Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL

SISTEM MONITORING POLUSI UDARA KENDARAAN


PADA KAWASAN LAMPU MERAH BERBASIS INTERNET
OF THINGS (IoT)

RIRIN
18650057

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2022
ii

PROPOSAL

SISTEM MONITORING POLUSI UDARA KENDARAAN


PADA KAWASAN LAMPU MERAH BERBASIS INTERNET
OF THINGS (IoT)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Pada jurusan Teknik Informatika
Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau

Disusun Oleh :
RIRIN
N I M. 18 650 057

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2022
iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarkaatuh


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal yang
berjudul “Sistem Monitoring Polusi Udara Kendaraan Pada Kawasan
Lampu Merah Berbasis Iot”
Adapun tujuan dari penulis Proposal adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan jenjang program strata satu (S-1) pada Program Studi
Teknik Informatika Unidayan Baubau.
Penulis sangat menyadari bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam
menyelesaikan Proposal ini, namun berkat dorongan, dukungan, bimbingan,
arahan, serta motivasi besar yang diberikan sehingga penyusunan Proposal ini
dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih serta penghargaan yang
setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dan mendukung selama proses pembuatan Proposal ini.
Melalui kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. H. LM Sjamsul Qamar, M.T., selaku Rektor Universitas Dayanu
Ikhsanuddin Baubau.
2. Bapak Hilda Sulaiman Nur, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.
3. Bapak Ery Muchyar, S.Kom., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.
4. Bapak Muhammad Mukmin, S.Kom., M.T. Selaku Sekretaris Program
Studi Teknik Informatika, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.
5. Bapak Moh. Arif Suryawan, S.Kom., M.T. Selaku pembimbing I yang
selalu memberikan masukan dan arahan dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Bapak La Raufun, S.T., M.T. Selaku pembimbing II yang selalu
memberikan masukan, arahan dan semangat dalam menyelesaikan Proposal
ini
iv

7. Terima kasih kepada Orang Tua tercinta karena atas do’a, kasih sayang serta
dukungannya selama ini.
8. Bapak/Ibu Dosen serta karyawan Fakultas Teknik Informatika Universitas
Dayanu Ikhsanuddin
9. Rekan-rekan penulis khususnya mahasiswa Strata-1 (S1) Teknik Informatika
Unidayan yang mendukung baik dari moril, materi, serta dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata,
semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Baubau, Juli 2022

Penulis
v

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................5
C. Batasan Masalah.....................................................................5
D. Tujuan Penelitian....................................................................6
E. Manfaat Penelitian..................................................................6
F. Sistematika Penulisan.............................................................6
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................8
A. Kerangka Teori.......................................................................8
B. Kerangka Pikir........................................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................24
A. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................24
B. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.................................24
C. Rancangan Sistem...................................................................25
D. Alat dan Bahan Penelitian......................................................28
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................30
vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Sheet NodeMCU......................................................................15


Tabel 2.1 symbol dan data Flowchart...............................................................22
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian.........................................................24
vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sensor MQ135..............................................................................11


Gambar 2.2 Koneksi Sensor MQ135 dan NodeMCU......................................11
Gambar 2.3 Karakteristik Sensitivitas Sensor MQ135.....................................12
Gambar 2.4 Arsitektur Sistem .........................................................................12
Gambar 2.5 Mikrokontroller.............................................................................14
Gambar 2.6 NodeMCU.....................................................................................15
Gambar 2.7 Papan PCB....................................................................................16
Gambar 2.8 Light Emitting Diode (LED).........................................................17
Gambar 2.9 Resistor.........................................................................................18
Gambar 2.10 Kabel Jamper Male to Male...............................................................19
Gambar 2.11 Kabel Jamper Male to Female..............................................................20
Gambar 2.12 Kabel Jamper Female to Female..........................................................20
Gambar 2.1 Aplikasi Blynk..............................................................................21
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem....................................................................26
Gambar 3.2 Rancagan Alat...............................................................................27
Gambar 3.3 Flowchart Sistem .......................................................................28
viii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencemaran udara banyak memberi dampak buruk bagi manusia, terutama

untuk Kesehatan, Pencemaran udara yang terjadi di kota besar sudah mencapai

tingkat yang mengkhawatirkan, hal ini terjadi karena banyaknya daerah industry

dan jumlah kendaraan bermotor yang semakin bertambah. banyaknya tipe gas

yang mengacu pada kesehatan manusia contohnya seperti tipe gas Karbon

Monoksida (CO) yang merupakan senyawa tidak berbau, tidak berasa. Pada suhu

udara normal membentuk gas yang tidak berwarna serta mempunyai potensi

bersifat racun yang berbahaya untuk manusia, gas Sulfur Dioksida (SO2) gas ini

memiliki bau namun tidak berwarna, SO2 mempunyai karakter bau yang tajam

dan tidak mudah terbakar udara, SO2 mempunyai dampak bagi kesehatan manusia

yaitu meyembabkan iritasi pada sistem pernapasan, seperti pada lender hidung,

tenggorokan dan saluran udara pada paru-paru, Nitrogen Dioksida (NO2) gas

yang berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam, Nitrogen Oksida (NOx)

Sebagian besar emisi NOx buatan manusia yang berasal dari pembakaran arang,

minyak, gas dan bensin, dan yang terakhir tipe gas Hidrokarbon (HC) gas HC

adalah bahan pencemaran udara yang dapat membentuk gas, cairan maupun benda

padat. HC berasal dari emisi proses industry dan juga bisa berasal dari transportasi

yang biasanya terjadi pada pagi hari, siang dan malam hari dan terjadi terus
ix

menerus setiap harinya, maka dari itu di perlukan sebuah sistem monitoring polusi

udara secara otomatis menggunakan sensor dan Internet of Things (IoT).

Teknologi yang berbeda untuk mendeteksi pencemaran udara dilakukan

oleh Zainal dan Hermanto (2017) menyimpulkan bahwa tentang dampak buruk

pencemaran udara bagi makhluk hidup sehingga diperlukan sebuah alat yang

berguna untuk memantau tingkat pencemaran udara pada lokasi yang berbeda

serta monitornya pada suatu lokasi. Dengan memanfaatkan teknologi nirkabel dan

sensor gas CO. Dengan memanfaatkan mikrokontroler ATMega 328 sebagai pusat

kontrol dan modul wireless NRF24101 sebagai kontroler jaringan komunikasi

antar sensor dan menggunakan bahasa C sebagai konfigurasi antara

mikrokontroler dan NRF2101. Sensor yang digunakan adalah MQ-7.

Penelitian yang membahas tentang prototipe alat pendeteksi kualitas udara

di dalam ruangan dengan menggunakan mikrokontoler wemos dan sensor MQ135

yang terhubung dengan platform IoT sebagai sistem monitoring dan notifikasi.

Modul sensor MQ135 sebagai detektor kualitas udara, mengirimkan sinyal input

untuk diproses oleh mikrokontroler Wemos board. Modul wifi yang terdapat pada

Wemos board mengirimkan nilai yang terbaca oleh sensor ke platform IoT

Thingspeak yang merekam data logging dalam bentuk grafik. Dalam hal ini,

Thingspeak berfungsi sebagai bagian dari sistem monitoring. Sedangkan sebagai

sistem notifikasi digunakan platform IoT blynk apps. Blynk apps terhubung

secara tidak langsung ke prototipe alat pendeteksi kualitas udara melalui internet.

Nilai yang terbaca dari sensor diproses sesuai program dan jika memenuhi level

sensor yang ditentukan maka sistem memberikan notifikasi kepada user melalui
x

Blynk apps. Sistem ini berpotensi untuk digunakan sebagai sistem pemantauan

kualitas udara di dalam ruangan untuk meningkatkan kesadaran tentang

pentingnya kualitas udara yang sehat (Khedo, Kavi & Vishwakarma, 2017).

Penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan dari penelitian

sebelumnya, yang menghasilkan prototipe detektor kualitas udara dengan

menggunakan sensor dan mikrokontroler. Prototipe tersebut dapat memberikan

notifikasi melalui alarm mengenai kualitas udara di dalam ruangan yang terdeteksi

oleh sensor. Pengembangan penelitian dilakukan dengan menambahkan fitur

pemantauan data kualitas udara melalui platform Internet of Things (IoT). Data

yang didapat dari sensor dikirimkan ke IoT platform, dan dapat dianalisa lebih

lanjut untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas udara di dalam ruangan

(Waworundeng, Irawan & Pangalila, 2017).

Dalam beberapa penelitian, kesemaan dalam penilitian yang digunakan

yaitu pendeteksi gas pencemaran udara tetapi penilitian sebelumnya juga tidak

menggunakan sensor yang sama dalam penilitian ini, tujuan penilitian maupun

bahasa program tidak menggunakan IDE Arduino. Oleh karena itu penerapan

mikrokontroler ATmega 2560 yang diprogram dalam IDE Arduino dapat

mendeteksi pencemaran udara dengan menggunakan sensor MQ135, MQ7, dan

MQ8 (Setiawan, 2017).

Patil & Kiran (2017), membuat alat monitoring gas yang jadi penyebab efek

Rumah Kaca (Greenhouse), yaitu karbon dioksida (CO2), CO, Methane (CH4),

dan Nitrous Oxide (N2O) [7]. Pendeteksian yang dilakukan adalah menggunakan

Xbee dan Ethernet Shield sebagai alat komunikasi yang terhubung ke


xi

mikrokontroler Arduino Uno. Alat ini melakukan pendeteksian dengan

menggunakan metode real-time. Lalu data yang didapat akan dikirimkan ke

thingspeak cloud dengan berbasis IoT. Sistem pendeteksian itu akan memberikan

notifikasi kepada pengguna tertentu melalui Short Message Service (SMS)

notifikasi. Sistem pendeteksian ini sayangnya hanya dipakai untuk mendeteksi di

area terbuka dan menggunakan sistem komunikasi point-to-point.

Penelitian lain yang menggunakan sensor polusi yaitu sensor MQ-7 dan

kamera web untuk mengetahui tingkat polusi udara dan aktivitas gerakan di

lingkungan sekitar kost-kostan. Data yang telah diperoleh akan dikirim melalui

mikrokontroler arduino. Data tersebut kemudian diolah dan menjadi sebuah

sistem yang nantinya akan memberikan informasi melalui internet mengenai

kualitas udara dan kepadatan aktivitas mahasiswa pada waktu tertentu. Tujuannya

yaitu untuk memberi informasi mengenai tingkat polusi udara apakah semakin

meningkat atau sebaliknya polusi udara berkurang, dan dapat merekam data

kualitas udara melalui Internet of Things. Tujuannya yaitu untuk memberi

informasi mengenai tingkat polusi udara apakah semakin meningkat atau

sebaliknya polusi udara berkurang, dan dapat merekam data kualitas udara melalui

Internet of Things. (Bahar, 2018).

Penelitian selanjutnya yang telah menerapkan platform IoT dilakukan oleh

Waworundeng dan Lengkong (2018) menjelaskan tentang prototype alat

pendeteksi kualitas udara di dalam ruangan dengan menggunakan mikrokontoler

Wemos dan sensor MQ135 yang terhubung dengan platform IoT sebagai system

monitoring dan notifikasi. Sensor yang digunakan adalah MQ 135 sebagai


xii

detektor kualitas udara yang nantinya akan diproses oleh mikrokontroler Wemos

Board. Modul wifi yang terdapat pada Wemos board mengirimkan nilai yang

terbaca oleh sensor ke platform IoT Thingspeak yang merekam data loging dalam

bentuk grafik.

Pembuatan alat untuk mendeteksi keberadaan suatu gas sudah dilakukan

pada beberapa penelitian terdahulu. Salah satunya adalah penelitian mengenai

teknologi Narrowband IoT (NB-IoT), yang jika dibandingkan dengan jaringan

Generasi ke-4 (4G), ZigBee dan teknologi komunikasi jarak pendek lainnya,

memiliki karakteristik kapasitas besar, jangkauan luas, biaya rendah, dan

konsumsi daya rendah (Hongru, 2019).

Pencemaran udara dan polusi udara yang ada di jalan raya merupakan suatu

dampak yang sangat buruk terhadap manusia, karena udara yang tercemar dapat

menimbulkan berbagai macam penyakit oleh karena itu dalam penelitian ini

dirancang sebuah alat yang bisa digunakan untuk memonitoring kualitas udara

melalui jarak jauh, menggunakan wemos d1 sebagai penghubung antara sensor

MQ-135 dengan platform Internet of Things (IoT) dan aplikasi blynk yang

merupakan sebuah sistem monitoring yang apabila kualitas udara pada jalan raya

yang banyak kendaraan melintas menjadikan polusi udara pada jalan raya menjadi

kurang sehat sehingga mengancam kesehatan fisik mahluk hidup (Gunawan,

Sudianto, & Sadali, 2019).

Pengembangan penilitian selanjutnya bertujuan untuk membuat detektor gas

pencemaran udara menggunakan mikrokontroler ATmega 2560, sensor MQ135

untuk mendeteksi gas CO2, sensor MQ7 untuk mendeteksi gas CO, dan sensor
xiii

MQ8 untuk mendeteksi gas NO. Dot matrix, led, relay, digunakan sebagai

display tingkat pencemaran udara yang terjadi dan buzzer sebagai penanda bunyi

bila pencemaran yang terjadi melebihi ambang batas (Pitowarno, 2019).

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang permasalahan diatas, maka

penulis mengusulkan projek yang berjudul “Sistem Monitoring Polusi Udara

Kendaraan Pada Kawasan Lampu Merah Berbasis IoT” . Penelitian yang

merancang bangun alat pendeteksi gas emisi kendaraan berbasis IoT yang

digunanakan untuk memonitoring polusi udara kendaraan berbasis IoT pada

kawasan lampu merah secara Real Time. sebagai pengontrol kondisi polusi udara

kendaraan yang ada pada lampu merah, dijangkau langsung menggunakan

platform IoT dan alat tersebut bisa dimonitoring secara jarak jauh karena

menggunakan wifi melalui smartphone.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang

bangun sistem monitoring polusi udara kendaraan pada kawasan lampu merah

berbasis IoT

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah ini yaitu :

1. Mikrokontroler yang digunakan adalah NodeMCU

2. Perangkat lain yang digunakan adalah sensor MQ-135 untuk mendeteksi

beberapa gas yaitu CO, CO2, NH3 dan NOx yang dihasilkan dari emisi

kendaraan yang menjadi polusi udara.


xiv

3. Fokus objek pada penelitian yang dilakukan yaitu hanya sebagai pendeteksi

beberapa gas hasil emisi kendaraan yang menjadi polusi udara pada

kawasan lampu merah.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk merancang sistem

monitoring polusi udara kendaraan pada kawasan lampu merah berbasis Internet

of Things (IoT).

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat membantu masyarakat dalam

memonitoring pencemaran polusi udara dan menghindari kawasan lampu merah

dengan tingkat polusi udara yang tinggi.

F. Sistematika Penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan proposal ini untuk memberikan gambaran

secara garis besarnya maka secara ringkas sistematika penulisan dapat di uraikan

dalam kompetisi bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab tentang uraian latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini menjelaskan secara umum kerangka teori dan kerangka

pikir yang dapat di implementasikan dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


xv

Bab ini menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian, teknik

pengumpulan dan analisis data dalam mencari data dalam data-data

yang di butuhkan untuk pembuatan alat yang di buat.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi daftar rujukan dan sumber rujukan yang di

guanakan dalam penelitian dan penyusunan laporan.


xvi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Polusi Udara

Polusi udara merupakan permasalahan yang sampai sekarang masih belum

bisa terselesaikan. Pencemaran udara dalam ruangan sangat berpengaruh bagi

kehidupan makhluk hidup, karena memiliki polutan yang lebih besar. Salah satu

upaya penanggulangan pencemaran udara adalah dengan cara mengukur kualitas

udara untuk mengkategorikan kualitas udara. Untuk memonitoring kualitas udara

dalam ruangan sangatlah tidak efektif jika dilakukan secara manual maka dalam

penelitian ini dirancang sebuah sistem monitoring kualitas udara dalam ruangan,

yang dapat memberikan informasi secara real time, menggunakan sensor MQ135

untuk mendeteksi kualitas udara, MG811 untuk mendeteksi CO², Sensor dust

untuk mendeteksi partikel PM2.5, sensor MQ2 mendeteksi asap, sensor MQ9

mendeteksi CO, sensor MQ8 meneteksi H₂, dan menggunakan ESP32 sebagai

mikrokontroler. Hasil akhir dari alat yang dibuat yaitu alat akan mendeteksijika

ada suatu polusi. Hasil bacaan sensor secara real time kemudian di kirim melalui

modul wifi ke dalam platform IoT Online Value of Real Time Data (OVoRD) dan

ditampilkan dalam bentuk web yang mudah dibaca. Sistem ini berpotensi untuk
xvii

digunakan sebagai sistem pemantuan kualitas udara di dalam ruangan untuk

meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas udara yang sehat

(Waworundeng & lengkong, 2018).

Menurut Cahyono (2017) polusi udara atau pencemaran udara adalah

masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam

udara oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah

ditetapkan Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi tiga kategori besar,

yaitu sumber perkotaan dan industri, sumber pedesaan/pertanian dan lainnya,

emisi alami. Umumnya sumber pencemar udara utama dari industri merupakan

sumber titik, walaupun di dalam kawasan industri besar akan ditemui pula sumber

garis, misalnya jalan penghubung di dalam kawasan tersebut, maupun sumber

area. Sumber titik di industri juga dapat diamati sebagai:

1. Emisi normal, yaitu emisi yang berasal dari sumber-sumber yang

terkontrol dan disalurkan melalui cerobong sehingga dapat diukur atau

dipantau besarannya.

2. Emisi abnormal, yaitu emisi yang berasal dari sumber-sumber titik kecil.

Sumber ini lebih sulit dikontrol dan diukur.

3. Emisi sementara/aksidental yang berasal dari kebocoran dan tumpahan

kecil, ledakan dan kebakaran. Emisi normal dan abnormal masih dapat

dikelola walaupun pada emisi abnormal tindakannya lebih sulit,

sedangkan emisi aksidental diatasi dengan tindakan tanggap darurat.

Emisi abnormal berasal dari sumber kecil sebuah proses berupa

kebocoran gas atau uap dari sambungan pipa.


xviii

2. Kualitas Udara

Kualitas udara merupakan suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan

yang mengelilingi bumi. Udara di alam tidak terbebas dari polutan, contoh

beberapa polutan yang terdapat di udara yaitu gas sulfur dioksida (SO2), kualitas

udara tidak hanya diukur dari kegiatan luar rumah atau pada kawasan lampu

merah dan jalan raya lainnya, tetapi dapat juga dapat dipengaruhi oleh kegiatan

dalam ruangan seperti halnya penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan,

penggunaan sumber energi yang relatif murah, penggunaan pestisida, penggunaan

bahan kimia pembersih, dan kosmetik. Bahan-bahan kimia tersebut dapat

mengeluarkan polutan yang dapat bertahan dalam ruangan untuk jangka waktu

yang cukup lama. Selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi udara juga

dapat disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran lahan, sisa

pembakaran mesin-mesin bermotor maupun dari limbah asap industry

(Waworundeng & Lengkong, 2018).

3. Sensor MQ135

Sensor asap MQ-135 adalah sensor gas yang memiliki konduksifitas rendah

jika berada diudara bersih. Konduktivitas sensor akan naik seiring dengan

kenaikan konsentrasigas. Untuk mengonversi terhadap kepekatan gas, sensor ini

memerlukan suatu sirkuit listrik tambahan. Kelebihan dari sensor ini adalah :

memiliki kepekaan yang baik terhadap gas berbahaya (Amonia, Sulfida, Benzena)

dalam berbagai konsentrasi, masa aktif yang lama, dan membutuhkan biaya yang

lebih rendah. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ-135 ini,

kandungan gas-gas tersebut dapat diukur (Hassan, 2017).


xix

Ganbar 2.1 Sensor MQ135


Sumber: (Hassan : 2017)
Sensor ini mengambil hasil deteksi kualitas udara berupa perubahan nilai

resistansi analog pada pin keluarannya. Pin ini dapat dihubungkan dengan pin

ADC (analog-to-digital converter) pada perangkat Mikrokontroler NodeMCU.

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpan data tersebut pada database server

untuk kemudian dapat diolah dan dikirimkan pada perangkat smartphone yang

digunakan oleh pengguna. Koneksi antara sensor MQ-135 dengan mikrokontroler

NodeMCU dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Koneksi Sensor MQ135 dan NodeMCU


Sumber: (Hassan : 2017)
Pada dasarnya, cara kerja dari sensor kualitas udara MQ135 adalah dengan

mendeteksi keberadaan gas-gas berbahaya di sekitarnya. Sensor ini akan

digunakan sebagai pendeteksi kadar gas CO2 yang ditunjukan oleh satuan ppm

(Devi & Vijaykiran, 2017).


xx

Gambar 2.3 Karakteristik Sensitivitas sensor MQ135


Sumber: (Devi & Vijaykiran : 2017)
4. Analisis dan Perancangan Sistem

Sistem yang akan dibangun yaitu aplikasi monitoring kualitas udara yang

disertai fitur peramalan untuk Android. Arsitektur sistem yang akan dibangun

dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 arsitektur sistem


Sumber: (Devi & Vijaykiran : 2017)
NodeMCU berfungsi sebagai pengolah dan alat untuk mengambil data

kandungan CO2 serta data kelembaban dan temperatur dari work station untuk

kemudian dikirim ke webserver melalui API. Setelah data dikirim, data dapat

dilihat melalui aplikasi smartphone Android atau web display yang telah
xxi

disediakan. Aplikasi pada smartphone memiliki fiturfitur untuk melihat kondisi

terbaru dari work station, histori, serta peramalan untuk membuat prakiraan

beberapa periode ke depan. Firebase pada sistem akan mengirimkan push

notification pada smartphone ketika kualitas udara mencapai kondisi unhealthy

(Devi & Vijaykiran, 2017).

5. Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) merupakan suatu sistem dimana menggabungkan

semua perangkat agar dapat dikontrol maupun terpantau melalui koneksi internet.

Oleh karena itu untuk tugas akhir ini dibuatlah sistem yang mampu memantau

dan mengontrol kualitas udara melalui koneksi internet. Banyak sistem

pemantauan udara yang telah dibuat namun semua itu belum dapat terkoneksi

melalui internet malainkan hanya dapat dipantau dan dikontrol secara lokal atau

secara dekat. Biasanya penampilan kualitas udara melalui LCD saja, dengan

adanya sistem pemantauan kualitas udara dengan sistem IoT maka informasi

kualitas udara dapat terpantau melalui internet sehingga dapat dipantau kapan saja

dan dimana saja (Hardian, Resmana & Iwan, 2019).

6. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol

rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya.

Mikrokontroler umumnya terdiri dari Central Processing Unit (CPU), memori, I/O

tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC).

Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O

pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.


xxii

Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB flash

Programmable and Erasable Only Memory (PEROM) yang dapat dihapus dan

ditulisi sebanyak 1000 kali (Artanto, 2019).

Gambar 2.5 Mikrokontroller


Sumber: (Artanto : 2019)
7. NodeMCU

Menurut Putra (2018) NodeMCU merupakan perangkat keras atau platform

Internet Of Thing (IOT) yang open source seperti arduino. Paltform ini termasuk

firmware yang berjalan pada ESP8266 Wi-Fi SoC dari Espressif System, dan pada

perangkat keras yang berbasis modul ESP12 atau chip ESP8266-12E. NodeMCU

pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP8266 dengan firmware berbasis e-

Lua.

NodeMCU memiliki fitur yang mendukung komunikasi Transmission

Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Board ini berbasis ESP8266 serial

wifi SoC (Single on Chip), wireless yang digunakan adalah IEE 802.11 b/g/n.

Selian intu NodeMCU mendukung enkripsi WEP, WPA sehingga menjadikan

chipset ini sangat aman digunakan. NodeMCU beroperasi pada tegangan 3,3V,

mempunyai 11 pin GPIO sebagai input output, 1 pin Analog Digital Converter

(ADC), Bentuk fisik dari NodeMCU dapat dilihat pada Gambar 2.5
xxiii

Gambar 2.6 NodeMCU


Sumber : (Putra : 2018)

2.1 Data Sheet NodeMCU


SPESIFIKASI NODEMCU
Mikrokontroler ESP8266
Ukuran Board 57 mm x 30 mm
Tegangan Input 3,3 – 5 V
GPIO 13 Pin
Kontrol PWM 10 Kanal
10 bit ADC Pin 1 Pin
Flash Memory 4 MB
Clock Speed 40/26/24 MHz
WiFi IEEE 802.11 b/g/n
Frekuensi 2,4 GHz – 22,5 GHz
USB Port Micro USB
8. Printed Circuit Board (PCB)

PCB ini secara fisik merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan

komponen elektronik dalan computer dengan jalur konduktornya. PCB sendiri

sudah berkembang semenjak puluhan tahun yang lalu. Berikit merupakan sejarah

singkat PCB dalam dunia elektronika (Iqbal & Lingga, 2017).

PCB yang banyak digunakan baik di dalam perangkat komputer maupun

peralatan elektronik lainnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Tempat menyusun komponen-komponen elektronik sehingga terpasang

lebih rapi dan terorganisir.


xxiv

2. Menghubungkan kaki komponen satu sama lain baik kaki komponen

aktif maupun pasif.

3. Penggganti kabel untuk menyambung berbagai komponen, sehingga

membutuhkan tempat yang lebih efisien.

4. Membuat tampilan suatu rangkaian elektronik menjadi lebih rapi dan

tertata.

Gambar 2.7 papan PCB


Sumber : (Iqbal & Lingga : 2017)
9. Light Emitting Diode (LED)

LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya

monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan dioda yang

terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh

LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED

juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti

yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control

perangkat elektronik lainnya (Iqbal & Lingga, 2017).


xxv

Gambar 2.8 Light Emitting Diode (LED)


Sumber : (Iqbal & Lingga : 2017)
10. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan

namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari

hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang

mengalir melaluinya. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun

gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut

juga dengan resistansi atau resistance (Broto, 2017).

Jenis-jenis resistor di antaranya adalah :

1. Resistor yang nilainya tetap

2. Resistor yang nilainya dapat diatur, resistor Jenis ini sering disebut juga

dengan variable resistor ataupun potensiometer

3. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya,

resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.

4. Resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu,

resistor jenis ini disebut dengan Positive Temperature Coefficient

(PTC) dan Negative Temperature Coefficient (NTC).


xxvi

Gambar 2.9 Resistor


Sumber : (Broto : 2017)

11. Kabel Jumper

Kabel jumper adalah kabel elektrik untuk menghubungkan antar komponen

di breadboard tanpa memerlukan solder. Kabel jumper umumnya memiliki

konektor atau pin di masing-masing ujungnya. Konektor yang ada pada ujung

kabel terdiri atas dua jenis yaitu konektor jantan (male connector) dan konektor

betina (female connector). (Kalengkongan, Mamahit & Sompie, 2018).

Macam-Macam Kabel Jumper Arduino

Jenis jenis kabel jumper yang paling umum adalah sebagai berikut:

1. Kabel Jumper Male to Male

Jenis yang pertama adalah kabel jumper male male. Kabel jumper male to male

adalah adalah jenis yang sangat yang sangat cocok untuk kamu yang mau membuat

rangkaian elektronik di breadboard


xxvii

Gambar 2.10 Kabel Jamper Male to Male


Sumber Gambar : (Kalengkongan, Mamahit & Sompie : 2018)
2. Kabel Jumper Male to Female

Kabel jumper male female memiliki ujung konektor yang berbeda pada tiap

ujungnya, yaitu male dan female. Biasanya kabel ini digunakan untuk menghubungkan

komponen elektronika selain Arduino ke breadboard

Gambar 2.11 Kabel Jamper Male to Female


Sumber Gambar : (Kalengkongan, Mamahit & Sompie : 2018)
3. Kabel Jumper Female to Female

Jenis kabel jumper yang terakhir adalah kabel female to female. Kabel ini sangat

cocok untuk menghubungkan antar komponen yang memiliki header male. contohnya

seperti sensor ultrasonik HC-SR04, sensor suhu DHT, dan masih banyak lagi.

Gambar 2.12 Kabel Jumper Female to Female


Sumber Gambar : (Kalengkongan, Mamahit & Sompie : 2018)

12. Aplikasi Blynk


xxviii

Blynk adalah platform untuk ios atau android yang digunakan untuk

mengendalikan module sejenisnya melalui internet. Aplikasi ini sangat mudah

digunakan bagi orang yang masih awam. Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang

memudahkan pengguna dalam memakainya. Cara membuat projek di aplikasi ini

sangat gampang, tidak sampai 5 menit yaitu dengan cara drag and drop. Blynk

tidak terkait dengan module atau papan tertentu. Dari aplikasi inilah kita dapat

mengontrol apapun dari jarak jauh dimana pun kita berada dengan catatan

terhubung dengan internet. Hal inilah yang disebut dengan Internet of Things

(IoT). (Artiyasa dkk, 2021).

Gambar 2.13 Tampilan Project Blynk


Sumber Gambar : (Artiyasa dkk : 2021)

13. Flowchart

Flowchart adalah representase grafik dari langka-langka yang harus diikuti

dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan symbol, di

mana masing-masing symbol mempresentasekan suatu kegiatan tertentu.


xxix

Flawchart diawali dengan penerimaan input dan diakhiri dengan penampilan

output.

Simbol-simbol Flawchart yang dapat digambarkan didalam tabel sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Symbol Data Flowchart

Simbol Nama Keterangan

Terminal Untuk menunjukkan


START dan END suatu
proses
Proses Untuk mewakili suatu
proses

Keputusan Memilih dua atau lebih


pilihan yang tersedia
dalam flowchart
Garis Alur Menyatakan jalannya arus
suatu proses
Document Mencetak keluaran dalam
bentuk dokumen (melalui
printer)
Input atau Output Data Proses Input/Output data,
parameter, dan informasi
xxx

On Page connector Penghubung bagian-


bagian flowchart yang
berda pada

B. Kerangka Pikir

Skema kerangka pikir dalam penelitian yang akan di lakukan dapat dilihat

sebagai berikut :

Pencemaran udara banyak memberi dampak buruk bagi manusia,


terutama untuk Kesehatan, hal ini terjadi karena banyaknya
daerah industry dan jumlah kendaraan bermotor yang semakin
bertambah.

Kadar kualitas udara yang ada pada suatu daerah menjadikan


tolak ukur keamanan dan kebersihan daerah tersebut. Begitu juga
dengan area terbuka seperti kawasan lampu merah.hal tersebut
menyebabkan kekhawatiran masyarakat terhadap pencemaran
polusi udara yang terdapat pada kawasan lampu merah

Perlunya membuat Sistem Monitoring Polusi Udara Kendaraan


Pada Kawasan Lampu Merah Berbasis IoT

Dengan adanya sistem monitoring polusi udara tersebut dapat


membantu masyarakat dalam memonitoring polusi udara
kendaraan yang berbahaya bagi Kesehatan masyakat sekitanya.
xxxi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan kurang lebih 3 bulan terhitung pada bulan juni sampai

agustus 2022.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian berlokasi di Lab Teknik Informatika Unidayan.

Tabel 3.2 jadwal pelaksanaan penelitian

No 2022
Juli Agustus September
JenisKegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi/Penelitian

2 Pengumpulan Data
xxxii

3 Analisi Data

4 Pembuatan Sistem

5 Pengujian Sistem

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam perancangan sistem

monitoring polusi udara menggunakan NodeMCU berbasis IoT sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari informasi penelitian baik

berupa buku-buku, jurnal-jurnal, internet dan juga dari sumber lainnya yang ada

kaitannya dengan topik penelitian.

C. Rancangan Sistem

1. Diagram Blok Sistem

Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam

perancangan peralatan elektronik, karena dari diagram blok dapat diketahui


xxxiii

prinsip kerja secara keseluruhan dari rangkaian elektronik yang dibuat. Sehingga

keseluruhan blok dari alat yang dibuat dapat membentuk suatu sistem yang dapat

difungsikan atau sistem yang bekerja sesuai dengan perancangan.

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

1. Sensor kualitas udara MQ – 135 dalam keadaan aktif mendeteksi gas seperti

Nitrogen monoksida (NO2), Nitrogen Oksida (NOx), Karbon Monoksida

(CO), Hidrokarbon (HC), yang terkandung dalam udara

2. Hasil deteksi sensor dibaca oleh NodeMCU dan diproses menjadi data level

polusi udara.

3. Hasil data NodeMCU dibaca oleh LCD display

4. Ketika tingkat polusi berada pada level rendah makan lampu indikator akan

menyala hijau, ketika tingkat polusi berada pada level sedang maka lampu

indikator akan menyala kuning, dan ketika tingkat polusi berada pada level

berbahaya maka lampu indikator akan menyala merah.

5. NodeMCU memiliki modul wifi ESP8266 yang dapat terhubung ke internet

melalui modem/wifi.

6. Data tingkat polusi udara dikirimkan oleh NodeMCU ke Platform IoT

melalui internet.

2. Rancangan Perangkat Keras

Dalam perancangan perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini

perlu untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar dapat membuat alat secara baik

sesuai dengan konsep yang diinginkan. Ada beberapa hardware atau perangkat

keras yang dimanfaatkan dalam penelitian ini, yaitu Sensor MQ - 135, NodeMCU,
xxxiv

LED, dan Papan PCB. Adapun perancangan pada perangkat keras (hardware)

seperti pada gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.2 Rancangan Alat


3. Flowchart Sistem

Perancangan sistem dimulai dengan membuat alur sistem (flowchart) yang

digunakan sebagai acuan dalam pembuatan sistem

Input Proses Output


xxxv

Mulai NodeMCU membaca


hasil deteksi sensor

Inisialisasi

Proses menghitung
Sensor level polusi udara Lampu LED
membaca dari hasil deteksi Menyala
kualitas sensor
udara

Mengirim data ke Data Polusi


Platform IoT Udara di Platform
melalui internet IoT

selesai

Gambar 3.3 flowchart sistem

D. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Berupa Hardware :

1. NodeMCU

2. Sensor MQ - 135

3. LED

4. Resistor

5. Satu Unit Laptop

6. Modem/Wifi

7. Kabel Jumper
xxxvi

8. Papan PCD

Berupa Software :

1. Aplikasi Blynk

2. Sofware Fritzing
xxxvii

DAFTAR PUSTAKA

Artiyasa, M., Rostini, A. N., Edwinanto., & Junfithrana, A. P. 2020. Aplikasi Smart
Home Node Mcu IoT Untuk Blynk.Jurnal Teknologi Nusa Putra. Vol.7, No.1, 4-
5. ISSN : 2776-019X.
Artanto. 2019. Mikrokontroler MCS51.Yogyakarta : Graha Ilmu
Bella, G. K., Sastra, N. P., & Hartawan, D. D. 2018. Prototipe Mobile. E-Journal
SPEKTRUM.
Broto, W. 2017. Pengembangan Sistem Monitoring Pencemaran Udara
Berbasis Protokol Zigbee dengan Sensor CO. Jurnal Ilmiah ILKOM,
Vol.8, No.1. ISSN : 2087 – 1716.
Cahyono, W. E. 2017. Kajian Tingkat Pencemaran Sulfur Dioksida dari Industri
di Beberapa Daerah di Indonesia. Berita Dirgantara, Vol.12, No.4, pp.
133-134.
Devi, S. S., & Vijaykiran, G. 2017. Things of Internet Based Smart
Environmental Monitoring Using Node MCU. International Journal of
Scientific Engineering and Technology Research, Vol.6, No.4.
Gunawan, I., Sudianto, A., & Sadali, M. 2021. Measuring Body Temperature
Based Internet of Things (IoT) Using Esp8266 and Firebase, Vol.11,
No.1, P. 91.
Hardian, S. D. P., Resmana, L., & Iwan, H. P. 2019. Securing The Internet of
Things A Standardization Perspective. IEEE Internet of Things Journal,
Vol.12, No.1.
Hassan, Q. F. 2017. Data MQ135 .
https://bit.ly/2xIeOh3.
Hongru, W. 2019. Design and implementation of intelligent gas meter system
based on narrowband IoT. Vol.38, No.3, Hal.13-116.
Iqbal, Z., & Lingga, H. 2017 Sistem Monitoring Tingkat Pencemaran Udara
Berbasis Teknologi Jaringan Sensor Nirkabel. Jurnal Informatika dan
Komputer. Vol.22, No.1.
Jacquline, W. 2018. Oktoverano Lengkong. Sistem Monitoring dan Notifikasi
Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Platform IoT. Cogito Smart
Journal , Vol.4 No.1. ISSN : 2541 – 2221 / e – ISSN : 2477 – 807.
Kalengkongan, T. S., Mamahit, D. J., & Sompie, S. R. . 2018. Rancang Bangun Alat
Deteksi Kebisingan Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer, Vol.7, No.2, 183-188. ISSN : 2301-840X
Khedo, Kavi K., & Vishwakarma C. 2017. Low-cost energy-efficient air quality
monitoring system using wireless sensor network. Wireless Sensor Networks-
Insights and Innovations 1: 13.
Patil, K., & Kiran, B. 2017. Internet Of Things For Green House Gas Detection System,”
International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). Vol.3,
No.5, Hal. 3053 – 3055.
Pitowarno, E. 2019. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Dampaknya Terhadap
Kesehatan.
xxxviii

Putra, Y. H. 2018. Sistem Pemantauan Dan Pengendalian Nutrisi, Suhu, Dan


Tinggi Air Pada Pertanian Hidroponik Berbasis Website. Jurnal Coding
Sistem Komputer Untan, pp. 128-138.
Satiawan, I. 2017. Buku Ajar sensor dan Transduser. Semarang: Program Studi
Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Waworundeng, J., Irawan, L. D., & Pangalila, C. A. 2017. Implementasi sensor


PIR sebagai pendeteksi gerakan untuk sistem keamanan rumah
menggunakan platform IoT. Cogito Smart Journal, Hal.152-163.
Waworundeng, J. M. S., & Lengkong, O. 2018 Sistem Monitoring dan Notifikasi
Kualitas Udara dalam Ruangan dengan Platform (IoT). CogITo Smart J,
Vol.4, No.1. p. 94. doi: 10.31154/cogito.v4i1.105.94-103.
Zainal, I., & Hermanto, L. 2017 Sistem Monitoring Tingkat Pencemaran Udara
Berbasis Teknologi Jaringan Sensor Nirkabel. Jurnal Informatika dan
Komputer, Vol.22,No.1.

Anda mungkin juga menyukai