Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN HASIL PRATIKUM

ENVIRONMENT FOR VISUALIZING (ENVI)

DISUSUN OLEH:

VICHRIS FOLANDINO LEDOH 1724027

FULGENTIUS ANDHIKA NADAT 1724045

AMALA IFTITAH JAYA 1724055

ALISYA FAHZA NUR RAHMAH 1724075

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
TAHUN 2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 2

KATA PEGANTAR.............................................................................................................................. 3

BAB I ...................................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................ 4


1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................ 4
1.3 MAKSUD ,TUJUAN DAN MANFAAT ............................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6

2.1 PENGERTIAN ENVI ............................................................................................................. 6


2.2 KEUNTUNGAN DARI PENGGUNAAN SOFTWARE ENVI ............................................ 6
2.3 PENGOLAHAN CITRA ........................................................................................................ 7
2.4 PEMETAAN PADA ENVI .................................................................................................... 7
2.5 FUNGSI-FUNGSI PADA MENU ENVI : ............................................................................. 7
2.6 LANGKAH LANGKAH UNTUK MENGGUNAKAN ENVI ............................................ 10
2.7 PENJELASAN DARI LANGKAH LANGKAH PENGGUNAAN ENVI .......................... 34
BAB III ................................................................................................................................................... 41

HASIL DIGITASI ..................................................................................................................................... 41

BAB IV ................................................................................................................................................. 42

PENUTUP............................................................................................................................................ 42

5.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 42


5.2 SARAN ................................................................................................................................. 42

2
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Berkat Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan “Laporan Hasil Praktik Pengggunaan ENVI” yang merupakan
tugas dalam mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi., Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional Malang. Laporan ini berisi
tentang hasil praktik kami yang telah kami lakukan.

Dengan Selesainya tugas laporan ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang telah
memberikan masukan kepada Tim penyusun.Untuk itu Tim penyusun mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Annisa Hammidah Imaduddina, S.T., MSC.sebagai Dosen Pengajar Mata
Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Dalam penyusunan laporan Hasil Praktiku ini kami sudah berusaha semampu kami
untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya, akan tetapi kami sadar masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kelancaran studi kami selanjutnya. Kami berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya dan bagi
mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota.

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Seiring dengan kemajuan teknologi informasi spasial suatu wilayah dapat dilakukan
dengan mudah.Penggunaan data penginderaan jauh dan SIG (sistem informasi geografis)
dalam ekstraksi informasi mengenai keruangan dan kewilayahan dapat digunakan untuk
pengkajian wilayah secara menyeluruh dalam hubungannya dengan sumberdaya
air.Keterbatasan-keterbatasan data permukaan yang memerlukan suatu pengkaitan obyek
dengan mudah, cepat dan akurat dapat dianalisis dengan menggunakan data penginderaan
jauh. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial
berikut atribut-atributnya. Unsur-unsur yang terdapat dipermukaan bumi dapat diuraikan ke
dalam bentuk beberapa layer atau coverage data spasial. Dengan layers ini permukaan bumi
dapat direkonstruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi)
dengan menggunakan data ketinggian berikut layers tematik yang diperlukan (Prahasta,
2001).
Satelit Landsat TM merupakan perbaikan dari generasi Landsat sebelumnya, yaitu
Landsat MSS (Multi Spectral Scanner).Satelit ini sangat baik untuk digunakan dalam studi
vegetasi, karena selain memiliki resolusi spasial yang cukup bagus, juga memiliki saluran
spektral yang lengkap mulai dari saluran sinar tampak sampai saluran inframerah
thermal.Citra Landsat merupakan citra hasil penyiaman permukaan bumi oleh sensor yang
dibawa oleh satelit Landsat.Satelit ini menggunakan informasi penyiaman multispectral, yaitu
suatu informasi yang menggunakan beberapa panjang gelombang (spektral) untuk merekam
bentuk, objek dan fenomena-fenomena yang ada di permukaan bumi. Jika dibandingkan
dengan generasi sebelumnya, citra Landsat TM mempunyai kelebihan baik dari segi resolusi
spasial maupun resolusi spektral, resolusi spasial 30×30 meter dan resolusi spektral sebanyak
7 band. Selain itu kepekaan radiometrik citra Landsat TM dengan laju pengiriman data yang
lebih cepat dan fokus penginderaan informasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Envi ?
2. Apa saja manfaat ENVI ?
3. Bagaimana Pemetaan pada ENVI ?
4. Apa apa saja fungsi pada menu ENVI ?

4
1.3 MAKSUD ,TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1 MAKSUD
Maksud dari praktikum PTIK tentang ENVI adalah sebagai langkah
awal mahasiswa teknik perencanaan wilayah dan kota untuk dapat
mengoperasikan dan mengetahui langkah kerja Environment for Visualizing
Images (ENVI).

1.3.2 TUJUAN
Adapun Tujuan dari Praktikum Pengantar Teknologi Informasi dan
Komunikasi tentang ENVI adalah
1. Mengetahui cara penggunaan ENVI
2. Mengetahui Komponen- komponen dari ENVI
3. Mengetahui fungsi setiap bagian pada ENVI
4. Mengetahui bagaimana cara kalibrasi radiometrik pada citra menggunakan
software ENVI
5. Mengetahui Bagimana melakukan cropping pada citra menggunakan software
ENVI

1.3.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari Praktikum ENVI ini, baik bagi penyusun
maupun pembaca dapat menjadi sarana penambah wawasan pengetahuan
tentang ENVI, dapat mengetahui bagian-bagian dari ENVI serta fungsi dan
keunggulannya, dan dapat mengetahui cara kerja dan cara pengoperasian ENVI
di bidang Perencanaan Wilayah Dan Kota, serta kelebihan dan kekurangannya.

Adapun fungsi ENVI sebagai berikut :

1. Pengolahan Citra
2. Pengolahan data Hiperspektral
3. Pengolahan SAR (citra radar)
4. ENVI menyediakan perlengkapan untuk menghasilkan peta akhir
seperti konversi data ke format vektor, layout peta

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ENVI


ENVI (The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu image processing
system yang revolusioner yang dibuat oleh Research System, Inc (RSI). Dari permulaannya
ENVI dirancang untuk kebutuhan yang banyak dan spesifik untuk mereka yang secara teratur
menggunakan data penginderaan jauh dari satelit dan pesawat terbang.ENVI menyediakan
data visualisasi dan analisis komprehensif yang menyuluruh dan analisis untuk citra dalam
berbagai ukuran dan tipe, semuanya dalam suatu lingkungan yang mudah dioperasikan dan
inovatif untuk digunakan.

2.2 KEUNTUNGAN DARI PENGGUNAAN SOFTWARE ENVI


Satu dari kekuatan ENVI adalah pendekataan yang unik dalam pengolahan
citra, mengkombinasikan teknik file-based dan band-based dengan fungsi yang interaktif. Ketika
file data input dibuka, band (saluran) dari citra disimpan dalam sebuah daftar, dimana semua
saluran bisa diakses oleh semua fungsi system. Jika multiple files dibuka, saluran dalam tipe
data yang terpisah dapat diproses sebagai sebuah grup. ENVI menampilkan saluran tersebut
dalam 8 atau 24 bit.
Grup tampilan ENVI terdiri dari Image window, Zoom window, dan Scroll window,
semuanya bisa diubah ukurannya. ENVI menyediakan penggunanya dengan
banyak kemampuan analisis yang interaktif dan unik, diakses dalam window tersebut.
Kemampuan multiple dynamic overlay ENVI memberikan kemudahan yaitu dapat
membandingkan citra dalam multiple displays. Ekstraksi realtime dan spatial atau spectral
profiling dari multiband dan data hyperspectral memberikan penggunaan cara baru dalam
melihat data dengan dimensi yang tinggi. ENVI juga menyediakan tools interaktif untuk
melihat dan menganalisis data vektor dan atribut Sistem Informasi Geografis (SIG). Kemampuan
standar seperti perentangan kontras dan scatter plots dua dimensi adalah beberapa saja dari
fungsi interaktif yang tersedia untuk pengguna ENVI.
ENVI mempunyai antarmuka visual yang baik serta menggabungkan
secara komprehensif dengan algoritma pemrosesannya. ENVI memasukan semua fungsi dasar
pengolahan citra dalam antarmuka pengguna grafis yang mudah. Beberapa dari fungsi tersebut
antar lain transformasi data, filtering, klasifikasi, registrasi dan koreksi geometri, analisis

6
spektral, dan radar. ENVI tidak membatasi jumlah saluran yang dapat diproses, sehingga data
multispektral atau hiperspektral dapat digunakan.
ENVI dapat digunakan dalam area masalah pengolahan citra pada umumnya seperti input
dari tipe data yang tidak standar, menampilkan dan menganalisis citra berukuran besar, dan
ekstensi untuk kemampuan analisis (ada fungsi plug-in). Perangkat lunak memasukan
perlengkapan untuk pengolahan citra dalam berbagai disiplin, dan mempunyai fleksibilitas
untuk mengijinkan implementasi strategi analisis yang berbeda dari biasanya.

2.3 PENGOLAHAN CITRA


Kegunaan umum fungsi pengolahan citra termasuk transformasi data seperti
transformasi principal component, band ratio, hue-saturation-value (HSV), perentangan,
indeks vegetasi. Fungsi filtering termasuk convolution kernels untuk loww pass, high pass,
median, directional dan penajaman tepi, serta filtering lainnya yang bisa dikostumisasi.

2.4 PEMETAAN PADA ENVI


ENVI pada akhirnya menyediakan perlengkapan untuk menghasilkan peta akhir,
seperti konversi data ke format vektor SIG, layout peta.
ENVI menggunakan Graphical User Interface (GUI). ENVI menggunakan format data
raster dan Ascii (text) sebagai header file. Data raster disimpan sebagai 'binary stream of
bytes' berupa format Band Sequential (BSQ), Band Interleaved by Pixel (BIP) dan Band
Interleaved by Line (BIL). ENVI juga mendukung berbagai tipe format lainnya seperti : byte,
integer, long integer, floating-point, double-precision, complex dan double-precision
complex.
ENVI memiliki tiga jendela utama yaitu The Main Display Window yaitu untuk
menampilkan semua tampilan citra dalarn full resolution yang dibatasi oleh kotak pada scroll,
The Scroll Window yaitu untuk menampilkan seluruh citra pada file, dan The Zoom
Window yaitu untuk menampilkan perbesaran dari main display window yang dibatasi oleh
kotak pada window. ENVI memiliki beberapa menu utama diantaranya adalah : File
Management, Display Management, Interactive Display Functions, Basic
Tools, Classification, Transform, Filters, Spectral Tools, Map Tools, Vector
Tools, Topographic Tools, Radar Tools.

2.5 FUNGSI-FUNGSI PADA MENU ENVI :


a) File Management

7
Menu File pada menu utama ENVI digunakan untuk membaca file ke dalam ENVI,
menetapkan pilihan, untuk keluar dari ENVI, dan fungsi manajemen program & file lain.
b) Display Management
Window menu untuk mengendalikan display dan plot window ENVI, termasuk
memulai window (jendela) baru, memaksimalkan ukuran jendela, menghubungkan display
window, dan menutup jendela. Available Bands List dan Available Vectors List untuk
menampilkan bands dan layer vektor. Window menu juga digunakan untuk menampilan
informasi lokasi kursor dan nilai piksel pada citra yang ditampilkan.
c) Interactive Display Functions
Lima menu nampak secara keseluruhan pada Main Image window: File, Overlay,
Enhance, Tools dan Window. Menu ini secara bersama bernama Display menu bar. Display
menu bar digunakan untuk mengakses operasi umum dan fungsi-fungsi interaktif.
d) Basic Tools
Menggunakan menu Basic Tools untuk mengakses berbagai fungsi dasar ENVI. Fungsi
ini biasanya bermanfaat mengetahui tipe spesifik dari citra yang akan dianalisis. Fungsi
seperti Region of Interest dapat digunakan pada multiple displays, sedangkan fungsi seperti
Band Math menawarkan kemampuan proses umum citra. Fungsi Stretch Data adalah suatu
contoh dari suatu fungsi yang menawarkan file-to-file contrast stretching.
e) Classification
ENVImenyediakan Kmeans dan Isodata untukmetodeklasifikasi unsupervised.
Klasifikasi supervised meliputi metode yang sederhana seperti parallelpiped, minimum
distance, maximum likelihood, dan mahalonibis, sampai dengan Binary Encoding, Neural
Net, dan Spectral Angle Mapper (SAM). Post klasifikasi termasuk clump, sieve, combine
classes, dan perangkat tampilan klasifikasi yang interaktif.
Menggunakan menu Classification untuk mengakses fungsi klasifikasi ENVI. Fungsi
ini meliputi supervised dan unsupervised classification, collecting endmembers, classifying
previous rule images, menghitung class statistics dan confusion matrices, penerapan
mayoritas dan analisis minoritas ke klasifikasi citra, clumping dan sieving classes,
mengkombinasikan kelas, overlay kelas pada citra gray scale, menghitung daerah
penyangga/buffer, menghitung segmentasi, dan pengeksporan kelas ke layer vektor.
f) Transform
Menggunakan menu Transforms untuk mengakses fungsi transformasi. Transforms
adalah operasi pengolahan citra yang mengubah data ke data space yang lain, pada umumnya

8
dengan menerapkan sebuah fungsi linear. Tujuan umum perubahan bentuk akan
meningkatkan presentasi informasi. Citra yang telah diubah biasanya lebih mudah ditafsirkan
(mudah diinterpretasi) dibanding data asli.
g) Filters
Menggunakan menu Filter untuk melaksanakan Convolution, Morphological, Texture,
Adaptive, dan FFT Filtering.Filtering secara khas digunakan untuk meningkatkan gambaran
citra dengan pemindahan spatial frequencies tertentu. Spatial frequency menguraikan variasi
terang, atau DN, dengan jarak, dan citra berisi banyak spatial frequency berbeda.Sebagai
contoh, memindahkan variasi frekwensi tinggi di dalam suatu citra menghasilkan suatu
keluaran citra yang lebih lembut.
h) Spectral Tools
Menggunakan menu Spectral untuk mengakses tool khusus untuk meneliti citra
multispectral dan hyperspectral dan tipe data spektral lain. Tool meliputi building,
resampling, dan viewing spectral libraries; mengekstraksi irisan/slices spektral;
melakukan/menyelenggarakan spectral math; menentukan spectral end members; visualisasi
data spektral di (dalam) n dimensi; penggolongan spektral; spektral linier yang tidak
mencampur; matched filtering; continuum removal; dan Spectral Feature Fitting.
i) Map Tools
Menggunakan menu Map untuk mengakses registrasi citra, orthorectification, koreksi
geometris, dan mosaicking. Juga menggunakan menu Map untuk mengakses tool untuk
mengkonversi koordinat peta dan memetakan proyeksi, untuk membangun proyeksi, untuk
mengkonversi ASCII koordinat, dan untuk mengakses suatu utiliti GPS-LINK.
j) Vector Tools
Menggunakan menu Vector untuk membuka file vektor, menciptakan file vektor,
mengatur file vektor, mengkonversi citra raster layer vektor, mengkonversi grid irregular
points, dan mengkonversi ENVI Vector File ( EVF), annotation file ( ANN), dan region of
interest ( ROI) ke format DXF.
k) Topographic Tools
Menggunakan menu Topographic untuk mebuka, menganalisis, dan hasil keluaran dari
data ketinggian topografis digital.Menggunakan Modeling Topografis untuk mengkalkulasi
suatu gambaran relief, slope, aspek/arah, dan berbagai lengkungan/curvature dari data
topografis.

9
l) Radar Tools
Menggunakan menu Radar untuk mengakses tool standard dan advanced untuk analisa
deteksi citra radar dan advance SAR system seperti JPL fully polarimetric AIRSAR dan SIR-
C system. ENVI dapat memproses ERS-1, JERS-1, RADARSAT, SIR-C, XSAR, dan
AIRSAR data dan SAR dataset. Sebagai tambahan, ENVI dirancang untuk menangani data
radar yang didistribusikan dalam CEOS format, dan bisa menangani data dari sistem radar
lainnya.

2.6 LANGKAH LANGKAH UNTUK MENGGUNAKAN ENVI


Membuka citra dengan menggunakan ENVI
1. Menjalankan program ENVI melalui menu start > All programs > ENVI 4.5.
2. Membuka citra dengan memilih menu file >open image file.

Gambar 2.1 Membuka Citra melalui ENVI.


3. Memilih filesmg dan smgp kemudian memilih tombol ok.

Gambar 2.2 Memilih file citra yang akan dibuka.


4. Kemudian muncul jendela available list.

10
Gambar 2.3 Jendela Available Bands
5. Memilih atau klik band 2 di smgpada jendela available band list kemudian klik
button gray scale.

Gambar 2.4 band 2 pada smg

6. Klik button load band maka setelah itu muncul 3 jendela display citra, yaitu jendela
scroll, jendela image, dan jendela zoom.

11
Gambar 2.5 jendela display citra
7. Membuka band 4dengan cara sama pada langkah kerja ke 5, namun untuk
menampilkannya pilih new display disebelah button load band. Setelah itu klik load
band lalu muncul display citra dari band 4.

Gambar 2.6display citra dari band 4.

Link display citra


8. Klik kanan di sembarang citra kemudian memilih link display.

12
Gambar 2.7 link display
9. Setelah itu muncul kotak dialog link display, pilih yes untuk display#1 dan display#2
dengan menekan button yang bergambar panah atas bawah. Lalu klik ok.

Gambar 2.8 kotak dialog link display


Statistik citra
10. Memilih smg pada jendela available bands kemudian klik kanan dan memilih Quick
Stats. Muncullah hasil Quick Stats dari smg.

Gambar 2.9 quick stat

13
Gambar 2.10 statistics result smg
11. Memilih menu Basics Tools > Statistics > Compute Statistics.

Gambar 2.11 menu basics tools


12. Pada jendela Compute Statistics Input file memilih file smgyang ada pada kotak select
input file. Kemudian klik button ok.

Gambar 2.12 compute statistics input file

14
13. Kemudian muncul jendela Compute Statistics Parameters, pada jendela ini praktikan
mencentang covariance lalu klik button ok. Dan muncullah hasil statististiknya.

Gambar 2.13 compute statistics parameter

Gambar 2.14 statistics result smg


Pan - Sharpening
14. Memilih menu transform > image sharpening > Gram Schimdt Spectral Sharpening.

15
Gambar 2.15 menu transfoms
15. Kemudian muncul jendela Select low Spatial Resolution Multi band Input File, pada
jendela ini pilih file smg yang ada pada kotak select input file lalu klik button ok.

Gambar 2.16 kotak dialog select low spatial resolution multi band input file
16. Setelah menekan button ok maka muncul kotak dialog Select High Spatial Resolution
Pan Input Band, pada jendela ini praktikan memilih smgp band 1lalu menekan
button ok.

Gambar 2.17 select high Spatial resolution pan input band

16
17. Kemudian muncul kotak dialog Gram-Schmidt Spectral Sharpen Par… . Lalu pada
Resampling memilih Nearest Neighbor. Setelah itu menyimpan file Pan-Sharpening
dalam bentuk file dengan memilih file pada Output Result to kemudian menekan
button choose untuk memilih lokasi penyimpanan. File disimpan dengan nama
LANSAT 08-01-16.

Gambar 2.18 Gram-Schmidt Spectral Sharpen

Gambar 2.20 nama file LANSAT 08-01-16


18. Setelah memilih lokasi penyimpanan kemudian klik ok lalu penyimpanan terproses.

Gambar 2.21 running proses

17
19. Setelah proses penyimpanan selesai dan berhasil tersimpan, maka pada jendela
available bands list muncul file LANSAT 08-01-16 yang terdiri dari 6 band yang
telah di sharpening.

Gambar 2.21 available bands


Klasifikasi Multispektral
20. Untuk melakukan klasifikasi multispektral, praktikan menggunakan band 3, ban 2,
dan band 1, maka dari itu pada jendela available band list praktikan memilih RGB
color, kemudian memasukkan band 3 pada R, band 2 pada G, dan band 1 pada B.
Setelah itu memilih new display lalu load band.

18
Gambar 2.22 klasifikasi multispektral
21. Setelah load band maka muncul citra peta RGB yang dihasilkan dari band 3, band 2,
dan band 1.

Gambar 2.23 citra RGB band 3, band 2, dan band 1

22. Untuk mengambil sampel obyek dari citra RGB dapat dilakukan melalui menu
overlay > Region of Interest.

Gambar 2.24 region of interest


23. Pada jendela #3ROI Tool, praktikan memilih radio button window zoom. Mengubah
nama pada kolom ROI name dengan air_laut_jernih, memilih warna blue2 pada
kolom color.

19
Gambar 2.25 #3ROI Tool
24. Mengarahkan kursor ke jendela scroll atau image, mengarahkan box ke obyek air
yang sebelumnya diamati, pastikan posisinya tepat.
25. Mengarahkan kursor ke jendela zoom, memperbesar hingga citra dapat dilihat
perpiksel. Menentukan kelompok piksel yang cenderung homogeny untuk obyek air
laut jernih, mengambil sampel dengan membuat polygon, klik kanan dua kali untuk
menutup polygon. Pengambilan sampel ini dilakukan sebanyak 2-3 kali.

Gambar 2.26 pengambilan sampel air laut jernih


26. Menambahkan daerah baru dengan memilih button new region untuk daerah air laut
keruh, selanjutkan melakukan hal yang sama pada langkah kerja ke 25.

20
Gambar 2.27 pengambilan sampel air laut keruh
27. Menambahkan daerah baru dengan memilih button new region untuk daerah atap
genteng, selanjutkan melakukan hal yang sama pada langkah kerja ke 25

Gambar 2.27 pengambilan sampel atap genteng


28. Menambahkan daerah baru dengan memilih button new region untuk daerah vegetasi
dan tanah terbuka, selanjutkan melakukan hal yang sama pada langkah kerja ke 25

Gambar 2.28 pengambilan sampel vegetasi dan tanah terbuka


29. Setelah pengambilan obyek selesai kemudian praktikan memilih menu options >
Compute ROI Separability… .

21
Gambar 2.29 #3 ROI Tool options
30. Pada jendela Select input file for ROI Separabilty praktikan memilih file smg pada
kotak select input file lalu klik ok.

Gambar 2.30 select input file for ROI separability

31. Pada jendela ROI Separability Calculation memilih select all items lalu pilih ok.

Gambar 2.31 ROI Separability Calculation

22
32. Setelah memilih ok maka muncul hasil dari kalkulasi separabilitas citra yang telah di
klasifikasi.

Gambar 2.32 ROI Separability Report


33. Menyimpan ROI dengan memilih menu file pada jendela ROI tool > save ROIs… .

Gambar 2.33 save ROIs


34. Memilih lokasi penyimpanan ROI.

23
Gambar 2.34 lokasi penyimoanan ROI
35. Kemudian muncul output histogram

Gamba 2.35 ROI statistic result smg


36. Memilih menu classification > supervised > Maximum Likelihood

Gambar 2.36 menu classifications - MLikehood

24
37. Pada jendela Classification Input Filepraktikan memilih smg pada kotak select input
file lalu ok.

Gambar 2.37 kotak dialog classification Input file


38. Setelah memilih button ok maka muncul jendela Maximum Likelihood Parameters.
Pada jendela ini praktikan memilih button select all items lalu memilih radio option
output result to file kemudian memilih button choose pada enter output class
filename. Pada output rule image pilih no.

Gambar 2.38 Maximum likelihood parameters


39. Membuka citra yang telah di supervised dengan memilih file SUPERVISED3 08-01-
16 pada jendela available bands list kemudian memilih new display lalu load band.

25
Gambar 2.39 file SUPERVISED3 08-01-16
Uji Akurasi
40. Memilih menu classification > Post Classificatin > Confusion Matrix > Using
Ground Truth ROIs.

Gambar 2.40 Using Ground Truth ROIs


41. Setelah itu muncul jendela Classification Input File, pada jendela ini praktikan
memilih file smg pada kotak select input file lalu klik ok.

26
Gambar 2.41 Classification Input file
42. Pada jendela Classification Input File selanjutnya praktikan memilih file
SUPERVISED3 08-01-16 lalu klik ok.

Gambar 2.42 Classification Input file SUPERVISED3 08-01-16


43. Muncul jendela Match Classes Parameters lalu klik ok.

27
Gambar 2.43 Match Classes Parameters
44. Pada jendela Confussion Matrix Parameters praktikan memilih rectangle option
output confusion matrix pixel dan percent. Lalu pada report accuracy assessment
praktikan memilih radio option yes. Dan kemudian klik ok.

Gambar 2.44 Confusion Matrix Parameters


45. Setelah memilih button ok maka muncullah hasil dari uji akurasi yang dilakukan oleh
praktikan.

28
Gambar 2.45 result Class Confusion Matrix
Transformasi Indeks Vegetasi
46. Untuk melakukan transformasi indeks vegetasi dapat dilakukan melalui menu Basic
Tools > Band Math.

Gambar 2.46Band Math

29
47. Setelah itu muncul jendela Band Math, pada jendela ini parktikan menuliskan rumus
kotak Enter an expression, setelah itu menekan button Add to list, maka rumus yang
telah dituliskan akan kotak Previous Band Math Expression. Lalu klik ok.

Gambar 2.47 kotak dialog band math


48. Kemudian muncul jendela Variables to Bands Pairings, pada jendela ini praktikan
mendefiniskan b4 dan b5 yang tertulis pada rumus sebelumnya. Praktikan
menggunakan band 4 pada smg untuk B4 dan band 5 pada smg untuk B5, dengan
cara memilih B4 pada kotak Variables used in expression lalu klik band 4 pada
filesmg, begitu halnya dengan B5.

Gambar 2.48 Variable to Band Pairings

30
49. Setelah itu muncul radio options output result to file lalu pilih choose untuk
menentukan lokasi penyimpanan dan menyimpannya dengan nama file
TRANSFORMASI 08-01-16. Lalu klik open.

Gambar 2.49 file TRANSFORMASI 08-01-16


50. Setelah proses penyimpanan berhasil maka file TRANSFORMASI 08-01-16 muncul
pada jendela Available Band. Lalu praktikan menampilkan citra yang telah di
transformasi dengan memilih file TRANSFORMASI 08-01-16 lalu memilih gray
scale > new diplay > load band.

Gambar 2.50 transformasi citra yang akan dipilih


51. Setelah itu munculah 3 jendela citra hasil transformasi yang dilakukan oleh praktikan.

31
Gambar 2.51 gambar citra yang telah ditransformasi
52. Memilih menu overlay > Density Slice pada ciitra Band Math di display #7.

Gambar 2.52 Density Slice


53. Pada jendela Density Slice Band Choice praktikan memilih band math pada file
TRANSFORMATION 08-01-16. Lalu klik ok.

32
Gambar 2.53 Density Slice Band Choice
54. Pada jendela Density Slice praktikan mengubah range yang ada pada kotak Range
Density slice Ranges dengan memilih button edit range, lalu muncul jendela edit
density slice range. Pada jendela tersebut praktikan memasukkan nilai range min dan
range max. setelah selesai memasukkan range kemudian klik ok.

Gambar 2.54 Edit density slice range


55. Maka tampilan citra band math pada display#7 berubah menjadi seperti gambar di
bawah ini.

33
Gambar 2.55 tampilan citra band math pada display#7

2.7 PENJELASAN DARI LANGKAH LANGKAH PENGGUNAAN ENVI


Berikut adalah pembahasannya:

Gambar diatas merupakan jendela available band list.Di dalam jendela ini terdapat menu file
dan menu option. Jendela ini menampilkan file citra yang telah dibuka, pada gambar diatas
dapat dilihat bahwa ada dua file yang dibuka, yaitu smg dan smgp. Pada file smg terdapat 1

34
band sedangkan dalam file smgp terdapat 6 band, yaitu band 1, band 2, band 3, band 4,
band 5, dan band 6.

Gambar diatas merupakan hasil citra band 2 dari file smg, hasil citra yang ditampilkan
berwarna hitam putih karena praktikan memilih gray sacle pada jendela available bands.
Gambar diatas terdiri dari 3 jendela, yaitu jendela scroll, jendela image, dan jendela zoom.
Jendela Scroll merupakan display keseluruhan citra sekaligus navigator. Jendela image
merupakan perbesaran dari jendela scoll, sekaligus memuat beberapa menu informasi citra
dan pengolahan sederhana, dll. Jendela zoom merupakan perbesaran dari jendela image,
dimana kenampakan per piksel dapat dengan mudah diamati.

35
Gambar diatas merupakan hasil statistic dari citra smg, dapat dilihat pada gambar
diatas, hasil statistic ini memunculkan nilai minimum, maximum, rata-rata, dan standar
deviasi dari masing-masing band yang ada pada citra smg.Hasil statistic ini juga menapilkan
histogram dari ke enam band.

Gambar diatas juga merupakan hasil statistic dari citra smg, dalam jendela ini juga
menghasilkan hal yang sama pada hasil statistic citra yang sebelumnya. Bedanya pada hasil
yang ini menampilkan juga hasil covariance antar band.

36
Gambar diatas merupakan jendela available bands yang telah ada citra smg yang di
tajamkan citranya atau pan-sharpening.Dapat dilihat pada gambar diatas pada citra yang telah
di pan-shaperning dengan nama LANSAT 08-01-16 terdapat 6 band yang masing-masing
juga telah di pan-sharpening.

Gambar diatas merupakan tampilan citra RGB yang dihasilkan dari band 3, band 2,
dan band 1. Hasil citra yang ditampilkan berwarna tidak seperti pada hasil citra yang
sebelumnya hanya hitam putih saja, karena pada jendela available band praktikan memilih
radio option RGB sehingga dapat menampilkan citra dengan warna.Band yang dipilih oleh
praktikan adalah band 3 untuk R, band 2 untuk G, dan band 1 untuk B.

Gambar diatas merupakan klasifikasi multispectral yang dilakukan oleh


praktikan terhadap citra smg.Disini praktikan membuat 5 klasifikasi dari citra smg,
yaitu air laut jernih, air laut keruh, atap genteng, vegetasi dan tanah terbuka.Untuk
melakukan klasifikasi terhadap air laut jernih praktikan melakukan pengambilan tiga

37
kali sampel seperti yang dapat dilihat pada kolom polygongambardengan warna
blue2.Praktikan melakukan pengambilan sampel sebanyak 3 kali juga untuk
mengklasifikan air laut keruh dengan warna blue1.Sampel yang diambil oleh
praktikan pada atap genteng adalah sebanyak 2 kali dengan warna red.Pengambilan
sampel untuk mengklasifikasikan vegetasi dilakukan sebanyak 3 kali oleh praktikan
dengan warna green1.Sedangkan untuk mengklasifikan tanah terbuka praktikan
mengambil sampe sebanyak 2 kali dengan warna sienna3.

Gambar diatas merupakan hasil hari klasifikasi multispectral yang telah dilakukan
oleh praktikan.Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa warna merah ternyata dominan pada
citra tersebut.Warna merah tersebut mewakili atap genteng.Dari gambar tersebut juga terlihat
bahwa vegetasi juga cukup mendominasi wilayah darat yang ditandai dengan warna
hijau.Warna coklat pada gambar tersebut mewakili tanah terbuka yang ada pada hasil
citra.Warna biru tua merupakan air laut jernih, sedangkan warna biru muda merupakan air
laut keruh. Dengan menggunakan hasil citra yang sudah dikalsifikasi maka akan lebih mudah
untuk mengintepretasi.

38
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pengambilan sampel untuk pengklasifikasian
daerah sudah baik karena nilai ROI yang lebih dari 1,7 yaitu 2.

Hasil yang ditunjukkan pada gambar diatas merupakan hasil uji akurasi terhadap
pengklasifikasian citra yang telah dilakukan oleh praktikan.tingkat akurasi yang dihasilkan
oleh praktikan dalam pengklasifikasian citra adalah sebesar 99,2366%.

Tranformasi yang dilakukan oleh praktikan dapat dilihat pada gambar diatas.
Praktikan membuat range untuk transformasi, praktikan membuat 5 range. Range yang

39
pertama yaitu 0,0-0,2 dengan warna green. Range yang kedua yaitu 0,2-0,4 dengan warna
blue. Range yang ketiga yaitu 0,4-0,6 dengan warna yellow. Range yang keempat yaitu 0.6-
0.8 dengan warna cyan. Range yang kelima yaitu 0.8-1.0.

Gambar diatas merupakan hasil dari transformasi citra smg yang telah dilakukan oleh
praktikan.

40
BAB III

HASIL DIGITASI

Berdasarkan hasil pembahasan di atas dan foto yg dilampirkan, Kota Pontianak didominasi
oleh zona permukiman, sedangkan sektor hijau tidak terlalu mendominasi seperti hutan
vegetasi berupa persawahan, tegalan, perkebunan, dan hutan di tunjukkan oleh dominasi
sektor hijau pada peta.

41
BAB IV

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari praktikum ENVI ini dapat disimpulkan bahwa envi memliki fungsi yang sangat
banyak, dan memiliki manfaat yang besar apalagi untuk mahasiswa di program studi
perencanaan wilayah dan kota. Kita dapat mengetahui manfaat dan fungsi envi contohnya
pemetaan dan pengolaan citra. Kita dapat mengetahui bagaimana cara pengoprasian
ENVI yang baik dan benar. Walaupun pengoprasiannya agak rumit tapi pengetahuan
yang didapat sangat besar.

5.2 SARAN
1. Untuk praktikum lebih bagusnya diberikan waktu yang panjang karena tahapan dari
ENVI sendiri sangat lah banyak dan rumit sehingga dibutuhkan waktu yang panjang
untuk memahami dan mempraktikkannya.
2. Karena ENVI memiliki tahapan yang agak sedikit rumit maka dibtuhkan penjelasan yang
ekstra detail sehingga tidak ada kesalah pahaman dalam pengoprasiannya

42

Anda mungkin juga menyukai