MAKALAH
Diajukan Sebagai Syarat Melaksanakan Seminar I / Kapita Selekta pada
Bidang Minat Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri.
Oleh :
Yasinta Cicilia Tamboto
NIM. 9170241010064
DOSEN PEMBIMBING,
MENGETAHUI:
Ketua Program Studi, Sekertaris,
MENYETUJUI:
Fakultas Teknologi Industri
Dekan,
i
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan Disahkan oleh Panitia Ujian Seminar Kapita Selekta Pada
Bidang Minat Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Industri Institut Teknologi Minaesa
SK. Dekan Nomor : 096/ITM.T6/SK/V.2021
PANITIA UJIAN:
Ketua, Sekertaris,
Dr. Altje E. Poli, ST., M.Si Drs. Denny J. Mawuntu, S.T,MMSip, M.Si
NIDN. 099046401 NIDN. 0931126628
Anggota,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga Makalah Kapita Selekta / Seminar I yang berjudul “Internet
of Things Untuk Pembelajaran Dalam Jaringan” bisa disusun dan terselesaikan
dengan baik.
Makalah ini diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Seminar 1 /
Kapita Selekta. Pada Fakultas Teknologi Industri, Jurusan / Program Studi teknik
Elektro Bidang Minat Teknik Informatika, Intstitut Teknologi Minaesa.
Dalam makalah ini dibahas tentang pengertian Internet of Things, tujuan
dan manfaat serta pengaruh dan keterkaitan Internet of Things dalam proses
pembelajaran dalam jaringan (online).
Diucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang yang telah
mendukung dan membantu dalam penyusunan dari makalah ini. Pastinya dalam
makalah ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, untuk itu mohon maaf
apabila ada kesalahan. Oleh karenanya sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat bermanfaat bagi membaca. Sekian dan
terima kasih.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR ISTILAH vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
1.5 Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internet………………………………………………………….….3
2.1.1 Pengertian Internet………………………………………...3
2.1.2 Manfaat Internet………………………………………….…4
2.2 Internet of Things…………………………………………………..6
2.2.1 Sejarah Internet of Things…………………………………6
2.2.2 Definisi Internet of Things………………………………….7
2.3 Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring)………………………...8
2.3.1 Pengertian Pembelajaran………………………………….8
2.3.2 Pengertian Pembelajaran Daring………………………....9
2.3.3 Gambaran Umum Pembelajaran Daring…………………9
2.3.4 Manfaat Pembelajaran Daring…………………………...11
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Manfaat dari Internet of Things…………………………………12
3.2 Peranan Internet of Things……………………………………...13
3.3 Cara Kerja Internet of Things……………………………….…..17
3.4 Peranan Internet of Things untuk pembelajaran dalam
jaringan……………………………………………………….…..19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………….25
4.2 Saran………………………………………………………….…..25
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR ISTILAH
vi
langsung. Untuk membukanya dibutuhkan scan
atau pemindaian dengan smartphone. Kode QR
biasanya mampu menyimpan 2089 digit atau
4289 karakter, termasuk tanda baca dan karakter
spesial.
6. LMS (Learning LMS atau Learning Management System adalah 19
Management System): aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam
jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi
pelatihan.
7. MEMS (Micro Electro MEMS atau Micro Electro Mechanical Systems 8
Mechanical Systems): adalah struktur peralatan elektro-mekanik terdiri
dari sensor mikro, aktuator mikro dan peraga
pendukung lainnya di dalam ukuran miniatur
seukuran rangkaian sirkuit keping terpadu
Integrated Circuit (IC).
8. MOODLE (Modular MOODLE atau Modular Object-Oriented Dynamic 19
Object-Oriented Learning Environment Merupakan salah satu
Dynamic Learning aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar
Environment): mengajar yang memanfaatkan teknologi
informasi, yang dikenal dengan konsep
pembelajaran elektronik atau e-learning.
9. PJJ ( Pendidikan jarak Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan formal 10
jauh): berbasis lembaga yang yang peserta didik dan
instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga
memerlukan sistem telekomunikasi interaktif
untuk menghubungkan keduanya dan berbagai
sumber daya yang diperlukan didalamnya.
10. Real-time: Real-time adalah kondisi pengoperasian dari 12
suatu sistem perangkat keras dan perangkat
lunak yang dibatasi oleh rentang waktu dan
memiliki tenggat waktu (deadline) yang jelas,
relatif terhadap waktu suatu peristiwa atau
operasi terjadi.
11. RFID (Radio RFID atau Radio Frequency Identification adalah 6
Frequency suatu teknologi yang digunakan untuk melakukan
Identification): identifikasi dan pengambilan data dengan
menggunakan barcode atau magnetic card.
12. TCP/IP (Transmission TCP/IP atau Transmission Control Protocol / 3
vii
Control Protocol Internet Protocol merupakan gabungan dari
/Internet Protocol): protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan
IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi data dalam
proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan internet yang
akan memastikan pengiriman data sampai ke
alamat yang dituju.
13. 3T (Tertinggal, 3T merupakan daerah tertinggal, terdepan dan 10
Terdepan dan terluar di Indonesia. Letak daerah yang berada
Terluar): jauh dari ibu kota provinsi menjadikan
pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat
dikarenakan pembangunan invastruktur yang
belum merata.
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Internet
2.1.1 Pengertian Internet
istilah Internet Protocol (IP) dan juga Transmission Control Protocol (TCP).
Protokol juga memiliki definisi lebih lanjut menurut Allan merupakan sebuah
spesifikasi sederhana mengenai bagaimana komputer dapat berinteraksi satu
sama lainnya.
Turban, Rainer, Potter (2005) Menurut Turban, Rainer, Potter, Internet
adalah suatu jaringan besar yang dapat menghubungkan jaringan komputer,
mulai dari organisasi pemerintah, organisasi bisnis, hingga sekolah-sekolah di
seluruh dunia secara langsung dan cepat.
Supryanto (2006) Menurut Supryanto, Internet memiliki arti yaitu suatu
hubungan dengan berbagai jenis komputer dengan aplikasi yang berbeda.
Hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan perangkat komunikasi misalnya
telepon dan satelit yang juga menggunakan protokol standar dalam melakukan
komunikasi, yaitu protocol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol).
Harjono (2009), Internet memiliki arti yaitu kumpulan dari beberapa
komputer, bahkan bisa mencapai jutaan komputer di dunia kemudian saling
terhubung satu dan lainnya. Supaya komputer dapat saling berinteraksi dan
terkoneksi, maka diperlukan suatu media agar saling menghubungkan komputer.
Media yang digunakan bisa menggunakan kabel atau serat optik, bisa juga
satelit, maupun sambungan telepon.
Sibero (2011) Menurut Sibero, Internet yaitu Inter-connected Network yang
merupakan sebuah jaringan komputer yang saling menghubungkan antar
komputer secara global. Internet dapat bekerja sama seperti jaringan komputer,
dan juga jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area yang lebih
luas, dan internet menggunakan sebuah protocol komunikasi yang sama yaitu
TCP/IP (Transmossion Control Protocol/Control Protocol).
Sarwono (2012) Internet adalah suatu kumpulan jaringan yang memiliki
skala global. Menurut Sarwono tidak ada organisasi yang mampu bertanggung
jawab untuk menggunakan internet itu.
2.1.2 Manfaat Internet
Awalnya internet hanya digunakan untuk kepentingan militer, tetapi
sekarang internet merupakan kebutuhan sekaligus hiburan di masyarakat. Dalam
konteks bisnis, internet membawa dampak yang menciptakan paradigma baru
dalam berbisnis, merupakan digital marketing (cyber marketing, electronic
marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan
terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-
5
Gambar 2.2
Kevin Ashton, Pencetus Internet of Things
(Sumber : http://findomedia.blogspot.com/2018/11/internet-of-things)
Istilah “Internet of Thing” (IoT) diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada
presentasi kepada Proctor & Gamble di tahun 1999. Kevin Ashton merupakan
co-founder dari Auto-ID Lab MIT.
Kevin Ashton mengoptimalkan Radio Frequency Identification (RFID) untuk
supply-chain management domain. Dia juga telah memulai Zensi, sebuah
perusahaan yang membuat energi untuk teknologi penginderaan dan monitoring.
Pada tahun 2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk
membuat dan merilis teknologi Internet of Things yaitu lemari pintar. Lemari
pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang
dalam lemarinya.
Pada tahun 2003, RFID mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa
pengembangan teknologi di Amerika, melalui program Savi. Pada tahun yang
sama, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua
cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.
Pada tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The
Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan
proses pengembangan Internet of Things.
Pada tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan
IPSO. FCC menyetujui penggunaan “white space spectrum”. Perkembangan ini
didukung oleh perusahaan besar seperti Cisco, IBM, Ericson mengambil banyak
inisiatif dari pendidikan dan komersial dengan Internet of Things teknologi dapat
dijelaskan dengan hubungan antara manusia dan komputer.
7
permasalahan global berupa penularan wabah Corona Virus 2019. Antara efektif
dan terpaksa menjadi hakikat dari konsep pembelajaran online ini. Secara Umum
banyak permasalahan yang terjadi dalam pelaksanan pembelajaran online ini.
Permasalahan berdasarkan ketersediaan infrastruktur ditempatkan sebagai
masalah utama di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di daerah 3T
(terdepan, terluar, tertinggal). Permasalahan yang dimaksud seperti
permasalahan ketersediaan listrik dan akses internet pada satuan pendidikan.
Permasalahan lain yang terjadi adalah permasalahan teknis yang dihadapi
oleh kalangan pelajar, tenaga pengajar dan orang tua. Permasalahan yang
dialami guru pendidik adalah kemampuan menggunakan teknologi dalam
pembelajaran dalam jaringan. Tidak semua pengajar menguasai berbagai
platform pembelajaran sebagai media utama pendukung pembelajaran dalam
jaringan ini. Pengajar tidak unggul dan mahir menggunakan e-learning, edmodo,
schoolgy, google meet, dan lain sebagainya. Sehingga hal ini menjadi
permasalahan utama baik dari proses penyelenggaraan pembelajaran daring
maupun hasil pembelajaran dalam jaringan.
Permasalahan yang yang dihadapi siswa terdiri dari masalah finansial dan
juga psikologis. Secara finansial, pelajar di Indonesia tidak memiliki keadaan
ekonomi yang sama baik banyak diantara pelajar tidak bisa mengikuti
pembelajaran dalam jaringan karena terkendala materi. Tidak bisa membeli alat
belajar online seperti smart phone atau laptop sebagai fasilitas utama. Disamping
itu, banyak juga yang tidak sanggup membeli kuota internet.
Secara psikologis, siswa mengalami tekanan mengikuti pembelajaran daring
ini secara total. Ada banyak hal yang menjadi penyebab seperti banyaknya
tugas-tugas yang diberikan dengan tenggang waktu yang sangat terbatas.
Pelajar juga tidak mengerti secara total materi yang diberikan bagaimana
mengerjakannya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2020 bahwa terdiri 77,6% guru
menekankan pembelajaran yang berorientasi kepada penguasaan dan penilaian
pada pelaksaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dibandingkan dengan
pembelajaran yang bermakna.
Dalam hal ini, tenaga pengajar juga tidak bisa diposisikan sebagai
komponen yang salah dalam mengambil tindakan. Karena pengajar juga tidak
memiliki persiapan yang matang untuk menghadapi kondisi ini. Bahkan pengajar
11
BAB III
PEMBAHASAN
2. Efisiensi
Dengan adanya peningkatan pada konektivitas, berarti terdapat
penurunan jumlah waktu yang biasanya dihabiskan untuk melakukan tugas
yang sama. Misalnya, asisten suara seperti Apple’s Homepad atau Amazon’s
Alexa dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tanpa perlu mengangkat
telepon atau menghidupkan komputer.
3. Kemudahan
Perangkat Internet of Things seperti smartphone kini mulai menjadi
perangkat yang bisa dimimiliki oleh sebagaian besar orang. Misalnya smart
refrigerator an Amazon Dash Button yang memudahkan menyusun ulang
item dengan hanya satu atau dua tindakan yang menunjukkan persetujuan.
3.2 Peranan Internet of Things
Menurut beberapa penelitian Internet of Things sudah banyak diterapkan di
beberapa bidang keilmuan dan industri, seperti dalam bidang kesehatan,
pertanian, perikanan, pertambangan, informatika, geografis dan beberapa bidang
ilmu lainnya. Internet of Things dalam penerapannya dapat mengidentifkasi,
menemukan, melacak, dan memantau objek secara otomatis. Pengembangan
dan penerapan komputer, internet, teknologi informasi dan komunikasi membawa
dampak yang besar pada masyarakat manajemen ekonomi, operasi produksi,
sosial manajemen dan bahkan kehidupan pribadi (Zhou dan Zhang, 2011).
6. Transportasi
1. Pembelajaran Interaktif
2. Keamanan
3. Aplikasi Pendidikan
Gambar 3.10 Siswa sekolah dasar belajar online via aplikasi Zoom
Cloud Meetings
(Sumber : https://www.liputan6.com/citizen6/read/4248063/opini-
transformasi-media-pembelajaran-pada-masa-pandemi-covid-19#)
Aplikasi pendidikan yang memanfaatkan Internet of Things
dapat dianggap sebagai alat kreatif yang kuat dan mengubah cara
kegiatan belajar mengajar. Aplikasi ini juga memungkinkan para guru
dan siswa untuk membuat teks grafik 3D yang menampilkan video
dan memberikan kemampuan untuk membuat catatan. Aplikasi
pendidikan tersebut banyak fitur yang menawarkan pembelajaran
yang menarik dalam proses belajar mengajar.
25
4. Meningkatkan Efisiensi
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Internet of Things dalam penerapannya dapat mengidentifikasi dan
menentukan melacak, dan memantau objek secara otomatis. Pengembangan
dan penerapan komputer, internet, teknologi informasi dan komunikasi
membawa dampak yang besar pada masyarakat manajemen ekonomi, operasi
produksi, sosial manajemen dan bahkan kehidupan pribadi.
Contoh penerapan teknologi Internet of Things adalah penerapan pada
smart classroom. Konsep dari smart classroom adalah mengintegrasikan
beberapa peralatan sensor, actuator, mikrokontroler yang dipadukan dengan
portal learning management system (LMS). Dalam smart classroom seluruh
ruangan dikontrol menggunakan teknologi yang berjalan secara otomatis.
4.2. Saran
Teknologi yang semakin lama semakin berkembang agar lebih berkreasi
dalam mengikuti perkembangan modern saat ini, sehingga dalam dunia
pendidikan lebih di mudahkan dalam proses pembelajaran.
Sebagai generasi milenial, pengembang pola pikir yang lebih luas, dan
memperlebar wawasan dalam mengembangkan inovasi-inovasi yang lebih
canggih, sehingga dapat lebih membantu, bukan hanya dalam dunia
pendidikan, tapi juga pada segi perkembangan ekonomi maupun industrial.
27
DAFTAR PUSTAKA
Akmal., Juli 2019., Lebih dekat dengan Industri 4.0., cetakan pertama., Penerbit
CV Budi Utama., ISBN: 978-623-209-767-4
Aji Supriyanto., 2005., Pengantar Teknologi Informasi., Edisi Pertama., Penerbit
Salemba Empat. Jakarta
Allan., 2005., Pengertian Internet dan asal usul dari kata internet., Surabaya:
penerbit indah
Alexander F. K. Sibero., 2011., Kitab Suci Web Programing., MediaKom,
Yogyakarta
Arief Ramadhan.,2005., Seri Pejaran Komputer Internet dan Aplikasinya., ISBN:
979-20-6893-7.
Dirja Nur Ilham, S Kom., M.Cs, Hardisal, ST., M.Kom, dan Rudi Arif Candra, ST.,
MT., Monitoring Dan Stimulasi Detak Jantung Dengan Murottal Al-
Qur’an Berbasis Internet OF Things (IOT)., CV Jejak, anggota IKAPI.,
ISBN 978-623-247-636-3
Harjono., 2009., Perancangan Sistem Pendaftaran Mahasiswa baru secara
online, dengan PHP dan Mysql., Jakarta: Wahana Komputer
Ika Desi Budiarti., 2019., Bergerak dan Berbagi (Kumpulan Karya Finalis INOBEL
2019)., Cetakan pertama Agustus 2020., Penerbit CV Jejak, anggota
IKAPI., ISBN: 978-623-247-427-7
M. Anang Firmansyah, SE., MM., 2019., Pengantar E-Marketing., Cetakan
pertama 2020., Cv. Penerbit Qiara Media – Pasuruan. Jawa Timur.,
ISBN: 978-623-7925-61-3
R. Hafid Hardyanto., Vol 6, No 1 2017., Konsep Internet Of Things Pada
Pembelajaran Berbasis Web.
Tri Rachmadi, S. Kom., 2020., Mengenal Apa itu Internet of Things.
Turban, Efrain, R. Kelly Rainer, Jr, and Richard E. Potter., (2005). Introduction
To Information Technology. 3rd edition. John Wiley & Sons, United
States
Sarwono, S W., 2012., Pengantar Psikologi Umum., Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Y. Maryono dan B. Patmi Istiana., 2006., Teknologi Informasi dan Komunikasi.,
Cetakan Pertama Mei 2008., ISBN : 978-979-019-044-3.
28