Oleh :
Widi Wardiana Syahrizal
4122.3.13.13.0038
DOSEN :
RIA OKTARIANI, ST
PROGRAM STUDI S1
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk memenuhi nilai
ujian akhir semester tentang perencanaan proyek fotogrametri yg telah dibimbing oleh dosen Ibu.
Ria Oktariani,ST. Sehingga makalah ini dapat saya selesaikan dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana.
Harapan saya semoga hasil makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca serta saya khususnya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini untuk kedepannya supaya lebih baik lagi.
Hasil dari makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan dari makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bagi perusahaan yang besar dan instansi pemerintah yang berkaitan erat dengan aspek spasial
dan keruangan seperti Bappeda, Dinas pekerjaan umum, Dinas tata ruang, Dinas pertambangan,
Pertanian, Perkebunan, dan lain-lain, gambaran obyektif mengenai wilayah properti perusahaan,
gambaran objektif detail nyata permukaan bumi sangat penting terutama untuk perencanaan,
pembangunan dan pengembangan kawasan. Karena itu informasi sektoral yang lengkap, akurat,
dan komperehensif sangat bermanfaat bagi manajemen Instansi untuk dapat mengambil
keputusan berdasarkan kondisi aktual di lapangan.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, saat ini pemanfaatan pesawat surface
model, dan kontur. Kelebihan metode ini antara lain adalah efisiensi waktu pelaksanaan
pekerjaan, karena dapat menjangkau wilayah yang luas dalam waktu yang singkat dibandingkan
dengan survei topografi terestris. Pemotretan dengan metode UAV ini dengan dengan cuaca yang
baik (Tidak ada hambatan yang ekstrim mengenai angin dan hujan) dapat menjangkau 1000 Ha
per hari.
Faktor-faktor penentu dalam pemilihan metode survei, apakah akan menggunakan survei
terestris maupun survei foto udara merupakan faktor-faktor yang menjadi urgensi akan
kebutuhan data yang harus terpenuhi baik pada aspek kelayakan secara teknis, ekonomis maupun
lingkungan.
Faktor-faktor yang hendaknya dipertimbangkan dalam memutuskan untuk memanfaatkan
survei foto udara format kecil ini antara lain : produk / data utama yang dibutuhkan, ketelitian
data yang disyaratkan, kondisi lapangan terutama jenis vegetasi dan tutupan lahan yang ada. Jadi,
pihak pengambil keputusan hendaknya mengetahui dan mempertimbangkan faktor urgensi,
kemanfaatan dan efisiensi.
1.2
Nama Kegiatan
Pekerjaan foto udara format kecil dan pemanfaatannya di bidang pemetaan untuk
perencanaan, pembangunan, dan pengembangan dengan memanfaatkan wahana tanpa awak UAV
airplane dalam small format.
1.3
Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah melakukan pemetaan foto udara dengan UAV untuk
kawasan yang akan dipetakan untuk keperluan perencanaan,pengembangan,dan pembangunan.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan Peta orthophoto, Digital Surface Model,
Peta kontur, dan elevasi permukaan tanah pada kawasan tersebut.
BAB II METODOLOGI
2.1
Peralatan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.2
2.3
Orientasi lapangan
2.4
Ground control diperlukan untuk pengikatan posisi koordinat dan elevasi pada
pengolahan foto udara sedemikian sehingga diperoleh posisi dan elevasi data digital surface
model yang terkontrol. Sedangkan pemasangan premark pada posisi titik bor pada pekerjaan ini
digunakan untuk mendapatkan elevasi tanah pada posisi titik bor.
2.5
Pengambilan Foto
Perkembangan teknologi pesawat model saat ini telah sedemikian maju. Pesawat model
dengan dukungan SISTEM AUTOPILOT yaitu system terbang automatis dengan di program
untuk mengambil foto dari udara, sehingga dapat menghasilkan foto yang baik untuk selanjutnya
diproses dalam pengolahan data.
2.6
Lingkup Pekerjaan
Mengacu pada sasaran yang ingin dicapai dalam proyek ini, secara umum lingkup
pelaksanaan pekerjaan foto dan video udara digambarkan pada diagram di bawah ini.
PENENTUAN JALUR
TERBANG
IDENTIFIKASI HASIL
FOTO
PEMILIHAN FOTO
TERBAIK
SOFTCOPY
PRINTOUT PETA FOTO DAN PETA
TOPOGRAFI
1.
PENGOLAHAN ORTHOFOTO, MOZAIK DAN DIGITAL SURFACE MODEL (DSM) PEMBUTAN KONT
2.
3.
4.
Peta Kontur
5.
Foto 3D Objek
2.7
Survey dan foto dan video udara merupakan aktivitas strategis yang dapatdigunakan
untuk hal-hal yang bermuatan politik dan keamanan.Oleh karena itu,aktivitas ini mulai diatur dan
diawasi.Sampai saat ini memang belum ada otoritasi resmi yang ditunjuk pemerintah untuk
mengatur aktivitas ini.
2.8
Secara umum, foto mozaik yang dihasilkan merupakan foto udara vertical.Artinya,
setelah melalui pengolahan data/ rektifikasi dan titik kontrol, maka peta foto yang terbentuk telah
memiliki skala yang terkontrol pada seluruh areal petafoto tersebut. Sedangkan pengolahan foto
stereo akan tercipta model permukaandigital (Digital Surface Model).Model permukaan digital
(DSM) yang dihasilkan oleh pengolahan standarfoto udara format kecil merupakan permukaan
yang tampak pada foto. Maksudnyaadalah, apabila pada areal foto terdapat vegetasi/ tutupan
lahan lainnya, makaelevasi yang tersaji adalah elevasi dari permukaan atas vegetasi/ tutupan
lahanlainnya tersebut, sehingga elevasi dari permukaan tanah tidak tersaji.Hal inisekaligus
merupakan kelemahan dari pengolahan foto udara ini. Untukmeningkatkan kualitas kontur,
apabila dilakukan pengolahan lebih lanjut dandengan ditambahi survey identifikasi ketinggian
vegetasi/ tutupan lahan lainnya,maka elevasi permukaan tanah yang tertutup dibawahnya dapat
diinterpolasi/disajikan hingga mendekati elevasi permukaan tanah sebetulnya. Namun
padapekerjaan yang sedang ditawarkan ini, pengolahan lebih lanjut seperti tersebut.
diatas tidak termasuk dalam cakupan pekerjaan yang ditawarkan. Apabilakemudian
diperlukan dan dikehendaki pihak user, maka dengan sangat terbukadapat dilaksanakan pada
penawaran pekerjaan lanjutan.Wahana UAV mampu terbang di bawah awan pada saat
pemotretan udarauntuk menghindari ketertutupan awan di hasil foto udara. Terbang wahana
yangrelatif rendah sehingga mampu meningkatkan ground resolusi pada hasil mosaikorthofoto.
Ketepatan area pemotretan dengan wahana UAV dapat dipantauoperator dari ground control.
Kemudahan wahana UAV untuk take off ataulanding, tanpa perlu adanya landasan panjang.
Dengan memanfaatkan wahanaUAV mampu meminimalkan biaya operasional dalam kegiatan
foto udara.Resolusi citra peta foto secara horizontal yaitu antara 15 s.d 20 cm (jauhlebih detail
dari pada citra satelit quickbird : 60 cm); Sedangkan ketelitian vertikalyang dihasilkan dari
pengolahan foto stereo yaitu 0,5 s.d 3 meter.
2.9
Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan pemetaan foto udara small format ini relative
jauh lebih murah daripada penggunaan pesawat udara berawak.Unsur unsur biaya dalam
pelaksanaan foto udara ini antara lain: OperasionalUAV, Survey pengukuran Ground Control
Point.Dapat digambarkan, bahwa operasional UAV Plane satu kali penerbanganselama 1 jam
dapat menjangkau 300 hektar, dan ini dapat menjadi patokankemampuan/ kecepatan tim survey
per harinya. Ini dikarenakan bahwa waktupemotretan yang paling baik adalah antara pukul 10.00
s/d 14.00 WIB, denganasumsi bahwa bayang-bayang matahari tidak terlalu Nampak, di lain sisi,
bahwasetiap awal penerbangan, selalu dilakukan orientasi pesawat untuk penyesuaianarah dan
kecepatan angin serta penyesuaian kecepatan dan periode otomasipengambilan foto udara.
2.10 Pemanfaatan hasil pengolahan Foto Udara Format Kecil
Kebutuhan akan data spasial pada pekerjaan pertambangan sangat urgent.Mulai dari
survey pendahuluan, eksplorasi dan Operasi Produksi.Kebutuhan petatopografi dapat dikatakan
merupakan kebutuhan fital dalam operasional kegiatantambang.Kualitas peta yang digunakan
merupakan pangkal dari efektifitas danefisiensi pelaksanaan kegiatan pertambangan, yang
merupakan salah satu dasarperhitungan volume pekerjaan galian, timbunan, tata letak saranaprasarana sertaoperasional tambang.
Pemanfaatan foto udara secara rutin dapat diaplikasikan pada pekerjaanperhitungan
timbunan stock pile. Pada umumnya, bentuk timbunan stock piletidak beraturan, sehingga untuk
melakukan survey teristris dengan menggunakan teodolite atau total station masih akan
mengalami kesulitan dalam pengambilantitik titik pengukuran supaya perhitungan volume
mendekati ukuran yangsebenarnya. Dengan adanya teknologi foto udara dan metode yang tepat ~
fotoudara yang lebih teliti ~ (misalnya dengan menggunakan UAV multirotor mirip dengan
helicopter, plus total station untuk Control Point), maka pengambilan datasurvey dan
perhitungannya akan jauh lebih cepat, serta hasilnya akan lebih teliti.
2.11 Perencanaan
Perencanaan dilihat sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan :
Adanya pengarahan kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan untuk pencapaian
tujuan.
Adanya perkiraan forecasting terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan.
Adanya potensi, prospek pengembangan, hambatan, resiko dan mengurangi
2.11.1
Penggunaan dan alokasi sumber-sumber daya yang terbatas secara lebih efisien
dan ekonomis.
Tuntutan perkembangan ekonomi yang pasti.
Menanggulangi stabilitas ekonomi
2.13 TahapanMenejemenProyek
M e n y u s u n T u ju a n P r o y e k
M e m b u a t P e re n c a n a a n u n tu k
M e n c a p a i T u ju a n P r o y e k
P e m o tre ta n
U d a ra
P e n g u k u ra n
K o n tro l
Interpretasi Foto
Tria n g u la s i
U d a ra
R e s titu s i
F o to Tu n g g a l
R e k tif ik a s i
Pe n y u su n a n
M o s a ik
R e s titu s i
F o to S te re o
O rth o f o to
P lo ttin g
P la n im e tri
P lo ttin g K o n tu r
P e n g e c e ka n
La p a n g a n
K a rto g ra f i
P e ta F o to
P e ta G a ris
Merupakan acuan bagi pelaksana untuk menyusun usulan/ proposal pelaksanaan pekerjaan.
Dalam suatu pelelangan/ tender pekerjaan survey dan pemetaan, TOR diberikan oleh pemberi
pekerjaan untuk disampaikan kepada perusahaan peserta lelang. Secara umum TOR berisi antara
lain terdiri dari ketentuan admistratif, ketentuan teknis, metoda kerja (dapat dapat ditentukan
kemudian), dan spesifikasi yang berkaitan dengan produk/ hasil.
lokasi proyek
budaya setempat, adanya kepercayaan, tabu, daerah terlarang yang harus dipatuhi,
dsb.
Contoh : dalam penentuan struktur
proyek untuk pemetaan daerah rawa misalnya, dari alternatif pilihan cara terestris atau
cara fotogrametris, akan lebih cocok menggunakan cara fotogrametris. Bila dipilih cara
terestris,
dalam
pelaksanaan
lapangannya
akan
memberikanmasalaholehkarenaalasanaksesibilitas, sebaliknyadengancarafotogrametris.
Contoh : dalam penentua nkomponen proyek
Untuk penentuan beda tinggi daerah yang turun-naik atau berbukit, akan lebih cocok
dilakukan dengan cara trigonometris. Bila dilakukan dengan sipat datar, maka akan lebih
sulit dilakukan dan lebih lama, bahkan ketelitian hasilnya dapat lebih rendah.
Untuk perhitungan waktu : faktor transportasi, aksesibilitas, kondisi topografi, musim dan
liputan merupakan faktor-faktor yang dominan.
Estimasi biaya tergantung dari perhitungan waktu, biaya hidup, ketersediaan tenaga lokal,
lokasi.
Demikian pula halnya dengan pemilihan peralatan pengukuran serta peralatan penunjang
yang digunakan, perlu memperhitungkan faktor-faktor di atas.
Adalah faktor-faktor yang terkait secara langsung maupun tidak yang datang dari kondisi
instansi pelaksana (perusahaan).
Faktor pengaruh perusahaan meliputi :
sumber daya manusia (SDM) yang ada : kualifikasi, bidang dan jumlah
dlsb.
Pemilihan struktur proyek dan komponennya perlu melihat apakah teknologi yang
digunakan dapat diterima oleh pengguna jasa,
Apakah peralatan penunjang dan material dapat mudah diperoleh
2.18 Hal-hal
yang
harus
diperhitungkan
dalam
suatu
misi
pemotretan
Secara teknis, perencanaan misi pemotretan akan memperhitungkan penggunaan :
1. jenis kamera,
2. jenis film/ jenis filter
3. tinggi terbang,
4. jenis pesawat,
5. persentase pertampalan ke muka dan ke samping, dlsb.
Berdasarkan ketentuan/ spesifikasi diatas, dibuatlah perencanaan misi pemotretan yang
meliputi pembuatan (1) peta rencana terbang dan (2) ketentuan-ketentuan / spesifikasi
penerbangan yang harus dipenuhi.
P e r s ia p a n
P e n g u k u r a n T itik
K o n tro l T a n a h
P e m o tre ta n
U d a ra
T r ia n g u la s i
U d a ra
In te rp re ta s i
F o to
R e s titu s i
D ig ita s i P la n im e tr ik
D ig it a s i K o n tu r
P e n y e m p u rn a a n
Lapangan
K a rto g r a fi
P eta G a ris
= detik
V (km/jam)
Contoh :
skala foto = 1 : 10.000, WA, (23 cm x 23 cm)
overlap
= 60 %
Interval waktu pemotretan (dt) = 0.92 km/ (0.055 km/det) = 16.56 det.
d) Menghitung jumlah foto/ model
Untuk hitungan biaya dan kebutuhan material pemotretan suatu daerah, diperlukan perkiraan
jumlah foto/ model. Perkiraan jumlah foto/ model dapat dilakukan dengan dua cara. Cara (1) dengan
menghitung jumlah foto per strip (nf) dan jumlah strip per blok (ns) dan cara (2) berdasarkan
hitungan luas neat model, atau berdasarkan metoda blok model
Cara (1) :
p
Jumlah foto per strip (nf) =___________________ + 2 + 2 (2 =safety factor)
(100-ol)% X pf X bsf
l
Jumlah strip
dimana :
p = panjang daerah
l = lebar daerah
ol = overlap
sl = sidelap
pf = panjang sisi bingkai foto
lf = lebar sisi bingkai foto , untuk foto metrik pf = lf = G = 23 cm
bsf = bilangan skala foto
Total foto yang diperlukan = nf X ns
Cara ini hanya dapat digunakan untuk bentuk daerah yang mempunyai bentuk persegi empat atau
kombinasi bentuk persegi empat.
Cara (2) Perkiraan jumlah model yang diperlukan berdasarkan luas neat model.
Luas area
Jumlah model =
+ 10%
luas neat model
s t e r e o s c o p ic
neat m odel
2.21 Premark
Premark adalah suatu tanda lapangan yang dipasang pada titik di tanah sehingga dapat terlihat pada
foto udara.
Termasuk dalam lingkup perencanaan pemotretan adalah pemasangan tanda lapangan atau premark
pada titik-titik kontrol untuk triangulasi udara. Tergantung dari jenis permukaan tanahnya premark
dapat dibuat dari bahan plastik, kain atau cat. Bentuk nya dapat berupa tanda silang dengan tiga atau
empat lengan. Sedang ukurannya disesuaikan dengan skala foto udara yang akan diambil. Gambar 32
memperlihatkan salah satu bentuk premark yang paling banyak digunakan, d = 30 s/d 50 m pada
skala foto.
5d
fo to u d a ra
( b e r b a s is film )
p e m a y a ra n
( s c a n n in g )
fo to u d a ra
fo rm a t ra s te r
d ig ita s i
p e ta h a s il
d ig ita s i
( b e lu m d ik o r e k s i)
titik k o n tr o l ( x ,y )
r e k tifik a s i
( p e r s p e k tif)
p e ta m a n u s k r ip
k a rto g ra fi
p e ta g a r is
p la n im e tr ik
Cara (2) : dilakukan dengan merektifikasi foto menggunakan titik kontrol yang ada terlebih dahulu,
dari foto yang sudah direktifikasi tadi baru digitasi detail dilakukan.
fo to u d a ra
( b e r b a s is film )
p e m a y a ra n
( s c a n n in g )
fo to u d a ra
fo rm a t ra s te r
titik k o n tr o l ( x ,y )
r e k tifik a s i
( p e r s p e k tif)
fo to
h a s il r e k tifik a s i
d ig ita s i
p e ta m a n u s k r ip
k a rto g r a fi
p e ta g a r is
p la n im e tr ik
Satuan
Variabel
Pemotretan
luas (Ha)
Triangulasi Udara
foto/ model
Restitusi
foto/ model
Kartografi
Pengecekan lapangan
luas
jenis
kamera,
3.1
Perencanaan
pemotretan
&
estimasi
volume
(dengan
3.2
45
m
m
Forward overlap
60
Side overlap
20
Ukuran
pixel
CCD
Ukuran CCD
600
800
1000
1200
140
0
Pa
Lebar
36
36.9
nj
Actual
mm
.9
Ground resolution (meter)
0.12
0.16
13
,333
492
12
0.2
17
,778
656
0.24
22
,222
820
0.28
26
,667
984
31
,111
114
14
22
31
42
1549
871
558
387
285
Ha
,000
Jumlah model
Waktu Restitusi/
Total
waktu
3
yang
model/hari/instru
men
1
instru
men
instru
diperlukan (hari)
95
516
290
186
129
47
men
3.3
258
instru
men
instru
172
men
instru
129
men
instru
103
men
86
145
93
65
32
97
62
43
24
73
46
32
19
58
37
26
16
48
31
22
9204300
9204200
D ES A JATI
9204100
B
d
3.4
9204000
Informasi geometrik pada peta dapat berubah dari waktu ke waktu. Bila perubahan tersebut
terjadi tersebar sebagian-sebagian (scattered), maka peremajaan informasi yang baru dapat dilakukan
DESA
JAYA R A G A
9203900
9203800
DESA
H A U R PA N G G U N G
foto udara
9203700
3.5
9203600
9203500
820100
820200
820300
K e te ra n g a n :
820400
820500
P E T A T E M A T IK
D ES A H AURPANG G U NG, KAB. G ARU T
T e g a n g a n T in g g i
R IW A Y A T P E T A
P e t a T e m a ti k d i- d i g i t a s i d a r i M o s a i k F o t o
u d a r a t e r k o n t r o l h a s il P e m o t r e ta n F o t o
U d a r a F o r m a t K e c il . T iti k k o n t ro l ta n a h
d a n D ig i ta l T e r r a i n M o d e l ( D T M ) d iu k u r
d e n g a n G P S . G a r is k o n t u r d it u r u n k a n s e c a r a d i g it a l d a r i d i g i ta l t e r r a i n m o d e l .
7 35 .0 0
7 3 6 .0 0
Bangunan
T a n a h P e k a ra n g a n
J a la n
Sungai
G a r is K o n tu r
S a w a h /L a d a n g
T a m a n /L a p a n g a n
S k a la
0
20
1 : 1000
40
60
80
100 M
820600
820700
820800
P E T A S IT U A S I
N a m a D a e ra h
P e m b e r i P e k e r ja a n
P e ru n tu k a n
D ib u a t o le h
T a n g g a l P e m o tre ta n
Ta n g g a l P e m ro s e s a n
M e to d a P e m ro s e s a n D a ta
D e s a H a u rp a n g g u n g , K e c a m a ta n T a r o g o n g ,
K a b u p a te n G a ru t.
P e m e r in ta h D a e r a h K a b u p a te n G a r u t
P e m b a n g u n a n K o m p le k s G e d u n g
O la h R a g a ( G O R ) , G a r u t .
L A P I - IT B
3 0 A p r il 2 0 0 3
M ei 2003
F o to g r a m e tr i
3.6
foto udara
Cara :
Identifikasi empat titik sekutu, masing-masing pada peta dan foto udara, upayakan dengan
distribusi yang merata (dipilih dari obyek-obyek yang mudah dikenal baik pada foto
maupun pada peta
Identifikasi dan tandai seluruh detail/ obyek yang baru pada foto udara dengan
membandingkan dengan peta lama. Beri nomor titik
Digit ke-empat titik sekutu dari foto udara.
Digit seluruh detail baru
Hitungan :
Hitung parameter transformasi dengan menggunakan koordinat titik sekutu dalam sistem
peta dan foto/ citra
Cek residu, bila belum memenuhi persyaratan cek ulang input dan ulangi hitungan
parameter.
Transformasikan seluruh titik detail foto ke sistem peta dengan menggunakan parameter
hasil hitungan.
LAMPIRAN
Bill Of Quantity Penawaran
KURVA S
KETERENGAN :
: LIBUR IDUL FITRI
17 Pelatihan
e. Laporan Akhir
1
16
16 Pelaporan
a. Laporan Harian
15 Presentasi
12
c. Laporan Bulanan
22
16
823.931
787.99
787.99
36
738
40.94
40.94
40.94
48
VOLUME
b. Laporan Mingguan
Rencana
Akumulasi Rencana
Realisasi
Akumulasi Realisasi
deviasi
DURASI
(MINGGU)
1
KEGIATAN
NO.
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
titik
lokasi
Kal
Kal
Km2
Km2
Km2
titik
Km2
Km2
Km2
Km2
titik
Kal
Kal
SATUAN
100.00%
3.83%
1.14%
0.73%
1.05%
0.57%
0.57%
0.95%
5.29%
14.71%
1.33%
1.24%
4.05%
2.00%
2.35%
7.00%
12.55%
1.60%
0.86%
33.61%
2.90%
0.92%
0.74%
6.23%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.04%
0.04%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.03%
0.00%
0.00%
0.00%
4.18%
0.00%
0.00%
0.00%
0.97%
0.23%
0.74%
BOBOT
BOBOT
(RENCANA) (REALISASI)
2
0.00%
1.05%
0.00%
0.97%
-0.08%
JULI
1.05%
1.05%
0.97%
0.97%
-0.08%
0.04%
0.04%
0.23%
0.23%
0.74%
0.74%
0.00%
1.05%
0.00%
0.97%
-0.08%
5.82%
6.87%
5.26%
6.23%
-0.64%
0.35%
0.04%
0.04%
0.04%
0.04%
0.03%
4.18%
4.18%
0.97%
0.97%
0.23%
0.04%
0.04%
0.29%
0.78%
1.75%
4.18%
0.97%
0.23%
0.04%
0.04%
0.29%
0.78%
1.75%
16.81%
0.35%
0.04%
0.04%
0.81%
0.29%
0.78%
1.75%
0.29%
16.81%
0.04%
0.04%
0.81%
0.29%
0.40%
0.29%
SEPTEMBER
6
7
0.04%
0.04%
2.94%
0.81%
0.29%
0.40%
0.29%
0.04%
0.04%
2.94%
0.81%
0.29%
0.40%
0.35%
0.04%
0.04%
2.65%
2.94%
0.66%
0.62%
0.81%
0.29%
0.40%
3.83%
0.04%
0.04%
2.65%
2.94%
0.66%
0.62%
OKTOBER
10
11
0.04%
0.04%
2.94%
12
0.73%
0.04%
0.04%
0.95%
1.14%
0.04%
0.04%
NOPEMBER
13
14
7.21% 8.28% 19.70% 21.15% 1.86% 4.81% 4.52% 8.80% 10.79% 3.02% 1.77% 1.22%
14.08% 22.36% 42.06% 63.22% 65.08% 69.88% 74.40% 83.20% 93.99% 97.01% 98.78% 100.00%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23% 6.23%
0.04%
0.04%
1.75%
4.18%
0.97%
0.23%
AGUSTUS
2
3
25%
50%
75%
100%
KETERANGAN
Rencana
Akumulasi Rencana
Realisasi
Akumulasi Realisasi
deviasi
KETERENGAN :
: LIBUR IDUL FITRI
e. Laporan Akhir
17 Pelatihan
c. Laporan Bulanan
d. Draft Laporan Akhir
16
16
16 Pelaporan
a. Laporan Harian
12
22
823.931
787.99
787.99
36
738
40.94
40.94
40.94
48
VOLUME
15 Presentasi
b. Laporan Mingguan
DURASI
(MINGGU)
1
KEGIATAN
NO.
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
titik
lokasi
Kal
Kal
Km2
Km2
Km2
titik
Km2
Km2
Km2
Km2
titik
Kal
Kal
SATUAN
100.00%
3.83%
1.14%
0.73%
1.05%
0.57%
0.57%
0.95%
5.29%
14.71%
1.33%
1.24%
4.05%
2.00%
2.35%
7.00%
12.55%
1.60%
0.86%
33.61%
2.90%
0.92%
0.74%
BOBOT(RENCANA)
22.68%
0.00%
0.00%
0.00%
0.35%
0.12%
0.12%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
2.43%
0.00%
0.78%
1.75%
12.55%
0.00%
0.00%
0.00%
2.91%
0.92%
0.74%
BOBOT
(REALISASI)
JULI
2
0.00%
21.05%
1.05%
1 1.05%
0.00%
1.05%
3
0.97% 0.00% 0.00%
0.97% 0.97% 0.97%
-0.08% -0.08% -0.08%
0.04%
0.04%
0.23%
0.23%
0.74%
0.74%
5.82%
6.87%
4
6.63%
7.59%
0.73%
0.35%
0.35%
0.04%
0.04%
0.04%
0.04%
0.81%
4.18%
7.21%
14.08%
5
6.27%
13.87%
-0.21%
0.04%
0.04%
0.04%
0.04%
0.81%
1.75%
4.18%
4.18%
0.97%
0.97%
0.23%
0.23%
4.18%
0.97%
0.97%
0.23%
0.23%
AGUSTUS
2
3
8.28%
22.36%6
8.81%
22.68%
0.32%
0.04%
0.04%
0.04%
0.04%
0.81%
0.29%
0.78%
0.78%
1.75%
1.75%
4.18%
4.18%
0.97%
0.97%
0.23%
0.23%
Series1
0.35%
0.04%
0.04%
0.81%
0.29%
0.78%
1.75%
0.29%
16.81%
0.04%
0.04%
0.81%
0.29%
0.40%
0.29%
SEPTEMBER
6
7
0.04%
0.04%
0.29%
0.78%
1.75%
16.81%
0.04%
0.04%
2.94%
0.81%
0.29%
0.40%
0.35%
0.04%
0.04%
2.65%
2.94%
0.66%
0.62%
0.81%
0.29%
0.40%
3.83%
0.04%
0.04%
2.65%
2.94%
0.66%
0.62%
OKTOBER
10
11
0.04%
0.04%
2.94%
0.81%
0.29%
0.40%
0.29%
0.73%
0.04%
0.04%
0.95%
1.14%
0.04%
0.04%
NOPEMBER
13
14
0.04%
0.04%
2.94%
12
25%
50%
75%
100%
KETERANGAN
e. Laporan Akhir
Rencana
Akumulasi Rencana
Realisasi
Akumulasi Realisasi
17 Pelatihan
16 Pelaporan
a. Laporan Harian
c. Laporan Bulanan
15 Presentasi
b. Laporan Mingguan
DURASI
(MINGGU)
KEGIATAN
NO.
16
16
12
22
823.931
787.99
787.99
36
738
40.94
40.94
40.94
48
VOLUME
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
Kal
titik
lokasi
Kal
Kal
Km2
Km2
Km2
titik
Km2
Km2
Km2
Km2
titik
Kal
Kal
SATUAN
3.83%
1.14%
0.73%
1.05%
0.57%
0.57%
0.95%
5.29%
14.71%
1.33%
1.24%
4.05%
2.00%
2.35%
7.00%
12.55%
1.60%
0.86%
33.61%
2.90%
0.92%
0.74%
BOBOT
BOBOT
(RENCANA) (REALISASI)
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
4.41%
5.37%
0.00%
0.00%
JULI
0.96%
0.96%
0.00%
0.00%
0.0
0.0
0.0
0.0
4.41%
9.78%
0.00%
0.00%
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.2
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.2
SEPTEMBER
6
7
8
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
OKTOBER
10
11
12
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
NOPEMBER
13
14
0.0
0.0
0.0
5.73% 2.94% 4.01% 19.69% 21.14% 1.85% 4.80% 4.51% 8.79% 10.78% 3.01% 1.76% 1.21%
15.51% 18.45% 22.46% 42.16% 63.30% 65.15% 69.95% 74.46% 83.24% 94.02% 97.04% 98.79% 100.00%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
AGUSTUS
2
3
25%
50%
75%
100%
KETERANGAN