah dengan notifikasi whatsaap didapatkan hasil
pengujian sensor soil moisture didapatkan kelembaban tanah melebihi 6.5
maka secara otomatis pompa air menyala. kesimpulan dari penelitian ini
adalah Mendapatkan notifikasi whatsapp pada setiap proses penyiraman
dari alat penyiram tanaman otomatis menggunakan sensor kelembaban
6
tanah dan Memperoleh informasi kelembanan tanah yang di tampilkan
melalui Lcd[8].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada penggunaan aplikasi yang digunakan yaitu
aplikasi Whatsapp dan Telegram.
4. Penelitian tentang “Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis
Sensor Kelembaban Tanah Menggunakan Logika Fuzzy”. Alat ini
bertujuan untuk menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis.
Manfaat yang didapat dari alat ini adalah dapat mempermudah pekerjaan
manusia dalam menyiram tanaman secara otomatis. Pembuatan tugas akhir
ini bertujuan untuk menerapkan logika fuzzy pada otomatisasi penyiraman
tanaman berdasarkan kelembaban tanah. Dengan adanya alat ini
diharapkan dapat membantu proses perawatan tanaman dengan lebih baik.
Logika fuzzy merupakan salah satu metode yang dapat digunakan pada
sistem kendali agar dapat memberikan keputusan yang menyerupai
keputusan manusia karena memiliki konsep yang mudah dimengerti dan
didasarkan pada bahasa alami. Pembuatan tugas akhir ini dilakukan
dengan merancang, membuat dan mengimplementasikan komponen-
komponen sistem yang meliputi Arduino uno sebagai pengendali , pompa
Air, LCD (liquid Cristal Display) untuk menampilkan nilai kelembaban
tanah. hasil penelitian membuktikan alat yang dibuat dapat berfungsi
dengan baik dan dapat dikembangkan sesuai yang diharapkan[9].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada penggunaan Arduino Uno dan NodeMCU
ESP8266.
5. Penelitian dengan judul “Penerapan Teknologi IoT pada Tanaman
Hidroponik menggunakan Arduino dan Blynk Android”. Penelitian dan
pengembangan telah dilakukan, diantaranya adalah dengan menggunakan
sistem Hidroponik. Hidroponik adalah metode penanaman tanaman tanpa
menggunakan media tumbuh dari tanah. Pada sistem hidroponik, aspek
terpenting yang harus diperhatikan adalah pengelolaan nutrisi, dimana
7
pengukurannya berdasar pada EC (Electro Conductivity) dan pH. Untuk
pengelolaan nutrisi, penulis menggunakan dua sensor yang terhubung
melalui mikrokontroller. Dua sensor tersebut adalah DHT11 yang
digunakan untuk mengetahui temperatur dan kelembapan. Sensor
berikutnya adalah YF-S201, untuk mengukur intensitas nutrisi yang
mengalir melalui gully. Mikrokontroller yang digunakan adalah Arduino
Uno. Dengan penerapan teknologi IoT (Internet of Things) pada tanaman
hidroponik ini, harapannya adalah berbagai parameter lingkungan pada
sistem hidroponik bisa diakses dari jarak jauh dengan memanfaatkan
teknologi IoT (Internet of Things), dengan tujuan meminimalisasi
intervensi manual dan menghasilkan sistem hidroponik yang cerdas
dengan bantuan teknologi[10].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada sensor yang digunakan yaiyu menggunakan sensor
DHT11 dan YF-S201.
6. Penelitian tentang “RANCANG BANGUN ALAT MONITORING DAN
PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS DENGAN METODE
FERTIGASI BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)”. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang alat monitoring dan penyiraman tanaman
otomatis dengan metode fertigasi berbasis internet of things (IoT).
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2021 sampai dengan
Juli 2021 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Jurusan Teknologi
Pertanian , Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Metode yang
digunakan pada penelitian adalah metode eksperimental dengan penyajian
hasil menggunakan data secara deskriptif dalam bentuk tabel dan grafik.
Metode penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu studi literatur,
persiapan alat dan bahan, perancangan sistem yang terdiri dari
perancangan hardware dan perancangan software, dan analisis data.
Parameter yang diamati yaitu, penujian akurasi dan presisi sensor,
pengujian alat penyiraman otomatis dan pengujian aplikasi android. Pada
penelitian ini alat monitoring dan penyiraman tanaman secara otomatis
8
dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya yaitu mendeteksi kelembaban
tanah, suhu, udara sekitar serta mampu melakukan penyiraman sesuai
dengan tingkat kadar kelembaban tanah yang diinginkan[11].
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada objek yang diteliti.
7. Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Penyiraman Otomatis
Berbasis Internet of Things Pada Tanaman Hias Sirih Gading”. Kemajuan
teknologi dari waktu ke waktu telah berkembang dengan pesat sehingga
dapat memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk melakukan
pekerjaan sehari-hari seperti melakukan perawatan pada tanaman hias
yang berada di dalam rumah. Salah satu contoh tanaman hias yang ada
dirumah yaitu tanaman sirih gading. Untuk merawat tanaman diperlukan
air untuk melakukan penyiraman. Penyiraman yang teratur merupakan
rutinitas penting di lakukan untuk menjaga tanaman terus tumbuh dan
berkembang. Pekerjaan yang dilakukan secara rutin dan terjadwal dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sensor dan Internet of
Things(IoT) untuk melakukan kontrol dan pemantauan. Teknologi tersebut
dapat digunakan untuk membangun sistem yang berfungsi untuk
melakukan perawatan dan penyiraman pada tanaman hias sirih gading. IoT
merupakan sebuah sistem yang memungkinkan setiap device dapat
berkomunikasi, melakukan kontrol dan pemantauan melalui jaringan
internet. Hasil yang dicapai setelah penelitian ini dilakukan yaitu
dihasilkan sebuah sistem penyiraman otomatis berbasis internet of things
dengan menggunakan NodeMCU yang terintegrasi dengan Telegram
untuk melakukan perawatan dan penyiraman pada tanaman hias sirih
gading. Hasil dari penelitian ini yaitu suhu lingkungan pada tanaman
berada pada rentang 24oC–29oC dan rata-rata error pengukuran suhu
menggunakan sensor DHT11 yaitu sebesar 2,07%. Pengukuran
kelembaban tanah pada tanaman hias sirih gading berada pada rentang
47%-65%[12].
9
Adapun persamaannya adalah sama-sama berbasis IoT, sedangkan
perbedannya yaitu pada penggunaan sensor yaitu sensor DHT11 dan objek
penelitiannya.
2. Bangun
Pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru
maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa Rancang Bangun adalah penggambaran, perencanaan, dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari 7 8 beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu
kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian pengertian rancang bangun
merupakan kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak
kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem yang sudah ada [13].
10
memudahkan dalam membuat berbagai jenis perangkat elektronik dengan kendali
jarak jauh melalui internet[14].
11
mikrokontrol. Pada gambar 1 adalah sensor kelembaban tanah jenis YL - 69, dan
pada tabel 1 merupakan konfigurasi pin untuk sensor kelembaban tanah[16].
II.7. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi.
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
12
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring[18].
Gambar 2. 4 : Relay
13
Gambar 2. 5 : Arduino IDE
II.9. Telegram
Telegram sebagai salah satu aplikasi pesan instan, mengklaim dapat menutupi
beberapa kekurangan yang ada pada aplikasi lain. Telegram merupakan aplikasi
cloud based dan alat enkripsi. Sebagai aplikasi pesan singkat yang realtime,
Telegram memberikan kemudahan akses bagi pengguna karena tersedia pada
platform mobile maupun desktop. Pada platform mobile Telegram dapat
digunakan di platform iphone, android dan windows phone, sedangkan pada
platform desktop Telegram dapat digunakan di Windows, Linux, Mac OS dan
juga Web browser. Telegram mengklaim sebagai aplikasi pesan massal tercepat
dan teraman yang berada di pasar[3].
Gambar 2. 6 : Telegram
II.10. Flowchart
Flowchart dappat diartikan sebagai langkah langkah penyelesaian masalah yang di
tuliskan dalam suatu simbol-simbol tertentu. Diagram alir ini akan menunjukan
alur di dalam program secara logika”. Flowchart ini diperlukan tidak hanya
sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai pedoman, dan sebelum komponen-
komponennya dapat lebih dipahami[20].
14
Tabel 2. 1 : Simbol-Simbol Flowchart
15
Simbol Nama Fungsi
Berbeda
16
I.7.
METODOLOGI PENELITIAN
17
Uji Coba
Potensi Dan Pengumpul Desain
Produk
Maslah an Data Produk
Produksi Revisi
Masal Produk
18
oendukung agar produk bisa diimplementasikan secara optimal, serta keterbatasan
dan keunggulannya. Studi lieratur ini juga dibutuhkan untuk mengetahui langkah-
langkah yang paling tepat dalam mengembangkan produk tersebut.
3. Desain Produk
Desain produk juga harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya, serta akan
memudahkan pihak lain untuk lebih memahaminya.
4. Uji Coba Produk
Dalam bidang teknik, desain produk yang telah dibuat tidak lamhsung dicoba
dulu, tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan barang, dan barang
tersebut yang diuji coba. Pengujian bisa dilakukan melalui eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas dan dan efesiensi sistem kerja yang lama dengan
sistem kerja yang baru.
5. Revisi Produk
Melakukan revisi produk apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam
penggunaan pada kondisi yang sesungguhnya. Dalam uji coba pemakaian,
sebaiknya pembuat produk selaluu mengevaluasi bagaimana cara kinerja produk,
sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
6. Produksi Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba
dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memproduksi
masal, maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.
19
III.4.2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu, data-data yang secara tidak langsung didapatkan melalui
buku-buku online, jurnal yang berhubungan dengan Internet of Things, skematika
perancangan, kode-kode program dan lainnya.
20
III.6. Rencana Kegiatan Penelitian
Adapun jadwal penelitian yang direncanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul skripsi
Penyusunan
proposal
2
skripsi
Seminar
proposa
3
l skripsi
Perancangan
dan pembuatan
4
produk
5 Penyusunan
skripsi
6 Sidang skripsi
21
DAFTAR PUSTAKA
[3] A. S. Raga Nufusula, “Rancang Bangun Chat Bot Pada Server Pulsa
menggunakan Telegram Bot API,” J. Inf. Syst., p. 2, 2018.
22
AUTOMATIC PLANT MONITORING AND WATERING TOOL WITH
FERTIGATION METHOD BASED ON INTERNET OF THINGS
( IOT ),” 2021.
[17] Sarmidi and Sidik Ibnu Rahmat, “Sistem Peringatan Dini Banjir
Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno,” J. Manaj. dan
Tek. Inform., vol. 02, no. 01, pp. 181–190, 2018.
23