OLEH:
HARINTAKA
JURUSAN TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Februari 2011
1
Ketentuan
FT-UGM 2
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
1
Identitas Matakuliah
FT-UGM 3
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
Silabus
FT-UGM 4
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
2
Silabus
FT-UGM 5
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
Silabus
Minggu Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
FT-UGM 6
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
3
Referensi
FT-UGM 7
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
Perencanaan Pemotretan
(Flight Planning)
4
Pemotretan udara unt Pemetaan Fotogrametri
1 2 3 n Pemotretan ke-
H : Tinggi terbang
Permukaan Topopgrafi
FT-UGM 9
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
Pertampalan
ke depan
Jalur terbang ke-1
FT-UGM 10
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
5
Pemotretan udara unt Pemetaan Fotogrametri
FT-UGM 11
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
10 % 50 %
6
Hitungan Jumlah Foto pd Pemetaan Fotogrametri
FT-UGM 13
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 14
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
7
Pengantar: Diagram Alir Pemetaan Fotogrametri
Aerial Photography
Project Planning
1. Flight Height Design
Penentuan peta yang 2. Flying Photography 1. Photo indices
diperlukan dan 2. Enlargement
3. Film Processing
ketersediaan material
4. Inspection 3. Mosaics
1. Official Mapping limit
5. Contact Printing 4. Orthophotos
2. Scale of Map
6. Diapositif
3. Contour Interval
4. Specification Aerial Triangulation
Ground Control
5. Equipment required 1. Triangulation plan
6. Methodology 1. Research Existing Control
2. Layout
7. Schedule 2. Targetting
3. Supplement Point Marking
8. Deliverables 3. Ground Control Survey
4. Measurement and Recording
4. Computation and Adjustment
5. Computation
5. Control Report
6. Adjustment
A B
FT-UGM 15
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
C
FT-UGM 16
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
8
Pengantar: Diagram Alir Pemetaan Fotogrametri
C
Drafting
1. Sheet Layout
2. Sheet Format
3. Photographic scale change
if required
4. Scribing or inking
5. Edit and final correction
FT-UGM 17
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
Otomatisasi Pemotretan
(Flight Management System)
9
FMS: Track on Air System Flow Chart
snapXYZ snapLIM
Converts text files Digitizing of
containing projects area or
coordinates of photo runs with a
project limits or digitizing tablet.
runs into graphics.
snapPLAN
Automated snapSHOT
planning system.
Parallel runs, GPS based aerial
single strips, survey photography
pinpoint photos, support software.
single photos. Recording of photo
positions with TECI
interface. Automatic
snapBASE
camera triggering. .
Mission preparation.
Project
management. Data snapPLOT
export/import
to/from TRACKER Reports printing. Scaled
format. Film flight plans and photo
reports, progress indices plotting.
reports.
FT-UGM 19
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 20
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
10
FMS: Track on Air Operation
FT-UGM 21
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
snapSHOT
FT-UGM 22
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
11
FMS: Track on Air Airborne System Overview
FT-UGM 23
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 24
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
12
FMS: Track on Air TECI interface
FT-UGM 25
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 26
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
13
FMS: Calgary (Habib, 2006)
FT-UGM 27
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 28
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
14
FMS: Calgary (Habib, 2006) MMS on Land
FT-UGM 29
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 30
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
15
FMS: Calgary (Habib, 2006) MMS on Land
FT-UGM 31
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 32
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
16
Spesifikasi untuk Pemotretan Udara
BAB I – Umum
1. Lokasi/Area
2. Skala Foto
3. Panjang Fokus
4. Jenis Film
5. Foto Udara
6. Security Clearance
7. Sinyalisasi Titik Kontrol Tanah (Premark)
8. Hasil Akhir yang Harus Diserahkan
9. Penyimpanan Negatif Film
FT-UGM 34
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
17
Spesifikasi Pemotretan Udara dari Bakosurtanal
4. Pesawat Udara
5. Klasifikasi Kru Penerbangan/Pemotretan
FT-UGM 35
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
FT-UGM 36
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
18
Spesifikasi Pemotretan Udara dari Bakosurtanal
FT-UGM 37
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
2. Dokumentasi
• Laporan pemotretan
• Label Film
• Laporan hasil kontrol kualitas
Lampiran
1. Jenis Film Yang Umum Digunakan Untuk Keperluan
Pemotretan Udara
2. Perencanaan Survei Pemotretan Udara Untuk Pemetaan
Fotogrametri
3. Konfigurasi Skala Foto Dan Skala Orthofoto
4. Formula Dasar Pemotretan Udara Vertikal
5. Formulir Hasil Pemeriksaan Akhir
6. Uji Fotogrametri
7. Kontrol Kualitas
FT-UGM 38
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
19
Spesifikasi Pemotretan Udara dari British Air Survey Assoc.
FT-UGM 39
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
FT-UGM 40
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
20
Spesifikasi Pemotretan Udara dari British Air Survey Assoc.
FT-UGM 41
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
21
Klasifikasi Titik
Fidusial Mark
22
Fidusial Mark
23
Target Tertandai (Signalized Target)
24
Target Tertandai (dalam Close Range Photogrammetry)
25
Klasifikasi Titik
Tie Points
26
Titik Cek (ICP)
Titik cek
1. Titik yang memiliki koordinat tanah (peta), yang
diukur menggunakan peralatan geodetik
2. Dalam perataan fotogrametri digunakan sebagai
titik ikat (tie point)
3. Sebagai parameter kualitas perataan fotogrametri,
yaitu dengan membandingkan nilai koordinat
hitungan (photogrametric coordinate) dengan hasil
pengukuran geodetis (misal dengan GPS)
27
Perencanaan Titik Kontrol
28
Konfigurasi Titik Kontrol Foto Kovensional dan Triangulasi Udara
(FGDC, 2002)
29
Standar Ketelitian KKH dan KKV (FGDC, 2002)
FT-UGM 60
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
30
Pengantar Triangulasi Udara: PRASYARAT
FT-UGM 62
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
31
Sistem koordinat foto dan Sis Koord Komparator (Habib, 2007)
FT-UGM 63
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 64
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
32
Prinsip Orientasi relatif: Dependent Model (Habib, 2007)
FT-UGM 65
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 66
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
33
Prinsip Orientasi Absolut (Habib, 2007)
FT-UGM 67
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 68
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
34
Sistem koord Foto – Sistem Koord Tanah (Habib, 2007)
FT-UGM 69
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 70
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
35
Tansformasi dalam Bidang (Transformasi 2D) (Habib, 2007)
FT-UGM 71
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 72
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
36
Tansformasi dalam Bidang (Transformasi 2D) (Habib, 2007)
FT-UGM 73
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 74
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
37
Transformasi dlm Ruang (Transformasi 3D) (Habib, 2007)
FT-UGM 75
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 76
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
38
Transformasi dlm Ruang (Transformasi 3D) (Habib, 2007)
FT-UGM 77
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 78
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
39
Transformasi dlm Ruang (Transformasi 3D) (Habib, 2007)
FT-UGM 79
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 80
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
40
Transformasi dlm Ruang (Transformasi 3D) (Habib, 2007)
FT-UGM 81
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 82
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
41
Transformasi dlm Ruang (Transformasi 3D) (Habib, 2007)
FT-UGM 83
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 84
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
42
Transformasi dlm Ruang (Transformasi 3D) (Habib, 2007)
FT-UGM 85
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 86
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
43
Transformasi dlm Ruang (Transformasi 3D) (Habib, 2007)
FT-UGM 87
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
FT-UGM 88
Harintaka 2007 - Teknik Geodesi & Geomatika FT-
44
Tahapan Pembuatan Peta RBI
dengan Pemotretan udara, Quality
Control, dan Uji Kualitas
FT-UGM 90
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
45
Spesifikasi & Kontrol Kualitas
FT-UGM 91
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
Kontrol Kualitas
Security clearence pemotretan, Security Film: masa kadaluwarsa, Kamera udara: Kalibrasi
clearence pencetakan, Sertifi kelayakan pesawat kamera, Proses: manual/automatik
ditolak ditolak
Proses film
Navigasi
overlap, sidelap, crab, skala
foto, cakupan, liputan awan
Anotasi film
FT-UGM 92
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
46
Kontrol Kualitas
Pemotretan Udara
Kegiatan yang memerlukan biaya besar,
dan tergantung bbrp beberapa faktor, al:
• depresiasi alat
• kualitas peralatan
• efisiensi pada saat pelaksanaan
• skala foto
• lokasi, dll
FT-UGM 93
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
FT-UGM 94
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
47
Quality Control Procedure for Photogrammetric Digital Mapping
(Ackermann & Eslami R A, 1996):
FT-UGM 95
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
FT-UGM 96
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
48
Mapping from Space
FT-UGM 98
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
49
Pengantar: Mapping from Space
• Di Indonesia peta satelit didefinisikan sebagai peta dengan latar
belakang fotografis citra, dilengkapi dengan garis kontur,
bergeoreferensi, menggunakan sistem proyeksi UTM dan datum
WGS 84 (Atmadilaga dan Wiradisastra, 1996).
• Peta satelit mulai dibuat sejak tahun 1995 di BAKOSURTANAL dan
sangat potensial dipakai sebagai pengganti peta rupabumi skala 1:
50.000, terutama untuk daerah yang belum memiliki peta topografi
seperti di daerah Kawasan Timur Indonesia (Atmadilaga dan
Wiradisastra, 1996).
• Hal ini sesuai dengan tujuan pembuatan peta satelit adalah
melengkapi peta dasar skala 1: 50.000. Peta satelit dipilih sebagai
alternatif lain dari peta rupabumi atau topografi disebabkan oleh
pertimbangan biaya produksi lebih murah dan proses pembuatannya
lebih cepat dibandingan dengan peta topografi
• Pada tahun anggaran 1995/1996, pusat Pemetaan BAKOSURTANAL
telah membuat peta satelit sebanyak 5 lembar yang mencakup
daerah Manado-Tondano, Sulawesi Utara dan DAS Membramo, Irian
Jaya. Peta satelit tersebut sesuai dengan format peta rupabumi skala
1: 50.000 dan menggunakan citra satelit SPOT XS tahun 1992 dan
1994 serta ERS-1 (Atmadilaga dan Wiradisastra, 1996).
FT-UGM 99
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
FT-UGM100
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
50
Pengantar: Mapping from Space
• Ketelitian planimetrik peta satelit skala 1:50.000 dipersyaratkan tidak
lebih dari 20 m. Umumnya untuk daerah yang datar dan tersedia
data DTM yang baik, ketelitian ini dapat dicapai, kecuali untuk
daerah pegunungan. Jika sudut pencitraan sensor cukup miring
maka akan diperoleh ketelitian diatas 60 m (Sukmayadi dan Cunin,
1999). Proses identifikasi obyek di citra dibantu dengan prosedur
peningkatan kualitas citra dengan penajaman citra dan membuat
pseudotrue color sehingga obyek memiliki warna aslinya. Proses
penajaman tepi (edge enhancement) dilakukan untuk membantu
interpretasi unsur linier, seperti jalan raya dan sungai.
FT-UGM101
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
FT-UGM102
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
51
Pengantar: Mapping from Space
• Adapun rumus persamaan kolinier pada citra satelit SPOT adalah
(Chen dan Lee, 1993; JARS, 1993):
• Jika akan dicari koordinat dalam sistem peta maka persamaan tsb
harus diinvers
( r11 t x i + r 21 t y i − r 31 t f ) c c
X i = (Z i − Z t ) + X t
( r13 t x i + r 23 t y i − r 33 t f )
( r11 t x i + r 22 t y i + r 32 t f ) c
Yi = (Z i − Z t ) + Ytc
( r13 t x i + r 23 t y i + r 33 t f )
FT-UGM103
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
FT-UGM104
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
52
Pengantar: Mapping from Space
• Bentuk persamaan linier untuk setiap parameter orientasi luar sensor
sebagai fungsi waktu atau baris dirumuskan pada persamaan (3-14):
• Pada persamaan (3-14) pada setiap baris akan dicari 2 buah parameter,
sehingga pada setiap baris persamaan diperlukan minimal 2 buah titik
ikat. Pada persamaan (3-14) terdapat 6 baris persamaan sehingga jika
diselesaikan secara serempak diperlukan minimal 12 titik ikat. Jika jumlah
titik ikat pada setiap baris lebih dari 2 maka dipergunakan perataan
kuadrat terkecil untuk mengestimasi parameter yang dicari
FT-UGM105
Harintaka 2005 - Teknik Geodesi FT-
Prinsip
♠ Trans sis proyeksi projective sentral ke orthogonal
♠ Diperlukan: Citra/foto digital, parameter orientasi
dalam (interior) dan luar (exterior)
♠ Model Permukaan Bumi (mis: DTM). Asal?
♠ Foto digital dari scanning: Tipe Pankromatik, RGB,
Size citra digital.
♠ Interior dan exterior parameter diperoleh dr mana?
FT-UGM 106
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
53
Orthophoto: Prinsip Dasar
← Foto Udara
FT-UGM 107
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
Bottom Up Aproach:
Setiap piksel pada citra di scaling dan di-rotate pada
plane object coordinate XY (sesuai dg DTM)
Ketinggian Z diinterpolasi dari data DTM, Z=f(X,Y)
(m)
Obyek titik P (XYZ) diproyeksikan pd citra
menggunakan pers kolinier
FT-UGM 108
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
54
Orthophoto: Bottom Up (Mayr & Heipke, 199-)
FT-UGM 109
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
x ' = x − dx ; ( mm )
y ' = y − dy ; ( mm )
Koordinat citra (x’,y’) ditransformasi ke sistem
koordinat citra baru menggunakan Affine dg Fiducial
Mark sebagai Titik sekutu. Koordinat pusat
otthophoto:
55
Orthophoto: Bottom Up (Mayr & Heipke, 199-)
Transf Affine dpt dilihat sebagai usaha untuk koreksi
penyusutan (shrinkage) film dan ketidakseragaman
faktor skala saat scanning. Apa maknanya?
Density value (BV) diperoleh dengan cara
resampling. Metode interpolasi yg umum dipakai:
nearest, bilinier, dan bicubic. Bagaimana formula dan
efeknya pada citra baru?
Mosaiking, jika diinginkan cakupan daerah yang luas
atau untuk keperluan mapping
Dapat ditambahkan Proses kartografis, misal
penambahan layer jalan, batas administratif, sungai,
dll sehinga lebih intepretable.
FT-UGM 111
Harintaka 2002 - Teknik Geodesi FT-
56