Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL SKRIPSI

PERANCANGAN DAN ANALISIS NAS (NETWORK


ATTACHED STORAGE) BERBASIS CLOUD SEBAGAI
LAYANAN INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS)
MENGGUNAKAN OPEN SOURCE NAS4FREE DAN
OWNCLOUD

Oleh :

Hariyo Sasongko
NIM. 1607122328

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2019
PRA KATA

Segala Puji dan syukur kepada Allah SWT, Rabb semesta alam, Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan rahmat dan karunia-Nya, peneliti
diberikan kesehatan sehingga dapat menulis proposal penelitian ini.
Shalawat serta salam tak lupa peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW, suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Penulisan proposal penelitian ini
dilakukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Program
Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Teknik Universitas Riau.
Pada kesempatan kali ini peneliti akan melakukan sebuah penelitian dengan
judul “Perancangan dan Analisis NAS (Network Attached Storage) berbasis Cloud
sebagai layanan Infrastructure as a Service (IaaS) menggunakan Open Source
NAS4FREE dan ownCloud”. Dalam penyusunan proposal penelitian ini, tidak
sedikit hambatan yang peneliti hadapi, baik itu waktu pencarian data dan proses
pembuatan proposal penelitian yang peneliti jalani. Namun ini tidak terlepas dari
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya beserta
kemudahan selama membuat proposal penelitian ini.
2. Keluarga peneliti tercinta yang telah memberikan do’a, motivasi beserta
dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.
3. Bapak Nurhalim, ST. MT, selaku Kepala Jurusan Teknik Elektro.
4. Bapak Dr. Feri Candra, ST.,MT, selaku Kaprodi Teknik Informatika.
5. Bapak T.Yudi Hadiwandra, S.Kom., M.Kom, selaku dosen pembimbing.
Terimakasih atas bimbingan dan motivasi kepada peneliti.
6. Bapak Salhazan Nasution, S.Kom., MIT selaku Koordinator Skripsi.

i
Peneliti menyadari dalam penulisan Proposal Penelitian ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk kemajuan sangat peneliti
harapkan. Atas perhatiannya peneliti ucapkan terimakasih.

Pekanbaru, 4 Desember 2019

Hariyo Sasongko

ii
DAFTAR ISI

PRA KATA..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1

1.2. Perumusan Masalah.....................................................................................4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian.....................................................................4

1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................................4

1.5. Batasan Masalah...........................................................................................5

1.6. Sistematika Penulisan...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7


2.1. Penelitian Terdahulu....................................................................................7

2.2. Landasan Teori...........................................................................................10

2.2.1. Cloud Computing................................................................................10

2.2.2. Cloud Storage......................................................................................10

2.2.3. Karakteristik Cloud Computing..........................................................11

2.2.4. Layanan Cloud Computing.................................................................12

2.2.5. Model Pengembangan Cloud Computing...........................................13

2.2.6. Arsitektur Cloud Computing...............................................................14

2.2.7. Teknologi Virtualisasi.........................................................................15

2.2.8. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing...................................16

2.2.9. Virtualbox...........................................................................................17

2.2.10. NAS (Network Attached Storage).....................................................17

2.2.11. NAS4FREE.........................................................................................19

iii
2.2.12. SAN (Storage Area Network)............................................................19

2.2.13. OwnCloud...........................................................................................21

2.2.2. PuTTY.................................................................................................21

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................22


3.1. Metode Penelitian.......................................................................................22

3.2. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................22

3.3. Alat dan Bahan...........................................................................................22

3.4. Prosedur Penelitian.....................................................................................23

3.5. Perancangan Sistem...................................................................................24

3.6. Perancangan Pengujian..............................................................................27

3.7. Jadwal Penelitian........................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
LAMPIRAN..........................................................................................................32

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Teknologi Virtualisasi....................................................................15


Gambar 2.2. NAS Architecture...........................................................................22
Gambar 2.3. NAS4FREE....................................................................................19
Gambar 2.4. SAN................................................................................................20
Gambar 2.5. PuTTY............................................................................................21

Gambar 3. 1. Diagram Alir Perancangan Sistem 25

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Spesifikasi Perangkat Keras Client dan Server...................................22


Tabel 3.2. Spesifikasi Perangkat Lunak...............................................................23
Tabel 3.3. Jadwal Penelitian.................................................................................28

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat dan
memungkinkan produk perangkat bergerak seperti netbook, smartphone dan lain-
lain dibuat dengan kemampuan komunikasi secara nirkabel (wireless). Teknologi
komunikasi seperti mobile computing dan jaringan komputer juga sudah menjadi
bagian penting bagi beberapa orang. Hal ini juga dapat dilihat dari banyak nya
penggunaan netbook, smartphone dan perangkat teknologi komunikasi lainnya
yang dapat digunakan secara mobile (bergerak).
Salah satu teknologi mobile computing yang berkembang saat ini dan
teknologi yang memudahkan manusia untuk saling berkomunikasi adalah
MANET. Mobile Ad-Hoc Network (MANET) merupakan sebuah teknologi
wireles LAN yang tidak memerlukan infrastruktur jaringan dan kumpulan node-
node yang saling terhubung satu sama lain secara nirkabel, yang mana setiap node
bertindak sebagai host router. Perangkat yang bergerak di suatu area, dimana satu
sama lainnya bisa saling menjangkau untuk melakukan koneksi, dan akan
membentuk sebuah jaringan yang sifatnya sementara (ad-hoc). Jaringan semacam
ini lah yang disebut MANET.
Dalam proses komunikasi di jaringan MANET sering terjadi permasalahan
pada setiap node nya. Contoh permasalahan yang sering terjadi diantaranya adalah
sering hilang nya node dikarenakan node yang bergerak, sumber daya node yang
terbatas sehingga menyebabkan terlalu lamanya proses pengiriman paket ke node
lainnya dan menyebabkan paket yang diterima menjadi lama untuk di kelolah
Besarnya jumlah pengguna komputer secara perorangan maupun secara
organisasi di dalam jaringan dalam melakukan akses data yang terus meningkat
berdampak pada pemilihan server yang baik dan media penyimpanan data yang
besar mutlak diperlukan. Untuk saat ini, media penyimpanan yang sering kita
gunakan untuk menyimpan data masih bersifat tradisional, media penyimpanan
tersebut seperti, hard disk dan flash disk, namun media penyimpanan tersebut
memiliki keterbatasan, yaitu masing-masing disk memiliki kapasitas penyimpanan

1
yang berbeda-beda, sehingga menyulitkan kita jika harus menyimpan data dalam
jumlah banyak. Permasalahan lain juga muncul pada saat media penyimpanan
yang tidak dapat diakses dimanapun dan kapanpun saat diperlukan, di dalam
media penyimpanan saat ini juga tidak terdapat fitur berbagi atau sharing data.
Sharing data yang tersedia pada media penyimpanan tradisional salah satunya
dengan cara menyalin secara manual dari sebuah komputer atau PC, sehingga
dengan permasalahan tersebut menimbulkan hal yang tidak efisien dan membuang
cukup banyak waktu hanya untuk menyalin sebuah data. Disisi lain, media
penyimpanan dengan performa yang bagus juga menjadi sebuah kendala bagi
setiap individu maupun kelompok yang membutuhkan media penyimpanan data
yang murah dengan kinerja yang baik, hal ini tidak lain disebabkan karena biaya
lisensi dan resource hardware yang tinggi.
NAS (Network Attached Storage) adalah salah satu solusi dari
permasalahan dari mahalnya media penyimpanan yang ada, karena didalam NAS
tidak membutuhkan resource hardware yang tinggi untuk berbagi file. NAS
merupakan sebuah server dengan sistem operasi yang dikhususkan untuk
melayani kebutuhan berkas data. NAS dapat diakses melalui jaringan lokal
dengan sebuah protokol TCP/IP. NAS tersedia sebagai sebuah computer
appliance yang khusus dibangun untuk menjadi server data (Miftahul, dkk, 2015).
Cloud Storage atau yang dikenal dalam bahasa baku “komputasi awan”
adalah sebuah layanan penyimpanan data online yang terintegrasi dan
tersinkronisasi melalui internet dan dapat diakses dengan menggunakan berbagai
platform (OSX, Ios, Windows, Windows Mobile, Android, Linux dan lain-lain
(Anggeriana, 2011). Dalam cloud storage, terdapat 3 macam layanan, salah
satunya adalah layanan Infrasutructure as a Service. Menurut NIST (National
Institute of Standarts and Technology (2015) melalui Infrastructure as a Service
adalah kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyediakan
pemrosesan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya komputasi mendasar
lainnya dimana konsumen dapat menggunakan dan menjalankan perangkat lunak,
yang dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola
atau mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasarinya tetapi memiliki
kendali atas sistem operasi, penyimpanan, dan aplikasi yang digunakan, dan
kemungkinan kontrol terbatas pada komponen jaringan.
Kartika Imam Santoso dan Muhammad Abdul Muin (2016) melakukan
Implementasi Network Attached Storage (NAS) menggunakan NAS4FREE untuk
Media Backup File. Hasilnya kajiannya dapat memberikan gambaran bagaimana
NAS4FREE yang digunakan sebagai sistem operasi untuk menjadi media backup
file. Dalam penelitiannya, Kartika dan imam juga menguji NAS4FREE, dengan
kemampuan upload dan download sebagai parameter uji. Berdasarkan hasil
pengujian terhadap rata-rata upload-nya adalah 3.82. Mbps sedangkan rata-rata
untuk download-nya adalah 19.1 Mbps dengan uji coba 1 client dengan besar
kapasitas file yang ditrasfer adalah 82 Mb. Untuk pengujian dengan 3 client
dengan kapasitas file yang ditransfer adalah 290 Mb, rata-rata upload-nya adalah
5.57 Mb, sedangkan untuk hasil download-nya adalah sebesar 6.18 Mbps. Hal
tersebut menunjukan bahwa kemampuan upload dan download NAS4FREE
tergolong optimal.
Tajudin Akbar, dkk (2014) melakukan Analisis Perbandingan Kinerja
FreeNAS dan NAS4FREE Sebagai Sistem Operasi Jaringan Network Attached
Storage (NAS) pada Local Area Network (LAN). Dalam penelitian tersebut kedua
sistem NAS menunjukkan tingkat kinerja yang relatif sama, untuk pengujian file
copy dan duplicate file detection, pengujian dilakukan dengan menempatkan 2
folder di dalam drive server NAS yang mana masing-masing folder berisi 100 file
dengan ukuran ekstensi yang sama pula, hasil dari keseluruhan pengujian dapat
disimpulkan bahwa clock speed prosessor pada masing-masing client berpengaruh
besar terhadap pengujian tersebut. Semakin cepat clock speed suatu client,
semakin cepat pula kecepatan mendeteksi file detection dan copy file.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Kartika Imam Santoso dan Muhammad
Abdul Muin (2016), pengujian hanya dilakukan dengan menggunakan parameter
pengujian konektifitas upload dan download. Karena belum dilakukannya
pengujian dengan menggunakan parameter pengujian kinerja dari cloud storage,
performance NAS dalam hal ini menggunakan NAS4FREE sebagai server virtual
dan untuk mengetahui performance ownCloud sebagai SAN, maka peneliti akan
melakukan penelitian terhadap parameter yang telah disebutkan tadi.
Berdasarkan penjelasan yang sudah peneliti jelaskan diatas maka peneliti
akan melakukan penelitian dengan judul “Perancangan dan Analisis NAS
(Network Attached Storage) berbasis Cloud sebagai layanan Infrastructure as a
Service (IaaS) menggunakan Open Source NAS4FREE dan ownCloud” yang akan
dianalisis kinerjanya berdasarkan parameter: pengujian kinerja dari cloud storage,
dengan melakukan uji kecepatan akses client melalui perangkat berbasis
smartphone dan berbasis desktop. Pengujian performance NAS dalam hal ini
menggunakan NAS4FREE sebagai server virtual, hal yang diuji meliputi,
pengujian kinerja file classification, pengujian CPU usage, pengujian memory
usage, dan pengujian delay/latency dan pengujian performance dari platform
ownCloud sebagai SAN dengan menguji beberapa parameter yaitu, uji manajemen
pengguna dan uji manajemen berkas.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah
yang dapat disimpulkan yaitu:
1. Bagaimana menyediakan media penyimpanan yang dapat diandalkan dengan
kinerja yang baik dan dapat diakses dimana saja.
2. Bagaimana membangun sebuah sistem Network Attached Storage sebagai
cloud storage dalam layanan IaaS.
3. Bagaimana kinerja NAS4FREE sebagai platform cloud storage.
4. Bagaimana kinerja sebuah sistem Storage Area Netwrok bila dibangun di atas
platform NAS4FREE.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan
Perancangan dan analisis sistem Network Attached Storage berbasis Cloud
sebagai layanan Infrastructure as a Service (IaaS) menggunakan Open Source
NAS4FREE dan ownCloud.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini, yaitu:
1. Hasil dari penelitian ini dapat diperoleh informasi bagaimana kinerja dari
NAS4FREE sebagai media penyimpanan berbasis cloud.
2. Hasil perancangan sistem cloud storage pada penelitian ini bisa dimanfaatkan
sebagai alternatif dalam membangun suatu sistem jaringan komputer pribadi
yang murah dan dapat menghemat energi, misalnya untuk keperluan
smarthome system dan laboratorium virtual.
3. Hasil pengujian terhadap sistem Storage Area Network yang diujicobakan
dapat diperoleh informasi bagaimana rancangan cloud storage menggunkan
NAS4FREE ini dapat digunakan sebagai layanan virtual server.

1.5 Batasan Masalah


Dari perumusan masalah dan tujuan yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka dapat dibuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Mengunakan Virtualbox sebagai virtual machine, karena Virtualbox dapat


digunakan untuk membuat suatu virtualisasi yang digunakan untuk
mengeksekusi sistem operasi tambahan di dalam sistem operasi utama, dan
ini dapat menghemat penggunaan hardware resources.
2. Menggunakan NAS4FREE-x64-LiveCD-11.1 sebagai sistem operasi server.
3. Pemodelan sistem SAN (Storage Attached Network) menggunakan platform
ownCloud 7.0.15.
4. Pengujian hanya dilakukan dengan menggunakan parameter:
a. Pengujian kinerja dari cloud storage yaitu dengan melakukan uji
kecepatan akses client melalui perangkat berbasis smartphone dan
berbasis desktop.
b. Performance Netwwork Attached Storage dalam hal ini menggunakan
NAS4FREE sebagai server virtual, hal yang diuji meliputi, pengujian
kinerja file classification, pengujian CPU usage, pengujian memory usage,
dan pengujian delay/latency.
c. Mengetahui performance ownCloud sebagai Storage Area Network
dengan menguji beberapa parameter yaitu, uji manajemen pengguna dan
uji manajemen berkas.
5. Aspek keamanan belum dibahas.

1.6 Sistematika Penulisan


Berikut adalah sistematika penulisan yang dirancang untuk memudahkan
penulisan skripsi ini:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah dan
Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam
Perancangan dan Analisis NAS (Network Attached Storage) berbasis
Cloud sebagai layanan Infrastructure as a Service (IaaS) menggunakan
Open Source NAS4FREE dan ownCloud.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah untuk merancang dan
menganalisis NAS (Network Attached Storage) berbasis Cloud sebagai
layanan Infrastructure as a Service (IaaS) menggunakan Open Source
NAS4FREE dan ownCloud.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil perancangan dan anlisa yang telah
dilakukan sebelumnya, sekaligus mengevaluasi hasil pengujian terhadap
parameter-parameter uji yang telah ditetapkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang simpulan hasil penelitian yang diperoleh
sesuai dengan tujuan penelitian serta memuat saran mengenai masalah
dan kemungkinan pemecahannya untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Muhammad Faizal Afriansyah, dkk (2016) merancang sebuah cloud
computing dengan menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 sebagai
Server IaaS. Didalam penelitian tersebut, dilakukan pengujian konektifitas,
pengujian keamanan, dan pengujian dilakukan dengan cara simulasi menggunakan
2 switch, 2 router dan 4 client. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa client
dapat mengakses mesin virtual dengan menggunakan RDP (Remote Desktop
Protocol) dan VNC (Virtual Network Computing), penggunaan RAM setelah
MySQL dan Apache dijalankan menunjukkan penggunaan RAM tertinggi adalah
WebServer dengan 261940 kB dibanding dengan AppServer dengan 242578 kB
dan MailServer dengan 83,3%.
Kartika Imam Santoso dan Muhammad Abdul Muin (2016) melakukan
penelitian tentang bagaimana pengimplementasian dari NAS dan melakukan
pengujian terhadap kinerja upload dan download file menggunakan sistem operasi
NAS4FREE. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh rata-rata upload-nya adalah
3.82 Mbps sedangkan rata-rata download-nya adalah 19.1 Mbps dengan uji coba
client 1 dengan besar kapasitas file yang ditransfer adalah 82 Mb. Untuk
pengujian dengan 3 client dengan besar kapasitas file yang ditransfer adalah 290
Mb, dan di dapat hasil rata-rata upload-nya adalah 5.57. Mb, sedangkan rata-rata
download-nya adalah sebesar 6.18 Mbps. Hal tersebut menunjukan bahwa
kemampuan upload dan download NAS4FREE tergolong optimal.
Angga Prasetyo (2015) dalam penelitiannya menjelaskan tentang
bagaimana perancangan dan analisa cloud storage Infrastructure as a service
dengan kendali Raspberry PI sebagai server dan dilakukan pengukuran
berdasarkan aspek fungsionalitas sistem dan kinerja sistem. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa Rapsberry PI dapat direkomendasikan sebagai alternative
untuk membangun infrastruktur komputasi cloud dengan murah dan sistem
kinerja core yang optimal.

8
9

Muhammad Ibrahim dan Kusnawi (2013) melakukan penelitian tentang


bagaimana mengimplementasikan ownCloud sebagai media penyimpanan di
Yayasan Al-Farisi Yogyakarta dan melakukan analisis masalah menggunakan
parameter SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Hasil
penelitiannya adalah pengujian Strength menunjukan aplikasi ini mudah
digunakan sehingga tidak menyulitkan karyawan Yayasan maupun dilembaga
pendidikannya, pengujian Weakness menunjukkan bahwa masih bergantungnya
aplikasi ini pada koneksi internet, sehingga menjadi salah satu kelemahannya,
pengujian Oppurtunities menunjukkan penggunaan aplikasi berbasis open source,
memudahkan pengguna untuk mengembangkan aplikasi ini sesuai dengan
kebutuhan dan pengujian Threat menunjukan bahwa data yang tersimpan di
aplikasi ini tidak menjamin 100% aman, karena terhubung langsung dengan
koneksi internet.
Wikranta Arsa dan Khabib Mustofa (2014) melakukan penelitian yang
bertujuan unutuk mengetahui sejauh mana kemiripan dan kemampuan kinerja dari
performa mesin server yang dihasilkan oleh cloud computing dibandingkan
dengan mesin server asli. Hasil penelitiannya adalah pengukuran performa mesin
server virtual dan mesin konvensional yang jaringannya sesuai rancangan
pengujian maka didapatkan persentasi pencapaian kinerja turnaround time,
response time dan throughtput sebesar 9,03%, 8,55% dan 0,35% dengan membuat
sebanyak sepuluh node dengan jumlah mesin virtual. Server konvensional jauh
lebih baik dari server cloud, namun perbedaan turnaround time, response time
dan throughput server tidak terlalu jauh dari server konvensional jika dalam satu
node dibuatkan satu server virtual, namun akan jauh berbeda jika dalam satu node
dibuatkan lebih dari satu server virtual. Sehingga server cloud dapat
dipertimbangkan apabila ingin diimplementasikan dengan resource node yang
tidak memadai. Hal ini dapat dilihat dari hasil kinerja dari mesin virtual dengan
melakukan kompresi pada satu node dengan hasil 32,506%.
Agus Setiawan dan Lutfi Muhammad (2015) melakukan penelitian yang
bertujuan untuk membuat sebuah cloud storage di area kampus, karena
sebelumnya penerapan cloud storage belum sepenuhnya dapat dirasakan oleh
akademisi yang berada di jurusan JTIK Politeknik Negeri Jakarta. Hasil
10

penelitiannya adalah sistem cloud yang dihasilkan dapat membantu dosen dan
mahasiswa untuk berbagi file seperti tugas dan bahan matakuliah dan didalam
cloud ini juga menyediakan fasilitas layaknya cloud computing pada umumnya,
seperti upload file, download file, sharing file, delete file dan new folder.
Anggi Diana dan Martanto (2019) melakukan penelitian yang bertujuan
untuk mem-backup data keuangan dan rapor siswa, yang terdiri dari rangkuman
nilai PR, UTS, UAS dan nilai tingkah laku siswa. Hasil penelitiannya menunjukan
teknik backup data dengan menunggu jadwal yang telah dibuat dan melakukan
pemeriksaan data pada server dengan path yang telah didefinisikan sebelumnya
telah berhasil di backup oleh server. Teknik backup data menggunakan
NAS4FREE berhasil melakukan penyimpanan data keuangan dan data siswa
dengan cepat dan keamanan juga terjamin apabila terdapat kerusakan dari
perangkat client.
Ikhwan, A.R, dkk (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengarsipkan laporan praktikum yang kurang tertata, dan menyulitkan saat akan
membuat laporan praktikum, sehingga membutuhkan suatu sistem media
penyimpanan bersama yang dapat diakses oleh praktikan dan asisten praktikum.
Hasil penelitiannya dilakukan dengan menguji kehandalan server dengan
menggunakan 2 CPU, pengujian dilakukan menggunakan aplikasi sysbench,
server 1 mendapatkan hasil lebih tinggi daripada server 2, hal ini dikarenakan
kecepatan komputasi dan prosessor masing-masing berbeda, dan pengujian sistem
penyimpanan berkas, diantaranya upload, download dan manajemen pengguna,
hasilnya menyatakan fungsi-fungsi dalam cloud storage telah berhasil diakses
melalui web dan android.
Sudetlin, dkk (2018) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
memanfaatkan private cloud storage yang berbasis IAAS untuk membuat pusat
server data dengan menggunakan sistem operasi proxmox dan ownCloud. Hasil
penelitiannya didapatkan bahwa virtual mesin owncloud dapat digunakan sebagai
penyedia layanan dengan diterapkannya RAID0 pada disk infrastructure as a
service (IAAS). Proxmox sebagai virtualisasi server dan jaringan lokal juga
memberikan banyak keuntungan seperti resource yang maksimal, data lebih
terpusat dan dapat memudahkan manajemen berkas.
11

Indrawata Wardhama dan Setiawan Assegaff (2017) melakukan penelitian


yang bertujuan untuk membuat suatu sistem cloud storage yang dapat
menyimpanan data dalam jumlah banyak, karena sistem KRS online semakin
lama media penyimpanannya akan bertambah. Hasil penelitiannya, cloud storage
yang dibangun dapat mempermudah proses komunikasi antar media fisik, klien
dan web, karena dirancang mengunakan Relation Database System dan
pengembangan menggunakan XML, dan dengan adanya layanan clud storage ini,
maka pihak institut dapat memberikan pelayanan penyimpanan data sehingga
meningkatkan kualitas pelayanan akademik.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Cloud Computing
Cloud Computing adalah model untuk memungkinkan akses jaringan yang
mudah dan sesuai permintaan ke kumpulan sumber daya komputasi yang dapat
dikonfigurasi bersama, misalnya (jaringan, server, penyimpanan, aplikasi dan
layanan) yang dapat dengan cepat disediakan dan dirilis dengan upaya manajemen
minimal atau penyedia interaksi provider (NIST (National Institute of Standars
and Technology), 2015).

2.2.2 Cloud Storage


Cloud Storage merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan
dari cloud computing, yang dipergunakan dalam penyimpanan data, dengan
memanfaatkan server pihak ketiga sebagai penyedia jasa. Pada saat penyimpanan
data, pengguna melihat sebuah server secara virtual, dimana tempat atau lokasi
dari server tersebut tidak benar-benar diketahui. Walaupun begitu pengguna
masih dapat melihat keberadaan storage secara statis di perangkat komputernya
(Afriandi, 2012).
12

2.2.3 Karakteristik Cloud Computing


Armbust et al (2009) dan Budiyanto (2012) mendefinisikan bahwa
terdapat 5 karakteristik dalam cloud computing, yaitu:
a. Resource Pooling
Resource pooling yaitu penyatuan sumber daya komputasi yang dimiliki
provider untuk melayani pengguna virtual yang berbeda, ditetapkan secara
dinamis dan ditugaskan sesuai dengan permintaan konsumen. Pada umumnya
pelanggan tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan sumber
daya yang disediakan pihak provider, tetapi memungkinkan dapat menentukan
lokasi ditingkat yang lebih tinggi misalnya (negara, negara bagian, atau pusat
data). Contoh sumber dayanya termasuk dalam penyimpananm pemrosesan,
memori, bandwith jaringan dan mesin virtual (Armbust et al., 2009).

b. Broad Network Access


Broad Netwok Access adalah kemampuan yang tersedia melalui jaringan
yang diakses melalui berbagai platform¸seperti telepon seluler, tablets, laptops
dan workstation) (Armbust et al., 2009).

c. Measured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimalisasi dan memonitor layanan yang
dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa
resource komputasi yang telah dipakai. Seperti: bandwith, storage, processing,
jumlah pengguna aktif dan sebagainya (Budiyanto, 2012).

d. Rapid Elasticity
Kemampuan dapat ditetapkan dan dirilis secara elastis, dalam beberapa
kasus dilakukan secara otomatis untuk menghitung in and out sesuai dengan
permintaan. Untuk pengguna, dapat disesuaikan setiap saat (Armbustet al.,
2009).
13

e. On-demand Self Service


Konsumen dapat menentukan kemampuan komputasi secara sepihak,
seperti server-time dan network storage secara otomatis sesuai kebutuhan tanpa
harus menghubungi pihak penyedia layanan (Armbust et al., 2009).

2.2.4 Layanan Cloud Computing


NIST (National Intitute of Standars and Technology) (2011) dan
Anggeriana, H (2011) mendefinisikan bahwa layanan Cloud Computing terbagi
menjadi 3 layanan yaitu:
a. Software as a Service (SaaS)
SaaS Adalah kemampuan yang diberikan kepada pelanggan untuk
menggunakan aplikasi penyedia agar dapat beroperasi pada infrastruktur
cloud. Aplikasi dapat diakses melalui perangkat pengguna melalui antarmuka
seperti email berbasis web. Pelanggan tidak mengelola atau mengendalikan
infrastruktur cloud yang mendasar, termasuk jaringan, server, sistem operasi,
penyimpanan atau kemampuan aplikasi individu dengan pengecualian
terbatas atas pengaturan konfigurasi aplikasi pengguna tertentu. Contoh:
Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi media sosial seperti Facebook
(NIST, 2011).
Untuk provider software atau yang dikenal dengan istilah software house,
SAAS memberikan keuntungan karena aplikasi atau software yang dibuatnya
dilindungi dari pembajakan software dan keuntungan dari kegunaan aplikasi
yang diinginkan oleh pengguna (Anggeriana H, 2011).

b. Platform as a Service (Paas)


PaaS merupakan kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk
menyebarkan aplikasi yang dibuat konsumen atau didapat dari infrastruktur
cloud computing menggunakan bahasa pemrograman dan peralatan yang
didukung oleh penyedia layanan. Contoh yang sudah mengimplementasikan
Paas adalah Force.com dan Microsoft Azure Investment (NIST, 2011).
14

c. Infrastructure as a Service (IaaS)


IaaS adalah kemampuan yang diberikan kepada pelanggan untuk
memproses, meyimpan, berjaringan dan sumber komputasi penting lainnya
dimana pelanggan dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak
secara bebas, yang mencakup sistem operasi aplikasi. Contoh dari IaaS
adalah: Amazon Elastic, Compute Cloud dan Simple Storage Services (NIST,
2011).

2.2.5 Model Pengembangan Cloud Computing


Budiyanto (2012) mendefinisikan komputasi awan terbagi menjadi 4,
yaitu:
a. Public Cloud
Model pengembangan pertama adalah public cloud, adalah cloud
computing dalam bentuk tradisional dimana sumber dayanya diatur secara
dinamis melalui internet via aplikasi web dan web service.

b. Private Cloud
Private cloud atau internal cloud adalah layanan cloud computing yang
ditawarkan dalam jaringan privat. Produknya antara lain otomatisasi
virtualisasi. Produk ini menawarkan kemampuan untuk meng-hosting aplikasi
atau mesin virtual di host perusahan.

c. Hybrid Cloud
Hybrid adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penggabungan
lebih dari satu tipe cloud, misalnya public cloud dengan private cloud,
internal atau external. Bisa juga mengacu pada pengelompokan cloud virtual
di server yang berkerja dengan perangkat hardware.

d. Community Cloud
Community Cloud adalah cloud yang didirikan oleh beberapa organisasi
yang membutuhkan beberapa infrastruktur dan persyaratan yang sama,
sehingga mereka bisa saling berbagi sumber daya dan memanfaatkan
15

keuntungan dari cloud computing, karena biaya dari cloud computing ini
ditanggung oleh beberapa pihak bukan public maka opsi ini akan lebih mahal
dibandingkan dengan opsi public, tetapi opsi ini akan membuat privasi data
lebih baik.

2.2.6 Arsitektur Cloud Computing


NIST (National Institute of Standars and Technology) (2015),
mendefinisikan ada lima komponen utama dalam arsitektur Cloud Computing,
yaitu:
a. Cloud Consumer
Adalah orang dari suatu organisasi yang memelihara hubungan bisnis, dan
menggunakan layanan dari cloud providers.

b. Cloud Auditor
Adalah pihak yang dapat melakukan penilaian independen terhadap
layanan cloud, operasi sistem informasi, kinerja, dan keamanan implementasi
cloud.

c. Cloud Provider
Adalah orang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat
layanan tersedia untuk konsumen cloud.

d. Cloud Broker
Adalah suatu entitas yang mengelola penggunaan, kinerja, dan pengiriman
layanan cloud, dan menegosiasikan hubungan antara penyedia cloud dan
konsumen cloud.

e. Cloud Carrier
Adalah pihak ketiga yang menyediakan konektivitas dan transportasi
layanan cloud dari penyedia cloud ke konsumen cloud.
16

2.2.7 Teknologi Virtualisasi


Teknologi virtualisasi adalah sebuah teknik atau cara untuk membuat
sesuatu dalam bentuk virtualisasi, tidak seperti kenyataan yang ada. Virtualisasi
juga digunakan untuk mengemulasikan perangkat fisik komputer, dengan
membuatnya seolah-olah perangkat tersebut tidak ada (disembunyikan) atau
bahkan menciptakan perangkat yang tidak ada menjadi ada (Afriandi, 2012).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), virtual berarti (secara)
nyata, sedangkan akhiran -isasi menyatakan makna melakukan proses, usaha, atau
kegiatan. Berarti virtualisasi adalah proses menyatakan atau membuat suatu
menjadi nyata. Sedangkan dalam ilmu komputer, virtualisasi bisa diartikan
sebagai pembuatan suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik,
misalnya sumber daya jaringan, sistem operasi dan perangkat penyimpanan data
(Hidayanti R, 2007).

Gambar 2.1 Teknologi Virtualisasi (Vardha Mantechnology, 2018).

Rasian, dkk (2009) mendefinisikan bahwa ada tiga pendekatan dalam


virtualisasi server, yaitu:
a. Full Virtualization
Full Virtualisasi adalah kondisi dimana seolah-olah membuat komputer
lain didalam komputer kita sendiri. Dengan menginstall sistem operasi linux
dalam windows begitu juga sebaliknya.
17

b. Partial Virtualization
Virtualisasi parsial adalah bentuk virtualisasi pada sebagian dari perangkat
keras. Perangkat lunak virtualisasi parsial akan mengemulasikan seolah-olah
komputer kita memiliki alat tersebut.

c. Hardware Assisted Virtualization


Hardware Assisted Virtualization yaitu virtualisasi yang didukung oleh
hardware, jadi didalamnya ada semacam hardware khusus yang berguna untuk
meningkatkan performa proses virtualisasi. Pada Hardware Assisted
Virtualization mempunyai overhead yang banyak, agar skalabilitas guest OS
tidak terlalu turun, maka dibantu dengan hardware.

2.2.8 Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing


A. Ashari dan H. Setiawan (2009) mendefinisikan bahwa di dalam cloud
computing terdapat kelebihan dan kekurangan, yaitu:
a. Kelebihan Cloud Computing
1. Dapat menghemat biaya untuk pembelian sumber daya.
2. Bisa menghemat waktu dan perusahaan dapat langsung fokus ke profit dan
dapat berkembang dengan cepat.
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem
pribadi/perusahaan yang terhubung dalam satu cloud dapat diatur dan
dimonitor dengan mudah.
4. Menjadikan kolaborasi yang ramping dan terpercaya.
5. Mengehemat biaya operasional pada saat akan meng-upgrade sistem informasi
yang dibangun

b. Kekurangan Cloud Computing


1. Jaringan menjadi hal yang sangat penting dalam cloud computing¸diperlukan
bandwith yang memadai dan stabil agar cloud computing dapat berjalan dengan
baik.
18

2. Perusahaan yang menyewa jasa cloud computing tidak punya hak akses
langsung ke sumber daya. Jadi semua tergantung dari kondisi penyedia
layanan.
3. Jika server penyedia layanan mengalami gangguan atau rusak dan memiliki
pelayanan backup yang buruk, perusahaan atau pelanggan akan mengalami
kerugian.

2.2.9 Virtualbox
Oracle VM Virtualbox adalah perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk membuat suatu virtualisasi yang digunakan untuk mengeksekusi sistem
operasi tambahan di dalam sistem operasi utama. Fungsi ini sangat penting jika
ingin melakukan suatu uji coba dan simulasi instalasi suatu sistem tapa harus
kehilangan sistem operasi utama yang ada. Virtualbox sendiri mempunyai fitur
yang cukup lengkap sebagai salah satu aplikasi yang berbasis open source,
diantaranya stabil dan mudah saat digunakan oleh berbagai kalangan (L. Safitri,
2016).

2.2.10 NAS (Network Attached Storage)


NAS adalah sebuah server dengan sistem operasi yang khusus untuk
melayani kebutuhan berkas data. NAS berbeda dengan server pada umumnya,
perbedaanya yaitu NAS hanya digunakan untuk data storage atau penyimpanan
data. NAS pertama kali diperkenalkan oleh Sun Microsystem yang
mengembangkan sistem operasi Unix yang digunakan sebagai file server dengan
menggunakan NFS (Network File System) dan telah diimplementasikan dengan
berbagai versi untuk mengakomodasi kebutuhan layanan data di platform
Unix/Linux CIFS (Common Internet File System) merupakan layanan file system
yang dulunya disebut SMB (Server Message Block) yang juga telah
dikembangkan oleh perusahaan ini untuk mengakomodasi kebutuhan data di
platform Windows.
Untuk dapat mengakses data pada server, NAS mendukung berbagai akses
dan mengizinkan host dengan berbagai platform dan menggunakan data di server.
NAS pada umumnya memiliki satu atau lebih hard disk dan hard disk tersebut
19

dikombinasikan untuk membuat sebuah storage yang digunakan untuk


redundancy. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesalahan pada storage, jika disk
gagal, maka sistem akan terus bekerja dan data tidak akan hilang.

Gambar 2.2 NAS Architecture (NAS, 2018).

NAS memiliki beberapa kelebihan dari pada tradisional file server, yaitu:
a. NAS memiliki keamanan yang lebih baik sebagai server dengan dedicated
operating system untuk menyediakan sebuah data, tidak ada layanan lain yang
bekerja seperti mail server, DNS server, DHCPserver.

b. NAS dibuat untuk menangani high availability, hal ini ditunjukan dengan
adanya mekanisme redundant pada media penyimpanan dan mengizinkan
hardware mengalami gangguan tanpa menghilangkan data berharga.

c. NAS mudah digunakan dan dikelola, karena menyediakan interface yang bisa
diakses melalui web dan mendukung remote access sehingga dapat diakses
dimanapun dan kapanpun selama masih dalam satu jaringan.

NAS dapat bekerja dalam lingkungan jaringan yang heterogen. Karena hal
tesebutlah NAS sangat lower cost atau sangat hemat biaya dibanding dengan
tradisional server selama untuk perluasan (Afrianto, dkk, 2017).
20

2.2.11 NAS4FREE
NAS4FREE atau XigmaNAS adalah perangkat lunak yang terhubung di
jaringan dengan interface web. XigmaNAS adalah perangkat lunak gratis yang
berlisensi BSD. XigmaNAS merupakan kelanjutan dari FreeNAS yang
dikembangkan oleh Daisuke Aoyama dan Michael Zoon antara tahun 2005 dan
akhir tahun 2011. NAS4FREE mempertahankan arsitektur monowall / PHP yang
digunakan oleh FreeNAS asli (NAS4FREE, 2019).

Gambar 2.3 NAS4FREE (NAS4FREE, 2019).

2.2.12 SAN (Storage Area Network)


SAN (Storage Area Network) adalah sebuah penyimpanan yang berada di
jaringan khusus seperti DAS, I/O meminta perangkat akses secara langsung. Saat
ini, sebagian besar SAN menggunakan media Fibre Channel, menyediakan
koneksi any-to-any untuk prosesor dan penyimpanan pada jaringan tersebut.
Beberapa manfaat utama termasuk dukungan untuk media Fibre Channel
berkecepatan tinggi yang dioptimalkan untuk lalu lintas penyimpanan, mengelola
beberapa perangkat disk dan tape sebagai kumpulan bersama dengan satu titik
kontrol, fasilitas cadangan khusus yang dapat mengurangi penggunaan server dan
LAN dan dukungan industri yang luas. Jadi SAN adalah jaringan khusus untuk
perangkat penyimpanan dan prosesor yang mengakses perangkat tersebut. SAN
saat ini pada umumnya dibangun menggunakan teknologi Fibre Channel, tetapi
konsep SAN tidak tergantung pada jenis jaringan yang mendasarinya. Permintaan
I/O untuk penyimpanan disk pada SAN disebut "blok I/O" karena, seperti halnya
untuk disk yang terhubung langsung, perintah I/O read and write mengidentifikasi
perangkat tertentu (drive disk atau tape drive) dan dalam kasus disk, lokasi blok
(sektor) tertentu pada disk (Bohar, S., 2017).
21

Gambar 2.4 SAN (Bohar, S., 2017).

Keuntungan yang didapat dari SAN adalah sebagai berikut:


a. Akses jarak yang lebih panjang antara prosesor dan penyimpanan, ketersediaan
lebih tinggi, peningkatan kinerja karena lalu lintas I/O diturunkan dari LAN ke
jaringan khusus. SAN menggunakan Fibre Channel yang umumnya lebih cepat
dari kebanyakan media LAN. Di SAN, pada umumnya prosesor dapat
dihubungkan ke perangkat penyimpanan yang sama dibandingkan dengan
fasilitas pemasangan perangkat bawaan yang khas.

b. Konsolidasi, yaitu mendukung pembagian kapasitas dengan penggantian


beberapa perangkat penyimpanan independen dengan lebih sedikit perangkat
yang disebut juga sebagai disk dan tape pooling. SAN memberikan skalabilitas
tertinggi, karena perangkat lunak dapat memungkinkan beberapa perangkat
SAN muncul sebagai satu kumpulan penyimpanan yang dapat diakses oleh
semua prosesor di SAN. Penyimpanan pada SAN dapat dikelola dari satu titik
kontrol.

c. Perlindungan dan pencadangan di atas SAN daripada LAN (yang lebih


lambat), dan pencadangan bebas server dapat mengizinkan penyimpanan disk
“own write” langsung ke tape tanpa overhead prosesor.
22

d. Berbagi data, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, SAN menawarkan


manfaat berbagi data seperti mengurangi jumlah salinan file, meningkatkan
aksesibilitas ke data saat ini dan mengurangi kebutuhan untuk mentransfer
salinan data antara server melalui jaringan (Bohar, S., 2017).

2.2.13 OwnCloud
OwnCloud merupakan salah satu platform dari teknologi cloud computing
yang tidak berbayar dan mudah dalam pengembangan sistemnya (open source).
ownCloud memiliki beberapa fitur, antara lain file sharing, sinkronisasi data, dan
kemudahan dalam mengakses layanan (Choudari, 2016).

2.2.14 PuTTY
PuTTY adalah sebuah program open source yang dapat digunakan untuk
melakukan protokol jaringan SSH, telnet atau Rlogin. Aplikasi ini merupakan
aplikasi portable sehingga tidak perlu lagi diinstall. Protokol ini dapat
menjalankan sesi remote pada sebuah komputer melalui LAN, maupun melalui
internet (Andi, 2010).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Putty untuk mengakses server
secara remote.

Gambar 2.5 Logo PuTTY (PuTTY, 2019).


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Tahapan yang peneliti lakukan pada bab ini dimulai dengan melakukan
studi pustaka, metode pengumpulan data, alat dan bahan, prosedur penelitian,
perancangan sistem dan perancangan pengujian.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian kali ini peneliti melakukan pendekatan library research atau
penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari berbagai pendapat para
ahli dari jurnal ilmiah dan dari buku-buku yang berhubungan dengan materi
penelitian.

3.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Alat
Spesifikasi perangkat keras yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi
dua, yang pertama perangkat keras untuk server dan yang kedua perangkat keras
untuk client, spesifikasi perangkat keras dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras Client dan Server

Server Spesifikasi
Prosessor AMD Dual Core A9-9420
1 Buah Laptop Asus Memory 4 GB
HDD 500 GB
Client Spesifikasi
Prosessor Core i3
1 Buah Lapotp HP 14-do12tu Memory 2 GB
HDD 2 GB

1 Buah Smartphone Samsung J1 Ace Sistem Operasi Android Kitkat


Memory 768 MB

23
24

b. Bahan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa perangkat lunak, adapun
perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung peneliti pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Nama Perangkat Lunak Fungsi


Sebagai Sistem Operasi Server NAS
NAS4FREE-x64-LiveCD-11.1
(Network Attached Storage)
Sebagai Platform SAN (Storage Area
OwnCloud 7.0.15.
Network)
Virtualbox Sebagai Virtual Machine

PuTTY Sebagai akses remote server

3.4 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Perancangan Sistem
Pada tahap ini, peneliti akan merancang sebuah sistem NAS (Network
Attached Storage) berbasis Cloud sebagai layanan Infrastructure as a
Service (IaaS) dengan menggunakan sistem operasi Open Source
NAS4FREE dan menggunakan platform ownCloud.

b. Pembuatan Sistem
Pada tahap ini peneliti akan membuat sistem yang telah dirancang
sebelumnya, peneliti akan melakukan installasi dan konfigurasi sistem
operasi untuk NAS (Network Attached Storage) yang pada penelitian ini
peneliti menggunakan sistem operasi berbasis open source NAS4FREE,
dan dilanjutkan dengan menginstall platform ownCloud di NAS4FREE
menggunakan PuTTY.
25

c. Pengujian Sistem
Pada tahap ini, peneliti akan menguji sistem yang telah dibangun tadi,
parameter pengujian meliputi:
 Pengujian kinerja dari cloud storage yaitu dengan melakukan uji
kecepatan akses client melalui perangkat berbasis smartphone dan
berbasis desktop.
 Performance Netwwork Attached Storage dalam hal ini
menggunakan NAS4FREE sebagai server virtual, hal yang diuji
meliputi, pengujian kinerja file classification, pengujian CPU usage,
pengujian memory usage, dan pengujian delay/latency.
 Mengetahui performance ownCloud sebagai Storage Area Network
dengan menguji beberapa parameter yaitu, uji manajemen pengguna
dan uji manajemen berkas.

3.5 Perancangan Sistem


Blok diagram perancangan dan Analisis NAS (Network Attached Storage)
berbasis Cloud sebagai layanan Infrastructure as a Service (IaaS) menggunakan
Open Source NAS4FREE dan ownCloud dapat dilihat pada gambar 3.1
26

Gambar 3.1 Diagram Alir Perancangan Sistem


27

Dibawah ini akan dijelaskan alur proses perancangan sistem seperti yang terlihat
pada gambar 3.1.

1. Melakukan penginstallan NAS4FREE secara virtual menggunakan aplikasi


virtualbox, penginstallan meliputi pembagian hard disk virtual dan pembagian
penggunaan memory virtual.
2. Setelah NAS4FREE berhasil diinstall melalui virtualbox yang berbasis CLI,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi NAS4FREE melalui
web, hal yang dikonfigurasi meliputi pembuatan pool data, ip address, setting
general dll.
3. Setelah prosess konfigurasi selesai, kemudian coba sistem yang telah
dikonfigurasi tadi, apakah fungsi-fungsinya dapat berjalan, jika mengalami
kejanggalan pada sistem, lakukan kembali proses pengkonfigurasian.
4. Kemudian melakukan proses installasi ownCloud melalui PuTTY.
5. Setelah proses install berhasil, lakukan konfigurasi ownCloud dengan cara
melakukan uji akses melalui web.
6. Jika berhasil diakses melalui web, maka langkah selanjutnya adalah mencoba
fungsi-fungsi yang ada di dalam ownCloud, dengan cara login ke ownCloud.
7. Cek apakah ownCloud dapat diakses, jika tidak, maka silahkan lakukan
kembali proses konfigurasi ownCloud melalui PuTTY.
8. Apabila semua sistem dapat dijalankan dengan baik, maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pengujian terhadap sistem dengan menggunakan parameter-
parameter yang telah ditentukan.
9. Jika proses pengujian telah selesai, maka akan didapatkan data-data yang
berguna untuk dijadikan bahan analisis bagi peneliti.
28

3.6 Perancangan Pengujian


Parameter rancangan pengujian yang akan diuji pada penelitian ini adalah:
a. Pengujian kinerja dari cloud storage yaitu dengan melakukan uji
kecepatan akses client melalui perangkat berbasis smartphone dan
berbasis desktop. Pengujian dilakukan dengan melakukan akses melalui
2 buah PC dan 2 buah smartphone.

b. Performance Network Attached Storage dalam hal ini menggunakan


NAS4FREE sebagai server virtual, hal yang diuji meliputi:
 Pengujian kinerja file classification,
Pengujian file classification dilakukan untuk mengukur kemampuan
sistem operasi dalam penggolongan file berdasarkan ekstensi file.
Pengujian dilakukan dengan menempatkan 50 file dengan ekstensi
yang berbeda-beda, ekstensi tersebut adalah, exe, jpg, mp3 dan mp4.

 Pengujian CPU usage


Pengujian CPU usage dilakukan dengan cara melakukan copy file dari
client ke server. Pengujian dilakukan dengan mengcopy file dengan
ekstensi file exe, jpg, mp3 dan mp4.

 Pengujian Memory usage


Sama halnya dengan pengujian CPU usage, pengujian Memory usage
juga dilakukan dengan cara melakukan copy file dari client ke server.
Pengujian dilakukan dengan mengcopy file dengan ekstensi file exe,
jpg, mp3 dan mp4.

 Pengujian Delay/Latency.
Pengujian delay/latency dilakukan dengan mengirim sebuah paket
antar sesama client, dan yang akan dilihat adalah berapa lama sebuah
paket atau data akan sampai ke client.
29

c. Mengetahui performance ownCloud sebagai Storage Area Network


dengan menguji beberapa parameter yaitu:
 Uji manajemen pengguna
Pengujian manajemen pengguna merupakan pengujian fungsi-fungsi
yang ada ownCloud. Peneliti akan melakukan uji membuat pengguna,
pengujian menghapus pengguna, pengujian membuat grup dan
pengujian menghapus grup.

 Uji manajemen berkas


Pengujian manajemen berkas merupakan pengujian fungsi-fungsi
ownCloud dalam mengelola suatu berkas, dalam pengujian ini,
peneliti akan melakukan uji upload file, download file, delete file dan
sharing file.

3.7. Jadwal Penelitian


Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Virtual Server


Perancangan virtual server yang akan digunakan sebagai server NAS virtual
dilakukan dengan menggunakan sistem operasi berbasis open source yaitu
NAS4FREE yang akan diinstall di sebuah mesin virtual, yaitu Virtualbox. Jenis
layanan yang digunakan adalah Infrastructure as a Service (IaaS) merupakan
sebuah layanan komputasi awan yang memproses, meyimpan, berjaringan dan
sumber komputasi penting lainnya dimana pelanggan dapat menyebarkan dan
menjalankan perangkat lunak secara bebas, yang mencakup sistem operasi
aplikasi. Pada server akan dipasang sebuah platform cloud storage yang bernama
Owncloud, yaitu sebuah aplikasi yang berbasis opensource, yang berarti aplikasi
tersebut bebas untuk dikembangkan oleh pihak pengembang. 

5.2 Installasi dan Konfigurasi Virtual Server NAS4FREE di Virtualbox


Installasi NAS4FREE melalui virtualbox dilakukan secara CLI (Command
Line Interface) yang mana penginstallan dilakukan dengan memberikan perintah
ke terminal. Berikut ini adalah langkah-langkah penginstallan NAS4FREE:

a. Tahap awal penginstallan diawali dengan membuat sebuah mesin baru, yaitu
dengan cara membuka tab baru pada Virtuabox, setelah tab pembuatan mesin
baru muncul, kemudia isi nama mesin virtual yang akan kita buat, pilih
dimana lokasi folder yang akan kita simpan, kemudian isi tipe dan vesi dari
sistem operasi virtual machine yang akan kita buat seperti yang ditunjukkan
pada gambar 4.1 dibawah ini.

30
31

Gambar 4.1. Proses Pembuatan Virtual Machine Baru

b. Tahap kedua yaitu berhubungan dengan media penyimpanan, pada tahap ini
peneliti membuat media penyimpanan RAM dan membuat Hardisk virtual
yang nantinya akan di gunakan pada mesin virtual, prosesnya dapat dilihat
pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Proses Pembuatan Media Penyimpanan Virtual


32

c. Tahap ketiga yaitu memasukan cd dari sistem operasi NAS4FREE yang akan
diinstall nantinya, proses penambahan cd sistem operasi dapat dilihat pada
gambar 4.3.

Gambar 4.3. Proses Penambahan CD Sistem Informasi

d. Tahap ke empat yaitu mulai melakukan penginstallan dan melakukan


konfigurasi pada NAS4FREE seperti memilih hardisk virtual yang akan
diinstall NAS4FREE, konfigurasi ip address dan DNS, prosesnya dapat dilihat
pada gambar 4.4.

Gambar 4.4. Proses Install dan Konfigurasi NAS4FREE


33

d. Tahap kelima yaitu melakukan pengaksesan NAS4FREE yang telah diinstall


tadi melalui web, dengan cara memasukan ip address yang telah kita
konfigurasi sebelumnya, setelah masuk ke halaman web NAS4FREE,
kemudian isi username dan password untuk dapat login ke dashboard.

Gambar 4.5. Tampilan Web GUI NAS4FREE


e. Pada tahap keenam, disini kita melakukan konfigurasi server virtual itu
sendiri, hal yang harus dikonfigurasi pertama kali adalah mengatur waktu,
membuat pool data, membuat virtual device yang nantinya akan diinstall
Owncloud didalamnya. Prosesnya dapat dilihat pada gambar 4.6, 4.7 dan 4.8.
Gamba4 4.6. Proses Pengaturan Waktu Pada Server Virtual
34

Gambar 4.7. Proses Pembuatan Pool Data

Gambar 4.8. Proses Pembuatan Virual Device

5.3 Penginstallan Owncloud


Sebelum melakukan installasi Owncloud, pastikan kita telah mendownload
Owncloud dalam format .tar, proses penginstallan Owncloud sendiri dilakukan
melalui PuttY. Berikut adalah langkah-langkah dalam penginstallan Owncloud:
a. Tahap awal penginstallan Owncloud yaitu, pastikan kita memiliki aplikasi
Owncloud, kalua belum ada silahkan download melalui website resmi
Owncloud di https://owncloud.org.

Gambar 4.9. Aplikasi Owncloud yang sudah didownload


35

b. Setelah mendownload aplikasi Owncloud, hal yang perlu diperhatikan sebelum


melakukan penginstallan yaitu, masuk kembali ke server virtual NAS4FREE
melalui web GUI, kemudian masuk ke tab Service, pilih SSH. Jangan lupa
aktifkan port SSH dengan mencentang dan mengisi port yang akan digunakan,
dalam kasus ini kita menggunakan port 22 agar dapat melakukan akses server
melalui PuttY. Proses pengaturannya dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10. Proses Pengaktifan Port SSH

c. Setelah mengaktifkan port SSH, kemudian buka PuttY. Isi IP Address Server
yang telah di setting tadi, pada penelitian kali ini peneliti menggunakan IP
Address 192.168.56.117.

Gambar 4.11. Proses Pengaksesan Virtual Server melalui PuTTy


36

d. Jika berhasil masuk, maka tampilan PuTTy akan seperti gambar 4.12. Login ke
Server Virtual dengan memasukan username: root dan password yang sama
untuk mengakses Server Virtual secara web GUI.

Gambar 4.12. Proses Login ke Server Virtual

e. Setelah masuk, langkah selanjutnya masuk ke proses penginstallan Owncloud,


penginstallan diawali dengan masuk ke direktori yang telah dibuat tadi, yaitu
direktori www, kita lihat ada atau tidaknya file Owncloud pada direktori
tersebut, jika ada kemudian ekstrak file Owncloud tersebut dengan perintah tar
-xjf (masukan file yang akan diinstall) dan tunggu beberapa saat, karena
penginstallan membutuhkan waktu sekitar 1 menit.

Gambar 4.13. Proses Penginstallan

f. Setelah proses installasi selesai, kemudian lanjut ke proses membuat direktori


baru dan hak akses pada pool data www:www /mnt/pool01/www/owncloud.

Gambar 4.14. Proses Pembuatan Direktori Pada File Owncloud


37

g. Sebelum mengakses Owncloud, langkah selanjutnya adalah mengatur


webserver pada Virtual Server NAS4FREE agar owncloud yang telah diinstall
tadi dapat diakses melalui web, dengan cara masuk kembali ke NAS4FREE,
kemudian pilih tab Service, pilih webserver, pilih protokol HTTP dan isi port
8080. Isi Document root ke mnt/pool01/www agar saat pengaksesan Owncloud
otomatis mengarah ke document www, dan untuk upload directory nya isi
mnt/pool1/www/owncloud/tmp. Jangan lupa untuk mencentang kolom enable
pada pojok kanan atas untuk mengaktifkan webserver.

Gambar 4.15. Proses Pengaktifan Webserver

h. Cara pengaksesan Owncloud yaitu dengan cara membuka web browser,


kemudian ketik pada kolom pencarian, format pengaksesannya yaitu ip
address:port/owncloud pada penelitian kali ini peneliti menggunakan
pengaksesan sebagai berikut: 192.168.56.116:800/owncloud. Setelah berhasil,
maka berikut tampilan awal dari owncloud.

Gambar 4.16. Tampilan Awal Owncloud dan Cara Pengaksesannya


38

i. Untuk dapat masuk ke Owncloud, kita akan diarahkan untuk membuat akun
sebagai admin, untuk membuat akun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan
kita, namun pada penelitian kali ini peneliti akan membuat akun admin yaitu
dengan format username: loc, password:111.

Gambar 4.17. Tampilan Login dari Owncloud

j. Setelah berhasil login, berikut adalah tampilan dashboard dari Owncloud.

Gambar 4.18. Tampilan Dashboard Owncloud

5.4 Pengujian Sistem


Pada tahapan pengujian sistem peneliti akan melakukan pengujian dengan
beberapa parameter yaitu: 1. Pengujian kinerja dari cloud storage dengan
melakukan uji kecepatan akses client melalui perangkat berbasis smartphone dan
laptop. 2. Pengujian performance NAS dalam hal ini menggunakan NAS4FREE
sebagai server virtual, hal yang akan diuji meliputi pengujian kinerja file
classification, pengujian CPU usage, pengujian memory usage dan pengujian
39

delay/latency. 3. Pengujian performance dari platform Owncloud sebagai SAN


dengan menguji beberapa parameter yaitu, uji manajemen pengguna dan uji
manajemen berkas.

4.4.1 Pengujian Kinerja Dari Cloud Storage


Pengujian kinerja dari cloud storage adalah suatu metode pengujian dimana
pada pengujian ini peneliti akan melakukan uji akses dari 2 perangkat berbeda
yaitu perangkat yang berbasis smartphone dan laptop. Pengujian ini berfokus
pada sisi pengaksesan, apakah system dari cloud storage yang telah dibangun
dapat diakses atau tidaknya.

4.4.2 Pengujian Performance NAS


Pengujian performance NAS adalah suatu metode pengujian dimana
pengujian ini dilakukan untuk menguji kekuatan dari server virtual yang telah
dibangun.
a. Pengujian Kinerja File Classification
Pengujian ini berfokus pada kemampuan Sistem Operasi dalam penggolongan
file berdasarkan ekstensi file. Pengujian dilakukan dengan menempatkan 50 file
yang berbeda-beda, ekstensi tersebut adalah: exe, jpg, mp3 dan mp4.

b. Pengujian CPU Usage


Pengujian CPU Usage dilakukan dengan cara mengcopy file dari client ke
server. Pengujian dilakukan dengan menempatkan 50 file yang berbeda-beda,
ekstensi tersebut adalah: exe, jpg, mp3 dan mp4. Pengujian ini berfokus untuk
menguji berapakah penggunaan CPU pada saat melakukan copy file.

c. Pengujian Memory Usage


Sama halnya dengan pengujian CPU Usage, pengujian memory usage juga
dilakukan dengan cara mengcopy file dari client ke server. Pengujian dilakukan
dengan menempatkan 50 file yang berbeda-beda, ekstensi tersebut adalah: exe,
jpg, mp3 dan mp4. Pengujian ini berfokus untuk menguji berapakah penggunaan
Memory pada saat melakukan copy file.
40

d. Pengujian Delay/Latency
Pengujian delay/latency dilakukan dengan mengirim sebuah paket antar sesame
client, fokus pada pengujian ini adalah untuk melihat berapa lama sebuah paket
atau data akan sampai ke client.

4.4.3 Pengujian Platform Owncloud


Pengujian platform Owncloud adalah suatu metode pengujian dimana
pengujian ini dilakukan untuk menguji dari segi fungsionalitas dari sebuah
aplikasi perangkat lunak.
a. Pengujian Manajemen Pengguna
Pengujian manajemen pengguna merupakan pengujian fungsi-fungsi yang ada
pada Owncloud. Pengujian ini berfokus pada pengujian membuat pengguna,
menghapus pengguna, membuat grup dan menghapus grup.

b. Pengujian Manajemen Berkas


Pengujian manajemen berkas merupakan pengujian fungsi-fungsi yang ada
pada owncloud. Pengujian ini berfokus pada mengelola suatu berkas yaitu
melakukan uji upload file, download file, delete file dan sharing file.

5.5 Analisis Data


41

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Perancangan virtual server yang akan digunakan sebagai server NAS virtual
dilakukan dengan menggunakan sistem operasi berbasis open source yaitu
NAS4FREE yang akan diinstall di sebuah mesin virtual, yaitu Virtualbox. Jenis
layanan yang digunakan adalah Infrastructure as a Service (IaaS) merupakan
sebuah layanan komputasi awan yang memproses, meyimpan, berjaringan dan
sumber komputasi penting lainnya dimana pelanggan dapat menyebarkan dan
menjalankan perangkat lunak secara bebas, yang mencakup sistem operasi
aplikasi. Pada server akan dipasang sebuah platform cloud storage yang bernama
Owncloud, yaitu sebuah aplikasi yang berbasis opensource, yang berarti aplikasi
tersebut bebas untuk dikembangkan oleh pihak pengembang. 

5.2 Saran
Installasi NAS4FREE melalui virtualbox dilakukan secara CLI (Command
Line Interface) yang mana penginstallan dilakukan dengan memberikan perintah
ke terminal. Berikut ini adalah langkah-langkah penginstallan NAS4FREE:
42

DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, M. F., Rochim, A. F., & Widianto, E. D. (2016). Rancang Bangun


Layanan Cloud Computing Berbasis IaaS Menggunakan Virtualbox. Jurnal
Teknologi Dan Sistem Komputer, 3(1), 87–94.
https://doi.org/10.14710/JTSISKOM.3.1.2015.87-94.

Afriandi, Arief. (2012). Perancangan Implementasi dan Analisis Kinerja


Virtualisasi Server Menggunakan Proxmox, VMware ESX dan Openstack.
Jurnal Teknologi, Vol.5, No.2. 182-191.

Afrianto, I., Ahmad P. H. S., & Sufa’atin. (2017). Pemanfaatan Network Attached
Storage (NAS) Sebagai Solusi Jaringan Small Office Home Office
(SOHO). Jurnal SENASKI (ISBN:978-602-60250-1-2).

Andi, P. (2010). Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif.


Yogyakarta: DIVA Press.

Anggeriana, H. (2011). Pengembangan Elemen Cloud Computing dalam Sistem


Teknologi Informasi. Jurnal of Information System and Technology.
Jakarta-Indonesia.

Ar-Razy, I., Kridalukmana, R., & Widianto, E. D. (2016). Implementasi Cloud


Storage Menggunakan OwnCloud yang High-Availability. Jurnal Teknologi
Dan Sistem Komputer, 4(2), 209.
https://doi.org/10.14710/jtsiskom.4.2.2016.209-214.

Armbrust, M., A. Fox, R. Griffith, A.D. Joseph, R. Katz & A. Konwinski. (2009).
Above the Cloud: A Beekeley View od Cloud Computing. UC Berkeley
Reliable Adaptive Distributed Systems Laboratory, pp. 10-12.

Arsa, W., & Mustofa, K. (2014). Perancangan dan analisis kinerja Private Cloud
Computing dengan Layanan IAAS. Ilmu Komputer Dan Elektronika, 4, 225–
237.

Ashari, A., & Setiawan, H. (2009). Cloud Computing : Solusi ICT. Sistem
Informasi, 29(6), 1–5. https://doi.org/10.16192/j.cnki.1003-
2053.2018.02.014.

Bohar, S. (2017). a Survey on Network Storage Technology of Direct Attached


Storage , Storage Area Network ,. International Journal of Computer
43

Engineering and Applications, XI(Xii), 192–198.

Budiyanto, Alex. (2012). Pengantar Cloud Computing. Yogyakarta: Komunitas


Cloud Computing Indonesia.

Choudari, S.S, Chandre, P.R. (2016). Study of Owncloud Replication of Mobile


Information on Owncloud. Journal of Android and IOS Application and
Testing, Vol.1, No.1. pp 2-3.

Defni & Prabowo, C. (2013). Perancangan dan Implemntasi Data Loss Prevention
System dengan Menggunakan Network Attached Storage. Jurnal
TEKNOIF. 1(2):45-60.

Hidayati, R. (2007). Konsep Virtualisasi. 1–6.

Ibrahim, M., & Kusnawi, K. (2013). Analisis Dan Implementasi Owncloud


Sebagai Media Penyimpanan Pada Yayasan Salman Al – Farisi Yogyakarta.
Data Manajemen Dan Teknologi Informasi (DASI), 14(3), 32.

Indrawata Wardhana, S. A. (2017). Perancangan dan Penerapan Arsitektur Cloud


Storage Pada Iain STS Jambi. Manajemen Sistem Informasi, 2(1), 244–259.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.11591/jurnalmsi.v12i4.xxxx.

Martanto, M. (2019). Peningkatan Layanan Instansi Pendidikan Menggunakan


Backup Data Dalam Upaya Mempermudah Akses Informasi. Jurnal Ilmiah
Informatika, 7(01), 31. https://doi.org/10.33884/jif.v7i01.916.

Miftahul, J., Baby, L., Basyah & Rizki, A. R. (2015). Rancang Bangun Network
Attached Storage (NAS) Pada Raspberry Pi Untuk Penyimpanan Data
Terpusat Beerbasis WLAN. Jurnal Ilmiah FIFO, VoL. 7, No.2, November
2015 (e-ISSN 2502-8332. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Gunadarma.

NAS4FREE Team. (2019). NAS4FREE Setup and User Guide.

NIST (National Intitute of Standars and Technology) Cloud Computing. (2015).


A NIST Perspective and Beyond. Arlington VA.

NIST (National Intitute of Standars and Technology). (2011). Definition of Cloud


Computing. NIST Special Publication 800-145.

Prasetyo, A., Informatika, T., & Muhammadiyah, U. (2015). Infrastructure As


44

Service Dengan Kendali. 2(1), 27–35.

Rasian, Rio, Petrus, M. (2009). Perbandingan Kinerja Pendekatan Virtualisasi.


Journal of Information System, VoL.5, Issues 2 october 2009. Universitas
Indonesia, Jakarta.

Santoso, K. I., & Muin, M. A. (2016). Implementasi Network Attached Storage


(NAS) Menggunakan NAS4Free untuk Media Backup File. Scientific
Journal of Informatics, 2(2), 123. https://doi.org/10.15294/sji.v2i2.5078.

Setiawan, A., & Muhammad, L. (2015). Pembuatan Media Cloud Storage dengan
OwnCloud sebagai File Manajemen di JTIK. Multinetics, 1(2), 1.
https://doi.org/10.32722/vol1.no2.2015.pp1-5.

Sudetlin, S., Natasha, N. D., & Darusalam, U. (2018). Pemanfaatan Private Cloud
Storage Berbasis Infrastructure As A Service (IAAS). JOINTECS (Journal of
Information Technology and Computer Science), 3(1).
https://doi.org/10.31328/jointecs.v3i1.497.

Sofana, I. (2012). Cloud Computing Teori dan Praktek (OpenNebula, VMware


dan Amazone AWS). Penerbit: Informatika, Bandung.

Safitri, L. (2016). Analisis Jaringan Komputer menggunakan Teknologi


Virtualisasi. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.

Tajuddin, A., Jusak & Teguh, S. (2014). Analisis Perbandingan Kinerja


FREENAS dan NAS4FREE Sebagai Sistem Operasi Jaringan Network
Attached Storage (NAS) pada Local Area Network (LAN). JISIKA, VoL.3,
No.1(ISSN: 2338-137X).
LAMPIRAN

45

Anda mungkin juga menyukai