PEMETAAN
3 DIMENSI
Oleh Ir. Achmad Ruchlihadiana T., M.M.
NARASUMBER
PELATIHAN
NARASUMBER : JENJANG PENDIDIKAN
Ir. Achmad
Ruchlihadiana T., INSTITUT TEKNOLOGI UNIVERSITAS WINAYA
BANDUNG MUKTI
M.M.
S1 TEKNIK GEODESI S2 MAGISTER MANAJEMEN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
TAHUN 1987 TAHUN 2012
Profesi :
• SURVEYOR KADASTER BERLISENSI, NO LISENSI : 1 – 0054
– 16
• DOSEN PRODI TEKNIK GEODESI UNIVERSITAS
WINAYAMUKTI dh ATPU
• KONSULTAN SURVEY PEMETAAN
• KETUA IKATAN SURVEYOR INDONESIA KOMWIL JABAR
KETUA • KETUA DEWAN PENGAWAS KOJARSI ISI KOMWIL JABAR
IKATAN SURVEYOR INDONESIA • PEMIMPIN KJSB ACHMAD RUCHLIHADIANA DAN REKAN
KOMISARIAT WILAYAH • ASESOR LSP ISI MET 000.009537.2022Fx
JAWA BARAT
PENGALAMAN NARASUMBER :
Ir. Achmad
➢ 1992-1998 Sebagai surveyor dan operator SIG di kegiatan
Tata Ruang dan rekayasa jalan jembatan bendungan.
Ruchlihadiana T.,
➢ 1998-2002 ASN di Dinas Bina Marga Prov. Jawa Barat M.M.
➢ 2002-2015 Melaksanakan Pemetaan Fotogrametri skala 1 :
5000 Se-Kabupaten Bekasi
➢ 2005-2013 Membuat SIG Fasum Fasos Kab. Bekasi
➢ 2007 sd. sekarang Sebagai Tenaga Ahli Geodesi Di kegiatan
Tata Ruang, Pengairan, Jalan, dan Jembatan
➢ 2012-2016 Ketua Program Studi Teknik Geodesi Universitas
Winayamukti
➢ 2016-2020 Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas
Winayamukti
➢ 2017 s.d. sekarang Sebagai SKB dan KJSB PTSL Kota
Bandung, Mempawah, Bogor Timur, Ciamis, Garut,
Purwakarta, Majalengka, Indramayu, Subang, Jombang,
Blora, Probolinggo, Gunungkidul, Tasikmalaya, QC Kab
Bandung, SKB QC Kab Sumedang 2023, PTSL Bogor Timur,
Ciamis, dan Subang.
➢ 2017 melaksanakan pemutakhiran data PBB Kota Bandung
540.000 OP
DAFTAR ISI
01 02
Pemetaan dan Konsep Dasar Pemetaan
Drone Mapping Fotogrametri
03 04
Pemrosesan Data Pembuatan Model 3D
Drone Mapping Dari Peta Foto Drone
01
Pemetaan dan Drone
Mapping
Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi pada
bidang datar keseluruhan atau sebagian dari
permukaan bumi yang diproyeksikan
dengan perbandingan atau skala tertentu
(Nasution, 2016).
Gambar Proses “Change View” → “Details” Gambar Hasil “Estimate Image Quality”
3. Pemilihan Data Kedua
Apabila banyak foto yang indeks kualitasnya tidak bagus, maka survei dan perekaman UAV
harus diulang, karena apabila dilanjutkan, hasil model dan mozaik ortofoto yang diperoleh tidak
akan bagus dan akurat. Untuk memastikan agar terdapat jumlah foto dengan indeks kualitas
yang bagus, gunakan overlap dan sidelap yang tinggi (80 sampai 90 persen), sehingga apabila
terdapat foto yang harus dihapus, sisa foto lain masih memiliki overlap dan sidelap yang
mencukupi untuk melanjutkan proses pengolahan.
4. Align Photos
Align photos berfungsi untuk menentukan posisi dan orientasi kamera pada setiap foto dan
membentuknya dalam model sparse point cloud. Saat proses align photos berlangsung, Agisoft
akan membangun point cloud. Pembentukan point cloud menggunakan fitur deteksi titik yang
disebut sebagai tie point dan proses penggabungan foto otomatis sehingga terbentuklah sparse
point cloud yang merepresentasikan 3D.
Align photos dilakukan dengan memilih menu “Workflow” → “Align Photos”, maka muncul kotak
dialog “Align Photos”, pada pilihan “Accuracy” terdapat tiga pilihan: high, medium, dan low. High
accuracy dipilih karena pendefinisian foto menjadi sparse point cloud akan diproses dengan
ukuran sebenarnya. Sedangkan, dibawah pilihan “Accuracy” terdapat dua pilihan: “Generic” dan
“Reference”. “Generic” dipilih jika tidak diketahui posisi kameranya. Sedangkan, “Reference”
dipilih jika posisi kamera diketahui nilai koordinatnya
4. Align Photos
Input GCP dilakukan melalui tools “import”. Format GCP yang bisa digunakan adalah format
*.txt dan *.csv. Maka akan muncul kotak dialog Import CSV. Definisikan sistem koordinat yang
digunakan dan atur posisi kolom berdasarkan nomor GCP, X, Y, dan Z.
6. Georeferensi
Sedangkan untuk DTM, ketinggian hanya dihitung Gambar Ilustrasi DTM dan DSM
sampai ke permukaan tanah, terlepas dari apa ada
obyek di atas tanah tersebut atau tidak. Gambaran
ilustrasi perbedaan DSM dan DTM dapat dilihat pada
gambar disamping.
10. Membuat Mesh
Agisoft membentuk 3D poligon mesh yang merepresentasikan permukaan objek berdasarkan
data dense point cloud. Caranya: “Workflow” → “Build Mesh”. Terdapat dua pilihan pada “Surface
Type”, yaitu “Arbitrary” dan “Height Field”. “Arbitrary” digunakan untuk objek jarak dekat, seperti
bangunan gedung, tugu, dll. Sedangkan, “height field” digunakan jika area dalam foto adalah
permukaan bumi datar. Lalu, pada “interpolation” dipilih “enabled (default)” dimana software
menginterpolasi data dense point cloud dalam radius tertentu. Model 3D ini digunakan sebagai
dasar pembuatan DTM dan orthofoto.
Perangkat lunak yang digunakan untuk keperluan model 3 dimensi adalah ArcMap dan
ArcScene. Pada ArcMap, terdapat dua model yang dapat digunakan untuk membuat model 3
dimensi, yaitu Model Hillshade dan Model Triangulated Irrigular Network (TIN). Sedangkan
ArcScene digunakan untuk memvisualisasikan model 3 dimensinya.
1. Melakukan Input DEM
Pertama lakukan input data DEM yang sebelumnya dihasilkan dari pengolahan data dengan
Agisoft. Input dilakukan dengan cara menggunakan “Add Data” lalu pilih file DEM-nya.
Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Komang Sri Hartini ST., M.Sc., Bramantiyo Marjuki, S.Si. M.P.W.K., Sri Astutik S.Kom.,
Rr.Sekartaji Rarasati Prananingtyas, A.md., Sugeng Riyadi Wijanarko, S.Si.,
Muhammad Rasyid Ridha, ST., dan Rizki Ananda, S.Si. 2019. Pemetaan Menggunakan
UAV. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sekretariat Jenderal Pusat
data dan Teknologi Informasi, Balai Pemetaan dan Informasi Infrastruktur.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Metode Fotogrametrik. 2019. Divisi 1 Infrastruktur PT Waskita
Karya (Persero) Tbk.