UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah salah satu jenis robot penjelajah udara tanpa awak.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) juga sering disebut dengan nama Pesawat Udara Nir Awak
(PUNA). Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan kendaraan udara tanpa awak (pilot
pengendali) di dalamnya. Karena tidak memiliki awak, UAV harus dikendalikan dari jarak jauh
menggunakan remote control dari luar kendaraan atau biasa disebut Remotely Piloted Vehicle (RPV).
Selain itu, UAV juga dapat bergerak secara otomatis berdasarkan program yang sudah ditanamkan
pada sistem komputernya. Pemanfaatan UAV sangat luas salah satunya adalah di bidang pemetaan.
PROSES AKUISISI DATA
2. Align foto.
6. Pembangunan DEM
7. Pembangunan orthofoto
PROSES OUTPUT DATA PADA UAV
PETA ORTHOPHOTO
Orthophoto adalah foto udara yang telah dilakukan rektifikasi (orthorektifikasi)
sehingga menghasilkan gambar dengan objek yang tegak.
Drone merupakan salah satu teknologi canggih yang berupa kendaraan udara.
Bentuknya tersebut menyerupai pesawat terbang atau juga helikopter yang dapat di
operasikan tanpa dikendarai oleh awak atau pilot. Jika pesawat terbang di kendarai
oleh pilot yang berada di dalam kabin maka drone ini memiliki pilot yang tetap
tinggal di daratan dan hanya memanfaatkan fasilitas seperti remote control untuk
dapat mengontrol terbang drone di udara.
PROSES AKUISISI DATA
2. Align foto.
6. Pembangunan DEM
7. Pembangunan orthofoto
PROSES OUTPUT DATA PADA DRONE
PETA ORTHOPHOTO
Orthophoto adalah foto udara yang telah dilakukan rektifikasi (orthorektifikasi)
sehingga menghasilkan gambar dengan objek yang tegak.
Pengolahan data GPS dapat dilakukan dengan bantuan beberapa software, salah satunya
software Geogenius. Tahapan sebagai berikut :
1. Input Data
2. Mengganti nama titik sesuai dengan tempat betdirinya alat dan sesi yang dilakukan.
3. Menentukan titik FIX
4. Melakukan proses scan data
5. Melakukan pemilihan data untuk dilakukan proses Adjustment
6. Memproses data dari hasil proses scan data
7. Melakukan proses adjust free
8. Melakukan proses adjust Biased
9. Kemudian akan muncul report proses hasil pengolahan data.
PROSES OUTPUT DATA PADA GPS
PETA 2 DIMENSI
Output GPS 2D berupa Koordinat X,Y. Untuk menjadikan koordinat tersebut menjadi sebuah objek,
maka koordinat tersebut harus diplotting menggunakan software. Biasanya pengolahan data menggunakan
software AutoCAD ataupun ArcGIS.
PETA 3 DIMENSI
Output GPS 3D berupa Koordinat X,Y,Z. Untuk menjadikan koordinat tersebut menjadi sebuah objek,
maka koordinat tersebut harus diplotting menggunakan software. Biasanya pengolahan data menggunakan
software AutoCAD MAP 3D.
TEKNOLOGI
LiDAR
(LIght Detection And Ranging)
PROSES INPUT DATA PADA LiDAR
• Data mentah LIDAR terdiri dari data yang diperoleh dari GPS, IMU, dan jarak laser. Ketiga
data tersebut diolah secara post processing.
• Post processing terdiri dari dua kegiatan
- Menggabungkan ketiga data menggunakan algoritma tertentu menjadi koordinat X,Y,Z.
- Membuang data yang tidak relevan selama pengambilan data.
Dengan cara :
Menghitung anomali yang disebabkan oleh kesalahan sistem waktu, kondisi atmosfer, bias
GPS, dan kesalahan lainnya yang disebabkan oleh kondisi topografi permukaan bumi.
PROSES PENGOLAHAN DATA PADA LiDAR
1. Input Data
2. Melakukan konversi ke dalam data raster.
Jika ingin diubah ke dalam bentuk DEM maka filter pada las dataset toolbar dipilih
non ground dan jika ingin mengubah dalam bentuk DTM maka filter pada las dataset
toolbar dipilih ground.
3. Melakukan analisis terhadap DEM, DSM, DTM
Dengan menggunakan perintah-perintah yang ada di ARCGIS seperti : Spatial
analisis, dan 3D analisis
PROSES OUTPUT DATA PADA LiDAR
Titik kontrol yang berada pada sistem referensi tertentu yang akan digunakan sebagai titik ikat
dalam proses koreksi geometri orthorektifikasi.
DEM adalah data yang merepresentasikan bentuk permukaan bumi. DEM tersebut berfungsi untuk
mengkoreksi distorsi akibat perbedaan topografi (relief displacement), terutama pada wilayah yang
bergunung atau berbukit.
2. Data hasil akusisi (raw data) multibem echosounder dalam format *.qpd