Anda di halaman 1dari 31

TUGAS 5 KAPITA SELEKTA

PENJELASAN INPUT, PROSES, DAN OUTPUT PADA PROSES AKUISISI DATA

Nama Anggota Kelompok :

1. Dani Andre Setyawan (1925906)

2. Dwiki Altito Priambodo (1925910)

3. Riza Alfian Naufal (1925911)

4. Dimas Rafi’ Pratama (1925913)

5. Nur Alfan Wisnu H (1925914)

6. Ilham Ramadhan (1925915)


TEKNOLOGI
UAV
(Unmanned Aerial Vehicle)
UAV
(Unmanned Aerial Vehicle)

UAV (Unmanned Aerial Vehicle) adalah salah satu jenis robot penjelajah udara tanpa awak.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) juga sering disebut dengan nama Pesawat Udara Nir Awak
(PUNA). Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan kendaraan udara tanpa awak (pilot
pengendali) di dalamnya. Karena tidak memiliki awak, UAV harus dikendalikan dari jarak jauh
menggunakan remote control dari luar kendaraan atau biasa disebut Remotely Piloted Vehicle (RPV).
Selain itu, UAV juga dapat bergerak secara otomatis berdasarkan program yang sudah ditanamkan
pada sistem komputernya. Pemanfaatan UAV sangat luas salah satunya adalah di bidang pemetaan.
PROSES AKUISISI DATA

Merencanakan Persiapan Alat Melakukan Pengaturan


Jalur Terbang (UAV) Jalur Terbang pada UAV

Pendaratan Alat Pemantauan UAV Penerbangan Alat UAV


UAV sesuai Jalur Terbang (Take Off)

Diagram alir proses akuisisi data UAV


PROSES INPUT DATA PADA UAV

GCP (Ground Control Point) :


GCP adalah titik-titik yang letaknya pada suatu posisi piksel suatu citra yang koordinat petanya
(referensinya) sudah diketahui. GCP biasanya didapatkan melalui pengukuran teristris
menggunakan Total Station maupun GNSS.
PROSES PENGOLAHAN DATA PADA UAV

Pengolahan data UAV dapat dilakukan dengan bantuan beberapa


software, salah satunya software Agisoft.
Adapun Tahapannya sebagai berikut :

1. Import foto dan rekonstruksi jalur terbang

2. Align foto.

3. Pembangunan titik tinggi (Dense Point Clouds)

4. Pembangunan model 3D (Mesh)

5. Pembangunan model texture

6. Pembangunan DEM

7. Pembangunan orthofoto
PROSES OUTPUT DATA PADA UAV

 PETA ORTHOPHOTO
Orthophoto adalah foto udara yang telah dilakukan rektifikasi (orthorektifikasi)
sehingga menghasilkan gambar dengan objek yang tegak.

 DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM)


DEM adalah model digital yang merepresentasikan tiga dimensi dari permukaan
bumi yang sangat berguna dalam memberikan gambaran topografi yang lebih baik
dan data spasial yang lebih akurat.
TEKNOLOGI
Drone
Drone

Drone merupakan salah satu teknologi canggih yang berupa kendaraan udara.
Bentuknya tersebut menyerupai pesawat terbang atau juga helikopter yang dapat di
operasikan tanpa dikendarai oleh awak atau pilot. Jika pesawat terbang di kendarai
oleh pilot yang berada di dalam kabin maka drone ini memiliki pilot yang tetap
tinggal di daratan dan hanya memanfaatkan fasilitas seperti remote control untuk
dapat mengontrol terbang drone di udara.
PROSES AKUISISI DATA

Merencanakan Persiapan Alat Melakukan Pengaturan


Jalur Terbang (Drone) Jalur Terbang pada Drone

Pendaratan Alat Pemantauan Drone Penerbangan Alat


Drone sesuai Jalur Terbang Drone (Take Off)

Diagram alir proses akuisisi data Drone


PROSES INPUT DATA PADA DRONE

GCP (Ground Control Point) :


GCP adalah titik-titik yang letaknya pada suatu posisi piksel suatu citra yang koordinat petanya
(referensinya) sudah diketahui. GCP biasanya didapatkan melalui pengukuran teristris
menggunakan Total Station maupun GNSS.
PROSES PENGOLAHAN DATA PADA DRONE

Pengolahan data Drone dapat dilakukan dengan bantuan beberapa


software, salah satunya software Agisoft.
Adapun Tahapannya sebagai berikut :

1. Import foto dan rekonstruksi jalur terbang

2. Align foto.

3. Pembangunan titik tinggi (Dense Point Clouds)

4. Pembangunan model 3D (Mesh)

5. Pembangunan model texture

6. Pembangunan DEM

7. Pembangunan orthofoto
PROSES OUTPUT DATA PADA DRONE

 PETA ORTHOPHOTO
Orthophoto adalah foto udara yang telah dilakukan rektifikasi (orthorektifikasi)
sehingga menghasilkan gambar dengan objek yang tegak.

 DIGITAL ELEVATION MODEL (DEM)


DEM adalah model digital yang merepresentasikan tiga dimensi dari permukaan
bumi yang sangat berguna dalam memberikan gambaran topografi yang lebih baik
dan data spasial yang lebih akurat.
TEKNOLOGI
GPS
(Global Positioning System)
PROSES INPUT DATA PADA GPS
• Data gps terdiri dari data yang diperoleh dari hasil perekaman gps berupa raw
data, kemudian diolah menggunakan software menjadi data Rinex.
• Data rinex itu sendiri adalah Rinex berasal dari singkatan Receiver Independent
Exchange Format, yaitu format standar yang kini diadopsi untuk pertukaran data
survei GPS dan navigasi presisi Data RINEX berbentuk kode – kode yang sulit
dipahami.
• Beberapa karakteristik dari format RINEX :
1. Data fase diberikan dalam unit panjang gelombang dan data pseudorange
dalam unit meter.
2. Semua kalibrasi tergantung receiver, tanda waktu adalah waktu pengamatan
dalam kerangka waktu jam receiver
• Data RINEX terdiri dari 3 jenis file, yaitu :
1. Observation data file : GPS Measurements
2. GPS Navigation Message File : Ephemeris (Orbit Information)
3. Meteorologi Data File : Pressure, Temperature, Relative, Humidity, etc
PROSES PENGOLAHAN DATA PADA GPS

Pengolahan data GPS dapat dilakukan dengan bantuan beberapa software, salah satunya
software Geogenius. Tahapan sebagai berikut :
1. Input Data
2. Mengganti nama titik sesuai dengan tempat betdirinya alat dan sesi yang dilakukan.
3. Menentukan titik FIX
4. Melakukan proses scan data
5. Melakukan pemilihan data untuk dilakukan proses Adjustment
6. Memproses data dari hasil proses scan data
7. Melakukan proses adjust free
8. Melakukan proses adjust Biased
9. Kemudian akan muncul report proses hasil pengolahan data.
PROSES OUTPUT DATA PADA GPS

 PETA 2 DIMENSI
Output GPS 2D berupa Koordinat X,Y. Untuk menjadikan koordinat tersebut menjadi sebuah objek,
maka koordinat tersebut harus diplotting menggunakan software. Biasanya pengolahan data menggunakan
software AutoCAD ataupun ArcGIS.

 PETA 3 DIMENSI
Output GPS 3D berupa Koordinat X,Y,Z. Untuk menjadikan koordinat tersebut menjadi sebuah objek,
maka koordinat tersebut harus diplotting menggunakan software. Biasanya pengolahan data menggunakan
software AutoCAD MAP 3D.
TEKNOLOGI
LiDAR
(LIght Detection And Ranging)
PROSES INPUT DATA PADA LiDAR

• Data mentah LIDAR terdiri dari data yang diperoleh dari GPS, IMU, dan jarak laser. Ketiga
data tersebut diolah secara post processing.
• Post processing terdiri dari dua kegiatan
- Menggabungkan ketiga data menggunakan algoritma tertentu menjadi koordinat X,Y,Z.
- Membuang data yang tidak relevan selama pengambilan data.
Dengan cara :
Menghitung anomali yang disebabkan oleh kesalahan sistem waktu, kondisi atmosfer, bias
GPS, dan kesalahan lainnya yang disebabkan oleh kondisi topografi permukaan bumi.
PROSES PENGOLAHAN DATA PADA LiDAR

Pengolahan data LIDAR dapat dilakukan dengan bantuan beberapa


software, salah satunya software ArcGIS.
Tahapan sebagai berikut :

1. Input Data
2. Melakukan konversi ke dalam data raster.
Jika ingin diubah ke dalam bentuk DEM maka filter pada las dataset toolbar dipilih
non ground dan jika ingin mengubah dalam bentuk DTM maka filter pada las dataset
toolbar dipilih ground.
3. Melakukan analisis terhadap DEM, DSM, DTM
Dengan menggunakan perintah-perintah yang ada di ARCGIS seperti : Spatial
analisis, dan 3D analisis
PROSES OUTPUT DATA PADA LiDAR

 Digital Surface Model


DSM atau Model Permukaan Digital adalah model permukaan bumi dengan menggambarkan seluruh
objek permukaan bumi yang terlihat. Kenampakan DSM akan menggambarkan bentuk permukaan bumi
seperti keadaan nyata yang terlihat dari foto.

 Digital Elevation Model


DEM atau Model Elevasi Digital adalah grid raster yang mereferensikan titik awal dari permukaan bumi.
Pemodelan ini memungkinkan untuk mengeliminasi objek di permukaan tanah seperti tanaman dan
perumahan, model yang dihasilkan berupa model 3D dengan permukaan yang halus. Bangunan (jaringan
listrik, gedung dan menara) dan fitur alam (pohon dan jenis vegetasi lainnya) tidak termasuk dalam DEM.

 Digital Terrain Model


DTM sebenarnya identik dengan DEM, bahkan disamakan posisinya. DTM hanya berupa permukaan
elevasi yang mewakili bumi kosong yang direferensikan ke datum vertikal. DTM biasanya dibuat melalui
fotogrametri stereo. Titik-titik DTM secara terpisah secara teratur mengikuti bentuk permukaan bumi. Dari garis-
garis ruang dan kontur yang teratur ini, dapat diinterpolasi DTM menjadi DEM.
CSRT
(Citra Satelit Resolusi Tinggi)
CSRT
Citra Satelit Resolusi Tinggi atau
CSRT merupakan citra satelit yang
mempunyai resolusi spasial nya ≤
4 meter. Secara umum dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi
resolusi spasialnya maka wahana
tersebut akan merekam obyek di
bumi secara lebih rinci atau lebih
detil, dan sebaliknya.

Contoh Citra Satelit WorldView2


Input Data CSRT
 Ground Control Point (GCP)

Titik kontrol yang berada pada sistem referensi tertentu yang akan digunakan sebagai titik ikat
dalam proses koreksi geometri orthorektifikasi.

 Data DEM (Digital Elevation Model)

DEM adalah data yang merepresentasikan bentuk permukaan bumi. DEM tersebut berfungsi untuk
mengkoreksi distorsi akibat perbedaan topografi (relief displacement), terutama pada wilayah yang
bergunung atau berbukit.

 Citra SPOT 6 Primary Data (Raw) dan pansharpened

 Citra SPOT 5 Level 1A (Raw) dan pansharpened


Proses Pengolahan Data CSRT
OUTPUT DATA CSRT

Citra 3 Dimensi hasil dari pengolahan data


Single-beam Echo Sounder
Single-beam Echo Sounder

Single-beam Echo Sounder merupakan alat ukur kedalaman air уаng


menggunakan pancaran tunggal ѕеbаgаі pengirim dan penerima sinyal
gelombang suara. Sistem batimetri dеngаn menggunakan single beam
secara umum mempunyai susunan : transciever (tranducer/reciever)
уаng terpasang pada lambung kapal atau sisi bantalan pada kapal.
Input Data Single-beam Echo Sounder
1. Data hasil akuisisi ( raw data) singlebeam echosounder

-Sistem koordinat grid, yaitu : Eastinng (X) dan Northing (Y)

-Kedalaman (Z) yang belum terkoreksi

2. Data hasil akusisi (raw data) multibem echosounder dalam format *.qpd

3. Data hasil akusisi side scan format *.jsf

4. Data pasang surut


Proses Pengukuran Single-beam Echo Sounder
Output Data Pengukuran Single-beam Echo Sounder

Hasil Plotting Data Single-beam Echo Sounder

Anda mungkin juga menyukai