Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MATAKULIAH

FOTOGRAMETRI LANJUT

POKOK BAHASAN MINGGU 4 : PENGOLAHAN DATA FOTO UDARA


MENGGUNAKAN AGISOFT

Disusun Oleh :

Joseph Fernando Manullang (120230066)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2023
A. MATA ACARA PRAKTIKUM

Agenda modul ini adalah 2 Praktikum Fotogrametri Lanjut dilaksanakan pada


hari Kamis, 23 Februari 2022 pukul 07.30-10.10 WIB offline diadakan di
laboratorium multimedia di gedung Laboratorium Teknik OZT yang
membahas PENGOLAHAN DATA FOTO UDARA MENGGUNAKAN
AGISOFT

B. TUJUAN PRAKTIKUM

Maksud dari praktikum form input ini adalah agar mahasiswa mengetahui cara
Laporkan Aplikasi Fotogramteri Lanjut, PENGOLAHAN DATA FOTO
UDARA MENGGUNAKAN AGISOFT

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Fotogrametri Lanjut dalam
modul 2 ini terdiri dari:
1. Agisoft
2. Data Citra
D. LANDASAN TEORI

Metode penginderaan jauh dewasa kini mengalami kemajuan yang


sangat pesat. Perkembangan itu meliputi alat atau instrumen pengambilan data
dan juga proses pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak
komputer. Teknologi pengambilan data berupa foto (fotogrametri) untuk
kepentingan pemetaan yang kini sedang berkembang pesat adalah teknologi
Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan
fotogrametri digital merupakan sebuah teknologi pemetaan wilayah yang
terbaru. UAV memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan teknologi
pemetaan lainnya, yaitu dapat dilakukan dengan waktu yang relatif lebih cepat,
sederhana dan mudah dibawa berpindah-pindah serta memiliki akurasi yang
cukup tinggi (Wolf, 1993).

Dalam ilmu pemetaan, terdapat berbagai metode survei dan pemetaan


yang dapat dilakukan, salah satunya adalah metode fotogrametri. Fotogrametri
di definisikan sebagai seni, ilmu dan teknologi untuk memproleh informasi
terpercaya tentang objek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman,
pengukuran dan interpretasi gambaran fotografik dan pada radiasi tenaga
elektromagnetik yang terekam (Wolf, 1993). Foto kualitas tinggi merupakan
salah satu faktor signifikan untuk efisiensi dan standar kualitas produk
pemetaan, seperti Digital Elevation Model (DEM) dan Orthofoto. Teknologi
pemrosesan foto udara yang semakin berkembang tentunya diiringi dengan
software yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam
menyelesaikan suatu masalah. Pemanfaatan serta pengolahan data foto udara
semakin luas dengan dukungan berabagai software yang memadai. Foto udara
akan di proses menggunakan dua software yang berbeda yaitu Agisoft
Photoscan dan Pix4D mapper untuk mengetahui perbedaan dari ketelitian
geometri, Orthofoto dan DEM (Digital Elevation Model) yang dihasilkan. Pada
penelitian ini data hasil pengolahan dari kedua software akan dikaji dengan
membandingkan ketelitian geometri dan akurasi objek dari data Orthofoto dan
DEM.

Guna untuk mengetahui software mana yang menghasilkan data


dengan kualitas tinggi dan memenuhi standar ketelitian BIG (Badan Informasi
Geospasial).membantu manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Pemanfaatan serta pengolahan data foto udara semakin luas dengan dukungan
berabagai software yang memadai. Foto udara akan di proses menggunakan
dua software yang berbeda yaitu Agisoft Photoscan dan Pix4D mapper untuk
mengetahui perbedaan dari ketelitian geometri, Orthofoto dan DEM (Digital
Elevation Model) yang dihasilkan. Pada penelitian ini data hasil pengolahan
dari kedua software akan dikaji dengan membandingkan ketelitian geometri
dan akurasi objek dari data Orthofoto dan DEM. Guna untuk mengetahui
software mana yang menghasilkan data dengan kualitas tinggi dan memenuhi
standar ketelitian BIG (Badan Informasi Geospasial).
E. LANGKAH KERJA
1. Buka aplikasi Agisoft, setelah masukkan data dengan workflow lalu pilih
Add Photos

2. Salah satu dari foto di Cameras di klik kanan pilih Estimate Image
Quality

3. Setelah itu klik Workflow pilih Align Photos, dan juga OK


4. Pada Bagian Model pilih Gradual Selection pada semua setiap foto

5. Sesudah itu pilih Tools pilih Optimize Cameras


6. Mengubah settingan pada Import CSV, beserta hasilnya

7. Setelah itu yang dilakukan adalah membuat Build Pada Dense Cloud,
Mesh, DEM, Orthomosaic
8. Saat sudah berhasil melakukan semua Build, Kita Export Dem dan juga
Export ortho lalu masukan ke ArcGis
F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Build Dense Cloud

Build Mesh
Build DEM

Build Orthomosaic
Pembahasan
membuat Build Mesh yang mana Build Mesh didapatkan dari data sebelumnya
yaitu data Build Dense Cloud yang merupakan proses untuk membangun
model 3D yang akan menghasilkan DEM setelah proses dari Build Mesh.
Selanjutnya yaitu pembuatan DEM atau Build DEM. Build DEM didapatkan
dari data sebelumnya yang telah kita proses, yaitu Build Mesh. Yang mana
tujuan dari Build DEM ini yaitu melakukan atau membuat modeling 3D pada
foto yang telah melalui proses Mesh, atau dengan kata lain Build DEM adalah
pembuatan model medan digital dalam format raster atau grid. Yang terakhir
yaitu Build Orthomosaic, yang mana Build tersebut dihasilkan dari proses foto
udara yang telah dikoreksi kesalahan geometriknya dengan menggunakan data
DEM atau Build DEM sebelumnya dan juga data GCP yang telah kita
sesuaikan dengan preemark di beberapa foto, sehingga hasil dari Orthomosaic
ini dapat digunakan serta dimanfaatkan untuk kepentingan pemetaan

Pada pengolahan data kali ini memiliki hasil total RMSE sebesar 0.2.99632
(m). Kemudian pada RMSE GCP memiliki RMSE sebesar 495.984 pixel. Hasil
tersebut sudah cukup besar walaupun dibawah 1 pixel, dikarenakan GCP yang
teridentifikasi hanya 1 GCP saja, sehingga total RMSE GCP berada dibawah 1
pixel.

Export DEM

Export Orthomosaic
G. SUMBER PUSTAKA

R, W. P., 1993. Elemen Fotogrametri dengan Interpretasi Foto Udara dan


Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Gunadi, Gunawan, T., Zuharnen, Edisi
kedua, Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai