Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA APLIKASI ENVI 5.1

DISUSUN OLEH :
SITI HARDIYANTI
15115004

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATAM
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya makalah ini dapat disusun dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada teman-
teman yang belum mengetahui lebih dalam tentang Pengolahan Citra Digital Pada
Aplikasi ENVI 5.1.
Kami berterima kasih kepada Bapak Keti S.Kom selaku dosen Pengantar
Pengolahan Citra yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami dalam
penyusunan makalah ini.
Kami sadar penyusunan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran guna meningkatkan kinerja penyusun agar menjadi
lebih baik.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan yang lebih
mendalam tentang Pengolahan Citra Digital Pada Aplikasi ENVI 5.1 dan dapat
dipahami dengan mudah.

Batam, 11 Desember 2018


Penyusun,

Siti Hardiyanti
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ……………………………………………….................. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah ………………………………………………….. 1
1.3 Manfaat Penulisan ……………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ENVI …………………………………………………….. 2
2.2 Fungsi – Fungsi Pada Menu ENVI ………………………………...... 4
2.3 Langkah – Langkah Klasifikasi dan Intrepretasi Citra ……………… 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………….. 18
3.2 Saran ……………………………………………………………........ 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi sangat meningkat termasuk dalam bidang keilmuan
geodesi – geomatika.Untuk menghasilkan peta pada suatu daerah harus menggunakan
teknik yang canggih. Sehingga perlu menggunakan citra satelit maupun foto udara.
Konsep dasar sebuah Pengolahan citra digital yaitu dengan mengelola citra
yang rusak menjadi lebih baik dengan menggunakan Software ENVI. Aplikasi
Penginderaan Jauh ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi . Salah satu contoh
software pada PCD (Pengolahan Citra Digital) yaitu ENVI 5.1
ENVI 5.1 merupakan software yang digunakan untuk pengolahan data citra
satelit karena pengoperasiannya cukup sederhana.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa itu Aplikasi ENVI 5.1 dalam pengolahan citra digital ?
2. Bagaimana cara menjalankan Aplikasi ENVI 5.1 ?
3. Bagaimana cara melakukan interpretasi citra ?
4. Bagaimana cara melakukan pemindahan data shp pada aplikasi ENVI 5.1
kedalam Arcgis 10.1 ?

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat makalah ini diantara lain sebagai berikut :
1. Pembaca lebih memahami cara menggunakan Aplikasi ENVI 5.1.
2. Pembaca mampu melaksanakan proses interpretasi citra dan melakukan
klasifikasi pada citra.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ENVI.


Penginderaan Jauh (PJ) atau Remote Sensing (RS) dalam Indarto (2014:3) dapat
dijumpai di berbagai literature. Remote berarti jauh , sedangkan sensing berarti
mengukur. Jadi, Remote Sensing berarti mengukur dari jauh atau mengukur tanpa
menyentuh objek yang diukur.
Citra merupakan salah satu dari beragam hasil proses penginderan jauh.
Menurut Hornby (1974) dalam Sutanto (1994:5) dapat dibagi menjadi lima, berikut
tiga diantaranya.
1. Likeness or copy of someone or something, especially one made in wood, stone
etc.
2. Mental picture or idea, concept of something or someone.
3. Reflection seen in a mirror or through the lens of a camera.
ENVI (The Environment For Visualizing Images) merupakan suatu image
processing system yang revolusioner yang dibuat oleh Research System , Inc (RSI).
ENVY dirancang untuk kebutuhan yang banyak dan spesifik untuk mereka yang
secara teratur menggunakan data penginderaan jauh dari satelit dan pesawat terbang.
ENVI menyediakan data visualissi dan analisis komprehensif yang menyeluruh dan
analisis untuk citra dalam berbagai ukuran dan tipe, semuanya dalam suatu
lingkungan yang mudah dioperasikan dan inovatif untuk digunakan.
Salah satu kekuatan ENVI adalah pendekatan yang unik dalam pengolahan citra
mengkombinasikan teknik file-based dan band-based dengan fungsi yang interaktif.
Ketika file data input dibuka, band (saluran) dari citra disimpan dalam sebuah daftar,
dimana semua saluran bisa diakses oleh semua fungsi system. Jika multiple files
dibuka, saluran tipe data terpisah dapat diproses sebagai sebuah grup. ENVI
menampilkan saluran tersebut dalam 8 atau 24 bit.
Berikut ini merupakan contoh dari sebuah komposit warna pengolahan citra
berdasarkan software ENVI yaitu komposit 321, 432, 452, 453, 457, 656.
Masing-masing komposit akan memberikan warna dan kesan yang berbeda, sehingga
berdasarkan hasil komposit tersebut akan dipilih komposit yang paling sesuai untuk
dipresentasikan penutup dan penggunaan lahan pada citra.

Tabel 1 Komposit Citra


2.2 Fungsi – Fungsi Pada Menu ENVI.
1. File Management
Menu File pada menu utama digunakan untuk membaca file ke dalam ENVI,
menetapkan pilihan, untuk keluar dari ENVI dan fungsi management program & File
lain.
2. Display Management
Window menu mengendalikan display dan plot window ENVY , memulai
window (jendela) baru, memaksimalkan ukuran jendela , menghubungkan display
window dan menutup jendela. Available Bands List dan Available Vectors List untuk
menampilkan bands dan Layer vector. Window menu juga digunakan untuk
menampilkan informasi lokasi kursor dan nilai pixel pada citra yang ditampilkan
3. Interactive Display Functions
Lima menu tampak secara keseluruhan pada Main Image window: File,
Overlay, Enhance, Tools dan Window. Menu ini secara bersama bernama Display
menu bar. Display menu bar digunakan untuk mengakses operasi umum dan fungsi-
fungsi interaktif
4. Basic Tools
Basic Tools untuk mengakses berbagai fungsi dasar ENVI. Fungsi ini biasanya
bermanfaat mengetahui tipe spesifik dari citra yang akan dianalisis. Fungsi seperti
Region of Interest dapat digunakan pada multiple displays, sedangkan fungsi seperti
Band Math menawarkan kemampuan proses umum citra. Fungsi Stretch Data adalah
suatu contoh dari suatu fungsi yang menawarkan file-to-file contrast stretching.
5. Classification
Classification untuk mengakses fungsi klasifikasi ENVI. Fungsi ini meliputi
supervised dan unsupervised classification, collecting endmembers, classifying
previous rule images, menghitung class statistics dan confusion matrices.
6. Transform
Transforms untuk mengakses fungsi transformasi. Transforms adalah operasi
pengolahan citra yang mengubah data ke data space yang lain, pada umumnya dengan
menerapkan sebuah fungsi linear.
7. Filters
Filter untuk melaksanakan Convolution, Morphological, Texture, Adaptive, dan
FFT Filtering. Filtering secara khas digunakan untuk meningkatkan gambaran citra
dengan pemindahan spatial frequencies tertentu.
8. Spectral Tools
Spectral untuk mengakses tool khusus untuk meneliti citra multispectral dan
hyperspectral dan tipe data spektral lain.Tool meliputi building, resampling dan
viewing spectral libraries, mengekstraksi irisan / slices spectral.
9. Map Tools
Map untuk mengakses registrasi citra, orthorectification, koreksi geometris,
dan mosaicking. Juga menggunakan menu Map untuk mengakses tool untuk
mengkonversi koordinat peta dan memetakan proyeksi.
10. Vector Tools
Vector untuk membuka file vektor, menciptakan file vektor, mengatur file
vektor, mengonversi citra raster layer vektor, mengkonversi grid irregular points, dan
mengkonversi ENVI Vector File ( EVF), annotation file ( ANN), dan region of
interest ( ROI) ke format DXF.
11. Topographic Tools
Topographic untuk mebuka, menganalisis, dan hasil keluaran dari data
ketinggian topografis digital.
12. Radar Tools
Radar untuk mengakses tool standard dan advanced untuk analisis deteksi citra
radar dan advance SAR system seperti JPL fully polarimetric AIRSAR dan SIR-C
system. ENVI dapat memproses ERS-1, JERS-1, RADARSAT, SIR-C, XSAR, dan
AIRSAR data dan SAR dataset. ENVI dirancang untuk menangani data radar yang
didistribusikan dalam CEOS format, dan bisa menangani data dari sistem radar
lainnya.
2.3 Langkah – Langkah Klasifikasi dan Interpretasi Citra.
Tahap yang dilakukan dalam klasifikasi citra adalah sebagai berikut :
1. Buka file citra yang siap untuk diinterpretasikan dan diklasifikasi. Pada gambar
(a). Dan hasilnya akan keluar pada gambar (b).

Pada Gambar 1.1 (a) klasifikasi citra dan gambar (b) hasil output citra
2. data manager, gunakan composit layer band 4,3,2 (true color) dan komposit
layer band 6,5,4, (false color).

Gambar 1.2 Data Manager


Klik Data Manager Pilih Layer Band 4,3,2 Load Data.
Maka hasil layer true color sebagai berikut :

Gambar 1.3 Layer True Color

Untuk membuat data false colornya klik data manager Pilih Layer band
6,5,4 Load Data . Maka hasil nya sebagai berikut :

Gambar 1.4 (a) Load Data dan gambar (b) Layer False Color
3. Maka terdapat dua layer komposit yang berbeda. Satu dalam komposit true
color (RGB-432), Layer lainnya dalam komposit False Color (RGB-654).
Berikut cara membedakan dua layer tersebut, rename nama Layer nya dengan
Klik Kanan pada layer yang ingin kita ubah Rename Item Rename
(False Color / True Color).

Gambar 1.5 Rename Item


4. Kemudian mulai lah untuk membuat sampel dengan cara menggambar objek-
objek kelas tutupan lahan yang ditentukan atau Region Of Interest (ROI). Untuk
melakukan klasifikasi menggunakan layer false color, caranya pilih layer false
color hingga berwarna biru lalu klik ikon ROI.

Gambar 1.6 Ikon ROI


Gambar 1.7 (a) Output ROI dan gambar (b) Kelas Klasifikasi
5. Lalu membuat sampel polygon masing – masing ROI nya. Double klik ROI
yang ingin kita buat sampel polygon klik ikon polygon Gambar sampel
polygon klik kiri pada mouse mulai deliniasipoligi dari titik awal ke titik
awal lagi double klik hingga menjadi polygon utuh.

Gambar 1.8 (a) Polygon dan gambar (b) Output Deliniasi

Lakukan deliniasi pada seluruh kelas klasifikasi seperti gambar berikut ini :
Gambar 1.9 Output Deliniasi Seluruh Kelas Klasifikasi

6. Setelah itu, mengecek statistik dari sampel – sampel yang telah dibuat. Klik
kanan pada Region Of Interest Pilih Statistik for all ROI

Gambar 2.0 (a) Statistik for All ROI dan gambar (b) ROI Statistik Result

7. Lalu tutup ROI dan simpan data ROI. Pilih menu file Klik save as Select
All item Klik Icon (…) simpan dan beri nama file OK
Gambar 2.1 (a) ROI Tool dan gambar (b) Save ROI XML

8. ROI tersimpan memungkinkan berpikiran klasifikasi , buka folder classification


Pilih metode klasifikasi (maximum likelihood).

Gambar 2.2 (a) Maximum Likelihood Class dan gambar (b) Classification Input
Setelah berhasil ,menyimpan file maka tahap processing akan berjalan.

Gambar 2.3 (a) Melakukan Process dan gambar (b) Citra Hasil Klasifikasi

9. Melakukan proses konversi data raster menjadi data vector. Input data raster
yang dapat dikonversi merupakan citra hasil klasifikasi (class image).

Gambar 2.4 (a) Konversi Raster to Vector dan gambar (b) Folder save

10. Mengekspor format evf ke dalam format shapefile agar data vector ini dapat di
buka di software GIS seperti ArcGIS atau Quantum GIS.
Pilih vector Classic EVF to Shapefile .
Gambar 2.5 (a) Classic EVF to Shapefile dan gambar (b) Folder Vektor
11. Lalu konversikan data dari ENVI ke dalam ArcGIS , Add data pilih data
folder shp yang sudah dibuat.

Gambar 2.6 (a) Add data dan gambar (b) Output gambar
Lalu Add data adm kota padang.

Gambar 2.7 (a) Add data adm kota padang dan gambar (b) Output gambar
12. Melakukan penggabungan antara data citra dengan data adm padang untuk
memotong citra dan menggabungkan keduanya . Pilih georeferencing Clip.

Gambar 2.8 (a) Clip (b) Output gambar

13. Menggabungkan seluruh atribut dari kelas yang sama . Editor Start Editing

Gambar 2.9 Star Editing


14. Lalu pilih Georeferencing Dissolve setelah muncul hasilnya lalu melakukan
save dan stop editing.

Gambar 3.0 Dissolve

Gambar 3.1 (a) Output Data Atribut (b) Stop Editing


15. Selanjutnya pada atribut table klik kanan Pilih Add Field.

Gambar 3.2 (a) Add Field (b) Output Table Vektor


16. Untuk menghitung luasan blok tabel pada luasan Klik kanan
Calculate Geometry

Gambar 3.3 (a) Calculate Geometry (b) Output Table Data Citra

17. Selanjutnya meng-export data ke excel . Pilih table option Export. Data
akan tersimpan difolder dengan format dbf yang bisa dibuka pada Ms. Excel.

Gambar 3.4 (a) Export (b) Folder


18. Hasil ketika dipindahkan ke excel dan hasil dari grafiknya sebagai berikut :

Gambar 3.5 (a) Output Excel (b) Output Grafik

19. Selanjutnya dengan melakukan layout peta pada ArcGIS , hasil nya akan seperti
gambar berikut ini :

Gambar 3.6 (a) Output ArcGIS Kota Padang


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penulisan makalah tersebut, maka penulis menarik kesimpulan yang
penulis ambil adalah sebagai berikut :
1. Proses Interpretasi dan Klasifikasi Citra sangat penting untuk dilakukan
karena memudahkan pembaca dalam mengenali berbagai objek pada citra.
2. Memudahkan pembaca dalam mempelajari dan menggunakan Aplikasi ENVI
5.1
3. Hasil dari Interpretasi citra dapat memaparkan informasi yang lebih jelas dan
lebih detail.

3.2 Saran
Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan atau kelemahan , untuk itu penulis
berharap pembaca bisa memperdalam wawasan untuk menambahkan isi dari makalah
tersebut sehingga lebih lengkap sehingga mudah dipahami dan di mengerti oleh
pembaca lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Danoedoro, Projo. 1996.Pengolahan Citra Digital:Teori dan Aplikasinya dalam


Bidang Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Fakultas Geografi, UGM.
[2] Lillesand, Kiefer. 1996.Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta:
Gadjah Mada.
[3] Sutanto. 1996.Penginderaan Jauh Jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada.
[4] Assidiqy, Muhammad Ra’ad. 2015.Penajaman Citra, Pemfilteran Spasial,
Interpretasi Digital Serta Layout. Malang: Universitas Negeri Malang.
[5] Conita, dkk. Laporan Pratikum Penginderaan Jauh Menggunakan Envi 4.5.
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
[6] Srimulyani, Fani. 2016.Resolusi dan Komposit Citra. Diakses pada hari Rabu ,
19 April 2017 Pukul 09.53 WIB di www.academia.edu.

Anda mungkin juga menyukai