Anda di halaman 1dari 22

Yogyakarta, 31 Oktober 2022

No : 01/SP/IT/X/2022
Perihal : Penawaran Survey LIDAR dan Bathimetry
Lampiran : 1 (satu) bandel

Yth. Bp. Harizal


PT Vio Resources
di –
Tempat

Sehubungan dengan akan diadakannya pengukuran LIDAR, Foto Udara, dan Bathimetry oleh PT Vio
Resources, maka dari itu kami mengajukan surat penawaran sebagai berikut:

A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang Lingkup Pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Lokasi Pekerjaan :
2. Item Pengukuran : LIDAR 5.500 Ha. dan Bathimetry 1.000 Ha.
3. Output Pekerjaan:
a. Peta foto Udara
b. Peta Kontur
c. Peta Situasi
d. Laporan
4. Estimasi Lama Pekerjaan: 2 (dua) bulan kerja (Akuisisi data + Pengolahan)

B. YANG BUKAN KEWAJIBAN PENYEDIA JASA


Yang bukan merupakan kewajiban penyedia jasa, dalam hal ini adalah PT Inderaja Teknik
Indonesia yaitu mengurus perizinan survey pengukuran di daerah Proyek.

C. BIAYA PENGUKURAN
Biaya untuk Pekerjaan Pengukuran Dan Pengolahan Data Sebesar Rp. 2.331.450.000,- (Dua
Milyar Tiga Ratus Tiga Puluh Satu Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk Survey LIDAR
dan Rp. 425.425.000,- (Empat Ratus Dua Puluh Lima Juta Empat Ratus Dua Puluh Lima Ribu
Rupiah) untuk Survey Bathimetry dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga tersebut sudah termasuk PPN
b. Skema Pembayaran:
• Pembayaran 30% dibayarkan sebelum tim berangkat ke lokasi
• Pembayaran 40% dibayarkan ketika pekerjaan lapangan selesai
• Pembayaran 30% dibayarkan maksimal 2 minggu setelah serah terima pekerjaan

Demikian yang dapat kami sampaikan, adapun untuk informasi lebih lanjut apabila terdapat
beberapa hal yang dipertanyakan dapat menghubungi kami di +62 823-2898-3009 a/n Ahmad Haidir Hidayat.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

PT Inderaja Teknik Indonesia

Ahmad Haidir Hidayat, B.Sc., M.Sc.


Director
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Lokasi Pekerjaan

BAB 2 METODOLOGI PELAKSANAAN


2.1. Persiapan dan Mobilisasi
2.2. Survey Pendahuluan
2.3. Pengukuran GNSS
2.4. Akuisisi Data LIDAR
2.5. Pekerjaan Studio
2.6. Penyajian dan Laporan

BAB 3 JADWAL KEGIATAN

BAB 4 BIAYA

BAB 5 PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peta situasi adalah peta topografi skala besar yang merupakan penyajian
dari gambaran permukaan bumi baik detil alam maupun buatan manusia yang
digambar pada bidang datar (kertas) dengan sistem proyeksi dan skala tertentu.
topografi adalah peta yang memiliki informasi tentang ketinggian permukaan
tanah pada suatu tempat yang digambarkan dengan garis kontur.
Seiring dengan kemajuan teknologi pemetaan, teknologi LiDAR juga
semakin berkembang. Wahana pengangkut LIDAR tidak hanya pesawat berawak,
namun telah berkembang dan dapat dibawa oleh pesawat tanpa awak, dengan
demikian solusi untuk survey teresterial dapat lebih di efisienkan.
Sehubungan dengan uraian di atas, teknologi LiDAR menggunakan
pesawat tanpa awak ini dapat dijadikan metode alternatif untuk pemetaan
topografi dengan luasan area yang kecil hingga sedang dan memiliki ketelitian
yang baik, lebih efisien dan efektif dalam segi waktu dan biaya dibandingkan
dengan pemetaan survei terestris maupun pengukuran dengan LiDAR yang
menggunakan wahana pesawat berawak.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan pemetaan situasi dan foto
udara dengan teknologi LIDAR yang diintegrasikan dengan wahana
Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk memperoleh peta situasi yang
digunakan untuk kegiatan perencanaan dan monitoring pembangunan
site.

C. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan adalah di wilayah Kalimantan Tengah
BAB 2
METODOLOGI PELAKSANAAN

Secara garis besar metodologi pekerjaan topografi dengan LIDAR


menggunakan wahana pesawat tanpa awak adalah sebagai berikut :
1. Persiapan alat, rencana penerbangan, dan Mobilisasi
2. Survey Pendahuluan
3. Pengukuran GNSS (titik BM, titik GCP)
4. Akuisisi Data Lidar dan foto udara
5. Post Processing data
6. Penyajian data dan pelaporan
Berikut diagram alir pekerjaan lidar dengan pesawat tanpa awak

A. Persiapan dan Mobilisasi


Kegiatan persiapan yang dilakukan sebelum melakukan mobilisasi ke lokasi
pekerjaan yaitu sebagai berikut.
1. Persiapan personil, yaitu melakukan koordinasi pembagian tugas,, surat
tugas perjalanan. Pembagian tugas (jobdesk) sebagai berikut:
Nama
No. Uraian
Personil/Tugas
Bertanggung jawab mengkoordinir
1 Koordinator
pekerjaan lapangan secara keseluruhan
Bertanggung jawab melakukan
2 Surveyor GNSS survey recognaise dan pengambilan data
GNSS sebagai base pesawat.
Bertugas untuk mengoperasikan drone sesuai misi
terbang ysng sudah di buat untuk pengambilan data
3 Pilot Drone foto dan lidar (akuisisi) selama pekerjaan berlangsung
dan memastikan bahwa hasil data mentah yang
diambil sudah sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
Bertugas sebagai pemandu pilot dalam bernavigasi
dan persiapan wahana selama proses akuisisi dan
4 Asisten Pilot
pemotretan berlangsung. Dan melakukan perbaikan
minor apabila diperlukan.

2. Persiapan peralatan, yaitu menyiapkan peralatan/perlengkapan yang


akan digunakan dalam pekerjaan di lapangan. Peralatan yang
digunakan dalam pekerjaan ini sebagai berikut.

No. Nama Jumlah Fungsi

Multifrequency GNSS
Receiver merk E-FIX Merekam raw data GPS/GNSS
untuk digunakan sebagai referensi
1 2 unit
BM (Bench Mark) dan GNSS base
wahana udara pesawat.
Wahana udara merk DJI Wahana udara pembawa kamera
Matrice 300 RTK Drone dan sensor LiDAR. Bernavigasi
secara Real Time Kinematics (RTK)
2 1 unit
sehingga posisi selama navigasi
sangat akurat. Cocok digunakan
untuk scanning lidar
LiDAR DJI Zenmuse L1 Sensor Lidar yang terintegrasi
Wahana DJI Matrice 300 dan
termasuk RGB kamera sehingga
3 1 unit
mampu menghasilkan poit cloud
dengan klasifikasi objek seperti
kondisi sebenarnya

High Specs Notebook dan Melakukan manajemen dan


software pengolahan data pengolahan data trajectory GNSS
dan raw data drone LiDAR serta
5 1 set
melakukan klasifikasi hingga
menghasilkan data DTM (kontur)
topografi

3. Pembuatan jalur terbang dan rencana penempatan GCP, yaitu


Menyusun rencana jalur terbang berdasarkan area of interest yang telah
dikirimkan. Hal ini bertujuan untuk mensimulasikan rencana terbang,
resiko, dan tindakan teknis dan non teknis yang harus di persiapkan
selama di lokasi survei. Pengaturan panjang jalur terbang disesuaikan
dengan kemampuan wahana dan estimasi kondisi cuaca di lokasi,
jumlah pertampalan juga disesuaikan dengan kebutuhan dari akuisisi
data yang akan dilakukan.
B. Survey Pendahuluan

Kegiatan survey pendahuluan/awal yang dilakukan sebagai berikut.

1. Melakukan koordinasi dengan pemberi pekerjaan (owner) terkait dengan


rencana pekerjaan yang akan dilakukan
2. Melaukan orientasi lapangan untuk memperoleh gambaran kondisi
lapangan (orientasi) serta ketersediaan titik Bench Mark (referensi koordinat
pemetaan) sehingga tim dapat merencanakan strategi pelaksanaan di
lapangan secara baik

C. Pengukuran GNSS
Pengamatan GNSS (Global Navigation Satelit System) dilakukan agar
mendapatkan nilai koordinat dari titik kontrol pemetaan dalam system
koordinat global dan terikat pada sistem kerangka pemetaan nasional
dengan mengikatkan titik kontrol pemetaan terhadap CORS Badan
Informasi Geografis.

Kegiatan pengukuran GNSS yang dilakukan sebagai berikut.

1. Pengukuran titik BM (Bench Mark) yang digunakan sebagai referensi


pengukuran secara teliti. Metode GNSS yang digunakan adalah metode
static dengan pengolahan data menggunakan software GNSS post
processing.
2. Pengukuran GCP (Ground Control Point) sebagai titik control pemetaan
udara.

D. Akusisi Data Lidar (Pemotretan Udara)


LIDAR merupakan sistem penginderaan jauh aktif menggunakan laser yang
dapat menghasilkan informasi jarak. Perangkat lidar menembakkan ribuan
kali laser dan dengan lebar sapuan dalam 90-120 derajat.pantulan diterima
oleh sensor dan menhasilkan jarak pada setiap titiknya. Karena jumlahnya
banyak dan terpantulkan pad asetiap objek yang ada di bawah wahana
pesawat maka menghaisilkan jutaan titik yang memiliki ketinggian atau
yang sering disebut point cloud.
Hasil rekaman lidar membentuk semua objek yang ada di permukaan bumi,
bangunan, pohon, tanah dan lain sebagainya. Peran GPS (Global
Positioning System) dan IMU (Inertial Measurement Units)sebagai komponen
dalam perekaman yang memberikan kordinat dan koreksi posisi kemiringan
pesawat sehingga point cloud yang di hasilkan dapat di sesuaikan dan
didapatkan akurasi yang tinggi.

Kegiatan akuisisi ini dilakukan dengan tahapan umum sebagai berikut:


1. Pemasangan dan pengukuran GNSS Base (Ground Control Station)
sebagai Base/referensi pengolahan data GNSS.
2. Instalasi wahana pesawat tanpa awak (UAV) dengan payload sensor lidar
3. Pengecekan jalur terbang wahana udara (UAV)
4. Melakukan penerbangan pesawat tanpa awak (take-off, misi akuisisi, dan
landing)
E. Post Processing
Pekerjaan kantor/studio merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
proses pekerjaan tahap akhir yang meliputi:
1. Pengolahan data GNSS Pengolahan dilakukan dengan
menggunakan software GNSS Post- processing.

2. Pengolahan LIDAR Raw data hasil akuisisi LiDAR akan berupa point
cloud yang belum terklasifikasi. Data hasil pantulan dari semua objek
akan tercampur menjadi satu dimana untuk pembuatan peta
topografi dipakai point cloud yang merepresentasikan objek tanah
maka dari itu perlu dilakukan point classification
Proses klasifikasi atau penyaringan dilakukan untuk memisahkan
setiap titik cloud menjadi objek tertentu berdasarkan ketinggian dan
bentuknya. Point cloud terrain atau permukaan tanah yang diambil
untuk pembuatan peta kontur. Selebihnya dilakukan filtering, proses
ini menggunakan perangkat lunak terrasolid

Point cloud permukaan tanah dilakukan interpolasi dan menghasilkan


model elevasi 3 dimensi dalam bentuk yang solid. Secara visualisasi
bentukan daripada model tiga dimensi ini mendekati bentuk pada
area kajian aslinya. Peta kontur dibuat dari informasi ketinggian yang
ada pada model tiga dimensi, ketinggian yang sama dihubungkan
dengan garis dan setiap garis memiliki jeda atau interval kontur
sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya.
Gambar Coverage Data Lidar dan Coverage DSM

Gambar Proses Klasifikasi untuk mendapatkan DTM


Gambar Proses pembuatan DTM (Kontur)

Gambar Proses Peta kontur


F. Penyajian dan Laporan
Penyajian dan laporan dilakukan sebagai berikut.
No. Hasil Format Data
1 Point Cloud .las
2 Peta Orthomosaik .tiff/.ecw
3 Digital Elevation Model (DTM dan DSM) .tiff / .asc / .las
4 Peta topografi .dxf
5 Laporan Akhir Pekerjaan .pdf
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN

Rencana jadwal kegiatan terdapat pada lampiran

Catatan:
Rencana pelaksanaan berjalan sesuai dengan jadwal diatas dengan asumsi
bahwa:

1. Tidak ada cuaca buruk hujan ataupun badai dan faktor alam lainnya yang
menggangu keselamatan terbang.
2. Isu diluar teknis seperti perizinan terbang maupun ijin kerja di lokasi dari
pemerintah maupun masyarakat setempat
3. Tidak terjadi penambahan luas area pekerjaan
BAB 4
ANGGARAN DAN BIAYA

Keterangan:
1. Pengurusan izin terbang dilakukan oleh pemberi pekerjaan
2. Belum termasuk pajak
3. Apabila terjadi area penambahan maka dikenakan biaya tambaha
dengan menyesuaikan harga satuan di atas.
4. Pembayaran akan ditagihkan pada termin ada pada lampiran
BAB 5
PENUTUP

Demikian Proposal Kegiatan Survei Topografi pada pekerjaan ini kami buat,
semoga dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat memberikan solusi
data topografi yang bermanfaat dalam pekerjaan terkait.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih.


TIME SCHEDULE

PEKERJAAN LIDAR 3.500 Ha.

Bulan Kerja
No Kegiatan
Ke -1 Ke -2
1 Persiapan dan perencanaan misi akuisisi data
2 Pembuatan Banchmark
3 Pengukuran LIDAR
4 Pengolahan Data
5 Pembuatan Laporan Pekerjaan
RAB Survey Topografi LIDAR
RAB Survey Bathimetry

Anda mungkin juga menyukai