FOTOGRAMETRI I
AKUISISI DATA
DISUSUN OLEH :
Sari Julita
23117046
Kelompok 7 (RB)
Pertemuan Kedua
Hari/Tanggal : Selasa, 5 Febuari 2019
Kelas : Fotogrametri 1, Kelompok 7 B
Waktu :13.00-15.00 WIB
Salah satu teknik pengumpulan data objek 3D dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik fotogrametri. Teknik ini menggunakan foto udara sebagai sumber data utamanya.
Foto udara hasil pemotretan menyediakan suatu alternatif dalam penyediaan informasi 3D
yang akan digunakan dalam penentuan nilai tinggi suatu objek topografi misalnya bangunan.
Kualitas informasi yang dihasilkan sangat tergantung dari kualitas citra sumber data
tersebut.
“Fotogrametri adalah ilmu, teknologi, dan rekayasa yang bersumber dari cara
pengolahan data hasil rekaman dan informasi, baik dari citra fotografik maupun dari non
fotografik; untuk tujuan pemetaan rupa bumi serta pembentukan basis data bagi keperluan
rekayasa tertentu” Sebagai input data dalam lingkup tugas fotogrametri dapat berupa
rekaman, misalnya segala bentuk hasil pemotretan udara (dengan berbagai macam kamera
dan wahana yang sesuai), serta data penunjang terkait peningkatan kualitas hasil seperti
pengukuran data ikatan (termasuk pengukuran Titik Dasar Teknik (TDT). Dengan
tersedianya input data non fotografik (tidak melalui pemotretan udara) misalnya
mempergunakan berbagai citra satelit ( satellite imagery ) dapat mempercepat proses
pemetaan dewasa ini ( citra satelit dengan resolusi yang memenuhi kebutuhan pemetaan).
Ground Control Point (GCP) atau titik kontrol tanah merupakan objek di permukaan
bumi yang dapat diidentifikasi dan memiliki informasi spasial sesuai dengan sistem referensi
pemetaan. Informasi spasial dalam bentuk koordinat X, Y, Z atau Lintang Bujur dan
ketinggian dari setiap GCP diukur dengan menggunakan GPS geodetik berketelitian sub-
meter. Keperluan GCP yang paling utama adalah proses georeferensi hasil pengolahan foto
sehingga memiliki sistem referensi sesuai dengan yang dibutuhkan pada hasil pemetaan. GCP
ini juga digunakan pada saat data processing untuk membantu proses koreksi geometri pada
mosaic orthophoto, sehingga akurasi dari peta yang dihasilkan akan tinggi. Secara khusus
GCP berfungsi pula sebagai:
1. Faktor penentu ketelitian geometris hasil olah foto (ortofoto, DSM, DTM), semakin teliti
GCP maka semakin baik pula ketelitian geometris output (dengan kaidah-kaidah
peletakan GCP yang dipenuhi).
2. Faktor yang mempermudah proses orientasi relatif antar foto sehingga keberadaan
GCP bisa meningkatkan akurasi geometrik dari peta foto.
3. Faktor koreksi hasil olah foto yang berupa ball effect atau kesalahan yang
mengakibatkan model 3D akan berbentuk cembung ditengah area yang diukur.
4. Faktor yang mempermudah dalam proses penyatuan hasil olah data yang terpisah, misal
olah data area A dan area B dengan lebih cepat dan efektif, daripada proses penyatuan
berdasar seluruh pointcloud (jumlahnya jutaan) yang akan memakan banyak waktu.
Gambar 1. GCP
2.3 DRONE
Drone merupakan salah satu teknologi canggih yang berupa kendaraan udara. Bentuknya
tersebut menyerupai pesawat terbang atau juga helikopter yang dapat di operasikan tanpa
dikendarai oleh awak atau pilot. Jika pesawat terbang di kendarai oleh pilot yang berada di
dalam kabin maka drone ini memiliki pilot yang tetap tinggal di daratan dan hanya
memanfaatkan fasilitas seperti remote control untuk dapat mengontrol terbang drone di
udara. Oleh sebab itu banyak anggota militer yang memanfaatkan alat canggih ini untuk
dapat menyelesaikan berbagai macam misi yang mempunyai resikot tinggi untuk pesawat
yang dikendarai oleh pilot.
Meski drone ini pada awalnya hanya di pergunakan oleh anggota militer saja, namun
rupanya di masa yang serba canggih ini, drone telah banyak digunakan oleh seluruh pihak
secara meluas. Badan pemerintahan juga memanfaatkan drone untuk dapat menghubungkan
intelejen dengan pertanahan. Namun saat ini untuk masyarakat awam sekalipun juga dapat
menggunakan alat canggih tersebut. Jika anda sudah tidak asing lagi dengan apa itu drone
maka anda juga harus tahu bahwa drone terbagi dalam beberapa jenis dan yang paling utama
adalah drone khusus untuk militer dan khusus untuk komersial.
Drone khusus untuk militer tersebut merupakan jenis drone yang hanya dapat digunakan
oleh pihak militer saja atau dapat juga digunakan oleh badan pemerintahan sedangkan drone
komersial biasanya dipasarkan di beberapa toko secara meluas dan dapat digunakan oleh
seluruh masyarakat umum. Tidak hanya dibedakan berdasarkan tata penggunaannya saja,
drone juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Jadi fungsi drone itu sendiri memang
sangat banyak dan perlu untuk anda ketahui seluruhnya agar tidak salah dalam mengartikan
drone tersebut. Tidak hanya itu saja rupanya hal yang perlu untuk anda ketahui juga adalah
spesifikasi drone, sebab alat canggih ini hadir dalam berbagai macam bentuk dan ukuran.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
4.1 Hasil
4.2 PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pada pengoperasian system penerbangan drone merupakan teknik foto udara
yang berkembang dalam dunia perpetaan.
Penggunaan drone mengefisienkan dan meningkatkan kefektifan waktu dalam
proses pemetaan sehingga memerlukan waktu yang relative lebih cepat
dibandingkan dengan survey terrestris.
Perencanaan perlu dilakukan untuk mengestimasi panjang jalur, lebar jalur,
overlap dan sidelap yang diperlukan dengan begitu pemetaan foto udara akan
berjalan dengan baik.
GCP dan ICP digunakan untuk mengikatkan koordinat yang ada difoto dengan
koordinat tanah untuk meningkatkan keakurasian dari sebauh foto udara
tersebut.
5.2 Saran
Sejauh ini praktikum berjalan sudah sangat baik, hanya saja perlu pembenahan
baik dalam manajemen waktu maupun materi yang disampaikan. Mungkin kesediaan
bahan praktikum sudah sangat baik namun akan lebih baik jikalau penyampaian materi
dilakukan dengan tempo lambat agar materi yang tersampaikan jelas dan lebih efektif
dalam proses penyampainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gonzales, R.C. & Woods, R.E. 1993. Digital Image Processing. Massachusetts:
AddisonWesley
Wolf, Paul R.. 1993. Elemen Fotogrametri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Terjemahan.tahun19
LAMPIRAN