RIRIN
18650057
PROPOSAL
Disusun Oleh :
RIRIN
N I M. 18 650 057
KATA PENGANTAR
7. Terima kasih kepada Orang Tua tercinta karena atas do’a, kasih sayang serta
dukungannya selama ini.
8. Bapak/Ibu Dosen serta karyawan Fakultas Teknik Informatika Universitas
Dayanu Ikhsanuddin
9. Rekan-rekan penulis khususnya mahasiswa Strata-1 (S1) Teknik Informatika
Unidayan yang mendukung baik dari moril, materi, serta dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata,
semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................5
C. Batasan Masalah.....................................................................5
D. Tujuan Penelitian....................................................................6
E. Manfaat Penelitian..................................................................6
F. Sistematika Penulisan.............................................................6
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................8
A. Kerangka Teori.......................................................................8
B. Kerangka Pikir........................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................24
A. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................24
B. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.................................24
C. Rancangan Sistem...................................................................25
D. Alat dan Bahan Penelitian......................................................28
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................30
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
untuk Kesehatan, Pencemaran udara yang terjadi di kota besar sudah mencapai
tingkat yang mengkhawatirkan, hal ini terjadi karena banyaknya daerah industry
dan jumlah kendaraan bermotor yang semakin bertambah. banyaknya tipe gas
yang mengacu pada kesehatan manusia contohnya seperti tipe gas Karbon
Monoksida (CO) yang merupakan senyawa tidak berbau, tidak berasa. Pada suhu
udara normal membentuk gas yang tidak berwarna serta mempunyai potensi
bersifat racun yang berbahaya untuk manusia, gas Sulfur Dioksida (SO2) gas ini
memiliki bau namun tidak berwarna, SO2 mempunyai karakter bau yang tajam
dan tidak mudah terbakar udara, SO2 mempunyai dampak bagi kesehatan manusia
yaitu meyembabkan iritasi pada sistem pernapasan, seperti pada lender hidung,
tenggorokan dan saluran udara pada paru-paru, Nitrogen Dioksida (NO2) gas
yang berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam, Nitrogen Oksida (NOx)
Sebagian besar emisi NOx buatan manusia yang berasal dari pembakaran arang,
minyak, gas dan bensin, dan yang terakhir tipe gas Hidrokarbon (HC) gas HC
adalah bahan pencemaran udara yang dapat membentuk gas, cairan maupun benda
padat. HC berasal dari emisi proses industry dan juga bisa berasal dari transportasi
yang biasanya terjadi pada pagi hari, siang dan malam hari dan terjadi terus
ix
menerus setiap harinya, maka dari itu di perlukan sebuah sistem monitoring polusi
oleh Zainal dan Hermanto (2017) menyimpulkan bahwa tentang dampak buruk
pencemaran udara bagi makhluk hidup sehingga diperlukan sebuah alat yang
berguna untuk memantau tingkat pencemaran udara pada lokasi yang berbeda
serta monitornya pada suatu lokasi. Dengan memanfaatkan teknologi nirkabel dan
sensor gas CO. Dengan memanfaatkan mikrokontroler ATMega 328 sebagai pusat
yang terhubung dengan platform IoT sebagai sistem monitoring dan notifikasi.
Modul sensor MQ135 sebagai detektor kualitas udara, mengirimkan sinyal input
untuk diproses oleh mikrokontroler Wemos board. Modul wifi yang terdapat pada
Wemos board mengirimkan nilai yang terbaca oleh sensor ke platform IoT
Thingspeak yang merekam data logging dalam bentuk grafik. Dalam hal ini,
sistem notifikasi digunakan platform IoT blynk apps. Blynk apps terhubung
secara tidak langsung ke prototipe alat pendeteksi kualitas udara melalui internet.
Nilai yang terbaca dari sensor diproses sesuai program dan jika memenuhi level
sensor yang ditentukan maka sistem memberikan notifikasi kepada user melalui
x
Blynk apps. Sistem ini berpotensi untuk digunakan sebagai sistem pemantauan
pentingnya kualitas udara yang sehat (Khedo, Kavi & Vishwakarma, 2017).
notifikasi melalui alarm mengenai kualitas udara di dalam ruangan yang terdeteksi
pemantauan data kualitas udara melalui platform Internet of Things (IoT). Data
yang didapat dari sensor dikirimkan ke IoT platform, dan dapat dianalisa lebih
yaitu pendeteksi gas pencemaran udara tetapi penilitian sebelumnya juga tidak
menggunakan sensor yang sama dalam penilitian ini, tujuan penilitian maupun
bahasa program tidak menggunakan IDE Arduino. Oleh karena itu penerapan
Patil & Kiran (2017), membuat alat monitoring gas yang jadi penyebab efek
Rumah Kaca (Greenhouse), yaitu karbon dioksida (CO2), CO, Methane (CH4),
dan Nitrous Oxide (N2O) [7]. Pendeteksian yang dilakukan adalah menggunakan
thingspeak cloud dengan berbasis IoT. Sistem pendeteksian itu akan memberikan
Penelitian lain yang menggunakan sensor polusi yaitu sensor MQ-7 dan
kamera web untuk mengetahui tingkat polusi udara dan aktivitas gerakan di
lingkungan sekitar kost-kostan. Data yang telah diperoleh akan dikirim melalui
kualitas udara dan kepadatan aktivitas mahasiswa pada waktu tertentu. Tujuannya
yaitu untuk memberi informasi mengenai tingkat polusi udara apakah semakin
meningkat atau sebaliknya polusi udara berkurang, dan dapat merekam data
sebaliknya polusi udara berkurang, dan dapat merekam data kualitas udara melalui
Wemos dan sensor MQ135 yang terhubung dengan platform IoT sebagai system
detektor kualitas udara yang nantinya akan diproses oleh mikrokontroler Wemos
Board. Modul wifi yang terdapat pada Wemos board mengirimkan nilai yang
terbaca oleh sensor ke platform IoT Thingspeak yang merekam data loging dalam
bentuk grafik.
Generasi ke-4 (4G), ZigBee dan teknologi komunikasi jarak pendek lainnya,
Pencemaran udara dan polusi udara yang ada di jalan raya merupakan suatu
dampak yang sangat buruk terhadap manusia, karena udara yang tercemar dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit oleh karena itu dalam penelitian ini
dirancang sebuah alat yang bisa digunakan untuk memonitoring kualitas udara
MQ-135 dengan platform Internet of Things (IoT) dan aplikasi blynk yang
merupakan sebuah sistem monitoring yang apabila kualitas udara pada jalan raya
yang banyak kendaraan melintas menjadikan polusi udara pada jalan raya menjadi
untuk mendeteksi gas CO2, sensor MQ7 untuk mendeteksi gas CO, dan sensor
xiii
MQ8 untuk mendeteksi gas NO. Dot matrix, led, relay, digunakan sebagai
display tingkat pencemaran udara yang terjadi dan buzzer sebagai penanda bunyi
merancang bangun alat pendeteksi gas emisi kendaraan berbasis IoT yang
kawasan lampu merah secara Real Time. sebagai pengontrol kondisi polusi udara
platform IoT dan alat tersebut bisa dimonitoring secara jarak jauh karena
B. Rumusan masalah
bangun sistem monitoring polusi udara kendaraan pada kawasan lampu merah
berbasis IoT
C. Batasan Masalah
beberapa gas yaitu CO, CO2, NH3 dan NOx yang dihasilkan dari emisi
3. Fokus objek pada penelitian yang dilakukan yaitu hanya sebagai pendeteksi
beberapa gas hasil emisi kendaraan yang menjadi polusi udara pada
D. Tujuan Penelitian
monitoring polusi udara kendaraan pada kawasan lampu merah berbasis Internet
of Things (IoT).
E. Manfaat Penelitian
F. Sistematika Penulisan
secara garis besarnya maka secara ringkas sistematika penulisan dapat di uraikan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan secara umum kerangka teori dan kerangka
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Polusi Udara
kehidupan makhluk hidup, karena memiliki polutan yang lebih besar. Salah satu
dalam ruangan sangatlah tidak efektif jika dilakukan secara manual maka dalam
penelitian ini dirancang sebuah sistem monitoring kualitas udara dalam ruangan,
yang dapat memberikan informasi secara real time, menggunakan sensor MQ135
untuk mendeteksi kualitas udara, MG811 untuk mendeteksi CO², Sensor dust
untuk mendeteksi partikel PM2.5, sensor MQ2 mendeteksi asap, sensor MQ9
mendeteksi CO, sensor MQ8 meneteksi H₂, dan menggunakan ESP32 sebagai
mikrokontroler. Hasil akhir dari alat yang dibuat yaitu alat akan mendeteksijika
ada suatu polusi. Hasil bacaan sensor secara real time kemudian di kirim melalui
modul wifi ke dalam platform IoT Online Value of Real Time Data (OVoRD) dan
ditampilkan dalam bentuk web yang mudah dibaca. Sistem ini berpotensi untuk
xvii
masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam
udara oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah
ditetapkan Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi tiga kategori besar,
emisi alami. Umumnya sumber pencemar udara utama dari industri merupakan
sumber titik, walaupun di dalam kawasan industri besar akan ditemui pula sumber
dipantau besarannya.
2. Emisi abnormal, yaitu emisi yang berasal dari sumber-sumber titik kecil.
kecil, ledakan dan kebakaran. Emisi normal dan abnormal masih dapat
2. Kualitas Udara
Kualitas udara merupakan suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan
yang mengelilingi bumi. Udara di alam tidak terbebas dari polutan, contoh
beberapa polutan yang terdapat di udara yaitu gas sulfur dioksida (SO2), kualitas
udara tidak hanya diukur dari kegiatan luar rumah atau pada kawasan lampu
merah dan jalan raya lainnya, tetapi dapat juga dapat dipengaruhi oleh kegiatan
dalam ruangan seperti halnya penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan,
mengeluarkan polutan yang dapat bertahan dalam ruangan untuk jangka waktu
yang cukup lama. Selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi udara juga
3. Sensor MQ135
Sensor asap MQ-135 adalah sensor gas yang memiliki konduksifitas rendah
jika berada diudara bersih. Konduktivitas sensor akan naik seiring dengan
memerlukan suatu sirkuit listrik tambahan. Kelebihan dari sensor ini adalah :
memiliki kepekaan yang baik terhadap gas berbahaya (Amonia, Sulfida, Benzena)
dalam berbagai konsentrasi, masa aktif yang lama, dan membutuhkan biaya yang
lebih rendah. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ-135 ini,
resistansi analog pada pin keluarannya. Pin ini dapat dihubungkan dengan pin
Dengan demikian, peneliti dapat menyimpan data tersebut pada database server
untuk kemudian dapat diolah dan dikirimkan pada perangkat smartphone yang
digunakan sebagai pendeteksi kadar gas CO2 yang ditunjukan oleh satuan ppm
Sistem yang akan dibangun yaitu aplikasi monitoring kualitas udara yang
disertai fitur peramalan untuk Android. Arsitektur sistem yang akan dibangun
kandungan CO2 serta data kelembaban dan temperatur dari work station untuk
kemudian dikirim ke webserver melalui API. Setelah data dikirim, data dapat
dilihat melalui aplikasi smartphone Android atau web display yang telah
xxi
terbaru dari work station, histori, serta peramalan untuk membuat prakiraan
semua perangkat agar dapat dikontrol maupun terpantau melalui koneksi internet.
Oleh karena itu untuk tugas akhir ini dibuatlah sistem yang mampu memantau
pemantauan udara yang telah dibuat namun semua itu belum dapat terkoneksi
melalui internet malainkan hanya dapat dipantau dan dikontrol secara lokal atau
secara dekat. Biasanya penampilan kualitas udara melalui LCD saja, dengan
adanya sistem pemantauan kualitas udara dengan sistem IoT maka informasi
kualitas udara dapat terpantau melalui internet sehingga dapat dipantau kapan saja
6. Mikrokontroler
Mikrokontroler umumnya terdiri dari Central Processing Unit (CPU), memori, I/O
Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O
Programmable and Erasable Only Memory (PEROM) yang dapat dihapus dan
Internet Of Thing (IOT) yang open source seperti arduino. Paltform ini termasuk
firmware yang berjalan pada ESP8266 Wi-Fi SoC dari Espressif System, dan pada
perangkat keras yang berbasis modul ESP12 atau chip ESP8266-12E. NodeMCU
Lua.
wifi SoC (Single on Chip), wireless yang digunakan adalah IEE 802.11 b/g/n.
chipset ini sangat aman digunakan. NodeMCU beroperasi pada tegangan 3,3V,
mempunyai 11 pin GPIO sebagai input output, 1 pin Analog Digital Converter
(ADC), Bentuk fisik dari NodeMCU dapat dilihat pada Gambar 2.5
xxiii
PCB ini secara fisik merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan
sudah berkembang semenjak puluhan tahun yang lalu. Berikit merupakan sejarah
tertata.
juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti
yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari
hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun
gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut
2. Resistor yang nilainya dapat diatur, resistor Jenis ini sering disebut juga
resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.
konektor atau pin di masing-masing ujungnya. Konektor yang ada pada ujung
kabel terdiri atas dua jenis yaitu konektor jantan (male connector) dan konektor
Jenis jenis kabel jumper yang paling umum adalah sebagai berikut:
Jenis yang pertama adalah kabel jumper male male. Kabel jumper male to male
adalah adalah jenis yang sangat yang sangat cocok untuk kamu yang mau membuat
Kabel jumper male female memiliki ujung konektor yang berbeda pada tiap
ujungnya, yaitu male dan female. Biasanya kabel ini digunakan untuk menghubungkan
Jenis kabel jumper yang terakhir adalah kabel female to female. Kabel ini sangat
cocok untuk menghubungkan antar komponen yang memiliki header male. contohnya
seperti sensor ultrasonik HC-SR04, sensor suhu DHT, dan masih banyak lagi.
Blynk adalah platform untuk ios atau android yang digunakan untuk
digunakan bagi orang yang masih awam. Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang
sangat gampang, tidak sampai 5 menit yaitu dengan cara drag and drop. Blynk
tidak terkait dengan module atau papan tertentu. Dari aplikasi inilah kita dapat
mengontrol apapun dari jarak jauh dimana pun kita berada dengan catatan
terhubung dengan internet. Hal inilah yang disebut dengan Internet of Things
13. Flowchart
output.
berikut :
B. Kerangka Pikir
Skema kerangka pikir dalam penelitian yang akan di lakukan dapat dilihat
sebagai berikut :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan kurang lebih 3 bulan terhitung pada bulan juni sampai
agustus 2022.
2. Tempat Penelitian
No 2022
Juli Agustus September
JenisKegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi/Penelitian
2 Pengumpulan Data
xxxii
3 Analisi Data
4 Pembuatan Sistem
5 Pengujian Sistem
1. Studi Pustaka
berupa buku-buku, jurnal-jurnal, internet dan juga dari sumber lainnya yang ada
C. Rancangan Sistem
prinsip kerja secara keseluruhan dari rangkaian elektronik yang dibuat. Sehingga
keseluruhan blok dari alat yang dibuat dapat membentuk suatu sistem yang dapat
1. Sensor kualitas udara MQ – 135 dalam keadaan aktif mendeteksi gas seperti
2. Hasil deteksi sensor dibaca oleh NodeMCU dan diproses menjadi data level
polusi udara.
4. Ketika tingkat polusi berada pada level rendah makan lampu indikator akan
menyala hijau, ketika tingkat polusi berada pada level sedang maka lampu
indikator akan menyala kuning, dan ketika tingkat polusi berada pada level
melalui modem/wifi.
melalui internet.
perlu untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar dapat membuat alat secara baik
sesuai dengan konsep yang diinginkan. Ada beberapa hardware atau perangkat
keras yang dimanfaatkan dalam penelitian ini, yaitu Sensor MQ - 135, NodeMCU,
xxxiv
LED, dan Papan PCB. Adapun perancangan pada perangkat keras (hardware)
Inisialisasi
Proses menghitung
Sensor level polusi udara Lampu LED
membaca dari hasil deteksi Menyala
kualitas sensor
udara
selesai
Berupa Hardware :
1. NodeMCU
2. Sensor MQ - 135
3. LED
4. Resistor
6. Modem/Wifi
7. Kabel Jumper
xxxvi
8. Papan PCD
Berupa Software :
1. Aplikasi Blynk
2. Sofware Fritzing
xxxvii
DAFTAR PUSTAKA
Artiyasa, M., Rostini, A. N., Edwinanto., & Junfithrana, A. P. 2020. Aplikasi Smart
Home Node Mcu IoT Untuk Blynk.Jurnal Teknologi Nusa Putra. Vol.7, No.1, 4-
5. ISSN : 2776-019X.
Artanto. 2019. Mikrokontroler MCS51.Yogyakarta : Graha Ilmu
Bella, G. K., Sastra, N. P., & Hartawan, D. D. 2018. Prototipe Mobile. E-Journal
SPEKTRUM.
Broto, W. 2017. Pengembangan Sistem Monitoring Pencemaran Udara
Berbasis Protokol Zigbee dengan Sensor CO. Jurnal Ilmiah ILKOM,
Vol.8, No.1. ISSN : 2087 – 1716.
Cahyono, W. E. 2017. Kajian Tingkat Pencemaran Sulfur Dioksida dari Industri
di Beberapa Daerah di Indonesia. Berita Dirgantara, Vol.12, No.4, pp.
133-134.
Devi, S. S., & Vijaykiran, G. 2017. Things of Internet Based Smart
Environmental Monitoring Using Node MCU. International Journal of
Scientific Engineering and Technology Research, Vol.6, No.4.
Gunawan, I., Sudianto, A., & Sadali, M. 2021. Measuring Body Temperature
Based Internet of Things (IoT) Using Esp8266 and Firebase, Vol.11,
No.1, P. 91.
Hardian, S. D. P., Resmana, L., & Iwan, H. P. 2019. Securing The Internet of
Things A Standardization Perspective. IEEE Internet of Things Journal,
Vol.12, No.1.
Hassan, Q. F. 2017. Data MQ135 .
https://bit.ly/2xIeOh3.
Hongru, W. 2019. Design and implementation of intelligent gas meter system
based on narrowband IoT. Vol.38, No.3, Hal.13-116.
Iqbal, Z., & Lingga, H. 2017 Sistem Monitoring Tingkat Pencemaran Udara
Berbasis Teknologi Jaringan Sensor Nirkabel. Jurnal Informatika dan
Komputer. Vol.22, No.1.
Jacquline, W. 2018. Oktoverano Lengkong. Sistem Monitoring dan Notifikasi
Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Platform IoT. Cogito Smart
Journal , Vol.4 No.1. ISSN : 2541 – 2221 / e – ISSN : 2477 – 807.
Kalengkongan, T. S., Mamahit, D. J., & Sompie, S. R. . 2018. Rancang Bangun Alat
Deteksi Kebisingan Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer, Vol.7, No.2, 183-188. ISSN : 2301-840X
Khedo, Kavi K., & Vishwakarma C. 2017. Low-cost energy-efficient air quality
monitoring system using wireless sensor network. Wireless Sensor Networks-
Insights and Innovations 1: 13.
Patil, K., & Kiran, B. 2017. Internet Of Things For Green House Gas Detection System,”
International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). Vol.3,
No.5, Hal. 3053 – 3055.
Pitowarno, E. 2019. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Dampaknya Terhadap
Kesehatan.
xxxviii