Anda di halaman 1dari 37

Internet of Things Untuk Pembelajaran

MAKALAH
Diajukan Sebagai Syarat Melaksanakan Seminar I / Kapita Selekta pada
Bidang Minat Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri.

Oleh :
Yasinta Cicilia Tamboto
NIM. 9170241010064

INSTITUT TEKNOLOGI MINAESA


TOMOHON
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Diterima dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan kepada


Panitia Ujian Seminar 1/Kapita Selekta pada Program Studi Teknik Elektro
Bidang Minat Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Minaesa.
Nama Mahasiswa : Yasinta Cicilia Tamboto
NIM : 9170241010064
Fakultas : Teknologi Industri
Program Studi : Teknik Elektro
Bidang Minat : Teknik Informatika
Judul Makalah : Internet of Things Untuk Pembelajaran Dalam Jaringan

DOSEN PEMBIMBING,

Alexander E. J. Dumais., ST., M.Eng


NIDN. 0917108404

MENGETAHUI:
Ketua Program Studi, Sekertaris,

Dr. Altje E. Poli, ST,. M.Si Alexander E. J. Dumais, ST. M.Eng


NIDN. 099046401 NIDN. 0917108404

MENYETUJUI:
Fakultas Teknologi Industri
Dekan,

Dr. Ir. R. Y. Boka, MS


NIP. 19610826199121001

i
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan Disahkan oleh Panitia Ujian Seminar Kapita Selekta Pada
Bidang Minat Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Industri Institut Teknologi Minaesa
SK. Dekan Nomor : 096/ITM.T6/SK/V.2021

PANITIA UJIAN:

Ketua, Sekertaris,

Dr. Altje E. Poli, ST., M.Si Drs. Denny J. Mawuntu, S.T,MMSip, M.Si
NIDN. 099046401 NIDN. 0931126628

Anggota,

Alexander E. J. Dumais, ST. M.Eng


NIDN. 0917108404

ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga Makalah Kapita Selekta / Seminar I yang berjudul “Internet
of Things Untuk Pembelajaran Dalam Jaringan” bisa disusun dan terselesaikan
dengan baik.
Makalah ini diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Seminar 1 /
Kapita Selekta. Pada Fakultas Teknologi Industri, Jurusan / Program Studi teknik
Elektro Bidang Minat Teknik Informatika, Intstitut Teknologi Minaesa.
Dalam makalah ini dibahas tentang pengertian Internet of Things, tujuan
dan manfaat serta pengaruh dan keterkaitan Internet of Things dalam proses
pembelajaran dalam jaringan (online).
Diucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang yang telah
mendukung dan membantu dalam penyusunan dari makalah ini. Pastinya dalam
makalah ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, untuk itu mohon maaf
apabila ada kesalahan. Oleh karenanya sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat bermanfaat bagi membaca. Sekian dan
terima kasih.

Tomohon, April 2021


Penulis,

Yasinta Cicilia Tamboto


NIM : 9170241010064

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR ISTILAH vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
1.5 Tujuan Penulisan 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internet………………………………………………………….….3
2.1.1 Pengertian Internet………………………………………...3
2.1.2 Manfaat Internet………………………………………….…4
2.2 Internet of Things…………………………………………………..6
2.2.1 Sejarah Internet of Things…………………………………6
2.2.2 Definisi Internet of Things………………………………….7
2.3 Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring)………………………...8
2.3.1 Pengertian Pembelajaran………………………………….8
2.3.2 Pengertian Pembelajaran Daring………………………....9
2.3.3 Gambaran Umum Pembelajaran Daring…………………9
2.3.4 Manfaat Pembelajaran Daring…………………………...11
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Manfaat dari Internet of Things…………………………………12
3.2 Peranan Internet of Things……………………………………...13
3.3 Cara Kerja Internet of Things……………………………….…..17
3.4 Peranan Internet of Things untuk pembelajaran dalam
jaringan……………………………………………………….…..19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………….25
4.2 Saran………………………………………………………….…..25
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman


2.1. Gambar Internet 3
2.2. Kevin Ashton, Pencetus Internet of Things 6
2.3. Internet of Things 7
2.4. Pembelajaran dalam jaringan 8
3.1. Gambar penerapan Internet of Things 13
3.2. Internet of Things dalam pertanian 14
3.3. Aplikasi Smart Home Internet of Things 15
3.4. Internet of Things dalam bidang kesehatan 16
3.5. Mobil otomatis 17
3.6. Konsep Internet of Things 18
3.7. Internet of Things dalam pendidikan 19
3.8. Pembelajaran Interaktif 21
3.9 Penentuan posisi 3D 22
3.10 Siswa sekolah dasar belajar online via aplikasi Zoom Cloud Meetings 23
3.11 Internet of Things untuk meningkatkan efisiensi 24

v
DAFTAR ISTILAH

Nomor Istilah Uraian Halaman


1. Auto-ID Lab MIT : Menciptakan istilah Internet of Things (IoT) dan 6
menelusuri akarnya kembali ke tahun 1999
dengan berdirinya Auto-ID Center, yang
meletakkan banyak dasar untuk standarisasi
teknologi RFID dan pengenalan EPC
(Engineering Procurement Construction).
Sekarang menjadi anggota jaringan Auto-ID Labs
global, ia terus meneliti evolusi dan penerapan
sistem RFID, serta teknologi Internet of Things
lainnya yang mengganggu. Auto-ID (Automatic
Identification). MIT (Massachusetts Institute of
Technology) adalah institut riset swasta dan
universitas yang terletak di kota Cambridge,
Massachusetts tepat di seberang Sungai Charles
dari distrik Back Bay di Boston, Amerika Serikat.
2. Covid-19 (Corona Virus COVID-19 atau coronavirus disease 2019 adalah 1
Disease 2019): penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus
baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama
kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31
Desember 2019. COVID-19 ini dapat
menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut
seperti demam di atas 38°C, batuk dan sesak
nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai
dengan lemas, nyeri otot, dan diare.
3. FCC (Federal FCC atau Federal Communications Commission 6
Communications adalah Lembaga independen dari pemerintah
Commission):  Amerika Serikat, dibuat oleh undang-undang
kongresional.
4. IPSO (Internet Protocol IPSO atau Internet Protocol for Smart Objects. 6
for Smart Objects): Aliansi IPSO adalah organisasi nirlaba yang
didirikan pada tahun 2008 dengan anggota dari
perusahaan teknologi, komunikasi dan energi.
5. Kode QR (Quick Kode QR adalah barcode dua dimensi yang bisa 8
Response): memberikan beragam jenis informasi secara

vi
langsung. Untuk membukanya dibutuhkan scan
atau pemindaian dengan smartphone. Kode QR
biasanya mampu menyimpan 2089 digit atau
4289 karakter, termasuk tanda baca dan karakter
spesial.
6. LMS (Learning LMS atau Learning Management System adalah 19
Management System): aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam
jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi
pelatihan.
7. MEMS (Micro Electro MEMS atau Micro Electro Mechanical Systems 8
Mechanical Systems): adalah struktur peralatan elektro-mekanik terdiri
dari sensor mikro, aktuator mikro dan peraga
pendukung lainnya di dalam ukuran miniatur
seukuran rangkaian sirkuit keping terpadu
Integrated Circuit (IC).
8. MOODLE (Modular MOODLE atau Modular Object-Oriented Dynamic 19
Object-Oriented Learning Environment Merupakan salah satu
Dynamic Learning aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar
Environment): mengajar yang memanfaatkan teknologi
informasi, yang dikenal dengan konsep
pembelajaran elektronik atau e-learning.
9. PJJ ( Pendidikan jarak Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan formal 10
jauh): berbasis lembaga yang yang peserta didik dan
instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga
memerlukan sistem telekomunikasi interaktif
untuk menghubungkan keduanya dan berbagai
sumber daya yang diperlukan didalamnya.
10. Real-time: Real-time adalah kondisi pengoperasian dari 12
suatu sistem perangkat keras dan perangkat
lunak yang dibatasi oleh rentang waktu dan
memiliki tenggat waktu (deadline) yang jelas,
relatif terhadap waktu suatu peristiwa atau
operasi terjadi.
11. RFID (Radio RFID atau Radio Frequency Identification adalah 6
Frequency suatu teknologi yang digunakan untuk melakukan
Identification): identifikasi dan pengambilan data dengan
menggunakan barcode atau magnetic card.
12. TCP/IP (Transmission TCP/IP atau Transmission Control Protocol / 3

vii
Control Protocol Internet Protocol merupakan gabungan dari
/Internet Protocol): protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan
IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi data dalam
proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan internet yang
akan memastikan pengiriman data sampai ke
alamat yang dituju.
13. 3T (Tertinggal, 3T merupakan daerah tertinggal, terdepan dan 10
Terdepan dan terluar di Indonesia. Letak daerah yang berada
Terluar): jauh dari ibu kota provinsi menjadikan
pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat
dikarenakan pembangunan invastruktur yang
belum merata.

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan pesat dari masa ke
masa. Seiring berkembangnya waktu berbagai penemuan dan penelitian terus
berlanjut dibidang teknologi informasi/TI. Internet menjadi sarana untuk berbagai
pengembangan dunia teknologi. Dari pengembangan itu lahirlah terobosan baru
yang dinamakan “Internet of Things”.
Internet of Things merupakan salah satu tren baru di dunia teknologi yang
kemungkinan besar menjadi tren di masa mendatang. Internet of Things
memudahkan manusia dalam penerapan dan pemanfaatannya serta dapat terus
menerus dapat dikendalikan walaupun dalam jarak jauh. Kemampuan akses dari
sistem Internet of Things saja tidak terbatas, sehingga bisa diakses dan
digunakan kapanpun dan dimanapun.
Dimasa pandemi karena adanya wabah virus Covid-19 ini mengharuskan
beberapa aktivitas harus dilakukan di rumah lewat online baik aktivitas dalam
lingkup keagamaan, dunia perkantoran, maupun pendidikan di tingkat sekolah
dasar, menengah sampai perguruan tinggi aktivitas pembelajaran dilakukan
lewat online. Proses pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka langsung
melainkan lewat dalam jaringan.
Kedepannya Internet of Things akan menjadi terobosan baru yang menarik
perhatian dunia khususnya pendidikan, karena kemudahan dalam mengakses
dan lebih efektif dalam penerapannya. Internet sudah menjadi hal yang lumrah
untuk saat ini. Internet of Things dapat dimanfaatkan untuk banyak hal tidak
hanya pada dunia pendidikan namun dapat menyeluruh ke setiap bidang
kehidupan manusia.
Revolusi digital telah menghasilkan implementasi di dalam sistem pendidikan
dengan e-learning. Internet of Things menambahkan dimensi lain pada
fenomena ini yang nanti akan mengubah proses belajar mengajar dengan
memberikan pengalaman pendidikan yang lebih efektif dan mendalam. Data
yang di dapat dari Internet of Things bisa membantu untuk memantau sumber
daya membuat pelajar lebih baik. Internet of Things dapat digunakan secara
efektif di lingkungan sekolah menengah maupun universitas, dimana para pelajar
siswa atau mahasiswa sudah beralih dari buku, teks kertas ke e-book. Dengan
2

sistem Internet of Things akan membantu mendeteksi keberadaan siswa atau


mahasiswa dalam kelas, meniadakan kebutuhan untuk mengambil daftar hadir
secara manual, sehingga bisa lebih menghemat waktu.
Berbagai manfaat dan keunggulan dari adanya Internet of Things ini akan
membuat sistem pendidikan lebih produktif. Para pelajar juga bisa dengan cepat
mengakses informasi seputar topik pembelajaran dan akan lebih cepat
berkembang.

1.2. Rumusan Masalah

Keberadaan Internet of Things akan menjadi terobosan baru dibidang TI.


Terutama dalam bidang pembelajaran, ini akan sangat membantu untuk
kelancaran dan keaktifan proses belajar mengajar, karena ini memberikan
kemudahan dalam penggunaan dan penerapannya.

1.3. Batasan Penulisan

1. Manfaat Internet of Things


2. Peranan dari Internet of Things dalam kehidupan sehari-hari
3. Cara Kerja dari Internet of Things
4. Peranan Internet of Things untuk pembelajaran dalam jaringan

1.4. Manfaat Penulisan

1. Untuk memahami, mengetahui serta menambah wawasan tentang apa itu


Internet of Things dan juga mengetahui pengertian, tujuan dan manfaat
dari Internet of Thing itu sendiri dan dalam dunia pendidikan.

1.5. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui peranan dari internet of things dalam kehidupan sehari-hari


2. Mengetahui peranan internet of things untuk pembelajaran dalam jaringan
3

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Internet
2.1.1 Pengertian Internet

Gambar 2.1: Gambar Internet


(Sumber : www.microsoft.com)
Internet (Interconnected Networks) adalah kumpulan jaringan-jaringan
komputer (networks) sedunia yang saling berhubungan satu sama lain. Agar bisa
berhubungan, Internet mengunakan bahasa yang sama yang disebut TCP/IP
memberikan sebuah alamat (address) dan identitas (identity); disingkat id yang
unik pada setiap komputer di seluruh dunia untuk menghidari adanya kesalahan
pengiriman data.
Sebagai sebuah jaringan komputer dunia, Internet dapat dikatakan sebagai
jalur segala informasi yang berbentuk file atau data pada komputer lain. Dengan
kata lain, Internet sendiri tidak mengandung informasi. Sering ada salah sebut
mengatakan bahwa "Informasi dapat ditemukan di Internet". Lebih tepat
dikatakan, bahwa informasi dapat ditemukan melalui atau menggunakan Internet.
Informasi sendiri berada pada komputer-komputer yang terhubung ke internet
karena komputerlah yang menyimpan informasi, bukannya internet.
Selain pengertian di atas, kata "internet" dapat diartikan sebagai kumpulan
komputer yang berhubungan satu sama lain sehingga membentuk sebuah
jaringan. Akan tetapi, tidak menjadi bagian dari global.
Pengertian di atas juga didukung oleh beberapa ahli. Antara lain:
Allan (2005) menurut Allan, pengertian Internet adalah sekumpulan jaringan
komputer yang terhubung satu sama lain dan dapat membaca serta
menguraikan berbagi protocol komunikasi tertentu yang biasa dikenal dengan
4

istilah Internet Protocol (IP) dan juga Transmission Control Protocol (TCP).
Protokol juga memiliki definisi lebih lanjut menurut Allan merupakan sebuah
spesifikasi sederhana mengenai bagaimana komputer dapat berinteraksi satu
sama lainnya.
Turban, Rainer, Potter (2005) Menurut Turban, Rainer, Potter, Internet
adalah suatu jaringan besar yang dapat menghubungkan jaringan komputer,
mulai dari organisasi pemerintah, organisasi bisnis, hingga sekolah-sekolah di
seluruh dunia secara langsung dan cepat.
Supryanto (2006) Menurut Supryanto, Internet memiliki arti yaitu suatu
hubungan dengan berbagai jenis komputer dengan aplikasi yang berbeda.
Hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan perangkat komunikasi misalnya
telepon dan satelit yang juga menggunakan protokol standar dalam melakukan
komunikasi, yaitu protocol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol).
Harjono (2009), Internet memiliki arti yaitu kumpulan dari beberapa
komputer, bahkan bisa mencapai jutaan komputer di dunia kemudian saling
terhubung satu dan lainnya. Supaya komputer dapat saling berinteraksi dan
terkoneksi, maka diperlukan suatu media agar saling menghubungkan komputer.
Media yang digunakan bisa menggunakan kabel atau serat optik, bisa juga
satelit, maupun sambungan telepon.
Sibero (2011) Menurut Sibero, Internet yaitu Inter-connected Network yang
merupakan sebuah jaringan komputer yang saling menghubungkan antar
komputer secara global. Internet dapat bekerja sama seperti jaringan komputer,
dan juga jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area yang lebih
luas, dan internet menggunakan sebuah protocol komunikasi yang sama yaitu
TCP/IP (Transmossion Control Protocol/Control Protocol).
Sarwono (2012) Internet adalah suatu kumpulan jaringan yang memiliki
skala global. Menurut Sarwono tidak ada organisasi yang mampu bertanggung
jawab untuk menggunakan internet itu.
2.1.2 Manfaat Internet
Awalnya internet hanya digunakan untuk kepentingan militer, tetapi
sekarang internet merupakan kebutuhan sekaligus hiburan di masyarakat. Dalam
konteks bisnis, internet membawa dampak yang menciptakan paradigma baru
dalam berbisnis, merupakan digital marketing (cyber marketing, electronic
marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan
terlibat dalam aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-
5

bisnis), khususnya dengan memanfaatkan internet sebagai media, pasar,


maupun infrastuktur penunjang.
Manfaat internet dalam kehidupan sehari-hari diantaranya, yaitu : manfaat
Internet untuk Bisnis. Sudah tidak asing lagi kata belanja online dalam kehidupan
sehari-hari. Mulai dari pelaku bisnis yaitu penjual yang tidak harus memiliki toko
maupun ruko untuk membuka bisnisnya, melainkan cukup mendaftar tokonya ke
media belanja online. Dengan menggunakan proses online, pembeli dapat
dengan mudah memilih barang dan toko yang diinginkan tanpa harus datang
untuk membeli langsung barang yang diinginkan.
Manfaat internet untuk Belajar. Internet dengan metode belajar online
memudahkan siswa maupun mahasiswa dalam berinteraksi dan mempelajari
pelajaran yang diinginkan secara otodidak. Untuk media pembelajaran online
mulai dari matematika hingga Bahasa Inggris dan pelajaran lainnya dapat
dengan mudah dipelajari hanya dengan menggunakan internet. Misalnya;
e-learning, tutorial, hingga kursus juga ditawarkan diberbagai media. Toko online
adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang
memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui
internet. Nama lain kegiatan tersebut adalah e-web-shop, e-shop, e-toko, toko
internet, web-shop, web-store, toko online dan toko virtual. Pelanggan belanja
online harus memiliki akses ke internet untuk menemukan produk yang menarik
dengan mengunjungi situs ritel online secara langsung atau dengan mencari
alternatif dengan menggunakan mesin pencari belanja.
Manfaat Internet untuk sarana hiburan. Dalam keuntungan mencari
informasi secara cepat, sering kali internet gunakan untuk mencari hiburan
seperti : youtube, facebook, maupun instagram. Sarana seperti ini bisa
digunakan dengan cara gratis maupun membayar sehingga dapat menikmati
berbagai fasilitas hiburan dengan adanya internet.
6

2.2. Internet of Things


2.2.1. Sejarah Internet of Things

Gambar 2.2
Kevin Ashton, Pencetus Internet of Things
(Sumber : http://findomedia.blogspot.com/2018/11/internet-of-things)
Istilah “Internet of Thing” (IoT) diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada
presentasi kepada Proctor & Gamble di tahun 1999. Kevin Ashton merupakan
co-founder dari Auto-ID Lab MIT.
Kevin Ashton mengoptimalkan Radio Frequency Identification (RFID) untuk
supply-chain management domain. Dia juga telah memulai Zensi, sebuah
perusahaan yang membuat energi untuk teknologi penginderaan dan monitoring.
Pada tahun 2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk
membuat dan merilis teknologi Internet of Things yaitu lemari pintar. Lemari
pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang
dalam lemarinya.
Pada tahun 2003, RFID mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa
pengembangan teknologi di Amerika, melalui program Savi. Pada tahun yang
sama, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua
cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.
Pada tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The
Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan
proses pengembangan Internet of Things.
Pada tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan
IPSO. FCC menyetujui penggunaan “white space spectrum”. Perkembangan ini
didukung oleh perusahaan besar seperti Cisco, IBM, Ericson mengambil banyak
inisiatif dari pendidikan dan komersial dengan Internet of Things teknologi dapat
dijelaskan dengan hubungan antara manusia dan komputer.
7

Kesimpulannya adalah perkembangan Internet of Things sudah berjalan


kurang lebih 30 tahun, dan pada zaman ini hampir semua peralatan yang
digunakan dalam kehidupan setiap hari dapat dikendalikan dan dipantau dengan
menggunakan Internet of Things, yang dimana mayoritas proses dilakukan
dengan bantuan sensor di Internet of Things.
Sensor ini berfungsi untuk mengkonversi data fisik mentah menjadi sinyal
digital dan mengirimkan ke pusat kontrol. Dengan cara tersebut, bisa memonitor
perubahan lingkungan jarak jauh dari setiap bagian dari dunia melalui internet.
2.2.2. Definisi Internet of Things

Gambar 2.3 Internet of Things


(Sumber : http://findomedia.blogspot.com/2018/11/internet-of-things)
Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya
kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya
interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
Internet of Things lebih sering disebut dengan singkatannya yaitu (IoT).
Kevin Ashton sebagai pencetus istilah Internet of Things, menyampaikan
definisi berikut dalam e-book berjudul "Making Sense of IoT". Pengertian Internet
of Things adalah sensor-sensor yang terhubung ke internet dan berperilaku
seperti internet dengan membuat koneksi-koneksi terbuka setiap saat, serta
berbagi data secara bebas dan memungkinkan aplikasi-aplikasi yang tidak
terduga, sehingga komputer-komputer dapat memahami dunia di sekitar dan
menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Internet of Things juga dapat dilihat dari gabungan 2 kata yakni "Internet"
dan "Things". "Internet" didefinisikan sebagai sebuah jaringan komputer yang
8

menggunakan protokol internet (TCP/IP) yang digunakan untuk berkomunikasi


dan berbagai informasi dalam lingkup tertentu. "Things" dapat diartikan sebagai
objek-objek dari dunia fisik yang diambil melalui sensor-sensor yang kemudian
dikirim melalui internet.
Internet of Things ini sudah berkembang pesat mulai dari konvergensi
teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan juga internet.
Internet of Things juga kerap diidentifikasi dengan RFID sebagai metode
komunikasi. Walaupun begitu, Internet of Things juga bisa mencakup teknologi-
teknologi sensor lainnya, semacam teknologi nirkabel maupun kode QR yang
sering ditemukan.
2.3. Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring)
2.3.1. Pengertian Pembelajaran

Gambar 2.4 Pembelajaran Daring


(Sumber : https://sinarjateng.pikiran-rakyat.com/jawa-tengah/pr-
1001221445/batang-masuk-zona-merah-pembelajaran-daring-kembali-
diperpanjang)
Secara sederhana pembelajaran dapat diartikan sebagai aktifitas
penyampaian informasi dari pengajar kepada pelajar. Menurut Azhar (2011)
menjelaskan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa
informasi dari pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antar pendidik
dengan peserta didik.
Alat yang digunakan dalam pelajaran sesuai dengan materi pembelajaran
yang diajarkan, sesuai dengan karekteristik peserta didik, dan dipandang sangat
efektif untuk menyampaikan informasi, sehingga peserta didik dapat memahami
dengan baik.
Menurut undang-undang nomor 20 Tahun 2003 pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
9

lingkungan belajar. Pendidik harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan tingkatan


peserta didik yang diajari, mata pelajaran yang diampu, dan ketentuan yang
instruksional lainnya. Disamping itu pendidik harus menguasai sumber belajar
dan media pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.
Menurut Sagala (2010) pembelajaran adalah mengajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu
utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi
dua arah. Mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
oleh peserta didik.
2.3.2. Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring sangat dikenal dengan istilah pembelajaran online
(online learning). Istilah lain yang sangat umum diketahui adalah pembelajaran
jarak jauh (learning distance). Pembelajaran dalam jaringan merupakan
pembelajaran yang berlangsung di dalam jaringan dimana pengajar dan yang
diajar tidak bertatap muka secara langsung.
Menurut Isman (2016) pembelajaran dalam jaringan adalah pemanfaatan
jaringan internet dalam proses pembelajaran.
Menurut Meidawati, dkk (2019) pembelajaran dalam jaringan, learning
sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh
sekolah yang peserta didik dan instrukturnya (guru) berada dilokasi terpisah
sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan
keduanya dari berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya. Pembelajaran
online dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja tergantung pada
ketersediaan alat pendukung yang digunakan.
2.3.3. Gambaran Umum Pembelajaran Daring
Pembelajaran dalam jaringan bukan hal yang baru dikenal dan diterapkan di
dalam pendidikan saat ini. Konsep pembelajaran sudah ada sejak mulai
bermunculnya berbagai jargon berawalan e, seperti e-book, e-learning,
e-laboratorary, e-education, e-library, e-payment dan lain sebagainya. Namun
pada pelaksanaannya, tidak semua instansi menggunakan aplikasi tersebut
dalam proses pembelajaran. Bahkan jumlah institusi yang menggunakan atau
menerapkan aplikasi tersebut untuk pembelajaran dalam jaringan jauh lebih
sedikit.
Secara total, pelaksanan pembelajaran dalam jaringan di Indonesia bahkan
di seluruh negara di dunia dimulai pada tahun 2020. Kondisi ini dipicu oleh
10

permasalahan global berupa penularan wabah Corona Virus 2019. Antara efektif
dan terpaksa menjadi hakikat dari konsep pembelajaran online ini. Secara Umum
banyak permasalahan yang terjadi dalam pelaksanan pembelajaran online ini.
Permasalahan berdasarkan ketersediaan infrastruktur ditempatkan sebagai
masalah utama di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di daerah 3T
(terdepan, terluar, tertinggal). Permasalahan yang dimaksud seperti
permasalahan ketersediaan listrik dan akses internet pada satuan pendidikan.
Permasalahan lain yang terjadi adalah permasalahan teknis yang dihadapi
oleh kalangan pelajar, tenaga pengajar dan orang tua. Permasalahan yang
dialami guru pendidik adalah kemampuan menggunakan teknologi dalam
pembelajaran dalam jaringan. Tidak semua pengajar menguasai berbagai
platform pembelajaran sebagai media utama pendukung pembelajaran dalam
jaringan ini. Pengajar tidak unggul dan mahir menggunakan e-learning, edmodo,
schoolgy, google meet, dan lain sebagainya. Sehingga hal ini menjadi
permasalahan utama baik dari proses penyelenggaraan pembelajaran daring
maupun hasil pembelajaran dalam jaringan.
Permasalahan yang yang dihadapi siswa terdiri dari masalah finansial dan
juga psikologis. Secara finansial, pelajar di Indonesia tidak memiliki keadaan
ekonomi yang sama baik banyak diantara pelajar tidak bisa mengikuti
pembelajaran dalam jaringan karena terkendala materi. Tidak bisa membeli alat
belajar online seperti smart phone atau laptop sebagai fasilitas utama. Disamping
itu, banyak juga yang tidak sanggup membeli kuota internet.
Secara psikologis, siswa mengalami tekanan mengikuti pembelajaran daring
ini secara total. Ada banyak hal yang menjadi penyebab seperti banyaknya
tugas-tugas yang diberikan dengan tenggang waktu yang sangat terbatas.
Pelajar juga tidak mengerti secara total materi yang diberikan bagaimana
mengerjakannya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2020 bahwa terdiri 77,6% guru
menekankan pembelajaran yang berorientasi kepada penguasaan dan penilaian
pada pelaksaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dibandingkan dengan
pembelajaran yang bermakna.
Dalam hal ini, tenaga pengajar juga tidak bisa diposisikan sebagai
komponen yang salah dalam mengambil tindakan. Karena pengajar juga tidak
memiliki persiapan yang matang untuk menghadapi kondisi ini. Bahkan pengajar
11

belum memiliki pegangan bagaimana mengadakan pembelajaran online yang


berorientasi kepada pembelajaran bermakna.

2.3.4. Manfaat Pembelajaran Daring


Kemajuan teknologi akan berdampak pada perubahan peradaban dan
budaya manusia. Dalam dunia pendidikan. Kebijakan penyelenggaraan
pendidikan kadangkala dipengaruhi oleh dampak kemajuan teknologi, tuntutan
zaman, perubahan budaya dan perilaku manusia. Adakalanya kemajuan
teknologi menjadi perihal yang memudahkan pelaku pendidikan untuk lebih
mudah mencapai tujuan pendidikan itu. Tapi di sisi lain, perubahan dan
kemajuan teknologi menjadi tantangan berat bagi komponen pendidikan dalam
rangkaian melewati masa transisi penyesuaian dengan tuntutan kemajuan itu.
Bahkan tidak jarang, perubahan itu mengakibatkan berbagai kendala yang
serius.
Perubahan yang tengah dialami oleh seluruh pihak yang terkait dalam
penyelenggaraan pendidikan pada saat ini adalah bagaimana menggunakan
teknologi secara total sebagai media utama dalam pembelajaran online.
Keberadaan teknologi dalam pendidikan sangat bermanfaat untuk mencapai
efisiensi proses pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan.
Menurut Meidawati, dkk (2019) Manfaat pembelajaran daring, pertama dapat
membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara guru dengan
murid, kedua siswa saling berinteraksi dan berdiskusi antara siswa yang satu
dengan yang lainnya tanpa melalui guru, ketiga dapat memudahkan interaksi
antara siswa guru, dengan orang tua, keempat sarana yang tepat untuk ujian
maupun kuis, kelima guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada
siswa berupa gambar dan video, selain itu murid juga dapat mengunduh bahan
ajar tersebut, keenam dapat memudahkan guru membuat soal dimana saja
tanpa batas waktu.
Pembelajaran online juga memberikan metode pembelajaran yang efektif,
seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait menggabungkan kolaborasi
kegiatan dengan belajar mandiri, personalia pembelajaran berdasarkan
kebutuhan siswa yang menggunakan simulasi dan permainan. (Ghirardini, 2011).
12

Pembelajaran online juga dapat mendorong siswa tertantang dengan hal-hal


baru yang peroleh selama proses belajar, baik teknik interaksi dalam
pembelajaran maupun penggunaan media-media pembelajaran yang beraneka
ragam. Siswa juga secara otomatis, tidak hanya mempelajari materi ajar yang
diberikan guru, melainkan mempelajari cara belajar itu sendiri.
13

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Manfaat dari Internet of Things


Manfaat Internet of Things pada dasarnya bertujuan untuk memudahkan
kegiatan manusia. Karena Internet of Things memungkinkan perangkat dikontrol
dari jarak jauh dengan internet, maka hal tersebut menciptakan peluang untuk
langsung menghubungkan dan mengintegrasikan dunia fisik ke sistem berbasis
komputer menggunakan perangkat sensor dan jalur internet.
Manfaat utama Internet of Things adalah:
1. Improved Customer Engagement
Internet of Things dapat meningkatkan pengalaman pengguna dengan
mengotomatiskan segala tindakan. Contohnya, masalah apapun di mobil akan
terdeteksi secara otomatis oleh sensor. Pengemudi, serta pabrikan, akan
diberitahu tentang hal tersebut. Hingga pada waktu pengemudi akan melewati
masa servis dan akan melakukan servis, pabrikan akan dapat memastikan
bahwa bagian yang kemungkinan rusak telah tersedia di bengkel.
2. Technical Optimization
Internet of Things telah membantu banyak dalam meningkatkan
kegunaan teknologi dan membuatnya menjadi lebih baik. Pabrikan dapat
mendapatkan data dari sensor mobil yang berbeda dan menganalisanya untuk
meningkatkan desain dan membuatnya menjadi lebih efisien.
3. Reduce Waste
Internet of Things menyediakan informasi real-time yang mengarah ke
pengambilan keputusan yang efektif dan pengolaan sumber daya. Sebagai
contoh, jika pabrikan menemukan kesalahan pada banyak mesin, pabrikan
tersebut dapat melacak pabrik pembuatan mesin tersebut dan dapat
memperbaiki masalah tersebut.
Beberapa manfaat Internet of Things mungkin tidak terlalu kentara, tapi
bukan berarti tidak bisa dirasakan. Di bawah ini adalah tiga manfaat yang bisa
didapat dari Internet of Things:
1. Konektivitas
Di era digital ini, bisa diucapkan selamat tinggal pada era pengoperasian
perangkat secara manual. Dengan Internet of Things, bisa mengoperasikan
hanyak hal dari satu perangkat, misalnya smartphone.
14

2. Efisiensi
Dengan adanya peningkatan pada konektivitas, berarti terdapat
penurunan jumlah waktu yang biasanya dihabiskan untuk melakukan tugas
yang sama. Misalnya, asisten suara seperti Apple’s Homepad atau Amazon’s
Alexa dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tanpa perlu mengangkat
telepon atau menghidupkan komputer.
3. Kemudahan
Perangkat Internet of Things seperti smartphone kini mulai menjadi
perangkat yang bisa dimimiliki oleh sebagaian besar orang. Misalnya smart
refrigerator an Amazon Dash Button yang memudahkan menyusun ulang
item dengan hanya satu atau dua tindakan yang menunjukkan persetujuan.
3.2 Peranan Internet of Things
Menurut beberapa penelitian Internet of Things sudah banyak diterapkan di
beberapa bidang keilmuan dan industri, seperti dalam bidang kesehatan,
pertanian, perikanan, pertambangan, informatika, geografis dan beberapa bidang
ilmu lainnya. Internet of Things dalam penerapannya dapat mengidentifkasi,
menemukan, melacak, dan memantau objek secara otomatis. Pengembangan
dan penerapan komputer, internet, teknologi informasi dan komunikasi membawa
dampak yang besar pada masyarakat manajemen ekonomi, operasi produksi,
sosial manajemen dan bahkan kehidupan pribadi (Zhou dan Zhang, 2011).

Gambar 3.1 Gambar Penerapan Internet of Things


(Sumber : Daniel Muijs, 2010)
15

Menurut Daniel Muijs (2010), berbagai macam penerapan Internet of


Things dalam beberapa sektor antara lain :
1. Pertanian

Gambar 3.2 Internet of Things Dalam Pertanian


(Sumber : https://www.teknoiot.com/bagaimana-sensor-iot-dapat-
membantu-petani-mengelola-pertanian-lebih-mudah/)
Beberapa diantaranya seperti mengumpulkan data suhu, curah
hujan, kelembaban, kecepatan angin, serangan hama, dan muatan tanah.
Data-data tersebut bisa digunakan untuk mengatur secara automatis
teknik pertanian dan dapat dipakai untuk mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang diperoleh sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan kuantitas, meminimalkan risiko dan limbah, serta mengurangi
upaya yang diperlukan dalam mengelola tanaman. Sebagai contoh,
petani sekarang sudah bisa memantau suhu dan kelembaban tanah dari
jauh, dan bahkan menerapkan data yang diperoleh Internet of Things
untuk memprogram pemupukan yang lebih merata.
2. Energi
Sejumlah perangkat yang memakan energi besar saat ini sudah bisa
terintegrasi dengan konektivitas internet yang yang memungkinkan
mesin-mesin maupun jaringan untuk berkomunikasi dalam
menyeimbangkan pembangkitan listrik serta penggunaan energi yang
lebih hemat dan efektif. Perangkat ini juga bisa memungkinkan akses
remote control dari pengguna. Selain itu, bisa juga mengaktifkan fungsi
semacam penjadwalan (misalnya untuk menyalakan/mematikan mesin
pemanas, mengendalikan oven, mengubah kondisi pencahayaan dari
terang menjadi redup hingga ke gelap, dan lain sebagainya). Jadi dengan
Internet of Things dibidang ini, sistem bisa berkumpul dan bertindak
16

berdasarkan informasi yang terkait dengan energi demi meningkatkan


efisiensi produksi dan distribusi listrik.
3. Lingkungan
Aplikasi pemantauan lingkungan dari Internet of Things menggunakan
sensor dalam membantu terwujudnya perlindungan lingkungan. Contoh
penerapannya seperti pemantauan kualitas udara atau air, kondisi
atmosfer atau tanah, dan dapat mencakup pemantauan terhadap satwa
liar dan habitatnya. Internet of Things juga dimanfaatkan dalam
penanggulangan bencana seperti sistem peringatan dini tsunami atau
gempa bumi. Perangkat Internet of Things dalam hal ini memiliki
jangkauan geografis yang sangat luas serta mampu bergerak.
4. Otomatisasi Rumah

Gambar 3.3 Aplikasi Smart Home Internet of Things


(Sumber : https://ekoveriblog.web.app/what-is-smart-home-in-iot.html)
Perangkat Internet of Things dimanfaatkan untuk memantau dan
mengontrol sistem mekanis dan elektronik yang digunakan pada berbagai
jenis bangunan, seperti industri atau perumahan. Selaian itu juga dapat
mengontrol penggunaan energi secara real-time dalam mengurangi
konsumsi energi. Perangkat Internet of Things dapat terintegrasi menjadi
sistem rumah pintar. Contoh penerapannya seperti: lampu menyala
secara otomatis ketika malam hari, kemudian lampu akan mati secara
otomatis pada saat jadwal tidur.
17

5. Medis dan Kesehatan

Gambar 3.4 Internet of Things Dalam Bidang Kesehatan


(Sumber : https://jos.co.id/penerapan-iot-internet-of-thing-dalam-bidang-
kesehatan-medis/)
Dalam dunia kesehatan, perangkat Internet of Things dapat
merekam data-data kesehatan pasien dan di transfer langsung ketenaga
medis maupun rumah sakit. Data-data yang bisa dideteksi dan dikirimkan
seperti detak jantung, tingkat gula dalam darah, dan lain sebagainya.
Smartphone atau ponsel akan jadi alat pemantau kesehatan yang
canggih dan tentunya bisa sangat membantu. Salah satu contoh
penerapannya seperti, tempat tidur pintar yang bisa otomatis
memberitahu dokter atau perawat ketika pasien hendak bangun dari
tempat tidur.
18

6. Transportasi

Gambar 3.5 Mobil Otomatis


(Sumber : https://www.indotelko.com/read/1560080794/perangkat-iot-
otomotif)
Penerapan Internet of Things dapat membantu manusia dalam
berkomunikasi, mengontrol, dan pemrosesan informasi pada berbagai
aspek sistem transportasi. Interaksi dinamis yang terjadi antara
komponen-komponen itu berasal dari sebuah sistem transportasi. Sistem
tersebut memungkinkan komunikasi antara kendaraan dengan kontrol lalu
lintas yang lebih efektif, parkir yang lebih cerdas, manajemen logistik dan
armada, kontrol kendaraan, dan juga terkait faktor keselamatan maupun
bantuan di jalan raya.
3.3 Cara Kerja Internet of Things
Konsep Internet of Things ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara
kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur Internet of Things, yakni:
Barang Fisik yang dilengkapi modul Internet of Things, Perangkat Koneksi ke
Internet seperti Modem dan Router Wireless Speedy seperti di rumah, dan
Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base.
19

Gambar 3.6 Konsep Internet of Things


(Sumber : http://www.mobnasesemka.com/internet-of-things/)
Dasar prinsip kerja perangkat Internet of Things adalah benda di
dunia nyata diberikan identitas unik dan dapat direpresentasikan dalam
bentuk data di sebuah sistem komputer. Pada awal implementasi
gagasan Internet of Things pengenal yang digunakan agar benda dapat
diidentifikasi dan dibaca oleh komputer adalah dengan menggunakan
kode batang (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi
Radio. Dalam perkembangannya sebuah benda dapat diberi pengenal
berupa IP address dan menggunakan jaringan internet untuk bisa
berkomunikasi dengan benda lain yang memiliki pengenal IP address.
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah
argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya
itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung
secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa
pun. Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi
mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur
dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
20

3.4 Peranan Internet of Things Untuk Pembelajaran Dalam


Jaringan

Gambar 3.7 Internet of Things Dalam Pendidikan


(Sumber : https://www.idntimes.com/tech/trend/alfonsus-adi-putra-
alfonsus/bagaimana-internet-of-things-akan-mengubah-pendidikan-
dunia)
Teknologi Internet of Things berkembang dengan cepat. Teknologi
Internet of Things hampir seluruhnya diterapkan pada seluruh bidang
kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. Dalam dunia
pendidikan, Internet of Things merupakan sebuah sistem yang
memungkinkan untuk meningkatkan kemudahan proses belajar
mengajar. Contoh penerapan teknologi Internet of Things adalah
penerapan pada smart classroom. Konsep dari smart classroom
adalah mengintegrasikan beberapa peralatan sensor, actuator,
microcontroller yang dipadukan dengan portal learning management
system (LMS). Dalam smart classroom seluruh ruangan dikontrol
menggunakan teknologi yang berjalan secara otomatis.
Metode yang digunakan adalah studi literatur. Kemudian
merancang konsep pembelajaran berbasis web dikolaborasikan
dengan dengan perangkat Internet of Things. Hasilnya, kolaborasi
Internet of Things dapat dilakukan dengan mengintegrasi komponen
Internet of Things ke dalam komponen pembelajaran berbasis web
dalam hal ini menggunakan moodle. Moodle sangat memungkinkan
21

sekali digunakan dalam media pembelajaran berbasis web dengan


berbagai macam fasilitas, termasuk dapat dikolaborasikan dengan
Internet of Things. Rancangan ini dapat diwujudkan dengan membuat
sistem pembelajaran berbasis web yang dikolaborasikan dengan
perangkat Internet of Things, mulai dari presentasi mahasiswa yang
menggunakan smartcard (RFID), ruang pembelajaran yang
mengadopsi smart classroom, dan juga pembelajaran virtual yang ada
dalam satu paket kolaborasi Internet of Things dengan e-learning.
Perkembangan dan penggunaan teknologi telah membawa
perubahan yang besar pada dunia pendidikan. Revolusi digital telah
menghasilkan implementasi internet di dalam sistem sekolah dengan
e-learning. Internet of Things menambahkan dimensi lain pada
fenomena ini yang nantinya akan mengubah cara proses kegiatan
belajar mengajar dengan memberikan pengalaman pendidikan yang
lebih efisien dan mendalam. Data yang didapat dari Internet of Things
tersebut bisa membantu dalam pelacakan sumber daya untuk
membuat rencana siswa yang lebih baik. Internet of Things dapat di
gunakan secara efektif di lingkungan sekolah menengah dan
universitas, dimana para siswa sudah beralih dari buku teks kertas ke
e-book. Dengan sistem Internet of Things maka akan membantu
mendeteksi keberadaan siswa di dalam kelas, meniadakan kebutuhan
untuk mengambil kehadiran secara manual, sehingga bisa lebih
menghemat waktu.
22

Beberapa penerapan Internet of Things dalam bidang


pendidikan untuk meningkatkan efektifitasnya.

1. Pembelajaran Interaktif

Gambar 3.8 Pembelajaran Interaktif


(Sumber : httpswww.benq.comid-idcampaignclassroomcare-
interactive-flat-panelmaindigitaltransformation.html)
Saat ini proses belajar tidak hanya terbatas pada pembelajaran
dengan kombinasi gambar dan teks, tetapi bisa lebih itu. Banyak buku
teks yang telah digabungkan ke situs berbasis web yang
menggabungkan silabus, video, animasi tambahan, penilaian, dan
materi lainnya untuk membantu proses pembelajaran. Hal itu akan
memberikan perspektif yang lebih luas kepada siswa dalam
memperoleh pengetahuan tentang hal-hal baru dengan pemahaman
dan interaksi yang lebih baik.
23

2. Keamanan

Gambar 3.9 Penentuan posisi 3D


(Sumber : https://tittleforparents.com/id/fitur/pelacak-lokasi-anak/)
Dalam setiap lembaga pendidikan pasti akan banyak siswa yang
kemudian akan terbagi-bagi lagi dalam sebuah kelas. Dengan
banyaknya siswa tersebut tentu akan sangat sulit membantu pelajar
satu persatu. Selain itu, siswa lembaga pendidikan lebih rentan
terhadap risiko dan membutuhkan keamanan yang cerdas jika
dibandingkan dengan populasi ditempat lain. Internet of Things dapat
membantu dalam meningkatkan keamanan sekolah, perguruan
tinggi, dan pusat pembelajaran lainnya. Dengan bantuan teknologi
seperti penentuan posisi 3D, siswa dapat dipantau 24/7 dan
kehadiran dapat dilaporkan pada titik waktu tertentu. Pilihan tombol
akan adanya marabahaya juga disediakan oleh teknologi ini dengan
adanya peringatan alarm jika diperlukan dan dapat menghentikan
terjadinya insiden tak terduga.
24

3. Aplikasi Pendidikan

Gambar 3.10 Siswa sekolah dasar belajar online via aplikasi Zoom
Cloud Meetings
(Sumber : https://www.liputan6.com/citizen6/read/4248063/opini-
transformasi-media-pembelajaran-pada-masa-pandemi-covid-19#)
Aplikasi pendidikan yang memanfaatkan Internet of Things
dapat dianggap sebagai alat kreatif yang kuat dan mengubah cara
kegiatan belajar mengajar. Aplikasi ini juga memungkinkan para guru
dan siswa untuk membuat teks grafik 3D yang menampilkan video
dan memberikan kemampuan untuk membuat catatan. Aplikasi
pendidikan tersebut banyak fitur yang menawarkan pembelajaran
yang menarik dalam proses belajar mengajar.
25

4. Meningkatkan Efisiensi

Gambar 3.11 Internet of Things untuk meningkatkan efisiensi


(Sumber : https://koinworks.com/blog/memanfaatkan-teknologi/)
Dibeberapa sekolah dan perguruan tinggi, banyak waktu yang
dihabiskan untuk kegiatan yang menyita waktu dan akhirnya
melenceng dari tujuan utama dari lembaga pendidikan itu sendiri.
Misalnya dengan mengecek kehadiran siswa yang harus dilakukan
beberapa kali dalam sehari. Selain itu, data harus dikirim ke kantor
pusat untuk tujuan yang berbeda-beda. Adanya Internet of Things
akan membantu sistem yang tidak efisien ini. Dengan bantuan
perangkat Internet of Things, data akan dikumpukan dan dikirim ke
server kantor pusat secara otomatis. Ini memungkinkan para guru
dan siswa untuk lebih berkonsentrasi pada proses kegiatan belajar
mengajar yang merupakan fungsi inti dari setiap lembaga pendidikan.
Aplikasi Internet of Things dalam pendidikan tidak hanya
terbatas dan sudah mulai diterapkan oleh beberapa smart school
saat ini. Dalam jangka panjang, memanfaatkan data yang
dikumpulkan oleh perangkat Internet of Things dapat membantu
meningkatkan keamanan dan memelihara lingkungan belajar siswa.
Meskipun perangkat Internet of Things membutuhkan investasi modal
awal yang tinggi, dimasa depan manfaat yang di dapat akan jauh
lebih besar dari pada kekurangannya. Hal ini tidak hanya akan
membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik tetapi juga bisa
mengurangi biaya operasional.
26

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Internet of Things dalam penerapannya dapat mengidentifikasi dan
menentukan melacak, dan memantau objek secara otomatis. Pengembangan
dan penerapan komputer, internet, teknologi informasi dan komunikasi
membawa dampak yang besar pada masyarakat manajemen ekonomi, operasi
produksi, sosial manajemen dan bahkan kehidupan pribadi.
Contoh penerapan teknologi Internet of Things adalah penerapan pada
smart classroom. Konsep dari smart classroom adalah mengintegrasikan
beberapa peralatan sensor, actuator, mikrokontroler yang dipadukan dengan
portal learning management system (LMS). Dalam smart classroom seluruh
ruangan dikontrol menggunakan teknologi yang berjalan secara otomatis.

4.2. Saran
Teknologi yang semakin lama semakin berkembang agar lebih berkreasi
dalam mengikuti perkembangan modern saat ini, sehingga dalam dunia
pendidikan lebih di mudahkan dalam proses pembelajaran.
Sebagai generasi milenial, pengembang pola pikir yang lebih luas, dan
memperlebar wawasan dalam mengembangkan inovasi-inovasi yang lebih
canggih, sehingga dapat lebih membantu, bukan hanya dalam dunia
pendidikan, tapi juga pada segi perkembangan ekonomi maupun industrial.
27

DAFTAR PUSTAKA

Akmal., Juli 2019., Lebih dekat dengan Industri 4.0., cetakan pertama., Penerbit
CV Budi Utama., ISBN: 978-623-209-767-4
Aji Supriyanto., 2005., Pengantar Teknologi Informasi., Edisi Pertama., Penerbit
Salemba Empat. Jakarta
Allan., 2005., Pengertian Internet dan asal usul dari kata internet., Surabaya:
penerbit indah
Alexander F. K. Sibero., 2011., Kitab Suci Web Programing., MediaKom,
Yogyakarta
Arief Ramadhan.,2005., Seri Pejaran Komputer Internet dan Aplikasinya., ISBN:
979-20-6893-7.
Dirja Nur Ilham, S Kom., M.Cs, Hardisal, ST., M.Kom, dan Rudi Arif Candra, ST.,
MT., Monitoring Dan Stimulasi Detak Jantung Dengan Murottal Al-
Qur’an Berbasis Internet OF Things (IOT)., CV Jejak, anggota IKAPI.,
ISBN 978-623-247-636-3
Harjono., 2009., Perancangan Sistem Pendaftaran Mahasiswa baru secara
online, dengan PHP dan Mysql., Jakarta: Wahana Komputer
Ika Desi Budiarti., 2019., Bergerak dan Berbagi (Kumpulan Karya Finalis INOBEL
2019)., Cetakan pertama Agustus 2020., Penerbit CV Jejak, anggota
IKAPI., ISBN: 978-623-247-427-7
M. Anang Firmansyah, SE., MM., 2019., Pengantar E-Marketing., Cetakan
pertama 2020., Cv. Penerbit Qiara Media – Pasuruan. Jawa Timur.,
ISBN: 978-623-7925-61-3
R. Hafid Hardyanto., Vol 6, No 1 2017., Konsep Internet Of Things Pada
Pembelajaran Berbasis Web.
Tri Rachmadi, S. Kom., 2020., Mengenal Apa itu Internet of Things.
Turban, Efrain, R. Kelly Rainer, Jr, and Richard E. Potter., (2005). Introduction
To Information Technology. 3rd edition. John Wiley & Sons, United
States
Sarwono, S W., 2012., Pengantar Psikologi Umum., Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Y. Maryono dan B. Patmi Istiana., 2006., Teknologi Informasi dan Komunikasi.,
Cetakan Pertama Mei 2008., ISBN : 978-979-019-044-3.
28

Yoyon Efendi., 1 April 2018., Internet Of Things (IOT) Sistem Pengendalian


Lampu Menggunakan Raspberry Pi berbasis Mobile., ISSN 2442-4512
Yudho Yudhanto, S.Kom., M.Kom, dan Abdul Azis, S.Kom., M.Cs., 2019.,
Pengantar Teknologi Internet Of Things (IoT)., ISBN 978-602-397-312-
5

Anda mungkin juga menyukai