DAN
Disusun Oleh :
2019510021
Dosen Pengampu :
FAKULTAS TEKNIK
JULI, 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fotogrametri II
yang berjudul “Pembuatan Jalur Terbang dengan Menggunakan Aplikasi Mission
Planner” dan “Pengolahan Foto Udara dengan Menggunakan Aplikasi Agisoft
Photoscan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Fotogrametri II. Selain itu, laporan
praktikum ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Salsabilla Rizki H
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Fotogrametri
2.2 Foto Udara
2.3 Kesalahan Foto Udara
2.4 Jalur Terbang
2.5 Aplikasi Mission Planner
2.6 Aplikasi Agisoft Photoscan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Peta jalur terbang menggambarkan batas daerah proyek dan jalur terbang yang
harus diikuti oleh penerbang untuk memperoleh liputan yang diinginkan.
Persyaratan teknis pembuatan jalur terbang dibuat dan ditetapkan berdasarkan
sasaran hasil akhir proyek, serta persyaratan skala foto, pertampalan, dan proses
atas dasar analog atau digital. Pembuatan jalur terbang ini dimulai dari teori dasar
cara analog, sehingga bila akan memakai bantuan software lain akan lebih
mudah. Software yang akan digunakan kali ini adalah Mission Planner.
(Bambang Suyudi, 2017)
Mission Planner adalah salah satu software yang dapat digunakan untuk
menampilkan data dari Ardupilot. Mission Planner digunakan untuk mengatur
waypoint yang harus dilalui wahana serta memantau data-data terbang wahana.
Mission Planner dapat menampilkan jalur terbang dan attitude wahana secara
visual, serta menampilkan secara numeric enam data terbang yang dianggap
penting oleh pengguna yang dapat dipilih dari antara banyak data terbang yang
tersedia. (Andreas P, 2016)
Salah satu software pengolahan foto udara adalah Agisoft Photoscan. Agisoft
Photoscan adalah sebuah software 3D modeling menggunakan citra atau foto
yang direkam secara stereo atau multi sudut, sehingga paralaks antar foto yang
dihasilkan dapat disusun sebuah model tiga dimensi dari foto. Agisoft dapat
digunakan untuk mengolah foto udara yang direkam menggunakan UAV atau
Drone. (Frastatraining, 2020)
Adapun rumusan masalah pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Adapun batasan masalah pada praktikum kali ini adalah sebagi berikut :
LANDASAN TEORI
2.1 Fotogrametri
1. Fotogrametri udara
Menghasilkan citra udara dengan ketinggian lebih dari +- 300 meter
2. Foto Terestris
Foto yang diambil secara langsung dilokasi yang sudah ditetapkan
3. Fotogrametri Jarak Dekat
Pengambilan foto dengan jarak kamera dan objek 100 mm sampai 300 m
Terdapat dua aspek penting, yakni ukuran objek (kuantitatif) dan jenis objek
(kualitatif). Kedua aspek tersebut yang kemudian berkembang menjadi cabang
fotogrametri, yakni fotogrametri metric dan fotogrametri interpretative
1. Fotogrametri Metrik
Fotogrametri metrik mempelajari pengukuran cermat berdasarkan foto
dan sumber informasi lain yang pada umumnya digunakan untuk
menentukan lokasi relatif titik- titik. Pemanfaatan fotogrametri metrik
yang paling banyak digunakan adalah untuk menyusun peta planimetrik
dan peta topografi, disamping untuk pemetaan geologi, kehutanan,
pertanian, keteknikan, pertanahan, dan lainnya.
2. Fotogrametri Interpretatif
Fotogrametri interpretatif mempelajari pengenalan dan identifikasi objek
serta menilai arti pentingnya objek tersebut melalui suatu analisa
sistematik dan cermat. Fotogrametri interpretatif meliputi cabang ilmu
interpretasi foto udara dan penginderaan jauh.
Foto udara adalah sebuah gambar yang dicetak pada media kertas (foto) yang
dihasilkan dari hasil pemotretan dengan perekaman secara fotografi. Foto udara
ini adalah salah satu produk dari bidang ilmu geografi dalam mengambil objek,
daerah, atau fenomena yang ada di permukaan bumi ini menggunakan alat
berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik dengan bantuan
detector atau alat pendeteksi berupa film. Film hasil perekaman kemudian
dicetak secara kimiawi dalam ruang gelap agar mendapatkan hasil gambar yang
sempurna. (Felix Yanuar, 2009)
Foto udara merupakan rekaman fotografis objek diatas permukaan bumi yang
pengambilannya dilakukan dari udara. Citra yang diperoleh adalah hasil proyeksi
sentral objek yang terekam adalah bentang alam dan hasil buatan manusia. Citra
foto ini didapatkan dengan cara memotret dengan menggunakan sebuah wahana
biasanya berupa balon udara, pesawat udara, gantole, pesawat ultra - jaringan,
dan pesawat tanpa awak. (Muhajir, 2011)
1. Spektrum elektromagnetik
a. Foto udara ultraviolet
b. Foto udara ortokromatik
c. Foto udara pankromatik
d. Foto udara inframerah true
e. Foto udara inframerah modifikasi
2. Jenis kamera
a. Foto udara tunggal
b. Foto udara jamak
3. Warna yang digunakan
a. Black white (BW)
b. Berwarna semu (false color)
c. Berwarna asli (true color)
4. Sistem wahana
a. Foto udara dari pesawat udara atau balon
b. Foto udara dari satelit atau foto orbital
5. Sudut liputan
a. Foto udara vertikal ( 0 sampai 3 derajat)
b. Foto udara condong (lebih dari 3 derajat)
c. Foto udara condong tinggi
6. Bentuk data
a. foto udara analog
b. foto udara digital
Ketika pemotretan udara sedang berlangsung, foto udara yang dipotret tidak
lepas dari kesalahan – kesalahan. Kesalahan yang terjadi oleh adanya pergerakan
orientasi sensor seperti yang dijelaskan oleh Wolf, P. R(1983) :
1. Crab
Crab adalah kesalahan yang terjadi akibat pemasangan kamera yang
tidak sempurna
2. Drift
Drift adalah kesalahan yang terjadi akibat arah terbang yang tidak
sempurna yang disebabkan oleh pengaruh angin, sehingga pesawat
menyimpang dari arah terbang sehingga menyebabkan sudut yaw.
Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan jalur terbang yaitu foto – foto
tersebut pada umumnya dibuat sedemikian sehingga daerah yang digambarkan
foto udara yang berurutan didalam satu jalur terbang yang disebut pertampalan.
Area yang bertampalan overlap, merupakan daerah yang bertampalan antara foto
satu dengan foto yang lainnya sesuai dengan nomor urutan jalur terbang.
Besarnya tampalan antar foto tersebut umumnya sebesar 60%. (Amrizal, 2016)
Tujuan dari tampalan ini adalah untuk menghindari daerah yang kosong disaat
perekaman dikarenakan wahana pesawat terbang melaju dengan kecepatan yang
tinggi. Selain overlap foto udara juga harus sidelap, sidelap merupakan
pertampalan antara foto udara satu dengan foto udara lain yang ada diatas
maupun dibawah area yang direkam. Sidelap ini terjadi pada jalur terbang yang
berbeda jadi suatu wilayah pada jalur terbang 1 yang telah direkam akan direkam
kembali sebesar 25% dari liputan jalur terbang 2. (Surya, 2017)
Mission planner dapat menampilkan jalur terbang dan attitude wahana secara
visual, serta menampilkan secara numerik enam data terbang yang dianggap
ppenting oleh pengguna yang dapat dipilih dari antara banyak data terbang agar
dapat dipantau secara bersamaan. Untuk mengetahui kondisi pesawat selama
terbang, informasi yang dikirim Ardupilot dikirim ke stasiun darat. Mission
planner adalah salah satu software yang dapat digunakan untuk menampilkan
data dari Ardupilot. (Andreas P, 2016)
Keenam data tersebut dapat dipilih dari banyak data terbang yang tersedia di
mission planner. Mission planner adalah software untuk mengkonfigurasi
ardupilot untuk mendapatkan firmware bentuk rancangan drone yang akan
dibangun, yang salah satunya menggunakan firmware quadcopter. Pada
perekaman data udara seperti ground speed, vertical speed, altitude juga
menggunakan mission planner yang langsung terhubung dengan komponen radio
telemetri dengan konektifitas nirkabel. (JDrones, 2018)
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
Adapun waktu pelaksanaan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
Mulai
Persiapan
Ya
Ya
Hasil
Selesai
Adapun langkah kerja pelaksanaan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah melalui
praktikum fotogrametri kali ini mahasiswa paham cara pembuatan jalur terbang
menggunakan aplikasi google earth yang kemudian dilanjutkan dengan aplikasi
mission planner. Kemudian pengolahan foto dimulai dengan menggunakan
aplikasi agisoft photoscan yang kemudian dilanjutkan dengan aplikasi global
mapper.
5.2 Saran
Wahyono, Eko. (2017). Fotogrametri Terapan. Diakses pada 15 Juli 2021, dari
http://prodi1.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/modul%20teori
%20semester%201%202019%20fotogrametri%20terapan.pdf
Hadi, Bambang. (2007). Dasar – Dasar Fotogrametri. Diakses pada 16 Juli 2021,
dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/132240452/pendidikan/diktat-
fotogramteri.pdf