LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
Nama : Zakky Nurshidiq
NIM : 117200007
Plug : 05
TEKNIK GEOMATIKA
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022
BAB I
Pendahulan
1.1. Latar Belakang Ilmiah
Pada fotogrametri terdapat pemetaan foto udara atau pemotretan foto udara.
Sebelum melakukan pemotertan diperlukan sebuah jalur terbang yang berguna
agar foto udara yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik. Proses
pengambilan jalur terbang biasanya diambil jarak yang terpanjang untuk
melakukan perekaman, hal ini untuk memperoleh kestabilan pesawat disaat
pemotretan. Dalam mendesain jalur terbang dibuat sepanjang garis yang sejajar
untuk membuat foro yang bertampalan (Eisenbei, 2009).
Tujuan dari pemotretan udara adalah untuk mencari koordinat-koordinat di
lapangan yang kemudian dilakukan transformasi koordinat ke sistem koordinat
peta sesuai dengan skala foto yang telah disesuaikan. Dari koordinat foto yang
telah diperoleh, maka bisa dibuat perencanaan jalur terbang sesuai dengan
kebutuhan, yang salah satunya adalah untuk memetakan suatu daerah dengan cara
fotogrametri atau foto udara.
Dengan pentingnya perencanaan jalur terbang maka mahasiwa/praktikan akan
melakukan praktikum perencanaan jalur terbang sebelum melakukan pemotretan
foto udara. Diharapkan setelah melakukan praktikum tersebut, mahasiwa/praktikan
dapat memahami dan melakukan perencanaan jalur terbang secara lebih baik.
BAB II
Tinjauan Pustaka
dikarenakan wahana pesawat terbang melaju dengan kecepatan yang tinggi. Selain
overlap foto udara juga harus sidelap. Sidelap merupakan pertampalan antara foto
udara satu dengan foto udara lain yang ada diatas maupun dibawah area yang
direkam ilustrasi pada gambar 2.3. Sidelap ini terjadi pada jalur terbang yang
berbeda jadi suatu wilayah pada jalur terbang 1 yang telah direkam akan direkam
kembali sebesar 25% dari liputan jalur terbang 2. Berikut ini gambaran dari proses
Overlap dan Sidelap (Surya, 2017).
b. Menentukan data parameter perencanaan yang meliputi jarak antar basis (B),
jarak antar jalur (Q), dan luas model.
c. Menentukan perimeter dan luas wilayah obyek pemotretan.
2.4 Akusisi data fotogrametri tidak melakukan kontak fisik secara langsung, hal
tersebut menjadikan perbedaan yang absolut dengan surveying. Terdapat informasi
penting dari akusisi fotogrametri tersebut, yaitu:
1. Informasi Geometris
Informasi Geometris meliputi posisi spasial dan bentuk dari obyek. Hal ini
merupakan sumber informasi paling penting yang bisa diperoleh dari
fotogrametri.
2. Informasi Temporal
Informasi Temporal berkaitan dengan perubahan obyek dari waktu ke waktu.
Biasanya dilakukan dengan membandingkan beberapa gambar yang direkam
dari waktu yang berbeda. Jenis-jenis fotogrametri bisa dikategorikan dengan
beberapa cara (Hadi,2007):
a. Berdasarkan posisi kamera dan jarak obyek: a. Fotogrametri udara;
menghasilkan citra udara dengan ketinggian lebih dari ± 300 meter.
b. Foto terestris; foto yang diambil secara langsung dilokasi yang sudah
ditetapkan.
c. Fotogrametri jarak dekat; pengambilan foto dengan jarak kamera dan
obyek 100 mm sampai 300 m
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1. Lokasi
Praktikan Fotogrametri ini dilaksanakan pada hari rabu 17 november 2021.
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di rumah masing-masing menggunakan
Zoom Video Conference.
3) Selanjutnya klik kanan pada “layers” lalu pilih “open attribute table”
Output:
4) Selanjutnya export area yang sudah dipilih dengan cara klik “export data”
Output:
6) Selanjutnya tambahkan basemap dengan cara klik “add data” kemudian pilih
“add basemap”
Maka akan muncul table “add basemap” kemudian pilih “imagery” lalu klik
“add”.
Output:
7) Kemudian siapkan data dalam ukuran kertas A4 dengan cara klik “layout
view”, maka akan muncul tampilan seperti berikut:
8) Kemudian lakukan pengaturan kertas dengan cara klik “file” lalu pilih “page
and print setup”
Kemudian lakukan pengaturan kertas pada “page and print setup” untuk
landscape atau portait menyesuaikan dengan bentuk area.
Gambar 3.15 Tampilan saat melkaukan export data dan menyimpan data
(Sumber: Dokumen Pribadi)
10) Kemudian cetak area kerja untuk dibuat peta jalur terbangnya.
Distance (D)
D = (18,9 x 3 ) + (3 x 3,22)
= 56,7 + 9,66
= 66,36
Ket. D = (panjang area x Ln) + (3xQ’)
BAB IV
Penyajian Data
BAB V
Hasil dan Pembahasan
5.1. Hasil
1. Perhitungan Komponen Jalur Terbang
1) Liputan Foto (A)
A = a x bilangan skala foto
= 23 x 1500
= 34.500 cm
= 345 m
Ket. a = ukuran frame
Ukuran foto di peta (A’)
A
A’ =
Bilangan Skala Peta
34.500
=
7500
= 4,6 cm
Ket.ukuran foto di peta=A’xA’
Distance (D)
D = (18,9 x 3 ) + (3 x 3,22)
= 56,7 + 9,66
= 66,36
Ket. D = (panjang area x Ln) + (3xQ’)
Peta perancanaan jalur terbang dari kelurahan Muja Muju dengan luas 490.089
2
m . Jalur terbang untuk memotret kelurahan tahunan adalah dengan 3 jalur, 15 foto
dengan tinggi terbang senilai 285 meter dan basis foto senilai 1,84 cm.
Pada peta memiliki besar foto dengan tinggi lebar 17,5 x 21 cm dan etiket di
samping kanan dan bawah kertas peta. Judul peta adalah “Peta Perencanaan Jalur
Terbang Kelurahan Muja Muju”, pada bagian etiket mencakup arah mata angin,
skala peta adalah 1:7500 yang dimuat dalam skala teks dan skala bar. Legenda
berisikan
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022
kotak berwarna ungu yang menandakan isi area, garis merah menandakan jalur
terbang, dan garis biru sebagai frame kamera atau footprint. Pada sisi bawahnya adalah
logo UPN.
Bagian bawah foto memuat informasi perencanaan peta yang dimulai dari:
Area 490.089 m2
Jenis Wahana Fixed Wing
Waktu Pengukuran Siang hari
Speed 5 m/s
Distance 66,36
Flight Time 13,272
Foot print 4,6 x 4,6 cm
Distance between lines 241,5 m
Number of Stripes 3
Picture 15
Sidelap 30%
Overlap 60%
BAB VI
Penutup
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu:
ilmu-ilmu tersebut pastinya akan berguna pada praktiku selanjutnya maupun pada
dunia kerja kelak.
6.2 Penutup
6.3 Saran
Daftar Pustaka
Wicaksono, F.Y.E. 2009. Apa itu foto Udara? DIY: Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi DIY.
SNI:7965. Prosedur Pemotretan Udara Digital
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022
LAMPIRAN 1
PERHITUNGAN KOMPONEN JALUR TERBANG
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022
LAMPIRAN 2
PETA PERENCANAAN JALUR TERBANG KELURAHAN
TAHUNAN
Praktikum Fotogrametri I
Program Studi Teknik Geomatika
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2021/2022